Anda di halaman 1dari 96

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP MINAT

KUNJUNGAN ULANG LABORATORIUM RSU


JAMPANGKULON

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Sains Terapan

Retu Ikeu Kartika


5219034

PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI DAN TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK INSTITUSI KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2020
PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Program Studi
DIV Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Farmasi dan Teknologi Laboratorium Medik
Institut Kesehatan Rajawali dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan Kesehatan pada bulan Agustus 2020

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang


Laboratorium
RSU Jampangkulon
Nama Mahasiswa : Retu Ikeu Kartika
NPM : 5219034

Dewan Penguji :

Penguji : Aziz Ansori Wahid.S.T.,M.T (……………..)

Pembimbing Utama : Ally Kafesa,S.S.T.,M.Si (………..…….)

Pembimbing Pendamping : Suyarta Efrida Pakpahan,SKM.,M.Si (……………..)

Mengetahui :

Ketua Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik


Fakultas Farmasi dan Teknologi Laboratorium Medik
Institut Kesehatan Rajawali,

Ally Kafe sa, S.S.T.,M.Si


NIK. 307.112.010
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini


:

Nama : Retu Ikeu Kartika

NPM : 5219034

Program Studi : Diploma IV Teknologi Laboratorium


Medik

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan tugas
akhir saya yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan
Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon”.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam tugas akhir saya tersebut,
maka Saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.

Bandung Agustus 2020

Retu Ikeu Kartika


ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG


LABORATORIUM RSU JAMPANGKULON

Kartika I,Ally Kafesa, Suyarta E Pakpahan

Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit,salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit adalah pelayanan laboratorium dengan melakukan
penilaian kepuasan terhadap minat kunjungan ulang ke laboratorium.
Kepuasan pasien sangat berperan dalam minat kunjungan ulang ke
laboratorium di rumah sakit yaitu untuk melihat kualitas pelayanan
yang diberikan oleh rumah sakit atau khususnya laboratorium. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kepuasan terhadap minat kunjungan
ulang laboratorium RSU Jampangkulon.
Metode penelitian menggunakan korelasional dengan Cross Sectional.
Dengan jumlah populasi 383 responden dengan teknik ukuran sampel 196
sampel. Uji validitas pada 17 item pertanyaan kepuasan dinyatakan valid dengan
hasil (p- value < 0,05) dan uji reliabilitas kepuasan (r = 0,876) yaitu reliabilitas
kuat.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden menilai masing-
masing indikator kepuasan yaitu puas dan untuk minat kunjungan
ulang laboratorium yaitu ya minat melakukan kunjungan ulang, hasil analisis
diperoleh nilai p-value chi square < 0,05.
Disimpulkan terdapat pengaruh kepuasan terhadap minat kunjungan ulang
laboratorium RSU Jampangkulon. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi
bahan masukan bagi RSU Jampangkulon untuk meningkatkan kualitas
pelayanan khususnya dengan kepuasan dengan minat kunjungan laboratorium.

Kata Kunci : Kepuasan, Minat Kunjungan Ulang Laboratorium.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat

Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon”.

Dalam penyusunan Hasil Penelitian ini penulis menyadari banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan

serta dukungan kepada:

1. Ibu Tonika Tohri, S.Kp.,M.Kes Selaku Rektor Institusi Kesehatan

Rajawali.

2. Bapak Dr.Rochady Hs Wibawa, Sp.OG., M.Kes Selaku Direktur

RSU Jampangkulon.

3. Bapak Aziz Ansori Wahid,S.T.,M.T Selaku Dekan Fakultas Farmasi

dan Teknologi Laboratorium Medik Institusi Kesehatan Rajawali

dan sekaligus sebagai penguji dalam penelitian ini.

4. Bapak Ally Kafesa,S.S.T.,M.Si Selaku Ketua Prodi DIV Teknologi

Laboratorium Medik Institusi Kesehatan Rajawali dan sekaligus sebagai

pembimbing utama yang telah memberikan kritikan dan meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan penelitian ini.

5. Bapak Dr.Luhung Budiailmiawan, Sp.,PK Selaku Kepala Instalasi

Laboratorium RSU Jampangkulon.

i
6. Ibu Suyarta Efrida Pakpahan,SKM.,M.Si selaku pembimbing

pendamping yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam

penyusunan penelitian ini.

7. Dosen – Dosen Institusi Kesehatan Rajawali yang telah berkenan

memberikan masukan, kritikan dan meluangkan waktunya untuk

membantu penulis dalam penyusunan Penelitian ini.

8. Seluruh Staf RSU Jampangkulon yang telah membantu dan memberi

masukan kepada saya dalam melakukan penelitian ini.

9. Kedua Orang tua, Suami saudara dan keluarga yang senantiasa

memberikan doa serta dukungan yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak di sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu menyelesaikan hasil penelitian ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan usulan penelitian ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang

sifatnya membangun penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang mendatang.

Sekiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Akhir kata penulis mengharapkan agar usulan penelitian ini dapat

bermanfaat bagi semua.

Bandung, Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ..................................................................................
i DAFTAR ISI .................................................................................................
iii DAFTAR TABEL .........................................................................................
vi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang........................................................................... 1

1.2.Identifikasi Masalah .................................................................. 4

1.3.Rumusan Masalah ..................................................................... 5

1.4.Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

1.5.Hipotesa Penelitian.................................................................... 6

1.6.Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Rumah Sakit ............................................................................. 8

2.2.Definisi Perilaku Konsumen..................................................... 14

2.3.Teori Kebutuhan Pelayanan Kesehatan ................................... 14

2.4.Kepuasan.................................................................................... 17

2.5.Elemen Kepuasan Konsumen .................................................. 18

iii
2.6.Indikator Kepuasan Pelanggan ................................................. 19

2.7.Pengukuran Kepuasan Konsumen............................................ 20

2.8.Definisi Loyalitas ...................................................................... 22

2.9.Karakteristik loyalitas pelanggan ............................................. 23

2.10.Kerangka Pemikiran Penelitian .............................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Rancangan Penelitian ................................................................ 27

3.2.Kerangka Konsep Penelitian...................................................... 27

3.3.Definisi Operasional................................................................... 29

3.4.Populasi dan Sampel ................................................................. 31

3.5.Teknik Pengumpulan Sampel & Prosedur Penelitian ............. 33

3.6.Teknik Pengmpulan Data .......................................................... 35

3.7.Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 37

3.8.Pengolahan dan Teknik Analisis Data ..................................... 39

3.9.Lokasi dan Waktu....................................................................... 45

3.10. Etika Penelitian ....................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian .......................................................................... 48

4.1.1. Analisa Univariat .................................................. 48

4.1.2. Analisa Bivariat .................................................... 52

4.2.Pembahasan ................................................................................ 53

iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan ................................................................................ 62

5.2.Saran ............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional.................................................................. 30

Tabel 3.2 Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford (Guilford’s


Empirical Rule) ......................................................................... 39

Tabel 3.3 Pembagian Kategori Variabel Kepuasan ................................ 42

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia .................................... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ....................... 49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 50

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ........................... 51

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran variabel Kepuasaan .............. 51

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Gambaran variabel Kunjungan ............. 51

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Pengaruh Kepuasan terhadap minat


kunjungan ulang laboratorium RSU Jampangkulon ............... 52

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Kepuasan terhadap Minat


Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon ............ 26
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Kepuasan terhadap Minat
Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon ............ 28

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing Utama

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing

Pendamping

Lampiran 3 Surat Pengantar Responden

Lampiran 4 Persetujuan Responden

Lampiran 5 Kisi – Kisi Kuesioner

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian

Lampiran 8 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian

Lampiran 9 Hasil Uji Bivariat

Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 11 Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globaisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak

menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan.

Begitu pula tantangan yang dihadapi oleh rumah sakit untuk selalu

mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa

pasar. Setiap rumah sakit berusaha untuk memberikan kepuasan

konsumen. Berbagai usaha yang dilakukan oleh rumah sakit untuk

menciptakan kepuasan pelanggan yang signifikan agar dapat bertahan dan

terus berkembang dalam lingkungan persaingan yang semakin tinggi,

dengan tingginya kepuasan pelanggan yang didapat maka akan menjamin

pula kehidupan rumah sakit dalam jangka panjang.

Berdasarkan Permenkes No.72 Tahun 2016, Rumah Sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan, serat dapat

1
2

dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian. Rumah sakit juga

merupakan institusi yang dapat memberi keteladanan dalam budaya hidup

bersih dan sehat serta kebersihan lingkungan (Depkes RI:2009).

Salah satu cara agar penjualan jasa pelayan satu perusahaan lebih

unggul dibandingkan para pesaingnya adalah dengan memberikan

pelayanan yang berkualitas dan bermutu, yang memenuhi tingkat

kepentingan konsumen. Tingkat kepentingan konsumen terhadap jasa

yang akan mereka terima dapat dibentuk berdasarkan pengalaman dan

saran yang mereka peroleh. Konsumen memilih pemberi jasa berdasarkan

peringkat kepentingan. Dan setelah menikmati jasa tersebut mereka

cenderung akan membandingkan dengan yang mereka harapkan

(Fredy Rangkuti, 2006). Bila jasa yang mereka nikmati ternyata berada

jauh dibawah jasa yang mereka harapkan, para konsumen akan

kehilangan minat terhadap pemberi jasa tersebut. Sebaliknya, jika jasa

yang mereka nikmati memenuhi atau melebihi tingkat kepentingan,

mereka akan cenderung memakai kembali produk jasa tersebut (Fredy

Rangkuti, 2006). Menurut peneliti terdahulu Niyarni , Ristiawati , Imam

Purnomo , Supriyo, Jumlah kunjungan pasien rawat jalan RSUD Bendan

Kota Pekalongan dari bulan Mei 2009-Januari 2010 menunjukkan angka

yang selalu naik turun. Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab

keadaan tersebut adalah belum tercapainya kualitas pelayanan yang sesuai

dengan harapan pasien (pelanggan).


Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu

harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pasien

telah sesuai dengan harapan pasien atau belum.

Berdasarkan pengamatan diatas masalah yang diangkat dalam

penelitian ini adalah kurang efektifnya tingkat kepuasan pasien

laboratorium Rsu Jampangkulon.

Kurang efektifnya tingkat kepuasan pasien dapat

mempengaruhi minat kunjungan ulang pasien laboratorium Rsu

Jampangkulon. Solusi yang dapat diberikan pada penelitian ini dengan

memperbaiki pelayanan laboratorium di RSU dengan lebih tanggap dalam

melayani keluhan dan kebutuhan pasien dan bersikap ramah dan

sopan setiap melakukan tindakan yang diberikan kepada pasien

laboratorium Rsu Jampangkulon

Dimensi generik yang digunakan oleh pelanggan untuk

mengevaluasi kualitas layanan yaitu: tangible meliputi

penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan materi komunikasi;

reliability meliputi kemampuan untuk melakukan pelayanan yang

dijanjikan, dapat diandalkan, dan akurat; responsiveness meliputi

kesediaan untuk membantu pelanggan dan menyediakan prompt

pelayanan; assurance meliputi kepercayaan, kejujuran, kebebasan dari

bahaya, resiko atau keraguan, memiliki keterampilan dan pengetahuan

yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan, kesopanan, rasa hormat,

pertimbangan, dan keramahan personel layanan; empathy meliputi mudah

didekati dan dikontak, mendengarkan pelanggan, menjaga agar mereka

terinformasikan
dalam bahasa yang bisa dimengerti, membuat upaya untuk

mengenali pelanggan dan kebutuhan mereka.

Beberapa penelitian kualitas pelayanan dan kepuasan

pelanggan yang menggunakan modifikasi metode ServQual dalam bidang

kesehatan yaitu penelitian yang telah dilakukan Lim & Tang (2000),

Choi et al. (2004), Ramsuran-Fowder (2005), Alrubaee & Alkaa’ida

(2011).

Adapun penelitian tentang minat beli ulang pernah diteliti

oleh Ahmed et al. (2010) dan Hellier PK (2002). Minat kunjungan ulang

diposisikan sebagai variabel dependen, sedangkan kepuasan

pelanggan dan kualitas layanan sebagai anteseden bagi minat

kunjungan ulang. Selain menjadi anteseden, kualitas layanan dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan kemudian akan mempengaruhi

keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian selanjutnya. (Ahmed

et al. :2010 dan Hellier PK

:2002).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil laporan triwulan survey kepuasan pasien

terhadap kualitas pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Umum

Jampangkulon pada bulan Januari – Maret 2017, hasilnya adalah kurang

dari standar (80%) yaitu hanya rata-rata 74,19%. Hasil survey

sebelumnya menunjukan adanya ketidakpuasan pasien terhadap kualitas

pelayanan, tetapi data yang diperoleh dari hasil jumlah kunjungan di

laboratorium RSU Jampankulon pada bulan januari – maret 2017

tidak mengalami penurunan. Dengan demikian survey kepuasan pasien

dilakukan untuk
mengetahui umpan balik dari pasien terhadap minat berkunjung kembali di

Laboratorium RSU Jampangkulon.

Berdasarkan pengamatan di atas masalah yang di angkat

dalam penelitian ini kurang nya efektinya tingkat kepuasan

pasien di laboratorium tahun 2017.

Solusi yang dapat di berikan pada penelitian ini memperbaiki

pelayanan di Laboratorium RSU Jampangkulon dengan lebih tanggap

dalam melayani keluhan dan kebutuhan pasien dan bersikap ramah dan

sopan setiap kali melakukan tindakan yang dapat diberikan kepadan

pasien laboratorium RSU Jampangkulon.

Melihat uraian diatas, maka peneliti berminat ingin melakukan

penelitian dengan judul sebagai berikut : Pengaruh Kepuasan Pasien

Terhadap Minat Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap Minat kunjungan

Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh kepuasan pasien

terhadap minat kunjungan ulang laboratorium RSU

Jampangkulon.
1.4.2 Tujuan Khusus :

1. Mengetahui Gambaran Kepuasan pasien di Laboratorium

RSU Jampangkulon.

2. Mengetahui Gambaran Minat Kunjungan Ulang Pasien di

Laboratorium RSU Jampangkulon.

3. Mengetahui Pengaruh kepuasan pasien terhadap

minat kunjungan ulang laboratorium RSU Jampangkulon.

1.5. Hipotesa Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh (Sugiyono, 2013).

H0 : Tidak ada Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan

Ulang laboratorium RSU Jampangkulon

H1 : Ada Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan

Ulang laboratorium RSU Jampangkulon

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut:

1.6.1. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya mengenai informasi tentang

pengaruh kepuasan
terhadap minat kunjungan laboratorium ulang

RSU Jampangkulon

2. Bagi civitas akademik dapat untuk menambah informasi,

sumbangan pemikiran dan bahan kajian dalam penelitian

1.6.2. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

bagi seluruh institusi pelayanan kesehatan khususnya

laboratorium di RSU Jampangkulon dalam upaya menguji

seberapa besar Pengaruh Kepuasan terhadap minat kunjungan

ulang laboratorium RSU Jampangkulon.

2. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi masukan

untuk menentukan kebijakan laboratorium yang berhubungan

dengan Kepuasan terhadap minat kunjungan laboratorium.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Rumah sakit

2.1.1. Pengertian Rumah Sakit

Menurut Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun

2014 tentang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh

perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,

dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu

meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara peripurna yaitu pelayanan

kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif.

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor

44 Tahun 2009 berikut fungsi rumah sakit yang harus dilakukan

sesuai dengan standar yang ditetapkan :

8
9

2.1.2 Fungsi Rumah Sakit

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

pemberian pelayanan kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta

penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka

peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika

ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Adapun beberapa bentuk rumah sakit yang diatur dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014, yaitu :

2.1.3 Bentuk Rumah Sakit

a. Rumah Sakit Menetap

Rumah sakit menetap merupakan rumah sakit yang

memberikan secara permanen untuk jangka waktu yang lama

untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan dan gawat darurat.


b. Rumah Sakit Bergerak

Rumah sakit bergerak merupakan rumah sakit yang

siap guna dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu

dan dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain.

c. Rumah Sakit Lapangan

Rumah sakit lapangan merupakan rumah sakit yang

didirikan di lokasi tertentu selama kondisi darurat dalam

pelaksanaan kegiatan tertentu yang berpotensi bencana atau

selama masa tanggap darurat bencana ( Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014).

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor

44 Tahun 2009 jenis pelayanan yang diberikan rumah sakit

terdapat 3 jenis pelayanan rumah sakit yang dapat

dimanfaatkan sesuai dengan jenis penyakit yang dideritanya

yaitu :

2.1.4 Jenis Rumah Sakit

1. Berdasarkan Jenis Pelayanan yang

Diberikan a. Rumah Sakit Umum

Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan

pada semua bidang dan jenis penyakit.

b. Rumah Sakit Khusus

Rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama

pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu

berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis

penyakit, atau
kekhususan lainnya (Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 44 Tahun 2009).

2. Berdasarkan pengelolaannya

a. Rumah Sakit Publik

Rumah sakit publik dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah , dan badan hukum yang bersifat

nirlaba. b. Rumah Sakit Privat

Rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum dengan

tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatasa atau

Persero ( Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009).

c. Rumah Sakit Pendidikan

Rumah sakit pendidikan merupakan rumah sakit yang

menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu

dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan

kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan

lainnya (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009).

2.1.5 Klasifikasi Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi :

1. Rumah Sakit Umum Kelas A

2. Rumah Sakit Umum Kelas B

3. Rumah Sakit Umum Kelas C

4. Rumah Sakit Umum Kelas D


Rumah Sakit Umum Kelas D sendiri diklasifikasikan menjadi :

a. Rumah Sakit Umum Kelas D.

b. Rumah Sakit Umum Kelas D pratama.

Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan menjadi

1. Rumah Sakit Khusus Kelas A.

2. Rumah Sakit Khusus Kelas B.

3. Rumah Sakit Khusus Kelas C ( Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014).

2.1.6 Kewajiban Rumah Sakit

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban, antara lain:

1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah

sakit kepada masyarakat.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman,

bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan

kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah

sakit.

3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai

dengan kemampuan pelayanannya.

4. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada

bencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya.

5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak

mampu atau miskin.

6. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan


fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan

gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis,

pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti

sosial bagi misi kemanusiaan.

7. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu

pelayanan kesehatan dirumah sakit sebagai acuan dalam

melayani pasien.

8. Menyelenggarakan rekam medis

9. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara

lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang

cacat, wanita menyusui, anak-anak , dan lanjut usia.

10. Melaksanakan sistem rujukan

11. Menolak keinginan pasien yang bertentengan dengan

standar profesi dan etika serta peraturan perundang-

undangan.

12. Memberikan informasi yang benar, jelas mengenai hak

dan kewajiban pasien.

13. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien

14. Melaksanakan etika rumah sakit

15. Memiliki sistem Pencegahan kecelakaan dan

penanggulangan bencana.

16. Melaksanakan program pemerintah kesehatan baik

secara regional atau maupun nasional.


17. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik

kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan

lainnya.

18. Menyusun dan melaksanakan peraturaninternal Rumah

Sakit ( hospital by laws).

19. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi

semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas.

20. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai

kawasan tanpa rokok (Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 44 tahun 2009).

2.2 Definisi Perilaku Konsumen

Konsumen adalah pengguna barang dan/atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,

maupun makhluk hidup lain.

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1993) mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsikan, dan menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan

itu ( Nitisusastro,

2011).

2.3 Teori Kebutuhan Pelayanan Kesehatan

Salah seseorang pakar yang melakukan penelitian terhadap kebutuhan

manusia adalah Abrahan W. Maslow (1830) dalam yang telah menemukan

teori yang kita kenal dengan teori Hierarki kebutuhan manusia. Menurut
Maslow (1830), kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan yang

berjenjang, mulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan biologis, sampai dengan

kebutuhan psikologis yang paling tinggi dalam bentuk untuk beraktualisasi

diri.

a. Kebutuhan Kebutuhan Fisik (Physical Need)

Seseorang membutuhkan makanan, minuman, tempat tinggal,

kebutuhan seksual, kebutuhan rasa puas dan kebutuhan fisik

lainnya.

b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Need)

Setiap orang membutuhkan rasa aman dan terlindungi dari

kerugian fisik maupun kerugian psikis. Setiap orang

membutuhkan rasa aman, baik dari gangguan orang lain,

dari gangguan binatang, dari gangguan alam, dan

gangguan- gangguan lainnya.

c. Kebutuhan Sosial (Sosial Need)

Seseorang membutuhkan untuk bergabung dengan orang

lain, merasa dimiliki oleh orang lain, dan membutuhkan

rasa persaudaraan.

d. Kebutuhan Egoistik (Esteem Need)

Seseorang membutuhkan dari orang lain atau orang

sekitarnya pengakuan terhadap faktor psikologis internal yang

melekat pada dirinya, seperti kebutuhan untuk dihormati,

kebutuhan untuk disegani, kebutuhan untuk dipatuhi.


e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Need)

Aktualisasi merupakan kebutuhan manusia yang paling

tinggi. Kebutuhan ini timbul ketika kebutuhan-kebutuhan

pada tingkat di bawahnya telah terpenuhi secara penuh.

Penjelasan di atas merupakan teori kebutuhan Maslow secara

umum, sedangkan teori kebutuhan Maslow dalam lingkup kesehatan dapat

di aplikasikan sebagai berikut:

a. Kebutuhan Fisiologis contohnya yaitu tenaga medis yang memberikan

personal hygine pada pasien misalnya perawat yang membersihkan badan

pasien, menggantikan baju pasien, tenaga gizi yang mengantar makanan

pasien, perawat yang memasang oksigen, dan perawat yang

memasang infus pada pasien.

b. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan contonya tindakan yang

dilakukan tenaga kesehatan untuk menjamin keamanan dan kesalamatan

pasien seperti cuci tangan dan penggunaan teknik steril yang benar

sebelum berinteraksi dengan pasien, dokter dan perawat yang memberikan

pengobatan sesuai kode etik, perawat yang menggunakan skill yang tepat

saat memindahkan pasien, perawat yang membantu menghilangkan

rasa cemas dan takut pasien yang harus rawat inap atau di operasi,

tenaga kesehatan yang mengajak pasien berdoa sebagai cara memberikan

support.

c. Kebutuhan sosial contohnya tindakan tenaga kesehata untuk memnuhi

kebutuhan mencintai dan memiliki seperti melibatkan keluarga

maupun teman pasien dalam memberikan perawwtan pada pasien,

membina
hubungan tenaga kesehatan dengan pasien berdasarkan saling

memahami dan saling percaya

d. Kebutuhan egoistik contonya pasien yang terpenuhi kebutuhan harga

dirinya akan merasa percaya diri dan mandiri seperti tenaga

kesehatan yang menghargai pasien dengan memanggil nama asli pasien

bukan nama panggilan, dan menghormati pasien yang lebih berumur.

e. Kebutuhan aktualisasi diri contohnya seperti tenaga kesehatan yang

melakukan pendekatan pada pasien dengan memberi kesempatan pasien

untuk menceritakan identitas dirinya, dan menunjukkan keistimewaan

dirinya baik dari segi.

2.4 Kepuasan

Definisikan kepuasan konsumen sebagai keseluruhan sikap yang

ditunjukkan konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh

dan menggunakannya. Hal ini merupakan penilaian evaluatif pasca-

pemilihan yang disebabkan oleh seleksi pembelian khusus dan pengalaman

menggunakan atau mengonsumsi barang atau jasa tersebut. Mowen

dan Minor (2002) dan Vinna Sri Yuniarti, S.E., M.M. (2015)

kepuasan konsumen adalah perasaan konsumen, baik berupa

kesenangan maupun ketidakpuasan yang timbul dari

membandingkan sebuah produk dengan harapan konsumen atas produk

tersebut. Kotler dan Keller (2003) dan Vinna Sri Yuniarti, S.E.,M.M.

(2015),

Kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan

dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan


dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Howard & Sheth (1969)

dan Fandy Tjiptono, Ph.D (2014).

2.5 Elemen Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen dalam lima elemen berikut :

Wilkie (1994) dalam Vinna Sri Yuniarti, S.E., M.M. (2015)

a. Expectations

Pemahaman mengenai kepuasan konsumen dibangun selama fase pra-

pembelian melaui proses pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh konsumen. Sebelum melakukan pembelian, konsumen

megembangkan pengharapan atau keyakinan mengenai hal-hal yang

mereka harapkan dari usatu produk ketika mereka menggunakan produk

tersebut. Pengharapan ini dilanjutkan pada fase pasca-pembelian

ketika mereka secara aktif mengkonsumsi kembali produk tersebut.

b. Performance

Selama mengonsumsi suatu produk, konsumen menyadari kegunaan

produk aktual dan menerima kinerja produk tersebut sebagai

dimensi yang penting bagi konsumen.

c. Comparison

Setelah mengonsumsi, terdapat adanya harapan pra-pembelian dan

persepsi kinerja aktual, yang mendorong konsumen untuk

membandingkan keduanya.
d. Confirmation/Disconfirmation

Hasil perbandingan tersebut akan menghasilkan confirmation of

expectation, yaitu ketika harapan dan kinerja berada pada level yang sama

atau akan menghasilkan disconfirmation of expectation, yaitu jika kinerja

aktual lebih baik atau kurang dari level yang diharapkan.

e. Discrepancy

Jika level kinerja tidak sama, discrepancy mengindikasikan perbedaan

antara level kinerja dengan harapan. Untuk negative disconfirmations,

yaitu ketika kinerja aktual berada dibawah level harapan,

kesenjangan yang lebih luas lagi akan mengakibatkan tingginya level

ketidakpuasan.

2.6 Indikator Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dapat dilihat dari 5

dimensi kualitas pelayanan, yaitu RATER (reliability, assurance, tangible,

emphaty, dan, responsiveness). Menurut Parasuraman et.al (1988),

Tjiptono, (2005)

a. Kehandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan

untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan pelayanan

secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai dengan

jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap

kali.

b. Jaminan (assurance), meliputi pengetahuan, Kemampuan,

ramah, sopan dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk

menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan rasa terbebas dari


bahaya dan resiko.

c. Bukti fisik (tangible), tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan

dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus ada

dalam proses pelayanan. Penilaian terhadap dimensi ini dapat

diperluas dalam bentuk hubungan dengan konsumen lain pengguna

jasa.

d. Empati ( emphaty), yang meliputi sikap kontak personel maupun

perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan,

konsumen, komunikasi, yang baik, perhatian pribadi, kemudahan

dalam melakukan komunikasi atau hubungan.

e. Daya tanggap (responsiveness), yaitu kemauan atau keinginan para

karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang

dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama

tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang

tidak seharusnya terjadi. Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi

dengan cepat, maka bisa menjadi sesuatu yang berkesan dan

menjadi pengalaman yang menyenangkan.

2.7 Pengukuran Kepuasan Konsumen

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur kepuasan

yaitu sebagai berikut:

Kloter & keller (2012), dan Fandy Tjiptono, Ph.D

(2015), a. Sistem Keluhan dan saran

Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan

wajib memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para

pelanggannya
untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka.

Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakkan di

tempat- tempat strategis (yang mudah diakses atau sering dilalui

pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung maupun yang

dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus bebas

pulsa, website, facebook, twitter, dan lain-lain. Informasi-informasi

yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikn ide-ide baru

dan masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga

memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk

mengatasi masalah-masalah yang timbul.

b. Ghost/ Mystery Shooping

Salah satu metode untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang ghost

shoppers untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa

perusahaan dan pesaing. Mereka diminta melaporkan berbagai

temuan penting berdasarkan pengalamannya mengenai kekuatan dan

kelemahan jasa perusahaan dibandingkan para pesaing. Selain

itu, para dapat mengobservasi cara perusahaan dan pesaingnya

melayani permintaan spesifik pelanggan, menjawab pertanyaan

pelanggan, dan menangani setiap masalah/keluhan pelanggan.

c. Lost Couctomer Analysis

Peusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah

berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok, agar dapat


memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil

kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.

d. Survey Kepuasan Pelanggan

Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan

menggunakan metode survei, baik via pos, telepon, email, maupun

wawancara langsung.

2.8 Definisi Loyalitas

Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek,

toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan

tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten, (Tjiptono, 2010:387).

Loyalitas pelanggan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi

melalui proses belajar dan berdasakan hasil pengalaman itu sendiri dari

pembelian yang konsisten sepanjang waktu.

Loyalitas merupakan besarnya Konsumsi dan frekuensi pembelian

yang dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan. Mereka

berhasil menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri atas

kepuasan, kepercayaan, dan komitmen mempunyai hubungan yang positif

dengan loyalitas. Vinna Sri Yuniarti, S.E., M.M., (2015).

Berdasarkan uraian diatas loyalitas adalah tentang persentase dari

orang yang pernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan melakukan

pembelian ulang sejak pembelian pertama. Dengan mengukur kesetiaan,

diperlukan beberapa atribut berikut :

a. Mengatakan hal positif tentang rumah sakit kepada orang lain.


b. Merekomendasikan rumah sakit kepada orang lain yang

meminta saran.

c. Mempertimbangkan bahwa rumah sakit merupakan pilihan

pertama dalam melakukan pembelian jasa.

d. Melakukan lebih banyak bisnis pembelian dengan rumah

sakit beberapa tahun mendatang.

2.9 Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal

ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana

diungkapkan Griffin (2002:31), dalam DR. Ratih Hurriyati, M.Si (2015)

pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular

repeat purchases)

b. Membeli diluar lini produk/jasa (Purchases

across product and service lines)

c. Merekomendasikan produk lain (Refers other)

d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(Demonstrates an immunity to the full of the competition).

2.10 Kerangka Pemikiran Penelitian

Pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan

secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, pencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,

keluarga, kelompok
ataupun masyarakat.

Kualitas pelayanan di rumah sakit adalah produk akhir dari

interaksi dan ketergantungan antara berbagai komponen atau aspek

menejemen yang menyatu sebagai suatu system maka kualitas pelayanan

terdiri atas berbagai bagian yang saling berpengaruh sebagai berikut:

1. Input adalah sarana fisik, perlengkapan atau peralatan, organisasi

dan manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta sumberdaya

lain.

2. Proses adalah semua kegiatan dan keseluruhan input baik itu

tindakan medis maupun tindakan non medis dalam interaksinya

dengan pemberian pelayanan kesehatan.

3. Keluaran adalah hasil akhir kegiatan proses yaitu tindakan dokter

dan profesi lainnya terhadap pasien dalam arti derajat kesehatan dan

kepuasannya.

Dimensi kualitas pelayanan pasien terdiri dari lima dimensi yaitu

(1) kehandalan (reliability) yaitu kemampuhan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya,

(2) ketanggapan (responsiveness) yaitu suatu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan

dengan penyampaian informasi yang jelas, (3) Jaminan (assurance) yaitu

berkaitan dengan kemampuhan, pengetahuan, keterampilan staf dalam

menanggapi setiap pelayanan yang diberikan sehingga mampuh

menumbuhkan kepercayaan dan rasa aman pada pelanggan, (4) Empati

(emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual


atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dan berupaya

memahami keinginan konsumen, (5) Bukti langsung (tangible) berkenaan

dengan bukti langsung yaitu penampilan dan kemampuan sarana dan

prasarana fisik dan keadaan lingkungan sekitar.

Jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah memenuhi

atau melebihi harapan pasien tentang mutu pelayanan yang diterimanya,

setelah menerima jasa pelayanan kesehatan, pasien akan membandingkan

jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang dialami

memenuhi atau melebihi harapan, mereka akan menggunakan penyedia

pelayanan kesehatan itu lagi serta memberi tahu orang lain tentang

pengalaman menyenangkan yang telah mereka alami, sehingga akan

meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan yang membutuhkan jasa

pelayanan.

Jika terjadi sebaliknya maka pasien tidak akan berminat lagi

memanfaatkan penyedia pelayanan kesehatan dan ini akan

menyebabkan pasien mempunyai image negative terhadap rumah sakit

tersebut dan memilih untuk periksa dipenyedia pelayanan kesehatan lain

demi mendapatkan pelayanan yang mereka harapkan. Dan hal ini yang

akan mengakibatkan menurunnya jumlah kunjungan pelanggan. Kepuasan

pasien pada akhirnya akan mempengaruhi kunjungan pasien dalam

memanfaatkan pelayanan laboratorium.

Minat perilaku konsumen untuk memakai jasa dari pemberi jasa

yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasan terhadap

pelayanan yang diberikan sebelumnya. Pada pasien yang tingkat


kepuasannya rendah makin mereka mudah pindah serta sangat

kaku terhadap minat berkunjung kembali begitupun sebaliknya.

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa kepuasan pasien

akan mempengaruhi kunjungan laboratorium rumah sakit.

KEPUASAN
1. Realibility
2. Assurance Minat
3. Responsivenes Kunjungan
kembali ke
4. Empathy
laboratorium
5. Tangible
Keterangan :

: Faktor yang diteliti

: Adanya Hubungan

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Kepuasan


Terhadap

Minat Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

korelasional, dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara

variabel. Penelitian kolerasional bertujuan mengungkapkan hubungan

korelatif antar variabel, dan hubugan variabel itu sendiri mengacu pada

kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti variasi variabel yang

lain. Dengan demikian, dalam rancangan penelitian korelasional peneliti

melibatkan minimal dua variabel (Nursalam, 2011).

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional.

Cross Sectional adalah untuk mempelajari dinamika kolerasi antara

faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi, atau

pengumpulan data sekaligus pada saat itu (Notoatmodjo, 2010). Dalam

Penelitian ini Peneliti mengkaji tentang Pengaruh Kepuasan Terhadap

Minat Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon.

3.2. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek, atau kejadian yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011).

27
28

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel yang digunakan, yaitu

variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat

(dependent variable).

KEPUASAN
1. Realibility Minat
2. Assurance Kunjungan
3. Responsivenes kembali ke
4. Empathy laboratorium
5. Tangible

Keterangan :

: Faktor yang diteliti

: Adanya Hubungan

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat

Kunjungan Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2011). Adapun variabel bebas

dalam penelitian ini adalah Kepuasan Pasien.


3.2.2. Variabel Terikat

Variabel Terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2011). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Kunjungan Ulang Laboratorium.

3.3. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakterisktik yang diamati, memungkinkan Peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian.


Tabel 3.1 Definisi Operasional

Alat
No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala
Ukur
A Kepuasan Terpenuhinya Kuesioner 1. Sangat Puas Ordinal
Pasien harapan pasien dalam T > 51
membeli suau jasa 2. Puas
yang dapat 34<T<51
menimbulkan rasa 3. Tidak Puas
puas pada diri pasien T<34
laboratorium Rsu
Jampangkulon
Dimensi Mutu
Menurut Parasuraman
dkk,meliputi:
a. Responsiveness
(ketanggapan)
b. Assurance
(jaminan)
c. Tangibels
(berwujud)
d. Emphaty (empati)
e. Reliability
(keandalan)
B Minat Komitmen pelanggan Kuesioner Ya Nominal
Kunjungan bertahan secara Tidak
Ulang mendalam untuk
Laboratoriu berlangganan kembali
m atau melakukan
pembelian ulang
produk/jasa terpilih
secara konsisten
dimasa yang akan
datang
Laboratorium Rsu
Jamapangkulon
3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi adalah setiap subjek atau objek karakteristik tertentu yang

akan diteliti (Hidayat, 2012). Adapun populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pasien yang berkunjung ke RSU Jampangkulon yang

berjumlah 383 orang.

3.4.2. Sampel

Sampel dapat dikatakan juga merupakan bagian populasi yang

akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Hidayat, 2012). Sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagian pasien yang berkunjung ulang ke RSU

Jampangkulon.

1. Kriteria Sampel

Dalam pengambilan sampel dilakukan pemilahan kriteria

dimana kriteria tersebut dapat menentukan layak dan tidaknya

sampel yang akan digunakan.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau yang layak untuk diteliti. Kriteria

inklusi responden dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Bersedia Menjadi Responden

2) Dapat membaca dan menulis


3) Khusus untuk pasien anak, yang dijadikan

responden adalah orang tua atau keluarga yang

mendampingi

b. Kriteia eksklusi

Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak

dapat dimasukan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria

eksklusi responden dalam penelitian ini adalah :

1) Pasien yang sedang mengalami sakit berat

(harus dilakukan penanganan segera)

3.4.3. Ukuran sample

Ukuran sampel dalam penelitian ini akan ditentukan

dengan menggunakan rumus slovin, yaitu :

ܰ
ܰ=
1 + ܰ (ܰ )ଶ

Keterangan:
n : Ukuran sampel yang di inginkan
N : Ukuran populasi

e : Tingkat kekeliruan (0,05)

n= N
2
1+N (e)

= 383
2
1+ 383 (0.05)
n = 383
1,956

= 196

jadi jumlah sampelnya adalah 196 sampel.


3.5. Teknik Pengambilan Sampel dan Prosedur Penelitian

3.5.1. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah tekhnik accidental sampling yaitu pengambilan

sampel atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat

sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan

definisi tersebut maka peneliti memberikan kuesioner pada

responden yang kebetulan sedang berkunjung ke RSU Jampangkulon

dan memenuhi kriteria inklusi sampel. Selain itu, dalam penelitian ini

juga akan digunakan tekhnik proporsional random sampling dimana

pengambilan sampel secara proporsi ini dilakukan dengan mengambil

subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan dengan

mengambil subyek dalam masing-masing wilayah (Sugiyono, 2012).

3.5.2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2010) yang dilakukan

oleh penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu:

3.5.2.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran

yang jelas dan lengkap mengenai masalah yang hendak

diteliti. tahap persiapan meliputi:

1) Memilih bahan penelitian.

2) Bekerja sama dengan lahan penelitian untuk studi pendahuluan.


3) Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

4) Menyusun proposal penelitian

5) Menyajikan seminar proposal penelitian

3.5.2.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan

fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi

melalui kuisioner. Untuk mempermudah penelitian dalam hal ini

peneliti berusaha untuk memahami hal-hal berikut, yakni:

a. Pemahaman latar belakang dan persiapan diri dengan maksud

untuk menghindari dari data-data yang kurang diperlukan, data

yang terkumpul semata-mata dari sudut pandang informasi

tanpa mempengaruhinya

b. Tata cara memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti berusaha

untuk membuat suasana yang lebih akrab dalam posisi sebagai

peneliti.

c. Peran serta dan pengumpulan data, dalam hal ini peneliti

berusaha memperhitungkan waktu, tenaga dan biaya dalam

upaya mengumpulkan data yang diperlukan.

Adapun tahapan pelaksanaan dalam penelitian ini, yaitu:

1) Permohonan izin penelitian

2) Melakukan inform consent dengan responden

3) Membagikan kuisioner
4) Mengumpulkan kuisioner

5) Melakukan pengolahan dan analisis data

6) Penarikan kesimpulan

3.5.2.3.Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan akhir dalam penyusunan skripsi

yang kemudian diikuti dengan pencetakan dan

penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Jenis Data

3.6.1. Data Primer

Data primer atau sumber primer adalah data yang

didapatkan langsung oleh pengumpul data (Sugiyono, 2011). Data

Primer dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari

kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada pasien yang

berkunjung ke RSU Jampangkulon yang meliputi variabel

Kepuasan pasien dan kunjungan ulang laboratorium.

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder atau sumber sekunder adalah data yang

diperoleh pengumpul data secara tidak langsung dari subyeknya,

tetapi melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2011).

Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber

langsung asli. Misalnya data yang diambil berasal dari buku,


dokumen, dan hasil penelitian lain. Data sekunder dalam

penelitian ini di dapat dari data RSU Jampangkulon.

3.6.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam

penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

metode cheklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi

pernyataan atau pertanyaan yang akan diamati dan responden

memberikan jawaban dengan memberikan ceklis (√) sesuai dengan

hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang memberikan tanda (√)

sesuai dengan hasil pengamatan (Hidayat, 2010).

3.6.4. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pada waktu penelitian

menggunakan metode (Arikunto, 2010). Untuk dapat mengukur

variabel penelitian ini, penulis menggunakan instrument untuk

menggunakan data. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo

(2005) bahwa yang dimaksud dengan instrument adalah alat - alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data, instrument ini dapat

berupa question (pertanyaan), formulir observasi, formulir

– formulir lain yang berkaitan dengan pemetaan data dan lain –

lain.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan skala Likert, skala ini digunakam untuk mengukur


variabel kepuasan yang memiliki pilihan pada setiap

pertanyaan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Untuk pernyataan yang posistif (favourable)

a. Jawaban sangat puas (SP) diberikan nilai atau skor

4 b. Jawaban puas (P) diberikan nilai atau skor 3

c. Jawaban tidak puas (TP) diberikan nilai atau skor 2

d. Jawaban sangat tidak puas (STP) diberikan nilai

atau skor 1

skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan

konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari

pertanyaan-pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak

setuju, benar dan salah. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor Ya nilainya 1 dan

apabila Tidak nilainya 0 (Hidayat, 2010).

3.7. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

3.7.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010). Suatu

instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang ditelit

i secara tepat.

Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan uji korelasi

Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut


:
rhitung = n(ΣΧΥ)– (ΣΧ)(ΣΥ)

√[(n Σ X2) – (Σ X)2] [(n Σ Y2) – (Σ Y)2]

Keterangan :

rhitung : Koefisien korelasi

ΣXi : jumlah skor item

ΣYi : jumlah skor total

n : jumlah responden (Arikunto, 2010)

Untuk mempermudah perhitungan, uji validitas dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 16.0 for windows. Pengambilan

kesimpulannya ditentukan ketika nilai p-value pearson product moment <

0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Arikunto, 2010).

Dalam Penelitian ini item pertanyaan variabel kepuasan yang

berjumalah

17 item pertanyaan dinyatakan valid karena nilai p-value kurang


dari

0.05,dan untuk variabel kunjungan ulang laboratorium tidak dilakukan uji

validitas dan reliabilitas dikarenakan menggunakan skala guttmen

dan item pertanyaan hanya satu.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atas

pengamatan dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2011).

Uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan Cronbach Alpha (Arikunto, 2010). Dengan

rumus :

r={ K } {1 - Σ∂b2 }

(K – 1) ∂t2
Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∂t2 : Total varians

Σ∂b2 : Total varians butir

Tabel 3.2 Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford (Guilford’s

Empirical Rule)

Indeks Reliabilitas
0,00 – 0,20 Reliabilitas sangat lemah
0,20 – 0,40 Reliabilitas lemah
0,40 – 0,70 Reliabilitas cukup kuat
0,70 – 0, 90 Reliabilitas kuat
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat
Sumber : Riwidikdo, 2013

Instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilai

minimal reliabilitas cukup kuat atau jika nilai indeks reliabilitas > 0,40.

Hasil Uji Reliablitias dalam penelitian ini adalah berikut :

Variabel Kepuasan Pasien memperoleh nilai reliabilitas yaitu

r=(0.876) atau menurut aturan Guilford termasuk dalam kategori

reliabilitas Kuat.

3.8.Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1. Pengolahan Data

1. Editing

Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada saat

data terkumpul. Proses editing dalam penelitian ini dilakukan


melalui pengecekan kelengkapan jawaban pada kuesioner. Pada

proses editing dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya data

yang tidak lengkap.

2. Coding

Coding yaitu kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian

kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data

menggunakan komputer. Pada penelitian ini peneliti menggunakan

proses Coding pada karakteristik responden yaitu usia,

pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin.

3. Scoring

Tahap ini meliputi nilai masing-masing pertanyaan dan

penjumlahan hasil scoring dari semua pertanyaan. Untuk

mengetahui nilai yang dijawab pada item pertanyaan

responden maka dari itu jawaban responden di beri skor

sesuai dengan jawaban responden.

4. Entry

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam data base komputer, kemudian peneliti

membuat distribusi frekuensi sederhana. Pada penelitian ini

jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk “kode” di

masukan ke dalam komputer dengan menggunakan Microsoft Exel

2013 lalu dijumlahkan hasil selanjutnya distribusikan dan di


kode
dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions

(SPSS 16.0).

5. Cleaning

Pada tahap ini peneliti mengecek kembali hasil data yang di

entry ke data base computer sehingga tidak terjadi kesalahan pada

data yang dimasukan. Pada saat peneliti memasukkan data kedalan

komputer terdapat beberapa kekeliruan memasukan angka, dan

peneliti segera memperbaikinya.

3.8.2. Tekhnik Analisa Data

3.8.2.1. Analisa Univariat

Analisa dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian, dalam analisis ini hanya menggunakan distribusi

dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Hasil penelitian tentang karakteristik responden dihitung

untuk mencari distribusi dan persentase dari setiap variabel

sedangkan hasil penelitian tentang pengetahuan dan sikap akan

diolah dengan mencari nilai skor masing-masing

responden. Analisa ini menggunakan distribusi frekuensi untuk

mengetahui gambaran variabel yang diteliti.

3.8.2.1.1. Analisa Univariat Karakteristik Responden

Analisa data yang digunakan adalah analisa secara

univariat yaitu distribusi frekuensi karakteristik responden

meliputi Usia,
Pekerjaan, Pendidikan, Jenis Kelamin. Untuk total jawaban

instrument dipersentasikan dengan rumus sebagai berikut :


n
P x 100%
N

Keterangan :
P : Persentase jumlah responden
n : Nilai yang diperoleh
N : Jumlah seluruh responden

3.8.2.1.2. Analisa Univariat Variabel Kepuasan dan Kunjungan Ulang

Laboratorium

Analisa univariat pada penelitian ini mengukur variabel

kepuasan pasien dilakukan dengan membagi tiap

variabel masing –masing menjadi 3 kategori seperti pada tabel

berikut :

Tabel 3.3 Pembagian Kategori Variabel Kepuasan

No Kategori
1 Sangat Puas
2 Puas
3 Tidak Puas

Pada penelitian yang mengukur variabel kepuasan

dapat diketahui dan di interpretasikan sebagai berikut :

1) Sangat Puas : apabila T > K3

2) Puas : apabila K2 < T ≤ K3

3) Tidak Puas : T ≤ K2
4) Keterangan : T = Jumlah yang dijawab oleh responden

K = Kuartil

Pengolahan dan analisa data dilakukan melalui

langkah- langkah sebagai berikut :

1) Langkah pertama, menentukan jumlah nilai

minimal dalam kuesioner (X minimal)

2) Menentaukan jumlah maksimal dari kuesioner

(X maksimal)

3) Menghitung X = X maksimal - X minimal

Hitung:

Kuartil 3 dimana K3 = 3/4 * X + skor minimal

Kuartil 2 dimana K2 = 2/4 * X + skor minimal

Kuartil 1 dimana K1 = 1/4 * X + skor minimal

4) Melakukan pembuatan kriteria

a. Sangat Puas, Jika pertanyaan dapat dijawab dengan

benar bernilai T ≥ K3.

b. Puas, Jika pertanyaan dapat dijawab dengan


benar bernilai K2 < T ≤ K3.

c. Tidak Puas, jika Pertanyaan dapat dijawab

dengan benar bernilai T ≤ K2.

Menentukan Kuartil Kepuasan

X = X maksimal - X minimal

X = 17 (4) – 17 (1)
X = 68 – 17

X = 51

Hitung:

Kuartil 3 dimana K3 = 3/4 x range + Xmin

K3 = ¾ x 51 + 17

K3 = ¾ x 68

= 51
Kuartil 2 dimana K2 = 2/4 x range + Xmin
K2 = 2/4 x 51+ 17
K2 = 2/4 x 68
= 34
Kuartil 1 dimana K1 = 1/4 x range + Xmin
K1 = 1/4 x 51 + 17
K1 = 1/4 x 68
= 17
Melakukan pembuatan kriteria kepuasan

a. Sangat Puas, Jika pertanyaan dapat dijawab dengan


benar bernilai T ≥ 51
b. Puas, Jika pertanyaan dapat dijawab dengan
benar bernilai 34 ≤ T < 51
c. Tidak Puas, jika Pertanyaan dapat dijawab
dengan benar bernilai T ≤ 34
Variabel kunjungan ulang laboratorim menggunakan skala

guttmen dengan hasil ya dan tidak.

3.8.2.2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh 2 variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).


Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah uji Chi

Kuadrat (χ2). Uji ini digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi

frekuensi yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi untuk

mengetahui apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan

pada penelitian tidak menggunakan data nominal (Notoatmodjo, 2010).

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dengan

menggunakan rumus Chi Kuadrat :

Keterangan :

χ2 : Chi Kuadrat

Oi : Nilai hasil pengamatan

Ei : Nilai ekspektasi

Jika P value < 0,05 maka H0 ditolak, dan jika P value >

0,05 maka H0 diterima.

Perhitungan uji chikuadrat dilakukan dengan

menggunakan software SPSS.16 (Statistical Product dan Service

Solution).

3.9. Lokasi dan Waktu

3.9.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di RSU Jampangkulon.

3.9.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 02 Januari sampai 11

Juli 2020.
3.10. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku

untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak

peneliti, pihak yang diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh

dampak hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Hidayat (2010) beberapa prinsip penelitian pada manusia

yang harus dipahami adalah sebagai berikut:

1. Menghormati Martabat

Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat

seseorang (sebjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak

asasi subjek harus di hargai.

2. Asas Kemanfaatan

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan

resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila

manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada resiko yang akan

terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh

membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.

3. Berkeadilan

Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian setiap

orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak

asasi manusia. Hak dan kewajiban penelitian maupun subjek juga

harus seimbang.
4. Informed Consent

Subjek penelitian harus menyatakan kesediannya mengikuti

penelitian dengan mengisi Informed Consent.Hal ini juga

merupakan bentuk kesukarelaan dari subjek penelitian untuk ikut

serta dalam penelitian.

5. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau penelitian yang akan disajikan.

6. Kerahasiaan (Confidential)

Confidential tujuannya untuk menjamin keberhasilan dari penelitian

baik informasi maupun masalah lainnya. Semua informasi yang

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian pada sampel dengan jumlah 196 orang

responden pasien yang berkunjung ke RSU Jampangkulon, selanjutnya

peneliti melakukan proses pengolahan data dan analisis data. Hasil penelitian

yang menjelaskan tentang Pengaruh Kepuasan terhadap Minat

Kunjungan Ulang laboratorium RSU Jampangkulon. Berdasarkan

pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka hasil

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

4.1.1. Analisa Univariat

a. Analisa Univariat Karakteristik Responden

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Hasil penelitian pada gambaran karakteristik responden

berdasarkan usia yang berkunjung ke laboratorium RSU

Jampangkulon dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

yang berkunjung ke laboratotium RSU Jampangkulon

No Usia Jumlah Persentase (%)


1 1 (<15 tahun) 5 2,6
2 2 ( 21 s.d 30 Tahun ) 95 48,5
3 3 ( 31 s.d 40 Tahun ) 53 27,0
4 4 ( 41 s.d 50 Tahun ) 27 13,8
5 5 (>50 tahun ) 16 8, 2
Jumlah 196 100

48
49

Tabel 4.1 menunjukan bahwa usia responden yang berkunjung

ke laboratorium RSU Jampangkulon sebagian besar berusia diantara

(21s.d.30Tahun) sebesar 48,5% atau 95 responden, dan sebagian

kecil responden berusia diantara (<15 tahun) sebesar 2,6% atau 5

responden.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Hasil penelitian pada gambaran karakteristik

responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Pendidikan yang berkunjung ke laboratorium RSU

Jampangkulon

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 SD 5 2,6
2 SMP 86 43,9
3 SMA 76 38,8
4 Diploma 18 9,2
5 S 1- S 3 11 5,6
Jumlah 196 100
Tabel 4.2 menunjukan bahwa jumlah responden yang

berkunjung ke laboratorium RSU Jampangkulon sebagian besar

berpendidikan SMP sebesar 43,9 % atau 86 responden, dan sebagian

kecil responden berpendidikan SD sebesar 2,6 % atau 5 responden.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian pada gambaran karakteristik

responden berdasarkan Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin yang berkunjung ke laboratorium RSU

Jampangkulon

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Laki-Laki 95 48,5
2 Perempuan 101 51 , 5
Jumlah 196 100
Tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah responden yang

berkunjung ke laboratorium RSU Jampangkulon sebagian besar jenis

kelaminnya adalah perempuan sebesar 51,5% atau 101

responden, dan sebagian kecil responden berjenis kelamin laki-laki

sebesar 48,5

% atau 95 responden.

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Hasil penelitian pada gambaran karakteristik

responden berdasarkan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

yang berkunjung ke laboratorium RSU Jampangkulon

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


1 Tidak Bekerja 5 2,6
2 Wiraswasta 84 42,9
3 Petani 73 37,2
4 IRT 25 12,8
5 PNS/TNI/Polri 9 4,6
Jumlah 196 100

Tabel 4.4 menunjukan bahwa jumlah responden yang

berkunjung ke laboratorium RSU Jampangkulon sebagian besar

pendidiknnya adalah wiraswasta sebesar 42,% atau 84 responden, dan


sebagian kecil responden tidak bekerja sebesar 2,6 % atau

5 responden.
b. Analisa Univariat Variabel

1) Gambaran Variabel Kepuasan

Hasil penelitian pada gambaran variabel Kepuasan

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran variabel kepuasan di RSU

Jampangkulon

No Kepuasan Jumlah Persentase (%)


1 Sangat Puas 46 23,5
2 Puas 137 69,9
3 Tidak Puas 13 6,6
Jumlah 196 100
Tabel 4.5 menunjukan bahwa penilaian responden

terhadap variabel kepuasan pasien dikategorikan puas yaitu sebesar

69,9% atau

137 responden, dan dikategorikan tidak puas sebesar 6,6% atau

13 responden.

2) Gambaran Variabel Minat Kunjungan Ulang Laboratorium

Hasil penelitian pada gambaran variabel minat kunjungan

laboratorium RSU Jampangkulon dapat dilihat pada tabel

4.6 berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Gambaran variabel minat

kunjungan ulang laboratorium RSU Jampangkulon

No Kunjungan Jumlah Persentase (%)


1 Ya 172 87,8
2 Tid ak 24 12,2
Jumlah 196 100
Tabel 4.6 menunjukan bahwa penilaian responden terhadap

minat kunjungan laboratorium RSU Jampangkulon dikategorikan Ya

sebesar

87,8 % atau 172 responden, dan dikategorikan tidak sebesar 12,2% atau

24 responden.

4.1.2. Analisa Bivariat

a) Analisa Bivariat Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan

Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon.

Hasil penelitian tabulasi silang pada Analisa Bivariat

Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Laboratorium

RSU Jampangkulon dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan

Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon

Minat Kunjungan P-
No Kepuasan Total % Value
Ya % Tidak %
1 Sangat 129 94,2 8 5,8 137 100
Puas
2 Puas 37 80,4 9 19,6 46 100 0,000
Tidak 6 46,2 7 53,8 13 100
3 Puas
Jumlah 172 87,8 24 12,2 196 100
Tabel 4.7 menunjukan bahwa dari 196 responden sebagian besar

mengatakan bahwa minat kunjungan dengan kepuasan yang sangat puas

dengan kunjungan Ya sebanyak 172 responden atau sebesar 87,8 %. Dan

sebagian kecil yang mengatakan kepuasan tidak puas dengan kunjungan tidak

sebanyak 24 responden atau 12,2 %.


Tabel 4.7 juga menunjukan bahwa P value = 0,000 yaitu berarti P value <

0,05 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh kepuasan terhadap

minat kunjungan ulang laboratorium RSU Jampangkulon.

4.2.Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan

penjelasan terhadap hasil penelitian deskriptif maupun hasil penelitian korelasi

yang akan dijabarkan sebagai berikut :

4.2.1. Gambaran Univariat Variabel Penelitian

4.2.1.1. Gambaran Variabel Kepuasan Pasien RSU Jampangkulon

Tabel 4.5 menunjukan bahwa penilaian responden terhadap

variabel kepuasan pasien dikategorikan puas yaitu sebesar 69,9%

atau 137 responden, dan dikategorikan tidak puas sebesar

6,6% atau 13 responden.

Kualitas pelayanan adalah kualitas yang berkaitan dengan

pemberian pelayanan yang harus tersedia, dapat diterima,

menyeluruh, berkelanjutan dan di dokumentasikan. (Heather dalam

Wilhamda, 2011).

Menurut Donabedian dalam Nursalam (2014) ada beberapa

unsur yang mempengaruhi kualitas pelayanan, diantaranya adalah

Input berupa tenaga, dana, obat, fasilitas peralatan, teknologi,

organisasi, dan informasi. Proses berupa interaksi profesional

antara pemberi pelayanan dengan konsumen, dan ouput berupa

perubahan yang terjadi pada kosumen termasuk kepuasan dari


konsumen. Jika melihat tabel 4.5 yang menunjukkan sebagian

besar pasien menilai kepuasan puas, hal tersebut dapat disebabkan

oleh input, proses, dan output dari pelayanan itu sendiri.

Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari pasien,

pada aspek tangibles, sebagian besar pasien menilai penampilan

laboratorium bersih dan rapi, fasilitas kamar mandi dan alat-

alat kesehatan bersih dan lengkap, petugas lab memberi informasi

tentang administrasi yang berlaku, Namun pasien menilai ruang

laboratorium kurang bersih dan rapi. Pada aspek reliability pasien

menilai petugas lab tepat waktu tiba di ruangan dan mampu

menangani masalah pelayanan dengan tepat dan professional,

mampu memberikan informasi tentang fasilitas yang tersedia, cara

penggunaannya dan tata tertib yang berlaku, mampu memberitahu

dengan jelas tentang hal-hal yang harus dipatuhi dan dilarang

dalam pelayanan. Pada aspek responsiveness, pasien

menilai petugas lab menawarkan bantuan tanpa diminta, petugas

lab segera menangani pasien, perawat membantu ketika pasien

memperoleh obat, membantu saat pelaksaan pelayanan foto dan

laboratorium.

Pada aspek assurance, pasien menilai petugas lab teliti dan

terampil dalam tindakan pelayanan, selalu berkata jujur dalam

memberi informasi, menjawab ketika pasien bertanya, dan selalu

ramah ketika bertemu. Namun pasien menilai kurang pada

perhatian petugas lab terhadap keluhan yang pasien. Pada aspek


empaty, pasien menilai petugas lab mudah ditemui dan dihubungi,

petugas lab tidak memandang pangkat/status dalam

memberikan pelayanan. Namun, Ketika akan melakukan

pelayanan, petugas lab jarang memberikan informasi terlebih

dahulu.

Selain faktor dari pemberi pelayanan, ada beberapa

karakteristik individu yang menjadi faktor utama indikator kualitas

pelayanan dalam hal ini pelayanan yaitu umur, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan, pendapatan, suku bangsa, tempat tinggal,

kelas perawatan, dan lain-lain (Utama, 2012 dalam Wahyuni,

2017).

Hal ini sesuai dengan Tabel 4.2 menunjukan bahwa jumlah

responden di RSU Jampangkulon sebagian besar berpendidikan

SMP dimana pendidikan tersebut termasuk kategori pendidikan

yang rendah.

Menurut Notoatmodjo (2013), Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka kemampuan dalam menilai pelayanan

yang diberikan semakin kritis, seseorang dengan tingkat

pendidikan tinggi cenderung banyak menuntut atau mengkritik

terhadap pelayanan yang diterimanya jika memang menurutnya

kurang baik, sedangkan seseorang dengan tingkat pendidikan yang

rendah cenderung lebih banyak menerima pelayanan kesehatan

yang diberikan tanpa menuntut dan berharap yang lebih karena

tidak tahu apa yang dibutuhkannya, sehingga tidak heran jika

sebagian
besar responden dalam penelitian ini menilai kualitas

pelayanan keperawatan cukup baik. Hal ini sesuai dengan

Penelitian Nurhidaya (2017) yang menyatakan bahwa salah satu

karakteristik yang mempengaruhi persepsi pasien terhadap

kualitas pelayanan adalah pendidikan.

Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi penilaian pasien

terhadap kualitas pelayanan laboratorium. Menurut Gunarsa (2008)

dalam Saputro (2015) jenis kelamin memiliki pengaruh pada

pandangan terhadap jasa yang diberikan. Perempuan lebih banyak

melihat penampilan secara detail, sementara laki-laki tidak

mengindahkan hal tersebut. Laki-laki cenderung lebih tidak peduli

dengan hal yang dikemukakan oleh perempuan, karena itu mereka

dianggap lebih fleksible dibandingkan perempuan. Hal ini sesuai

Tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah responden di RSU

Jampangkulon sebagian besar jenis kelaminnya adalah perempuan.

Sehingga menilai pelayanan yang di berikan laboratorium puas.

4.2.1.2. Gambaran Variabel Minat Kunjungan Ulang Laboratorium

RSU Jampangkulon

Tabel 4.6 menunjukan bahwa penilaian responden terhadap

minat kunjungan laboratorium RSU Jampangkulon dikategorikan

Ya sebesar 12,2% atau 172 responden, dan dikategorikan

tidak sebesar 87,8 % atau 24 responden.


Menurut Marco Palma,Alba Collart, and Charles R.

Hall kunjungan ulang adalah terjadi pengulangan ketika konsumen

membeli sebuah pelayanan lebih dari sekali dalam periode waktu.

Konsumen dipengaruhi oleh kebutuhan, persprektif, sikap,

pengalaman penggunaan sebelumnya.

Kunjungan ulang pasien ke fasilitas kesehatan merupakan

pasien yang berlangganan pada sebuah fasilitas kesehatan yang

berada di rumah sakit dalam jangka waktu yang panjang, dengan

melakukan pemeriksaan secara teratur.

Pada jasa pelayanan rumah sakit kunjungan ulang pasien

akan terjadi jika pasien puas terhadap pelayanan yang

diberikan oleh pihak rumah sakit.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Pastiwi (2007), bahwa sebagian besar responden berminat

melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas Wisma Jaya. Minat

yang tinggi untuk melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas

Wisma Jaya menunjukkan bahwa sarana kesehatan milik

pemerintah (puskesmas) masih menjadi pilihan atau dibutuhkan

masyarakat meskipun telah banyak berdiri sarana kesehatan swasta

di sekitar Puskemas Wisma Jaya. Hal ini diperkuat dengan jarak

tempuh yang dekat atau kemudahan transportasi ke puskesmas

yang dinyatakan oleh sebagian besar responden. Kenyataan ini

selaras dengan keberhasilan program pembangunan kesehatan oleh


Departemen Kesehatan yang sudah bisa dirasakan yaitu adanya

perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang sudah memadai

ditinjau dari jumlah puskesmas yang telah dibangun.

Minat perilaku konsumen untuk memakai jasa dari pemberi

jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasan

terhadap pelayanan yang diberikan sebelumnya. Pada pasien yang

tingkat kepuasannya rendah makin mereka mudah pindah serta

sangat kaku terhadap minat berkunjung kembali begitupun

sebaliknya. Suatu poduk layanan memiliki dampak pada kehendak

untuk menggunakan layanan yang sama dimasa yang akan datang

karena pada dasarnya perilaku yang lampau dapat mempengaruhi

minat secara langsung dari perilaku yang akan datang.

Semakin baik kualitas layanan yang di berikan perusahaan semakin

besar peluang konsumen untuk menggunakan jasa atau produknya

lagi (Saleem. et al. 2017).

Peneliti berasumsi bahwa adanya pelayanan yang diberikan

oleh rumah sakit sehingga memberikan manfaatkan kepada paisen.

Kualitas pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam

persaingan pasar yang sangat kompetitif seperti saat ini,

penampilan, kehandalan dan jaminan rumah sakit dalam

memberikan pelayanan kepada pasien merupakan faktor utama

terhadap kesan yang akan dirasakan pasien selama memanfaatkan

pelayanan yang diberikan rumah sakit, dengan begitu akan muncul


persepsi pengguna jasa dalam hal ini pasien terhadap kualitas

pelayanan yang dirasakan. Kepuasan pelanggan dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan cara tetap

mempertahankan pelanggan dengan selalu memberikan pelayanan

yang maksimal guna mendapatkan kepuasan konsumen

sehingga ketika konsumen merasa puas konsumen akan melakukan

berkunjung berulang ketika membutuhkan jasa atau produk,

dengan demikian akan mendukung terlaksananya strategi

perusahaan serta tercapainya tujuan perusahaan.

4.2.2. Analisa Bivariat Variabel Penelitian

4.2.2.1. Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang

Laboratorium RSU
Jampangkulon

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh kepuasan terhadap minat kunjungan

laboratorium di RSU Jampangkulon dengan nilai p-value sebesar

0,000.

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Saputro (2015) dengan menggunakan uji

statistik Chi Square yang menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan antara kualitas pelayanan kesehatan (ρ = 0,0001) dengan

tingkat kepuasan pasien di RS Bethesda Yogyakarta.

Selain itu didukung juga oleh penelitian Ludia Nepe, dkk

(2017) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara


kualitas
pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien dengan

nilai ρ- value = 0,000 dan koefisien korelasi (Correlation

Coefficient) sebesar 0,573 yang berarti menunjukkan arah korelasi

yang positif dan cukup kuat.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat Kotler (2000) dalam

Wahida (2018) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang erat

antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen.

Kualitas produk dalam hal ini yaitu kualitas pelayanan

laboratorium yang diberikan kepada pasien.

Kualitas pelayanan merupakan faktor dominan menentukan

persepsi/kepuasan pasien. Apabila pelayanan yang dirasakan oleh

pasien sesuai dengan harapannya maka pasien akan merasa puas,

sebaliknya jika pelayanan yang dirasakan oleh pasien tidak sesuai

dengan harapannya makan pasien akan merasa tidak puas sehingga

pasien tidak akan menggunakan jasa pelayanan di RS yang sama

ketika pasien tersebut menjalani perawatan medis. (Muninjaya,

2012).

Pohan (2010) menyebutkan bahwa kepuasan pasien timbul

sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa

yang diharapkannya, bahwa pasien akan merasa puas apabila

kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau

melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau

perasaan kecewa
akan muncul jika kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu

tidak sesuai dengan kinerjanya sendiri. Kinerja layanan kesehatan

dalam hal ini yaitu pelayanan laboratorium.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

kualitas pelayanan laboratorium sangat berpengaruh besar terhadap

minat kunjungan ulang. Petugas laboratorium yang memberikan

pelayanan yang baik akan membuat pasien merasa puas dan akan

mempercepat proses penyembuhan pasien tersebut. Adanya

ketidakpuasan pasien menyebabkan indikasi kurangnya pelayanan

yang dilakukan oleh perawat. Maka dari itu sangat diperlukan

peningkatan kualitas pelayanan keperawatan yang mengacu pada 5

aspek yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance,

dan empaty agar meningkatkan kepuasan pasien. Untuk menilai

baik tidaknya suatu kualitas pelayanan laboratorium maka

diperlukan penilaian terhadap kepuasan pasien karena kepuasan

pasien berbanding lurus dengan kualitas pelayanan laboratorium.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengaruh

Kepuasan terhadap kunjungan ulang laboratorium RSU Jampangkulon

adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar kepuasan pasien RSU Jampangkulon adalah Puas

dengan nilai 69,9% atau sebanyak 137 Responden.

2. Sebagian besar minat kunjungan ulang laboratorium RSU

Jampangkulon adalah ya melakukan kunjungan ulang laboratorium

dengan nilai 87,8% atau sebanyak 172 Responden.

3. Didapatkan adanya Pengaruh Kepuasan Terhadap Kunjungan Ulang

Laboratorium RSU Jampangkulon dengan nilai p-value


0,000.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruhg kepuasan pasien

terhadap minat kunjungan ulang laboratorium RSU Jampangkulon penelitian

dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai

salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan

penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya, variabel yang berbeda,

jumlah sampel yang lebih banyak, tempat yang berbeda, desain yang lebih

62
63

tepat dan tetap berpengaruh dengan minat kunjungan ulang ke

Laboratorium RSU Jampangkulon.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sebuah strategi dalam

pelayanan kesehatan yang dapat untuk meningkatkan pelayanan dan

sebagai bahan kajian serta pemikiran untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi RSU Jampangkulon

a. Sebaiknya pihak RSU Jampangkulon lebih meningkatkan hubungan

kekerabatan dengan pasien, dan meningkatkan hubungan kekerabatan

dengan pasien,sepertu halnya bersikap ramah dan sopan dalam

pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien bahwa sikap

tenaga kesehatan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, maka

hendaknya tenaga kesehatan dapat menunjukan sikap lebih baik

kepada pasien karena dengan sikap yang baik memberikan

pengaruh yang positif bagi pasien.

b. Untuk kemajuan bersama, hendaknya ada hubungan timbal balik

antara pihak rumah sakit dengan pasien. Salah satu hal yang dapat

diberikan oleh pasien yaitu berupa masukan yang dapat membangun

demi mewujudkan pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan

keinginan bersama dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

Pasien diharapkan lebih bisa mengkomunikasikan apa yang menjadi

keluhan terhadap pelayanan yang didapat dari pihak Rumah Sakit

Umum Jampangkulon.
DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Ke 2,Libert


y offset, Yogyakarta, 2009.
Buku Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Rajawali.Bandung. 2013.

Dwi, F. 2013. Deskripsi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu


Pendaftaran Di Tpprj Rsud Tugurejo Semarang Tahun 2013.
Skripsi,Fakultas Kesehatan.

Gregor Polancik. 2009. Empiric Researcher Method Poster. Jakarta.


Hartoyo, 2016. Hubungan Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Dan
Kimia Darah Dengan Tingkat Kepuasan Pasien. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Semarang, Semarang

Handoko T. Hani. 2012. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakata: BPFE-


Yogyakarta.

Kamu Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2014.

Lestari, dkk. 2019. Pengaruh Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat
Jalan Laboratorium Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang.
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1 No 2

Mudjiono, Ricky 2008. Kamus Bahasa Indonesia.Scientific Press,

Tangerang. Notoatmodjo.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Nursalam,(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta.Salemba Mendika.

Pratiwi, dkk. 2007. Hubungan Kepuasan Pasien Bayar Dengan Minat Kunjungan
Ulang Di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Tahun 2007. Jurnal Makara
Kesehatan. Vol 12 No 1

Prayogo, dkk. 2018. Hubungan Waktu Tunggu Pemeriksaan Darah Rutin Dan
Kimia Darah Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
Laboratorium Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi. Tesis. Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Ridwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta,


2010.

Riyanto, Agus. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika, 2009.

Rizkiawan, I. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan


Terhadap Minat Kunjungan Ulang Dengan Mediasi Kepuasan
Konsumen Pada Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri. Tesis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Saleem, Muhammad. Mazhar, & Naheed. 2017. Impact of service quality


and trust on repurchase intentions – the case of Pakistan airline industry.
Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics Vol. 29 No. 5, 2017 pp.
1136-
1159.

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung :


Alfabeta,2015.

Sunyoto, Danang. 2012. Statistik Kesehatan. Nuha Medika : Yogyakarta.

Wijono, Djoko. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga


Universit yPress
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
PEMBIMBING UTAMA

Prodi : DIV Teknologi Laboratorium Medik


Nama Mahasiswa : Retu Ikeu Kartika
NIM : 5219034
Nama Pembimbing : Ally Kafesa, S.ST.,M.Si.

Rekomendasi Paraf
No Hari/Tgl Topik Bimbingan
Pembimbing Pembimbing
1 27-11-2019 Judul Penelitian Variabel dikaji
Diperbaiki
Rumusan hubungan antar
2 10-01-2020
Masalah
variabel

Dilengkapi dengan
3 17-01-2020 BAB II
Dimensi Kepuasan

Semua faktor
4 25-01-2020 Kerangka Teori
dilibatkan

Metodologi penelitian
5 31-01-2020 BAB III
di kaji ulang
6 20-02-2020 Sidang acc
Sesuaikan dengan di
7 BAB IV lapangan dan perkuat
09-07-2020
BAB V dengan penelitian yang
lain
Perbaiki daftar
pustaka, perbaiki
8 16-08-2020 Draf Hasil penulisan dan
pembahasan
tambahkan teori
Acc
9 11-09-2020 Draf Hasil
Siapkan Sidang Hasil
Judul : Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang
Laboratorium RSU Jampangkulon
Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI
PEMBIMBING PENDAMPING

Prodi : DIV Teknologi Laboratorium Medik


Nama Mahasiswa : Retu Ikeu Kartika
NIM : 5219034
Nama Pembimbing : Suyarta Efrida Pakpahan,SKM.,M.Si
Judul : Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan
Ulang
Laboratorium RSU
Jampangkulon

Rekomendasi Paraf
No Hari/T gl Topik Bimbingan
Pembimbing Pembimbing
BAB I dan
1 27-11-2019 REVISI
BAB II
2 31-01-2020 BAB I,II,III REVISI
Membahas
Revisi BAB I,
3 20-02-2020 BAB I,BAB
BAB II,BAB III
II,BAB III
Membahas
4 27-01-2020 Uji Pendahuluan
Jumlah Sampel
Bahas Latar Diperkuat lagi latar
5 31-01-2020
Belakang belakang
6 13-07-2020 BAB IV Perbaiki
BAB IV dan
7 27-08-2020 BAB V Daftar Perbaiki
Pustaka
8 11-09-2020 Draf Hasil ACC Sidang
Lampiran 3

SURAT PENGANTAR RESPONDEN

Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di Tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah
ini: Nama : Retu Ikeu Kartika
Nim : 5219034
Status : Mahasiswa Prodi DIV Teknologi Laboratorium Medik

Institusi Kesehatan Rajawali

Dengan ini saya sampaikan, bahwa saya sedang mengadakan


penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan
Ulang Laboratorium RSU Jampangkulon”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
responden, kerahasiaan semua informasi yang telah saudara berikan akan
dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. sehubungan
dengan hal tersebut di atas saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi
responden.
Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Mahasiswa Peneliti
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Judul : Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Laboratorium


RSU Jampangkulon
Nama : Retu Ikeu Kartika
NIM : 5219034

Saya yang bertandatangan di bawah ini bersedia menjadi responden


penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi DIV Teknologi
Laboratorium Medik Institusi Kesehatan Rajawali yang bernama Retu Ikeu
Kartika dengan judul Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang
Laboratorium RSU Jampangkulon..
Saya memahami bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam serta menggali gagasan atau ide atas
permasalahan yang diteliti dan tidak akan berakibat negatif terhadap saya, oleh
karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.

Bandung, ………………… 2020

Responden

( )
Lampiran 5

KISI-KISI KUESIONER

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG LABORATORIUM

RSU JAMPANGKULON

1. Pertanyaan tentang Kepuasan

Variabel Indikator Nomor Positif Negatif


Reabilitty 1,2,3,4 1,2,3,4 -
Assurance 5,6,7 5,6,7 -
KEPUASAN Tangibels 8,9,10 8,9,10 -
Empathy 11,12,13,14 11,12,13,14 -
Responsivenes 15,16,17 15,16,17
Jumlah 17 24 17
Lampiran 6

KUESIONER

PENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN

ULANG LABORATORIUM RSU JAMPANGKULON

No.Responden :

IDENTITAS RESPONDEN:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Pendidikan Terakhir : SD SMP

SMA Diploma

S1-S3

Pekerjaan : Tidak Bekerja Wiraswasta

Petani Ibu Rumah Tangga

PNS/TNI/PORLI

PETUNJUK PENGISIAN
a. Isilah identitas responden terlebih dahulu sebelum melangkah ke pertanyaan
(identitas asli).
b. Bacalah Pernyataan dibawah ini dengan cermat dan teliti dalam angket
/kuesioner sebelum menjawab.
c. Jawablah pernyataan dengan jujur sesuai keadaan yang
sebenarnya.
d. Berilah tanda (√) pada kolom Bapak/ibu Sdr pilih sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
e. Semua Pernyataan wajib di jawab dan hanya di perkenankan memberi
satu jawaban.
VARIABEL KEPUASAN
Sangat Tidak Sangat Tidak
No Karakteristik Puas Puas Puas Puas

RELIABILITY (KEANDALAN)
a. Petugas Laboratorium mampu menangani
maslah keluhan / kesehatan pasien dengan
tepat dan profesioanal
b. Petugas Laboratorium memberikan
informasi tentang fasilitas yang tersedia,
cara penggunaannya dan tata tertib berlaku
di RSU Jampangkulon
c. Petugas Laboratorium memberitahukan
dengan jelas tentang hal-hal yang harus
dipatuhi dan dilarang dalam melakukan
tindakan medis.
d. Ketepatan waktu petugas kesehatan ketika
pasien membutuhkan.
ASSURANCE (JAMINAN)
a. Petugas laboratorium memberikan
perhatian terhadap keluhan yang pasien
rasakan.
b. Petugas laboratorium jujur dalam
memberikan informasi tentang keadaan
pasien.
c. Petugas laboratorium teliti dan terampil
dalam melaksanakan tindakan medis
kepada pasien.
TANGIBELS (KENYATAAN)
a. Petugas laboratorium memberikan
informasi tentang adminitrasi yang berlaku
bagi pasien laboratorium di RS.
b. Petugas Laboratorium menjaga kebersihan
dan kesiapan alat-alat kesehatan yang
digunakan.
c. Petugas kesehatan menjaga kebersihan dan
kelengkapan fasilitas kamar mandi dan
toilet.
EMPATHY (EMPATI)
a. Petugas laboratorium memberikan
informasi kepada pasien tentang segala
tindakan medis yang akan dilakukan.
b. Petugas kesehatan mudah ditemui dan
dihubungi bila pasien membutuhkan.
c. Pelayanan yang diberikan petugas
kesehatan tidak memandang pangkat/status
tetapi berdasarkan kondisi pasien.
d. Petugas kesehatan perhatian dan
memberikan dukungan moril terhadap
keadaan pasien (menanyakan dan
berbincang-bincang tentang keadaan
pasien).

RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)


a. Petugas kesehatan membantu pasien untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
b. Petugas kesehatan membantu pasien untuk
melaksanakan foto dan laboratorium di
RS.
c. Petugas kesehatan menawarkan bantuan
kepada pasien ketika mengalami kesulitan
walau tanpa diminta.

KUESIONER VARIABEL MINAT KUNJUNGAN ULANG LABORATORIUM


NO Minat Kunjungan Ulang YA TIDAK
1. Saya berminat melakukan kunjungan ulang Ke
Laboratorium RSU Jampangkulon apabila membutuhkan
pelayanan kesehatan lagi.
Lampiran 7

HASIL OUTPUT SPSS


UJI VALIDITAS KEPUASAN

Correlations
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 SUM
.231 .166 .292* .273*
Q1 Pearson 1 .506*
*
** .201 *
.069 .083 * .101 .201* .029 .182 * .132 .119 .264* .278* .445
**
* * * * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .001 .005 .335 .246 .020 .000 .000 .159 .005 .685 .011 .066 .097 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 .165
.455 196 196 196 196 196 196 196
.508
Q2 Pearson .506* *
** .247 .218
* * *
.211 .316 .257 *
.243 *
* .228
*
.298* .252* **
* 1 * * .106 * * * .116 * * .140 .015 * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .138 .003 .000 .000 .105 .001 .021 .001 .050 .830 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q3 Pearson .231* .455* .396* .505* .356* .203* .245* .191* .212* .211* .301* .205* .244* .399*
* * 1 * * * * * * .097 * * .118 * * * * .558**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .004 .001 .007 .175 .003 .003 .100 .000 .004 .001 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q4 Pearson .201* .247* .479* .382* .361* .296* .214* .277* .318* .265* .317* .271* .373* .204* .255*
Correlation * * .396** 1 * * * * * * * * * * * * * .600**

Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000
.505 .590
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q5 Pearson .218* ** .479
*
.481* .341* .326* .254* .302* .304* .436* .261* .271* .281* .225* **
.069 * * 1 * * * * * * * * * * .027 *
Correlation
Sig. (2-tailed) .335 .002 .356
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .702 .002 .609
.000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
* *
Q6 Pearson ** .382 .481 .482* .407* .384* .344* .388* .366* .245* .348* .298* .232* **
.083 .106 * * 1 * * * * * * * * * .122 *
Correlation
Sig. (2-tailed) .246 .138 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .088 .001 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q7 Pearson .166* .211* .203** .361* .341* .482* .526* .370* .360* .237* .365* .362* .255* .295* .212* .228* .614 **
* * * * 1 * * * * * * * * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .020 .003 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .003 .001 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q8 Pearson .292* .316* .296* .326* .407* .526* .486* .311* .335* .387* .389* .251* .240* .212* .247*
Correlation * * .245** * * * * 1 * * * * * * * * * .648**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .003 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
.191 196
.595
Q9 Pearson .273* .257* * * * *
** .214 .254 .384 .370 .486
*
.329* .372* .346* .320* .314* .291* .277* .235* **
* * * * * * * 1 * * * * * * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q10 Pearson .277* .302* .344* .360* .311* .329* .419* .620* .552* .597* .451* .323* .259*
.101 .116 .097 * * * * * * 1 * * * * * * * .611**
Correlation
Sig. (2-tailed) .159 .105 .175 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q11 Pearson .201* .243* .318* .304* .388* .237* .335* .372* .419* .542* .539* .478* .412* .311* .414*
* * .212** * * * * * * * 1 * * * * * * .643**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .001 .003 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.165 .211 .661
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
* * * * * * * *
Q12 Pearson * ** .265 .436 .366 .365 .387 .346 .620 .542 .546* .636* .438* .218* .405* **
.029 * * * * * * * * 1 * * * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .182
.685 .021 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000
.644
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q13 Pearson .228* .317* .261* .245* .362* .389* .320* .552* .539* .546* .494* .510* .317* .335*
*
* .118 * * * * * * * * * 1 * * * *
**
Correlation
.301 .641
Sig. (2-tailed) .011 .001 .100 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
* * * * * * * * * *
Q14 Pearson ** .271 .271 .348 .255 .251 .314 .597 .478 .636 .494 .408* .434* .498* **
.132 .140 * * * * * * * * * * 1 * * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .066 .050 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q15 Pearson .205** .373* .281* .298* .295* .240* .291* .451* .412* .438* .510* .408* .265* .420* .569 **
.119 .015 * * * * * * * * * * * 1 * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .097 .830 .004 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
Q16 Pearson .264* .298* .204* .212* .212* .277* .323* .311* .218* .317* .434* .265* .455*
Correlation * * .244** * .027 .122 * * * * * * * * * 1 * .502**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .004 .702 .088 .003 .003 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
.399 196
.586
Q17 Pearson .278* .252* * * * * * * * * * * * *
** .255 .225 .232 .228 .247 .235 .259 .414 .405 .335 .498 .420 .455
*
**
* * * * * * * * * * * * * * * 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .001 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
.558 196
SU Pearson .445* .508* * * * * * * * * * * * * *
** .600 .590 .609 .614 .648 .595 .611 .643 .661 .644 .641 .569 .502 .586
*
* * * * * * * * * * * * * * * * 1
M Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
**. Correlation
N is significant
196 at 196
the 0.01 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196 196
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KEPUASAN
No p-value item Kriteria Kesimpulan
1 0.000 Valid
2 0.000 Valid
3 0.000 Valid
4 0.000 Valid
5 0.000 Valid
6 0.000 Valid
7 0.000 Valid
8 0.000 Valid
9 0.000 Valid jika nilai p-value < Valid
0.05
10 0.000 Valid
11 0.000 Valid
12 0.000 Valid
13 0.000 Valid
14 0.000 Valid
15 0.000 Valid
16 0.000 Valid
17 0.000 Valid

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KEPUASAN


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 196 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 196 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.876 17
HASIL OUTPUT SPSS
VARIABEL KEPUASAN DAN KUNJUNGAN
DISTRIBUSI FREKUENSI

Statistics
kepuasan Kunjungan
N Valid 196 196
Missing 0 0

Kepuasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PUAS 46 23.5 23.5 23.5
SANGAT
137 69.9 69.9 93.4
PUAS
TIDAK PUAS Total 13 6.6 6.6 100.0
196 100.0 100.0

Kunjungan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK YA 24 12.2 12.2 12.2
Total 172 87.8 87.8 100.0
196 100.0 100.0
UJI BIVARIATE DENGAN MENGGUNAKAN CHI-SQUARE
KEPUASAN DENGAN KUNJUNGAN

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kepuasan * kunjungan 196 100.0% 0 .0% 196 100.0%

kepuasan * kunjungan Crosstabulation


kunjungan
TIDAK YA Total
kepuasan PUAS Count 9 37 46
% within kepuasan 19.6% 80.4% 100.0%
SANGAT Count 8 129 137
PUAS 5.8% 94.2% 100.0%
% within kepuasan
TIDAK PUAS Count 7 6 13
% within kepuasan 53.8% 46.2% 100.0%
Total Count 24 172 196
% within kepuasan 12.2% 87.8% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-sided)
Value df
Pearson Chi-Square 28.463a 2 .000
Likelihood Ratio 21.342 2 .000
N of Valid Cases 196
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.59.
Lampiran 10
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI - FAKULTAS FARMASI&TLM PROGRAM
STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Terakreditasi
LAM-PTKes Nomor 0747 / LAM-PTKes / Akr / Dip / X / 2018
Kampus I : Jalan Rajawali Barat Nomor 38 Bandung 40184 Tel. ( 022 ) 6079141
Kampus II : Jalan Cihanjuang Nomor 303 (km 6,3) Bandung Barat 40559 Tel. ( 022 ) 6647780

Bandung, 13 Januari 2020

Nomor : 034/ IKR / TLM / VI / 2020 Kepada :


Sifat : Biasa Yth. Kepala Seksi Mutu dan Diklat Rumah
Lampiran : - Sakit Umum Jampang Kulon
Di
Perihal : Permohonan Pengambilan Data Penelitian
Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka penyelenggaraan mata kuliah Skripsi pada program studi DIV Teknologi Laboratorium
Medik Tahun Akademik 2019/2020, maka Kami mengajukan permohonan untuk mahasiswa semester II
Kelas Alih Jenjang Institut Kesehatan Rajawali berikut:
Nama : Retu Ikeu Kartika
NPM : 5219034

Mengambil data di Unit Laboratorium Rumah Sakit Umum Jampang Kulon untuk penelitian dengan judul
“Pengaruh Kepuasan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Ke Laboratorium Rumah Sakit Umum
Jampangkulon” dengan Pembimbing Utama : Ally Kafesa,S.S.T.,M.Si. serta Pembimbing Pendamping :
Aziz Ansori Wahid, S.T.,M.T.

Demikian surat permohonan ini Kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya Kami ucapkan
terimakasih.

Hormat Kami,

KETUA PROGRAM STUDI


DIV TEKNOLOG I LABORATORIUM MEDIK
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

Ally Kafesa, S.S.T., M.Si.


NIK . 307 112 010
Lampiran 12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Retu Ikeu Kartika

Tempat,Tanggal Lahir : Ciamis, 16 Januari 1983

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perum Mekarsari B 9 No 20 RT 002/RW 008

Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cicurug Kabupaten

Sukabumi. Email : retuikeu@gmail.com

Telp : 081310031007

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Karawaci VI Tangerang 1989-1995


2. SLTP Dharma Siswa Tanggerang 1995-1998
3. SMU Islamic Village Tangerang 1998-2001
4. D3 Analisi Kesehatan Stikes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya 2001-2004
5. Sekarang D IV Alih Jenjang Teknologi Laboratorium Medik tahun 2019

Pengalaman Kerja :

1. Klinik Karuna Medika 2004 – 2005


2. RSIA Dinda Jatiuwung Tangerang 2005 – 2008
3. RSU Jampangkulon 2008 – 2020
4. 2020 - Sekarang LABKESDA Kabupaten Sukabumi

Anda mungkin juga menyukai