KELOMPOK 7 :
1. DARA MAHARANI (201514500328)
2. ERA PUTRI MAHARANI (201514500380)
3. NUR SITI PATIMAH (201514500401)
4. DAUD NURDIN (201514500428)
PENDAHULUAN
Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah
ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana
dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang hanya yang menjadi
perbedaan utama adalah lokasi orang-orang atau pengusaha yang
terlibat.
1. Carrier
3. Perusahaan Asuransi
DOKUMEN TAMBAHAN
1. Daftar pengepakan (Packing List)
2. Nota Timbangan (Weight Note)
3. Daftar Kubikasi (Measurement List)
4. Sertifikat Asuransi (Insurance Sertificate)
5. Faktur Konsulat (Consular Invoice)
6. Brosur
7. Laporan Surveyor (Surveyor Report)
8. Sertifikat Manufaktur (Manufacturer’s Certificate)
9. Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin)
10. Petunjuk Pemakaian (Instruction Manual)
JENIS-JENIS LETTER OF CREDIT
MENURUT SIFATNYA :
1. Revocable L/C
2. Irrevocable L/C
MENURUT PERSYARATANNYA :
4. Revolving L/C
JENIS-JENIS LETTER OF CREDIT
1. Restricted L/C
2. Unrestricted L/C
3. Straight L/C
1. Unconfirm L/C
2. Confirm L/C
JENIS-JENIS LETTER OF CREDIT
1. Sight L/C
2. Usance L/C
3. Transferable L/C
4. Revolving L/C
FUNGSI LETTER OF CREDIT
1. Merupakan perjanjian antara bank, eksportir, dan importir
dalam menyelesaikan transaksi perdagangan luar negeri.
2. Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak yang terlibat
dalam transaksi perdagangan luar negeri.
3. Memastikan terjadinya pembayaran syarat-syarat L/C
terpenuhi.
4. Merupakan instrument yang didasarkan hanya atas
dokumen dan bukan atas barang dagang.
5. Membantu eksportir dan importir dalam hal pemberian
fasilitas pembiayaan perdagangan luar negeri.
KEUNTUNGAN LETTER OF CREDIT
BAGI EKSPORTIR :
1. Eksportir lebih terjamin mendapat pembayaran barang ekspornya karena
L/C tersebut ikut dijamin oleh pihak ketiga yaitu bank pembuka dan bank
penerus.
2. Reputasi bank pembukan dan bank penerus yang baik, secara tidak
langsung ikut mengangkat reputasi, nama baik, dan bonafititas
perusahaan eksportir.
3. Eksportir dapat menguangkan dokumens ecara langsung tanpa menunggu
pembayaran atau kiriman uang dari importir.
4. Bank penerus atau bank negosiasi tidak perlu ragu-ragu untuk membayar
eksportir karena L/C tersebut dijamin oleh bank pembuka yang bonafit.
5. Biaya negosiasi dokumen yang dipungut bank relatif lebih kecil.
6. Eksportir dapat terhindar dari resiko pembatasan transfer valuta asing.
7. Eksportir memiliki peluang untuk mendapatkan kredit tanpa agunan dan
kredit tanpa bunga yang berasal dari L/C berjenis “red clause L/C”.
KEUNTUNGAN LETTER OF CREDIT
BAGI IMPORTIR :
1. Importir lebih pasti mendapat jaminan menerima barang sesuai
keinginannya.
2. Importir secara tidak langsung juga ikut terangkat reputasinya karena
dengan L/C tersebut bank pembuka ikut mempertaruhkan nama baik dan
reputasinya.
3. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat dokumen pendukung dalam
L/C.
4. Importir dapat terhindar dari resiko pembatasan transfer valuta dalam
pembayaran.
5. Importir lebih mudah mengambil barang di pelabuhan sebab pihak bank
ikut membantu pengamanan dokumen dari eksportir yang dipakai oleh
importir untuk mengambil barang yang tiba di pelabuhan.
6. Importir tidak harus melakukan pembayaran di muka.
KELEMAHAN LETTER OF CREDIT
1. Proses pembukaan L/C hingga pengambilan dokumen masih
memakan waktu relatif lama sehingga seringkali dokumen asli
untuk pengambilan barang di pelabuhan belum tiba, padahal
barang yang dikirim sudah sampai di pelabuhan.
2. Biaya pembukaan L/C masih terhitung tergolong reletive mahal.
3. Proses pembayaran di bank tidak fleksibel.
4. L/C dapat diamandemen atau diubah berkali-kali, antara lain
akibat adanya kesalahan penulisan atau penetapa syarat-syarat
tertentu.
5. Dalam pengurusan pengelolaan L/C, bank-bank yang terkait
hanya berkewajiban meneliti kebenaran dokumen dari sisi
administratif semata sehingga apabila eksportir (penerima LC)
melakukan ingkar janji (wanprestasi) maka pihak importirlah yang
paling dirugikan akibat kejadian tersebut.
STUDI KASUS
Jonan Akan Surati Menteri
Perdagangan Minta
Pengecualian L/C di Migas
Penulis: Anggita Rezki Amelia
Editor: Arnold Sirait
25/9/2018, 16.02 WIB
Permendag ini diundangkan pada 28 September 2018 dan akan berlaku pada 7
Oktober 2018. "Pada Permendag No.102 Tahun 2018, minyak dan gas bumi dikeluarkan
dari lampiran daftar barang tertentu yang wajib L/C," jelas Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan, dalam siaran pers Kementerian Perdagangan
yang dikutip hukumonline, Kamis (11/10). Menurut Oke, Permendag ini dibuat dengan
mempertimbangkan Surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
No.3034/12/MEM.M/2018 tanggal 26 September 2018 tentang Penggunaan L/C untuk
Ekspor Minyak dan Gas Bumi.
KESIMPULAN