Anda di halaman 1dari 6

1.

Buat perbandingan BOP Tarif tunggal, BOP Departemnisasi dan ABC System diserati
dengan contoh perhitungan

 Plantwide Rate / Tarif Tunggal

 Perusahaan hanya menggunakan tarif biaya overhead pabrik untuk


pembebanan biaya overhead pabrik ke pesanan maupun produknya dari
awal proses sampai akhir.

 Departemental Rate / Tarif Departementalisasi

 Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap tahapan


atau departemen produksi yang ada di perusahaan. Jumlah tarif biaya
overhead pabrik tergantung dari tahapan atau departemen produksi yang
ada.

 Activity Rate / Activity Based Costing (ABC)


 Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap aktivitas
yang terjadi dalam pembuatan produknya. Cara ini dikenal dengan

Contoh BOP Tarif Tunggal

Morning Star Company memproduksi 2 macam produk : Ppat warna putih dan
plat warna biru. Data biaya produksi MORNING STAR Company tahun 2008

Jika cost driver tunggal yang dipilih adalah jam mesin, maka tariff BOP :
Rp. 648.000 : 60.000 JM = Rp. 10.8 / JM

Menghitung pembebanan BOP dan biaya produksi perunit dengan BOP tarif
tunggal:

Contoh BOP Departemenisasi

Metode Alokasi langsung

CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni


departemen proses 1 dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu
departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh
tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen
produksi dengan proporsi:

Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen adalah

Maka alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:


1. BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan
ke masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing

Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-

Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-

Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-

Total = Rp 30.000.000,-

2. BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan


ke masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing:

Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-

Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-

Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-


Total = Rp 60.000.000,-
Contoh BOP ABC System

PT. Jalan Terus memproduksi 2 barang yaitu sepatu dan sandal. Berikut data
keuangan yang terhimpun untuk masing-masing produk:

Jenis Barang
Keterangan
Sepatu Sandal
Volume Produksi (Unit) 1,000 2,000
Harga Jual (Rupiah) Rp. 20,000 Rp. 10,000
Biaya Utama (Rupiah) Rp. 10,000 Rp. 5,000
Jam Kerja Langsung 500 Jam 1,000 Jam

Data dari hasil identifikasi manajemen menunjukan aktivitas dan biaya yang
dianggarkan adalah sebagai berikut:

Aktivitas Anggaran Aktivitas


Rekayasa Rp. 100,000 Jam

Set up Rp. 500,000 Jam

Mesin Rp. 2,000,000 Jam


Packaging Rp. 200,000 Jumlah

Data dari aktivitas sesungguhnya adalah sebagai berikut:

Konsumsi
Aktivitas Jumlah
Sepatu Sandal
Rekayasa Rp. 35,000 Rp. 15,000 Rp. 50,000

Set up Rp. 50,000 Rp. 50,000 Rp. 100,000

Mesin Rp. 250,000 Rp. 150,000 Rp. 400,000

Packaging Rp. 50,000 Rp. 50,000 Rp. 100,000

Maka perhitungan sistem ABC adalah

Aktivitas Jumlah anggaran Jumlah aktivitas Tarif aktivitas


Rekayasa Rp. 100,000 Rp. 50,000 Rp. 2
Set up Rp. 500,000 Rp. 100,000 Rp. 5
Mesin Rp. 2,000,000 Rp. 400,000 Rp. 50
Packaging Rp. 200,000 Rp. 100,000 Rp. 2

Setelah itu bebankan biaya overhead kepada masing-masing produk perusahaan

Produk Sepatu

Aktivitas Tarif Jumlah Total Biaya OH Biaya OH / Unit

Rekayasa Rp. 2 Rp. 35,000 Rp. 70,000 Rp. 2


Set up Rp. 5 Rp. 50,000 Rp. 250,000 Rp. 5

Mesin Rp. 50 Rp. 250,000 Rp. 12,500,000 Rp. 50

Packaging Rp. 2 Rp. 50,000 Rp. 100,000 Rp. 2

Total Rp. 12,920,000 Rp. 59

Produk Sandal

Aktivitas Tarif Jumlah Total Biaya OH Biaya OH / Unit

Rekayasa Rp. 2 Rp. 15,000 Rp. 30,000 Rp. 2

Set up Rp. 5 Rp. 50,000 Rp. 250,000 Rp. 5

Mesin Rp. 50 Rp. 150,000 Rp. 7,500,000 Rp. 50

Packaging Rp. 2 Rp. 50,000 Rp. 100,000 Rp. 2

Total Rp. 7,880,000 Rp. 59

Jadi, biaya per unit dengan perhitungan metode akuntansi ABC adalah:

Keterangan Sepatu Sandal


Biaya Utama* Rp. 10,000,000 Rp. 10,000,000
Biaya OH** Rp. 59,000 Rp. 118,000
Jumlah Rp. 10,059,000 Rp. 10,118,000
Unit produksi (unit) 1,000 2,000
Harga per unit*** Rp. 10,059 Rp. 5,059

*Biaya utama = Biaya utama x Volume produksi

**Biaya OH =  Total biaya OH x Volume produksi

***Harga per unit = (Jumlah biaya utama + Biaya OH) : Unit produksi
2. Bagaimana efeknya dengan Harga Pokok

= Pembebanan biaya overhead pabrik tentunya memberikan pengaruh kepada harga


pokok, karena biaya overhead pabrik merupakan salah satu komponen biaya sebagai
penentu besarnya harga pokok produksi, dimana biaya ini merupakan biaya-biaya inti
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Semakin besar biaya
overhead pabrik suatu perusahaan maka semakin tinggi pula harga pokok produk
perusahaan tersebut, begitu pula sebalinya. Setiap perusahaan menginginkan harga
pokok produksi yang rendah dengan hasil yang maksimal, karena harga pokok
produksi berpengaruh terhadap harga jual suatu produk dan apabila harga jual suatu
produk tinggi sedangkan perusahaan lain yang memproduksi suatu produk yang sama
dan kualitas yang sama tetapi harga jual produk lebih rendah, maka perusahaan akan
kalah dalam persaingan pasar. Maka dalam hal ini perusahaan harus mengefisiensikan
segala sesuatu yang bisa membentuk harga pokok produksi, salah satunya biaya
overhead pabrik.

Anda mungkin juga menyukai