Anda di halaman 1dari 61

PRODUK HILANG

DALAM PROSES
Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses
Terhadap Perhitungan HP.Produk Per Satuan

 Tidak semua produk yang diolah dapat


menjadi produk yang baik dan memenuhi
standart yang ditetapkan, ada kemungkinan
terjadinya produk yang hilang
 Berdasarkan saat terjadinya kehilangan :
* Hilang di awal proses
* Hilang di akhir proses
Hilang di awal proses

 Produk yg hilang diawal proses, dianggap


tidak ikut menyerap biaya produksi yg
dikeluarkan oleh departemen yg
bersangkutan, sehingga tidak diikut
sertakan dalam perhitungan unit ekuivalen
produk
 Dalam dept produksi pertama, produk yg
hilang pada awal proses berakibat
menaikkan harga pokok produksi persatuan
Contoh: (HILANG AWAL PROSES)

PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan


metode harga pokok proses, melalui 2 departemen produksi,
informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya
produksi sbb:
Data Produksi
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Produk hilang awal 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%
Biaya produksi

Jenis biaya Departemen I Departemen 2


Bahan Rp 6.000.000 -‑
Tenaga kerja Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
Overhead pabrik Rp 1.725.000 Rp 3.600.000

Hitung lah:
 Biaya Produksinya dan buatkan laporan biaya
produksi per departemen.
Menghitung untuk departemen 1
Unit ekuivalen :
Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept 2 100.000 kg
Produk dalam proses akhir 20.000 kg
Peoduk yang hilang awal proses 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg
Perhitungan harga pokok

Menghitung untuk departemen 1


Biaya Yang Dibebankan Dept 1
Bahan = Rp.6.000.000 : 120.000 =Rp. 50 Tenaga
kerja = Ro. 3.450.000 : 115.000 = Rp. 30
Overhead pabrik =Rp. 1.725.000 : 115.000 = Rp. 15
Jumlah biaya Rp 11.175.000 = Rp 95
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke Dept 2 = 100.000 x Rp95
=Rp 9.500.000
Harga pokok BDP Akhir
Bahan = 100%X20.000X Rp.50 = Rp. 1.000.000
Tenaga kerja = 75%X20.000X Rp. 30 = Rp. 450.000
Overhead pabrik = 75%X20.000X Rp. 15 = Rp. 225.000
Rp. 1.675.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.11.175.000
                 
PT. RAMA  
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X  
                 
Data Produksi              
                 
Dimasukkan dalam proses           125.000 kg
                 
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang       100.000 kg    
Produk dalam proses akhir       20.000kg    
Produk hilang awal         5.000kg    
Jumlah produk yang dihasilkan       125.000 kg
                 
Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X      
      Total Unit Per kg  
                 
Biaya BB     Rp 6.000.000 120.000Rp 50  
Biaya TK       3.450.000 115.000  30  
Biaya FOH     1.725.000 115.000  15  
                 
Jumlah     Rp 11.175.000  Rp 95  
                 
Perhitungan Biaya              
                 
HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B        

  100.000Kg X Rp 95   Rp 9.500.000 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:        
  Biaya BB   Rp 1.000.000       
  Biaya TK     450.000       
  Biaya FOH     225.000       
              1.675.000 
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 11.175.000 
                 
Menghitung untuk departemen 2

Unit ekuivalen: Bahan = 85.000+(10.000x100%) = 95.000


Konversi = 85.000+(10.000x 50%) = 90.000

Biaya perunit HP BDP dari Dept 1 = Rp. 9.500.000:95.000 = Rp. 100


Tenaga kerja = Rp. 6.300.000: 90.000 = Rp. 70
Overhead pabrik = Rp. 3.600.000: 90.000 = Rp. 40
= Rp.19.400.000 Rp. 210
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke gudang
= 85.000 x Rp210 = Rp 17.850.000
Harga pokok BDP Akhir
HP BDP dari Dept 1 100% x 10.000 x Rp 100 = Rp 1.000.000
Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp 70 = Rp 350.000
Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000
Rp 1.550.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 19.400.000
Hilang di akhir proses
 Produk yang hilang di akhir
proses sudah ikut menyerap
biaya produksi yang dikeluarkan
dalam departemen yang
bersangkutan, sehingga harus
diperhitungkan dalam
perhitungan unit ekuivalensi
Contoh: (HILANG AKHIR PROSES)
PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga
pokok proses_ melalui 2 departernen produksi, informasi berkaitan
dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Produksi
Hilang akhir 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir: 100% 100%
Biaya bahan
Biaya konversi 75% 50%
Biaya Produksi

Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2

Bahan Rp 5.000.000 __

Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000

Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp. 3.800.000


Menghitung untuk departemen 1
Unit ekuivalen: Bahan = 100.000+(20.000x100%)+5.000 =
125.000
Konversi = 100.000+(20.000x 75%)+5.000 = 120.000
Biaya per unit: Bahan = Rp. 5.000.000: 125.000 = Rp. 40
Tenaga kerja = Rp. 2.400.000: 120.000 = Rp. 20
OH Pabrik = Rp. 1.200.000: 120.000 = Rp. 10 +
= Rp 8.600.000 = Rp 70,-
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 100.000xRp. 70 = Rp. 7.000.000
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 70 = Rp. 350.000
Harga pokok barang selesai di transfer ke dept 2 = Rp
7.350.000
Harga pokok BDB Akhir
Bahan 100% x 20.000x Rp. 40 = Rp. 800.000
Tenaga kerja 75% x 20.000x Rp. 20 = Rp. 300.000
OH Pabrik 75% x 20.000x Rp. 10 = Rp. 150.000
Rp. 1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp. 8.600.000
 Menghitung untuk departemen 2
Unit ekuivalen : Bahan = 85.000+(10.000x100%)+5.000 =
100.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) +5.000 = 95.000
 
Biaya perunit : HP BDP dr Dept 1 = Rp.7.350.000: 100.000 = Rp. 73,5
Tenaga kerja = Rp.5.700.000: 95.000 = Rp. 60
OH Pabrik = Rp.3.800.000: 95.000 = Rp. 40 +
Rp.16.850.000 Rp. 173,5
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 85.000x Rp. 173,5 = Rp 14.747.500
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 173,5 = Rp. 867.500
Harga pokok barang selesai di transfer ke gudang =
Rp.15.615.000
Harga pokok BDB Akhir
BDP dari Dept 1100% x 10.000xRp. 73,5 = Rp. 735.000
Tenaga kerja 50% x 10.000xRp. 60 = Rp. 300.000
OH Pabrik 50% x 10.000 x Rp. 40 = Rp. 200.000 Rp. 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.16.850.000
Contoh Soal
PT. ABC mengolah produknya melalui dua departemen Produksi I dan
II. Kegiatan selama bulan Februari th 2000 adalah sebagai berikut:

Dept. I Dept. II
Masuk proses: 1.500 unit 1.250 unit
 Selesai 1.250 unit 1.100 unit
 Dalam proses 100 unit 100 unit
 Hilang awal proses 150 unit 50 unit
BBB Rp. 1.485.000 -
BTKL Rp. 2.640.000 Rp.
2.052.000
BOP Rp. 1.170.000 Rp.
1.044.000
Tk. Penyl BDP  BB 100% -
TK 70% 40%
BOP 50% 60%
Diminta, buat laporan harga pokok produksi Dept. I & Dept. II pada
produk hilang di awal proses dan hilang di akhir proses
Perhitungan harga pokok produksi per unit Dept. I
Biaya Jumlah Ekuivalen Unit HP per Unit

BBB Rp.1.485.000 1.250 +(100 x 100%) = 1.350 Rp. 1.100

BTKL Rp.2.640.000 1.250 +(100 x 70%) = 1.320 Rp. 2.000

BOP Rp.1.170.000 1.250 +(100 x 50%) = 1.300 Rp. 900

Jml Rp.5.295.000 Rp. 4.000


Perhitungan harga pokok barang jadi Dept. I yang ditransfer ke
Dept. II & barang dalam proses Dept. I
HP Brg jadi Dept. I yang ditransfer ke Dept. II
1.250 x Rp. 4.000 Rp.5.000.000
H.P Barang dalam proses Dept. I
- BBB = 100 x 100% x Rp. 1.100 = Rp.110.000
- BTKL = 100 x 70% x Rp. 2.000 = Rp.140.000
- BOP = 100 x 50% x Rp. 900 = Rp. 45.000 Rp. 295.000
Jumlah biaya produksi bulan Februari Rp. 5.295.000
                 
PT. ABC  
Laporan Biaya Produksi Departemen I Bulan Februari 2000  
                 
Data Produksi              
                 
Dimasukkan dalam proses           1.500 kg
                 
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang       1.250 Kg    
Produk dalam proses akhir       100Kg    
Produk hilang awal        150kg    
Jumlah produk yang dihasilkan       1.500 kg
                 
Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X      
      Total Unit Per kg  
                 
1.485.000
Biaya BB     Rp Rp 1.100 
2.640.000
Biaya TK         2.000 
1.170.000
Biaya FOH       900 
                 
Jumlah     Rp 5.295.000  Rp 4000  
                 
Perhitungan Biaya              
                 
HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen II        

  1.250Kg X 4000   Rp 5.000.000 


Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:        
  Biaya BB   Rp 110.000       
  Biaya TK     140.000       
  Biaya FOH     45.000       
              295.0000 
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 5.295.000 
                 
SEKIAN
Penambahan Bahan
Pada Departemen
21
Lanjutan
Penambahan biaya bahan pada
departemen lanjutan dapat mempengaruhi :
1. Kenaikan unit yang dihasilkan.
2. Kenaikan biaya per unit, tetapi unit
yang dihasilkan tidak mengalami
perubahan.
3. Kenaikan biaya per unit dan unit yang
dihasilkan.
Contoh
22

PT TSM adalah perusahaan minuman dalam kemasan,


mempunyai departemen produksi, yaitu departemen
penvampuran dan departemen pengolahan.
Data Produk
Departemen Pencampuran
Produk Masuk Proses 15.000 liter
Produk Ditransfer ke departemen pengolahan 14.800 liter
Produk dalam proses akhir 200 liter
(Tingkat penyelesaian 100% bahan, 80% biaya konversi)
Departemen Pengolahan
Produk diterima dari departemen pencampuran 14.800 liter
Penambahan unit produk 1.000 liter
Produk ditransfer ke gudang15.200 liter
Produk dalam proses akhir 600 liter
(Tingkat penyelesaian 100% bahan, 75% biaya konversi)
Contoh
23

Departemen Departemen
Pencampuran Pengolahan
Biaya Bahan Rp 1.800.000 Rp 1.264.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.122.000 Rp 939.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 1.496.000 Rp 626.000

Total Rp 4.418.000 Rp 2.829.000

Diminta : Susunlah laporan Biaya Produksi PT TSM untuk bulan


Agustus 2006
Penyelesaian
24

Unit Ekuivalen
Departemen Pencampuran
Produk Selesai + (PDP akhir x Tingkat Penyelesaian)
Bahan : 14.800 liter + (200 liter x 100%) = 15.000 liter
Biaya konversi : 14.800 liter + (200 liter x 80%) =
14.960 liter

Departemen Pengolahan
Bahan baku : 15.200 liter + (600 liter x 100%) = 15.800 liter
Biaya konversi : 15.200 liter + (600 liter x 75%) =
15.650 liter
Penyelesaian PT TSM
25 Laporan Biaya Produksi
Departemen Pencampuran
Bulan Agustus 2006
1. Skedul kuantitas
Produk Masuk Proses = 15.000 liter

Produk Ditransfer ke departemen pengolahan = 14.800 liter


Produk Dalam Proses Akhir = 200 liter
(100% bahan, 80% biaya konversi) = 15.000 liter

2.
Biaya Dibebankan Total Unit Ekuivalen Biaya/unit
Elemen Biaya

Bahan baku Rp 1.800.000 15.000 liter Rp 120

Tenaga kerja Rp 1.122.000 14.960 liter Rp 75

BOP Rp 1.496.000 14.960 liter Rp 100

Total Rp 4.418.000 Rp 295


3. Pertanggungjawaban Biaya
HP. Selesai ditransfer ke departemen pengolahan
14.800 liter x Rp 295 Rp 4.366.000

HP. Produk dalam Proses


Biaya Bahan : 200 x 100% x Rp 120 = Rp 24.000
Biaya Tenaga Kerja : 200 x 80% x Rp 75 = Rp 12.000
Biaya Overhead : 200 x 80% x Rp 100 = Rp 16.000 +
Rp 52.000 +
Rp 4.418.000
Penyelesaian PT TSM
Laporan Biaya Produksi
Departemen Pengolahan
26 Bulan Agustus 2006
1. Skedul kuantitas
Produk Diterima dari departemen pencampuran = 14.800 liter
Produk tambahan = 1.000 liter
= 15.800 liter

Produk Ditransfer ke gudang = 15.200 liter


Produk Dalam Proses Akhir = 600 liter
(100% bahan, 75% biaya konversi) = 15.800 liter

2. Biaya Dibebankan Total Unit Ekuivalen Biaya/unit


Elemen Biaya

HP. Dari Departemen


Pencampuran Rp 4.366.000 15.800 liter Rp 276,33

Bahan baku Rp 1.264.000 15.800 liter Rp 80

Tenaga kerja Rp 939.000 15.650 liter Rp 60

BOP Rp 626.000 15.650 liter Rp 40


3. PertanggungjawabanTotal
Biaya Rp 7.195.000 Rp 456,33
HP. Selesai ditransfer ke gudang
15.200 liter x Rp 456,33 Rp 6.936.216

HP. Produk dalam Proses


HP. Departemen pencampuran : 600 x Rp 276,33 = Rp 168.798
Biaya Bahan : 600 x 100% x Rp 80 = Rp 48.000
Biaya Tenaga Kerja : 600 x 75% x Rp 60 = Rp 27.000
Biaya Overhead : 600 x 75% x Rp 40 = Rp 18.000 +
Rp 258.798 +
Rp 7.195.014
SELESAI
METODE HARGA POKOK
PROSES
Ada 2 metode biaya untuk
mengkalkulasi biaya produksi barang
dalam proses, dengan perhitungan unit
ekuivalen produksi berbeda :
 Metode Harga pokok rata-rata
(Average Costing)
 Metode Harga pokok pertama masuk
pertama keluar (FIFO Costing)
Metode Harga Pokok Rata-
rata (Weighted Average)
 Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis
biaya produksi, yaitu : biaya bahan, biaya tenaga
kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya
yang melekat pada persediaan barang dalam proses
awal ditambah biaya-biaya periode berjalan.
 Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan :
Barang jadi (yang ditransfer ke departemen
berikutnya) ditambah barang dalam proses akhir
menurut unit ekuivalen.
 Harga pokok rata-rata kemudian dihitung
berdasarkan total biaya dibagi jumlah unit ekuivalen.
Contoh: Metode Rata-rata
PT MELATI mengolah produk melalui 2 departemen , yaitu
Depertemen 1 dan Departemen 2, dalam kedua tahap
pengolahan produk tersebut terdapat work in process awal
periode. Data produksi dan biaya produksi untuk bulan Mei
2010 sebagai berikut
Data produksi
Keterangan Departemen A Departemen B
Barang dalam proses Awal 10.000 Unit 5.000 Unit
Masuk dalam proses 115.000 Unit 105.000 Unit
Barang selesai 105.000 Unit 102.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 8.000 Unit
Tingkat Penyelesaian konversi
BDP awal 80% 60%
BDP akhir 75% 50%

Tingkat penyelesaian biaya bahan semuanya 100%


Biaya Produksi bulan Mei 2006

Jenis biaya Departemen A Departemen B

Biaya bahan Rp 5.175.000 --

Biaya tenaga kerja Rp 3.360.000 Rp 5.150.000


Biaya overhead pabrik Rp 2.800.000 Rp 4.120.000

Harga pokok BDP awal


Jenis biaya Departemen A Departemen B

Biaya bahan Rp 450.000 Rp 390.000

Biaya tenaga kerja Rp 360.000 Rp. 362.000

Biaya overhead pabrik Rp 80.000 Rp 332.000


Metode Harga pokok Rata-rata

Bagaimana LAPORAN BIAYA PRODUKSI


masing-masing departemen per 31 Mei 2006

Menghitung untuk departemen A


Unit ekuivalen :
Bahan = 105.000 + (20.000 x 100%) =
125.000 BT Kerja = 105.000 + (20.000 x
75%) = 120.000
BO Pabrik = 105.000 + (20.000 x 75%)
= 120.000
PT MELATI
DEPARTEMEN A
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN MEI 2010

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal (BB=100%,BK=80%) 10.000 Unit
Masuk dalam proses 115.000 Unit
Jumlah yang masuk diproduksi Dept A
125.000 Unit
Barang selesai 105.000 Unit
Barang dalam proses Akhir (BB=100%,BK=75%)
20.000 Unit
Jumlah yang diproduksi 125.000
Unit Biaya
Elemen Biaya bin Mei H.P BDP Awal Total Biaya Biaya per unit
BIAYA YANG DIBEBANKAN
Bahan Rp 5.175.000 Rp 450.000 Rp 5.625.000 Rp 45
Tenaga kerja Rp 3.360.000 Rp 360.000 Rp 3.720.000 Rp 31
OH pabrik Rp 2.800.000 Rp 80.000 Rp 2.880.000 Rp 24
Jumlah Rp.11.335.000 Rp 890.000 Rp12.225.000 Rp 100
PERHITUNGAN HARGA POKOK
Harga pokok barang selesai yang ditransfer ke Departemen B
105.000 X Rp 100 = Rp
10.500.000

Harga Pokok BDP Akhir


Bahan = 20.000 x 100% x Rp 45 = Rp 900.000
Tenaga kerja = 20.000 x 75% x Rp 31 = Rp 465.000
Overhead pabrik = 20.000 x 75% x Rp 24 = Rp 360.000 Rp
1.725.000

Jumlah harga pokok yang diperhitungkan


Rp.12.225.000
 Menghitung untuk departemen B
Unit ekuivalen :
Brg dr Dep A= 102.000 + (8.000 x 100%) =
110.000
Bahan = 102.000 + (8.000 x 100%) =
110.000
BT Kerja = 102.000 + (8.000 x 50%) =
106.000
BO Pabrik = 102.000 + (8.000 x 50%)
= 106.000
PT MELATI
DEPARTEMEN B
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN MEI 2010

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal (BB=100%,BK=60%) 5.000 Unit
Masuk dalam proses 105.000 Unit
Barang selesai 102.000
Unit
Barang dalam proses Akhir (BB=100%,BK=50%) 8.000
Unit
 
ElemenYANG
BIAYA Biaya DIBEBANKAN
By Tambahan H.P BDP Awal Total Biaya Biaya per unit
Brg Dept A Rp Rp Rp 95,40
10.500.000
10.500.000
Rp 390.000 Rp
Bahan ---- Rp 3,60
390.000
Tenaga kerja Rp 5.150.000 Rp. 362.000 Rp 5.512.000 Rp 52
OH pabrik Rp 4.120.000 Rp 332.000 Rp 4.452.000 Rp 42
Jumlah Rp 19.770.000 Rp 1.084.000 Rp 20.854.000 Rp 193
PERHITUNGAN HARGA POKOK
Harga pokok barang selesai yang ditransfer ke Gudang barang jadi
102.000 X Rp 193 = Rp 19.686.000

Harga Pokok BDP Akhir


BDP dari Dep A = 8.000 x 100% x Rp 95,40 = Rp 763.200
Bahan = 8.000 x 100% x Rp 3,6 = Rp 28.800
Tenaga kerja = 8.000 x 50% x Rp 52 = Rp 465.000
Overhead pabrik = 8.000 x 50% x Rp 42 = Rp 168.000
Rp 1.168.000
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp. 20.854.000
Metode Harga Pokok FIFO
(First - In, First - Out)
 Setiap elemen harga pokok produk dalam proses
awal tidak digabungkan dengan elemen biaya yang
terjadi dalam periode yang bersangkutan.
 Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses
awal x tingkat penyelesaian yang dibutuhkan) +
Produksi Current + (Produk dalam proses akhir x
Tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati).
 Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya
dihitung sebesar elemen biaya yang terjadi pada
periode yang bersangkutan dibagi jumlah produksi
ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
Metode Harga pokok FIFO

PT. KRISMON mengolah produk melalui 2 departemen, produk


yang berasal dari Dept. A dipindahkan ke Dept. B untuk
diproses menjadi produk jadi yang siap digunakan. Data
produksi dan biaya dalam tahun 200xDepartemen
sbb: Departemen
A B
Produk dalam proses per awal
(BB 100 %, Konversi 75%) 400 —
Produk masuk proses 3.100 —
Produk selesai ditransfer ke Dept. B 2.500 —
Produk dalam proses akhir
(BB 100 %, Konversi 50%) 500 —

Produk dalam proses Awal


(Konversi 50%) — 300
Produk selesai diterima dari Dept. A — 2.500
Produk selesai ditransfer ke gudang — 2.100
Produk dalam proses akhir
(Konversi 80%) — 600

Produk hilang awal proses 500 —


Harga pokok produk dalam proses Departemen Departemen
awal A B
Harga Pokok dari Dept. A — Rp. 475.000
Biaya Bahan Baku Rp. 90.000 —
Biaya Tenaga Kerja Rp. 65.000 Rp. 150.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 85.000 Rp. 125.000

Biaya Ditambahkan :
Biaya Bahan Baku Rp. 637.000 —
Rp.
Biaya Tenaga Kerja Rp. 931.000 910.800
Rp.
Biaya Overhead Pabrik Rp. 392.000 1.113.200
Diminta :
1.Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi per departemen produksi
dengan menggunakan metode FIFO.
2.Buatlah jurnal yang diperlukan.
PT Krismon
DEPARTEMEN A
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal 400 Unit
Barang masuk proses 3.100 Unit 3.500 Unit

Barang selesai ditransfer ke Dept. B 2.500 Unit


Barang dalam proses Akhir 500 Unit
Produk hilang awal proses 500 Unit 3.500 Unit

Unit ekuivalen :
 Bahan = 2.100(2.500-400) + (500x 100%) = 2.600
Unit
 BT Kerja = 2.100(2.500-400) + (400x 25%) + (500x 50%) =
2.450 Unit
 BO Pabrik = 2.100(2.500-400) + (400x 25%) + (500x 50%)=
2.450 Unit
BIAYA YANG DIBEBANKAN

Biaya persedian produk dalam Jumlah


proses awal Biaya   Biaya Per Unit

Biaya Bahan Baku 90.000    

Biaya Tenaga Kerja 65.000    

Biaya Overhead Pabrik 85.000    


  240.000    

Biaya Ditambahkan :      
Biaya Bahan Baku 637.000 2.600 245,00
Biaya Tenaga Kerja 931.000 2.450 380,00
Biaya Overhead Pabrik 392.000 2.450 160,00
Jumlah Biaya Tambahan 1.960.000    
Jumlah biaya yang dibebankan 2.200.000   785,00
PERHITUNGAN HARGA POKOK

Biaya ditransfer ke Dept B        

Biaya persedian produk dalam proses awal      240.000  


Biaya penyelesaian        
Biaya Bahan Baku 400 0% 245 - 
Biaya Tenaga Kerja 400 25% 380 38.000  
Biaya Overhead Pabrik 400 25% 160 16.000 294.000
HP di transfer masuk dan selesai 2.100   785   1.648.500
Jumlah biaya yang ditransfer ke dept B        1.942.500
Biaya persedian produk dalam proses akhir         
Biaya Bahan Baku 500 100% 245 122.500  
Biaya Tenaga Kerja 500 50% 380 95.000  
Biaya Overhead Pabrik 500 50% 160 40.000 257.500
Jumlah biaya dipetanggungjawabkan        2.200.000
PT Krismon
DEPARTEMEN B
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal 300 Unit
Barang masuk dr dept A 2.500 Unit 2.800 Unit

Barang selesai ditransfer ke Gudang 2.100 Unit


Barang dalam proses Akhir 600 Unit
Produk rusak bersifat normal 100 Unit 2.800 Unit

Unit ekuivalen :
 Dr Dept = 1.800(2.100-300) + (600x 100%) +100 = 2.500 Unit
 Bahan = 1.800(2.100-300) + (600x 100%) +100 =
2.500 Unit
 BT Kerja =1.800(2.100-300)+(300x 50%) + (600x 80%)+100 =
2.530 Unit
 BO Pabrik =1.800(2.100-300)+(300x 50%) + (600x 80%)+100=
2.530 Unit
BIAYA YANG DIBEBANKAN

Biaya persedian produk dalam Jumlah


proses awal Biaya   Biaya Per Unit
Biaya dari Dept A 475.000    
Biaya Tenaga Kerja 150.000    
Biaya Overhead Pabrik 125.000    

  750.000    

Biaya Ditambahkan :      

Barang dr Dept A 1.942.500 2.500 777,00


Biaya Tenaga Kerja 910.800 2.530 360,00
Biaya Overhead Pabrik 1.113.200 2.530 440,00
Jumlah Biaya Tambahan 3.966.500    
Jumlah biaya yang dibebankan 4.716.500   1.577,00
PERHITUNGAN HARGA POKOK

Biaya ditransfer ke Gudang          


Biaya persedian produk dalam
proses awal       750.000  
Biaya penyelesaian          
Biaya Tenaga Kerja 300 50% 360,00 54.000  
Biaya Overhead Pabrik 300 50% 440,00 66.000 870.000
Biaya HP produk selesai 1.800   1.577,00   2.838.600
Biaya HP Barang rusak 100   1.577,00   157.700
Jumlah biaya yang ditransfer ke
dept B         3.866.300
Biaya persedian produk dalam
proses akhir          
Barang dr Dept A 600 100% 777,00 466.200  
Biaya Tenaga Kerja 600 80% 360,00 172.800  
Biaya Overhead Pabrik 600 80% 440,00 211.200 850.200
Jumlah biaya dipetanggungjawabkan         4.716.500
61

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai