Anda di halaman 1dari 13

JASA AKUNTANSI DAN PERSYARATAN KOMPETENSI

PRAKTIK AKUNTAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aspek Hukum Dalam Keprofesian

Oleh

Nurvanti Haninu Murad Sijaya NIM. 041811333128


Pande Komang Ayu Mila Dewi NIM. 041811333146
Listiriani Pangala NIM. 041811333148
Wany Marlen Paskalia Orain NIM. 041811333227

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya tugas mata kuliah Aspek Hukum Dalam Keprofesian yaitu penulisan
makalah yang berjudul “Jasa Akuntansi dan Persyaratan Kompetensi Praktik Akuntan”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung penulisan makalah ini. Dengan segala kerendahan hati penulis
menyadari bahwa dari tingkat isi maupun bahasa masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Surabaya, 1 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jasa Akuntansi............................................................................................. 6

2.2 Persyaratan Kompetensi Praktik Akuntan................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................. ................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai


informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat
keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan,
organisasi non-profit, dan lembaga pemerintah. Gelar profesional yang diberikan
kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan
akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk) disebut dengan akuntan. Ketentuan mengenai praktik
Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang
Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya
dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan
tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Dalam prakteknya, banyak jenis jasa yang ditawarkan oleh seorang akuntan.
Berdasarkan bidang kerja yang digeluti maka akuntan dapat dibedakan menjadi
Akuntan Pendidik, Akuntan Publik, Akuntan Manajemen, dan Akuntan Sektor Publik.
Tiap bidang kerja tentu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Untuk dapat
menjadi seorang akuntan profesional yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan
akuntan tentu diperlukan suatu kompetensi yang harus dimiliki. Setiap bidang dalam
akuntansi memiliki kompetensinya tersendiri. Maka dari itu penting untuk mengetahui
dan memahami jasa-jasa akuntansi beserta persyaratan kompetensi yang diperlukan.

4
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Apa sajakah jasa-jasa dalam akuntansi?
2. Bagaimanakah persyaratan kompetensi praktik akuntan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan jasa-jasa yang terdapat dalam akuntansi
2. Untuk mengetahui bagaimana persyaratan kompetensi praktik akuntan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jasa Akuntansi

Jasa akuntansi umumnya disediakan oleh badan usaha maupun seorang akuntan
profesional. Umumnya, jasa akuntansi memiliki izin secara resmi dari pemerintah dalam
menyelenggarakan jasa akuntansinya. Jasa Akuntansi terdiri dari Jasa Pembukuan, Jasa
Kompilasi Laporan Keuangan, Jasa Manajemen, Akuntansi Manajemen, Jasa
Perpajakan, Jasa Prosedur yang Disepakati atas Informasi Keuangan, dan Jasa Sistem
Teknologi Informasi.

a. Jasa Pembukuan
Jasa Pembukuan mencakup pencatatan, penyimpanan dan penyajian kembali
transaksi keuangan bagi perusahaan atau individu.
Contoh tugas dan transaksi keuangan yang umum ada dalam pembukuan adalah:
 Penagihan barang yang terjual atau layanan yang diberikan kepada klien.
 Pencatatan pembayaran dari pelanggan.
 Verifikasi dan pencatatan invoice dari pemasok.
 Membayar pemasok.
 Memproses pembayaran gaji pegawai dan laporan terkait kepada regulator.
 Memonitor akun piutang individual.
 Mencatat depresiasi dan jurnal penyesuaian lainnya.
 Menyajikan laporan keuangan.
b. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan
Kompilasi Laporan Keuangan adalah jasa yang diberikan oleh akuntan yang
terbatas pada penyajian Laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku, dengan di awali oleh adanya
engagement letter antara akuntan dan manajemen atau pemilik suatu perusahaan.
Adapun Beda dengan General Audit, maka Kompilasi Laporan Keuangan tidak
memberikan opini atau bentuk assurance lainnya terhadap fairness of the
presentation dari laporan keuangan. Dengan tidak dinyatakannya assurance maka
prosedur yang dilakukan dalam kompilasi laporan keuangan juga terbatas.

6
Beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi bahwa Laporan Kompilasi
Akuntan (Accountant’s Compilation Report) bukanlah Laporan Auditor
Independen. Seringkali untuk menghindari misinterpretasi maka biasanya setiap
halaman laporan keuangan ditandai “unaudited” atau sesuai dengan ketentuan yang
diatur oleh organisasi profesi akuntan.
Kompilasi Laporan Keuangan pada dasarnya dibuat berdasarkan pembukuan
yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan sehingga kebenaran penyajian
laporan keuangan merupakan tanggungjawab manajemen. Akuntan melakukan
beberapa penilaian misalnya terhadap prinsip akuntansi yang diterima umum,
konsultasi dengan pihak manajemen terkait, bagian pembukuan atau akuntansi
sekalipun misalnya laporan dihasilkan dengan sistem atau aplikasi akuntansi,
penilaian terhadap proses pembukuan dan pertimbangan dalam melakukan
adjustment yang diperlukan atas pembukuan klien baik yang diakibatkan kesalahan
perhitungan, ketiadaaan pengungkapan yang relevan, maupun tidak dipatuhinya
prinsip akuntansi yang relevan).
c. Jasa Manajemen
Jasa Manajemen adalah pemberian jasa dengan ikut serta secara langsung dalam
pelaksanaan atau pengelolaan manajemen.
d. Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau
manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen
untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih
siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
e. Jasa Perpajakan
Jasa Perpajakan adalah jasa konsultasi perpajakan yang diberikan kepada wajib
pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
f. Jasa Prosedur yang Disepakati atas Informasi Keuangan
Jasa ini berupa pemerikssaan internal, pemeriksaan atas kepatuhan sistem dan
prosedur, pemeriksaan khusus atas informasi keuangan

7
g. Jasa Sistem Teknologi Informasi
Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan untuk mendukung penyusunan
laporan keuangan. Semua transaksi dari awal siklus akuntansi hingga akhir telah
terekam dengan sistematis dan jelas sehingga memudahkan untuk pengecekan,
laporan pun telah terorganisir dengan sendirinya dan mampu menghasilkan laporan
keuangan informatif.
Jasa sistem teknologi informasi yang ditawarkan antara lain Standar Operasional
Prosedur dan Sistem Akuntansi

2.2 Persyaratan Kompetensi Praktik Akuntan


A. Persyaratan Kompetensi Praktik Akuntan Publik
Sertifikasi Akuntan Publik Certified Public Accountant of Indonesia,
disingkat CPA of Indonesia atau CPA, merupakan sebutan (designation)
sertifikasi tertinggi profesi akuntan publik di Indonesia. Sertifikasi CPA of
Indonesia merupakan sertifikasi berbasis kompetensi individu; dengan
demikian basis penyelenggaraan sertifikasi adalah, dan akan selalu, berbasis
pada kompetensi yang dibutuhkan individu untuk berpraktek, atau
menginginkan keahlian yang dibutuhkan untuk berprofesi, sebagai akuntan
publik. Kompetensi mencakup pengetahuan teoritis bidang yang diperlukan
untuk berpraktek sebagai akuntan publik; termasuk berbagai ilmu akuntansi,
auditing, pengendalian internal, sistim informasi, perpajakan, ekonomi makro
dan mikro, manajemen keuangan dan hukum bisnis secara umum, yang
memungkinkan mereka melakukan akumulasi dan evaluasi informasi dalam
menjalankan profesi sebagai akuntan publik; standar profesi, etika profesi,
serta keahlian dan pengalaman dalam mempraktikan pengetahuan bidang yang
diperlukan. Sertifikasi akuntan publik diselenggarakan sesuai dengan payung
hukum undang-undang nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan
peraturan pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor
443/KMK.01/2011 tentang penetapan Institut Akuntan Publik Indonesia
sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik, sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang nomor 5 tahun 2011, serta Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008. Sertifikasi akuntan publik merupakan salah satu

8
persyaratan yang diperlukan untuk penerbitan ijin praktek individu oleh Pusat
Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kementerian Keuangan Republik
Indonesia.
Basis Penyelenggaraan Sertifikasi Sertifikasi CPA of Indonesia
merupakan satu-satunya sertifikasi akuntan publik di Indonesia yang
diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai satu-
satunya Asosiasi Profesi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan peraturan
pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008.
Institut Akuntan Publik Indonesia berkomitmen meningkatkan
kompetensi anggotanya. Peningkatan kompentensi tersebut terkait dengan
standar audit, standar akuntansi untuk pelaporan keuangan. Peresmian ILC
(IAPI Learning Center) merupakan salah satu upaya IAPI dalam menjalankan
wewenang yang diamanahkan Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik dan Perpu Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik
Akuntan Publik.
“Dengan adanya ILC ini, diharapkan program-program yang
dilaksanakan IAPI yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi anggota
akan semakin optimal dan efisien yang sebelumnya dilaksakan di luar IAPI”
kata Ketua Umum IAPI, Tarkosunaryo. (Eko Sutriyanto, 2019)
B. Persyaratan Kompetensi Praktik Akuntan Manajemen
Profesi akuntan manajemen sebagai salah satu profesi penting yang
menunjang proses menghasilkan nilai tambah dalam aktivitas bisnis dituntut
memiliki kompetensi yang tinggi sehingga mampu melakukan pekerjaan
sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam lingkungan kerja nyata (real
working environment). Untuk itu seorang akuntan manajemen dituntut
memiliki pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude)
profesionalisme yang tinggi dalam bidang terkait seperti bidang akuntansi
manajemen, manajemen keuangan, bisnis dan manajemen informasi.
Ujian Certified Professional Management Accountant (Ujian CPMA)
merupakan salah satu praktik Internasional terbaik untuk mengukur

9
kompetensi dalam bidang akuntansi manajemen dan bidang-bidang lain yang
terkait.
C. Persyaratan Kompetensi Praktik Chartered Accountant (KJA)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan sebutan Chartered
Accountant Indonesia (CA) sebagai kualifikasi akuntan profesional sesuai
panduan standar internasional. Penetapan sebutan CA dilaksanakan dalam
rangka melaksanakan tujuan pendirian pendidikan akuntan; dan mempertinggi
mutu pekerjaan akuntan. Kualifikasi ini juga ditetapkan untuk menjaga dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan; memberikan
perlindungan terhadap pengguna jasa akuntan, serta mempersiapkan akuntan
Indonesia menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global. Sebagai
anggota International Federation of Accountant (IFAC), IAI telah
meluncurkan CA untuk menaati Statement Membership Obligations (SMO) &
Guidlenes IFAC. IFAC telah menetapkan International Education Standards
(IES) yang memuat kerangka dasar dan persyaratan minimal untuk
memperoleh kualifikasi sebagai seorang akuntan profesional. IAI
berkewajiban untuk mematuhi IES tersebut sebagai panduan utama
pengembangan akuntan profesional Indonesia. Adanya kualifikasi akuntan
profesional dengan sebutan CA, diharapkan dapat menjamin dan
meningkatkan mutu pekerjaan akuntan yang profesional dan memiliki daya
saing di tingkat global sehingga siap menghadapi masyarakat ekonomi
ASEAN.
Sertifikat CA diberikan kepada seseorang yang dinilai telah memenuhi
kualifikasi untuk menjalankan peran sebagai Akuntan Profesional sesuai
kompetensi utama dan kompetensi khusus CA. Untuk memperoleh sebutan
CA, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Lulus ujian
sertifikasi CA Indonesia yang dilaksanakan oleh IAI; dan 2. Memiliki
pengalaman dan/atau menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi,
baik di sektor pendidikan, korporasi, sektor publik, maupun praktisi akuntan
publik yang data di verifikasi paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang akuntansi
yang di peroleh dalam 7 (tujuh) tahun terakhir; dan 3. Sebagai Anggota IAI.

10
D. Persyaratan Kompetensi Praktik Konsultan Pajak
Sertifikasi Konsultan Pajak adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak. Sertifikat Konsultan Pajak adalah
surat keterangan tingkat keahlian sebagai Konsultan Pajak yang dapat
diperloleh dari Penitia Penyelenggaran Sertifikasi Konsultan Pajak yang
dibentuk oleh Menteri Keuangan.
Sertifikat Konsultan Pajak sebagai persyaratan untuk menjadi Konsultan Pajak
terdiri atas:
1. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A, yaitu Sertifikat Konsultan Pajak
yang menunjukkan tingkat keahlian untuk memberikan jasa di bidang
perpajakan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam melaksanakan hak
dan memenuhi kewajiban perpajakannya, kecuali Wajib Pajak yang
berdomisili di negara yang mempunyai persetujuan penghindaran pajak
berganda dengan Indonesia;
2. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B, yaitu Sertifikat Konsultan Pajak
yang menunjukkan tingkat keahlian untuk memberikan jasa di bidang
perpajakan kepada Wajib Pajak orang pribadi dan Wajib Pajak badan
dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya,
kecuali kepada Wajib Pajak penanaman modal asing, Bentuk Usaha
Tetap, dan Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang mempunyai
persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia; dan
3. Sertifikat Konsultan Pajak tingkat C, yaitu Sertifikat Konsultan Pajak
yang menunjukkan tingkat keahlian untuk memberikan jasa di bidang
perpajakan kepada Wajib Pajak orang pribadi dan Wajib Pajak badan
dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa Jasa akuntansi umumnya
disediakan oleh badan usaha maupun seorang akuntan profesional. Jasa akuntansi
memiliki izin secara resmi dari pemerintah dalam menyelenggarakan jasa akuntansinya.
Jasa Akuntansi sendiri terdiri dari Jasa Pembukuan, Jasa Kompilasi Laporan Keuangan,
Jasa Manajemen, Akuntansi Manajemen, Jasa Perpajakan, Jasa Prosedur yang
Disepakati atas Informasi Keuangan, dan Jasa Sistem Teknologi Informasi. Profesi
akuntan manajemen adalah salah satu profesi penting yang menunjang proses
menghasilkan nilai tambah dalam aktivitas bisnis yang memiliki kompetensi yang
tinggi, Untuk itu seorang akuntan manajemen dituntut memiliki pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
telah menetapkan sebutan Chartered Accountant Indonesia (CA) sebagai kualifikasi
akuntan profesional sesuai panduan standar internasional. Sertifikasi Konsultan Pajak
adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperoleh Sertifikat Konsultan Pajak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Armuhammad. 2012. PPH PASAL 23 ATAS IMBALAN JASA. Dikutip 1 Januari 2020
Pukul 12.03 WIB dari https://armuhammad.wordpress.com/2012/07/31/pph-
pasal-23-atas-imbalan-jasa/

Institut akuntan Publik Indonesia. Sertifikasi Akuntan Publik. Dikutip 1 Januari 2020
Pukul 13.00 WIB dari https://iapi.or.id/Iapi/detail/1

KJA ATIK. Jasa Sistem Teknologi Informasi. Dikutip 1 Januari 2020 Pukul 12.35 WIB dari
https://www.kjaatik.id/layanan/jasa-sistem-teknologi-informasi/

OnlinePajak. 2018. Konsultan Pajak: Pengertian, Layanan dan Manfaatnya. Dikutip 1


Januari 2020 Pukul 13.50 WIB dari https://www.online-pajak.com/konsultan-
pajak-pengertian-layanan-dan-manfaatnya
Surya Consulting. Jasa Prosedur yang disepakati atas informasi keuangan. Dikutip 1
Januari 2020 Pukul 12.14 WIB dari
https://www.suryaconsulting.co.id/services/jasa-prosedur-yang-disepakati-atas-
informasi-keuangan-service-upon-aggred-of-financial-information/

Tribunnews. 2019. Pentingnya Peningkatan Kompetensi Akuntan Publik. Dikutip 1


Januari 2020 Pukul 14.37 WIB dari
https://www.tribunnews.com/nasional/2019/01/24/pentingnya-peningkatan-
kompetensi-akuntan-publik
Zahiraccounting. 2016. APA YANG DIMAKSUD KOMPILASI LAPORAN KEUANGAN.
Dikutip 1 Januari 2020 Pukul 13.46 WIB dari
https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-yang-dimaksud-kompilasi-laporan-
keuangan/

13

Anda mungkin juga menyukai