Anda di halaman 1dari 17

FARMASETIKA

FF UI 2016

PRAKTIKUM
FARMASETIKA 1

Sambungan dari Tentir


Praktikum Farmasetika 1
Edisi 1

2
Tentir Departemen
Maxius Gunawan Kevin Tanuputra

EDISI
Dasar 3 Farmasetika Teori

Copy Resep
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam
resep asli juga harus memuat :
1). Nama dan alamat apotik
2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.
3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4). Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum
diserahkan, pada resep dengan tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur …..X
5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.
Contoh salinan resep.
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
APOTEKER : Maxius Gunawan, S. Farm, Apt
SIK : 1234567890
COPY RESEP
Depok, 10 - 11 - 2016
No : 1 Dari : dr. Indra Dinata
Untuk : Ny. Citra Tgl penulisan : 24-09-2016
Umur/BB : Tgl pembuatan : 10-11-2016

R/ Ungt 4-8 20
LCD 1%
Camphor 0,5%
mf ungt
Suc
_____________________________________det ½

pcc

(Maxius Gunawan, S.Farm, Apt)

Istilah lain dari copy resep adalah apograph, exemplum, afschrif. Apabila Apoteker Pengelola Apotik
berhalangan melakukan tugasnya, penandatanganan atau pencantuman paraf pada salinan resep yang dimaksud
diatas dilakukan oleh Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan nama terang dan
status yang bersangkutan.
Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita,
penderita sendiri dan petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang-undangan yang
berlaku (contohnya petugas pengadilan bila diper-lukan untuk suatu perkara).

Tanda – tanda copy Resep :


1. Detur : Sudah dibeli ITER N X
2. Nedet : Belum dibeli DAPAT DILAYANI SEBANYAK = N + 1 X
3. Iter : Pengulangan Contoh : Iter 3x dapat dilayani sebanyak = 3 + 1 = 4X
4. Det orig : Pembelian resep asli
5. Did : Dibeli setengah

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


1
Latihan Soal Copy Resep
Dr. Susan a. Berapa kali resep tersebut dapat dilayani?
Jl.Juragan Sinda, Depok b. Berapa jumlah propanolol yang menjadi hak pasien?
DM/123-IX/2009 c. Berapa jumlah HCT yang menjadi hak pasien?
ITER 2x d. Tanda apa pada copy resep jika belum membeli propanolol?
Depok, 01.08.2016 e. Tanda apa pada copy resep jika HCT sudah habis dibeli?
f. Tanda apa pada copy resep jika membeli Propanolol 30 tab?
R/ Propanolol 40mg no LX g. Tanda apa pada copy resep jika membeli HCT 60 tab?
S 2 dd 1 h. Berapa sisa propanolol jika sudah dibeli 90 tab?
i. Berapa sisa HCT jika sudah dibeli 45 tab?
R/ HCT no XXX j. Jika sudah dilayani 2x maka sisa propanolol yang dapat dibeli ...
S mane 1 k. Jika sudah dilayani 2x maka HCT yang sudah dibeli ...
_____________________S l. Jika pada copy resep tertulis Propanolol det orig + 15, sisanya ...
Pro : Ny. Putri m. Jika pada copy resep tertulis HCT det orig + 15 yang sudah dibeli
Alamat : Kutek n. Jika pasien membeli untuk 60 hari, maka tanda copy resep masing-
masing obat .....

LABORATURIUM FARMASETIKA a. Untuk berapa kali pehacort dapat dilayani ?


FAKULTAS FARMASI b. Untuk berapa kali resep racikan dapat dilayani?
UNIVERSITAS INDONESIA c. Berapa pehacort yang menjadi hak pasien?
APOTEKER : Kevin Tanuputra, S. Farm, Apt d. Berapa resep racikan yang menjadi hak pasien?
SIK : 1234567890 e. Berapa pehacort yang sudah dibeli pasien?
COPY RESEP f. Berapa resep racikan yang sudah dibeli pasien?
Depok, 24 - 12 - 2016 g. Berapa sisa pehacort yang dapat dibeli pasien?
No : 1 Dari : dr. Indra Dinata h. Berapa sisa resep racikan yang dapat dibeli
Untuk : Galen Tgl penulisan : 24-12-2016 pasien?
Umur/BB : 12 tahun Tgl pembuatan : 24-12-2016 i. Untuk berapa hari pehacort diberikan kepada
pasien?
R/ Pehacort XII j. Untuk berapa hari resep racikan diberikan kepada
S t dd I pc pasien?
_______________________________________did k. Untuk berapa hari pasien telah membeli
pehacort?
R/ Dilantin caps I ITER 3X l. Untuk berapa hari pasien telah membeli resep
Luminal 50mg ½ racikan?
Vit B6 I tab m. Jika pehacort dibeli 4 tablet maka tanda copy
Lact qs resep nya ...
Mf pulv da in caps dtd no XV n. Jika Resep racikan dibeli 24 tablet maka tanda
S t dd caps I copy resepnya ....
_________________________________det orig+6 o. Hitung masing-masing bahan dalam resep
racikan yang dibutuhkan untuk mengerjakan sisa
hak pasien! (Tersedia : Dilantin Caps, Luminal
pcc 30mg, Vit B6 tab, dan Lactosum)

(Kevin Tanuputra, S.Farm, Apt)

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


2
Konsep 3 Hitungan Farmasi

Mengenai Resep Standar.


Unguentum 2-4 sec Fornas II th 1978 hal 13
𝑹𝒆𝒔𝒆𝒑
Ambil = x Resep Standart R/ Acid. Sal 200mg
𝒂𝒅
Sulfur praec 400mg
𝑹𝒆𝒔𝒆𝒑 Vaselin album ad 10 g
Pebandingan = 𝑹𝒆𝒔𝒆𝒑 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓

Hitung Pengambilan bahan dari : (Perhatikan perbedaannya)


1. Unguentum 2 – 4 sebanyak 25 gram
No Nama Bahan Perhitungan Pengambilan
1 Acidum Salicylicum 25 x 200mg = 500mg 0,5 gram
10
2 Sulfur Praecipitatum 25 x 400mg = 1000mg 1,0 gram
10
3 Vaselin Album 25 23,5 gram
x ad 10 = ad 25 – (0,5+ 1) = 23,5 gram
10
2. Unguentum 4 – 8 sebanyak 20 gram
No Nama Bahan Perhitungan Pengambilan
1 Acidum Salicylicum 4 x 20 x 200mg = 800mg 0,8 gram
2 10
2 Sulfur Praecipitatum 8 x 20 x 400mg = 1600mg 1,6 gram
4 10
3 Vaselin Album 20
x ad 10 = ad 20 – (0,8+ 1,6) = 17,6 gram 17,6 gram
10
3. Unguentum 3 – 6 duplex sebanyak 15 gram (Duplex = bahan aktif saja dikali dua)
No Nama Bahan Perhitungan Pengambilan
1 Acidum Salicylicum 3 x 15 x 200mg x 2 = 900mg 0,9 gram
2 10
2 Sulfur Praecipitatum 6 x 15 x 400mg x 2 = 1800mg 1,8 gram
4 10
3 Vaselin Album 15 12,3 gram
x ad 10 = ad 15 – (0,9+ 1,8) = 12,3 gram
10
4. Unguentum 3 – 6 sebanyak 15 gram duplo (Duplo = total sediaan dikali dua)
No Nama Bahan Perhitungan Pengambilan
1 Acidum Salicylicum 3 x 15 x 200mg x 2 = 900mg 0,9 gram
2 10
2 Sulfur Praecipitatum 6 x 15 x 400mg x 2 = 1800mg 1,8 gram
4 10
3 Vaselin Album 15 27,3 gram
x ad 10 x2 = ad 30 – (0,9+ 1,8) = 27,3 gram
10
5. Unguentum 3 – 10 sebanyak 20 gram
No Nama Bahan Perhitungan Pengambilan
1 Acidum Salicylicum 3 x 20 x 200mg = 600mg 0,6 gram
2 10
2 Sulfur Praecipitatum 10 x 20 x 400mg = 2000mg 2,0 gram
4 10
3 Vaselin Album 20 17,4 gram
x ad 10 = ad 20 – (0,6+ 2,0) = 17,4 gram
10

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


3
Latihan Soal
Hitung penimbangan bahan dari : (Resep standar dapat dilihat di Fornas II)
1. Unguentum Whitefield duplex 25 gram
2. Pasta Zinc Salicylat 15 gram
3. Boorzalf 2% 20 gram
4. Unguentum 2-5 duplex 20 gram
5. Pasta RSZ 15 gram duplo
6. Salep 3-6 20 gram
7. Salep Antazolina 3% 10 gram
8. Trisulfa 4,5 gram
9. Tablet Acipheco duplex sebanyak V tablet
10. Acidov II sebanyak V tablet

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


4
Konsep 4 Hitungan Farmasi
KONVERSI

Konversi Penetes
Daftar penetes dapat dilihat di NP V hal 719 - 720
Nama Zat Banyaknya Tetes tiap gram Berat 1 tetes dalam mg
Spiritus Dilutus 56 18
Oleum Menthae Piperitae 53 19

Jika diketahui berat dalam gram untuk mengetahui berapa tetes yang setara maka
Banyaknya Tetes = Berat dikali banyaknya tetes tiap gram
*Konversi berat ke tetes*
Contoh : Spiritus Dilutus 0,5 gram = ....... tetes
Jawaban : 0,5 x 56 = 28 tetes

Jika diketahui banyaknya tetes ingin mengetahui berapa beratnya maka


Berat = Banyaknya tetes dikali berat 1 tetes dalam mg (satuan mg)
*Konversi tetes ke berat*
Contoh : Oleum Menthae Piperitae gtt XXX = ....... gram
Jawaban : 30 x 19 = 570 mg = 0,57 gram

Latihan Soal
1. Tinctur Opii Benzoica gtt XLV = ...... gram
2. Oleum Citri 0,2 gram = ...... gtt
3. Oleum Ricini XXV gtt = ..... mg
4. Tinctur Belladon 150mg = ..... gtt
5. SASA 1,2 gram = ..... gtt
6. SASA 180 tetes = ...... gram

Konversi Satuan
Untuk melihat perbandingan antara satuan internasioal (IU) ke satuan berat harus dilihat pada buku resmi
(Martindale).

𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
Berat ditanyakan = x berat Resmi
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑅𝑒𝑠𝑚𝑖

Sebagai contoh. Menurut MD 28th hal 729 Nistatin 3000 unit / mg


Berapa berat Nistatin pada 3 buah supositoria dimana masing-masing supositoria mengandung 100.000 IU
100.000
Nistatin? = 3.000 x 1 mg = 33,33 mg x 3 = 0,1 gram

Latihan Soal
1. Heparin 20.000 IU = ........ mg 3. Ascorbic Acid 500mg = ......... IU
2. Vitamin A 100.000 IU = ........ mg
TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016
5
Konversi Kesetaraan Berat
Konversi kesetaraan digunakan jika ingin mengganti bahan aktif menjadi bentuk yang lain (misal : dalam
bentuk esternya)
𝑀𝑅 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖
Berat diganti = x berat Resep
𝑀𝑅 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑝

Contoh. Dalam Larutan, 100mg Codein (Mr = 317,38) diganti dengan Codein HCl (Mr = 371,85) sebanyak..
371,85
= x 100 mg = 117 mg
317,38

Latihan. Hitung pengambilan bahannya.


R/ Chloramphenicol 375mg R/ Chloramphenicol palm 2%
Prednisolon 4mg Hidrokortison 2,5%
SL qs Emulgid cream ad 30
Mf pulv dtd no X (Oral: Chlorampenicol Palm) Mf cream (Topikal : Chloramphenicol base)
S 3 dd I S b dd applic
Pro : Bayu Pro : Bayu
1. 1,2 gram cofein = ....... cofein citras
2. 2,0 gram piperazin citras = ...... piperazin
3. 250mg Gentamisin = ....... Gentamisin Sulfat

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


6
Hitungan Farmasi
Konsep 5
Menghitung Berat Basis

Berat Basis = Berat Sediaan – Berat Total bahan aktif (tidak termasuk pengenceran) –
(Berat hasil pengenceran bahan aktif) + (Berat basis yang digunakan untuk pengenceran)

1) Basis Supositoria
Berat Supositoria dewasa umumnya 3 gram, ovula umunya 5 gram
Pembuatan Supositoria biasanya dilebihkan 50%
Contoh : Hitung berat total saat pembuatan 5 buah supositoria untuk orang dewasa
Jawaban : Berat total = 5 x 3 = 15 gram + 50 % = 22,5 gram
Berat Basis mengikuti rumus diatas (setelah ditambah 50%)
Contoh :
R/ Dulcolax Suppo III
cum basis Oleum cacao
Berat Suppositoria untuk dewasa = 3 gram (FI III hal 32)
= 3 x 3gram = 9 gram + 50% = 13,5 gram
No Nama Bahan Perhitungan Pengambilan
1 Bisakodil 3 x 10mg = 30mg + 50% = 45 50 mg
mg ≈ 50mg
2 Oleum Cacao 13.500mg – 50 mg = 13.450 mg 13,45 gram

2) Basis Krim
Jenis-jenis basis krim dapat dilihat di bagian Ilmu Meracik Obat – Krim (pada tentir ini)
Contoh : Rhemauson Classic Cream Sec ISO Vol. 50 tahun 2016 hal 346 menggunakan basis
Unguentum Linens sec Fornas II hal 299
R/ Mentholum 70mg R/ Cetaceum 12,5
Camphora 60mg Cera alba 12
Oleum Menthae 20 mg Parafin Liq 56
Oleum eucalypti 15 mg Natrii Tetra boras 500mg
Kemasan : 18 gram Aquadestilata 19 mL
Hitung penimbangan bahannya.
Menthol 50mg + 200mg (pengenceran 1:10)
Camphora 50mg + 100mg (pengenceran 1:10)
*Bab pengenceran dapat dilihat di tentir praktikum farmasetika 1 edisi 1*
Oleum Menthae dan Oleum eucalypti diteteskan terakhir. (Berat diabaikan)
Oleum Menthae = 0,02 x 53 = 1,06 ≈ 1 tetes
Oleum eucalypti setara dengan oleum menthae piperitae (usul) = 0,015 x 53 = 0,795 ≈ 1 tetes
Berapa basis yang diperlukan?
= 18 – (50mg + 200mg + 50mg + 100mg) + (450mg + 450mg) = 18,5 gram
Berapa cetaceum yang ditimbang ?
𝑅𝑒𝑠𝑒𝑝 18,5
= 𝑎𝑑 x berat = 100 x 12,5 = 2,3125 ≈ 2,3 gram
Dengan cara yang sama, hitung berat cera alba, parafin liq, natrii tetra boras dan aquadestilata!
Jangan lupa mengecek hasil akhir harus sesuai dengan berat basis yang diperlukan. Hal ini
menyangkut kepada masalah pembulatan.
Latihan Soal. 1) Acifar cream 5 gram cum basis Aqueous cream. 2) Neo Ultrasiline 10 gram cum basis TEA
Stearat. 3) Dozon cream 15 gram cum basis Vanishing Cream

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


7
Hitungan Farmasi
Konsep 6

RASIONALITAS RESEP

1. Resep tanpa dtd tapi memakai dtd


Ciri – ciri : Dosis terlalu besar (Cek UD dan Over Dosis sangat besar, biasanya > 200%)
berat sediaan terlalu besar (Ideal : 500mg)
R/ Amoxsan 500mg no VI
Mf pulv dtd no XII
Resep diatas tidak rasional maka diusulkan dtd dihilangkan

2. Resep dengan dtd tapi tidak memakai dtd


Ciri – ciri : Dosis terlalu kecil (Cek UD), berat sediaan terlalu kecil (Ideal 500mg)
R/ Amoxsan tab 500mg
Mf pulv no XII
Resep diatas tidak rasional maka diusulkan penambahan dtd

3. Resep tanpa satuan dinyatakan dalam gram


Ciri – ciri : Dosis terlalu besar (Cek UD dan Over Dosis sangat besar, biasanya > 200%)
berat sediaan terlalu besar (Ideal : 500mg)
R/ Belladon extr 10
Mf pulv dtd no X
Resep diatas tidak rasional maka diusulkan satuan menjadi mg

4. Ketidakrasionalan resep kombinasi


R/ Amoxsan 500mg VI
Belladon extr 10
Mf pulv no XII
Resep tidak rasional maka diusulkan satuan belladon extr adalah tablet atau penambahan adde pds
Belladon extr (dengan satuan mg)
R/ Amoxsan 500mg VI R/ Amoxsan 500mg VI
Belladon extr X Adde pds
Belladon extr 10mg

Latihan Soal
Rasionalkan Resep dibawah ini
R/ Ponstan I R/ Belladon tab ½
CTM 4mg Spasminal tab V
Adde pds GG V Elaeosach Citri 2,5
Mf pulv no X Mf pulv dtd no XII
S t dd p I S t dd p I

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


8
ILMU MERACIK OBAT
Chapter 7

Basis Cream
Komponen Basis Krim :
 Fase Minyak :
o Hidrokarbon : Parafin liq, Parafin solid, Vaselin album, Vaselin flavum
o Wax : Beeswax, Lanolin, Adeps lanae
 Fase Air : Gliserin, Polietilen glikol (PEG)
 Surfaktan : Acid Stearic, TEA
Pembuatan Krim
• Proses Emulsifikasi
Komponen yang tidak bercampur dengan air  panaskan di penangas air pada suhu 70-75°C
Komponen fase air yang tahan panas dilarutkan dan dipanaskan pada suhu yang sama
Pengadukan konstan dan searah (5-10 menit), suhu fase minyak = fase air
Proses Penyabunan
Asam lemak bermartabat tinggi + basa  penyabunan Contoh asam lemak: asam stearate.
Contoh basa: TEA, KOH, NaOH. As.stearate dan Na tetraborat + TEA stearate dan air
(dipanaskan)  aduk hingga terbentuk massa krim. Contoh: vanishing cream
Basis – basis Krim :
1) Emulgide Cream (Van Duin hal 135) Emulgid + Ol. Sesami di lebur di penangas air, hasil
R/ Emulgid 15 10 leburan masukan kedalam mortir panas, tambahkan
Ol. Sesami 15 30
aqua panas, gerus kuat ad basis krim
Aqua ad 100 ad 100
2) Cold Cream / Unguentum Liniens Rosatum (FMS hal 90)
R/ Cerae Flava 2500 Cera flava, Cetaceum, Adeps Lanae, Ol. Sesami dilebur di penangas air.
Cetacei 5 Aqua Rosatum diganti Aquadestilata panas (tidak tahan pemanasan),
Adeps Lanae 5 masukan leburan ke mortir panas, tambahkan aquades panas gerus
Oleum Sesami 25
kuat ad basis krim., Setelah dingin tetesi dengan oleum rosae qs
Aq. Rosarum 12500
3) Unguentum Liniens (FN II hal 299)
R/ Cetaceum 12,5 Cetaceum, cera alba, parafin liq dilebur dipenangas air, boraaks di
Cera alba 12 larutkan dalam air panas, masukan leburan kedalam mortir panas,
Parafin Liq 56 tambahkan larutan boraks, gerus kuat ad basis krim,
Natrii Tetra boras 500mg
Aquadestilata 19 mL
4) Cleanising Cream (FMS hal 90)
R/ Acid Stearin 145
Triaethanolamin 15 Asam Sterat, Adeps Lanae, Parafin Liq dilebur dipenangas air, Nipagin
Adeps Lanae 30 dilarutkan dalam aquadest panas, campur dengan TEA (fase air).
Paraffin. Liquid 250 Masukan leburan kedalam mortir panas, tambahkan fase air gerus kuat
Aquadest 550 ad basis krim
Nipagin q.s
5) Vanishing Cream (IMO hal 72)
R/ Acidi Stearinici 15,0 Asam Stearat, Cera alba, Vaselin album, dilebur dipenangas air, TEA ,
Cera albi 2,0 propilen glikol dicampur dengan aquadest panas (fase air). Masukan
Vaselini albi 8 leburan kedalam mortir panas, tambahkan fase air, gerus kuat ad basis
Trietanolamini 1,5 krim
Propilen glikol 8,0
Aquades ad 100

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


9
6) TEA Stearat (MD ed. 28 hal 45) Asam Stearat dilebur dipenangas air, TEA , dicampur dengan gliserol
R/ Trietanolamin 1,2 dan aquadest panas (fase air). Masukan leburan kedalam mortir
As. Stearat 24 panas, tambahkan fase air, gerus kuat ad basis krim
Glyserol 13,5
Aqua ad 100
7) Aqueous Cream (MD ed. 28 hal 1441)
R/ Emulsifying Ointment 30% R/ (Emulsifying Wax) 30% R/ Sodium Lauril Sulfat 10%
Phenoxy etanol 1% Vaselin Album 50% Setosteril alkohol 90%
Aquadest ad 100% Parafin liq 20%

Bisa disederhanakan
R/ Sodium Lauril Sulfat 0,9 Setosteril alkohol, vaselin album, parafin liq dilebur di penangas air,
Setosteril alkohol 8,1 Sodium Lauril Sulfat, Phenoxy etanol dilarutkan dalam aqua panas
Vaselin Album 15 (fase air), masukan leburan ke mortir panas, tambahkan fase air,
Parafin liq 6 gerus kuat ad basis krim
Phenoxy etanol 1
Aquadest ad 100
8) Glycerol-oil cream (MD ed. 28 hal 707)
R/ Glyserol 20 Ol Arachis dan Adeps lanae dilebur dipenangas air, Glyserol
Aqua calcis 32 ml ditambah aqua calcis, dipanaskan, masukan leburqan
Ol. Arachis 22 kemortir panas, tambahkan fase air, gerus kuat ad basis krim
Adeps Lanae 26
9) Hydrophillic Ointment (MD ed. 28 hal 1065)
R/ Vaselin album 25
Stearil alkohol 25 stearil alkohol, vaselin album, nipasol dilebur di penangas air,
Propilen glikol 12 Sodium Lauril Sulfat, Propilen glikol, Nipagin dilarutkan dalam aqua
Na Lauril Sulfat 1 panas (fase air), masukan leburan ke mortir panas, tambahkan fase
Nipagin 25mg air, gerus kuat ad basis krim
Nipasol 15mg
Air 37
10) Husa’s cream
R/ Vaselin album 25 Setil alkohol, vaselin album, span dilebur di
Setil Alkohol 20 penangas air, Tween, Nipagin dilarutkan
Emulsifier 2 R/ Tween 64 dalam aqua panas (fase air), masukan
Nipagin 0,18 Span 36 leburan ke mortir panas, tambahkan fase
Aqua ad 100 air, gerus kuat ad basis krim

Intinya : Fase Minyak dilarutkan dalam minyak kemudian dilebur pada penangas air, Fase Air
dilarutkan dalam air panas atau dipanaskan, masukan fase minyak ke mortir panas, tambahkan fase
air, gerus kuat hingga terbentuk basis krim.

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


10
ILMU MERACIK OBAT
Chapter 8

Beberapa OTT pada sediaan semisolid


 Silikon : bersifat inkompatibel dengan PEG, sabun lunak, gliserin dan malam, minyak tumbuh2an,
dan paraffin liq.
 Asam undesilinat (undecylenic acid) : digunakan dalam bentuk garam (zinc undecylenate) digunakan
pada salep tidak menyebabkan inkompatibilitas.
 Urea : membentuk campuran eutetik dengan chloral hydrate, pyrocatechol, pyrogallol.
 Asam salisilat : menyebabkan inkompatibilitas akibat asam dan salisilat nya.
 Methyl salicylate : inkompatibel dengan volatile oil dan salisilat.
 Resorcinol : Warna menjadi gelap oleh adanya alkali; Membentuk komponen yang berwarna dengan
ferric chloride, chloroform, formaldehyde, beberapa gula. Membentuk campuran eutetik dengan
acetamide, acetanilide, antipyrin, camphor, chloral hydrate, menthol, phenol, pyrogallol dan
urethane.
 Resin : mencair atau melunak bila dicampur dengan camphor, menthol, phenol, phenyl salicylate,
thymol atau urethane.
 Promethazine hydrochloride (phenergan) : Bersifat asam, inkompatibel dengan alkali, dirusak oleh
oksidator.
 Procaine hydrochloride : diendapkan oleh alkali dan alkaloid, inkompatibel dengan mild mercurous
chloride, mercuric chloride, garam perak, dan oksidator.
 Phenol : membentuk campuran eutetik dengan acetanilide, aminopyrine, chloral hydrate, camphor,
menthol, resorcinol, phenyl salicylate dan thymol.
 Menthol : dirusak oleh oksidator kuat, sifat inkompatibilitas : liquefaction, membentuk campuran
eutetik dengan betanaphthol, borneol, chloralhydrate, camphor, phenol, resorcinol, thymol, urethane,
pyrocatechol, pyrogallol.
 Naphthalene (naphthalin) : inkompatibel dengan oksidator kuat, membentuk campuran eutetik
dengan phenol, phenyl salicylate, dan beberapa komponen organic lain.
 Betanaphtol : inkompatibel dengan oksidator dan membentuk komponen yang bervariasi dengan
beberapa asam. Membentuk suatu massa yang lembab bila dicampur dengan antipyrine, camphor,
menthol, phenol dan phenyl salicylate.
 Lidocaine hydrochloride : inkompatibel dengan garam alkali.
 Iodoform : dirusak oleh cahaya, alkali, tannin dan mild mercurous chlorides, inkompatibel dengan
mercuric oxide.
 Vioform (iodochlorhydroxyquin) : Bila dicampur dengan bacitracin akan menyebabkan inaktifasi
sampai 10%.
 Ichthammol (ichthyol) : diendapkan oleh asam dan mineral dan garam asam, dan dirusak oleh alkali.
Membentuk komponen tak larut dengan mild mercurous chloride, resorcinol dan potassium iodide.
 Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak dan merkuri.
 Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep karena tidak dapat bercampur dengan baik dan
menjadi kotor, dapat dicegah dengan mencampurkan separuh jumlah balsam terlebih dulu dengan
castor oil.
 Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat. Diinaktivasi oleh Na thiosulfate dan oksidator. Diendapkan
oleh garam logam berat, asam benzoate, asam salisilat, tannic acid, dan Na chloride konsentrasi
tinggi.
 Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan borat.
 Boraks membentuk raksa oksida yang berwarna kuning dari Hg Cl2.

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


11
 Raksaoksida direduksi oleh fenol sehingga salep berwarna tua jika fenol dan raksaoksida
dicampurkan bersama-sama baru ditambahkan vaselin.
 jika zinc oxide dicampur terlebih dulu dengan petrolatum, lalu ditambahkan coal tar, kemudian
starch, maka akan terbentuk salep berwarna abu-abu,
 jika coal tar dicampur terlebih dulu dengan petrolatum, lalu ditambahkan zinc oxide dan starch, maka
akan terbentuk salep berwarna hijau.
 Menthol dan ephedrine dapat meleleh, tetapi pada waktu penambahan paraffin akan terjadi pemisahan
(menthol larut, ephedrine tidak larut dan akan memisah lagi).
 Pada campuran fenol dan kamfer (14% fenol) tidak akan terjadi larutan dan akan didapat serbuk yang
keruh.
 Glycerin (glycerol) : pelarut yang baik untuk asam borat dan Na borat, bukan pelarut yang baik untuk
volatile oil, camphor, menthol, dan resin, pelarut yang baik untuk phenol. Inkompatibel dengan
oksidator kuat. Bila dicampur dengan tannin, phenol, salisilat menyebabkan warna menjadi gelap
yang dapat dicegah dengan penambahan sedikit Na citrate.
 Asam Stearat dengan logam membentuk stearat yang tidak larut, dengan garam Zn dan Ca
menunjukkan kecenderungan terjadi pengeringan atau penggumpalan.
 TEA dengan asam membentuk garam dan ester; dengan tembaga membentuk garam kompleks;
dengan garam-garam logam berat menyebabkan hilangnya warna dan pengendapan.
 Tween terjadi penghilangan warna dan atau pengendapan dengan bahan-bahan seperti fenol, tannin,
tar. Tween 80 dan Tween 20 dapat mengikat pengawet seperti metil paraben, propil paraben,
benzalkonium klorida, asam dehidroasetat dan asam sorbat sehingga pengawet menjadi tidak aktif.
 Na- Lauril Sulfat dengan surfaktan kationik dapat menyebabkan hilangnya aktifitas, walaupun
dengan konsentrasi sangat kecil yang dapat menyebabkan pengendapan; asamasam dengan pH
kurang dari 2,5; garam-garam alkaloid, garam kalium dan Pb. Tidak OTT dengan asam encer, ion Ca
dan Mg.
 PEG dengan sulfonamida, salisilat, senyawa fenolat, iodida, garam merkuri, tannin, benzokain,
resorsinol dan senyawa obat yang teroksidasi akan terjadi penghilangan warna dan pengendapan;
dapat menginaktivasi pengawet golongan fenolat dengan terjadinya ikatan hydrogen pada atom
oksigen dari gugus eternya.
 Emulgid dengan zat-zat yang bereaksi asam, larutan garam-garam dalam air dengan konsentrasi
tinggi, seng oksida, oksida logam berat, zat-zat yang tidak tahan terhadap suasana basa.
 Cold cream suatu emulsi akan dirusak oleh calamine, garam logam berat dan asam.
 Asam salisilat menyebabkan emulsi vanishing cream pecah.
 Na borat dalam ung, aq.rosae menyebabkan semua komponen berwarna gelap.
 Allantoin diurai oleh sifat basa dari ung.aq.rosae shg menyebabkan perubahan warna.

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


12
ILMU MERACIK OBAT
Chapter 9

DAFTAR DOSIS KOMBINASI / SINERGIS


1. Pulvis Opii, Pulvis Opii Compositus, Opii Extractum, Opii Tinctura, Opii Benzoica Tinctura, Pantopon,
Opialum, Morphini HCl, Dilaudid, Opii Vinum, Opii Aromatica Vinum, Opii Sirupus, Dolantin
(Pethidin), Methadon, Canabis Extractum, Canabis Tinctura, Opii Dilutus Sirupus
2. Belladon Folia, Stramonii Folia, Hyoscyami Folia dan tingtur-tingtur serta sari-sari yang terbuat
daripadanya, Atropini Sulfas, Nobratropinum, Eumydrinum, Scopolamini HBr, Homatropini HBr
3. Digitalis Folia, Digitalis Tinctura, Liquor digitalis ad usum internum dan injectionem, Digalen,
Digitoksinum, Digoksinum, Bulbus Scillae, Acetum Scillae, Scillaren, Adonidis Vernalis Herba,
Convallariae Majalis Herba
4. Coramin, Cardiazol, Lobeliae Herba, Lobeliae Tinctura, Camphora, Coffein, Citras Coffein, Benzoas
Natricus cum Coffein, Salicylas Natricus cum Coffein, Pasta guarana, Colae semen, Cola Liquidum
Extractum
5. Coca Folia, Cocain HCl, Coca Liquidum Extractum, Coca Tinctura, Vicum coca, Novocainum, Butacain,
Pantocain, Tutocain, Percain, Alypin, Strocain, Orthoform
6. Coffeinum, Aminophylin, Coffein Citras, Benzoas Natricus cum coffein, salicylas natricus cum coffein,
Cola semen, Cola liquidum extractum, Pasta guarana, Theobromidum, Diuretinum, Calcium diuretin,
Agurin, Theophylinum, Mersalyl, Novurit, Novasurol, Bulbus scillae, ureum
7. Urotropin, Borovertin, Helmitol, Saliformin, Cyclotropin, Cystopurin, Amphotropin, Hexylresorcinum
8. Strychni semen, Strychni nitras, Strychni Tinctura, Strychni extractum, sirupus cola compositus,
Theobroinum, Picrotoxim
9. Antipyrinum, Pyramidon, Migrainin, Melubrin, Phenacetin, Acetanilidum, Salipyrinum, Salophen
10. Sulfonal, Trional, Tetronal, Hydras Chlorali, Hydras Amylenicus, Paraldehydum, Veronal, Luminal,
Rutoval, Evipan, Somnofer, Dial, Alonal, Phanodorm, Soneryl, Prominal, Pernocton, Nembutal, Amytal,
Diphantoium, Urethanum, Bromural, Adalin, Camphora monobromata
11. Codeinum dan garam-garamnya, Sirupus codein, Dioninum, Dicodid, Acodicon, Eukodal, Bandngkan
dengan nomor 1.
12. Secale cornutum, Secalis Cornitus Extractum, Secalis Corniti liquidum extractum, Secalis cornuti
tinctura, Ergometrinum, Hydrastis extractum liquidum, Hydrastis extractum siccum, Spartein
13. Emetrinum HCl, Ipecacuanhae Radix, Ipecacuanhae Tinctura, Apomorphin HCl, Tartas Kalico Stibylicus
14. Solutio Nitroglycerini, Nitris Aethylicus cum Spiritus, Nitris Amylicus dan lain-lain nitrii organik dan
anorganik, Visci albi extractum, Khelline, Acidum Nicotinicum, Veratri viridi rhizoma
15. Adrenalinum, Ephedrinum, Benzedrinum, Pervitrinum, Synephrinum
16. Colocynthidis fructus, Colocynthidis extractum, Podophylii resina, Gummi Gutti, Oleum Crotonia
17. Cinae Flores, Santoninum, Filicis Extractum, Granati cortex, Oleum Chenopodii, Tetracloretum
carbonicum
18. Acidum arsenicosum, Liquor Arsenicalis fowleri, Arsenas Natricus
19. Kreosotum, Guaiacolum, Carbonas creosoti, Carbonas guaiacoli, Salolunm, Thymolum, Phenolum,
Resorcinum, Salopheen, Naphtalum
20. Pilocarpinum, Physostigminum dan garam-garamnya, Doryl, Pacyl
21. Papaverin dan garam-garamnya, Amphotrophin, Benzoas Benzylicus, Novocainum, Cyclospasmol
22. Benadryl, Antalergen, Antistin, Phenergan, Thephorin
23. Untuk pemakaian luar pada kulit : Kreosotum, Guaiacolum, Naphtolum, Phenolum, Resorcinum,
Kresolum dan berbagai olea Empyreumatica
24. Amonii Bromidum, Kalii Bromidum, Natrii Bromidum

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


13
Format Jurnal
Resep : Tabel Kelengkapan Bahan :
Nama GO UD TM Kelarutan Khasiat Referensi
Obat
Nama dari Golongan Dosis Takaran Kelarutan Kegunaan Daftar /
bahan Obat Lazim Maksimum bahan Obat Buku
RESEP komponen Bebas, orang orang dapat referensi
dalam Terbatas, dewasa dewasa dilihat di dari
resep Keras, monografi nama
Psikotropika, bahan bahan
Narkotika (semisolid beserta
+ liquid) halaman
I. Kelengkapan Resep
 Isi sesuai dengan administratif resep
Referensi Bahan : II. OTT
 Resep Standar  Permasalahan yang muncul terkait resep
 Kandungan obat  Pemasalahan mengenai interaksi obat
paten III. Usul
 Tulis Referensi buku  Menyelesaikan masalah yang terdapat pada OTT
IV. Perhitungan TM
Pengenceran : No Nama Bahan Dosis Dosis %
 Hitungan Maximal Pemakaian Pemakaian
1 Nama Bahan 1x DM 1x 1x pakai 𝐷𝑝 1𝑥
Pengenceran x100%
𝐷𝑀 1𝑥
(Dosis Maksimal
1H DM 1H 1H pakai 𝐷𝑝 1𝐻
Dewasa) x100%
𝐷𝑀 1𝐻

V. Perhitungan Bahan
No Nama Bahan Perhitungan Penimbangan
1 Nama Obat Perhitungannya untuk Hasil perhitungan
mengambil/menimbang bahan obat dengan
bahan obat satuan yang jelas
VI. Langkah Kerja
Menulis langkah kerja dari mempersiapkan alat dan bahan sampai proses
pengemasan
VII. Wadah
Tulis Wadah sediaan yang digunakan, misal pot plastik, pot bedak, dll.
VIII. Penandaan
Etiket: Putih (Obat dalam) Biru (Obat luar)
LABORATURIUM FARMASETI LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Kevin Tanuputra, S.Farm, Apt APOTEKER : Maxius Gunawan, S.Farm, Apt
No. 1 Tgl. 13-10-2016 No. 2 Tgl. 13-10-2016
Raisha
Ari Pemakaian sudah diketahui
Tiga kali sehari satu bungkus sesudah makan OBAT LUAR
Label : NI (jika mengandung obat keras)
TIDAK BOLEH DIULANG
TANPA RESEP DOKTER
Peringatan Obat Bebas Terbatas
*Notes: ini merupakan format umum, sesuaikan lagi pada kelas masing-masing*

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


14
Resep Latihan
R/ Hidrokortison R/ Benzoil Peroksida 10% R/ As. Undesilenat 0,5
Cloramfenikol palm. aa 2,5% adde Zn Undesilenat 1
Emulgid cream 30 white oil 45 adde
Mf cream Beeswax 17 PEG 400 75%
suc Na. Tetraborat 1 PEG 4000 25%
did Aquadest 37 mf ungt ad 10
Pro : bayu Mf cream 15 S t dd applic
R/ Acidov X R/ Diphenhidramin HCl 0,01/g R/ Sol. Camphora 10
Adde pds adde cetaceum 5 Mentholum 2%
Flutamol ½ Cera 2,5 Cera alba
Elaeosach qs Adeps lanae 5 Vaselin flavum aa 2
Mf pulv Ol. Sesami 25 Parafin liq ad 20
S t dd p I Aq Rosarum 13,5 Mf ungt
Pro : Dinda, 50 kg Mf cream 15 gram Suc
R/ Ungt 3-5 duplex 20 R/ Acyclovir duplx cream I R/ Bedak Floricyn Rp sine
Contin cum basis TEA Stearat ad 20 salicyl acid ad 15
Camphora 100mg Mf cream Sol. Formal 5
LCD 2% Sue Sue
Mdsue Pro : Andika Pro : Glen
R/ Resorsin 2% R/ Loco Hufadine tab ½ R/ CMC Na 5%
Kloramfenikol 1,5% Papaverin HCl 60mg Gliserin 5%
Adeps Lanae Carmin qs adde pro gram
Vaselin Flavum aa ad 15 Mf la pulv no VI Na diklofenak 10mg
Mf ungt S bila sakit perut pulv I Mf gel
Sue Pro : Hufa, 50kg S t dd applic
R/ Ovula Metronidazol III R/ Kloramfenikol 2% R/ Povidon Iodin 10%
cum basis Ol. Cacao Prednison 2,5% Resorsinol 2%
Mf suppos Aqueous cream ad 20 Ungt Lanolin ad 20
S prn I Mf cream Mf ungt
Pro : Susi Pro : Susan S m et v applic
COPY RESEP ITER 2x R/ Acyclovir 0,05 / gram R/ Belladon extr 10
R/ Rifampisin cetyl alk, stearil alk. aa 6,4 Hyoscyami extr 25mg
Pehadoxin SLS 1,5 Spasminal ¾ tab
Bacbutol cap aaa X Vas alb 14,3 SL qs
Elaeosach Citri 2,5 Parafin liq 21,4 Mf caps no X
Mf pulv dtd XV Aqua dest ad 100 S t dd p I
det 1x + 5 Mf cream 20 Pro : Ananda, 10 tahun
R/ Thrombopob gel Rp I R/ Stesolid Suppo IV R/ Bioplacenton gel rp I
Mf gel cum basis oleum cacao S applic dol
Sdcf S prn I Pro : Ayu
R/ Albothyl Ovula I R/ L. Bintamox caps 500mg R/ Aqueous cream Rp 30
cum basis PEG Riboflavin HCl 10mg adde cortison 1%
Mf ovula Ol. Foeniculli gtt I Resorsin 2%
S imm Mf pulv no XII Mds t dd ue
Pro : Joko S t dd pulv I Pro : Kelly
R/ Klorfeson cream I R/ Profenid suppo Rp III R/ Salep Gandapura 25
cum basis Cold Cream 20 S o n applic I Mdscf
Mf cream Pro : Boy Pro : Julius

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


15
Daftar Acuan
Ansel, h.c.,1981 " Introduction to pharmaceutical dosage forms ", Lea & Febiger,
Philadelphia.
" Farmakope Indonesia edisi III" tahun 1979 dengan Extra Farmakopenya.
" Farmakope Indonesi edisi IV " tahun 1995
Moh.Anief, 1990 " Ilmu meracik obat " Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Moh.Anief, 1994 " Farmasetika " Gajah Mada University Press, Yogyakarta

TENTIR PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 FFUI 2016


16

Anda mungkin juga menyukai