Anda di halaman 1dari 17

SEDIAAN SUPPOSITORIA

KOMPETENSI DASAR
3.10 MENERAPKAN PEMBUATAN SEDIAAN OBAT BENTUK
SUPPOSITORIA
4.10 MEMBUAT SEDIAAN OBAT BENTUK SUPPOSITORIA

MATERI KE 4
MAPEL : PELAYANAN FARMASI ( ILMU RESEP)
KELAS XI
SMK YBKP3 GARUT
PENGERTIAN

Menurut F.I ED III adalah sediaan padat yang digunakan melalui


dubur, umumnya berbentuk torpedo dapat melarut, melunak atau
meleleh pada suhu tubuh

Menurut F.I ED IV adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan


bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra.Umumnya
meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh
Macam-macam Suppositoria Menurut
Tempat Penggunaanya

Rektal suppositoria/ suppositoria, bentuk seperti


peluru, digunakan lewat rektal/anus, berat kurang
lebih 2 g.

Vaginal suppositoria /Ovula/ pessaries bentuk bola


lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina, berat
umumnya 5 g, sebagai bahan dasar yang dapat larut
dalam air seperti PEG atau gelatin tergliserinasi ( 70
bagian gliserin, 20 bagian gelatin, 10 bagian air),
disimpan pada wadah tertutup rapat pada suhu
dibawah 35⁰C.

Urethra suppositoria ( bacilla, bougies ), digunakan


lewat uretra, bentuk batang panjang antara 7 cm- 14
cm
Keuntungan Penggunaan Suppositoria
1. Menghindari terjadinya iritasi pada lambung

2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam


lambung

3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek
lebih cepat daripada penggunaan obat oral

4. Bagi pasien yang mudah muntah dan tidak sadar juga bagi pasien yang
mengalami kesulitan dalam penelanan obat, terutama untuk bayi, anak-anak,
dan lansia.

5. Mencegah terjadinya dosis obat secara berlebihan, karena pada pemberian oral,
pasien dapat menelan obat sekali telan dalam jumlah berlebihan.
Tujuan Penggunaan Suppositoria
1. Untuk penggunaan lokal ( penyakit haemorrhoid/wasir/ambeien)
2. Secar rektal untuk sidtribusi sistemik karena dapat diserap oleh
mukosa dalam rektum
3. Untuk menghindari rusaknya obat oleh enzim dalam saluran
gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hepar
4. Aksi kerja awal obat cepat
Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Absorpsi Obat Per Rektal

Faktor fisiologis Faktor fisika-kimia


• pH • Kelarutan obat
• tidak adanya • Kadar obat
kapasitas dapar • Ukuran partikel
dari cairan rektal
• Faktor kimia
KOMPONEN SUPPOSITORIA
Basis at
bahan
dasar
suppositori
a
Bahan
Bahan aktif
tambahan

Komponen
supposirot
ia
Bahan Dasar Suppositoria

Bahan dasar • Oleum cacao


berlemak

Bahan dasar • Gelatin trigliserida


larut dalam • PEG
air

Bahan dasar • pembentuk emulsi A/M misalkan


campuran tween 61,85 % dengan
lain gliserin laurat 15%
Bahan Dasar Berlemak /oleum cacao
 Merupakan trigliserida dari asam oleat, asam stearat, asam palmitat

 Berwarna putih kekuningan, padat, berbau seperti coklat , melelh pada suhu 31- 34

 Kekurangan mudah berbau tengik, polimorfisme, oleum cacao mudah meleleh pada
suhu tubuh dan tercampurkan dengan cairan dalam tubuh

Bahan pengganti oleum cacao

 Campuran asam oleat dengan asam stearat dalam perbandingan yg dapat diatur

• Campuran setilalkohol dengan oleum amygdalarum dalam perbandingan 17 : 83

• Oleum cacao sintetis : coa buta , supositol


Nilai Tukar
NAMA ZAT NILAI TUKAR

- Acidum boricum 0,65

- Garam alkaloid 0,7

- Bismuth subgalas 0,37

- Ichtammolum 0,72

- Tanninum 0,68

- Aethylis aminobenzoas 0,68

- Aminophyllinum 0,86

- Bismuth subnitras 0,20

- Sulfonamidum 0,60

- Zinci oxydum 0,25


Nilai Tukar
Nilai tukar digunakan dengan tujuan supaya volume suppositoria tetap
walaupun menggunakan cetakan, tetapi bobotnya beragam tergantung
pada jumlah dan bobot jenis yang dapat diabaikan mis: extr.belladon
Contoh soal
Contoh perhitungan :
Berat suppositoria yang akan dibuat adalah 3 gr yang mengandung
aminofillin 0,5 g akan dibuat sebanyak 12 buah, hitunglah lemak coklat
yang dibutuhkan.
Jawaban :
Diperlukan : 12 x 0,5 g = 6 g aminofillin
Berat suppositoria 12 x 3 g = 36 g.
Nilai tukar aminofilin adalah :
6 g x 0,86 = 5,16 g
Jadi lemak coklat yang diperlukan adalah:
36 g – 5,16 g = 30,84 g
Metode pembuatan suppositoria
• Dengan tangan : hanya dapat dikerjakan untuk suppositoria
yang menggunakan bahan dasar oleum cacao berskala
kecil dan jika bahan obat tidak tahan terhadap pemanasan.
Metode ini kurang cocok untuk iklim panas
• Dengan mencetak hasil leburan : cetakan harus dibasahi
lebih dulu denga parafin cair bagi yang memakai bahan
dasar gliserin-gelatin, tetapi untuk oleum cacao dan PEG
tidak perlu karena akan mengkerut pada proses
pendinginan dan mudah lepas dari cetakan
• Dengan kompresi : melalui proses penuangan, pendinginan
dan pelepasan suppositoria dilakukan dengan mesin secara
otomoatis. Kapasitas bisa sampai 3500-6000 suppositoria/
jam
Proses pembuatan suppoeitoria skala
kecil
1. Iris oleum cacao, timbang lalu panaskan
2. Timbang zat aktif masukan kedakam lelehan oleum cacao
3. Sesudah lumer, masukan ke dalam cetakan diamkan ad dingin
4. Timbang berat suppositoria
5. Kemas
Gambar mesin cetak suppositoria
Contoh sediaan suppositoria di pasaran
Pengemasan
• Dikemas sedemikian rupa sehingga tiap
suppositoria terpisah, tidak mudah hancur atau
meleleh
• Biasanya dimasukkan dalam wadah dari
alumunium foil atau strip plastik sebanyak 6
sampai 12 buah, untuk kemudian dikemas dalam
dus
• Harus disimpan dalam wadah tertutup baik di
tempat sejuk

Anda mungkin juga menyukai