Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN APOTEK

“ PD APOTEK LUK ULO KEBUMEN ”

Disusun oleh :

1. Qori Deswara (C11600044)


2. Riyandha Eka Putri K (C11600049)
3. Sinta Wahyu Septiani (C11600055)
4. Sudrajat Eva Dwi L (C11600059)
5. Vemia Dwi Kustia (C11600064)
6. Yuli Haryati (C11600068)

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN SARJANA FARMASI


DI
PD. APOTEK LUK ULO KEBUMEN
9-14 DESEMBER 2019

Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing Preseptor

(Drs. Muh. Husnul Khuluq.,M.Farm.,Apt) (Dian Purwati.,S.Farm.,Apt)


NIDN. 0620076601 NIP.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi Program Sarjana

(Drs. Muh. Husnul Khuluq.,M.Farm.,Apt)


NIDN. 0620076601

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat memperoleh kesehatan serta kesempatan
untuk dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan Bidang Apotek ini
dengan baik. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu prasyarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Farmasi dalam Program Studi Farmasi Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Tahun Akademik
2019/2020.
Pada penulisan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Hj.Herniyatun.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Drs. Muh. Husnul Khuluq,M.Farm.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Program Sarjana STIKES Muhammadiyah Gombong sekaligus dosen
pembimbing dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
3. Dian Purwati,S.Farm.,Apt selaku preceptor dalam kegiatan Praktek Kerja
Lapangan sekaligus Apoteker Pengelola Apotek PD. Apotek Luk Ulo.
4. Seluruh Staf Dosen dan Bagian Administasi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan bantuan dan
dukungan baik dari segi teoritis maupun moril dalam menyelesaikan studi
penulis.
5. Seluruh karyawan PD. Apotek Luk Ulo Kebumen yang selalu memberikan
arahan dan pengetahuan.
6. Ayah dan Ibu terima kasih atas limpahan doa, dukungan, dan motivasi yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Rekan-rekan Mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong, yang senantiasa memberikan masukan dan juga arahan dalam proses
penyelesaian laporan ini.

ii
8. Serta semua pihak yang memberikan kontribusi dalam proses penyusunan
laporan ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi terwujudnya
karya yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai ungkapan terima kasih, penulis
hanya mampu mendo’akan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis
diterima dan mendapatkan balasan yang terbaik dari disisi-Nya.
Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu landasan penyusunan laporan
selanjutnya. Aamiin

Gombong, Desember 2019


Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ....................................................... 2
1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ..................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 4
2.1 Pengertian Apotek ...................................................................................... 4
2.2 Tugas dan Fungsi Apotek............................................................................ 4
2.3 Ketentuan Umum dan Peraturan Undang-Undang tentang Apotek .............. 4
2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Sarjana Farmasi .............................................. 6
BAB III..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 7
3.1 Tinjauan Umum Apotek Luk Ulo ................................................................ 7
3.2 Pembahasan ................................................................................................ 8
BAB IV .................................................................................................................. 19
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 19
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 19
4.2 Saran ........................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 21
LAMPIRAN ........................................................................................................... 22

iv
DAFTAR GAMBAR
1. Ruang Tunggu Pengambilan Obat ....................................................................... 23
2. Stock Obat BPJS ................................................................................................. 23
3. Obat Generik dan Obat Paten .............................................................................. 23
4. Obat BPJS........................................................................................................... 24
5. Lemari Obat Narkotika dan Psikotropika ............................................................. 24
6. Bahan-bahan baku dan Pembuatan Sediaan ......................................................... 24
7. Lemari Salep ....................................................................................................... 25
8. Gudang Obat Generik ......................................................................................... 25
9. Gudang Injeksi dan Alkes ................................................................................... 26
10. Gudang Obat Paten I ......................................................................................... 26
11. Gudang Obat Paten II ........................................................................................ 27
12. Gudang Obat Syrup ........................................................................................... 27
13. Sediaan Infus .................................................................................................... 28

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan untuk memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa farmasi dalam situasi dunia kerja yang
nyata, khususnya mengetahui dan memahami seluruh aspek-aspek kefarmasian
di apotek. Oleh karena itu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga
pelayanan kesehatan khususnya di bidang farmasi, oleh karena itu tenaga
farmasi harus terampil, terlatih dan dapat mengembangkan diri baik sebagai
pribadi maupun sebagai tenaga kesehatan professional berdasarkan nilai-nilai
yang dapat menunjang upaya pembangunan kesehatan.
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa diberikan
kesempatan untuk menerapkan serta mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah didapatkan diperkuliahan dan laboratorium kedalam
pelayanan yang nyata di apotek, dan unit-unit kefarmasian hingga memberikan
bekal yang maksimal untuk menunjang kompetensi bilamana telah lulus dari
perkuliahan sarjana siap untuk menerapkan serta mendedikasikan ilmunya
dibidang kesehatan.
Dalam hal ini praktek kerja lapangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem program pengajaran serta merupakan wadah yang tepat
untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh
pada Proses Belajar Mengajar (PBM).
Apotek adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dan tugas secara
langsung di lapangan dengan sebuah perusahaan baik pemerintah maupun
swasta setempat untuk memperoleh keahlian dibidang pelayanan, manajemen
dan administrasi Apotek. Praktek Kerja Lapangan dipandang perlu karena

1
2

melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktek


Kerja Lapangan (PKL) akan menambah kemampuan untuk mengamati,
mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas manajerial mahasiswa dalam
mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori
maupun kenyataan yang sebenarnya.
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) meliputi :
1. Untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan
mahasiwa untuk memasuki dunia kerja.
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap mahasiswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Meluaskan wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Apotek.
1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) Apotek ini diharapkan dapat mencapai
beberapa manfaat, yaitu :
1. Bagi Mahasiswa :
a. Dapat Meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi dalam
dunia kerja.
b. Menambah wawasan mengenai nama, serta jenis obat yang beredar di
masyarakat.
c. Menambah pengetahuan tentang bagaimana syarat, perijinan dan
pengelolaan obat di apotek.
d. Dapat membandingkan antara teori yang didapat dikampus dengan
Praktek Kerja Lapangan sebenarnya.
3

2. Bagi Program Studi :


a. Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi khususnya
untuk mengevaluasi hasil pembelajaran oleh Instalasi tempat PKL.
b. Dapat menjalin kerjasama dengan Instalasi tempat PKL.
3. Bagi Instalasi tempak Praktek Kerja Lapangan (PKL) :
Dapat menjadi bahan masukan bagi Instalasi untuk menentukan kebijakan
perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan hasil pengkajian dan
analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKL.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Apotek
Definisi Apotek Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 menyatakan
bahwa Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh apoteker (Anonimc, 2009). Berdasarkan definisi di atas
dapat diketahui bahwa apotek merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajad kesehatan yang
optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian
pengabdian dan praktek profesi Apoteker dalam melakukan pekerjaan
kefarmasian (Hartini dan Sulasmono, 2006).
2.2 Tugas dan Fungsi Apotek
Tugas dan Fungsi Apotek Menurut PP No.51 tahun 2009, tugas dan fungsi
apotek adalah (Anonim, 2009):
1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.
2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi
antara lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.
4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
2.3 Ketentuan Umum dan Peraturan Undang-Undang tentang Apotek
Adapun aturan-aturan yang mengatur tentang apotek di Indonesia adalah
sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerint ah Republik Indonesia No. 51 tahun 2009
tent ang Pekerjaan Kefarmasian.

4
5

2. Permenkes RI No. 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasiandi Apotek.
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang – Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tetang Narkotika.
5. Undang – Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tetang
Psikotropika.
6. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun Perubahan atas Peraturan Pemerintah
No. 26 Tahun 1965 Mengenai Apotek.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/
MENKES/SK/IX/ 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan No. 922/MENKES/PER/X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 688/MENKES/PER/VII/1997
tentang Psikotropika.
10. Perat uran Ment er i Kesehat an No. 28/MENKES/PER/I/1978
t ent ang Penyimpanan Narkotika.
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
284/Menkes/PER/III/2007 tentang Apotek Rakyat.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi Izin Praktek dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian.
6

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Sarjana Farmasi


Menurut Standar Kompetensi Farmasi Indonesia, tercantum kewajiban
farmasis dalam asuhan kefarmasian yaitu :
1. Memberikan pelayanan obat kepada pasien atas permintaan dari dokter,
dokter gigi atau dokter hewan baik verbal atau non verbal.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin melakukan
pengobatan sendiri.
3. Memberikan pelayanan atas informansi obat.
4. Memberikan konsultasi obat
5. Melakukan monitoring efek samping obat
6. Melakukan evaluasi penggunaan obat (Depkes, 2009)
Lingkup tanggung jawab farmasi meliputi :
1. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat.
2. Menjamin mutu, keamanan, efektivitas obat yang diberikan dan
memperhatikan hak azasi dan keunikan setiap pribadi.
3. Menjamin setiap orang atau masyarakat yang menggunakan obat atau alat
kesehatan mendapatkan informasi atau alat kesehatan yang digunakan
demi tercapainya kepatuhan penggunaan.
4. Memiliki tanggung jawab bersama dengan tenaga kesehatan lain dan
pasien dalam menghasilkan keluaran terapi yang optimal (Depkes, 2009).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Apotek Luk Ulo
Apotik Luk Ulo merupakan perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang jasa penyedia obat yang sudah berdiri sejak tahun 1969, saat ini juga
memiliki divisi usaha klinik kecantikan aisya skin, Apotik PD Luk Ulo
beralamat di jl. Pemuda no 116 Kebumen. Perbaikan sistem akuntansi dan
penerapan sumber daya manusia atau ESDM sesuai kemampuan dan keahlian
masing-masing individu serta penerapan key performance indikator yang
berkolerasi dengan reward dan punishment pegawai secara adil dan
transparan sudah sepatutnya dilaksanakan, hal ini sesuai dengan visi
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional dalam bisnis,
serta memiliki misi membuka hubungan baik antara pasien dan apoteker, jadi
apotik atau perusahaan yang berorientasi kepada pasien atau pelanggan
melalui pelayana yang prima.

7
8

Adapun struktur organisasi Apotik PD Luk Ulo tahun 2018 sebagai


berikut :

DEWAN PENGAWAS
1. Mugi Handayani, SE
2. Drs. Muji Pramono, M.Si.,Apt

DIREKTUR
H. Arif Dana Putra, S.Si

UNIT PELAYANAN UNIT TATA USAHA


KEPALA UNIT PELAYANAN UNIT PEMASARAN
KEPALA BAGIAN TATA
APOTEKER PENGELOLA APOTEK SUPERVISOR MARKETING
USAHA

Dian Purwati, S.Farm.,Apt Marjo, A.Md


NN

ASISTEN
APOTEKER BPJS BAGIAN SALESMAN
ADMINISTRASI
DAN KASIR BAGIAN GUDANG KEUANGAN DAN
DAN PIUTANG  Arifin
 Siti Solechah  Ulfa Triyani, PERPAJAKAN
 Amin Trisiwi  Aris  M.Hanif
A.Md  Agustina Tri,
 Erni Yuliawati Kurniawan,
A.Md
 Liana F Z A.Md
 Siti Saniatun,
S.Kep.NS Bagian Umum dan
 Amalia Jihan R Delivery
 Martiningsih  Agus Saptono
 Agus
Surahman
 Slamet Riyanto

3.2 Pembahasan
Apotek merupakan tempat atau sarana yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian oleh tenaga farmasi baik
Apoteker maupun Tenaga Teknis Kefarmasian. Berdasarkan Permenkes No.
73 tahun 2016, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek tujuan untuk
meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian, menjamin kepastian hukum
bagi tenaga kefarmasian serta melindungi pasien dan masyarakat dari
penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien
9

(patient safety). Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi standar


pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
serta pelayanan farmasi klinik.
Apoteker merupakan sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker
dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Sedangkan Tenaga Teknis
Kefarmasian merupakan tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya dan
Analis Farmasi.
Perusahaan Daerah (PD) Apotek Luk Ulo merupakan salah satu
apotek yang ada di Kabupaten Kebumen. Apotek Luk Ulo dipimpin oleh Arif
Dana Putra SSi selaku direktur apotek yang dibantu oleh Dian Purwati S.
Farm., Apt selaku Apoteker Penanggung Jawab (APA) serta beberapa
pegawai sebagai asisten apoteker, bagian administrasi dan keuangan, bagian
pengadaan dan pekarya.
Ditinjau dari letaknya, Apotek Luk Ulo yang berada di Jalan Pemuda
No. 116 Kebumen memiliki lokasi yang cukup strategis karena berada di
jalan utama. Daerah ini cukup ramai, baik dari banyaknya usaha-usaha lain
yang ada seperti pertokoan, klinik dan tempat perbelanjaan, serta banyak
dilalui oleh masyarakat karena terletak dekat dengan stasiun dan alun-alun
kota. Daerah ini cukup ramai, aman dan mudah dijangkau oleh masyarakat
dengan kendaraan umum maupun dengan kendaraan pribadi. Selain
digunakan sebagai bangunan apotek Luk Ulo, dalam satu tempat tersebut
juga terdapat adanya praktek dokter spesialis kulit dan kelamin yaitu dr. Yuli
Sulistiyowati, M.Sc.,Sp.KK, yang membuka praktek setiap hari Senin dan
Kamis pukul 18.00-20.00 WIB. Apotek Luk Ulo buka setiap hari dengan
jadwal yang berbeda untuk hari Minggu. Setiap hari Senin-Sabtu, apotek
buka pada pukul 08.00-21.30 WIB. Sedangkan untuk hari Minggu, apotek
buka pukul 14.00-20.00 WIB. Terlepas dari jadwal yang ada, demi
meningkatkan kebugaran dan kesehatan pegawai apotek sekaligus sebagai
10

bentuk kepedulian apotek Luk Ulo terhadap masyarakat di lingkungan sekitar


khususnya masyarakat kurang mampu, setiap hari Jumat diadakan olahraga
rutin berupa jalan sehat untuk pegawai apotek dan pembagian sarapan gratis
untuk masyarakat sekitar apotek.
Apotek Luk Ulo memiliki susunan tata letak dan ruang yang telah
memenuhi persyaratan apotek yaitu adanya pembagian ruang tunggu, ruang
peracikan obat, bagian kasir, ruang administrasi, ruang penyimpanan obat
(gudang), ruang praktek dokter, toilet, tempat ibadah serta tempat parkir. Tata
ruang dan bangunan Luk Ulo ini sudah sesuai dengan KepMenKes RI
No.1332/Menkes/SK/X/2002, dimana bangunan dan ruangan-ruangan apotek
dilengkapi dengan sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan
yang baik, ventilasi dan sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat
higienis. Apotek Luk Ulo juga memiliki papan nama yang memuat nama
apotek, nama APA (Apoteker Pengelola Apotek), nomor SIPA serta alamat
apotek. Ruang peracikan di apotek Luk Ulo sudah memenuhi syarat
kelengkapan ruang peracikan yaitu adanya tempat untuk menimbang,
meracik, menggerus dan membagi serbuk serta tempat untuk menulis dan
menempel etiket, walaupun kapasitas ruangan peracikan dapat dikatakan
masih terbatas dan kurang luas.
Berdasarkan segi penataannya, desain eksterior dan interior apotek
yang identik dengan warna hijau dibuat menarik dengan tetap memperhatikan
kenyamanan dan keamanan dari pengunjung. Untuk memperjelas keberadaan
apotek, pada bagian depan bangunan terdapat papan bertuliskan Apotek Luk
Ulo. Dinding depan bangunan berupa kaca tembus pandang sehingga dapat
terlihat dari luar dan dapat menarik perhatian pelanggan. Desain interior
apotek memberikan kesan rapi dan bersih. Bagian dalam apotek terdapat
ruang tunggu yang nyaman yang terdiri dari jajaran kursi tunggu dan terdapat
1 televisi yang mampu mengalihkan rasa bosan pasien ketika menunggu obat
disiapkan. Selain kosmetik, produk herbal, obat-obat bebas, beberapa merk
11

suplemen dan baby care (kebutuhan bayi), apotek Luk Ulo juga menjual alat-
alat kesehatan yang disusun rapi pada masing-masing rak.
Apotek Luk Ulo melayani resep dokter (tunai dan kredit), resep BPJS
dan non resep. Penjualan obat dengan resep tunai dilakukan terhadap
pelanggan yang langsung datang ke apotek untuk menebus obat yang
dibutuhkan. Sedangkan pada pelayanan resep kredit, pelayanan dan
pembayarannya berdasarkan atas kerjasama serta perjanjian yang disetujui
antara apotek dengan instansi/perusahaan.
Prosedur pelayanan resep tunai dimulai dari pasien datang dengan
membawa resep yang kemudian akan diterima oleh asisten apoteker di kasir
penerimaan resep, asisten apoteker akan memeriksa keabsahan resep tersebut.
Jika sudah lengkap, asisten apoteker akan memasukkan nama obat yang
terdapat dalam resep ke dalam komputer untuk mengecek jumlah persediaan
obat dan juga memberikan harga bila ternyata obat tersebut ada dalam
persediaan. Kemudian asisten apoteker akan menginformasikan total harga
yang perlu dibayar oleh pasien, jika pasien setuju maka asisten apoteker akan
memasukkan data dari pasien berupa nama pasien, alamat, nomor telepon,
dan nama dokter atau rumah sakit ke komputer. Asisten apoteker akan
memberikan resep tersebut pada petugas di bagian peracikan, yang kemudian
petugas akan menyiapkan, mengemas dan memberikan etiket. Setelah selesai
asisten apoteker akan memeriksa kembali kelengkapan obat dari segi etiket
dan jumlah obat. Kemudian memanggil nama pasien dan memberikan
informasi tentang cara penggunaan obat yang diperlukan.
Lembaran resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan tanggal
resep dan disimpan. Bila obat hanya diambil sebagian oleh pasien maka
petugas akan membuat salinan resep untuk pengambilan sisanya. Bagi pasien
yang memerlukan kuitansi dapat pula dibuatkan kuitansi dan salinan resep
dibelakang kuitansi tersebut.
12

Pelayanan resep kredit dilakukan terhadap pihak-pihak yang memang


sebelumnya sudah bekerjasama dengan pihak apotek Luk Ulo. Pihak yang
biasa melakukan kredit obat adalah dokter spesialis atau umum yang
membuka praktek dokter di sekitar lingkungan apotek, ataupun praktisi
kesehatan lain yang membuka praktek serta klinik dan puskesmas. Pihak-
pihak yang melakukan kredit obat akan membaa resep atau surat pesanan
berisi obat-obat yang dibutuhkan. Asisten apoteker akan menerima resep atau
surat pesanan tersebut dan mengecek ketersediaan barang di apotek Luk Ulo
melalui komputer. Apabila pihak tersebut akan langsung mengambil pesanan,
maka pesanan akan langsung dikerjakan dan ditotal jumlah harga yang haru
dibayarkan. Namun apabila pesanan diambil tidak pada hari itu, maka
pesanan biasanya dikerjakan pada malam hari atau ketika apotek sedang sepi
pelanggan. Barang-barang yang dipesan biasanya tidak dalam jumlah yang
sedikit, sehingga pencatatan sangat penting untuk dilakukan.
Selain melayani resep umum, apotek Luk Ulo juga menjadi satu-
satunya apotek di Kabupaten Kebumen yang melayani resep BPJS. Setiap
harinya ada beberapa pasien BPJS yang datang ke apotek untuk menebus
obat dari dokter. Obat yang ditebus oleh pasien BPJS merupakan obat untuk
jangka waktu 30 hari, sehingga setelah satu bulan pasien harus melakukan
control kembali ke dokter dan menebus obat di apotek Luk Ulo. Prosedur
pelayanan obat terhadap pasien BPJS sama dengan prosedur pelayanan obat
pada resep umum. Pasien datang ke apoteke dengan membawa resep dari
dokter, surat keterangan control dan fotocopy kartu BPJS. Persyaratan ini
akan diterima oleh asisten apoteker dan akan diinput ke kompter sebagai
data. Kemudian resep akan dikerjakan, diberi etiket, di cek kembali
kesesuaiannya dan kemudian akan diserahkan kepada pasien atau keluarga
pasien.
Apotek Luk Ulo juga menerima pelayanan obat tanpa resep dokter
meliputi penjualan obat bebas dan melayani permintaan OWA atau UPDS
13

(Upaya Pengobatan Diri Sendiri). Penjualan obat bebas adalah penjualan obat
dan perbekalan farmasi lainnya yang dapat dibeli tanpa resep dari dokter
seperti OTC (Over The Counter) baik obat bebas maupun bebas terbatas.
Apotek juga menjual obat-obat yang telah diizinkan oleh pemerintah (obat
yang termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek) untuk digunakan oleh
pasien yang telah mengetahui khasiat dan cara menggunakan obat-obat
tersebut untuk pengobatan dirinya sendiri (swamedikasi). Pelayanan yang
diberikan sama halnya pada saat menerima resep dokter tapi tidak dituliskan
etiket dan copy resep. Dalam hal ini biasanya pasien sudah mengetahui cara
penggunaan obat dan obat yang rutin dikonsumsi oleh pasien, terutama untuk
pasien yang mengalami penyakit degeneratif, sehingga pasien bisa menebus
obat tanpa harus ke dokter terlebih dahulu (swamedikasi). Apoteker
berkewajiban memberikan informasi tentang obat yang dibeli oleh pasien.
Tersedia juga alat-alat kesehatan seperti tabung oksigen, termometer
digital, tongkat penyangga, pispot, dan lain-lain. Pelayanan untuk penjualan
alat-alat kesehatan disertai dengan penjelasan mengenai cara penggunaan
alat-alat kesehatan tersebut oleh Apoteker atau Asisten Apoteker kepada
pasien (konsumen).
Berdasarkan Permenkes No. 73 tahun 2016 mengenai Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek, standar pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan,
pengendalian serta pencatatan dan pelaporan. Sedangkan standar pengelolaan
di Apotek uk Ulo meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan dan pemusnahan.
Kegiatan perencanaan meliputi penyusunan rencana kebutuhan yang
tepat, mencegah terjadinya kekurangan dan sedapat mungkin mencegah
terjadinya kelebihan perbekalan farmasi yang tersimpan lama serta untuk
meningkatkan penggunaan perbekalan farmasi secara efektif dan efisien.
14

Kegiatan perencanaan di Apotek Luk Ulo dilakukan berdasarkan data yang


dapat dilihat pada buku defekta. Buku defekta merupakan buku yang berisi
data obat-obatan atau alat kesehatan yang sudah habis stock ataupun yang
memiliki stock sedikit dan hampir habis.
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka dilakukan
pengadaan Sediaan Farmasi melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengadaan barang di apotek Luk Ulo dilakukan
melalui pemesanan secara manual dan online dengan beberapa PBF
(Pedagang Besar Farmasi) dan sales perusahaan obat yang sudah terikat
kerjasama dengan pihak apotek Luk Ulo. Pemesanan manual dilakukan
dengan cara menuliskan barang-barang yang diperlukan di surat pesanan (SP)
dan diberikan langsung kepada PBF atau sales perusahaan ketika datang ke
apotek Luk Ulo. Sedangkan pemesanan online dilakukan menggunakan
aplikasi online maupun pemesanan melalui aplikasi pesan (whatsapp).
Beberapa perusahaan obat yang sudah memiliki aplikasi berbasis online
menerima pesanan obat dari apoteker yang bersangkutan melalui aplikasi.
Kegiatan pengadaan barang di apotek Luk Ulo sering dilakukan pada hari
Senin dan Kamis. Kemudian barang pesanan akan datang pada hari itu juga
atau selama 1x24 jam sejak pesanan dilakukan.
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Kegiatam penerimaan di
apotek Luk Ulo biasanya sering terjadi pada hari Selasa dan Jum’at. Kegiatan
penerimaan dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku, dimana dilakukan
penyesuaian antara barang dan surat pesanan atau faktur. Penyesuaian yang
dilakukan antara lain nama barang, jumlah, nomor bacth, tanggal kadaluarsa
dan harga barang.
Penyimpanan persedian farmasi di apotek Luk Ulo memakai sistem
FIFO (First In First Out) yang menerapkan bahwa obat-obat yang terlebih
15

dulu masuk maka akan dikeluarkan terlebih dahulu juga untuk pemakaian
dan sistem FEFO (First Expired First Out) yang menerapkan bahwa obat-
obat yang terlebih dulu mendekati masa kadaluarsa (expired) akan
dikeluarkan terlebih dahulu juga untuk pemakaian. Jadi pada penempatannya,
obat yang lebih dulu masuk dan mendekati masa kadaluarsa diletakkan di
depan, sedangkan obat yang belakangan masuk dan memiliki masa
kadaluarsa yang masih panjang diletakkan dibelakangnya. Selain itu
dilakukan pencatatan di kartu stok untuk mencatat pemasukan dan
pengeluaran barang serta mempermudah pengontrolan persediaan barang,
sehingga dapat mencegah terjadinya barang rusak atau kadaluarsa.
Pengelompokan produk merupakan hal yang penting dan harus
dilakukan karena akan berdampak kepada efektifitas dan efisiensi dari apotek
itu sendiri. Pengelompokan yang baik akan memudahkan petugas apotek
dalam mencari obat yang dibutuhkan oleh pasien sehingga dapat
mempercepat pelayanan kepada pasien dan meningkatkan kepuasan pasien.
Pengelompokan produk yang baik juga akan memudahkan pasien dalam
mencari obat-obatan yang mereka butuhkan di etalase, sehingga pada
akhirnya dengan adanya strategi pengelompokan produk yang baik akan
meningkatkan keuntungan yang didapat oleh apotek itu sendiri.
Apotek Luk Ulo memiliki lemari penyimpanan obat yang tertata
cukup rapi dan disusun alfabetis berdasarkan jenis obat (generik, paten dan
obat program BPJS), stabilitas sediaan dan bentuk sediaan. Obat-obat
golongan psikotropik dan narkotik disimpan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, penyimpanan dilakukan dalam sebuah lemari khusus yang terletak di
dekat meja peracikan dan kondisi penyimpanannya sudah memenuhi
persyaratan, dimana seluruh bahan lemari terbuat dari kayu, terbagi menjadi
dua bagian dengan masing-masing kunci yang berlainan. Selain itu
penyimpanan khusus juga dilakukan terhadap sediaan yang bersifat
termolabil seperti supossitoria dan insulin yang disimpan dalam lemari
16

pendingin. Setiap barang atau obat diberi kartu stok, dimana setiap
pengambilan maupun pengisian obat harus ditulis di kartu stok baik tanggal,
jumlah obat (keluar atau masuk) dan paraf petugas. Kartu stok ini diletakkan
di dekat masing-masing barang. Pencatatan umumnya langsung dilakukan
pada saat barang disimpan dan pada saat pengambilan barang. Pencatatan di
kartu stok berfungsi untuk mengetahui tingkat persediaan barang dan
menghindari kehilangan barang.
Pemusnahan obat kadaluarsa di Apotek Luk Ulo biasanya dilakukan
melalui pihak ketiga, untuk obat golongan narkotik dan psikotropik
dimusnahkan di Dinas Kesehatan kabupaten Kebumen. Beberapa obat yang
telah terikat kerjasama dengan PBF atau perusahaan obat akan dikembalikan
oleh apoteker ketika mendekati masa kadaluarsanya.
Pelayanan farmasi klinik di Apotek merupakan bagian dari Pelayanan
Kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan
dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien. Pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian dan pelayanan resep,
dispensing, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, Pelayanan
Kefarmasian di rumah (home pharmacy care), Pemantauan Terapi Obat
(PTO) dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Pelayanan farmasi
klinik di apotek Lk Ulo telah sesuai dengan peraturan perudang-undangan
yang ada, namun untuk kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah memang
belum dilakukan karena banyaknya pasien dan jarak rumah paien yang tidak
semuanya dapat dijangkau. Pelayanan informasi obat dan konseling
dilakukan oleh apoteker ataupun asisten apoteker. Untuk pemantauan terapi
dan monitoring efek samping obat pada pasien dilakukan dengan bertanya
langsug kepada pasien terkait keluhan atau efek yang pasien dapatkan setelah
mengkonsumsi obat yang sebelumnya mungkin sudah dikonsumsi. Hasil
konseling dan pemantauan terapi obat pasien yang didapatkan kemudian
17

dituliskan pada lembar konseling dan dijadikan sebagai dokumen oleh pihak
apotek, sehingga apabila dibutuhkan dikemudian hari maka data telah
tersedia dan telah terdokumentasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama masa Praktek Kerja
Lapangan (PKL), pelayanan apotek Luk Ulo telah dijalankan dengan baik
dan telah ada pembagian yang jelas di masing-masing tahap pelayanan.
Setiap barang yang diperjualbelikan telah di input melalui komputerisasi,
baik dari harga maupun ukurannya, sehingga akan memudahkan pegawai
untuk mengecek harga barang dan mampu meninimalkan waktu pelayanan.
Pelayanan obat resep maupun non resep dan alat kesehatan selalu dilakukan
pengecekan ulang atau double check oleh pegawai yang lain, sehingga akan
meminimalkan kesalahan pengambilan obat atau alat kesehatan dan mampu
meningkatkan keselamatan pasien.
Dalam hal manajemen perbekalan farmasi telah tergolong baik, hal ini
dapat dilihat dari kesesuaian obat yang terdapat di kartu stok, komputer serta
lemari. Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang baik antara semua petugas
apotek dalam menjaga kelancaran kegiatan penyaluran obat. Waktu
pemesanan obat dilakukan secara tidak terus menerus atau secara tiba-tiba
dikarenakan kurangnya pengawasan akan ketersediaan obat, kecuali bila ada
permintaan pasien yang tiba-tiba.
Adapun masalah yang masih sering terjadi di Apotek Luk Ulo adalah
waktu pelayanan yang lama. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kedatangan pasien yang hampir bersamaan, jumlah petugas tidak seimbang,
seperti jumlah kasir yang hanya berjumlah dua orang juga dapat
memperpanjang waktu dalam proses pembayaran. Konsultasi, informasi dan
edukasi (KIE) di apotek ini masih kurang optimal dilakukan, hal ini
dikarenakan adanya keterbatasan tenaga, waktu apoteker yang tersedia, dan
tidak adanya ruangan khusus untuk melakukan pelayanan swamedikasi dan
konseling. Informasi biasanya diberikan sewaktu penyerahan obat yang
18

berkaitan dengan cara penggunaan, waktu penggunaan, dosis, dan


penyimpanan obat.
Pada umumnya, petugas yang bekerja di bagian pelayanan atau
penjualan telah melayani dengan baik (ramah, sigap, dan mau membantu
mengatasi kesulitan pelanggan). Selain itu, petugas juga cukup informatif
dalam melayani pelanggan, berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti
pasien dan cepat tanggap dalam mengatasi keluhan konsumen.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Apotek merupakan tempat atau sarana yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian oleh tenaga farmasi baik
Apoteker maupun Tenaga Teknis Kefarmasian. Perusahaan Daerah (PD)
Apotek Luk Ulo merupakan salah satu apotek yang ada di Kabupaten
Kebumen. Pelayanan di Apotek Luk Ulo mengacu kepada konsep
Pharmaceutical Care melalui penerapan Standar Operating Procedure
(SOP) untuk setiap aspek pelayanan. Proses pengelolaan apotek meliputi
pengelolaan meliputi perencanaan kebutuhan obat, penyimpanan obat,
pendistribusian obat, serta pelayanan informasi obat. Pelayanan apotek Luk
Ulo telah dijalankan dengan baik dan telah ada pembagian yang jelas di
masing-masing tahap pelayanan.
4.2 Saran
1. Apotek Luk Ulo sebaiknya melakukan evaluasi mutu pelayanan terhadap
kecepatan peracikan dan penyiapan obat, serta kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan apotek untuk mengetahui kekurangan pelayanan
yang selama ini diberikan.
2. Perlu ditingkatkan upaya pengelolaan pelanggan dengan memberikan
pelayanan yang lebih cepat dan ramah untuk mencapai tingkat kepuasan
pelanggan yang optimal.
3. Menyediakan poster yang berisi tentang cara pemakaian alat kesehatan,
misalnya penggunaan tabung oksigen, serta informasi obat, misalnya
tentang cara pemakaian obat tertentu (insulin, inhaler, suppositoria, dan
lain sebagainya).
4. Menyediakan leaflet atau bacaan yang berisi informasi -informasi
mengenai penyakit atau obat-obatan untuk menambah pengetahuan

19
20

pasien yang datang ke apotek sekaligus sebagai bacaan bagi pasien saat
menunggu peracikan obat.
DAFTAR PUSTAKA
Anggriani, Mutia. 2012. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia
Farma No. 1 Jln. Garuda No.47 Jakarta Pusat Periode 1 Mei-8Juni 2012.
Program Profesi Apoteker Departemen Farmasi Universita Indonesia. Depok.
Cahyani W., Tri. 2019. Modul Praktikum Praktek Klinik Farmasi Apotek. Program
Studi Farmasi Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong. Gombong.
Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hartini, Y.S, dan Sulasmono. 2006. Apotek : Ulasan Beserta Naskah Peraturan
Perundang-undangan Terkait Apotek. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Lestari, Delvi. 2017. Laporan Praktek Kerja Lapangan Bidang Apotek. Program
Studi Diploma III Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. Bandung.
Menkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek. Jakarta.
Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta.

21
22

LAMPIRAN
23

1. Ruang Tunggu Pengambilan Obat

2. Stock Obat BPJS

3. Obat Generik dan Obat Paten


24

4. Obat BPJS

5. Lemari Obat Narkotika dan Psikotropika

6. Bahan-bahan baku dan Pembuatan Sediaan


25

7. Lemari Salep

8. Gudang Obat Generik


26

9. Gudang Injeksi dan Alkes

10. Gudang Obat Paten I


27

11. Gudang Obat Paten II

12. Gudang Obat Syrup


28

13. Sediaan Infus

Anda mungkin juga menyukai