Disusun oleh :
4. Annisa (21080056)
Oleh:
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan Praktik Kerja
Lapangan
Diploma III Farmasi Politeknik Harapan Bersama
ii
PRAKATA
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat di RS Mitra Siaga ini tanpa suatu halangan
apapun dan dapat terselesaikan dengan baik. Praktik Kerja Lapangan ini
Praktik Kerja Lapangan ini, banyak menghadapi kesulitan, namun kegiatan ini
dapat terselesaikan dengan baik tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu dengan segala rendah hati, pada kesempatan ini kami
1. Ibu apt. Sari Prabandari, S.Farm., MM. selaku Ka. Prodi Diploma III
Lapangan.
iii
4. Ibu apt. Endah Catur Pratiwi, S.Farm selaku Kepala Instalasi Farmasi dan
5. Apt. M.Hasby Assidiqi, S.Farm , Apt. Mela Sandika Putri, S.Farm, dan
lainnya yang bekerja di Instalasi Farmasi Rumah sakit Mitra Siaga Tegal
(PKL)
7. Semua pihak yang telah membantu dalam proses Praktik Kerja Lapangan
di Rumah sakit Mitra Siaga Tegal yang tidak dapat kami tuliskan satu
persatu.
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki oleh penulis baik
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun
demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca secara umum dan penulis secara khusus. Akhir kata penulis
mengucapkan banyak.
terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
PRAKATA..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan................................................4
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan..............................................5
1.4 Waktu dan Tempat pelaksanaan PKL Rumah Sakit..................5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................7
2.1 Pengertian Rumah Sakit............................................................7
2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit.................................................7
2.3 Tujuan Rumah Sakit..................................................................8
2.4 Persyaratan Rumah Sakit...........................................................9
2.5 Klasifikasi Rumah Sakit..........................................................15
2.6 Instalasi Farmasi Rumah Sakit................................................19
2.7 Standar Pelayanan Rumah Sakit..............................................20
2.8 Standar Pelayanan Farmasi......................................................22
2.9 Manajemen Obat.....................................................................24
2.10 Purcashing Order.....................................................................25
2.11 Standar Prosedur......................................................................26
2.11.1 Standar Operasional Resep BPJS Rawat
Inap............................................................................26
2.11.2 Standar Operasional Resep Umum
Ekspedisi Rawat Inap................................................27
2.11.3 Standar Operasional Rawat Jalan Umum
IGD............................................................................29
2.11.4 Standar Operasional Resep BPJS
Hemodialisa di RS Mitra Siaga.................................30
2.11.5 Standar Operasional Resep Operasi
Instalasi Bedah Sentral..............................................30
v
2.11.6 Standar Operasional Penerimaan
Perbekalan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Depo
Logistik......................................................................31
2.11.7 Standar Operasional Umum Rawat Jalan..................32
2.11.8 Standar Operasional BPJS Rawat Jalan....................33
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................35
3.1 Gambaran Umun Tempat PKL Rumah sakit...........................35
3.1.1 Sejarah berdirinya rumah sakit..................................35
3.1.2 Visi Rumah Sakit.......................................................35
3.1.3 Misi Rumah Sakit......................................................36
3.1.4 Moto Rumah Sakit....................................................36
3.1.5 Struktur Organisasi Rumah Sakit Mitra
Siaga..........................................................................37
3.1.6 Struktur Organisasi Farmasi Rumah Sakit
Mitra Siaga................................................................38
3.1.7 Tugas dan Wewenang................................................38
3.2 Metode Pengumpulan Data.....................................................43
3.3 Mekanisme Sistem...................................................................43
3.3.1 Depo Rawat Jalan......................................................43
3.3.2 Depo Rawat Inap.......................................................51
3.3.3 Depo IGD..................................................................60
3.3.4 Depo Flamboyan.......................................................64
3.3.5 Depo Logistik............................................................67
3.3.6 CENTRAL STERILE SUPPLY
DEPARTEMENT (CSSD).........................................72
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................75
4.1 Kesimpulan..............................................................................75
4.2 Saran........................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................77
LAMPIRAN...........................................................................................................78
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kefarmasian.
1
Praktek kerja lapangan sangat memberi manfaat dan berperan bagi
Sakit.
tenaga kesehatan serta sarana dan prasarana kesehatan yang sangat penting
2
(UU RI No.36, 2009) Rumah sakit merupakan Institusi pelayanan
pengolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
3
samping obat (MESO), evaluasi penggunaan obat (EPO), dispensing
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
yang sesungguhnya.
yang dijalankan.
4
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
a. Bagi Peneliti
PKL.
jumlah SKS, Pelaksanaan kegiatan PKL Rumah Sakit adalah dua bulan
Sakit Mitra Siaga Tegal dimulai pada tanggal 20 November 2023 sampai
sebagai berikut :
5
a. Shift Pagi, pukul 07.00-14.00 WIB
Sakit Mitra Siaga yang bertempatan di Jl. Pala Raya No.54, Dampyak
6
BAB II
LANDASAN TEORI
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat".
kesehatan sesuai
pelayanan
7
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
pelayanan
bidang
g. Kesehatan.
fungsisosial.
b. Kesehatan.
masyarakat,
8
e. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit
daya
a. Lokasi
lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan
Kabupaten atau Kota, Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan dan atau
9
Hasil kajian kebutuhan penyelenggaraan Rumah Sakit harus
b. Bangunan
Bangunan rumah sakit yang dimaksud paling sedikit terdiri atas ruang
1. rawat jalan;
4. ruang operasi;
10
6. ruang radiologi;
7. ruang laboratorium;
8. ruang sterilisasi;
9. ruang farmasi;
16. laundry;
18. taman;
c. Prasarana
1. instalasi air;
4. instalasi uap;
11
7. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat;
10. ambulan.
berkesinambungan.
harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang
Jumlah dan jenis sumber daya manusia yang dimaksud harus sesuai
12
peraturan perundangan.
perundang-undangan.
undangan.
setempat.
kesehatan asing yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi dan Surat
Ijin Praktik.
e. Kefarmasian
13
Persyaratan kefarmasian yang dimaksud harus menjamin ketersediaan
Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi farmasi sistem satu pintu.
Pemerintah.
f. Peralatan
14
2. Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau
swasta.
4. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum
1. Berdasarkan Kepemilikan
(BUMN), Rumah sakit ini bersifat non profit. Rumah sakit umum
15
b. Rumah Sakit Umum kelas B, yaitu Rumah Sakit umum yang
Hukum lain dan dapat juga bekerja sama dengan Institusi Pendidikan.
Rumah Sakit ini dapat bersifat profit dan non profit Berdasarkan
yaitu:
16
2. Berdasarkan Jenis Pelayanan
misal: Rumah Sakit Ginjal, Rumah sakit Kusta, Rumah Sakit Jantung,
kronik yang harus berobat secara tetap dalam jangka waktu yang
Jiwa.
17
4. Berdasarkan Kapasitas Tempat Tidur
kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur, sebagai contoh yaitu Rumah
Rumah Sakit Tipe D adalah rumah sakit umum yang bersifat transisi
18
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar, dengan
Rumah Sakit Tipe E adalah Rumah Sakit yang hanya memberikan satu
umum dapat diartikan sebagai unit dari suatu rumah sakit dibawah
dispensing obat berdasarkan resep bagi pasien rawat inap maupun rawat
19
Pasal 2
1. Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian;
Pasal 3
1. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar:
Pasal 4
1. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi:
Pasal 5
1. Untuk menjamin mutu Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
20
yang meliputi:
a. monitoring; dan
b. evaluasi.
Pasal 6
a. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit harus
terjangkau.
Pasal 7
1. Setiap Tenaga Kefarmasian yang menyelenggarakan Pelayanan
21
Kefarmasian sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
Rumah Sakit.
Pasal 8
Rumah Sakit wajib mengirimkan laporan Pelayanan Kefarmasian secara
perundang-undangan.
22
Tujuan pelayanan farmasi (Kemenkes RI Nomor
1197/MENKES/SK/X/2004) meliputi:
obat.
berlaku.
tenaga perencanaan sumber daya manusia yang masih terbatas, hal ini
yang dimiliki petugas sangat penting bagi perusahaan atau rumah sakit
23
yang diberikan. Sumber daya manusia farmasi rumah sakit dapat
syarat baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun
1197/Menkes/SK/X/2004).
saat diperlukan, dalam jumlah yang cukup dan mutu yang terjamin, untuk
keadaan pola penyakit setempat, telah terbukti secara ilmiah bahwa obat
24
bersangkutan. Manajemen obat menyangkut berbagai tahap dan kegiatan
yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Ketidakterkaitan antara
kinerja rumah sakit baik secara medik, ekonomi dan sosial. Dampak
manual sesuai dengan Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2013.
maka seluruh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun Daerah
dan FKTP atau FKRTL dalam pengadaan obat baik untuk program
Purchasing.
25
obat oleh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun Daerah dan
70 Tahun 2012.
resep).
atau droper.
dan kesesuaian resep dengan tim verif bpjs atau verif asuransi.
26
5. Petugas Farmasi atau TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) menuliskan
penyiapan obat menyiapkan obat sesuai dengan resep tersebut (jika ada
diruang racik).
dengan obat yang telah disiapkan (8 benar), jika ada obat high alert
27
1.1.2 Standar Operasional Resep Umum Ekspedisi Rawat Inap
atau droper.
ruang peracikan).
28
10. Petugas Apoteker melakukan pengecekan ulang sebelum diserahkan ke
dengan obat yang telah disiapkan (8 benar), jika ada obat high alert
1. Petugas Farmasi unit IGD menerima resep dari pasien atau keluarga
pasien umum.
belakang resep.
melakukan login
29
9. Jika pasien setuju, maka petugas farmasi memberikan catatan total
kasir
17. Pasien/ keluarga pasien diminta tanda tangan sebagai bukti bahwa
tersebut.
dengan resep
30
5. Petugas Farmasi menyiapkan obat dan alat kesehatan
31
1.1.6 Standar Operasional Penerimaan Perbekalan Farmasi, Alat
PBF meliputi :
(SP) maka faktur tidak diterima dan diganti dengan faktur baru
32
6. Petugas Farmasi menginput resep pada SIM RS
harga resep kepada pasien untuk dibayarkan pada kasir, jika pasien
resep.
33
belakang resep.
10. Petugas Farmasi melakukan verifikasi kesesuai obat dengan resep pada
lembar resep warna merah dengan lembar resep warna kuning yang
13. Pasien atau keluarga pasien diminta tanda tangan di belakang resep
sebagai bukti bahwa pasien telah menerima obat dan telah menerima
34
BAB III
PEMBAHASAN
Sejarah Pendirian dan Perijinan Rumah Sakit Mitra Siaga berawal dari
sebuah Rumah Sakit Bagi Karyawan Perusda TEXIN yang berdiri sejak
Usaha Milik Negara (BUMN) PT. INSAN dan kemudian disewakan oleh
Yayasan RS. Islam dan berganti RSI. Texin dan pada tanggal 22 Oktober
2004 terjadi penandatanganan akta jual-beli RS. Texin dari PT. Industri
perseroan resmi terbentuk dengan nama PT. Texin Permata Husada dan
sekitarnya.
35
3.1.3 Misi Rumah Sakit
berkelanjutan.
bidang kemasyarakatan.
36
3.1.5 Struktur Organisasi Rumah Sakit Mitra Siaga
37
38
3.1.6 Struktur Organisasi Farmasi Rumah Sakit Mitra Siaga
ADM.FARMASI
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN
a) Tugas utama
39
3. Mengatur pelaksanaan pelayanan peralatan Kesehatan
farmasi
b) Tanggung Jawab
Tugas Utama :
a) Pengelolaan perbekalan
40
obat, bahan medis habis pakai dan perbekalan farmasi lainnya.
farmasi
3. Pelayanan farmasi
41
i) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
bulan
42
d) Melakukan pengajian resep
kepada pasien
43
pakai dan perbekalan lainnya melalui pengisian kartu stok obat
komunikasi interaksional antara dua pihak paling tidak salah satu pihak
siaga tegal.
Darmadi 2023). Observasi dalam penelitian ini yaitu observasi untuk melihat
44
1. Pemilihan dan Perencanaan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
45
harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat
3. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuain
tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang
diinginkan.
4. Penyimpanan
Setelah barang diterima di instalasi Farmasi perlu dilakukan
46
Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan
mata (tetes mata, salep mata), sediaan topical (salep krim, lotion,
bedak kulit), cairan infus, dan berdasarkan suhu ruang yang diatur
15-25oC dan pada lemari pendingin dengan suhu dingin 2-8 oC.
kesalahan obat yang mirip LASA (Look Alike Sound Alike ) obat
obat High Alert pada depo rawat jalan farmasi penyimpanan pada
5. Alur Pelayanan
dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada apoteker untuk
47
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan
b. Umum
c. Asuansi
c. Skrining resep
48
j. Lalu pasien menandatangani lembar pink degan menyertakan
atau tidak )
c. Skrining resep
jalan
49
i. Kemudian petugas memberikan obat dan memberikan
50
l. Lalu pasien menandatangani bagian belakang resep dengan
di depo rawat jalan rumah sakit mitra siaga apabila ada obat yang
7. Pengendalian
Pengendalian depo rawat jalan farmasi dengan memantau
51
Disamping pemantauan stok obat, depo Rawat Jalan juga rutin
8. Administrasi
Administrasi harus dilakukan secara tertib dan
sudah berlalu.
b. Administrasi keuangan
Rawat Inap atau disebut juga dengan Opname adalah sebuah istilah
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
52
kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan hasil
jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efesien. Proses pemilihan pada
Depo Rawat Inap yaitu dengan melihat stok pada obat, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang tersedia pada kotak
2. Pengadaan
3. Penerimaan
53
tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang
diinginkan.
4. Penyimpanan
high alert disimpan di laci atau lemari pada area yang terkunci dan
terpisah dari produk lain dan juga obat golongan high alert
54
diberikan label merah yang bertulisan “High Alert”. LASA (Look
Alike Sound Alike) adalah obat yang terlihat sama atau mirip
(nama obat, rupa, bentuk obat, dan cara pengucapan hampir sama).
diletakkan dalam ruangan khusus dan tidak terlihat oleh umum, dan
5. Alur Pelayanan
asuransi.
resep umum dibagi menjadi 2 yaitu jenis resep expedisi dan lunas.
55
menjadi satu kemudian mengirimkan data tersebut ke pihak
Rekonsiliasi Obat
obat.
instruksi dokter
56
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya
instruksi dokter.
atau tidak
dari rumah
d. Dosis
f. Lama pemakaian
57
g. Pemakaian obat di rawat inap
farmasi rawat inap untuk dicek apakah masih layak pakai atau
tidak
10. Obat yang masih layak pakai disimpan dalam loker rekonsiliasi
dokter
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek samping obat adalah reaksi Obat
ditangani segera
58
2. Petugas Farmasi kemudian membuat laporan incident report
Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh
Menteri.
59
Untuk pemusnahan yang dilakukan di depo rawat jalan rumah
sakit mitra siaga apabila ada obat yang akan mendekati exp.date obat
7. Pengendalian
8. Administrasi
60
1.4.3 Depo IGD
hidup.
lebih sama yaitu, Pada Depo IGD Farmasi pemilihan obat, alat
kebutuhan.
2. Penerimaan
teliti untuk memastikan bahwa setiap item yang diterima sesuai apa
keakuratan dan kecocokan setiap barang yang diterima, hal ini untuk
61
menghindari adanya kesalahan dalam jenis barang, jumlah, dan
kadaluarsanya.
3. Penyimpanan
dan FIFO.
4. Alur pelayanan
dibayarkan ke kasir
62
d. Obat diserahkan ke perawat IGD
b. Mencocokan nama pasien yang ada pada resep dengan buku catatan
pasien HD
pengambilan obat.
63
f. Obat atau alkes ditata kembali sesuai dengan jenisnya.
5. Pemusnahan
untuk dipilih manakah barang yang masih dapat digunakan / tidak dan
yang tersedia.
6. Pengendalian
ketersediaan stok obat yang melibatkan seleksi obat, alat kesehatan dan
cepat (fast moving). Proses ini terkait erat dengan kegiatan pemesanan
7. Administrasi
64
Laporan harian
untuk rawat inap akan dipusatkan pada kasir di RSU Mitra Siaga.
kesehatan.
resep dokter.
electronic.
65
d. Tahap selanjutnya melakukan peracikan obat sesuai dengan
resep obat
sembuh
resep dokter
66
c. Pihak apotek flamboyan akan menerima resep tersebut dan
kwitansi
electronic.
resep obat
67
penggunaan atau aturan pemakaian obat serta hal-hal yang
sembuh.
mitra siaga :
2. Perencanaan
mencatat kekosongan obat atau stok yang hampir habis atau sediaan
68
sudah berkurang 20% atau tersisa 20% serta setiap 1 tahun sekali
konsumsi.
3. Pengadaan
jumlah dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan
4. Penerimaan
69
4. Mengecek ed. Barang
5. Penyimpanan
untuk mata (tetes mata, salep mata), sediaan topical (salep krim,
lotion, bedak kulit), cairan infus, dan berdasarkan suhu ruang yang
diatur 15-250c dan pada lemari pendingin dengan suhu dingin 2-8 0c.
dengan penerapan sistem FEFO ( Frist Expired First Out) dan FEFO
kesalahan obat yang mirip LASA (Look Alike Sound Alike ) obat
stiker merah pada rak dan di beri label High Alert. Untuk obat-obat
yang disimpan pada suhu 2-8 oc yaitu insulin pada lemari pendingin
diberi stiker merah dan label high alert. Pada depo logistik farmasi
70
penyimpanan BMHP B3 pada ruangan khusus dengan diberi stiker
6. Pendistribusian
Depo Logistik yaitu setiap Depo Farmasi yang ada dirumah sakit
mitra siaga mengirimkan daftar obat yang kosong atau hampir habis
seperti Depo Rawat Jalan, Depo Rawat Inap, Depo IGD dan Depo
Flamboyan.
barang yang kurang dari 3 bulan akan exp.date maka barang ditukar
71
mengendalikan segala macam barang yang hamper exp.date untuk
ditukar.
8. Administrasi
sudah berlalu.
farmasi, alat Kesehatan dan bahan medis habis pakai yang meliputi
setiap hari akan ada arsip BBM (Bukti Barang Masuk), Penerimaan
barang dari PBF dan BBK (Bukti Barang Keluar) permintaan setiap
depo.
72
keuangan setiap hari dapat digunakan sebagai data acuan
kedua sebagai saksi seperti dinas Kesehatan atau pihak yang biasa
melakukan pemusnahan
peralatan medis dalam Rumah Sakit, dengan kata lain adalah suats unit
eksternal, dan steril pouch. Indikator internal berbentuk strip yang akan
73
pada bagian luar. Steril pouch terdapat indikator pada bagian samping dan
Alur CSSD:
2. Perendaman
aquades.
4. Pengeringan
74
sudah di cuci.
5. Packing
yaitu linen, kassa, instrumen (gunting dll). Tempat packing ini terdapat
(non wofen) untuk bagian dalam dan warna biru (medical craf)
6. Sterilisasi
dengan suhu 132ºC. Jika sudah 132ºC baru proses steril selama 15
Jika barang sudah steril maka alarm akan bunyi dan bisa diambil /
keluar lewat autoklaf, jika label berwarna hitam artinya sudah steril
75
BAB IV
4.1 Kesimpulan
belajar bagi mahasiswa farmasi dalam situasi dunia kerja yang nyata,
di Rumah Sakit.
2. Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal adalah layanan kesehatan dengan kelas
rumah sakit tipe C. Dan Rumah Sakit Mitra Siaga sudah terakreditasi
Selain itu perlu diperhatikan pula obat apa yang diminta oleh dokter.
4. Selama melaksanakan PKL di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal kami tidak
76
Sentral) yang pelayanannya dilakukan di IGD seperti penyiapan paket
4.2 Saran
bertumpuk.
77
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Siregar, Charles J.P., dan Amalia, L., 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan
78
LAMPIRAN
79
lampiran 3 Resep Umum Rawat Jalan
80
lampiran 5 Lemari High Alert
81
lampiran 7. Rak Penyimpanan Sirup
lampiran 8 Rak Penyimpanan Tetes telinga&Tetes Mata, Salep kulit, Alkes dan
BMHP
82
lampiran 10 Instalasi Farmasi Rawat Inap
83
Lampiran 12 Depo Logistik Farmasi
84
Lampiran 14 Penyimpanan Depo Farmasi IGD
85