Anoreksansia: zat-zat penekan nafsu makan yang digunakan untuk menunjang terapi kegemukan (overweight) dan obesitas Obesitas didefinisikan sebagai terdapatnya lemak dalam jumlah yang abnormal, yang mengakibatkan terlalu gemuk atau overweight pada keadaan tinggi badan dan jumlah otot tertentu.(Ing.obese =amat gemuk) Anoreksansia berdaya menekan nafsu makan secara efektif selama 4-6 minggu. Namun sesudah digunakan 3-6 bulan, efeknya akan sangat berkurang akibat terjadinya toleransi. Anoreksansia hanya boleh diberikan bagi individu yang memiliki Body Mass Index (BMI) 30 kg/m2 atau lebih. BMI adalah berat badan seseorang dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam m2 , yang setelah 3 bulan menjalankan diet, modifikasi perilaku, dan olahraga, tetapi gagal mencapai penurunan berat badan yang wajar. Pembagian obesitas atas dasar BMI dan risiko PJP menurut WHO
Kriteria INDEKS Risiko PJP
Normal 18,5-24,9 Normal Gemuk, 25,0-29,9 Meningkat overweight Gemuk, 30,0-34,0 Amat obesitas meningkat Obesitas berat >40 Risiko maut > Obesitas juga memegang peranan penting pada terjadinya hipertensi, diabetes dan hiperkolesterolemia, yang merupakan faktor-faktor resiko terpenting untuk penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP). Selain itu obesitas juga mempertinggi resiko dan terjadinya artrosis, batu empedu dan varises Oleh karena itu, penanganan diabetes dan hipertensi pada orang (terlalu) gemuk selalu dimulai dengan usaha mengurangi berat tubuh dengan jalan pelangsingan sebelum dilakukan pengobatan spesifik. metabolisme Semua bahan gizi yang diasup (karbohidrat, protein dan lemak) oleh tubuh digunakan untuk memelihara jaringan serta memproduksi kalor dan energi. Kelebihan karbohidrat yang tidak langsung dibakar , diubah menjadi lemak (trigliserida) yang ditimbun dalam jaringan lemak. Lemak persediaan ini tidak dapat diubah kembali menjadi protein atau gula. Hanya dalam keadaan darurat lemak ini digunakan sebagai bahan bakar. Menurut perkiraan, jumlah sel-sel lemak (adipocyt) dalam tubuh sudah ditentukan pada masa kanak dan sekali terbentuk dalam jumlah besar tidak akan berkurang lagi. Semakin besar asupan makanan, semakin banyak pula lemak memasuki adipocyt, yang karena itu akan terisi penuh dan mengembang. Mekanisme kerja Menekan nafsu makan dan rasa lapar Menghambat penyerapan lemak Meningkatkan pengeluaran energi Obat Anoreksansia 1. Orlistat Bekerja dengan menghambat lipase dan mengurangi absorpsi lemak. efek samping: flatulensi, sakit perut, diare. 2. Fenfluramin Memperkuat rasa kenyang tanpa menekan nafsu makan, bekerja dengan jalan menekan atau menghambat rangsangan yang dikirim oleh reseptor tertentu di lambung usus ke pusat kenyang di otak (hipotalamus) Berdaya hipotensif dan antidiabetes, serta memiliki daya antihiperlipidemia Karena ada sejumlah laporan mengenai kelainan katup jantung pada pemakainya, maka pada agustus 1997 di AS, belanda dll fenfluramin dan dexfenfluramin telah ditarik dari peredaran. 3. sibutramin Bekerja dengan meningkatkan penggunaan energi akibat kerja syaraf adrenergik Efek samping: obstipasi, mulut kering, debar jantung dan hipertensi. 4. Mazindol Bekerja dengan menekan nafsu makan secara efektif. 5. Rimonabant Penekan nafsu makan berdasarkan penghambatan reseptor kanabinoid yang bila diduduki endocannabinoid menimbulkan rasa lapar. Hanya untuk penderita overweight dengan gangguan metabolisme, yaitu kolesterol tinggi atau diabetes. Spesialite