Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KELAS XII

TAHUN AJARAN 2017/2018

3 Juli 2017 s.d 22 Juli 2017

NAMA SISWA

Alfiannisa Muthi Nabila 07115007

Allya Ninda Salsadilla 07115008

Ananda Aulia Dzikri 07115009

Olivia Permata Sari 07115058

Zulva Nur Rizqy Amalia 07115090

JAKARTA

2017
LEMBARAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Diterima dan disahkan guna memenuhi salah satu syarat menempuh
ujian SMK Farmasi PUSKESAD Tahu Pelajaran 2017/2018.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diterima, diperiksa dan disahkan
oleh Guru pembimbing dan pembimbing Praktik.
Nama : Alfiannisa Muthi Nabila
07115007

Allya Ninda Salsadilla


07115008

Ananda Aulia Dzikri

07115009

Olivia Permata Sari


07115058

Zulva Nur Rizqy Amalia


07115090

Lahan Praktik : Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu

Kepala Instalasi Farmasi Pembimbing Lapangan


RSUD Pasar Minggu RSUD Pasar Minggu

Puspitaningrum Inpastiarini, S.Farm,Apt


NIP. 198403012011012018 Rahajeng Hanum Paramitha, S.Farm,Apt
SIP

Kepala Sekolah Guru Pembimbing


SMK Farmasi Puskesad SMK Farmasi Puskesad

Letkol.CKM Riboed Soemargo, S.Si,Apt Sri Riyanti, S.Si.,M.Pd.,Apt


NIP NIP
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah di
limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di RSUD
Pasar Minggu dengan di adakannya Praktik Kerja Lapangan yang kami laksanakan ini
banyak hal yang telah kami dapatkan untuk menambah pengetahuan dan memberikan
pengalaman tentang peranan Asisten Apoteker di Rumah Sakit dan sebagai perbanding anantara
pengetahuan secara teori yang di dapat di sekolah dengan praktek yang kami dapatkan di Praktek
Kerja Lapangan ini.Pada kesempatan ini kami ucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bpk. Letkol.CKM . Riboed Soemargo.S.Si,Apt selaku Kepala Sekolah SMK
FARMASI PUSKESAD.
2. Ibu Sri Riyanti.S.Si,.M.Pd.,Apt selaku ketua pengurus & pembimbing PKL SMK
FARMASI PUSKESAD
3. Ibu (IIN),Apt selaku kepala Instalasi Farmasi di RSUD Pasar Minggu
4. Ibu Rahajeng Hanum Paramitha, S.Farm.,Apt selaku pembimbing PKL
5. Pimpinan Rumah Sakit dan seluruh Staff di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Minggu
yang telah memberikan kesempatan dan membimbing kami selama pelaksaan
PKL di RSUD Pasar Minggu
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, oleh karena itu kami mohon maaf atas kekurangan kami. Namun kami tetap
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk siswa-siswi yang
akan melaksanakan PKL di RSUD Pasar Minggu pada masa yang akan datang dan agar
dijadikan bekal ilmu langsung terjun ke dunia kerja pada bidang Farmasi terutama di Rumah
Sakit.

Jakarta, Juli 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMKF) adalah salah satu jenis


Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia dengan program keahlian Farmasi
yang akan menghasilkan tenaga kerja siap pakai di bidang farmasi sebagai
Asisten Tenaga Tehnik Kefarmasian (ATTK). Sekolah Menengah Kejuruan
Farmasi mempunyai beberapa syarat kelulusan. Salah satu syarat kelulusan
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi adalah melakukan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan. Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di instansi kesehatan
seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Apotek, Industri Farmasi, dengan mendapat
pengawasan dari pihak sekolah. Praktek Kerja Lapangan memberikan
gambaran kepada siswa tentang dunia kerja sesungguhnya dan siswa dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di sekolah, seperti Manajemen
Farmasi, Undang-Undang Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat lebih
banyak diaplikasikan di Rumah Sakit. Untuk instansi kesehatan, Praktik Kerja
Lapangan ini digunakan sebagai sarana mencari bibit unggul yang nantinya
dapat bekerja sama dengan instansi tersebut.

B. Tujuan PKL

Praktik Kerja Lapangan di Rumah Sakit mempunyai tujuan :

1. Tujuan Umum
Mengenal Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang sebenarnya sehingga dapat
memberikan gambaran nyata kepada siswa tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Asisten Tenaga Teknik Kefarmasian (ATK) di Rumah Sakit,
khususnya di Instalasi Farmasi dan Apotek Rumah Sakit.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program yang ditetapkan
b. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap etis, profesional dan
nasionalisme yang diberikan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja
yang sesuai dengan kebutuhan
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memasyarakatkan diri
pada lingkungan yang sebenarnya
d. Memperoleh masukan dan umpan yang baik guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan SMKF
e. Memberikan peluang sebagai calon karyawan di lahan PKL.
BAB II

URAIAN UMUM

A. Definisi Rumah Sakit


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI
No.539/MENKES/SK/VI/1994 tentang susunan organisasi dan Tenaga
Kerja Rumah SakitUmum. Rumah Sakit adalah unit organisasi di
lingkungan Departemen Kesehatan yangberada dibawah dan tanggung
jawab kepada Direktur Jendral Pelayanan Medis, yangdipimpin oleh
seorang kepala Rumah Sakit dan mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.Menurut World Health
Organization (WHO), Rumah Sakit merupakan bagian integral dari suatu
organisasi sosial kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan
kesehatan yang lengkap dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit,
pelayanan rawat jalan dan inap, serta sebagai pusat pelayanan biomedis.

B. Fungsi Rumah Sakit


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI
No.164/B/Menkes/PER/II/1998, Fungsi Rumah Sakit adalah :
1. Fungsi Profesional Rumah Sakit baik milik pemerintah atau swasta terdiri dari
a. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, serta rehabilitasi
medik.
b. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan tenaga kesehatan dan paramedik.
2. Fungsi Sosial Rumah Sakit pemerintah dan swasta harus memberikan fasilitas
perawatan kepada penderita yang kurang mampu. Rumah Sakit Umum pemerintah
harus menyediakan 75% tempat tidur bagi penderita kurang mampu. Sedangkan
Rumah Sakit swastaharus menyediakan 25% tempat tidur yang disediakan bagi :
a. Orang-orang yang tidak mampu atau kurang mampu.
b. Orang-orang lain yang ditetapkan Menkes.
c. Golongan pegawai negeri

C. Klasifikasi Rumah Sakit

Rumah Sakit dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria, yaitu :

Berdasarkan Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum :


1. Rumah Sakit Pemerintah yaitu Rumah Sakit yang dimiliki dan diselenggarakan
oleh pemerintah, yaitu Departemen Kesehatan, Peraturan Daerah, Angkatan
Bersenjata, dan BUMN.
2. Rumah Sakit Swasta yaitu Rumah Sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
yayasan yang disahkan oleh badan hukum atau badan hukum lain yang bersifat
sosial. Rumah Sakit swasta terdiri dari :
a. Rumah Sakit yang mencari keuntungan (profit) merupakan Rumah Sakit
yangdimiliki dan dikelola oleh yayasan atau badan yang bukan milik
pemerintahdengan tujuan mencari keuntungan, dimana Rumah Sakit ini juga
diwajibkanmenerima proses pembelajaran bagi siswa / mahasiswa yang
inginmemperdalam ilmu atau melakukan penelitian (PKL / Magang /
Penelitian).
b. Rumah Sakit yang tidak mencari keuntungan merupakan Rumah Sakit yang
dimiliki dan dikelola oleh organisasi atau yayasan keagamaan, kekeluargaan
dan lain-lain, biasanya didirikan untuk kepentingan sosial.

Berdasarkan Jenis Pelayanan :


1. Rumah Sakit Umum yaitu Rumah Sakit yang melayani semua pelayanankesehatan
untuk semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar, spesialistik,subspesialistik.
2. Rumah Sakit Khusus yaitu Rumah Sakit yang memberikan pelayanankesehatan
berdasarkan jenis penyakit tertentu, seperti Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Paru
dan Rumah Sakit Jantung.
3. Rumah Sakit Pendidikan, yaitu Rumah Sakit yang digunakan sebagai tempat
pendidikan tenaga medis oleh fakultas kedokteran.

Berdasarkan kedudukan, susunan dan tata kerja Rumah Sakit :


1. Rumah Sakit kelas A, yaitu Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik yang bersifat spesialistik luas, mempunyai tempat
tidur lebih dari 1000 buah dan digunakan sebagai tempat pendidikan. Contoh :
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUP Dr. Soetomo, Surabaya.
2. Rumah Sakit kelas B, yaitu Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan
subspesialistik terbatas. Berdasarkan fungsi pendidikan, Rumah Sakit kelas B terdiri
dari kelas B pendidikan dan non pendidikan dan berdasarkan kapasitas tempat tidur
yang tersedia Rumah Sakit tipe B dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Rumah Sakit Umum kelas B I Rumah Sakit umum yang melaksanakan
pelayanan kesehatan spesialistik dan belum memiliki subspesialistik luas,
dengan kapasitas tempat tidur antara 300-500 buah.
2. Rumah Sakit kelas B II Melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik dan
subspesialistik terbatasdengan kapasitas tempat tidur antara 100-300 buah.
3. Rumah Sakit kelas C, yaitu Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas
dankemampuan pelayanan medis spesialistik dasar lengkap mempunyai fasilitas
tempat tidur antara 100-300 buah.
4. Rumah Sakit kelas D, yaitu Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis dasar, kapasitas tempat tidur tidak kurang lebih 100
buah.

Berdasarkan status akreditasi terdiri dari Rumah Sakit yang sudah terakreditasi dan yang
belum terakreditasi. Rumah Sakit yang telah terakreditasi adalah Rumah Sakit yang
telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi yangdiakui dan Rumah Sakit
tersebut dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan tertentu.
D. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

1. Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu departemen atau unit atau
bagiandisuatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker yang memenuhi
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara
profesional, tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan serta pelayanan kefarmasian.
2. Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit :
a. Memberi manfaat kepada penderita, rumah sakit, sejawat profesi kesehatan dan
kepada profesi farmasi oleh apoteker rumah sakit yang kompeten dan memenuhi
syarat.
b. Membantu dalam penyediaan perbekalan yang memadai oleh apoteker rumahsakit
yang memenuhi syarat.
c. Menjamin praktek profesional yang bermutu tinggi melalui penetapan dan
pemeliharan standar etika profesional, pendidikan dan pencapaian, dan melalui
peningkatan kesejahteraan ekonomi.
d. Meningkatkan penelitian dalam praktek farmasi rumah sakit dan dalam ilmu
farmasetik pada umumnya.
e. Menyebarkan pengetahuan farmasi dengan mengadakan pertukaran
informasi antara apoteker rumah sakit,anggota profesi, dan spesialis
yang serumpun.
f. Memperluas dan memperkuat kemampuan apoteker rumah sakit untuk :
1. Secara efektif mengelola suatu pelayanan farmasi yang terorganisasi.
2. Mengembangkan dan memberikan pelayanan klinik.
3. Melakukan dan berpartisipasi dalam penelitian klinik dan farmasi dan
dalamprogram edukasi untuk praktisi kesehatan, penderita, mahasiswa
danmasyarakat.
g. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian praktek farmasi rumah sakit
bagimasyarakat, pemerintah, industri farmasi dan profesional kesehatan lainnya.
h. Membantu menyediakan personil pendukung yang bermutu untuk InstalasiFarmasi
Rumah Sakit.
i. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasiaan.

3. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit :


a. Tugas utama Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah pengelolaan mulai
dariperencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan,
pelayananlangsung kepada penderita sampai sengan pengendalian semua
perbekalankesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit untuk
penderita rawatinap, rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik
rumah sakit.
b. Tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah mengembangkan
suatupelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat
untuk memenuhi berbagai bagian/unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan
keperawatan,staf medik dan rumah sakit secara keseluruhan untuk kepentingan
pelayananpenderita yang lebih baik.
4. Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit :
a. .Pengelolaan perbekalan farmasi.
b. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit.
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah
dibuat sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
pelayanankesehatan di rumah sakit.
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan
yangberlaku.
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratankefarmasian

E. Visi dan Misi Rumah Sakit Secara Umum

Visi

Menjadi Rumah Sakit yang Memiliki Kualitas Tinggi untuk Pendidikan,


Pelayanan Kesehatan, dan Riset yang Berkualitas dan Bertaraf Internasional.

Misi

1. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan guna pembangunan SDM melalui


pengadaan dan pembinaan dokter dan dokter spesialis yang professional,
visioner, inovatif, dan berakhlak mulia serta bekerja sama dengan lembaga
institusi pendidikan bidang kesehatan.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu, dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat yang berorientasi pada
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan yang inovatif untuk penapisan
dan pengembangan teknologi tepat guna yang visioner demi kemaslahatan
masyarakat.
4. Menyelenggarakan kegiatan manajemen rumah sakit secara professional,
efektif, dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai