Kelompok :
AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI
2020
BAB I
(BERGEVIN)
Analisis Laporan Keuangan adalah seni dan ilmu yang menganalisis atau mnguji komponen-
komponen yang berada di laporan keuangan. Tujuannya untuk membantu mengevaluasi laporan
keuangan beserta informasi-informasi yang terdapat didalamnya.
A. Analisis Umum
a. Lingkungan Bisnis
Seorang analis harus dapat memahami keadaan ekonomi, peraturan,iklim politik dan budaya
dimana perusahaan tersebut beroperasi dan mempertimbangkan perkembangan industri
perusahaan dan para pesaingnya ketika melakukan penilaian kinerja keuangan. Pandangan
tersebut membutuhkan ilmu mengenai :
Strategi bisnis
Kebijakan manajemen
Sistem informasi
Jaringan distribusi
Jalur pemasaran
Seorang analis harus mengalokasikan dan menggunakan berbagai macam data terkini dan
masa lalu untuk melengkapi data keuangan yang disediakan oleh perusahaan. Informasi dalam
bentuk angka atau verbal, memiliki berbagai macam tingkat objektivitas dan subjektivitas.
Sebagai contoh, data pangsa pasar yang dikumpulkan oleh pihak yang independen dianggap
lebih dapat diandalkan daripada data yang disajikan oleh seseorang dengan kepentingan pribadi
di perusahaan.
Sebagai pemilik bisnis, kekayaan penanam modal meningkat ketika perusahaannya maju dan
menyusut ketika perusahaan bangkrut. Tujuan dari penanam modal adalah untuk meningkatkan
nilai sahamnya ke tingkat risiko yang dapat diterima, sehingga mereka membutuhkan seorang
analisis untuk menganalisis laporan keuangan agar tujuan mereka tercapai. Ada beberapa alasan
mengapa seorang penanam modal perlu menganalisis laporan keuangan :
Manajer mengawasi penggunaan sumber daya perusahaan dan berusaha untuk mencaru cara
dalam meningkatkan kekayaan perusahaan dengan menggunakan data laporan keuangan. Data
perusahaan juga membantu manajer dalam mengindentifikasi, memperbaiki perbedaan antara
kinerja keuangan dengan anggaran yabg direncanakan.
Manajer memiliki tugas sebagai fiduciary duty atau berkewajiban untuk melindungi
kepentingan investor di perusahaan. Seperti halnya penanam modal, manajer juga berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraanya. Investor dan manajer memiliki perjanjian untuk
melindungi kepentingan mereka masing – masing di perusahaan. Laporan keuangan dapat
digunakan sebagai perjanjian kontrak
Spesialis merger dan akuisisi berupaya meningkatkan nilai penanam modal melalui
penggabungan perusahaan. Dalam hal ini, spesialis merger dan akuisisi memiliki keuntungan
dari bayaran yang mereka terima untuk jasa yang telah mereka berikan, dimana mereka berusaha
untuk menemukan perbedaan nilai antara satu atau dua kelompok bisnis yang nantinya akan
digabungkan. Laporan keuangan membantu spesialis merger dan akuisisi dalam hal analisis
sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah penggabungan perusahaan yang dilakukan
adalah suatu tindakan yang benar atau salah. Para spesiapis merger dan akuisisi sering membuat
banyak sekali penyesuaian dalam menganalisis laporan keuangan ketika melakukan penilaian
suatu perusahaan. Mereka membuat perbaikan atas akun yang didasarkan pada nilai pasar, hal ini
mengindikasikan adanya keterbatasan dalam pengungkapan laporan keuangan padahal mereka
mebutuhkan tambahan informasi dan melakukan penilaian.
e. Auditor Internal dan Eksternal
Auditor internal bertugas untuk menilai kegiatan operasional perusahaan dan auditor
eksternal bertugas untuk memberikan pendapat atau opini tentang keakuratan laporan keuangan
suatu perusahaan. auditor yang ditugaskan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk
memastikan adanya kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, menialai kinerja dan
merekomendasikan adanya perbaikan operasional perusahaan. Auditor internal maupun eksternal
bertugas untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat atau opini.
Manajer mendasarkan pengambilan keputusan pada laporan audit internal sedangkan para
pemangku kepentingan eksternal mengandalkakn pendapat audit eksternal atau audit independen.
Badan pengatur sebagai bagian dari badan pemerintahan bertugas menganalisa laporan
keuangan. Sebagai contoh, The Securities and Exchange Commision (SEC) merupakan badan
hukum administrasi surat berharga AS. Badan ini bertugas untuk memastikan bahwa investor
dan kreditor menerima pengungkapan secara adil dan penuh mengenai kegiatan aktivitas
perusahan.
The Internal Revenue Service (IRS) juga menggunakan informasi keuangan. Badan ini
menganalisa kesesuaian perhitungan pajak yang dibayar oleh wajib pajak dengan peraturan
pajak. Contoh, IRS meneliti apakah pajak yang dibayar oleh wajib pajak telah sesuai dengan
kekayaan yang dimilikinya seperti yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Para analisis Pemerintahan juga membantu mengatur industri – industri tertentu. Bank
pemerintah sebagai contoh bergantung pada informasi laporan keuangan untuk memastikan
lembaga - lembaga keuangan memiliki dana yang cukup dan investasi dari nasabah terlindungi.
Bank pemerintah tersebut adalah The Federal Reserve System.
g. Karyawan Perusahaan
Pekerja menganalisis keuntungan yng akurat dan tepat waktu dari laporan keuangan. Laporan
yang benar dan sesuai dalam mengambarkan kinerja perusahaan adalah merupakan tujuan
darilaporan keuangan, membuat pengungkapan tersebut menjadi masuk akal adalah tugas dari
para analisis laporan keuangan.
Analisis harus memahami Prinsip Akuntansi Berterima Umum (GAAP) supaya dapat
menginterpretasikan laporan keuangan.
Prinsip- prinsip dalam laporan keuangan menghasilkan dasar yang dapat digunakan dalam,
pengukuran, penilaian dan perbandingan pada aktivitas ekonomi. Standar- standar ini
memastikan konsistennya laporan keuangan selama sepanjang waktu tertentu yang dapat
digunakan sebagai alat perbandingan antar perusahaan. Perdagangan, ekonomi, peraturan,
budaya merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan standar tersebut.
Kerjasama yang berhubungan antara sector public dan swasta menghasilkan standar yang sah
yaitu GAAP. Badan pemerintah SEC memiliki otoritas yang sah untuk membuat standar
tersebut, tetapi umumnya tugas tersebut diserahkan kepada organisasi swasta yaitu The Financial
Standards Board (FASB). SEC meninjau GAAP sebagai bagian dari tanggungjawabnya sebagai
badan pengatur. SEC seringkali berpengaruh terhadap FASB sebagai badan yang berhak untuk
mengeluarkan standar pelaporan keuangan.
Standar FASB memiliki otoritas terhadap laporan keuangan, catatan-catatan dan standar
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dalam suatu perusahaan. FASB yang m,enyusun
GAAP melalui Standar Pelaporan Keuangan (SAK). FASB juga menerjemahkan standar
tersebut, mengeluarkan majalah keuangan dan menyediakan pelatihan-pelatihan bisnis. Standar
Pelaporan Keuangan mempengaruhu standar FASB.
3. Dimensi Internasional
GAAP telah mampu mengubah dan dapat mengatasi kekurangan dari analisis laporan
keuangan yang berbeda-beda di seluruh dunia. Analisis harus dapat membedakan antara
perbedaan keadaan ekonomi suatu negara dengan negara lain yang hasilnya menghasilkan
perbedaan dalam metode pengungkapan. Perusahaan multinasional harus memastikan berbagai
macam interprestasi dari GAAP. Perusahaan publik melaporkan keuangannya berdaarkan standar
dimana saham tersebut didaftar. Perdagangan tumbuk dengan pertumbuhan perusahaan
multinasional. Hal ini berakibat harus ada dukungan dari akuntansi internasional.
Tujuan dari komite ini adalah menyelaraskan standar-standar pelaporan keuangan. Tidak
seperti FASB dan dewan membuat standar lainnya, IASC tidak menggunakan GAAP. Beberapa
Negara yang menerima IASC dan perusahaan pun membutuhkannya utnuk memakainya. IASC
memiliki pengaruh yang besar dalam standar akuntansi di negara berkembang. Bukan mustahil
kalau nantinya komite ini akan menggantikan FASB. Kontribusi terbesar yang diberikan oleh
IASC adalah usahan untuk mengurangi standar pelaporan diantara Negara-negara. Komite ini
memiliki standar yang lebih sebanding dalam laporan keuangan, meningkatkan kemampuan
utnuk membandingkan dalam analisis laporan keuangan dan efisien dalam mengalokasikan
sumber daya ekonomi.
E. Hambatan- Hambatan dalam Pengungkapan Laporan keuangan
Istilah dan format dalam laporan keuangan sangat beragam diantara para anali dan
perusahaan. Ketidakkonsistenan ini sangat membingungkn dan menghambat dalam
menganalisis laporan keuangan. Sebagai contoh : Orang yang memiliki perusahaan bisa
disebut sebagai pemegang saham, pemilik saham, penanam modal atau pemilik. Demikian
halnya dengan aktiva tetap; asset jangka panjang, gedung dan peralatan, asset tak berwujud,
sumber daya modal, asset yang produktif, tanah, bangunan, mesin, sumber daya ekonomi
jangka panjang.
b. Volume Data
Menjadi perhatian bagi analis junior. Pertama, analis mungkin meragukan jika informasi
yang cukup dapat tersedia selama melakukan analisis laporan keuangan. Permasalahan yang
sebenarnya adalah terlalu banyak data. Analis harus menyaring mana data yang mengandung
informasi yang relevan dan realibel. Perusahaaan yang sedang dianalisa, menyerahkan laporan
keuanganya ke SEC, media masa dan pemerintah.
c. Transaksi yang Rumit
Analis juga menghadapi tansaksi-transaksi yang suli yaitu pengungkapan yang
mencerminkan kegiatan bisnis. Perdagangan menjadi lebih rumit dengan demikian pula dengan
pengungkapan laporan keuangan, seperti gaji dan upah. Upah tidak sulit untuk diungkapkan
dimana perusahaan membayar pekerjaan berdasarkan jam kerja. Tetapi di beberapa perusahaan
khususnya di perusahaan besar, ada tambahan gaji pegawai berupa kesempatan untuk membeli
saham di perusahaan tersebut. Pelaporan saham yang berdasarkan kompensasi lebih sulit jika
dibandingkan gaji berdaarkan jam kerja.
d. Sumber Informasi
Sumber informasi bisa bermacam-macam, terdapat beberapa yang baik dan terdapat beberapa
yang buruk. Informasi yang menyesatkan, tidak tepat waktu dan salah jumlahnya yang
jumlahnya sangat besar. Informasi yang salah akan menyesatkan dalam proses analisis harus
diabaikan. Sebagai contoh, Manajemen melaporkan laoran keuangan dan membuat
pengungkapan lainnya, akibatnya walaupun laporan tersebut telah diaudit tetapi tingkat
keobjektifannya menjadi berkurang.
e. Keterbatasan dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki keterbatasan dalam pengungkapannya. Banyak hal sulit untuk
diukur. Sebagai contoh, sumber daya manusia tidak dilaporakan dalam laporan keuangan sebagai
asset. Perusahaan tidak dapat membeli manusia, mereka hanya dapat menggaji mereka untuk jasa
yang telah diberikan kepada perusahaan. Manusia melakukan pekerjaan dan mereka bisa
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan aliran kas. Manajemen yang berkualitas, modal
intelektual, moral pegawai, reputasi dan posisi yang strategis tidaklah dilaporkan dalam laporan
keuangan.