Oleh :
I Wayan Jyoti Subali
Decky Sanjaya Gunawan
Ngakan Putu Bayu Mahayasa
Asersi Kelengkapan
Asersi ini menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum dalam
laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan. Berikut rincian tujuan audit sersi
kelengkapan :
1. Menentukan bahwa semua jumlah yang dipinjam perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
telah tercermin dalam piutang usaha.
2. Memverifikasi bahwa semua penjualan barang yang dikirim, semua jasa yang diberikan, dan semua
retur dan kompensasi untuk periode terkait, telah tercermin dalam laporan keuangan.
Asersi Hak dan Kewajiban
Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan utang
merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Tujuan dari asersi ini adalah :
1. Menentukan bahwa perusahaan memiliki hak legal untuk mencatat piutang usaha yang dicatatnya.
Akun pelanggan yang telah dijual atau telah dipindahtangankan memang telah dikeluarkan dari saldo
piutang usaha.
Risiko Bawaan
Risiko bawaan siklus pendapatan pada banyak perusahaan adalah tinggi. Ada berbagai
faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pendapatan ini, antara lain :
1. Volume transaksi yang tinggi
2. Penentuan waktu pengakuan pendapatan berkaitan dengan standar akuntansi yang ambigu,
dilakukan estimasi, dan kompleksitas perhitungan
3. Piutang dagang mungkin salah diklasifikasikan dalam piutang lancar dan piutang tidak
lancar karena ada kesulitan dalam memperkirakan waktu pelunasan
4. Sifat kas
5. Adanya potensi terjadi manipulasi dalam transaksi penyesuaian penjualan untuk menutupi
korupsi
Tingginya volume transaksi akan memperbesar kemungkinan terjadinya salah saji. Hal
ini disebabkan karena semakin tinggi kemungkinan kesalahan pencatatan transaksi tersebut.
Ketidaktepatan penentuan saat pengakuan pendapatan dapat menyebabkan laba yang overstated
maupun understated.
Strategi Audit
Dalam straregi pendekatan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan lebih rendah,
auditor lebih banyak mengandalkan pengujian pengendalian. Logika pemikiran yang mendasari
penggunaan strategi ini adalah apabila auditor yakin bahwa struktur pengendalian intern klien
sangat baik dan dapat mencegah dan mendeteksi salah saji, maka auditor perlu menguji
kelayakan keyakinannya tersebut. Auditor akan menguji apakah struktur pengendalian intern
tersebut memang layak diyakini efektivitasnya. Dengan demikian, auditor akan melaksanakan
pengujian pengendalian.
http://uangakuntansi.blogspot.com/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://maielvasundari.blogspot.com/2014/11/audit-siklus-pendapatan.html
Sumber : Halim , Abdul dan totok Budi santoso , Auditing II : Dasar- dasar Prosedur