Puji syukur kehasirat Allah SWT yang telah melihmpahkan rahmat, ridho
dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Instalasi Laboratorium RSUD Kabupaten Sumedang dan
diberi kekuatan untuk menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah semester VI.
Dengan adanya kegiatan akhir proses belajar mengajar Sekolah Tinggi Analis
Bakti Asih Bandung melalui program PKL, penyusun selaku peserta PKL dapat
memperoleh ilmu dan pengalaman yang berharga yang dapat dijadikan bekal
untuk menjadi seorang ahli Madya Analis Kesehatan yang profesional.
Kami menyadari benar bahwa dalam penulisan laporan kegiatan PKL ini
terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan dalam pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan
saran yang membangun sehingga penyusun dapat menyusun laporan kegiatan
PKL dengan lebih baik demi kesempurnaan.
Penulis menyadari laporan ini kurang dari kata sempurna, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan
mengenai laporan praktik kerja lapangan ini agar lebih baik kedepannya. Dan
penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya, amiin ya robbalalamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Dasar Hukum Praktek Kerja Lapangan....................................................................1
1.3 Tujuan Praktek.........................................................................................................2
1.3.1. Tujuan Umum..................................................................................................2
1.3.2. Tujuan Khusus..................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup Pelaksaan Praktek Kerja Lapangan.................................................4
1.4.1 Tempat..............................................................................................................4
1.4.2 Waktu Pelaksanaan............................................................................................4
BAB II TINJAUAN UMUM.............................................................................................5
2.1 Profil Singkat RSUD................................................................................................5
2.2 Struktur Unit Pelayanan Fungsional/Bagian Patologi Klinik..................................12
2.3 Beban Dan Tugas...................................................................................................13
2.4 Kegiatan Laboratorium..........................................................................................16
2.5 Sarana dan Prasarana Laboratorium.......................................................................18
2.6 Tahapan-tahapan Hand Hygiene dan 6 Langkah Cuci Tangan...............................20
2.7 Mekanisme Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium................................................20
BAB III HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.....................................28
3.1 Kegiatan Teknis.....................................................................................................28
3.2 Kegiatan Non Teknis..............................................................................................28
3.3 Kegiatan Operasional Laboratorium.......................................................................29
3.4 Prosedur Pemeriksaan............................................................................................41
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................70
4.1 Pembahasan............................................................................................................70
BAB V PENUTUP...........................................................................................................82
5.1 Kesimpulan............................................................................................................82
5.2 Saran......................................................................................................................83
LAMPIRAN.....................................................................................................................84
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4.1 Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Instansi
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Kab.
Sumedang.
5
6
6
7
7
8
8
9
Ka. Insatalasi
Labolatorium Klinik
dr. Nizmah,Sp.PK
Dokter Fungsional
1. dr. Nizmah, Sp.PK
2. dr. Rudianto, Sp.Pa
3. dr.Dillar Gumelar,Sp.PK
Kepala Ruangan
Hj Metty Effendy,SKM
PJ Pelayana Bank
PJ Pelayanan PJ Pelayanan Darah
Lab PA Lab Cito PJ Pelayanan Lab Rajal
Kusnadi,S.ST PJ Sarana,Prasarana Sudus Imam
Endar Ayuning,Amd.AK
Pelaaksana : & Reagensia S,Amd.AK
Suhardi,Amd.AK 1. Budi Setiadi,S.Si Pelaksana :
Yeti Sumiati,Amd.AK Pelaksana :
Pelaksana : 2. Lilis 1. Lia
Muliawati,Amd.AK Pelaksa na :
1. Enung Maryani,Amd.AK 1. Gina FS,Amd.AK
3. Tina 2. Sriyanti,Amd.AK 1. Ai Dahliawati
Nurjanah 2. Ani
Wulandari,Amd.AK Administrasi 2. Dede S
2. Engkos 4. Peri Agustini,Amd.AK
Kosasih Nugraha,Amd.AK
1. Suangsih
3. Roni WL,Amd.AK
5. Eti Rohaeni,Amd.AK
6. Eva Windi 4.Ramdani
S,Amd.AK
C.A,Amd.AK
7. Dini
Noviana,Amd.AK 5. Linda
8. Elang Y,Amd.AK
Mulyati,Amd.AK
9. Deni
Pribadi,Amd.AK Administrasi
10. Dedi
1. Dede S
Rohendi,Amd.AK
11. Anna R,Amd.AK
12. Desry N,Amd.AK
13. Utar FK,Amd.AK PJ Mutu & PJ Pelayanan Lab Ranap
14. Nurlelly,Amd.AK Keselamatan Pasien Nia Andriani,Amd.AK
15. Nita Esti Safitri,Amd.AK Pelaksana Analis :
Rodiana,Amd.AK
Pelaksana : 1. Triamanda S,Amd.AK
Admistrasi
1. Budi Setiadi,S.Si 2. Dian Noviani,Amd.AK
1. Cepy Saefullah Administrasi :
2. Deni Pribadi,Amd.AK
1. U jakaria
Kimia Rutin
PJ Pelayanan
PJ Pelayanan
Bank Darah
Bank Darah
Sudus Imam S,Amd.AK
Sudus Imam
Pelaksana : 13 S,Amd.AK
6. Gina FS,Amd.AK
Pelaksana :
7. Ani Agustini,Amd.AK
1. Gina
8. Roni WL,Amd.AK FS,
9. Ramdani C.A,Amd.AK Amd
10. Linda Mulyati,Amd.AK
.AK
Administrasi 2. Ani
Kimia Klinik Hematologi Imuniserologi 2. Mikrobiologi
Dde S Agu
stini,
14
Tugas :
laboratorium
Tugas :
Tugas:
bulanan.
Tugas:
5. Pelaksana Administrasi
Tugas:
keluarga pasien.
laboratorium cito.
dan ATK
pemeriksaan laboratorium
laboratorium luar
di laboratorium cyto.
Jalan.
18
pleura.
trombosit, hitung jenis, laju endap darah (LED), nilai absolut : MCV,
(ALP), protein total, albumin, bilirubin total dan bilirubin direct atau
FNAB.
Unit Pelayanan
29
Pengambilan Sampel
1. Petugas laboratorium
Unit Unit Pelayanan 2. Petugas Ruangan
Pelayanan Laboratorium
Rawat Jalan
FPPL
Identifikasi
Verifikasi 1. Bahan Specimen
Administrasi, Jaminan BPJS dan FPPL 2. Kelengkapan Data FPPL
BPJS Umum
Proses Pemeriksaan
Loket
Pembayaran
LIS
Pengambilan Bahan Specimen ( Input Data Otomatis )
LIS
( Input Data Otomatis ) Penyerahan
Hasil
Pemeriksaan
Verifikasi Penyerahan Hasil
Validasi Pemeriksaan
BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
28
29
Prosedur :
1. Petugas menerima spesimen disertai surat rujukan
permintaan pemeriksaaan.
2. Spesimen diterima dengan teliti dan dicatat pada buku
registrasi spesimen, jenis spesimen dan jenis pemeriksaan
sesuai rujukan diruang /loket penerimaan.
3. Beri keterangan keadaan spesimen pada buku registrasi
sebagai berikut :
Darah : lisis/tidak, beku/tidak
Urine/feces/sputum : baru/tidak, segar/tidak
Jumlah spesimen memadai/tidak
4. Surat rujukan diserahkan kebagian administrasi untukdibuat
laporan harian, surat rujukan disimpan sebagai arsip.
3.3.2.2. Penampungan dan pengolahan spesimen
Penampungan spesimen adalah tata cara
Penyimpanan/penampungan spesimen agar terjaga kualitas dan
keamanan bahaya infeksi.
Prosedur :
Darah
Setelah pengambilan darah dilakukan dengan
memakai spuit ataupun vacutainer, dimasukkan kedalam
tabung vakum sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta.
a. Tabung Vakum tutup ungu berisi antikoagulan
(K3EDTA) untuk pemeriksaan hematologi rutin seperti :
leukosit, trombosit, hematokrit, hemoglobin, hitung jenis
leukosit, golongan darah ABO, gol darah rhesus, jumlah
eritrosit. Kemudian di beri identitas pasien dan
dihomogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung
secara perlahan kurang lebih 10-12 kali. Kemudian di
periksa dengan alat Hematologi Analyzer.
31
Urine
1. Spesimen urin ditampung oleh pasien tersebut dalam
wadah/botol plastik penampung urin bertutup uril yang telah
diberi label identitas pasien dan disusun secara berurutan.
Pemeriksaan urin harus segera dilakukan sebelum 1 jam.
Sebelum pemeriksaan sedimen dilakukan pemeriksaan urin rutin
seperti : pH, Bj, Glukosa, Keton, Protein, Bilirubin,
Urobilinogen, Nitrit.
2. Untuk pemeriksaan sedimen, masukan ± 4 ml urin putar selama
10 menit dengan kecepatan 1500 rpm. Buang supernatan,
sisakan 1 ml, kemudian kocoklah tabung untuk meresuspensikan
sedimen, sedimen siap diperiksa. Dengan pembesaran 100x
untuk sel epitel sedangkan sedimen yang lain dilihat pada
pembesaran 400x.
Sputum dan atau cairan tubuh lainnya
Spesimen sputum dan cairan tubuh lainnya seperti feces,
secret uretra ditampung pada wadah bersih/steril bertutup uril yang
sudah diberi label identitas pasien.
3.3.2.3. Penyimpanan spesimen yang tidak langsung diperiksa
Prosedur :
1. Penyimpanan spesimen dilakukan untuk spesimen yang
tidak langsung diperiksa.
2. Penyimpanan harus memperhatikan stabilitas jenis
spesimen dan jenis pemeriksaannya.
3. Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk
serum.
4. Spesimen disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8o C
atau dibekukan pada suhu -20o C hindari penyimpanan
secara beku ulang.
5. Bila perlu berikan bahan pengawet.
33
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu spuit,
torniquet, kapas alkohol, dan plaster.
2. Sapa pasien dan perkenalkan diri, sambil
mengkonfirmasi identitas pasien pada formulir
pemeriksaan.
3. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan.
4. Tempatkan pasien pada kursi pengambilan darah atau
berbaring di tempat tidur. Posisi pasien lengan harus
lurus. Pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas.
5. Lakukan palpasi pada bagian vena mediana cubiti, pilih
vena yang besar dan tidak mudah bergerak.
6. Pasang torniquet ± 10 cm diatas lipatan siku. Apabila
dalam waktu 2-3 menit vena belum ditemukan, petugas
harus melepaskan kembali torniquet yang terpasang.
7. Apabila sudah yakin, daerah vena yang akan ditusuk di
disinfeksi dengan kapas alkohol 70% yang tidak terlalu
basah.
8. Tusukkan jarum suntik (spuit) dengan posisi lubang
jarum menghadap keatas dengan sudut 15-30o.
9. Setelah tampak ada sedikit darah masuk, tarik piston
perlahan-lahan sampai darah masuk sesuai volumeyang
dibutuhkan.
10. Apabila tidak ada darah yang keluar pada spuit
sebaiknya jarum spuit dicabut perlahan-lahan jangan
sampai jarum dibelok-belokkan dalam usaha mencari
vena yang benar.
35
Parameter Celltax α :
WBC MCHC MO
RBC PLT GR
HGB LY% RDW
HCT MO% PCT
MCV GR% MPW
MCH LY PDW
3) Mikropipet
4) Tabung reaksi
5) Reagen Drabkin
Sampel : Darah vena, darah EDTA,kapiler
Nilai Normal : Laki-laki : 13,5 – 18,0 gr/dl
Wanita : 11,5 – 16,5 gr/dl
Cara Kerja :
1. Pipet 5.0 ml reagen Drabkin dalam tabung reaksi.
2. Masukkan 20 µLsampel darah ke dalam tabung tadi. Bilas
sisa darah dalam mikropipet dengan larutan drabkin dalam
tabung.
3. Campur isi tabung sampai homogen, inkubasi beberapa
menit (kurang lebih 5 menit).
4. Baca pada photometer program Hemoglobin panjang
gelombang 546 nm, faktor 36,8. Blanko gunakan reagen.
5. Catat hasil pada buku kerja.
Cara Kerja :
1. Tekan YES maka sample probe akan turun dan PROBE
IN BLOOD akan muncul di layar.
2. Masukkan sample ke sample probe, pastikan lubang
sampel tercelup ke dalam cairan saat aspirasi sample.
3. Tekan YES sampel akan diaspirasi, pegang sample cup
hingga sample probe naik ke atas secara otomatis.
4. Jika terdapat udara yang teraspirasi maka akan muncul :
AIR IN SAMPLE.
5. Ulangi pengambilan sampel dan pastikan lubang probe
tercelup di dalam sample.
6. Setelah sampel diaspirasi muncul dilayar : analyzing – lalu
keluar hasil Na, K, Cl dan akan tercetak di kertas printer
secara otomatis.
7. Alat siap untuk pemeriksan sampel berikutnya.
2) Photometer 5010
Parameter :.Bilirubin, Hemoglobin, Urea, Ca, CK-MB,
Kreatinin, SGOT, SGPT, ALP, Asam Urat,
Glukosa, Kolesterol, HDL, Trigliserida,
Protein Total, Albumin, GGT.
Cara Kerja :
a) Menghidupkan Alat
Tekan tombol “ON” yang berada di bagian belakang
alat untuk menghidupkan. Alat akan secara otomatis
menyesuaikan suhu inkubator.
b) Pemeriksaan Sampel
1. Pilih pada menu utama , dengan menekan
“PENGUKURAN DENGAN METODE”.
2. Ketik angka sesuai dengan kode pemeriksaan yang
akan dilakukan.
49
Nilai Rujukan :
Suhu 25°C 30°C 37°C
Laki-laki < 18 U/I < 25 < 37
Perempuan < 15 < 21 < 31
Cara Kerja :
1. Sediakan 2 tabung dan di pipet masing-masing
Kontrol Sampel
Serum Kontrol 100 µL -
Serum Sampel - 100 µL
Pereaksi 1000 µL 1000 µL
6) Timer
7) Mikropipet
8) Persiapan reagen, serum/plasma
EDTA/plasma heparin
Nilai Rujukan :
Cara Kerja :
1. Sediakan 2 tabung dan di pipet masing-masing.
Kontrol Sampel
Serum Kontrol 100 µL -
Serum Sampel - 100 µL
Pereaksi 1000 µL 1000 µL
Cara Kerja :
a) Bilirubin Total
Blanko Sampel
Bil T 1000µL 1000µL
Nit T - 40µL
Campur hingga homogen, inkubasi 5 menit
Sampel 100µL 100 µL
(serum)
Kocok, inkubasi selama 10-30 menit pada suhu
ruangan,
baca pada λ546 nm.
b)Bilirubin Direk
Blanko Sampel
Bil D 1000µL 1000µL
Nit D - 40µL
Campur hingga homogen, inkubasi 2 menit
Sampel
100µL 100µL
(serum)
Kocok, inkubasi selama 5 menit pada suhu ruangan,
53
2) Pemeriksaan HCG
Metode : Imunokromatografi
Prinsip :.Perangkat seratec HCG adalah
immunoassay kromatografi (CIA) untuk
penentuan kualitatif cepat HCG dalam
spesimen urin. Membran itu dilapisi dengan
anti alpha HCG. Penangkap antibodi pada
daerah uji band dan gout anti-mouse pada
daerah pita kontrol. Selama pengujian, urin
55
Interpretasi hasil :
Negatif: Hanya terdapat 1 warna pada garis
kontrol. Tidak terdapat garis pada tes.
Positif : Terdapat garis merah muda pada
garis kontrol, dan juga terdapat garis merah
muda pada bagian tes.
Invalid: Tidak terdapat garis pada sampel tes
mengindikasikan bahwa prosedur error dan
atau reagen tes yang di pakai telah rusak.
Tambahkan 1 tetes pada sampel well, jika
masih berwarna namun samar maka test
dianggap sah.
Interpretasi hasil :
Memeriksa secara mikroskopis ada atau
tidaknya aglutinasi dalam 1 menit
setelah slide diputar dirotator.
Hasil positif adanya aglutinasi
ditunjukan pada kadar ≥ 6 mg/L.
Hasil negatif ditandai tidak terbentuknya
aglutinasi yang menandakan nilai CRP
< 6 mg/L.
2) Pemeriksaan Narkoba
Metode : Imunokromatografi
Prinsip :.1. Ampetamin
Pada sample well terdapat antiamphetamine
monoklonal antibodi koloidal yang dilapisi
emas. Sampel yang tidak mengandung obat
(drug) pada sample well akan bergerak
keatas melewati kapiler membran bersama
antibodi koloidal yang dilapisi emas secara
kromatografi. Kemudian bergerak menuju
58
3) Pemeriksaan Widal
Metode : Aglutinasi
Prinsip :.Reaksi antigen + antibodi => terjadi
aglutinasi
Alat dan Bahan :.
1) Objek glass
63
2) Serum
3) Dispossible stirrer
4) Antigen Salmonella typhi O
5) Antigen Salmonella typhi H
6) Antigen Salmonella paratyphi AO
7) Antigen Salmonella paratyphi AH.
Cara Kerja :
Tes Skrining Cepat
1. Teteskan dua tetes serum yang tidak diencerkan pada
objek glass/ubin putih.
2. Tambahkan satu tetes suspensi yang sudah dihomogenkan
dengan menggunakan pipet yang disediakan.
3. Campur dengan mengaduknya selama beberapa detik.
4. Putar objek glass perlahan dan baca aglutinasi pada menit.
Titrasi Slide Cepat
1. Menggunakan pipet 20 µl, tambahkan 80, 40, 20, 10 dan
5 µL serum yang tidak diencerkan ke objek glass/ubin
putih.
2. Dengan menggunakan pipet yang disediakan, tambahkan
satu tetes suspensi yang sudah dihomogenkan pada setiap
serum.
3. Campuran dengan mengaduknya selama beberapa detik,
dimulai dari campuran yang mengandung serum 5 µL
sampai 80 µL, sebarkan.
4. Putar objek glass perlahan dan baca aglutinasi pada menit
ke 2.
Cara Kerja :
a. Pembuatan suspensi sel Os dan donor dengan konsentrasi
1%.
Prosedur :
1. Masukkan 500uL diluent dengan dispensor ke dalam
tabung.
2. Tambahkan masing-masing 5uL sel darah merah pekat
ke dalam tabung Os dan donor.
3. kocok-kocok hingga homogen Suspensi sel 1%
b. Cara Kerja Crossmatch
1. Siapkan ID card Liss/Coombs
2. Beri label nama pasien/nomor donor pada ID card
3. Buka penutup card (alumunium foil)
Mayor :
Microtube I : 50 ul sel donor suspensi 1% + 25 ul
serum pasien
Minor :
Microtube II : 50 ul sel pasien suspensi 1% + 25 ul
serum donor
Auto Kontrol :
Microtube III : 50 ul sel pasien suspensi 1% + 25 ul
serum pasien
4. Inkubasi ID card selama 15 menit pada suhu 37ﹾC
5. Putar ID card selama 10 menit dalam ID centrifuge
6. Baca reaksi dan catat hasil
Baca reaksi.
Keterangan :
1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = negatif
→ Darah pasien cocok dengan darah donor
→ Darah dapat diberikan kepada pasien
2. Crossmatch Mayor = positif, Minor = negatif, AC = negatif
Periksa kembali Golongan darah Os dan donor
Periksa DCT pada darah donor, bila hasil positif maka darah donor
tsb.harus disingkirkan karena akan selalu positif pada crossmatch
mayor
Apabila golongan darah sudah sama dan DCT donor negatif maka
kemungkinan ada irregular antibodi pada darah Os.
Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat hasil
crossmatch negatif
Apabila tidak ditemukan hasil crossmatch yang kompatibel
meskipun dara
h donor telah diganti maka harus dilakukan Screening dan
identifikasi Antibody pada serum Os. Dalam hal ini sampel darah
dikirim ke UTD pembina terdekat.
3. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = negatif
Artinya ada Irregular antibodi pada serum/plasma donor.
Solusi : Biarkan PRC atau ganti dengan darah donor yang lain bila
yang diperlukan adalah plasma, trombosit, WB kemudian
crossmatch lagi.
4. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = Positif, AC = Positif
71
4.1 Pembahasan
1. Laboratorium Central
72
dimana pasien melakukan pendaftaran. Pasien akan diberikan formulir
berisi pemeriksaan yang selanjutnya akan dilakukan pembarcodean
pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium (FPPL) yang
kemudian akan diserahkan kepada petugas, namun disarankan pada
proses pembarcodean masing-masing tabung harus mendapatkan
barcode sesuai dengan permintaan pemeriksaan
73
74
2. Laboratorium cito
waktu yang sangat lama tetapi akan lebih spesifik. Dilihat dari segi
kelemahannya alat ini memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap
fibrinogen yang masih terdapat didalam serum, terlebih elektrodanya. Alat
ini juga membutuhkan perawatan (maintanance) yang maksimal
dibandingkan dengan alat lainnya.
Pemeriksaan elektrolit yang kami lakukan selama dua bulan di
laboratorium RSUD Kab. Sumedang rata rata sebanyak 82 sampel
perorang.
6) SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase)
dengan metode Bang yang mengandung asam asetat dan natrium asetat
(sebagai buffer). Prinsip pemeriksaan protein urin dengan metode Bang
yaitu protein yang terdapat di urin dalam suasana asam akan membentuk
endapan atau gumpalan apabila dipanaskan. Kelemahan pemeriksaan
secara manual dengan metode Bang ini yaitu pengerjaan membutuhkan
waktu yang lama sehingga tidak cocok untuk dilakukan dirumah sakit
dikarenakan dibutuhkan hasil yang cepat.
5.1 Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Dan dari semua target pencapaian yang terdapat pada lembar kegiatan PKL
masing – masing dari mahasiswa sudah hampir semua target tercapai.
86
87
5.2 Saran
5.2.1.Institusi Pendidikan
1. Diharapkan lebih banyak melakukan pembekalan phlebotomy dan
praktik di Rumah sakit atau lahan PKL lainnya dari pada di
institusi agar melatih mahasiswa sehingga terbiasa di lapangan.
2. Kerjasama yang sudah baik dengan lahan PKL tetap dipertahankan
dan ditingkatkan.
5.2.2.Lahan Praktik Kerja Lapangan
Diharapkan diberikan pembimbing khusus untuk mahasiswa/i yang
sedang PKL agar lebih terbimbing.
5.2.3.Laboratorium
1. Diharapkan agar kegiatan pemeliharaan alat tetap dilaksanakan
secara rutin dan berkala sesuai jadwal yang telah dibuat agar
kondisi alat menjadi lebih terjaga dan kerusakan yang mungkin
terjadi dapat diantisipasi lebih dini.
2. Diperlukan peralatan yang lebih lengkap lagi agar pemeriksaan tidak
lagi dirujuk seperti pemeriksaan ADA,HbA1C , dll.
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN
A. Pemeriksaan Lainnya
Dilaboratorium Rumah Sakit Umum Kab. Sumedang ada beberapa
pemeriksaan yaitu meliputi Hematologi, Kimia Klinik, Immunoserologi,
Mikrobiologi, Klinik Rutin, Transfusi Darah, dan Patologi Anatomi.
Berikut ini beberapa parameter pemeriksaan yang tidak kami
kerjakan selama Praktek Kerja Lapangan dilaboratorium Rumah Sakit
Umum Kab. Sumedang yaitu:
1) COBAS C311
Metode : Autoanalyzer
Sampel : Serum
Prinsip : Pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar
yang mempunyai panjang gelombang tertentu
dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya.
Parameter :
Gula Darah
Kolesterol
Trigliserida
Protein total
Albumin
SGOT
SGPT
Urea
Kreatinin
Asam Urat
Alat dan Bahan :
1. Cup penampung serum
2. Botol penampung reagen
3. Mikropipet
84
4. Tip
85
86
a. Menjalankan QC:
Klik “QC” → klik “Status” → pilih parameter yang akan
dikontrol → klik “Select” → klik “Save” → klik “Start”
(2x)
b. Menentukan posisi kontrol:
Klik “QC” → klik “Control” → klik “Position assignment”
→ klik “Save”
Letakkan bahan kontrol sesuai dengan posisi yang telah
ditentukan.
1) Menjalankan sampel:
a. Otomatis:
Alat dalam posisi “Stand by” → buka tutup tabung sampel
→ letakkan sampel pada sample disk dengan barcode
menghadap lampu ID barcode → klik “Start” (2x)
b. Manual
Alat dalam posisi “Stand by” → klik “Workplace” → klik
“Test Selection” → klik “Barcode read error” → isi “Disk
pos” → klik “Sample ID” dan isi no lab sampel → klik
“Add” → klik “OK” → klik “Sample ID” dan isi no lab
sampel yang dibuat → pilih parameter yang akan diperiksa
→ klik “Save”
Buka tutup tabung sampel dan letakkan sampel pada posisi
yang telah ditentukan → klik “Start” (2x)
6. Melihat hasil:
Klik “Workplace” → klik “Data review” → pilih no lab
yang akan dilihat hasilnya. Hasil pasien akan muncul di layar
sebelah kanan.
7. Maintenance:
Klik “Utility” → klik “Maintenance” → pilih jenis
maintenance yang akan dilakukan → klik “Select” → klik
“Execute”
88
2) Asam Urat
Metode : TBHBA (Tri Bromo Hydroxy Benzene
Sulfonic Acid)
Spesimen : Serum
Prinsip :.Asam uratdioksidasi oleh enzim uricase
membentuk alantoin dan hidrogen
peroksida. Hidrogen peroksida yang
terbentuk bereaksi dengan 3,5–dikloro-2-
Hydroxybenzenesulfonic acid dengan
bantuan enzim POD menghasilkan senyawa
kinonimin yang berwarna merah muda.
Intensitas warna yang terbentuk sebanding
dengan kadar asam urat dalam sampel dan
diukur pada alat λ 546 nm.
Nilai Rujukan :.Laki-laki = 3,4–7,0 mg/dL atau 200 –420
µmol/l
Perempuan =.2,4 - 5,7 mg/dL atau 140 –
340 µmol
Alat dan Bahan : 1) Mikro pipet
2) Photometer 5010
3) Tabung reaksi,
4) Tip kuning dan biru
5) Tak tabung
6) Timer
7) Maat pipet
8) Serum /plasma EDTA / plasma heparin
Cara Kerja :
1. Siapkan 4 tabung dan di pipet masing-masing.
89
Cara Kerja :
1. Siapkan reagen pada suhu kamar.
2. Pipetkan ke masing-masing kuvet sbb.
Reagen kerja 1000 µl
Sampel 100 µl
c. Kejernihan
Dalam keadaan normal LCS jernih.
d. Viskositas
91
Prosedur Kerja
1. Jaringan harus sudah di fiksasi dengan menggunakan formalin
10%
2. Pemotongan dengan menggunakan pisau tajam untuk
mendapatkan jaringan dengan ukuran 1,5x1x0,5 cm
94
Alkohol
90%
Alkohol
100%
O
Clearing Xilol I Inkubator 30 menit 40 – 60
Xilol II 60 menit C
Xilol III 60 menit
Embeding Parafin Inkubator 12 jam 40-60 O C
Blocking Parafin Di Kulkas Sampai Suhu
membeku dingin
Lemari es
Triming Mikrotom
HEMATOLOGI
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana Toni
Pemeriksaan
1 Hemoglobin 3 April Kolorimetri 115 484 382 368 466 364
s/d 25
Mei
Sianmethemoglobin 105 57 110 77 100
2018
2 Jumlah 3 April Impedansi 106 484 382 368 466 364
Leukosit s/d 25
Mei
2018
3 Jumlah 3 April Impedansi 76 484 382 368 466 364
Trombosit s/d 25
Mei
2018
4 Diffcount 3 April Hematologi 72 - 1 - - -
s/d 25 Analyzer
Mei
2018
5 Hematokrit 3 April Hematologi 114 484 382 368 466 364
s/d 25 Analyzer
Mei
2018
6 LED 3 April Westhergreen 148 27 19 32 23 35
s/d 25
Mei
2018
7 Malaria 3 April - 8 - - - - -
s/d 25
Mei
2018
8 Retikulosit 3 April - 5 - - - - -
s/d 25
Mei
2018
9 BT&CT 3 April Duke 14 2 - 3 - 2
s/d 25
Mei Slide 6 - 3 7 2
2018
98
IMUNOLOGI SEROLOGI
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana
Pemeriksaan
1 Widal 3 April Aglutinasi 60 5 5 4 16 4
s/d 25
Mei
2018
2 HbsAg 3 April Immunokromatogra 11 204 147 144 219 1
s/d 25 fi
Mei Rapid Test - - - -
2018
3 Dengue 3 April - 24 - - - - -
s/d 25
Mei
2018
4 Tes Kehamilan 3 April Immunokromatogra 17 3 1 1 4 2
s/d 25 fi
Mei
2018
5 ASTO 3 April - 2 - 1 - 3 2
s/d 25
Mei
2018
6 CRP 3 April Aglutinasi - 2 1 - - 1
s/d 25
Mei
2018
7 RF 3 April Aglutinasi - 2 1 - - 1
s/d 25
Mei
2018
8 Anti - HIV 3 April Imunocromatografi - 5 5 4 1 4
s/d 25
Mei
2018
PENGAMBILAN DARAH
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana
Pemeriksaan
1 Pengambilan 3 April Plebotomi 162 245 196 182 261 1
Darah s/d 25
Mei
2018
99
KLINIK RUTIN
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana
Pemeriksaan
1 Urine Rutin 3 April Carik Celup 54 57 55 59 62 5
s/d 25
Mei
2018
2 Feses Rutin 3 April Eosin dan NaCl 6 4 4 4 8 4
s/d 25
Mei
2018
3 Protein urine 3 April Carik Celup 19 57 55 59 62 5
s/d 25
Mei
2018
4 Glukosa Urine 3 April Carik Celup 7 57 55 59 62 5
s/d 25
Mei
2018
5 Darah Samar 3 April - - - - - -
s/d 25
Mei
2018
6 Narkoba 3 April Imunokromatografi 10 5 3 4 9 3
s/d 25
Mei
2018
MIKROBIOLOGI
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana
Pemeriksaan
1 BTA 3 April Zhiel Neelsen 14 8 14 11 4 2
s/d 25
Mei Gene Xpert 7 - 8 8 8
2018
2 Gram 3 April Gram 5 - - 2 - -
s/d 25
Mei
2018
100
TRANSFUSI DARAH
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana
Pemeriksaan
1 Crossmatch 3 April Liss Coombs - 8 1 6 6 1
s/d 25
Mei
2018
2 Golongan 3 April Aglutinasi – Slide 29 10 4 12 13 1
Darah s/d 25
Mei
2018
3 Rhesus 3 April Aglutinasi – Slide - 10 4 12 13 1
s/d 25
Mei
2018
101
KIMIA KLINIK
No Standart Jumlah
Nama Tanggal Metode Intensitas
Tiara Luthfiyah Liany Mirdana
Pemeriksaan
1 Gula Darah 3 April Strip (Hexokinase) 257 325 293 310 540 3
s/d 25
Mei
2018
2 Ureum 3 April Kolorimetrik 80 15 10 12 16 4
s/d 25 Enzimatik
Mei Reflotron 175 104 169 220 1
2018
3 Cholestrol 3 April Reflotron 76 87 86 87 87 8
s/d 25
Mei
2018
4 Creatinin 3 April Jaffe Reaction 97 14 - 2 - 5
s/d 25
Mei Reflotron 150 187 100 160 1
2018
5 Protein Total 3 April - 12 - - - - -
s/d 25
Mei
2018
6 Trigliserida 3 April Reflotron 18 87 86 87 87 8
s/d 25
Mei
2018
7 Bilirubin 3 April Jendrassik Grof 12 12 13 6 12 7
s/d 25
Mei
2018
8 SGOT 3 April Kinetik – IFCC 71 3 1 3 3 1
s/d 25
Mei Reflotron 80 81 80 77 7
2018
9 SGPT 3 April Kinetik – IFCC 62 3 1 3 3 1
s/d 25
Mei Reflotron 80 81 80 77 7
2018
10 ALP 3 April - 3 - - - - -
s/d 25
Mei
2018
11 Asam Urat 3 April Reflotron 57 68 72 78 69 6
s/d 25
Mei
2018
12 Albumin 3 April - 4 - - - - -
s/d 25
Mei
102
2018
13 HDL 3 April Reflotron 16 87 86 87 87 8
s/d 25
Mei
2018
14 LDL 3 April Rumus Friedewald 14 87 86 87 87 8
s/d 25
Mei
2018
15 Natrium (Na) 3 April Ion Selektif - 150 170 80 138 1
s/d 25 Elektrolit (ISE)
Mei
2018
16 Kalium (K) 3 April Ion Selektif - 150 170 61 138 1
s/d 25 Elektrolit (ISE)
Mei
2018
17 Chlorida (CL) 3 April Ion Selektif - 90 102 24 90 1
s/d 25 Elektrolit (ISE)
Mei
2018
18 Calcium (Ca) 3 April Ion Selektif - 60 68 61 73 6
s/d 25 Elektrolit (ISE)
Mei
2018
103
( Pemeriksaan Mikrobiologi )