Anda di halaman 1dari 6

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam prinsip akuntansi Indonesia (PAI 1984), tujuan pelaporan keuangan dinyatakan sebagai
“Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan”. Tujuan tersebut terdiri dari dua tujuan pokok,
yaitu “Tujuan Umum” dan “Tujuan Kualitatif”. Tujuan umum akuntansi keuangan dan laporan
keuangan merupakan gambaran mengenai informasi apa yang akan dihasilkan oleh akuntansi
keuangan.
Dalam tujuan tersebut tidak dinyatakan secara tegas mengenai siapa pihak yang dituju oleh
informasi keuangan, namun begitu secara implisit dapat disimpulkan bahwa pihak yang dituju oleh
informasi keuangan adalah terbatas pada pihak investor dan kreditor. Sedangkan “Tujuan Kualitatif”
dalam PAI 1984 sebenarnya merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh informasi keuangan agar
mampu mencapai tujuan laporan keuangan itu sendiri.
Dalam buku ini tidak akan dibahas mengenai “Tujuan Kualitatif” tersebut, tetapi fokus
pembahasannya adalah mengenai “Tujuan Umum” dan akan diperbandingkan dengan tujuan
pelaporan keuangan menurut FASB dalam SFAC No. 1.
Tujuan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan menurut PAI 384 adalah seperti berikut ini:
Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan
informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dasar penetapan tujuan akuntansi keuangan
adalah siapa yang menjadi pihak yang dituju oleh informasi keuangan yang dihasilkan oleh aktivitas
akuntansi keuangan. Pihak yang dituju oleh akuntansi keuangan dinyatakan dengan kata “pihak-
pihak” yang berkepentingan”. PAI tidak secara tegas menunjuk mengenai siapa pihak yang
berkepentingan terhadap suatu unit usaha. Jika hal ini dibandingkan dengan SFAC No. 1, maka
pihak yang dituju oleh informasi keuangan jelas dinyatakan dalam paragraph ke-24. SFAC No. 1
menyebutkan bahwa pihak yang berkepentingan terhadap suatu informasi keuangan unit usaha
adalah: pemilik, pemberi kredit, pemasok, calon investor dan kreditor, karyawan, manajemen,
direktur, pelanggan, analis keuangan, penjamin efek dan broker, pasar modal, dinas perpajakan,
pemerintah, organisasi buruh, asosiasi perdagangan, peneliti bisnis, pengajar/dosen akuntansi dan
siswanya, dan masyarakat luas.
Begitu luasnya pihak yang dituju oleh informasi keuangan menurut SFAC No. 1 menunjukkan bahwa
akuntansi merupakan aktivitas sosial. Dengan demikian akuntansi dituntut untuk memenuhi
berbagai kepentingan yang berbeda di antara para pemakai informasi tersebut. Jika kata “pihak-
pihak yang berkepentingan” dalam PAI mempunyai maksud yang sama dengan pihak yang dituju
oleh informasi keuangan seperti dalam SFAC No. 1, maka tujuan umum laporan keuangan dalam
PAI menjadi terlalu sempit, karena tidak konsisten dengan siapa saja pihak yang berkepentingan
terhadap informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
Tujuan umum laporan keuangan menurut PAI terdiri dari lima tujuan, masing-masing adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul
dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,
seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Tujuan umum yang pertama mengisyaratkan bahwa tujuan akuntansi/laporan keuangan adalah
menghasilkan informasi mengenai aktiva dan kewajiban serta modal pemilik suatu perusahaan.
Media informasi keuangan yang memberikan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan modal
pemilik adalah neraca. Sampai di sini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan “pihak-pihak
yang berkepentingan” menurut PAI adalah investor dan kreditor, karena investor dan kreditor yang
paling berkepentingan terhadap informasi neraca.
Tujuan umum yang pertama ini mempunyai makna yang hampir sama dengan yang dinyatakan
dalam SFAC No. 1 paragraph ke-41, yaitu mengenai informasi sumber-sumber ekonomi, kewajiban,
dan modal pemilik.
Financial reporting shauld provide information about an enterprise’s economic resources,
obligations, and owners’ eguity. That information helps investors, creditors, and others identify the
enterprise’s financial strengths and weaknesses and assess its liquidity and solvency.
Menurut pernyataan di atas tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai sumber-sumber ekonomik perusahaan, kewajiban-kewajibannya, dan informasi mengenai
modal pemilik. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk membantu investor dan kreditor serta pemakai
lain dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan finansial perusahaan dan untuk mengetahui
likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
Tujuan umum laporan keuangan yang ke-2 menurut PAI adalah informasi mengenai perubahan
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba. Aktiva neto mempunyai pengertian sejumlah modal pemilik berupa modal
saham atau modal disetor. Fokus yang menjadi tujuan informasi mengenai perubahan aktiva neto
adalah pihak investor dan kreditor. “Tujuan umum yang ke-2 ini juga menunjukkan bahwa yang
dimaksud dengan “pihak-pihak yang berkepentingan” oleh PAI adalah investor dan kreditor.
Tujuan umum yang ke-2 tersebut dapat dibandingkan dengan tujuan pelaporan keuangan menurut
SFAC No. 1 paragraph ke-40. Tujuan pelaporan keuangan sebagaimana terdapat dalam paragraph
ke-40 mempunyai pengertian yang lebih luas, karena juga mencakup pengertian tujuan umum yang
pertama dalam PAI, yakni mengenai informasi aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Tujuan
pelaporan keuangan dalam paragraph ke-40 dinyatakan sebagai berikut:
Financial reporting should provide information about the econamic resources of an enterprise, the
claims to those resources (obligations of the enterprise to transfer resources to other entities and
owners equity), and the effects of transactions, events, and circumstances that change resources
and claims to those resources.
Informasi yang dimaksud dalam tujuan di atas adalah untuk memenuhi kepentingan investor dan
kreditor, sebagaimana juga yang dimaksud oleh PAI dalam tujuan umum yang pertama dan kedua.
Sampai di sini dapat disimpulkan bahwa fokus informasi keuangan yang dimaksud oleh PAI adalah
terbatas hanya untuk memenuhi kepentingan investor dan kreditor.
Tujuan umum laporan keuangan yang ke-3 menurut PAI adalah mengenai informasi keuangan yang
membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Ada dua pihak yang berkepentingan terhadap informasi laba perusahaan, yaitu pihak investor
selaku pemilik dan kreditor selaku pemberi pinjaman.
Terhadap informasi laba, investor berkepentingan untuk memperkirakan dividen yang menjadi
bagiannya, atau memprediksi harga saham di pasar modal. Pihak kreditor menggunakan informasi
laba perusahaan (sekarang dan potensial) untuk mengurangi ketidakpastian mengenai tingkat risiko
kredit yang diberikan. Tujuan umum menurut PAI ini mempunyai maksud yang hampir sama dengan
tujuan pelaporan keuangan dalam SFAC No. 1 paragraph ke-42 berikut:
Financial reporting should provide information about an enterprise’s financial performance during a
period. Investors and creditors often use information about the past to help in assessing the
prospects of an enterprise. Thus, athough investment and credit decisions reflect investors’ and
creditors’ expectations about future enterprise performance, these expectations are commonly
based at least partly on evaluations of past enterprise performance.
Berdasarkan tujuan di atas, pelaporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
mengenai kinerja finansial perusahaan selama periode tertentu. Informasi mengenai kinerja finansial
perusahaan terdapat dalam laporan laba/rugi. Investor dan kreditor menggunakan informasi tersebut
untuk membantu memperkirakan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Dalam tujuan
umum yang ke-3 ini, PAI masih memfokuskan tujuan informasi keuangan kepada pihak investor dan
kreditor.
Tujuan umum laporan keuangan yang ke-4 menurut PAI adalah mengenai informasi penting lainnya
mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai
aktivitas pembiayaan dan investasi. Sebenarnya tujuan tersebut sudah tercakup dalam tujuan umum
yang pertama dan kedua. Tujuan umum yang keempat ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada investor dan kreditor.
Tujuan umum yang kelima menyatakan bahwa laporan keuangan dimaksudkan untuk
mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan. Secara sepintas tujuan tersebut memberi kemungkinan bahwa laporan
keuangan dapat menyajikan informasi lain, selain neraca, laba/rugi dan perubahan posisi keuangan.
Tetapi dengan kalimat seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.”,
menyebabkan tujuan tersebut tetap saja terlalu sempit, karena yang dimaksud dengan “informasi
lain” hanyalah keterangan-keterangan tambahan untuk laporan keuangan itu sendiri.
Tujuan umum laporan keuangan yang kelima tersebut di atas mempunyai pengertian yang hampir
sama dengan SFAC No. 1 paragraph ke-54, mengenai keterangan dan penafsiran manajemen.
Menurut paragraph tersebut, hal-hal yang mempunyai sifat khusus dalam pelaporan keuangan perlu
diperjelas lagi dengan keterangan atau interpretasi manajemen. Tujuannya adalah agar investor dan
kreditor serta pemakai lain lebih mudah untuk memahami informasi keuangan yang disajikan.
Financial reporting should include explanations and interpretations to help users understand
financial information provided.
Dari uraian mengenai perbandingan antara tujuan umum laporan keuangan menurut PAI 1984
dengan SFAC No. 1 di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pihak-pihak yang dituju oleh informasi keuangan menurut PAI 1984 terlalu
sempit, karena hanya meliputi pihak investor dan kreditor. Dengan demikian
maka fungsi laporan keuangan sebagai alat pertanggungjawaban hanya
terbatas pada tanggungjawab manajemen kepada investor dan kreditor saja.
2. Secara sepintas tujuan umum laporan keuangan menurut PAI 1984
mempunyai maksud yang sama dengan tujuan pelaporan keuangan menurut
SFAC No. 1, tetapi pihak yang dituju oleh informasi tersebut sesungguhnya
sangat lain. SFAC No. 1 secara tegas memang menyebutkan pihak investor
dan kreditor sebagai salah satu pihak yang dituju oleh informasi, tetapi di
samping itu juga disebut pihak pemakai potensial. Para pemakai potensial
inilah yang menjadikan akuntansi sebagai aktivitas sosial, karena begitu
luasnya pihak yang dituju oleh informasi akuntansi keuangan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa akuntansi dituntut untuk lebih mampu memenuhi
tugasnya sebagai alat pertanggungjawaban yang tidak hanya terbatas pada
pihak investor dan kreditor saja, tetapi juga tenggungjawab perusahaan
kepada publik.
3. Tujuan umum laporan keuangan menurut PA1 1984 tidak ditetapkan atas
dasar pertimbangan tanggungjawab perusahaan secara lengkap, yang
meliputi tanggungjawab kepada investor, kreditor, pemerintah, dan
masyarakat luas. Tujuan umum laporan keuangan dalam PAI 1984 secara
khusus dan PAI 1984 secara umum merupakan terjemahan dari apa yang
ada dalam standar akuntansi di Amerika Serikat, yakni Accounting Principle
Board Opinion No. 4. Tujuan umum laporan keuangan PAI 1984 tidak
ditetapkan atas dasar pertimbangan tujuan sosial ekonomik nasional,
sedangkan FASB menetapkan SFAC No. 1 atas dasar pertimbangan
mengenai tujuan sosial ekonomik di Amerika. Tujuan umum menurut PAI
1984 tersebut menyebabkan lingkup akuntansi keuangan menjadi sangat
sempit, karena hanya menghasilkan laporan keuangan yang tidak meliputi
tanggungjawab perusahaan secara lengkap.
Disarikan dari buku: Tujuan Pelaporan Keuangan, Penulis: Suwaldiman, M.Accy., SE., Akt., Hal: 47-
52.
http://keuanganlsm.com/tujuan-laporan-keuangan-menurut-prinsip-akuntansi-
indonesia-1984/#sthash.QdzhHIok.dpuf

Tujuan Laporan Keuangan (Tujuan Umum dan Kualitatif)


A.TujuanUmum

Tujuan laporan keuangan secara umum :

1. Informasi yg dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg
timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.
2. Memberikan informasi yg dapat dipercaya mengenai Aktiva, Kewajiban dan Modal.
3. Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban
seperti informasi mengenai aktivitas belanja.
5. Mengungkapkan informasi lain yg berhubungan dengan laporan keuangan yg relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan keuangan.
B.TujuanKualitatif

Agar laporan keuangan bermanfaat, maka harus dipenuhi oleh ketujuh poin di bawah ini.
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya uji
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Daya banding
7. Lengkap.
Keterangansingkatdaritujuankualitatif.

1. Relevan. Biasanya relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya
karena jika informasi tersebut tidak relevan maka informasi tersebut tidak ada gunanya bagi pemakai
informasi tersebut. Terkadang suatu informasi mempunyai tingkat relevansi yg tinggi untuk satu
pengguna tetapi belum tentu untuk pengguna yg lainnya.

2. Dapat Dimengerti. Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus
informasi yang dimengerti para pemakainya.

3. Daya Uji. Untuk dapat meningkatkan manfaatnya maka harus dapat diuji kebenarannya oleh pengukur
yg independendengan menggunakan metode pengukuran yg sama, namun ini bersifat subyektif.

4. Netral. Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Tepat Waktu. Hal ini dimaksudkan supaya dapat digunakan secepat mungkin & menghindari
tertundanya suatu keputusan hanya karena tidak tepat waktu.

6. Daya Saing. Laporan akan lebih berguna jika laporan tersebut disajikan secara komparatif, misalnya
dikomparatifkan dengan tahun sebelumnya atau misalnya dikomparatifkan dengan laporan keuangan
dengan perusahaan yg sejenis pada tahun yg sama.

7. Lengkap. Maksudnya bahwa tidak hanya menghendaki pengungkapan fakta keuangan yg penting saja
melainkan juga menghendaki penyajian fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak menyesatkan bagi
para pemakainya. Baca juga :

Anda mungkin juga menyukai