Anda di halaman 1dari 4

Nama : Farihatul Muti’ah

NIM : C1C017065
Tugas Resume Diskusi Analisis Laporan Keuangan (pertemun tanggal 19/03/2020)

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI


(Review soal Analisis Aktivitas Pendanaan)

Gambar diatas merupakan sub-bab pembahasan dalam materi analisis aaktivitas


investasi.

Recall Asset
Asset secara garis besar terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Asset lancar
2. Asset tetap (jangka panjang)

ASSET LANCAR
Aktiva lancar merupakan sumber daya yang dapat diubah secara langsung menjadi
kas dan biasanya dapan dilakukan selama dalam range waktu operasi perusahaan. Pada siklus
ini digambarkan suatu proses dimana perusahaan dapat mengubah kas menjadi aktiva jangka
pendek dan kembali menjadi kas sebagai bagian dari aktivitas operasi yang sedang
dijalankan.

Terdapat beberapa jenis asset lancar, beberapa diantaranya adalah kas dan setara kas.
Kas sendiri merupakan aktiva yang paling likuid, contohnya berupa uang tunai, cek, dan
sebagainya.
Setara kas sendiri pun dapat dikatakan sangat likuid, contohnya berupa investasi
jangka pendek yang siap untuk dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh tempo sehingga
risiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan bunga dapat diminimalisir.
Yang membedakan asset lancar dengan asset tetap adalah sifat likuiditasnya.
Likuiditas menyediakan fleksibilitas untuk memberikan manfaat dari perubahan kondisi pasar
dan untuk merespon tindakan strategis pesaing. Asset lancar sangat liquid, dapat dicairkan
tidak lebih dari 1 tahun/1 siklus akuntansi. Sedangkan, asset tetap memiliki umur ekonomis
lebih dari satu tahun. Apakah semua asset lancar sangat likuid? Tidak. Yang sangat likuid itu
kas, dibandingkan dengan piutang pun kas masih lebih likuid. Lalu apakah inventori likuid?
Ya, likuid. Tetapi harus lewat kejadian lainnya terlebih dahulu, semisal harus dijual terlebih
dahulu.
Jadi, likuid itu apa si? Likuid adalah mudah dicairkan/diuangkan, atau dapat
diuangkan sesegera mungkin. Disamping hal tersebut kita mengenal rasio likuiditas. Rasio
likuiditas salah satunya adalah rasio lancar.
Rumus Rasio Lancar : Asset lancar / Liabilitas lancar
Kesimpulannya, asset lancar dan tetap berbeda dalam hal likuiditas dan jangka waktu
kepemilikan/masa manfaatnya,. Ukuran masa manfaat biasanya dibatasi 1 tahun untuk lancar
dan jika lebih dari itu berarti tergolong tetap. Rasio-rasio yang sebelumnya disebut dan
banyak yang belum disebut, itu yang menjadi alat analisisnya. Misalnya terkait persediaan,
bisa juga kita hitung rasio turn overnya.
ASSET TETAP
Apa saja yang harus diperhatikan dalam asset tetap? Penyusutan/depresiasi
(termasuk alokasi), menilai sumber daya alam, menilai properti, pabrik, dan peralatan, dan
deplesi. Lalu bagaimana dengan istilah kapitalisasi, alokasi dan impairment? Alokasi
merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (asset) secara periodik sepanjang satu atau
lebih periode manfaat yang diharapkan, seperti penyusutan, deplesi, dan amortisasi.
Penurunan Nilai (Impairment). Jika arus kas yang diharapkan (tidak didiskonto) lebih
kecildibanding dengan nilai tercatat asset (biaya dikurangi akumulasi penyusutan), asset perlu
diturunkan nilainya dan dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (jumlah diskonto taksiran arus
kas). Singkatnya adalah penurunan nilai buku dari aktiva saat arus kas yang diharapkan tidak
lagi cukup untuk menutup biaya. Kapitalisasi merupakan proses penangguhan biaya yang
terjadi pada periode berjalan, tetapi manfaatnya diharapkan dapat berlangsung selama
beberpa periode di masa depan.
Dalam laporan keuangan, apa yang terjadi jika nilai dari kapitalisasi, alokasi dan
impairment tidak sesuai kenyataan? Dampaknya bagaimana? Ada rasio-rasio yang bisa
dihitung berdasarkan nilai asset tetap, rasio-rasio tersebut dapat terpengaruh. Pada
pembebanan biaya aktiva secara langsung, rasio solvabilitas mencerminkan kondisi
perusahaan yang lebih buruk dari kondisi yang sebenarnya. Itu karena pembebanan biaya
langsung menyebabkan ekuitas dinyatakan terlalu rendah untuk perusahaan yg memiliki
aktiva produktif. Dari rasio satu perusahaan kita bisa bandingkan dengan rasio dari
perusahaan lain, maka keputusan bisa kita ambil.
Berbicara tetang kapitalisasi, ada trade-off antara kapitalisasi dengan expensing.
Maksudnya, kapitalisasi berarti menunda dalam mengakui biaya di laporan laba rugi artinya
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi pada periode tersebut tetapi pendapatan yang
lebih rendah pada periode berikutnya dibandingkan dengan pengeluaran biaya. Hal tersebut
terjadi karena kapitalisasi berarti menambahkan harga perolehan atau meningkatkan nilai
buku yang dilaporkan di neraca, kemudian mengalokasikan pembebanan biaya penggunaaan
asset tetap tersebut ke dalam tiap periode menggunakan mekanisma penyusutan atau
depresiasi.

ASSET TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)


Contoh dari asset tak berwujud ada hak paten, iklan, goodwill, merk dagang, hak
cipta, franchise, perijinan, hak pakai tanah. Bagaimana perlakuan asset tak berwujud? Sama
dengan asset tetap, ada penyusutannya. Tetapi di asset tak berwujud namanya amortisasi.
Berapa besar yang akan kita laporkan di neraca? Lalu bagaimana menentukan harga
perolehannya? Menilai harga perolehan asset atau yang akan dilaporkan di neraca adalah
sebesar seluruh biaya untuk mendapatkan asset tersebut. Seluruh biaya yg dikeluarkan sampai
siap digunakan. Misalkan membeli lisensi atau franchise harganya tinggi plus biaya ini dan
itu sampai siap buka outlet, itulah harga perolehannya.
Selanjutnya ada penurunan nilai, apakah ada ketentuan khusus tentang ini? Di
Amerika Serikat dengan Indonesia apa yang membedakannya? Yang membedakan antara
ketentuan di satu negara dengan negara lain adalah prinsip atau standar akuntansinya.
Amerika Serikat menggunakan GAAP, sedangkan Indonesia menggunakan SAK.

Anda mungkin juga menyukai