&
Pasal 23
Definisi
Merupakan pajak yang dipungut atas:
2
Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (1)
Aktivitas Penyerahan Barang
Aktivitas Impor
• Bank Devisa
• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
3
Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (2)
Aktivitas di Industri Tertentu
4
Objek , Tarif dan DPP
Pemungut Objek Pajak Tarif Dasar Pengenaan Pajak
1 Bank devisa dan Dirjen Bea Cukai impor barang 2,5% dengan API
7,5% tanpa API Nilai Impor
7,5% tidak dikuasai Harga Lelang
2 Bendahara Pemerintah pembayaran atas pembelian 1,5% Harga Beli
3 PERTAMINA penjualan bahan bakar BBM,SPBU PERTAMINA
miyak dan gas 1. premium 0,25%
2. solar 0,25%
3. premix 0,25% Penjualan
4. minyak tanah 0,3%
5. gas LPG 0,3%
6. pelumas 0,3%
7. BBM,SPBU,NON PERTAMINA 0,3%
4 Industri industri tertentu penjualan hasil produksi di 1. kertas 0,1%
dalan negeri 2. semen 0,25%
3. baja 0,3% Penjualan sebelum PPN
4. otomotif 0.45%
5. farmasi 0,3%
5 industri dan exportir pembelian dari pedagang 1. kehutanan 0,25%
pengepul 2. pertanian 0,25% Harga Beli
3. perkebunan 0,25%
4. perikanan 0,25%
Contoh 1 : Perhitungan PPh ps.22 atas Impor
Barang
Tanggal 1 Juni 2019, PT. Maju Mundur mengimpor barang dari Italia
dengan harga faktur €10.000. Biaya asuransi yang dibayar di luar negeri
sebesar 5% dari harga faktur, biaya angkut sebesar 10% dari harga faktur.
Bea masuk dan Bea tambahan masing2 sebesar 20% dan 10%. Kurs yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada saat itu €1 = 16.000.
Bagaimana bila ada import barang (barang selundupan / tidak ada pemilik barang yang
mengakui) ???
Barang impor yang disita oleh Ditjen Bea & Cukai (DJBC) dijual lelang dan telah dibeli
oleh PT Y dengan harga lelang Rp 10.000.000.000. Berapakah PPh Pasal 22 yang harus
dipungut?
a. Bulan Agustus 2021, PT. Semen Tonasa menjual hasil produksinya kepada PT.
Dwi Cemerlang senilai Rp 825.000.000,-. Harga tersebut termasuk PPN
sebesar 10%
b. Bulan April 2020, PT. Gerhana yang bergerak dalam industri kertas menjual
hasil produksinya senilai Rp 550.000.000,- (termasuk PPN 10%)
c. Bulan Juli 2021, PT. Baja Perkasa menjual hasil produknya kepada PT.Adikarya
senilai Rp 1.100.000.000,- (Include PPN 10%)
Industri Semen
A Harga beli (termasuk PPN 10%) 825.000.000
Harga beli (exclude PPN): 100/110*Harga Beli 750.000.000
PPh pasal 22: 0.25%*Harga beli (exclude PPN) 1.875.000
Industri Kertas
B Harga beli (termasuk PPN 10%) 550.000.000
Harga beli (exclude PPN): 100/110*Harga Beli 500.000.000
PPh pasal 22: 0.1%*Harga beli (exclude PPN) 500.000
Industri Baja
C Harga beli (termasuk PPN 10%) 1.100.000.000
Harga beli (exclude PPN): 100/110*Harga Beli 1.000.000.000
PPh pasal 22: 0.3%*Harga beli (exclude PPN) 3.000.000
Contoh 5 : PPh pasal 22 atas Industri yang pembelian
melalui pengepul / pedagang pengumpul
Industri pembuatan kalengan ikan sarden ( perikanan ) PT “ AB” membeli ikan dari pengepul CV
MAKMUR seharga
Harga ikan Rp 100.000.000
PPN 10% Rp 10.000.000
Rp 110.000.000
Pungutan PPH Ps 22 yang dilakukan oleh PT “ AB “ terhadap pengepul tersebut adalah
0,25% x Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000
Note: berlaku tarif yang sama untuk industri sektor kehutanan, perkebunan, pertanian
Hal yang perlu di perhitungkan dalam
pungutan PPh pasal 22
1. Semua pungutan sifatnya tidak final > berarti pungutan PPh tersebut dapat dikreditkan
2. Pungutan PPH Ps 22 tidak termasuk PPN, jadi jika termasuk PPN harus dikeluarkan terlebih
dahulu
3. Jika WP yang dipungut tidak punya NPWP maka pungutan lebih tinggi 100 % dari tarif yang
ditetapkan
4. Yang boleh memungut yaitu pembelian langsung dari pabrik yang bersangkutan
Misal : beli kertas dari agen tunggal pabrik kertas Surabaya, dalam hal ini agen tunggal tersebut
tidak boleh memungut PPH Ps 22
Yang dikecualikan dari pungutan Ps 22
1. Import barang modal ( mesin mesin baru dengan izin khusus ) yang menurut ketentuan
perundang-undangan tidak terutan PPh
2. Barang barang yang dibawa oleh embassy, konsulat + pegawai asing
3. Barang barang untuk keperluan : ibadah, museum, kebun binatang, riset tuna netra, buku
buku pelajaran termasuk kitab suci, vaksin polio, kapal laut, pesawat udara, kereta api
termasuk sparepartnya
4. Import yang dimaksudkan untuk dilakukan re-ekspor kembali ke negara asalnya
5. Pembayaran untuk pembelian listrik, gas, air minum ( PDAM ), benda pos, perhiasan emas
untuk penjualan ekspor
6. Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dan emas untuk
tujuan ekspor
Saat Terutang dan Pelunasan/Pemungutan PPh
Pasal 22
Atas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk.
Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, maka PPh Pasal 22 terutang dan
dilunasi pada saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB);
Atas pembelian barang terutang dan dipungut pada saat pembayaran;
Atas penjualan hasil produksi terutang dan dipungut pada saat penjualan;
Atas penjualan hasil produksi dipungut pada saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang
(Delivery Order);
Atas pembelian bahan-bahan terutang dan dipungut pada saat pembelian.
Obyek Pungut Setor Lapor
Impor Barang •Terutang Dan •Disetor oleh importir 7 hari setelah
Dilunasi Saat •Surat Setoran Pajak, penyetoran
Pembayaran Bea Cukai dan Pabean
Masuk (SSPCP)
•oleh DJBC atau Bank •ke bank devisa. bank
Devisa persepsi, bendahara
DJBC
•1 hari setelah
Pemungutan
• Penanaman modal
• Penyewaan aset fisik dan finansial
• Keterlibatan dalam pekerjaan atau
kegiatan
• Pemberian jasa tertentu
23
Pemotong, Penyetor, dan Pelapor
Badan pemerintah.
Penyelenggara kegiatan.
BUT.
24
Tarif Pajak
15% dari jumlah bruto atas:
• Dividen
• Bunga
• Royalti
• Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang dipotong PPh 21
huruf (e).
Bagi yang tidak memiliki NPWP dikenai tarif 100% lebih tinggi
25
Tarif PPh Ps 23
No Jenis transaksi yang dipungut PPH Ps 23 Tarif Dasar Pengenaannya (DPP)
1 bunga 15% jumlah penghasilan bruto ( PB)
2a diveden yang diterima WP - OP 10% ( Final ) Jumlah PB
b deviden yang diterima WP Badan 15% Jumlah PB
3 royalti 15% Jumlah PB Catatan : bagi WP
yang tidak punya
4a hadiah, penghargaan, binus dan sejenisnya 15% jumlah PB
NPWP, potongan
b hadiah yang sifatnya diundi 25% jumlah PB
PPH Ps 23 ditambah
5 sewa dan penghasilan lain sehubungan 2% Jumlah PB 100 %
dengan penggunaan harta kecuali sewa
tanah dan bangunan yang bersifat final
6 imbalan sehubungan dengan jasa teknis jasa 2% Jumlah PB
jasa konsultan, jasa konstruksi, jasa menejemen
dan jasa lain
Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (1)
PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008
Jasa penilai (appraisal);
Jasa aktuaris;
Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
Jasa perancang (design);
Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas),
kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap (BUT);
Jasa penunjang di bidang penambangan migas;
Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas;
Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara;
Jasa penebangan hutan;
Jasa pengolahan limbah;
Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)
Jasa perantara dan/atau keagenan;
27
Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (2)
PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008
Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan
KPEI;
Jasa custodian/penyimpanan /penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI;
Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara;
Jasa mixing film;
Jasa sehubungan dengan software computer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;
Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel, selain
yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin
dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel,
alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
28
Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (3)
PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008
Jasa maklon;
Jasa penyelidikan dan keamanan;
Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
Jasa pengepakan;
Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media
luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi;
Jasa pembasmian hama;
Jasa kebersihan atau cleaning service;
Jasa catering atau tata boga.
29
Tarif PPh Ps 23
No Jenis transaksi yang dipungut PPH Ps 23 Tarif Dasar Pengenaannya (DPP)
1 bunga 15% jumlah penghasilan bruto ( PB)
2a dividen yang diterima WP - OP 10% ( Final ) Jumlah PB
b dividen yang diterima WP Badan 15% Jumlah PB
3 royalti 15% Jumlah PB Catatan : bagi WP
yang tidak punya
4a hadiah, penghargaan, binus dan sejenisnya 15% jumlah PB
NPWP, potongan
b hadiah yang sifatnya diundi 25% jumlah PB
PPH Ps 23 ditambah
5 sewa dan penghasilan lain sehubungan 2% Jumlah PB 100 %
dengan penggunaan harta kecuali sewa
tanah dan bangunan yang bersifat final
6 imbalan sehubungan dengan jasa teknis jasa 2% Jumlah PB
jasa konsultan, jasa konstruksi, jasa menejemen
dan jasa lain
Contoh 1: PPh 23 atas Bunga
PT Maju pada tanggal 4 Jan 2018, melakukan beberapa pinjaman uang sebagai berikut:
1. Bank merdeka ( Lembaga keuangan ) sebesar Rp 500.000.000 dengan Bunga 12% / tahun
2. Tuan Charles sebesar Rp 100.000.000 dengan bunga 12% / tahun
3. CV Omega ( bukan Lembaga keuangan ) sebesar Rp 300.000.000 dengan Bunga 16% / tahun
4. HSBC Singapore (Bank Luar Negeri) sebesar USD20.000 dengan bunga 18% / tahun