Anda di halaman 1dari 11

LECTURE NOTES

ACCT6182
Management Control System

Week 3

Control System Costs

ACCT6182-Management Control System


LEARNING OUTCOMES

1. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan biaya untuk pengendalian

2. Peserta diharapkan mengerti fungsi pengendalian alternatif dan dampaknya

OUTLINE MATERI :

1. Cost of Controls

2. Behavioral Displacement

3. Gamesmanship

4. Operating Delays

5. Negative Attitudes

ACCT6182-Management Control System


ISI MATERI

Cost of Controls

Cost of Controls merupakan biaya timbul karena implementasi Management Control System
(MCS). Biaya ini meliputi biaya bonus tunai, biaya staf internal audit maupun biaya lain terkait
dengan biaya karyawan dalam rangka penyusunan planning dan budgeting. Bisa juga mencakup
pre action review yang dapat diestimasi. Selain cost of controls yang merupakan biaya langsung
terdapat pula biaya tidak langsung seperti behavioral displacement, gamesmanship, operating
delays dan negative attitude.

Biaya ini disebut juga sebagai Out of Pocket costs


▪ Biaya out of pocket adalah biaya yang dapat secara langsung terlihat ketika
mengimplementasikan suatu system pengendalian manajemen.
▪ Biaya out of pocket dapat dengan mudah diukur, tetapi biaya waktu yang dihabiskan
karyawan dalam dalam aktivitas perencanaan dan kegiatan pembuatan anggaran atau
preaction reviews secara umum hanya dapat diestimasikan.

Biaya out of pocket yang berlebih dapat mengakibatkan kegagalan system pengandalian
manajemen

Agar dapat melaksanakan pengendalian biaya yang efektif, maka seorang pimpinan atau
pelaksanan tugas memerlukan informasi, sebagai berikut :

Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Jika terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih kecil dari rencana biaya) di mana dimana hal terjadi
dan siapa yang bertanggung jawab dan apa yang dikerjakan.

Terdapat pertanggung jawaban biaya. Hal tersebut merupakan pertanggung jawaban biaya yang
akan datang sesuai dengan rencana atau melebihi rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak
hanya pada manajer saja tetapi merupakan tanggungjawab semua orang yang terlihat pada

ACCT6182-Management Control System


aktivitas tersebut agar dapat mengerjakan bagiannya dengan baik dan tepat
waktu.

Biaya Pengendalian dapat dikatakan sebagai proses untuk memberikan kembali menilai dan
selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah
ditentukan. Dalam pengeluaran uang diharuskan mempunyai catatan terpisah agar segala
pengeluaran dan pemasukan nampak kedua belah pihak dan bertanggung jawab segala hal yang
mungkin terjasi.

Behavioral Displacement

Behavioral displacement merupakan biaya yang secara tidak langsung akibat penerapan MCS.
Biaya ini timbul ketika apa yang diharapkan sebagai tujuan perusahaan tidak sesuai dengan
perilaku karyawan. Biaya paling umum terjadi sebagai akibat negative penerapan action atau
result control. Contoh penerapan target pada kepala cabang sebuah yang melebihi kemampuan
manager tersebut. Hal ini pada gilirannya akan memicu kepala cabang tersebut untuk berusaha
semaksimal mungkin mencapai target tersebut. Bila pimpinan cabang tersebut tidak dapat
merealisir apa yang ditargetkan maka kepala cabang tersebut akan mencari kiat-kiat yang tepat
bila masih ingin mempertahankan jabatannya. Cara-cara yang ditempuh akibat ketidakmampuan
dalam merealisir target yang diharapkan biasanya berdampak negative pada tujuan perusahaan
secara keseluruhan.

Terjadinya ketidaksesuaian antara tujuan perusahaan dengan kepentingan karyawan karena


kebanyakan tujuan perusahaan bersifat kuantitatif. Sebagai contoh terkait result control adalah
kepala cabang bank dengan ketentuan harus mencapai target tertentu pada penyaluran kredit di
bulan ketiga. Penentuan target yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan kempuan pimpinan
cabang berakibat pada timbulnya perilaku yang tidak tepat dari pimpinan cabang bank tersebut
untuk tetap mempertahankan jabatannya.

ACCT6182-Management Control System


Misalkan kepala cabang tersebut akan menunda pencairan dana di bulan kedua untuk
dipindahkan ke bulan ketiga. akan Hal ini pada gilirannya merugikan klien bank tersebut yang
akhirnya tujuan perusahaan secara keseluruhan yang berarti tidak kongruennya tujuan
perusahaan dan karyawan.

Behavioral displacement dapat terjadi pada action control. Sebagai contoh customer service
yang dibayar dengan hitungan waktu. Penentuan penghitungan prestasi yang berdasarkan
efisiensi lama waktu akan mendorong karyawan bagian customer service untuk berbicara
sesingkat mungkin dengan cutomer. Hal ini pada gilirannya akan berimplikasi pada
ketidakpuasan customer yang mendapatkan informasi yang kadang-kadang tidak memuaskan.
Dengan demikian apa yang menjadi tujuan dari perusahaan tidak kongruen dengan tujuan
karyawan.

Behavioral displacement dapat terjadi pada personnel/cultural control. Hal ini dapat terjadi pada
perusahaan yang keliru dalam merekrut karyawan atau memberikan pelatihan yang kurang tepat.
Penerapan personnel/cultural control secara tidak tepat berdampak pada perilaku yang tidak
diharapkan. Contoh untuk jenis usaha yang membutuhkan keahlian pribadi tidak cocok untuk
dibuat berkelompok. Seperti pada usaha garmen dimana para karyawan yang memiliki keahlian
masing-masing dijadikan dalam kelompok karyawan. Hal ini menjadi sulit bila karyawan yang
mahir dalam pembuatan kantong baju harus digabung prestasinya dengan karyawan yang
membuat bagian membuat lengan baju. Bila bagian membuat lengan baju lebih lambat dari
bagian kantong, dimana penilaian prestasi secara berkelompok, maka prestasi karyawan bagian
lengan baju akan dianggap sama dengan prestasi karyawan pembuatan lengan baju. Sebagai
akibat, karyawan bagian pembuatan kantong yang produktif akan terpengaruh oleh karyawan
bagian pembuatan lengan baju.

Moralitas, efisiensi akan menurun disamping meningkatnya biaya perusahaan perusahaan secara
keseluruhan. Ini pada akhirnya berdampak pada tujuan perusahaan yang tidak kongruen dengan
karyawan.

ACCT6182-Management Control System


Gamesmanship

Pengertian gamesmanship merujuk pada kegiatan yang dilakukan oleh karyawan untuk
meningkatkan performance yang ada tanpa menghasilkan efek ekonomi yang positif. Ada dua
bentuk utama dari gamesmanship:

1. Creation of Slack Resources. Slack meliputi penggunaan sumberdaya perusahaan oleh


karyawan melebihi dari yang diperlukan untuk yang tidak dapat dibenarkan dalam
kontribusinya terhadap tujuan perusahaan. Sebagai contoh untuk level manager yang
dievaluasi apakah mencapai atau tidak atas target yang telah ditetapkan. Manager yang tidak
mencapai target akan kehilangan bonus tahunan dan kenaikan gaji dan bahkan kadang-
kadang dapat kehilangan pekerjaan. Berdasarkan kondisi ini menajer yang berpeluang untuk
tidak mencapai target akan mencari cara untuk berlindung dari resiko tersebut dengan
menegosiasikan target yang lebih rendah yang mungkin dapat dicapai.

Misalkan untuk usaha jenis automotive maka manajer penjualan mobil yang merasa sanggup
menjual 50 mobil per bulan akan menegosiasi target bulanan dengan jumlah unit di bawah 50
unit. Hal ini bertujuan untuk berlindung dari resiko tidak tercapainya target bila mengajukan
target di atas 50 unit. Hal ini yang disebut dengan budget slack yaitu budget yang disusun
untuk melindungi karyawan tehadap kemungkinan yang tidak terduga serta meningkatkan
kemungkinan peningkatan bahwa target akan dipenuhi sekaligus meningkatkan kemungkinan
evaluasi yang menguntungkan dan imbalan terkait kinerja. Dalam kebanyakan situasi, hampir
tidak mungkin mencegah terjadinya slack. Dengan demikian, slack hanya dapat dihindari bila
performance dapat diprediksi secara akurat. Namun, kondisi ini sangat jarang dan hanya ada
pada lingkungan yang sangat stabil.

2. Data Manipulation. Ada dua bentuk dasar adat manipulasi yaitu falsification dan manajemen
data. Pemalsuan meliputi pelaporan data yang salah yakni data telah dirubah. Adapun

ACCT6182-Management Control System


manajemen data meliputi kegiatan yang dilakukan untuk merubah hasil yang dilaporkan
seperti jumlah penjualan, laporan laba, debt equity ratio tanpa menghasilkan keuntungan
ekonomi nyata pada perusahaan dan bahkan kadang-kadang menyebabkan kerugian bagi
perusahaan.

Manajemen data dirancang untuk membuat kinerja kelihatan lebih baik seperti pencapaian
target dan budget atau peningkatan harga saham. Namun dapat juga dibuat untuk membuat
kinerja perusahaan kelihatan lebih buruk. Sebagai contoh, kadang-kadang perusahaan
menunda sales revenue ke tahun berikut untuk karena jumlah bonus telah tercapai. Selain itu,
manajer sering membuat laporan penjualan yang menurun pada situasi yang buruk seperti
tidak adanya bonus yang akan dibayar. Selanjutnya, data manajemen dapat dilakukan melalui
metode accounting dan operating. Melalui metode akuntansi dari manajemen data meliputi
intervensi dalam proses pengukuran.

Keterlibatan perorangan dalam metode akuntansi kadang-kadang melanggar aturan akuntansi


seperti dalam pemilihan accounting method untuk mengatur earnings. Adapun operating
methods data manejemen meliputi pemilihan keputusan operasional perusahaan. Untuk
meningkatkan earnings tahun berjalan manajer mencoba menunda pengeluaran dan mencoba
untuk mengakselerasi penjualan. Sebagai tambahan bahwa pemilihan keputusan dapat
berdampak luas pada ekonimi ril meskipun laporan pendapatan akuntansi meningkat dengan
operating method karena berbahaya bagi perusahaan untuk jangka panjang. Kegiatan ini
dapat mambahayakan kepuasan customer dan produktivitas karyawan serta kualitas inspeksi.

Manipulasi merupakan persoalan serius karena menyebabkan seluruh system control menjadi
tidak efektif karena data yang dimanipulasi tidak memungkinkan untuk menetapkan apakah
karyawan sebuah perusahaan mememiliki performance dengan baik. Oleh karena itu,
meskipun metode manipulasi data adalah legal, tindakan ini dapat menjadi mahal yakni
berbahaya bagi perusahaan dalam jangka panjang

ACCT6182-Management Control System


Operating Delays

Sebagai konsekuensi dari pre action review dan behavioral constraint dari action control adalah
timbulnya apa yang disebut dengan operating delays. Keterlambatan terjadi karena pembatasan
akses ke gudang barang atau dapat juga karena waktu yang dibutuhkan untuk tanda tangan
(approval) atas memo yang diperlukan. Dalam dunia bisnis yang kompetitif keputusan yang
cepat adalah penting karena keputusan yang lambat berimplikasi pada biaya yang mahal.

Pengawasan yang menyebabkan operating delays bukan persolan yang berdiri sendiri karena
dapat menyebabkan persoalan lain yang merugikan seperti game playing yang merusak perilaku
pengawasan.

Penundaan operasi merupakan suatu konsekuensi yang sering tidak dapat dihindari dari
preaction review dalam action control review dan dari hambatan perilaku. Operating delays
sering dihubungkan dengan action control, karena adanya:
✓ Pre-action review  Peninjauan kembali atas tindakan yang telah dilakukan.
✓ Behavioral constrain  Pemaksaan mengenai apa yang harus dilakukan.
✓ Bureaucratic organizations  Tata cara yang harus dilakukan oleh perusahaan.

Operating delays ini lebih efisien dalam situasi jangka panjang, sehingga tidak cocok bila
digunakan pada perusahaan yang menerapkan fast action. Operating delays ini dapat
menyebabkan reaksi manajerial yang mungkin diinginkan.

Negative Attitudes

Meskipun sejumlah pengawasan yang digunakan didisain dengan baik, kontrol-kontrol tersebut
kadang-kadang menyebabkan efek atas sikap yang negative seperti konflik, frustasi dan
ketegangan kerja. Sikap yang demikian penting tidak hanya sebagai indicator kemakmuran
karyawan, namun juga karena bertepatan dengan perilaku berbahaya seperti game playing dan
lack of effort. Penyebab dari negative attitude kompleks seperti kondisi ekonomi, struktur

ACCT6182-Management Control System


organisasi, dan proses administrasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi bermacam-macam
karyawan dengan berbeda.

Untuk Result control dapat menghasilkan negative attitude karena kurangnya komitmen
karyawan atas target performance yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena target
tersebut sangat sulit dicapai, tidak berarti atau tidak dapat dikontrol. Selanjutnya, kebanyakan
professional bereaksi negative atas action control. Contoh pre action review dapat menimbulkan
rasa frustasi jika karyawan yang direview tidak merasakan keguanaan review tersebut sebagai
sesuatu yang bermanfaat.

ACCT6182-Management Control System


KESIMPULAN

Out-of pocket cost merupakan biaya yang langsung bagi dalam mengimplementasikan hampir
semua pengawasan yang dibutuhkan perusahaan. Namun kadang-kadang biaya langsung tersebut
bertambah dengan adanya biaya tidak langsung dengan sejumlah efek samping yang berbahaya
bagi perusahaan.

Pengamatan umum tentang terjadinya efek samping meliputi empat hal. Pertama, resiko efek
samping yang paling kecil adalah pada personnel control. Kedua, beberapa jenis control
memiliki efek samping negative yang tidak dapat dihindari secara luas. Ketiga, ada kemungkinan
efek samping membahayakan secara luas ketika ada kegagalan untuk memuaskan satu atau lebih
kriteria design yang diharapkan atau ketidaksesuaian diantara pilihan jenis kontrol dan situasi.
Keempat, ketka pengawasan mempunyai ketidaksempurnaan disain atau ketika digunakan secara
tidak tepat, semakin ketat pengawasan dilaksanakan semakin besar kemungkinan efek samping
yang berbahaya.

Keberadaan efek samping sering sulit untuk dideteksi. Sebagai contoh kegagalan untuk membuat
tujuan proses pengukuran dalam result control system hanya akan menimbulkan kesempatan
untuk manipulasi data. Namun manipulasi nyata mungkin tidak terjadi sampai seorang karyawan
memiliki kebutuhan pribadi untuk uang yang lebih. Semakin lebih baik perusahaan mengurangi
kesempatan maupun motivasi berperilaku yang tidak diharapkan maka semakin besar
kemungkinan system kontrolakan mempunyai dominasi atas efek yang diharapkan yang berarti
biaya yang murah.

ACCT6182-Management Control System


DAFTAR PUSTAKA

1. Merchant, K.A., & Van der Stede, W.A. (2017). Management Control Systems:
Performance Measurement, Evaluation, and Incentives. 4th Edition. Prentice Hall.
Harlow, UK. ISBN: 9781292110554.
2. Bastian (2014). Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik: Mempertahankan
Kepentingan Masyarakat. Salemba Empat. Jakarta. ISBN: 9789790614055

ACCT6182-Management Control System

Anda mungkin juga menyukai