Jurusan Farmasi
Oleh :
i
SMK Kesehatan NUSANTARA
Oleh : ________
Mengetahui / Menyetujui,
Kepala Sekolah,
ii
MOTTO / SEMBOYAN
1. Kita lebih besar dan lebih baik dari apa yang kita pikirkan.
2. Lupakan tentang jalur cepat. Jika kamu benar-benar ingin terbang, gunakan
kekuatanmu untuk keinginan terkuatmu. Hormati panggilan hatimu. Setiap orang
pasti memilikinya. Percaya hatimu dan sukses akan datang padamu.
3. Berhenti menyiksa diri untuk memenuhi ekspetasi orang lain terhadapmu, karena
sampai kapanpun itu tidak akan bisa terpenuhi. Ikuti keinginamu sendiri bukan
keinginan orang tuamu, gurumu maupun temanmu.
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan ini saya buat untuk dipersembahkan kepada Sekolah Menengah Kejurusan
Kesehatan Nusantara Surabaya agar bisa dimanfaatkan sebagai tambahan materi di
perpustakan SMK Kesehatan Nusantara Surabaya dan juga sebagai bahan referensi
untuk adik kelas saya agar tidak kesulitan saat mendapatkan materi. Maka dengan ini
saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Sri Hawati, selaku Direktur Puskesmas Balongsari Surabaya yang sudah
memberikan izin kepada kami untuk bisa mengikuti Praktik Kerja Lapangan.
2. H. Iqomatul Haq, S.Kep, selaku kepala sekolah SMK Kesehatan Nusantara
Surabaya yang membantu kami untuk bisa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Puskesmas Balongsari Surabaya.
3. Nuke Maretnowati S.Farm, Apt dan Hisyam Yasir Ramadhan A.Md. Farm,
pembimbing kami di Puskesmas Balongsari Surabaya yang memberi arahan
untuk membuat laporan agar tercipta laporan yang baik.
4. Indah Ratna Sari S. Si., Apt, selaku pembimbing saya di SMK Kesehatan
Nusantara Surabaya yang telah memberikan masukan sehingga laporan kami
dapat selesai dengan baik.
5. Bapak dan Ibu guru yang selalu memberikan duukungan dan bimbingan selama
saya Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Balongsri Surabaya.
6. Ayah Manshur tersayang dan Ibu Dewi Utami tercinta yang selalu memberikan
motivasi dan semangat untuk mewujudkan cita-cita saya serta menyelesaikan
laporan ini.
7. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan selama saya Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Balongsari Surabaya.
8. Teman-teman Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Balongsari
Surabaya.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III OPERASIONAL .................................................................................................... 9
3.1 Struktur Organisasi Instalasi Kefarmasian Puskesmas Balongsari Surabaya.... 9
3.2 Tata Laksana Kerja ............................................................................................... 9
3.3 Jenis Layanan ..................................................................................................... 10
3.3.1 Pelayanan resep umum ............................................................................... 11
3.3.2 Pelayanan Resep Rujuk Balik ..................................................................... 12
BAB IV STUDI KASUS .................................................................................................... 13
4.1 Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ........................................................... 13
4.1.1 Penyebab Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)................................... 13
4.1.2 Gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ........................................ 13
4.1.3 Penanganan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) .............................. 13
4.1.4 Pencegahan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) .............................. 14
4.2 Analisis Resep ........................................................................................................ 14
4.2.1 Resep 1............................................................................................................. 14
4.2.2 Resep 2............................................................................................................. 19
4.2.3 Resep 3............................................................................................................. 22
4.2.4 Resep 4............................................................................................................. 26
4.2.5 Resep 5............................................................................................................. 30
BAB V PENUTUPAN ....................................................................................................... 33
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 33
5.2 Saran ................................................................................................................... 33
JURNAL KEGIATAN HARIAN ........................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 36
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatnyalah. Sehingga proses penulisasn Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Saya sadar bahwa apa yang telah saya peroleh tidak semata-mata hasil dari
jerih payah saya sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Semoga bantuan
dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Akhir kata saya berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, ..........................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa disebut dengan PKL dilaksanakan untuk
menunjang kemampuan siswa dalam bidang kompetensi yang di pilihnya. Selain itu,
Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia
kerja agar di masa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang
semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan
teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kemajuan (SMK), serta
mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah
masing-masing terkait jurusannya.
1.2 Tujuan
1
2. Setelah melakukan pembelajaran ini siswa mampu menerapkan
asistensi kefarmasian dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien.
3. Setelah menyelesaikan pembelajaran siswa mampu menerapkan
asistensi kefarmasian dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien secara
komprehensif sesuai dengan standart.
1.3 Manfaat
1.4 Waktu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahap satu di Puskesmas Balongsari dilakukan
selama satu bulan. Pelaksanaan di mulai tanggal 07 Maret 2022 sampai 02 April 2022,
pelaksanaan waktu telah ditetapkan oleh pembimbing Puskesmas Balongsari. Tanggal
Praktik Kerja Lapangan (PKL) : 07 Maret 2022 – 02 April 2022 : Unit Apotek.
Waktu atau shift piket :
1. Senin – Kamis : 07.30 – 14.30 WIB
2. Jum’at : 07.30 – 11.30 WIB
3. Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Profil Puskesmas Balongsari
3
Penyelenggaraan UKP, kefarmasian dan laboratorium meliputi kegiatan
yakni pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP, pelayanan gawat darurat, pelayanan gizi
yang bersifat UKP, pelayanan rawat inap persalinan, pelayanan kefarmasian dan
pelayanan laboratorium.
4
2.1.3 Data Geografis Puskesmas Balongsari
5
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi
Pelopor budaya hidup sehat menuju masyarakat mandiri.
2.2.2 Misi
• Membudayakan hidup sehat di masyarakat
• Menjadi pusat informasi kesehatan bagi masyarakat
• Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
pasien
• Menggalang kerjasama yang baik dengan lintas sektor terkait
2.2.3 Tujuan
1. Memberikan gambaran tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Balongsari
2. Menjadi acuan perbaikan kinerja Puskesmas Balongsari di tahun
berikutnya
2.3 Fasilitas
1. Unit Loket Pendaftaran
2. Pemeriksaan Poli Umum dan UGD
3. Poli Gigi
4. Poli KIA – KB
5. Poli Santun Lansia
6. Poli MTBS
7. Poli Gizi
8. Poli TBC
9. Poli Kestrad (Kesehatan Tradisional)
10. Poli Piskolog dan PKPR
11. Ruang Inap Bersalin
12. Kefarmasian
13. Laboratorium
14. Ambulans
6
2.4 Struktur Organisasi Puskesmas Balongsari
Kepegawaian
Kepala Puskesmas Mira M, S.KM
Dr. Sri Harwati
Kbord Simpus
Indra S., S.Kom
Kasubag Tata Usaha
Mira Mardiana, S.KM
Keuangan
Drg. Tiyas P.
Rumah Tangga
(Investaris)
Naning R.,Amd.Kep
Engkar K, Amd.Keb
UKM Pengembangan
UKM ESSENSIAL DAN Dr. Galih k. Pemeriksaan Umum & Gawat
PERKESMAS Poli Santun & Lansia
Darurat
Dr. Wulan Hariyati Kesh. Jiwa & NAPZA Diyah P, Dr. Galih K
Amd. Kep Dr. Maulidina
Pusling
PROMKES Dewi S, Amd.Kep
Kesh. Gigi MASY
Diyah P., Amd. Kep
Drg. Roy Tam.ara Kesh. Gigi & Mulut Yan Kesling
Drg. Tiyas Dwi H, ST
KESLING Kesh. Tradisional Bidan Kel.Balongsari
Dwi H., S.T
Busrah H, Amd. Kep Nian R, Amd.Keb
KIA-KB UKP Poli MTBS
Engkar K, Amd. Kep Dr. Anton Solomon
KIA-KB UKM Kesh. Olahraga
Engkar K., Amd.Kep Andri TL, Amd. Kep Bidan Kel.Tandes
Pojok Gizi & Pojok Laktasi Widya P, Amd.Keb
Kesh. Indera Poli TB
GIZI UKM
Tutik C., Amd.Gz E, Novi, Amd. Kep Tutik C, Amd. Kep Sudarianik, Amd.Kep4
Kesh. Lansia
P2P Andri TL, Amd. Kep
Sudarianik., Amd.Kep R. Inap Persalinan Poli Kestrad Bidan Keel.Karangpoh
Kesh. Kerja Merinda, Amd. Kep Busrah H, Amd.Kep Numaya, Amd.Keb
PTM
Dr. Galih K
Rachmawati, Amd. Kep
7
2.5 Sarana Penunjang Pelayanan Puskesmas Balongsari
1. Laboratorium
Pelayanan kesehatan yang diberikan di unit laboratorium Puskesmas
Balongsari antara lain :
a. Pemeriksaan Darah Lengkap (Hematologi)
b. Permintaan kimia klinik (Faal Hati, Faal Jantung, Faal Ginjal, Kimia
Darah)
c. Pemeriksaan Sputum Dahak
d. Pemeriksaan Imunoserologi (Widal, HbsAg, HIV, Shypilis, RPR)
2. Unit Obat
Adapun kegiatan unit obat adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai
b. Mengajukan usulan kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai
c. Menerima obat-obatan dan bahan habis pakai
d. Mendistribusikan obat-obatan dan bahan habis pakai
e. Menyimpan obat-obatan dan bahan habis pakai
f. Melakukan administrasi terhadap kegiatan pengelolaan kefarmasian
dan pembekalan kesehatan
g. Mempersiapkan alat, bahan, obat yang diperlukan untuk pelayanan
kefarmasian di apotek
h. Memberikan pelayanan obat (meracik dan mengemas obat) sesuai
dengan resep yang ditulis dokter
i. Melakukan pencatatan, pelaporan, pengolahan dan analisa data
serta merencanakan dan melaksanakan upaya tindak lanjut
8
BAB III
OPERASIONAL
3.1 Struktur Organisasi Instalasi Kefarmasian Puskesmas Balongsari Surabaya
Apoteker
A. Apoteker
1. Tugas pokok sebagai fungsional apoteker yang bertugas untuk :
a. Melakukan pelayanan res4p mulai dari menerima resep,
menyerahkan obat sesuai resep dan menjelaskan kepada pasien
tentang pemakaian obat.
b. Memberikan KIE kepada pasien.
c. Merencanakan kebutuhan obat dan perbekalan kefarmasian baik
bulanan dan tahunan.
d. Mengelola pemasukan obat dan alkes (alat kesehatan) baik dari
gudang farmasi.
e. Mengelola pengeluaran atau pendistribusian obat kepada posyandu
lansia, posyandu anak dan pusling.
f. Menyusun dan menyimpan resep.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi.
9
2. Fungsi Apoteker
Sebagai apoteker yayng membantj pekerjaan atau tugas kepala
puskesmas dalam pengelolahan, pencatatan obat dan perbekalan
kefarmasian di puskesmas dalam pelaksanaannya di bantu oleh AA.
3. Uraian tugas atau tanggung jawab Apoteker.
a. Mengkoordinir kegiatan kefarmasian di puskesmas.
b. Mengkoordinir pelaporan obat dan alat kesehatan.
c. Memastikan kegiatan kefarmasian di puskesmas berjalan dengan
baik dan benar.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin sesuai
bidang tugas untuk kelancaran pelaksaan tugas.
10
3.3.1 Pelayanan resep umum
Proses pelayanan resep umum di Puskesmas Balongsari Surabaya sebagai
berikut :
Mulai
Selesai
11
3.3.2 Pelayanan Resep Rujuk Balik
Proses pelayanan resep rujuk balik di Puskesmas Balongsari sebagai berikut :
Mulai
Selesai
12
BAB IV
STUDI KASUS
13
Guna menangani gejala GERD bisa mengonsumsi obat-obatan golongan
antasida, h-2 receptor blockers, seperti cimetidine, famotidine, dan ranitidine.
Serta golongan proton pump inhibitors (PPls) seperti lansoprazole dan
omeprazole.
e. Hindari rokok.
4.2.1 Resep 1
A. Kelengkapan Resep
a. Inscription
Nama Dokter : tersedia
SIP Dokter : tersedia
Alamat puskesmas : tersedia
14
Nomor Telepon puskesmas : tersedia
Tempat dan tanggal penulisan resep : tersedia
b. Invocatio
Tanda resep diawal penulisan (R) : tersedia
c. Presciptio/Ordonatio
Nama obat : tersedia
Kekuatan obat : tersedia
d. Signature
Nama pasien : terrsedia
Jenis kelamin : tidak tersedia
Umur pasien : tidak tersedia
Berat badan : tidak tersedia
Alamat pasien : tersedia
Aturan pakai obat : tersedia
Iter/tanda lain : tidak tersedia
e. Subscriptio
Tanda tangan/paraf Dokter : tersedia
B. Karakteristik Obat
1) Antasida
• Komposisi :
Tiap tablet kunyah mengandung :
Dried Aluminium Hydrxide Gel Setara dengan Al(OH)3 ...
200mg.
Magnesium Hydroxide ... 200mg.
• Indikasi :
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas
jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, dan nyeri ulu
hati.
15
• Kontraindikasi :
Jangan diberikan kepada penderita gangguan fungsi ginjal
yang berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesemia.
Penderita yang hipersensitif terhadap Al/mg.
• Efek samping :
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi
sepert urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan
saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, dan
stomatitis.
• Dosis :
(diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur,
sebaiknya tablet dikunyah dulu)
Dewasa : 1-2 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
Anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet kunyah, sehari 3-4 kali
sehari.
2) Ranitidine HCl
• Komposisi :
- Ranitidine HCl 25 mg / mL injeksi
Tiap 1 ml larutan injeki mengandung Ranitidine HCl setara
dengan Ranitidine ... 25 mg
- Ranitidine HCl 150 mg tablet salut selaput
Tiap tablet mengandung Ranitidine HCl setara dengan
Ranitidine ... 150 mg
• Indikasi :
- Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak
lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
- Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12
jari, tukak lambung.
- Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal :
sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).
• Kontraindikasi :
16
Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.
• Efek samping :
Sakit kepala, konstipasi, diare, mual, rasa tidak nyaman /nyeri
perut, pusing.
• Dosis :
- Refluks gastroesofagitis, dewasa : 2 kali sehari.
- Esofagitis erosif, dewasa : 4 kali sehari.
3) Paracetamol 500 mg
• Komposisi :
Tiap tablet mengandung Paracetamol ... 500 mgMeringankan
rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan
menurunkan demam (analgesik dan antipiretik).
• Kontraindikasi :
- Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
- Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
• Efek samping :
- Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat
menyebabkan kerusakaan hati.
- Reaksi hipersensitif.
• Dosis :
- Dewasa : 1-2 tablet 3-4 kali sehari.
- Anak-anak (6-12 tahun) : ½ - 1 tablet 3-4 kali
sehari atau sesuai petunjuk dokter.
4) Vitamin B Complex
17
• Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Vitamin B1 (Tiamin) 1 mg.
Vitamin B2 (Riboflavin) 1,25 mg.
Vitamin B6 (Piridoksin) 1 mg.
Nicotinamide 10 mg.
Calcium D-panthotenat 5 mg.
• Indikasi :
Sebagai suplemen untuk membantu memenuhi
kebutuhan vitamin B Complex.
• Kontraindikasi :
-
• Efek samping :
-
• Dosis :
- Dewasa : sehari 3 kali 1 kaplet.
- Anak-anak : menurut anjuran dokter.
C. Pengambilan Bahan
a. Antasida : 10 tablet.
b. Ranitidine HCl : 6 tablet.
c. Paracetamol : 10 tablet.
d. Vitamin B Complex : 6 tablet.
D. KIE
a. Antasida di berikan ke pasien lalu menyampaikan bahwa
obatnya di minum 3 kali sehari 1 tablet sebelum makan
untuk maag.
b. Ranitidine HCl di berikan ke pasien lalu menyampaikan
bahwa obatnya di minum 2 kali sehari setelah makan untuk
keluhan lambung.
18
c. Paracetamol di berikan ke pasien lalu menyampaikan
bahwa obatnya di minum 3 kali sehari untuk demam atau
pusing.
d. Vitamin B Complex di berikan ke pasien lalu menyampaikan
bahwa obatnya di minum 2 kali sehari untuk vitamin.
4.2.2 Resep 2
A. Kelengkapan resep
a. Inscription
Nama dokter : tersedia
SIP dokter : tersedia
Alamat puskesmas : tersedia
Nomor telepon puskesmas : tersedia
Tempat dan tanggal penulisan resep : tersedia
b. Invocatio
Tanda resep di awal penulisan (R) : tersedia
c. Presciptio/Ordonatio
Nama obat : tersedia
Kekuatan obat : tidak tersedia
d. Signature
Nama pasien : tersedia
Jenis kelamin : tidak tersedia
Umur pasien : tidak tersedia
19
Berat badan : tidak tersedia
Alamat pasien : tersedia
Aturan pakai obat : tersedia
Iter/tanda lain : tidak tersedia
e. Subscriptio
Tanda tangan/paraf dokter : tersedia
B. Karakteristik resep
1) Antasida Doen
• Komposisi :
Tiap tablet kunyah mengandung :
Dried Aluminium Hydroxide Gel setara dengan Al(OH)3 .. 200 mg
Magenesium Hydroxide ............................................... 200 mg
• Indikasi :
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas
jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, dan nyeri ulu hati.
• Kontraindikasi :
Jangan diberikan kepada penderita gangguan fungsi ginjal yang
berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesemia. Penderita
yang hipersensitif terhadap Al/mg.
• Efek samping :
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi sepert
urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran
cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, dan stomatitis.
• Dosis :
(diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur, sebaiknya
tablet dikunyah dulu)
Dewasa : 1-2 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
Anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
2) Ranitidine HCl
20
• Komposisi :
- Ranitidine HCl 25 mg / mL injeksi
Tiap 1 ml larutan injeki mengandung Ranitidine HCl setara
dengan Ranitidine ...................................................... 25 mg
- Ranitidine HCl 150 mg tablet salut selaput
Tiap tablet mengandung Ranitidine HCl setara dengan
Ranitidine ............................................................... 150 mg
• Indikasi :
- Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak
lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
- Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12
jari, tukak lambung.
- Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal :
sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).
• Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.
• Efek samping :
Sakit kepala, konstipasi, diare, mual, rasa tidak nyaman / nyeri
perut, pusing.
• Dosis :
- Refluks gastroesofagitis, dewasa : 2 kali sehari.
- Esofagitis erosif, dewasa : 4 kali sehari.
C. Pengambilan bahan
Antasida Doen : 10 tablet
Ranitidine HCl : 10 tablet
D. KIE
a. Antasida Doen di berikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa
obat di minum 3 kali sehari sebelum makan, untuk maag.
b. Ranitidine HCl di berikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa
obat di minum 2 kali sehari setelah makan, untuk keluhan lambung.
21
4.2.3 Resep 3
A. Kelengkapan resep
a. Inscription
Nama dokter : tersedia
SIP dokter : tersedia
Alamat puskesmas : tersedia
Nomor telepon puskesmas : tersedia
Tempat dan tanggal penulisan resep : tersedia
b. Invocatio
Tanda resep di awal penulisan (R) : tersedia
c. Presciptio/Ordonatio
Nama obat : tersedia
Kekuatan obat : tidak tersedia
d. Signature
Nama pasien : tersedia
Jenis kelamin : tidak tersedia
Umur pasien : tidak tersedia
Berat badan : tidak tersedia
Alamat pasien : tersedia
22
Aturan pakai obat : tersedia
Iter/tanda lain : tidak tersedia
e. Subscriptio
Tanda tangan/paraf dokter : tersedia
B. Karakteristik resep
1) Antasida Doen
• Komposisi :
Tiap tablet kunyah mengandung :
Dried Aluminium Hydroxide Gel setara dengan Al(OH)3 .. 200 mg
Magenesium Hydroxide .................................................... 200 mg
• Indikasi :
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas
jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, dan nyeri ulu hati.
• Kontraindikasi :
Jangan diberikan kepada penderita gangguan fungsi ginjal yang
berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesemia. Penderita
yang hipersensitif terhadap Al/mg.
• Efek samping :
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi sepert
urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran
cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, dan stomatitis.
• Dosis :
(diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur, sebaiknya
tablet dikunyah dulu)
Dewasa : 1-2 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
Anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
2) Attapulgit
23
• Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Activated Attapulgit 630 mg.
• Indikasi :
- Untuk pengobatan diare yang tidak diketahui
penyebabnya.
- Mengurangi frekuensi buang air besar.
- Memperbaiki konsistensi faeces yag encer.
• Kontraindikasi :
- obat ini tidak boleh diberikan kepada penderita dimana
konspitasi harus dihindari.
- Hipersensitivitas terhadap attapulgit.
- Penderita obstruksi usus.
• Efek sampinng :
Dapat menyebabkan tinja mengeras pada dosis besar.
• Dosis :
- Dewasa anak diatas 12 tahun : 2 tablet setiap setelah
buang air besar. Maksimum penggunaan 12 tablet
dalam waktu 24 jam.
- Anak-anak 6-12 tahun : 1 tablet setiap setela buang air
besar. Maksimum penggunaan 6 tablet dalam waktu 24
jam.
3) Vitamin B Complex
• Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
24
Vitamin B1 (Tiamin) 1 mg.
Vitamin B2 (Riboflavin) 1,25 mg.
Vitamin B6 (Piridoksin) 1 mg.
Nicotinamide 10 mg.
Calcium D-panthotenat 5 mg.
• Indikasi :
Sebagai suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan
vitamin B Complex.
• Kontraindikasi :
-
• Efek samping :
-
• Dosis :
- Dewasa : sehari 3 kali 1 kaplet.
- Anak-anak : menurut anjuran dokter.
C. Pengambilan Bahan
a. Antasida : 10 tablet.
b. Attapulgit : 6 tablet.
c. Vitamin B Complex : 6 tablet.
D. KIE
a. Antasida diberikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa obatnya
di minum 3 kali sehari 1 tablet sebelum makan untuk maag.
b. Attapulgit diberikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa obatnya
di minum 2 kali sehari setiap diare.
c. Vitamin B Complex diberikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa
oabatnya di minum 2 kali sehari untuk vitamin.
25
4.2.4 Resep 4
A. Kelengkapan resep
a. Inscription
Nama dokter : tersedia
SIP dokter : tidak tersedia
Alamat puskesmas : tersedia
Nomor telepon puskesmas : tersedia
Tempat dan tanggal penulisan resep : tersedia
b. Invocatio
Tanda resep di awal penulisan (R) : tersedia
c. Presciptio/Ordonatio
Nama obat : tersedia
Kekuatan obat : tidak tersedia
d. Signature
Nama pasien : tersedia
Jenis kelamin : tersedia
Umur pasien : tidak tersedia
Berat badan : tidak tersedia
Alamat pasien : tidak tersedia
Aturan pakai obat : tersedia
26
Iter/tanda lain : tidak tersedia
e. Subscriptio
Tanda tangan/paraf dokter : tersedia
B. Karakteristik resep
1) Attapulgite
• Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Activated Attapulgite 630 mg.
• Kontraindikasi :
- Obat ini tidak boleh diberikan kepada penderita dimana
konstipasi harus dihindari.
- Hipersensitivitas terhadap attapulgite.
- Penderita obstruksi usus.
• Efek samping :
Dapat menyebabkan tinja mengeras pada dosis besar.
• Dosis :
- Dewasa/anak diatas 12 tahun : 2 tablet setiap setelah
buang air besar. Maksimum penggunaan 12 tablet
dalam waktu 24 jam.
- Anak-anak 6-12 tahun : 1 tablet setiapp setelah buang
air besar. Maksimum 6 tablet dalam waktu 24 jam.
2) Antasida
• Komposisi :
Tiap tablet kunyah mengandung :
27
Dried Aluminium Hydroxide Gel setara dengan Al(OH)3..200 mg
Magenesium Hydroxide ................................................... 200 mg
• Indikasi :
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas
jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, dan nyeri ulu
hati.
• Kontraindikasi :
Jangan diberikan kepada penderita gangguan fungsi ginjal yang
berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesemia. Penderita
yang hipersensitif terhadap Al/mg.
• Efek samping :
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi sepert
urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran
cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, dan stomatitis.
• Dosis :
(diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur, sebaiknya
tablet dikunyah dulu)
Dewasa : 1-2 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
Anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
3) ZINC
• Komposisi :
- Tiap 5 ml mengandung :
Zinc Sulfate Monohydrate setara dengan Zinc ... 20 mg.
- Tiap tablet dispersible mengandung :
Zind Sulfate Monohydrate setara dengan Zinc ... 20 mg.
• Indikasi :
Zinc merupakan pelengkap pengobatan diare pad anak-anak
yang diberikan bersama dengan oral rehydration salt (Lrutan
oralit).
• Kontraindikasi :
28
Hipersensitivitas terhadap Zinc.
• Efek samping :
- Jika muntah terjadi dalam ½ jam setelah pemberian obat,
berikan 1 sendok takar (5 ml) lagi sebagai penggantinya.
- Penggunaan dosis tinggi pada zinc dalam jangka waktu
lama, dapat menyebabkan penurunan konsentrasi
lipoprotein plasma dan absorpi tembaga yang dapat
menimbulkan anemia, neutroponia,serta akibat lainnya.
• Dosis :
- Bayi 2-6 bulan : ½ tablet dispersible (10 mg) atau ½
sendok takar (2,5 ml) setiap hari selama 10 hari berturut-
turut (meskipun diare tidak berhenti
C. Pengambilan bahan
a. Attapulgite : 10 tablet.
b. Antasida : 10 tablet.
c. Zinc : 10 tablet.
D. KIE
a. Attapulgite diberikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa obat di
minum 3 kali sehari 1 tablet untuk diare.
b. Antasida diberikan ke pasien, lalu enyampaikan bahwa obat di
minum 3 kali sehari 1 tablet untuk maag.
c. Zinc diberikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa obat di minum
1 kali sehari 1 tablet untuk diare.
29
4.2.5 Resep 5
A. Kelengkapan resp
a. Inscription
Nama dokter : tersedia
SIP dokter : tersedia
Alamat puskesmas : tersedia
Nomor telepon puskesmas : tersedia
Tempat dan tanggal penulisan resep : tersedia
b. Invocatio
Tanda resep di awal penulisan (R) : tersedia
c. Presciptio/Ordonatio
Nama obat : tersedia
Kekuatan obat : tidak tersedia
d. Signature
Nama pasien : tersedia
Jenis kelamin : tidak tersedia
Umur pasien : tidak tersedia
Berat badan : tidak tersedia
Alamat pasien : tersedia
Aturan pakai obat : tersedia
Iter/tanda lain : tidak tersedia
e. Subscriptio
Tanda tangan/paraf dokter : tersedia
30
B. Karakteristik resep
1) Vitamin B Complex
• Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Vitamin B1 (Tiamin) 1 mg.
Vitamin B2 (Riboflavin) 1,25 mg.
Vitamin B6 (Piridoksin) 1 mg.
Nicotinamide 10 mg.
Calcium D-panthotenat 5 mg.
• Indikasi :
Sebagai suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan
vitamin B Complex.
• Kontraindikasi :
-
• Efek samping :
-
• Dosis :
- Dewasa : sehari 3 kali 1 kaplet.
- Anak-anak : menurut anjuran dokter.
2) Antasida Doen
• Komposisi :
Tiap tablet kunyah mengandung :
Dried Aluminium Hydroxide Gel setara dengan Al(OH)3..200 mg
31
Magenesium Hydroxide ................................................... 200 mg
• Indikasi :
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas
jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, dan nyeri ulu
hati.
• Kontraindikasi :
Jangan diberikan kepada penderita gangguan fungsi ginjal yang
berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesemia. Penderita
yang hipersensitif terhadap Al/mg.
• Efek samping :
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi sepert
urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran
cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, dan stomatitis.
• Dosis :
(diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur, sebaiknya
tablet dikunyah dulu)
Dewasa : 1-2 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
Anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet kunyah, sehari 3-4 kali sehari.
3) Pengambilan bahan
a. Vitamin B Complex : 6 tablet.
b. Antasida : 10 tablet.
4) KIE
a. Vitamin B Complex diberikan ke pasien, lalu menyampaikan
bahwa obat ini di minum 2 kali sehari 1 tablet untuk vitamin.
b. Antasida diberikan ke pasien, lalu menyampaikan bahwa obat
ini di minum 3 kali sehari sebelum makan untuk maag.
32
BAB V
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
1. Melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Balongsari ini calon
Tenaga Teknis Kefarmasian memperoleh bekal dalam bidang pengetahuan,
pengalaman serta keterampilan praktis mengenai pekerjaan kefarmasian dan
pengelolaan puskesmas.
2. Tenaga Teknis Kefarmasian berperan penting dalam menyiapkan obat,
kesehatan masyarakat di puskesmas seperti menyerahkan obat dan pemberian
KIE.
3. Tenaga Teknis Kefarmasian harus memiliki hubungan yang harmonis antae
rekan sejawat dan tenaga kesehatan lain sehingga dapat mewujudkan suatu
pelayanan kesehatan yang baik, benar, dan tepat untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
5.2 Saran
1. Sebaiknya ditambahkan ruang uyntuk konsultasi pasien yang ditunjukkan bagi
pasien yang ingin berkonsultasi mengenai obat yang diperoleh dari dokter.
2. Fasilitas pendingin yang ada di dalam ruang pelayanan sebaiknya di perbaiki
agar suhu di ruangan tetap sesuai kriteria dan kestabilan dari setiap sediaan.
3. Sebaiknya ruang penerimaan resep dan penyerahan obat tidak di tempat yang
sama agar tidak terjadi penumpukan pasien ketika pasien menyerahkan resep
dari dokter dan saat penyerahan obat.
33
JURNAL KEGIATAN HARIAN
Nama Siswa : ............................................................
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Buku kegiatan harian PKL (Praktik Kerja Lapangan) SMK Keesehatan Nusantara
Surabaya.
36