NIM : 042011333093
KELAS/MATKUL : O / PENGAUDITAN I
ASSIGNMENT WEEK 8
Risiko Audit
Di dalam standar audit, auditor diharuskan untuk mendapatkan pemahaman tentang
entitas dan lingkungannya, termasuk juga dengan pengendalian internalnya, guna
untuk menilai risiko salah siji material dalam laporan keuangan klien. Auditor
menerima beberapa tingkat risiko atau ketidakpastian dalam melakukan fungsi audit
dan respon yang benar terhadap risiko tersebut sangat penting untuk mencapai audit
yang berkualitas tinggi. Adapun risiko salah saji material dibagi menjadi dua
tingkatan, di antaranya:
1) Risiko Pada Tingkat Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
Di tingkat ini merujuk pada risiko yang berhubungan secara luas dengan laporan
keuangan secara keseluruhan dan berpotensi mempengaruhi banyak pernyataan.
Beberapa faktor secara menyeluruh dapat meningkatkan risiko salah saji material
pada tingkat laporan keuangan secara keseluruhan.
2) Risiko Pada Tingkat Asersi atau Pernyataan
Risiko ini terdiri dari dua komponen yaitu risiko inheren dan risiko kontrol.
- Risiko inheren mewakili tanggung jawab penilaian auditor untuk kerentanan
suatu asersi terhadap salah saji material, sebelum mempertimbangkan
efektivitas pengendalian internal klien.
- Risiko kontrol mewakili penilaian auditor atas risiko bahwa salah saji
material dapat terjadi dalam suatu asersi dan tidak dapat dicegah atau dideteksi
secara tepat waktu oleh pengendalian internal klien.
1. respons risiko secara keseluruhan, yang menjelaskan risiko yang telah masuk pada
tingkat laporan keuangan,
2. respons risiko pada tingkat asersi, yang melibatkan pengembangan pengujian
pengendalian, jika relevan, dan prosedur audit substantif yang akan menguji asersi
spesifik mengenai kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.
Prosedur Penilaian Risiko
Ketika menilai risiko, auditor melakukan prosedur penilaian risiko untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material, baik itu diakibatkan oleh
penipuan atau kesalahan. Prosedur penilaian risiko meliputi hal-hal:
1. Permintaan keterangan dari manajemen dan pihak lain dalam suatu entitas.
2. Prosedur analitis.
3. Pengamatan dan pemeriksaan.
4. Diskusi di antara anggota tim perikatan.
5. Prosedur penilaian risiko lainnya.
Kinerja prosedur penilaian risiko ini dibuat secara kolektif guna membantu auditor
untuk memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk juga
pengendalian internal, yang ditujukan untuk menilai risiko salah saji material ketika
merencanakan audit. Akan tetapi, prosedur penilaian risiko tidak memberikan bukti
audit yang cukup dan tepat (persuasif) untuk membentuk suatu pendapat audit atas
laporan keuangan.
Identifikasi Risiko Signifikan
Risiko signifikan mewakili risiko yang diidentifikasi dan dinilai, dimana menurut
pertimbangan profesional auditor, hal ini memerlukan pertimbangan audit khusus.
Jika auditor menentukan adanya risiko signifikan, dia diharuskan untuk memperoleh
pemahaman tentang pengendalian, termasuk pengendalian aktivitas yang relevan
dengan risiko tersebut. Selanjutnya untuk mengidentifikasi risiko yang signifikan,
auditor diwajibkan untuk mempertimbangkan hal berikut:
1. Risiko penipuan atau fraud.
2. Risiko terkait dengan perkembangan ekonomi, akuntansi, atau perkembangan
lain yang signifikan baru-baru ini.
3. Kompleksitas transaksi.
4. Transaksi signifikan dengan pihak yang terkait.
5. Derajat subjektivitas dalam pengukuran informasi keuangan, khususnya
pengukuran yang melibatkan berbagai ketidakpastian pengukuran.
6. Transaksi non-rutin, yaitu transaksi signifikan yang di luar normal jalannya
bisnis untuk entitas atau yang tampaknya tidak biasa dan jarang terjadi.
Mempertimbangkan Risiko Fraud
Kondisi dimana risiko tidak terdeteksinya salah saji material karena fraud lebih tinggi
daripada karena kesalahan. Dalam hal ini individu yang terlibat dalam melakukan
fraud seringkali dengan sengaja memberikan informasi yang salah kepada auditor,
dan mereka mencoba untuk menyembunyikan transaksi dengan cara berkolusi dengan
orang lain. Hal tersebut berakibat pada sulit untuk mendeteksi salah saji material
karena fraud. Untuk membantu auditor dalam menilai risiko salah saji material karena
fraud, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan auditor untuk memperoleh
informasi yang memungkinkan auditor untuk menilai risiko fraud yaitu:
1. Mendiskusikan dengan anggota tim audit risiko salah saji material karena
fraud.
2. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, dan pihak lain mengenai proses untuk mengidentifikasi dan
merespons risiko fraud.
3. Mengevaluasi hubungan yang tak terduga dan tidak biasa yang teridentifikasi
saat melakukan prosedur tinjauan analitis.
4. Mengevaluasi risiko fraud pendapatan dan penggantian manajemen, dan
memahami situasi di akhir periode.
Auditor harus mempertimbangkan atas risiko salah saji material karena fraud akan
dibuat baik pada tingkat laporan keuangan maupun pada tingkat asersi. Penilaian
risiko yang dilakukan oleh auditor harus berlangsung selama proses audit, mengingat
bahwa auditor dapat memperoleh pengetahuan dan informasi dari pelaksanaan
prosedur audit yang menunjukkan kemungkinan adanya fraud.
REVIEW QUESTION
7-1 Why is it important for the auditor to consider risk of material misstatement at the
overall financial statement level?
Penting untuk mempertimbangkan risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan
secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi banyak asersi. dan risiko tersebut dapat
meningkatkan kemungkinan risiko salah saji material di sejumlah akun dan asersi untuk akun
tersebut.
7-3 Assume that you are concerned that your client has recorded revenues that did not
occur. What assertion would you assess as having a high risk of material misstatement?
Adanya kekhawatiran tentang klien yang berpotensi mencatat pendapatan yang tidak terjadi
akan berhubungan dengan tujuan audit terkait transaksi yang terjadi. Dalam kasus ini, auditor
akan menilai risiko kejadian yang tinggi.
7-4 Describe the types of procedures auditors perform as part of their risk assessment
procedures.
1. Permintaan keterangan dari manajemen dan pihak lain dalam suatu entitas.
2. Prosedur analitis.
3. Pengamatan dan pemeriksaan.
4. Diskusi di antara anggota tim perikatan.
5. Prosedur penilaian risiko lainnya.
7-7 Auditing standards require that the engagement team members engage in discussion
about the susceptibility of the financial statements to the risk of fraud. How does this
discussion relate to the required discussion about the risk of material misstatement?
Memasukkan anggota kunci tim perikatan dalam diskusi dengan rekan perikatan, anggota
mendapat informasi yang lebih baik tentang potensi salah saji material dalam laporan
keuangan.
7-11 What constitutes a significant risk?
Risiko signifikan adalah risiko yang diidentifikasi dan dinilai, dimana menurut pertimbangan
profesional auditor, memerlukan pertimbangan audit khusus.