Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizkina Maharani

Nim : C30118172
Matkul : Akuntansi Keperilakuan
Kelompok :1

TUGAS UTS
1. Apakah mungkin akuntansi berbasis pancasila di terapkan?
Menurut saya masih banyak pasal dalam psak yang bertentangan dengan pancasila, Pembuatan
PSAK idenya mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standards) yang
menggunakan ideologi- nya barat. salah satu aturan IFRS dengan nilai wajarnya yang tergerus
akibat Model MSV, tidak sesuai dengan konstitusi Indonesia yang mempromosikan sila ke 5
Pancasila tentang keadilan sosial. nilai akuntansi tidak akan mampu menghasilkan informasi
kepada kelompok masyarakat tertentu untuk mempertahankan dominasi mereka dengan manusia
secara keseluruhan. nilai seharusnya konteks Indonesia dengan latar belakang sosial budaya dan
politik seperti ini, harus memiliki praktik akuntansi filosofis yang khas juga. karena jika tidak
memiliki standar akuntansi dengan nilai-nilai Filosofis Pancasila (keadilan sosial), nilai
akuntansi tidak akan mampu menghasilkan informasi kepada kelompok masyarakat tertentu
untuk mempertahankan dominasi mereka dengan manusia secara keseluruhan. Pancasila itu
mirip dengan filosofi pemangku kepentingan yang mempromosikan posisi yang sama
stakeholder, terkadang kita butuh untuk harus membaca teks alternatif akuntansi keuangan
seperti ini.

ada juga salah satu contoh PSAK yang pro Pancasila, yaitu PSAK pasal 24 tentang Imbalan
Kerja yg merupakan adopsi IFRS atau paham barat. Dulu sebelum adanya PSAK 24, banyak
perusahaan di Indonesia yang seenaknya saja memberikan janji pada karyawan tentang manfaat
pensiun tanpa membukukan liabilitas, tanpa memikirkan kemampuan keuangan perusahaan
tersebut , bahkan saat akan memenuhi UU tenaga kerja kan harus dihitung kewajibannya,
perusahaan tersebut mengambil standart minimumnya, sehingga jika suatu saat perusahaan pailit,
hak-hak karyawan pasti tidak akan diberikan dan akhirnya demo lah. Tetapi Ketika PSAK 24
dilahirkan tahun 2004, keadaanya berbalik rakyat yang diuntungkan, dan sebaliknya banyak
perusahaan yang tertekan atas kewajiban yang harusnya mereka akui. Nah sekarang ini karyawan
dan serikat pekerja bisa menghitung jelas, apakah perusahaan dimana mereka bekerja punya aset
yang cukup untuk menutupi kewajiban imbalan kerja apabila suatu saat perusahaan mereka
gulung tikar. Karena itu sekarang jelas ada di catatan atas laporan keuangan mengenai
perhitungan dana imbalan kerja. jadi PSAK 24 ini menurut saya sepaham dengan Pancasila
mengenai keadilan sosial yang mendukung hak hak para pekerja. Walaupun dengan sepahamnya
PSAK 24 terus kita tidak mempermasalahkan PSAK yang ada, karena di beberapa pasal masih
banyak yang bertentangan dengan Pancasila, dan Akuntansi sendiri bukan hanya berhubungan
dengan itu, tetapi mengatur korelasi yang lebih luas lagi daripada satu subyek yang difokuskan
PSAK 24.
Masalahnya, PSAK menggunakan IFRS untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik,
yang tidak berlaku di Indonesia. Kalau sistem eksternal masih bisa digunakan, saya ambil
contoh Jerman, Kalaupun menggunakan IFRS, jumlah anggota komite CGC (lima) ganjil, dan
dua perwakilan serikat, sehingga perusahaan tidak bisa begitu saja mengabaikan kepentingan
karyawan Buat kebijakan. Saat melamar di Indonesia, ketika kita membicarakan GCG ternyata
masih banyak klausul penyembunyian yang belum diterapkan, misalnya kesetaraan gaji antara
WNA (TKA) dan pegawai lokal harusnya memiliki gaji yang sama. Misalnya yang sering
terjadi adalah konsultan teknik dari Filipina yang bekerja di Indonesia, Hindi atau Spora dari
empat KAP besar, mengapa gajinya tidak sama dengan junior partner pada jabatan yang lebih
tinggi. Itu terjadi di semua bidang industri kita, keuangan, manufaktur, dan pertambangan
Perbedaan gaji antara orang asing dan penduduk lokal sangat jelas, dan fasilitas yang mereka
dapatkan juga berbeda.
Berdasarkan standar IFRS, implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan di
Indonesia belum jelas, sehingga dapat dikatakan bahwa praktek CSR di Indonesia sebenarnya
adalah perusahaan atau sejenisnya. Perusahaan cenderung membandingkan praktek CSR antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga hanya fokus atau fokus pada hal
yang sangat kualitatif atau hanya pada angka yang dikeluarkan, namun dampak dan konsistensi
terhadap masyarakat atau lingkungan sekitarnya tidak konsisten. Penentu standar menetapkan
bahwa hal itu pada akhirnya bertentangan dengan nilai Pancasila dalam hal ini.
Dasar dari akuntansi merupakan cerminan dari kondisi masyarakat suatu wilayah. Jika
masyarakat memiliki budaya yang bercorak dengan unsur kapitalisme, maka dengan sendirinya
akuntansi akan bersifat kapitalisme pula. Harahap (2013:384)
Penggambaran konsep akuntansi tersebut mengasumsikan adanya pemikiran hubungan searah
antara kondisi dalam masyarakat dengan penerapannya dalam bidang akuntansi. Tampaknya hal
ini tidak berlaku bagi kondisi akuntansi di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia
memiliki sebuah ideologi yang disebut dengan Pancasila, jauh dari nilai-nilai kapitalisme
(Mubyarto 1987:54, Gunadi 1995:173).
Pengadopsian akuntansi yang berdasarkan dengan unsur kapitalisme sangat menekankan pada
unsur pemeliharaan kekuasaan. Harahap (2013:4)
menggambarkan akuntansi ala kapitalisme sebagai alat untuk mengumpulkan harta dan
memeliharanya agar proses akumulasi kekayaan berjalan lancar dan penguasaannya tetap di
tangan kapitalis. Implikasinya, manusia terjebak dalam kuasa yang utilitarian-hedonis karena
perhatian yang besar pada aspek materi dalam kapitalisme akuntansi (Triyuwono 2012:24)
bahwa akuntabilitas bukan hanya untuk kepentingan pemilik dan kreditor namun juga kepada
masyarakat dan lingkungan, menimbulkan konsekuensi bahwa fokus dari pemikiran akuntansi
bukan hanya kepada konsep keuntungan namun juga pertanggungjawaban kepada unsur-unsur
sosial (Sukoharsono 2010).
2. Apakah mungkin akuntansi berbasis pancasila menggantikan IFRS?

Menurut saya standar IFRS sudah sangat tepat di jadikan landaasan. standar akuntansi
IFRS sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Menurut Anggota Partner Pricewater house Cooper (PwC), Dhojan Pinnarwan, S.E.,
BAP, munculnya IFRS tak bisa dilepaskan dari perkembangan global terutama yang terjadi pada
pasar modal. Ditambah, perkembangan teknologi informasi di lingkungan pasar yang terjadi
begitu cepat yang berdampak pada banyak aspek di pasar modal, hingga ketersediaan jaringan
informasi ke seluruh dunia. Bahkan, dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi
pasar modal, jutaan atau bahkan miliaran investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar
modal di seluruh dunia tanpa dihalangi oleh teritori Negara. Perkembangan yang mengglobal
seperti ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntasi yang dibutuhkan oleh pasar
modal atau lembaga yang memiliki agency problem, kata Djohan saat menjadi pembicara dalam
seminar IFRS Development and Integrated Reportingan di ruang audiovisual FEB UGM, Jumat
(3/2).
Meski IFRS belum menjadi one global accounting standard, namun standar ini telah
digunakan 150-an negara termasuk Jepang, China, Kanada, dan 27 negara di Uni Eropa.
Sedikitnya 85 negara tersebut telah mewajibkan laporan keuangan mereka menggunakan IFRS
untuk semua perusahaan. Begitu pun perusahaan yang go intertnational atau memiliki partner
dari Uni Eropa, Australia dan Rusia dan beberapa Negara di Timur Tengah. lewat IFRS bisa
diketahui bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan berdasarkan standar yang bisa
diterima secara global. Apabila sebuah negara beralih ke IFRS artinya negara tersebut sedang
mengadopsi bahasa laporan keuangan global yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti
oleh pasar dunia sehingga standar IFRS lebih tepat digunakan dari pada standar pancasila.

Sumber sumber acuan :

1. http://akuntansipancasila.blogspot.com/2016/08/akuntansi-berbasis-pancasila.html?
m=1
2. http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/jrap/article/download/120/125/
3. file:///C:/Users/user/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/JSWXJYXB/j
urnal.akper1[1].pdf
4. file:///C:/Users/user/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/OQXR3SIG/j
urnal_akper_2[1].pdf
5. https://www.ugm.ac.id/id/berita/4077-indonesia-gunakan-ifrs-untuk-standar-
akuntansi
6. https://www.academia.edu/29168556/Pendidikan_Akuntansi_Indonesia_Pro_Neolibe
ral_Atau_Pancasila

Anda mungkin juga menyukai