PENELITIAN DOSEN
Nopri Babidaa
AKADEMI FARMASI
BINA FARMASI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN PERGURUAN TINGGI
Apt. Nani Astria P. S.Farm., M.Si Apt. Athia Kurnia Kasim, S.Farm., M.Si
NIDN. 0929118702 NIDN. 0905058702
Menyetujui,
Ketua LPPM AKFAR Bina Farmasi
ii
ABSTRAK
Air minum merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari.
Dengan terpenuhinya kebutuhan ini, maka seluruh proses metabolisme dalam tubuh manusia
bisa berlangsung dengan lancar. Air minum yang dikonsumsi harus air minum yang
memenuhi persyaratan bakteriologi, radioaktif, fisik dan kimia. Kualitas air minum harus
bebas dari cemaran bakteri Escherichia coli. Adanya cemaran bakteri Escherichia coli dapat
menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Salah satu pengolahan air minum yang banyak
diminati masyarakat saat ini di Kota Palu yaitu es batu. Namun sebagian besar masyarakat
tidak menyadari es batu yang diolah menggunakan air yang tidak layak dikonsumsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi bakteri Escherichia
coli pada es batu di pusat hiburan malam Jalan Lalove Palu dan apakah telah sesuai
persyaratan bakteriologis air minum menurut Permenkes RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010. Metode yang digunakan adalah metode Most Probable Number
(MPN). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel A dinyatakan positif terkontaminasi
bakteri Escherichia coli, sedangkan pada sampel B dinyatakan negatif terkontaminasi bakteri
Escherichia coli. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel A tidak sesuai
dengan ketentuan persyaratan bakteriologis air minum sedangkan pada sampel B telah
memenuhi persyaratan kualitas air minum berdasarkan Permenkes RI
492/MENKES/PER/IV/2010, bahwa dalam jumlah per 100 ml sampel air minum adalah 0
bakteri Escherichia coli.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya, karena berkat karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan
kegiatan penelitian ini. Penelitian yang disusun ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
metodologi pembelajaran di bidang kefarmasian ditingkat perguruan tinggi dan merupakan
bentuk pengalaman Tridharma dari Perguruan Tinggi. Berkenaan hal tersebut maka kami
menyampaikan dengan tulus penghargaan dan terima kasih kepada:
1. dr. PASH Panggabean, MPH., DR (HC) Ketua Yayasan Karya Wacana Palu.
2. Apt. Nani Astria P. S.Farm., M.Si Direktur AKFAR Bina Farmasi
3. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat AKFAR Bina Farmasi
4. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik
5. Semua pihak yang telah membantu kegiatan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kegiatan penelitian ini banyak kekurangannya,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan, sehingga
pelaksanaan penelitian yang akan datang dapat lebih baik.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................x
2.1 Mikrobiologi.......................................................................................................5
2.2 Bakteri................................................................................................................ 5
2.3 Es Batu................................................................................................................7
v
2.4.3 Uji Kepastian (Complete Text)................................................................12
2.5 Medium.............................................................................................................13
4.2 Pembahasan........................................................................................................26
vi
BAB V PENUTUP..................................................................................................................30
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................30
5.2 Saran...................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................31
LAMPIRAN............................................................................................................................33
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran Teks Halaman
1. Alur penelitian..........................................................................................33
3. Rumus pengenceran..................................................................................36
4. Sampel es batu..........................................................................................38
6. Pembuatan medium...................................................................................40
8. Pengenceran sampel..................................................................................42
9. Uji perkiraan.............................................................................................43
x
BAB I
PENDAHULUAN
Air minum merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari.
Dengan terpenuhinya kebutuhan ini, maka seluruh proses metabolisme dalam tubuh
meliputi persyaratan fisik yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Salah satu
pengolahan air minum yang banyak diminati masyarakat saat ini di Kota Palu yaitu es
batu, karena Kota Palu merupakan salah satu daerah tropis. Es batu yang kemudian
diolah menjadi minuman olahan dan mempunyai banyak variasi sehingga diperjual
Menurut persyaratan minimum yang sangat ketat dari (BPOM, 2019) tentang
kriteria mikrobiologi untuk es dan minuman maka proses penyiapan dan penyajian
Penelitian yang dilakukan oleh (Nurjanah dkk, 2021) tentang titik kritis bahaya selama
proses dan penyiapan berbagai jenis minuman es yang populer dilakukan dengan
observasi terhadap tahapan proses, peralatan, dan kondisi lingkungan pada skala usaha
rendah, menengah dan atas menunjukan bahwa jumlah titik kritis semakin banyak
dengan semakin kompleks cara penyiapan, semakin rendahnya skala usaha dan semakin
buruknya fasilitas.
Pada penelitian keberadaan dan perilaku Salmonella dalam es batu yang dilakukan
oleh (Dewanti, 2006) tidak ditemukan Salmonella pada lima sampel es batu yang
dianalisis, akan tetapi diperoleh dua isolat Esherichia coli, Enterobacter sp, E.cloacae,
1
Pseudomonas dll. Pada penelitian (Nur & Winarsih, 2018) tentang Identifikasi bakteri
Esherichia coli pada es batu di wilayah Bojong Raya, Cengkareng Jakarta Barat
diperoleh 8 sampel positif teridentifikasi bakteri Escherichia coli dengan persentase 80%
Pada penelitian (Narwati dkk, 2013) Tentang uji mikrobiologis di kantin sekitar
setelah melalui beberapa tahap mulai dari uji penduga, uji penguat, dan uji lengkap
didapatkan bahwa semua sampel es batu konsumsi yang diambil menunjukan hasil
positif adanya cemaran bakteri Escherichia coli. Penelitian yang dilakukan oleh (Rozanti
dkk, 2017) tentang identifikasi bakteri Coliform dan Escherichia coli pada jajanan
yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 16 sampel jajanan minuman dan 16 sampel es batu.
Sampel jajanan minuman yang diuji, 100% positif bakteri Coliform dan 100% positif
Escherichia coli. Sedangkan pada sampel es batu, 93,75% positif bakteri Coliform dan
penelitian tentang Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada es batu di pusat hiburan
malam Jalan Lalove Palu. Dikarenakan tempat tersebut merupakan pusat hiburan
batu.
1. Apakah terdapat kontaminasi bakteri Escherichia coli pada es batu di pusat hiburan
2. Apakah telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bakteriologis air minum yang
2
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat cemaran bakteri Escherichia coli pada es batu di
2. Untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bakteriologis air
1. Bagi Masyarakat
dikonsumsi.
2. Bagi Akademik
Sebagai sumber acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut
3. Bagi Peneliti
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrobiologi
atau jasad renik, yang tidak dapat dilihat jelas dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop, khususnya, bakteri, fungi, alga, protozoa, dan mikroskopik. Dalam bidang
pembuatan anggur, keju, yougurt, dan produksi penisilin (Becker dkk, 2015)
2.2 Bakteri
Bakteri merupakan sel prokariotik yang khas, dan termasuk organisme bersel
satu. berbentuk bola seperti batang atau spiral, memilili diameter 0.5 sampai dengan 1.0
um. Panjang 1.5 um sampai 2.5 um. Sistem reproduksi utama yaitu membela biner
sederhana yaitu proses seksual. Beberapa jenis bakteri tumbuh pada suhu 0°C, ada juga
bakteri yang tumbuh dengan baik di air panas pada suhu 90°C, bahkan lebih. Banyak
bakteri yang bisa tumbuh pada suhu diantara keduanya (Becker dkk, 2015)
batang tidak ada spora yang habibat alaminya di saluran cerna manusia.
Penggolongan bakteri Coliform dan sifatnya dibagi menjadi dua, bakteri Coliform
fekal yaitu Escherichia coli yang berasal dari kontaminasi tinja manusia, Coliform
non fektal yaitu Enterobacter aerogenes bakteri ini berasal dari hewan dan
bakteri gram negatif. bersifat motil dan flagel, peritrik atau nonmotil. tumbuh pada
5
media pepton atau ekstrak daging tanpa penambahan natrium atau suplemen lain,
Escherichia coli adalah jenis bakteri Coliform tinja yang biasanya ditemukan
di usus manusia. Berbentuk batang pendek, dengan ukuran panjang 2,6 - 6 mikro
dan diameter 1,1-1,5 mikro suhu optimal pertumbuhan pada 37℃ . Bakteri
Escherichia coli yang berada di usus besar manusia yang berfungsi membantu
menekan pertumbuhan bakteri jahat, selain itu membantu dalam proses pencernaan
termasuk dalam pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar (Pasaribu, 2019).
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
6
2.3 Es Batu
Es batu merupakan salah satu jenis produk pangan yang yang terbuat dari air yang
menjadi massa yang padat dan berbentuk seperti kristal. Terbentuknya massa yang padat
dikarenakan salah satu molekul air yaitu hidrogen akan bergerak lambat pada suhu 0 ℃
sehingga molekul hidrogen yang satu tidak mampu memutuskan ikatannya dengan
mengakibatkan air berubah wujud menjadi padat, dan karena air berwarna jernih
Umumnya es batu memiliki berbagai macam manfaat, salah satu manfaatnya yaitu
sebagai pelengkap yang dsajikan bersamaan dengan air minum, oleh sebab itu es batu
minuman yaitu untuk menimbulkan sensasi dingin dan segar (Rifta dkk, 2016)
Es batu memiliki suhu yang rendah sehingga aktivitas bakteri termasuk bakteri
patogen dapat menurun atau berhenti. Hal tersebut disebabkan karena metabolisme
bakteri membutuhkan bantuan enzim dimana aktivitas kerja enzim sangat dipengaruhi
oleh suhu. Karena hal tersebut es batu dianggap relatif aman, tetapi pada beberapa
penelitian terdahulu mengenai es batu, masih terdapat bakteri patogen pada es batu yang
persyaratan Kualitas air minum, menyatakan bahwa air minum yang layak dan
aman bagi kesehatan harus memenuhi persyaratan kualitas air minum meliputi:
7
a. Parameter Wajib
1. Syarat Fisik
kriteria persyaratan fisik yaitu, tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau,
2. Syarat Mikrobiologi
dalam air. Kandungan bakteri Escherichia coli dan bakteri Coliform dalam
b. Parameter Tambahan.
1. Persyaratan Kimia
dan desinfektan.
Tabel 2.1 Daftar Parameter Wajib Kualitas Air Minum (Kemenkes, 2010).
Kadar
Maksimum
No Parameter Satuan
Yang
Ditetapkan
Parameter yang berhubungan langsung
1
bagi kesehatan
a. Parameter Mikrobiologi
Jumlah per 100 mL
1. E-Coli 0
sampel
Jumlah per 100 mL
2. Total Bakteri Coliform 0
sampel
b. Kimia An-Organik
1. Arsen mg/L 0,01
2. Fluoride mg/L 1,5
3. Total Kromium mg/L 0,05
4. Kadmium mg/L 0,003
8
5. Nitrit mg/L 3
6. Nitrat mg/L 50
7. Sianida mg/L 0,07
8. Selenium mg/L 0,01
2. Parameter Yang Kurang Berhubungan
Langsung di Kesehatan
a. Parameter Fisik
1. Bau Tidak Berbau
2. Warna TCU 15
3. Total Zat Padat Terlarut mg/L 500
4. Kekeruhan NTU 5
5. Rasa Tidak berasa
6. Suhu ℃ Suhu udara ± 3
b. Parameter Kimia
1. Aluminium mg/L 0,2
2. Besi mg/L 0,3
3. Kesadahan mg/L 500
4. Khlorida mg/L 250
5. Mangan mg/L 0,4
6. Ph mg/L 6,5-8,5
7. Seng mg/L 3
8. Sulfat mg/L 250
9. Tembaga mg/L 2
10. Amonia mg/L 1,5
Metode identifikasi bakteri yang dipakai adalah metode MPN (Most Probable
pengujian ini terdiri dari uji pendugaan (Presumptive Test), uji penegasan (Confirmed
media Lactose Broth, tes ini berfungsi untuk mengetahui besarnya angka bakteri
terbentuknnya asam dan gas yang disebabkan oleh fermentasi laktosa bakteri
golongan coli. Tingkat dari kekeruhan pada media laktosa yang menunjukkan
9
adanya gas yang dihasilkan oleh bakteri. Tabung yang dinyatakan positif apabila
terdapat produksi gas dalam tabung durham. Terbentuknnya gas dapat diamati
dengan mata telanjang. Kandungan dari hasil bakteri Escherichia coli bisa
diamati dari menghitung tabung durham yang menunjukkan hasil reaksi positif
yaitu terbentuk gas dan asam. Inkubasi 1 x 24 jam jika hasilnya negatif, maka
diteruskan proses inkubasi untuk 2 x 24 jam suhu 37°C. Dari inkubasi 2 x 24 jam
belum ditemukan gas dari dalam tabung durham menujukkan hasil negatif (Putri,
2015).
Tabung yang dinyatakan positif dari uji konfirmasi dilanjutkan dengan uji
konfirmasi, sampel diinokulasi pada media Brilliant Green lactose Broth pada
suhu 37°C selama 2 x 24 jam. Apabila sampel menghasilkan gas, maka uji
konfirmasi dinyatakan positif. Pernyataan hasil dari ini adalah jumlah tabung
yang positif gas yang dicatat dalam tabel. Angka yang diperoleh menyatakan
jumlah bakteri Escherichia coli dalam setiap gram/tiap ml sampel yang diuji.
bakteri pada medium agar dengan cara menggoreskan dan inkubasi pada waktu 1
x 24 jam suhu 37°C. Media yang digunakan adalah EMB. Pembenihan pada
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Jika positif akan diperoleh hasil hijau
2.1 Medium
10
Medium merupakan substansi yang terdiri dari gabungan zat-zat makanan
diperlukan medium yang wajib mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk
lemak dan vitamin). Medium berfungsi untuk melihat gerakan dari suatu mikroorganisme
apakah bersifat motil dan non motil, medium ini ditambahkan sebagai bahan pemadat
(Putri, 2015).
1. Medium Umum
2. Medium Selektif
Contoh: Brilliant Green Lactose Bile Broth yang digunakan dalam penentu
bakteri Coli tinja, jenis medium ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri
3. Medium Diperkaya
11
komponen-komponen yang berasal dari makhluk hidup.
4. Medium Diferensial
dan dapat membedakan dari sifat mikroorganisme tertentu dalam suatu cultur
digunakan dalam uji konfirmasi bakteri Escherichia coli dalam uji Mast
Komposisi :
Peptone : 5 gram
Lactose : 5 gram
Komposisi :
Peptone : 10 gram
Lactose : 10 gram
Oxgall : 20 gram
12
3. Media Basin Methylene Blue (EMB)
Komposisi:
Gelatin : 10 gram
Laktosa : 10 gram
Agar : 15 gram
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental yang
meliputi pengambilan sampel, sterilisasi alat, pembuatan media dan identifikasi bakteri
Escherichia coli untuk mengetahui adanya cemaran bakteri yang ada pada es batu dalam
Bina Farmasi.
Gelas kimia 250 mL, magnetic stirrer, Erlenmeyer 500 mL, incubator,
neraca analitik, lemari pendingin, tabung durham, lampu spiritus, kawat ose,
oven, hot plate, autoklaf, rak tabung reaksi, tabung reaksi, pipet tetes, batang
pengaduk, cawan petri 100mm x 15mm, gelas ukur 100 mL, dan wadah steril.
Media Brilliant green Lactose Broth (BGLB), media Lactose Broth (LB),
Media Eosin Methylene blue (EMB), Aquades, alkohol, tissu, kapas, aluminium
foil.
14
3.4 Cara Kerja
a. Pengambilan Sampel
3.4.2 Sterilisasi
dengan air mengalir. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan kertas tisu atau
mempunyai mulut seperti tabung reaksi, erlenmeyer, dan gelas ukur disumbat
dengan kapas lalu dibungkus dengan kertas. Alat-alat seperti cawan petri, cawan
porselin pipet tetes, tabung reaksi, tabung durham dan batang pengaduk
disterilisasikan dalam oven pada suhu 180°C selama 1 jam, dan alat alat seperti
gelas kimia, gelas ukur, dan Erlenmeyer disterilisasikan dalam autoklaf dengan
Cara pembuatan :
sempurna.
15
3. Disterilkan di dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C.
Cara pembuatan :
sempurna.
Cara pembuatan :
3.5 Perlakuan
a. Pengambilan sampel
b. Pengenceran sampel
2. Siapkan 3 tabung reaksi untuk sampel air minum A tiap-tiap tabung berisi 9 ml
aquadest.
16
4. Pengenceran 10-1 dituang 1 ml ke dalam tabung reaksi 2, yang berisi 9 ml
3.6 Pengujian
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan selama penelitian.
reaksi.
selama 1 x 24 jam.
6. Amati jika terdapat gelembung atau gas dalam tabung durham dan terdapat
kekeruhan artinya positif. Namun bila tidak terdapat sama sekali gelembung dan
kekeruhan pada medium maka dilanjutkan inkubasi selama lagi 2 x 24 jam suhu
37°C.
17
2
). (10-3) ke dalam tabung reaksi.
5. Inkubasi semua tabung dalam inkubator pada suhu 37°C selama 1 x 24 jam.
6. Amati Tabung reaksi apakah terjadi kekeruhan dan gas yang terbentuk dalam
tabung durham pada media BGLB, namun bila tidak terdapat sama sekali
gelembung dan kekeruhan pada medium maka dilanjutkan inkubasi selama lagi
1. Ambilan sampel yang positif dari media BGLB sebanyak 1 atau 2 ose.
3. Inkubasi plate cawan petri pada suhu 37 °C selama 2 x 24 jam dalam posisi
terbalik.
4. Mengamati bakteri yang tumbuh pada media EMB membentuk koloni berwarna
hijau metalik.
masing kelompok bahan uji, kemudian hasil tersebut disajikan dalam bentuk tabel,
18
BAB IV
Dari hasil penelitian identifikasi cemaran bakteri Escherichia coli pada es batu di
Pusat Hiburan Malam jalan Lalove Palu yang dilakukan di Laboratorium Terpadu
A4 A5 A6
Ada Warna Ada A4 = +
Sampel gas, keruh gas
A warna A5 = +
10-2 keruh
A6 = +
A7 A8 A9
Ada Ada Ada
gas, gas, gas A7 = +
warna Warna
10-3 A8 = +
keruh keruh
A9 = +
Keterangan:
+ : Ada bakteri (Positif)
- : Tidak ada bakteri (Negatif)
19
Tabel 4.2 Hasil Tes Perkiraan Menggunakan Medium LB pada sampel B
Pengenc
Sampel eran Replikasi Gambar Ket.
B1 B2 B3
Tidak Tidak Tidak
ada gas, ada gas, ada gas,
warna warna warna
jernih jernih jernih
B1 = -
-1
10
B2 = -
B3 = -
B4 B5 B6
10-2 B4 = -
Tidak Tidak Tidak B5 = -
Sampel B Ada gas, ada gas, ada gas,
warna warna warna
jernih jernih jernih B6 = -
B7 B8 B9
Tidak Tidak Tidak
ada gas, ada gas, ada gas, B7 = -
10 -3
Warna Warna Warna
jernih jernih jernih
B8 = -
B9 = -
Keterangan:
+ : Ada bakteri (Positif)
- : Tidak ada bakteri (Negatif)
20
Tabel 4.3 Hasil Tes Konfirmasi Menggunakan Medium BGLB
Pengencer
Sampel Replikasi Gambar Ket.
an
A1 A2 A3
Ada gas, Ada gas,
warna warna Warna A1 = +
10-1 keruh Keruh keruh
A2 = +
A3 = +
A4 A5 A6
Ada gas, Ada gas, Warna
Sampel warna warna keruh A4 = +
A keruh Keruh
10-2
A5 = +
A6 = +
A7 A8 A9
A8 = +
A9 = +
Keterangan:
21
Pengen
Sampel Replikasi Gambar Ket.
ceran
A1 A2 A3
A1 = +
-1
10
Terdapa Terdapat Terdapat
t warna warna warna A2 = +
hijau hijau hijau
metalik metalik metalik
A3 = +
A4 A5 A6
Terdapa Terdapat Terdapat
Sampel
t warna warna warna A4 = +
A
hijau hijau hijau
10-2
metalik metalik metalik
A5 = +
A6 = +
A7 A8 A9
Terdapa Terdapat Terdapat
t warna warna warna
hijau hijau hijau A7 = +
10-3
metalik metalik metalik
A8 = +
A9 = +
Keterangan :
4.2 Pembahasan
22
Penelitian ini menggunakan sampel es batu yang berasal dari Pusat Hiburan
Malam jalan Lalove Palu. Menggunakan metode MPN (Most Porbable Number) yang
terdiri dari uji pendugaan, uji kepastian, dan uji kelengkapan. Pada pengujian ini
Pengambilan sampel es batu ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya bakteri
mengenai syarat kualitas air minum pada Escerichia coli jumlah sampel pada per 100 ml
wajib 0.
Uji perkiraan pada penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya Coliform dan
Escerichia coli dalam air berdasarkan produksi asam dan gas yang dapat disebabkan oleh
fermentasi laktosa dalam bakteri Coliform, yang menggunakan medium Lactose Broth.
Uji perkiraan dinyatakan positif bila terbentuk gas atau gelembung dalam tabung durham
dan warna menjadi kuning keruh. Pada uji ini setiap pengenceran dari kedua sampel di
Dari hasil pemeriksaan uji perkiraan pada sampel A diperoleh hasil positif yang
ditandai dengan adanya produksi gas atau gelembung dalam tabung durham. Hal tersebut
disebabkan karena es batu yang dibuat menggunakan air mentah atau belum mengalami
proses pengolahan dan belum terjaga kualitas kebersihannya. Pada sampel B dinyatakan
negatif karena hasil yang diperoleh tidak menunjukan adanya produksi gas atau
gelembung dan kekeruhan warna. Hal ini dikarenakan kualitas es batu yang dibuat
menggunakan air yang sudah dimasak dan telah didukung kondisi sanitasi serta
Tabung yang menunjukkan hasil positif diuji lebih lanjut dengan uji konfirmasi
menggunakan media selektif Brillian Green Laktose Broth (BGLB). Uji konfirmasi
bertujuan agar menghambat bakteri gram positif dan mempercepat pertumbuhan bakteri
23
Coliform (gram negatif). Ada atau tidaknya bakteri Coliform ditandai dengan
terbentuknya produksi asam dan gas yang disebabkan oleh permentasi laktosa dari
bakteri golongan coli. Tabung yang dinyatakan positif bila dalam tabung durham terdapat
gas atau gelembung dan terjadi perubahan warna menjadi hijau pekat dan keruh.
pada pengujian uji perkiraan yaitu sampel A. Dari pengujian yang telah dilakukan
diperoleh hasil positif yang ditandai dengan adanya produksi gas atau gelembung pada
tabung durham serta perubahan warna menjadi lebih pekat pada medium. Gelembung
udara yang dihasilkan pada tabung durham disebabkan oleh adanya aktivitas respirasi
jumlah koloni dan membantu mempertajam perbedaan warna. Pada penelitian ini
menggunakan media Eosin Methylene Blue (EMB). Medium ini memperoleh hasil warna
hijau metalik. Sampel yang digunakan adalah hasil yang dinyatakan positif pada
pengujian uji konfirmasi. Pada pengujian ini 9 cawan petri yang digunakan masing-
masing diisi medium EMB sebanyak 15 ml. Sampel yang dinyatakan positif diambil
sebanyak 2 ose lalu diinokulasikan ke dalam cawan petri dengan cara zig-zag kemudian
di inkubasi dalam keadaan terbalik pada suhu 37◦C selama 2 x 24 jam. Dari hasil
pengamatan diperoleh hasil positif karena terdapat pertumbuhan koloni bakteri yang
ditandai adanya warna hijau metalik pada medium dikarenakan kemampuan bakteri
jam pada suhu 37◦C. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan cemaran bakteri
24
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada sampel A dinyatakan positif
terkontaminasi cemaran bakteri Escherichia coli pada es batu yang ada di Pusat Hiburan
Malam jalan Lalove Palu. Es batu dapat tercemar oleh bakteri Escherichia coli jika
tangan pedagang kurang bersih atau wadah penyimpanan dan cara penyajian es batu
yang kurang higienis seperti air yang tercemar dan lingkungan pembuatan es batu,
Pada pengujian dari sampel B diperoleh hasil negatif atau dengan kata lain tidak
terdapat kontaminasi bakteri Escherichia coli pada es batu. Hasil ini dapat dibuktikan
dengan warna medium LB pada tabung reaksi tetap jernih tidak terjadi kekeruhan warna
dan tidak ada produksi gas pada tabung durham setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam.
Dari hasil penelitian sampel B dinyatakan negatif, hal ini didukung oleh proses penyajian
es batu yang higienis dan berasal dari sumber air yang terstandarisasi serta masuk dalam
standar kelayakan konsumsi maka dari itu dapat meminimalisir adanya mikroorganisme.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur. J & Asri Winarsih dengan judul
Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada es batu di wilayah bojong raya, Cengkareng
Jakarta pada tahun 2018 menyatakan bahwa, hasil uji MPN pada 8 dari 10 sampel es batu
positif ditemukan bakteri E-coli. Adanya bakteri pada sampel es batu tersebut
dimungkinkan penggunaan air mentah sebagai bahan dasar pembuatan es batu, selain itu
Dari hasil pengujian kedua sampel es batu, diketahui bahwa sampel B yang layak
untuk dikonsumsi karena telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bakteriologis air
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Sampel A tidak sesuai dengan persyaratan bakteriologis air minum sedangkan sampel
5.2 Saran
1. Disarankan untuk peneliti mikrobiologi dilakukan penelitian lebih lanjut seperti tes
batu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang air minum yang layak
dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
26
08_Permenkes_No__492_tahun_2010_ttg_Persyaratan_Kualitas_Air_Minum.PDF. (n.d.).
Apriliyani, D. A. (2017). Identifikasi Molekuler Escherichia coli pada Minuman Olahan Di
Kecamatan Gunung Pati Semarang. Skripsi, 1–30.
Becker, F. G., Cleary, M., Team, R. M., Holtermann, H., The, D., Agenda, N (2015).
Mikrobiologi Kesehatan. Syria Studies, 7(1), 37–72. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/
548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil
wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://
www.jstor.org/stable/41857625
Dewanti, R. (2006). Kemandirian Pangan untuk Membangun Kemandirian Pangan.
Elfidasari, D. (2011). i Jumlah Escherichia coli Terlarut by Dewi Elfidasari. Jurnal AL-
AZHAR Indonesia Seri SAINS dan Teknologi, 1, 18–23.
Gadjah, U., Ugm, M., Rozanti, N. M., Indriani, C., & Nugroho, A. (2017).Identifikasi Bakteri
Coliform dan Escherichia coli Pada Jajanan Minuman Yang Menggunakan Es Batu di
Lembah Universitas Gadjah Mada (UGM) Nisrina Maulida Rozanti, dr. Citra Indriani,
MPH; Agung Nugroho, MPH;
Gel, P., Batang, G., Dengan, P., & Poly, P. G. A. (2010). ADLN - Perpustakaan Universitas
Airlangga 1. 1–14.
Narwati, Y. T., Rika, I., Putra, D. A., & Wiraputranto, M. C. (2013). Uji Mikrobiologis Es
Batu Konsumsi di Kantin Sekitar Lingkungan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.
Damianus Journal of Medicine, 12(1), 8–15.
Nur, J., & Asri Winarsih, D. (2018). Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Pada Es Batu Di
Wilayah Bojong Raya, Cengkareng Jakarta Identification of Bacteria Escherichia Coli
on Ice Cubes in the Region Bojong Raya, Cengkareng Jakarta Barat. Jurnal Wiyata:
Penelitian Sains Dan Kesehatan, 4(2), 151–156. Retrieved from
https://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/187
Nurjanah, S., Wafiyah, Q., Rahayu, W. P., & Nurwitri, C. C. (2022). Titik Kritis Keamanan
Pangan pada Tahap Pengolahan dan Penyajian Beberapa Jenis Minuman Es. Jurnal
Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality, 8(2), 80–87.
https://doi.org/10.29244/jmpi.2021.8.2.80
Pasaribu, A. P. S. (2019). Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang di
Kabupaten Dairi pada Tahun 2019. Skripsi, Institut Kesehatan Helvetia.
Putri, N. D. (2015). Identifikasi Bakteri Eschericia coli Pada Es Batu Yang Dijual Warung
Nasi di Kelurahan Pisangan Tahun 2015. In Skripsi.
Rahayu, W. P., Nurjanah, S., & Komalasari, E. (2018). Escherichia coli:
Patogenitas,Analisis, dan Kajian Risiko. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 5.
27
Rifta, R., Budiyono, & Darundiati, Y. H. (2016). Studi Identifikasi Keberadaan Escherichia
Coli Pada Es Batu Yang Digunakan Oleh Pedagang Warung Makan Di Tembalang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 4(2), 176–185.
Sa’diyah, A., S. Latuhamina, F., Anita, Sutrisno, Cristy Birahy, D., Yusal, M. S., Meiyasa, F.
(2019). Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya.
Wulandari, P. (2018). Uji Bakteri Pada Air Minum Isi Ulang Yang Beredar Di Jalan Taruma
Kecamatan Medan Petisah. In Karya Tulis Ilmiah.
28
28
LAMPIRAN
Lampiran 1
ALUR PENELITIAN
PENGAMBILAN SAMPEL ES
BATU
PENGOLAHAN SAMPEL
PENGENCERAN
29
Presumptive Test
Confirmed Test
Completed Test
Pembahasan
Kesimpulan
Lampiran 2
Uji Penduga
Presumptive Test
Inkubasi 1 x 24 jam
Hasil + Hasil -
Negatif
tidak ada
pengujian
Uji Selanjutnya
Ke tahap 2x24
jam
Positif+
30
Uji konfirmasi
Inkubasi ke
Media EMB
Hasil
Lampiran 3
Rumus pengenceran :
V1 = V2
W1 W2
Keterangan :
LB : 13 gr/1000 mL
31
EMB : 37,5 gr/mL
1. Media LB : V1 = V2
W 1 W2
: 1000 mL = 200 mL
13 gr W2
: 1000 mL x W2 = 200 mL x 13 gr
W2 = 2600 gr/mL
1000 mL
W2 = 2,6 gr
2. Media BGLB : V1 = V2
W 1 W2
: 1000 mL = 200 mL
40,01 gr W2
W2 = 8.002 gr/mL
1000 mL
W2 = 8,002 gr
3. Media EMB : V1 = V2
W 1 W2
: 1000 mL = 200 mL
37,5 gr W2
W2 = 8.002 gr/mL
1000 mL
W2 = 7,5 gr.
32
Lampiran 4
33
Sampel es batu yang sudah diencerkan
Lampiran 5
34
Lampiran 6
35
LB BGLB
EMB
Pembuatan Medium
Lampiran 7
36
Timbangan Analitik Ikubator
Lampiran 8
37
A B
Pengenceran Sampel
Lampiran 9
38
Uji perkiraan sebelum inkubasi sampel A
39
Perlakuan pada pengujian uji perkiraan menggunakan media LB
40
Sampel A setelah inkubasi
Lampiran 10
41
Perlakuan pada pengujian uji konfirmasi menggunakan media BGLB
42
Uji konfirmasi Sampel A menggunakan media BGLB setelah inkubasi 2 x 24 jam
Lampiran 11
43
A1 A2
A3
44
A4 A5
A6
45
A8 A7
A9
Lampiran 12
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
46
NIDN : 0905058702
Program Studi : Diploma III Farmasi
Nama PT : Akademi Farmasi “Bina Farmasi” Palu
47