Analisis
Cross-Section
KELOMPOK 3 :
I PUTU RAKA BOYKE YANA
NI LUH SRI SWANDEWI
NI WAYAN SUARTHARI RANY PUTRI
RAI HENDY HERMANTO
DESAK PUTU ARY SAGITARINI
NI PUTU ETI SUABUDI ANDANI
NI PUTU DIPAYANTI SARDI
AYANG CHANDRA WULANDARI
(1333121093)
(1333121094)
(1333121095)
(1333121096)
(1333121098)
(1333121100)
(1333121101)
(1333121102)
Latar Belakang
Analisis keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka
keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar
tersebut bisa berupa:
1. Standar internal yang ditetapkan oleh manajemen
seperti target yang telah ditetapkan,
2. Perbandingan historis atau membandingkan angka-angka
keuangan dengan angka-angka masa sebelumnya,
3. Perbandingan dengan perusahaan atau industri yang
sejenis.
Tanpa perbandingan tidak akan diketahui apakah prestasi
keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau
sebaliknya menunjukkan penurunan. Pada materi ini
membicarakan tentang analisis perbandingan cross section dalam
analisis keuangan.
Analisis Cross-Section
Perbandingan Cross-Section
Perbedaan Antarindustri
Perbandingan Cross-Section
Analisis CrossSection
Manfaat
Analisis CrossSection:
Adanya sebagian
perusahaan di
Indonesia masih
belum go public
yang tidak
memberikan
laporan keuangan
ke publik sehingga
data perbandingan
laporan keuangan
akan sulit diperoleh
Tidak jelasnya
industri yang akan
dipakai sebagai
perbandingan.
Perusahaan yang
besar biasanya
beroperasi tidak
hanya pada satu
sektor usaha saja,
tetapi melakukan
diversifikasi pada
beberapa sektor.
01
Menghitung nilai
tunggal sebagai
perbandingan
Menghitung Rata-rata
aritmatika
Menghitung rata-rata
tertimbang
Menggunakan median
Menggunakan modus.
02
Menghitung nilai
tunggal dengan
dispersinya
(standar
deviasinya)
03
Menghitung
nilai untuk
percentile
tertentu
(misal
menghitung
nilai untuk
perusahaanperusahaan
yang
mempunyai
ukuran 25
% paling
kecil)
Contoh
Data suatu industri yang terdiri dari beberapa perusahaan
sebagai berikut
Perusahaan
ROA
10%
12%
12%
13%
9%
12%
8%
9%
Nilai Buku
Saham
300
420
250
200
250
210
310
335
Nilai Pasar
Saham
350
400
420
450
460
350
340
400
10
11
PERBEDAAN ANTAR
INDUSTRI
Penggunaan rata-rata
industri didasarkan
pada asumsi implisit,
ada perbedaan antar
industri
Perbandingan antar
industri secara implisit
juga mengakui bahwa
ada perbedaan risiko
bisnis antar industri
12