Anda di halaman 1dari 42

Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PERPAJAKAN INDUSTRI KHUSUS - AY

PERUSAHAAN MANUFAKTUR –
UNILEVER
Kelompok 4
Katherine Keegan | 125170465
Ferent Felia Natalia Thong | 125170307
Cindy Fransisca Sitianti | 125170130
Nathalia D. A Patanduk | 125160490
Gregor Periatna | 125160199
Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Agenda

1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum
3. Landasan Teoritis
4. Aspek Perpajakan
5. Jurnal Akuntansi
6. Laporan Keuangan

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 2
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Latar Belakang

Unilever didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama Lever


Zeepabrieken N.V di daerah Angke, Jakarta.

Produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi, termasuk di


dalamnya sabun, deterjen, es krim, bumbu-bumbu masak, kecap, produk-
produk kosmetika, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari
buah.

• (1980) nama perseroan diubah menjadi PT Unilever Indonesia


• (1981) PT Unilever Indonesia menawarkan saham perdana (IPO)
• (11 Januari 1982) tercatat di Bursa Efek Indonesia

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 3
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Dasar Hukum

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 4
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Dasar Hukum

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 5
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Landasan Teoritis
PPh 21
Pajak Penghasilan bagi karyawan PT Unilever Indonesia Tbk

PPh 22

Pajak yang dikenakan terhadap pembelian bahan baku industri oleh Unilever

PPh 23

Pajak yang dikenakan terhadap jasa fee audit oleh KPMG Indonesia

PPh 25

Angsuran beban dan utang pajak


Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 6
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Landasan Teoritis
PPh 26 PPh 29

Pajak yang dikenakan kepada PT Unilever Indonesia PPh Kurang Bayar


Tbk karena Unilever Indonesia berbentuk badan
usaha PMA sehingga pasti terdapat transaksi dengan
WP Luar Negeri.

PPh 4 (2)
PPN
• Bunga dari deposito dan jenis-jenis tabungan, bunga dari obligasi Pajak yang dibayarkan kepada negara yang
dan obligasi negara dihitung
dari total penjualan bersih PT Unilever Indonesia
• Transaksi saham dan surat berharga lainnya, transaksi derivatif
Tbk.
perdagangan di bursa, dan transaksi penjualan saham

• Transaksi atas pengalihan aset dalam bentuk tanah dan/atau


bangunan dan sewa atas tanah dan/atau bangunan

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 7
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 21

Rudi pegawai PT Unilever Indonesia Tbk, menikah memiliki 1 anak , memperoleh gaji
pokok sebesar Rp 8.000.000 PT Unilever Indonesia Tbk mengikuti program BPJS
ketenagakerjaan, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberian kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% & 0,20% dari gaji.
PT Unilever Indonesia Tbk menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,50%
dari gaji sedangkan Rudi membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji
setiap bulan.
Di samping itu PT Unilever Indonesia Tbk juga mengikuti program pensiun untuk
pegawainya. PT Unilever Indonesia Tbk membayar iuran pensiun untuk Rudi ke dana
pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp
200.000 sedangkan Rudi membayar iuran pensiun sebesar Rp 150.000. Pada bulan
Agustus 2020, Rudi hanya menerima pembayaran berupa gaji.
 
Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 13
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 21

Jawaban
Gaji = Rp 8.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (0,50% x gaji) = Rp 40.000
Premi Jaminan Kematian (0,20% x gaji) = Rp 16.000
Penghasilan Bruto = Rp 8.056.000
Biaya Jabatan = (Rp 402.800)
Iuran Jaminan Hari Tua (2% x gaji) = (Rp 160.000)
Iuran Pensiun = (Rp 150.000)
Pengeluaran = (Rp 712.800)
Penghasilan Neto Sebulan = Rp 7.343.200
Penghasilan Neto Setahun (x12) = Rp 88.118.400
 
Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 14
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 21

PTPKP:
Wajib Pajak = Rp 54.000.000
Kawin/Nikah = Rp 4.500.000
Anak (Tanggungan) = Rp 4.500.000 (Rp 63.000.000)

Penghasilan Kena Pajak Setahun = Rp 25.118.400


PPh Terutang
- PPh 21 Setahun (5% x Rp 25.118.400) = Rp 1.255.920
- PPh 21 Sebulan (:12) = Rp 104.660 

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 15
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 22
PT Unilever Indonesia Tbk membeli kakao untuk bahan baku pembuatan coklat Magnum
dari pedagang pengumpul senilai Rp. 200.000.000
- Pemungut = PT Unilever Indonesia Tbk (pembeli)
- Tarif = 0.25%
- DPP = Rp 200.000.000
- Pasal 22 Terutang = 0.25% x Rp 200.000.000
= Rp 500.000

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 11
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 23

PT Unilever Indonesia Tbk membayar jasa audit kepada PT Ultima Jaya


sebesar Rp. 20.000.000,-

- Pihak pemotong = PT Unilever Indonesia Tbk


- Tarif = 2%
- DPP = Rp 20.000.000
- Pasal 22 Terutang = 2% x Rp 20.000.000
= Rp 400.000

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 12
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 25 dan 29

PT Unilever Indonesia Tbk menyatakan dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun
2018 bahwa angsuran PPh Pasal 25 untuk setiap bulan mulai Mei 2019 adalah
sebesar Rp 4.500.000 per bulan, sedangkan angsuran PPh Pasal 25 Januari-
April 2019 mengikuti angsuran bulan Desember 2018, yaitu sebesar Rp
3.000.000. Pada bulan April 2020, PT Unilever Indonesia Tbk sudah
menghitung bahwa besarnya PPh yang terutang untuk satu tahun pajak adalah
sebesar Rp 180.000.000. Kredit pajak yang dimiliki diantaranya adalah PPh
Pasal 23 sebesar Rp 5.000.000 dan PPh Pasal 22 sebesar Rp 121.120.650.

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 13
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 25 dan 29
Jawaban :
Perhitungan PPh pasal 25 nya adalah sebagai berikut :
Jan-April 2019 = 4 x Rp 3.000.000 = Rp 12.000.000
Mei-Des 2019 = 8 x Rp 4.500.000 = Rp 36.000.000
PPh pasal 25 yang telah dibayarkan = Rp 48.000.000

Perhitungan PPh pasal 29 nya adalah sebagai berikut :


PPh Terutang = Rp 180.000.000
Dikurangi:
Kredit pajak PPh pasal 22 = (Rp 121.120.650)
Kredit pajak PPh pasal 23 = (Rp 5.000.000)
Angsuran PPh pasal 25 = (Rp 48.000.000) = (Rp 174.120.650)
PPh pasal 29 = Rp 5.879.350
Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 14
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 26
David adalah karyawan asing perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk. Cameron bertempat
tinggal kurang dari 183 hari. David sudah beristri, mempunyai seorang anak. Dalam bulan Juli
2020, David memperoleh gaji US$ 5.000 sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp 14.500,- per
US$ 1,-.

Penghitungan PPh 26:


 Penghasilan bruto berupa gaji sebulan ($5.000 x Rp. 14.500,-) = Rp 72.500.000
 Tarif (20% x Rp 72.500.000) = Rp 14.500.000

Jadi, PPh Pasal 26 atas gaji David bulan Juli 2020 sebesar Rp 14.500.000

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 15
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 4 ayat 2
Pada tanggal 10 September 2020, PT Unilever Indonesia Tbk menjual sahamnya di bursa
efek sebesar Rp. 5.000.000.000,- merupakan saham non pendiri.
Pemotong : Bursa Efek Indonesia
Tarif : 0.10%
Penghasilan Bruto : 5.000.000.000
PPh Pasal 4 ayat 2 : 5.000.000

PPN
Selama tahun 2020, PT Unilever Indonesia Tbk telah melakukan penjualan kepada konsumen
sebanyak Rp 200.000.000.000.
Perhitungan PPN nya adalah sebagai berikut:
PPN keluaran = 10% x 200.000.000.000 = Rp 20.000.000.000
Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 21
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 21

Jurnal saat pembayaran gaji :


Beban gaji 8.000.000
Utang PPh Pasal 21 - 104.660
Iuran JHT - 160.000
Iuran Pensiun - 150.000
Kas - 7.585.340

Jurnal saat penyetoran PPh 21:


Utang PPh Pasal 21 104.660 -
Kas - 104.660

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 17
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 22

Jurnal pada saat pembelian dan pembayaran PPh 22 :

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 18
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 23

Text

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 19
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 25 dan 29

Jurnal untuk mencatat angsuran PPh Pasal 25 (Januari-April 2019) :


PPh Pasal 25 3.000.000 -
Kas - 3.000.000
Jurnal untuk mencatat angsuran PPh Pasal 25 (Mei-Desember 2019) :
PPh Pasal 25 4.500.000 -
Kas - 4.500.000

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 20
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 25 dan 29

Jurnal pada saat penyetoran pajak tahunan :


Beban PPh Tahunan 180.000.000 -
Uang muka PPh Pasal 22 - 121.120.650
Uang muka PPh Pasal 23 - 5.000.000
PPh Pasal 25 - 48.000.000
Kas - 5.879.350

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 21
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 26

Text

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 22
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPh 4 ayat 2

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 23
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

PPN

Jurnal pada saat penjualan :


Piutang/Kas 220.000.000.000 -
PPN Keluaran - 20.000.000.000
Penjualan - 200.000.000.000
Jurnal pada saat penyetoran PPN
PPN Keluaran 20.000.000.000 -
Kas - 20.000.000.000

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 24
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Posisi Keuangan (1)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 25
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Pajak dibayar dimuka


Catatan atas Laporan Keuangan (15c)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 26
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Posisi Keuangan (2)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 27
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Utang Pajak
Catatan atas Laporan Keuangan (2r, 15d)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 28
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Posisi Keuangan (3)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 29
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Laba Rugi dan


Penghasilan Komprehensif Lain

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 30
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Beban Pajak Penghasilan


Catatan atas Laporan Keuangan (2r, 15a, 37)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 31
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Laba Rugi dan


Penghasilan Komprehensif Lain

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 32
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Pajak terkait atas penghasilan (rugi) komprehensif lain


Catatan atas Laporan Keuangan (15b)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 33
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Laba Rugi dan


Penghasilan Komprehensif Lain

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 34
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laba sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi (EBITDA)


Catatan atas Laporan Keuangan (36)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 35
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Perubahan Ekuitas (1)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 36
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Perubahan Ekuitas (2)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 37
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Laporan Arus Kas

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 38
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Pembayaran Pajak Penghasilan Badan


Catatan atas Laporan Keuangan (15)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 39
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Pembayaran Pajak Penghasilan Badan


Catatan atas Laporan Keuangan (15)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 40
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Pembayaran Pajak Penghasilan Badan


Catatan atas Laporan Keuangan (15)

Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4 Latar Dasar Landasan Aspek Jurnal Laporan 41
Belakang Hukum Teoritis Perpajakan Akuntansi Keuangan
Perusahaan Manufaktur – UNILEVER

Terima Kasih

Sumber

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
https://www.unilever.co.id/
https://www.pajak.go.id/id/

Kelompok 4
Katherine Keegan | 125170465
Ferent Felia Natalia Thong | 125170307
Cindy Fransisca Sitianti | 125170130
Nathalia D. A Patanduk | 125160490
Gregor Periatna | 125160199
Perpajakan Industri Khusus – AY – Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai