LAPORAN
DI
Disusun Oleh :
Mengetahui
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik isi
maupun tata penulisannya. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat serta mampu menambah
wawasan bagi kami pada khususnya bagi pembaca.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1. Latar Belakang...................................................................................................1
1. Rumah Sakit.......................................................................................................5
C. Kepegawaian...............................................................................................8
D. Fasilitas........................................................................................................9
B. Struktur Organisasi....................................................................................11
C. Kepegawaian.............................................................................................11
D. Fasilitas......................................................................................................11
1. Perencanaan....................................................................................................12
2. Pengadaan.......................................................................................................13
3. Gudang Farmasi...............................................................................................16
A. Penyimpanan.............................................................................................16
iii
B. Pencatatan dan pelaporan.........................................................................17
C. Distribusi....................................................................................................18
BAB V PENUTUP......................................................................................................25
1. Kesimpulan.......................................................................................................25
2. Saran................................................................................................................25
Daftar Pustaka............................................................................................................26
Lampiran.....................................................................................................................27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Upaya pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia merupakan
salah satu bagian dari komponen Bangsa Indonesia yang diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan serta kemampuan untuk dapat hidup sehat
bagi setiap masyarakatnya agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Salah satu cara pengembangan dalam bidang kesehatan yaitu
dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan juga penyediaan obat
pada rumah sakit yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat.
1
Untuk mencegah terjadinya kekurangan obat (stock out), dan kelebihan obat
(over stock).
2
2. Tujuan dan Manfaat PKL
a. Tujuan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memperkenalkan kepada siswa/i situasi nyata di rumah Sakit serta
penerapan teori yang telah dipelajari. Dan siswa dapat mengukur
kemampuan & potensi keahlian dalam bidang farmasi.
2. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang mempunyai keahlian
profesional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
3. Dapat menjalin hubungan kerja sama antara Rumah Sakit dengan
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Sekesal Surabaya sebagai
institusi yang mencetak tenaga kerja yang siap pakai.
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kefarmasian yang berkualitas.
5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
b. Manfaat
3
3. Waktu dan Tempat PKL
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 04
April – 29 April 2022. Yang dilaksanakan di Rumah Sakit Wiyung Sejaterah
Surabaya, Jalan Karangan Pdam No.1-3, Babatan , Kec.wiyung , Surabaya.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
1. Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Berikut ini ada beberapa pengertian lainnya tentang rumah sakit. nstalasi Gawat
Darurat merupakan pintu gerbang masuknya pasien yang membutuhkan pertolongan cepat dan
tepat. IGD Rumah Sakit Wiyung Sejahtera memberikan layanan lengkap dan terpadu mencakup
pelayanan laboratorium, radiologi dan farmasi.
Rawat Jalan
Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Wiyung Sejahtera melayani pemeriksaan dokter umum, gigi,
dan Spesialis serta didukung oleh penunjang medik yang lengkap sehingga siap melayani
masyarakat dari berbagai kalangan.
Rawat Inap
5
Ruang Rawat Inap Rumah Wiyung Sejahtera dilengkapi dengan 105 tempat tidur yang terbagi
atas Ruang Perawatan Dewasa, Ruang Perawatan Anak, Ruang Perawatan Kebidanan, Ruang
Isolasi, dan Ruang Rawat Intensif.
Farmasi
Dalam memberikan pelayanan terbaik, Rumah Sakit Wiyung Sejahtera dilengkapi instalasi
farmasi yang beroperasi selama 24 jam, sehingga dapat memudahkan pasien mendapatkan
obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan.
Laboratorium
Laboratorium Rumah Sakit Wiyung Sejahtera merupakan unit pelayanan diagnostik dengan
pelayanan selama 24 jam dan didukung oleh tenaga profesional berupa dokter dan paramedis
yang berpengalaman di bidangnya.
6
Radiologi
Unit Radiologi Rumah Sakit Wiyung Sejahtera merupakan salah satu unit penunjang medik yang
mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan profesional dengan hasil berupa
gambar/image dengan tujuan membantu para dokter menegakkan diagnosa pasien yang
ditangani.
7
Moto Rumah Sakit Wiyung Sejahtera
Kesembuhan Anda Berkah Kami.
C. Kepegawaian
Data Pelayanan Poliklinik
8
4. Klinik Spesialis Anak dr. Yuli Nur Hidayati, Sp.A
dr. Retno Asih, Sp.A
dr. Retno Hernik M.A, Sp.A
5. Klinik Spesialis Syaraf dr. Eugenia Putri, Sp.S
6. Klinik Spesialis Bedah Umum dr. Indria Sari, Sp.B
7. Klinik Spesialis Orthopedi dr. Febrianto., Sp.OT
8. Klinik Spesialis THT dr. Rosyi, Sp.THT
JUMLAH 128
D. Fasilitas
Sarana Rumkit
NO PELAYANAN JUMLAH
.
9
1. UGD 5 tt
2. RR 2 tt
3. Kamar Bedah 2 tt
4. Rawat Inap 50 tt
5. Rawat Jalan 5 tt
6. Tempat tidur bayi 12 tt
7. Kamar Jenazah 1 ruang
8. Laundry 1 ruang
9. CSSD 1 ruang
10. Ambulance 2 unit
Rawat Jalan
1. Klinik Gigi
2. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
3. Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
4. Klinik Spesialis Anak
5. Klinik Spesialis Syaraf
6. Klinik Spesialis Bedah Umum
7. Klinik Spesialis Orthopedi
8. Klinik Spesialis THT
Rawat Inap
1. RR. Anggrek 1-3
2. RR. Mawar 1-5
3. RR. Teratai 1-3
4. RR. Andromeda 1-4
5. RR. Antariksa 1-6
6. RR. Galaksi 1-3
10
2. Departemen / Instalasi Farmasi
Suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat
penyelenggaraan semua kegiatan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.
a. Pemilihan;
b. Perencanaan kebutuhan;
c. Pengadaan;
d. Penerimaan;
e. Penyimpanan;
f. Pendistribusian;
h. Pengendalian; dan
i. Administrasi.
11
c. Rekonsiliasi Obat;
e. Konseling;
f. Visite;
B. Struktur Organisasi
C. Kepegawaian
1. Apoteker : 2 orang
2. Sarjana : 1orang
3. D3 : 3 orang
4. SMF : 2 orang
5. ADM : 3orang
D. Fasilitas
1. Alat press
2. Timbangan
3. Lemari obat psikotropika dan narkotika
12
4. Lemari obat paten, generik, High Alert, LASA, Prekursor
5. Lemari alkes
6. Rak infus
7. Lemari es
8. Lemari obat Injeksi dan Sirup
BAB III
13
e. waktu tunggu pemesanan
f. dan rencana pengembangan
Prosedur Perencanaan
a. Pencatatan persediaan obat dan alkes yang persediaannya menipis ke
buku defecta, dengan format:
Tujuan Perencanaan
1. Untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Untuk menghindari terjadinya kekosongan obat ataupun alat kesehatan
3. Untuk meningkatkan penggunaan obat secara efektif dan efisiensi.
14
Langkah-langkah perhitungan dari metode ini adalah :
Pengumpulan dan pengolahan data terlebih dahulu.
Analisa data untuk informasi dan evaluasi.
Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.
2. Metode Epidemiologi
Metode ini didasarkan pada data jumlah kunjungan, frekuensi penyakit,
dan standar pengobatan yang ada.
Langkah-langkah perhitungan dari metode ini adalah :
Pengumpulan dan pengolahan data
Menyediakan standar atau pedoman pengobatan yang
digunakan untuk perencanaan.
Menghitung perkiraan kebutuhan obat.
Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedia.
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di
rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari
pemasok eksternal melalui pembelian dari manufaktur, distributor, atau
pedagang besar farmasi (PBF).
Menurut permenkes nomor 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi
tenaga kefarmasian dalam menyelanggarakan pelayanan kefarmasian.
Prosedur Pengadaan
a. Pemesan kebutuhan obat dan alkes dilakukan setiap hari pada jam
kerja berdasarkan permintaan yang sudah tertulis di buku defecta.
b. Dalam buku defecta diterbitkan Surat Pesanan (SP) yang ditanda
tangani oleh kepala Instalasi Farmasi yang memiliki SIPA.
c. SP dibagi berdasarkan jenis obatnya yaitu SP obat reguler/umum, SP
obat narkotika, SP obat psikotropika, dan SP obat prekursor.
15
d. Apoteker melakukan order obat ke PBF lewat telepon atau melalui
sales man yang berkunjung di Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya.
e. SP untuk obat narkotika, psikotropika, dan prekursor harus dikirim
sebelum obat datang.
f. SP untuk obat selain obat narkotika, psikotropika, dan prekursor boleh
dikirim bersamaan saat obat datang.
Tujuan Pengadaan
1. Tersedianya obat dan alat kesehatan dengan jenis dan jumlah yang
cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
2. Mutu obat yang dibutuhkan terjamin
3. Obat yang diperoleh pada saat dibutuhkan.
Ada beberapa hal yang sangat penting dalam pengadaan obat, antara
lain :
1. Kriteria obat publik dan perbekalan kesehatan.
2. Persyaratan pemasok
3. Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat.
4. Penerimaan dan pemeriksaan obat.
5. Pemantauan status pemesanan.
16
adalah daftar obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah mutakhir
oleh komite nasional penyusun fornas yaitu obat yang berkhasiat dan
aman dengan harga yang dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat
yang disediakan serta digunakan sebagai acuan dalam penulisan
resep dalam sistem jaminan kesehatan nasional (JKN). Sementara
BEKKES atau “UPOPPK” (unit pengelola obat publik dan perbekalan
kesehatan) yang salah satu tugasnya adalah melakukan pencatatan,
pelaporan serta evaluasi obat.
3. Pola penyakit yang tengah dialami di masyarakat.
3. Gudang Farmasi
Sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi
menyimpan obat dan alkes yang belum di distribusikan, melindungi dari
pengaruh luar dan serangga pengerat yang dapat menimbulkan kerusakan
pada obat dan alkes.
A. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi
menurut persyaratan yang telah ditetapkan. Setelah barang diterima maka
perlu dilakukan penyimpanan sebelum melakukan pendistribusian ataupun
penataan pada instalasi farmasi di RS TNI AU Soemitro Surabaya.
Penyimpanan ini harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis lain sesuai dengan persyaratan
kefarmasian yang meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi,
cahaya, kelembapan, ventilasi, serta penggolongan jenis sediaan farmasi
dan bahan medis lain.
Di Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya ini telah memastikan
segala perbekalan farmasi disimpan secara benar dan di inspeksi secara
periodik, dengan memisahkan sediaan farmasi berdasarkan nama paten,
nama generik, sediaan obat, dan cara penyimpanan obat.
17
Penyimpanannya juga berdasarkan abjad dengan tujuan agar lebih
memudahkan dalam pencarian sediaan, sedangkan berdasarkan cara
penyimpanan obat atau kestabilan obat yang artinya obat tersebut harus
diletakkan di suhu ruangan yang sejuk atau dingin agar menghindari
kerusakan obat. Dokumentasi pemantauan suhu penyimpanan dilakukan
setiap hari dengan menggunakan Form Log temperatur yang telah
ditentukan oleh kepala bagian/kepala unit/kepala ruangan. Berikut ini suhu
dan kestabilan dari penyimpanan pembekalan farmasi:
a. Suhu ruang terkontrol 20-25℃
b. Suhu Refrigerator 2-8℃
c. Suhu Frezeer (-20℃ ) – (-10℃ )
d. Suhu Warmer (maksimum tidak boleh lebih dari 43℃ ¿
Tempat penyimpanan yang digunakan dapat berupa rak-rak yang
terdapat di dalam ruangan atau menggunakan lemari pendingin untuk
beberapa obat dan alkes yang butuh suhu di bawah 20 derajat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penyimpanan obat dan alkes di
gudang farmasi di Rumah Sakit wiyung sejahtera Surabaya ini juga
menggunakan metode FEFO (first expired first out). Segala macam
bentuk penyimpanan itu ditentukan berdasarkan sifat atau karakteristik
masing-masing obat.
18
Sementara kegiatan pelaporan dilakukan untuk :
a. Komunikasi antara level manajemen Rumah Sakit
b. Penyiapan pelaporan tahunan yang komprehensif mengenai kegiatan
di instalasi farmasi
c. Pelaporan tahunan
C. Distribusi
Distribusi menjadi aspek penting dalam menjamin kualitas sediaan.
Untuk memastikan mutu sepanjang alur pendistribusian, maka kualitas
produk perlu dipantau mulai dari produk masuk gudang hingga sampai di
tangan konsumen (dalam hal ini apotek, rumah sakit, PBF).
Rumah Sakit wiyung sejahtera Surabaya telah menentukan sistem
distribusi yang dapat menjamin terlaksananya pengawasan mutu dan
pengendalian obat di unit pelayanan. Kegiatan distribusi ini merupakan
salah satu tugas utama dalam pelayanan farmasi di Rumah Sakit wiyung
sejahtera Surabaya.
19
dilakukan setiap hari agar ketersediaan obat dan alkes tetap terjaga dalam
proses pelayanan kesehatan untuk menyejahterakan masyarakat.
Unit rawat inap dan jalan mempunyai tugas untuk melakukan penerimaan obat
dan barang dari gudang kemudian melakukan penyimpanan dan pendistribusian.
Unit rawat inap dan jalan melayani resep umum dan BPJS.
Berikut ini merupakan alur pelayanan resep rawat inap & rawat jalan :
1. Penerimaan resep
2. Skrining resep secara farmasetika dan farmakologi meliputi tersedia atau
tidak tersedianya obat, mencari sinonim obat jika obat yang dibutuhkan
20
tidak tersedia, membuat etiket, cek tanggal resep, dokter penulis, identitas
pasien (Umur, Berat badan, alamat) lalu mempersilahkan pasien duduk
dan menunggu
3. A. Resep BPJS dilayani langsung tanpa pembayaran
B. Resep Umum dihitung harga obatnya terlebih dahulu
4. Cek ketersediaan obat dengan melihat (kandungan obat, khasiat obat,
bentuk sediaan obat dan jumlah obat)
5. Resep dikerjakan dan dihargai.
6. Memberi etiket sesuai dengan obat yang dikerjakan dengan
memperhatikan signa atau cara penggunaan obat (obat dengan
pemakaian oral di berikan etiket berwarna putih sementara obat dengan
pemakaian luar diberikan etiket berwarna biru).
7. Memanggil pasien dengan menyebutkan nama dan nomor resep pasien
8. Serahkan obat kepada pasien disertai pemberian informasi obat, seperti
aturan pakai, kegunaan obat, dan cara pakai (KIE). Berikan serta jelaskan
bila ada kwitansi atau/dan copy resep
21
BAB IV
Permasalahan I
2. Apa yang harus dilakukan sebagai tenaga kefarmasian bila pasien BPJS
tersebut meminta kwitansi atau bukti pembayaran dikarenakan ada salah
satu obat atau alat kesehatan yang di tebus ada yang tidak ditanggung
BPJS sehingga pasien tersebut terkena biaya tambahan?
22
Pembahasan
23
Jika ada pasien yang terkena biaya tambahan dikarenakan obat atau
alat kesehatan yang di tebus ada yang tidak ditanggung oleh BPJS
atau ada kenaikan biaya tambahan bila pasien rawat inap di atas kelas
yang tertera pada kartu. Terkecuali jika peserta BPJS kesehatan
tersebut juga memiliki asuransi swasta bisa memperoleh kwitansi untuk
biaya klaim atas pelayanan kesehatan di luar tanggungan BPJS
kesehatan, dengan catatan dalam kwitansi tersebut hanya
dicantumkan pelayanan yang tidak dijamin oleh BPJS kesehatan.
Misalnya, biaya tambahan karena peserta naik kelas rawat inap, poli
eksklusif, ganti atau tambah obat dan/atau vitamin, dan lain-lain. Jadi
bagi pasien peserta BPJS yang menebus resep namun ada obat yang
tidak ditanggung oleh BPJS kesehatan, pihak rumah sakit tidak bisa
memberikan kwitansi atau bukti pembayaran. Namun jika pasien tetap
menginginkan kwitansi maka pihak instalasi farmasi dapat
membuatkan copy resep agar pasien tersebut dapat membeli obatnya
di Apotek luar.
Permasalahan II
24
.
Pembahasan
Pasien atas nama An. Rasya Putra adalah pasien UMUM kesehatan
rawat jalan yang melakukan kontrol di Rumah Sakit TNI AU Soemitro pada
tanggal 27 Desember 2020. Terdapat salah satu resep racikan berupa puyer,
yaitu Dumin 125 mg, dengan persediaan di apotek Dumin 500 mg.
Bagaimanakah perhitungan bahan yang akan diambil?
BAB V
25
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini, sangat banyak
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika disekolah kami
diajarkan bermacam – macam teori kejuruan, maka ketika PKL, teori itu akan
digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan dalam PKL
tersebut. Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan apa
yang diajarkan disekolah. PKL bisa disebut sebagai pelengkap dan proses
pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia
kerja dan sangat membantu dalam meningkatkan potensi keahlian yang
profesional dalam bidangnya.
2. Saran
Untuk adik kelas yang nantinya akan melaksanakan PKL mungkin sedikit
saran berikut ini bisa bermanfaat:
Dan berikut ini saran untuk instalasi farmasi di Rumah Sakit wiyung sejahtera :
Daftar Pustaka
26
Kementrian Kesehatan RI (2016). Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah
Sakit (PDF). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lampiran
Dokumentasi Di Pelayanan dan Gudang Farmasi RS AU Soemitro
27
No. Gambar Keterangan
1. Etiket Putih
2. Etiket Biru
28
Label LASA
4.
5.
Etiket UDD
. HIJAU
Pagi < 03.00-09.00 >
Sebelum makan = 06.00 am
Sesudah makan = 07.00 am
. PINK
Siang < 09.00-15.00 >
Sebelum makan = 12.00 am
Sesudah makan =13.00 am
. KUNING
Sore < 15.00-21.00 >
Sebelum makan = 18.00 pm
Sesudah makan = 19.00 pm
. ORANGE
Malam < 21.00-03.00 >
Sebelum makan = 22.00 pm
Sesudah makan = 23.00 pm
28
6. Copy Resep (Salinan Resep)
atau sering disebut juga
Apograph
29
8. Kartu Stok
30
9. Surat Pesanan
1. Narkotika
2. Psikotropika
3. Prekursor
4. OOT
5. Reguler
31
10. Faktur Pembelian
32
13. Obat-Obat Paten
33
17. Obat-Obat Oral JKN
34
19. Obat-Obat Prekursor
35
22. Penyimpanan Stok Obat Oral
di Gudang
36