AUDIT I
3
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA
Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Profesi AP, Jasa-jasa yang diberikan 1. Defisini umum dan jasa-jasa
dan KAP, asurans serta non ausrans
2. Unsur-unsur penugasan
3. Memahami profesional judgment,
profesional scepticism
Kerangka Kerja Internasional Untuk Jasa-Jasa Auditor
Jasa-jasa auditor merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik untuk
para kliennya. Pekerjaan yang dilakukan oleh auditor (kecuali jasa konsultan) didasarkan
pada panduan standar penugasan yang diterbitkan Internasional Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB). Seluruh standar jasa auditor yang ada didasarkan IESBA Code
of Ethics dan internasional Standards on Auditing Control (ISQS).
Seluruh standar jasa auditor yang ada berdasarkan Kode Etik untuk Para Akuntan Publik
Profrsional (IESBA Code of Ethics) yang diterbitkan oleh Internasional Ethics Standards
Board of Accountants (IESBA) dan Standar Pengendalian Kualitas Internasional
(Internasional Standards on Quality Control/ISQC). Regulasi tersbut telah digunakan IFAC
sejak awal diberlakukan. Standar pengendalian kualitas saat ini sedang disusun oleh IAASB.
Internasional Standars On Auditing (ISA) 200, Tujuan Umum Auditor Independen dan tata
Cara Audit yang sesuai dengan Standar Pengauditan Internasional (Overall Objectives of
The Independent Auditor and the Conduct of Audit in Accordance with Internasional
Standars on Auditing) menjelaskan konsep-konsep utama yang dapat diterapkan dalam
kearangka kerja audit, reviu atau bertujuan khusus (special purpose). Standar ausit laporan
keuangan dijelaskan dalam ISA 200-799. Kerangka kerja bertujuan khusus dan
pemeriksaan-pemeriksaan lainnya atas informasi keuangan historis dimuat dalam ISA 800-
899. Standars reviu yang digunakan adalah ISRE 2000-2699.
Penugasan-Penugasan Asurans Selain dari Audit atau Reviu atas Informasi Keuangan
Historis (ISAE)
Pokok tugas (subject matter) dalam ISAE 3400-3699 saat ini mencangkup pemeriksaan atas
informasi keuangan prospektif (ISAE 3400) dan laporan asurans atas pengendalian di
organisasi jasa (ISAE 3402). Namun demikian dimasa mendatang ISAE 3400-3699 mungkin
akan menyertakan informasi non keuangan (sperti tata kelola perusahaan-corporate
governance, statistik, lingkungan), sistem dan proses (seperti pengendalian internal-internal
Tidak seluruh penugasan yang dilakukan auditor merupakan penugasan asurans. Beberapa
penugasan lainnya yang sering dilakukan auditor tidak memenuhi definisi penugasan
asurans, dan oleh karenanya, hal-hal tidak diatur dengan kerangka kerja untuk penugasan
asurans meliputi:
Penugasan asurans selalu melibatkan tiga pihak yang berbeda, yakni praktisi, pihak-
pihak yang bertanggungjawab dan pengguna yang dituju atau yang menjadi sasaran
pengguna. Praktisi (seperti auditor, akuntan, tenaga ahli) mengumpulkan bukti untuk
memberikan kesimpulan bagi pengguna yang dituju atau menjadi sasaran penugasan
terkait apakah pokok tugas (seperti laporan keuangan) sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan dalam seluruh aspek yang bersifat material.
Pihak-pihak yang bertanggungjawab dapat atau tidak dapt menjadi pihak yang
menugaskan praktisi (pihak yang melakukan penugasan). Pihak yang bertanggungjawab
umumnya memberikan presentasi tertulis bagi praktisi untuk mengevaluasi atau
mengukur pokok tugas terhadap kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
Pokok tugas dan informasi pokok tugas dari penugasan asurans dapat muncul dalam
beberapa bentuk seperti:
1. Kinerja atau kondisi keuangan (misalnya posisi keuangan historis atau prospektif,
kinerja keuangan dan arus kas) yang mana informasi pokok tugasnya dapat berupa
pengakkuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang disajikan di dalam
laporan keuangan.
2. Kinerja atau kondisi nonkeuangan (misalnya kinerja auaru entitas) yang mana
informasi pokok tugasnya dapat berupa indikator-indikator utama atas efisensi dan
efektivitas.
3. Karateristik fisik (misalnya kapasitas dari fasilitas) yang mana informasi pokok
tugasnya dapat berupa dokumentasi spesifikasi.
4. Sistem dan proses (misalnya sistem pengendalian internal dan teknologi informasi
dar entitas) yang mana informasi pokok tugasnya dapt berupa pernyataan terkait
efektivitas.
5. Perilaku (misalnya praktik tata kelolo perusahaan, kepatuhan terhadap regulasi dan
sumber daya manusia) yang mana informasi pokok tugasnya dapat berupa
pernyataan kepatuhan atau pernyataan efektivitas.
Kriteria yang sesuai adalah tolak ukur (standar, tujuan atau serangkaian regulasi) yang
digunakan untuk mengevaluasi bukti atau mengukur pokok tugas dari penugasan
asurans. Sebagai contoh dalam penyajian laporan keuangan, kriteria yang sesuai dapat
berupa IFRS, General accepted Accounting Pranciples (GAAP) atau standar-standar
nasional. Ketika melaporkan aspek sosial atau lingkungan perusahaan, auditor dapat
menggunakan Global Reporting Intiative (GRI).
Auditor tidak dapat mengevaluasi atau mengukur pokok tugas berdasarkan ekspektasi,
penilain dan pengalaman pribadinya karena hal-hal tersebut bukan merupakan kriteria
yang sesuai. Berikut karateristik-karateristik untuk menilai apakah kriteria tersebut telah
sesuai:
Bukti
Kesesuaian adalah ukuran kualitas bukti, yakni relevansi dan keandalannya. Jumlah
bukti yang diperlukan dipengaruhi oleh risiko informasi pokok tugas yang memiliki salah
saji material (semakin besar risiko semakin banyak bukti yang mungkin diperlukan) dan
juga oleh kualitas bukti tersebut (semakin tinggi kualitas semakin sedikit bukti yang
mungkin diperlukan). Keandalan bukti dipengaruhi oleh sumber dan sifat dasarnya serta
tidak terkait ddengan setiap situasi saat bukti-bukti tersebut diperoleh. Materialitas
menjadi relevansaat auditor menentukan sifat dasar, waktu dan cakupan prosedur-
prosedur pengumpulan bukti, serta saat menilai apakah informasi pokok tugas bebas
dari salah saji.
1. Karateristikpokok tugas. Sebagai contoh jika pokok tugas berorientasi masa depan
maka semakin sedikit bukti objektif yang dapat diekspektasi ada daripada jika pokok
tugas bersifat historis.
2. Situasi penugasan selain dari karateristik pokok tugas, jika bukti yang cukup dapat
diekspektasi ada ternyata tidak tersedia, misalnya karena waktu perjanjian
denganpraktisi, kebijakan entitas terkait penyimpanan dokumen, atau pembatasan
yang ditekankan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab.
Laporan Asurans
Auditor memberikan laporan tertulis berisi kesimpulan yang menyatakan bahwa asurans
diperolah dari informasi pokok tugas.
Penugasan audit atas laporan keuangan tujuan umumnya adalah untuk memperoleh
asurans yang memadai terkait apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
salah saji material, apakah karena kecurangan atau kesalahan, sehingga memungkinkan
auditor untuk menyatakan opini tenatng apakah laporan keuangan telah disusun
berdasarkan kerangka kerja pelaoran keuangan yang ditentukan dalam seluruh aspek yang
bersifat material.
Daftar Pustaka
2013 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA , CPA http://www.mercubuana.ac.id 12
1. Audit Berbasis ISA (Internasional Standard on Auditing), Theodorus M. Thuanakotta,
Salemba Empat, 2013
2. Audit Kontemporer, Theodorus M. Thuanakotta, Salemba Empat, 2013
3. Standar Akuntansi Keuangan, Institut Akuntan Publik Indonesia (SAK).
4. Undang-undang Akuntan Publik, 2011 (UU AP).
5. Prinsip-prinsip Pengauditan (Internasional Standard on Auditing), Rick Hayes, Philip
Wallage and Hans Gortemaker, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, 2017
6. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis, William F. Meissier, Steven M.
Glover, Douglas F. Prawitt, Edisi 8 buki 1, Penerbit Salemba Empat, 2014
7. Auditing & Jasa Assurance Pendekatan Integrasi, Alvin A. Arens, Randal J. Elder,
Mark S. Beasley, Edisi Elimabelas Jilid I, Penerbit Erlangga, 2014
8. Boynton, Modern Auditing, Second Edition, 2006