B a b 11
B a b 11
SEPERTI disinggung di bagian muka, analisis aliran kas juga dipakai untuk menganalisis resiko
perusahaan. Pada waktu menganalisis resiko dengan menggunakan rasio-rasio, analisis juga menggunakan
rasio yang melibatkan aliran kas. Bab ini khusus membicarakan bentuk laporan keuangan yang ketiga yaitu
laporan aliran kas ( sering juga disebut sebagai laporan perubahan posisi keuangan). Laporan aliran kas
disusun (atau diturunkan) terutama dari neraca perusahaan (perubahan-perubahan dari dua neraca
perusahaan pada tahun yang berurutan).
Tujuan utama dari analisis laporan kas adalah untuk menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan
kas. Ada beberapa situasi dimana perusahaan mempunyai keuntungan yang bagus, ternyata tidak mampu
memenuhi kewajiban-kewajibannya karena tidak mempunyai kas yang cukup untuk membayar kewajiban-
kewajibannya tersebut. Perusahaan yang sedang tumbuh pesat merupakan contoh perusahaan dengan situasi
yang disebutkan diatas. Untuk itu analisis aliran kas dipakai sebagai pelengkap analisis resiko dengan
menggunakan analisis rasio.
Hubungan aliran kas dengan siklus kehidupan produk bias dilihat pada gambar 11.1 berikut ini. Pada
tiap tahapan siklus kehidupan produk tersebut, aliran kas mempunyai pola yang berbeda-beda. Gambar
bagian atas menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan siklus kehidupan kas, sementara gambar
bagian bawah menunjukkan hubungan aliran kas dengan siklus kehidupan produk.
Selama tahapan perkembangan dan pertumbuhan, aliran kas dari operasi biasanya negatif. Hal ini
mencerminkan investasi perusahaan untuk membangun infrastruktur produk baru, seperti membangun
pabrik, melakukan promosi gencar ; sementara itu aliran kas masuk dari penjualan produk masih kecil.
Pencerminan konsumen terhadap produk belum begitu luas sehingga kas yang dihasilkan juga tidak begitu
besar. Selama tahap ini kas masuk diperoleh dari pendanaan luar (dari uang, atau dari penjualan saham
baru, atau dari penyertaan oleh pemegang saham lama atau pemilik perusahaan).
Pada tahap pertumbuhan, produk mulai diterima oleh konsumen dan permintaan mulai tumbuh pesat.
Pada tahap ini aliran kas masuk mulai meningkat, tetapi investasi masih diperlukan terutama untuk investasi
pada piutang dan persediaan, sebagai antisipasi penjualan produk yang lebih meningkat pada
220
masa-masa mendatang. Penambahan kapasitas barangkali juga di lakukan pada tahap ini. Aliran kas bersih
(net) bias negatif atau positif tergantung tingkat pertumbuhan dan besarnya investasi. Biasanya aliran kas
negatif masih terjadi pada tahap ini, tetapi besarnya lebih kecil dibandingkan dengan pada tahap perkenalan.
Seperti halnya pada tahap perkenalan aliran kas masuk pada tahap ini diperoleh dari dana eksternal.
Gambar 11.1. Aliran Kas dan Siklus Produk
Pendapatan
+
Operasi
Aliran kas
Investasi
Siklus Pokok
Pendanaan
Pada tahap kedewasaan, pola aliran kas berubah cukup drastis. Pada tahap ini aliran kas keluar
tidak lagi besar seperti pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap ini tidak diperlukan investasi pada
pembangunan kapsitas; investasi hanya diperlukan untuk memelihara atau merawat pabrik. Pada tahap
ini investasi pada model kerja mulai stabil, tidak ada peningkatan.
Komponen-komponen neraca pada tauhun kesatu dan kedua dengan menggunakan
persamaan akuntasi di atas bisa dilihat berikut ini :
Kas + Aset non-kas = Utang + Modal saham
Tahun satu : 13.698 + 132.136 = 105.394 + 40.440
Tahun dua : 12.595 + 129.511 = 85.032 + 57.074
Dengan mengurangkan komponen-komponen di atas pada tahun kedua terdapat tahun ke
sat, kita memperoleh persamaan sebagai berikut :
Tambahan + tambahan = tambahan + tambahan
Kas aset non kas utang modal saham
-1.103 + (-2.625) = -20.362 + 16.634
Persamaan diatas bisa di ubah menjadi berikut :
Tambahan = tambahan + tambahan + tambahan
Kas utang modal saham aset non kas
-1.103 = -20.362 + 16.634 - (-2.625)
11.3. MENGELOMPOKKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM NERACA
Dalam persamaan di atas, penyebab-penyebab perubahan kas bisa dilihat pada sisi kanan
dalam pelaporan aliran kas, penyebab-penyebab tersebut dikelompokkan ke dalam karena
investasi pendanaan (finacing), dan operasi, tugas berikutnya adalah mengelompokkan perubahan-
perubahan non kas kedalam sala satu dari kelompok diatas. Beberapa mudah dikelompokkan
sebagai contoh. Perubahan dalam saham biasa atau pembayaran deviden bisa dikelompokkan
kedalam penyabab karena kegiatan investasi. Tetapi perubahan laba yang ditahan merupakam hasil
simultan dari beberapa sebab operasi dan ada kaitannya investasi atau pendanaannya.
Bagaimanapun analisis harus mengelompokkan penyebab tersebut.
Beikut ini bisa dilihat klarifikasi penyebab perubahan kas ke dalam tiga kelompok perubahan
investasi, pendanaan dan opera
Tabel 11.2. Klasifikasi Penyebab Perubahan Kas
1. Piutang dagang X
2. Persediaan X
3. Aktiva lancer lainnya X
4. Investasi pada surat-surat berharga, X
bangunan, pabrik, dan peralatan
5. Harga perolehan aset X
6. Akumulasi depresiasi X
7. Aset lainnya X
8. Utang dagang X
9. Utang wesel X
10. Bagian utang lancar dari utang jangka X
Panjang
11. Utang lancar lainnya X
12. Utang jangka Panjang X
13. Utang pajak X
14. Utang non-lancar lainnya X
15. Saham biasa dan Agio Saham X
16. Labah yang ditahan X
- Laba bersih X
- Dividen X
17. Pembelian saham kembali X
(treasure stock)
18. Kas X
Jika informasi yang dilaporkan oleh neraca dan laporan laba rugi bisa dirinci berdasarkan
rincian di atas, maka klasifikasi bisa dilakukan dengan rincian di atas. Jika tidak rincian seperti
di atas, maka perubahan dalam rekening Investasi pada surat-surat berharga dimasukkan ke
dalam operasi.
(5) Bangunan, pabrik, dan peralatan – pembelian dan penjualan asset-aset ini (aktiva tetap)
dimasukkan ke dalam kegiatan-kegiatan investasi.
(6) Akumulasi Depresiasi – Depresiasi mengurangi laba bersih untuk suatu periode, tetapi tidak
mengurangi aliran kas keluar. Depresiasi diklasifikasikan sebagai item operasi dengan tanda
positif pada baris ke (6). Jika jumlah depresiasi tersebut ditambahkan ke biaya operasional yang
merupakan pengurang laba bersih pada baris ke (16), maka pengaruh depresiasi secara
keseluruhan akan menjadi nol (depresiasi positif pada baris ke-6 ditambah depresiasi negative
pada baris ke-16). Ini konsisten dengan karakteristik depresiasi yang bukan merupakan
pengeluaran kas (dalam hal ini tidak memperhitungkan penghematan pajak dari depresiasi).
(7) Aktiva (asset) lainnya – Aktiva lainnya dalam neraca mencakup hak cipta, goodwill, paten, dan
aset-aset lainnya. Biasanya perubahan-perubahan dalam aktiva ini dikelompokkan ke dalam
kegiatan investasi.
(8) Utang dagang – Aliran kas keluar untuk pembelian sama dengan pembelian untuk periode
tertentu ditambah utang dagang pada awal periode dikurangi utang dagang pada akhir periode.
Jumlah pembelian pada periode tertentu sebagian hasil dari perhitungan pada baris (2) untuk
persediaan. Penyesuaian pada baris (8) untuk perubahan pada utang dagang mengubah
pembelian ke pembayaran kas (kas keluar), dan seperti pada persediaan, merupakan transaksi
operasi.
(9) Utang Wesel – Utang wesel yang merupakan transaksi pinjaman dimasukkan ke dalam kegiatan
pendanaan (financing), meskipun uang pinjaman tersebut bisa digunakan untuk kegiatan
operasional seperti membiayai piutang dagang, persediaan, atau modal kerja lainnya.
(10) Bagian utang jangka Panjang yang jatuh tempo dalam jangka dekat – Rekening ini
terdiri dari dua macam: (1) pengklasifikasian kembali utang jangka Panjang menjadi utang
jangka pendek (utang jangka Panjang yang akan dibayar dalam waktu setahun ini) dan (2) utang
jangka Panjang yang benar-benar dibayar pada periode tersebut. Item terakhir tersebut
merupakan aliran kas keluar, sedangkan item pertama tidak mempunyai pengaruh terhadap
aliran kas.
(11) Utang lancar lainnya – Rekening ini biasanya digunakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan operasional selain pembelian barang dagangan. Dengan demikian perubahan dalam
utang lancar lainnya dimasukkan ke dalam transaksi operasional.
(12) Utang jangka panjang - Rekening ini berubah karena beberapa hal:
Utang jangka Panjang yang baru
Pengklasifikasian kembali utang jangka Panjang menjadi utang jangka pendek
Pelunasan utang jangka Panjang lebih cepat dari yang seharusnya (early retirement)
Perubahan utang jangka Panjang menjadi saham preferen atau saham biasa.
Item-item di atas merupakan kegiatan pendanaan, tetapi tidak semuanya mempunyai efek
terhadap perubahan aliran kas. Utang jangka Panjang yang baru dan pelunasan utang akan
mempunyai pengaruh terhadap aliran kas. Pengklasifikasian kembali utang jangka panjang
menjadi utang jangka pendek pada baris ke -12 apabila digabungkkan dengan
penglarifikasian yang serupa dengan baris ke -10 akan menghasilkan baris ke 0 (saling
meniadakan). Ini konsisten dengan pengaru penglarifikasian kembali yang pada dasarnya
tidak mempengaruhi aliran kas. Perubahan klarifikasi dari utang menjadi saham preferen
atau saham bisa juga tidak mempengaruhi aliran kas, dan ini akan dihilangkan pengruhnya
pada baris ke 15
(13)utang pajak – pajak yang akan dibayar dalam jangka waktu dekat sam dengan biaya pajak
pendapatan
11.4. CONTOH PENYUSUNAN LAPORAN ALIRAN KAS
Berikut ini adalah contoh penyusunan laporan aliran kas dengan menggunakan data-data PT
XYZ di muka
Tahap siklus kehidupan produk akan mempengaruhi pola aliran kas. Pada tahap
perkenalan, aliran kas menunjukkan tahap yang negatif. Pada tahap pertumbuhan, aliran kas
bisa negatif atau positif tetapi tidak terlalu besar. Pada tahap kedewasaan, aliran kas mulai
tumbuh pesat dan menunjukkan tanda positif yang cukup besar. Pada tahap penurunan, aliran
kas menunjukkan tanda negatif.
Dalam persiapan laporan aliran kas, penyebab – penyebab prubahan kas
dikelompokkan ke dalam tiga macam kelompok : (1) Investasi, (2) Pendanaan, dan (3)
Operasi. Perubahan pada piutang, Persediaan, Aktiva Lancar, Bangunan dan Pabrik,
Akumulasi Depresiasi, Utang Dagang, Utang Lancar, Utang Pajak, dan Laba Bersih, bisa di
masukkan ke dalam operasi. Sedangkan perubahan dalam aktiva dimasukkan ke dalam
investasi. Perubahan dalam utang wesel, utang tidak lancer, saham biasa, dividen, treasury
stock, dan utang jangka panjang bisa dinasukkan ke dalam kelompok pendanaan.
PERTANYAAN REVIEW ,
1. Apa tujuan laporan aliran kas?
2. Mengapa laporan aliran kas diperlukan? Mengapa rasio –rasio saja tidak cukup?
3. Bagaimana kaitan antara siklus kehidupan produk dengan aliran kas?
4. Bagaimana penngelompokan penyebab peubahan – perubahan kas?
5. Perubahan kas karena pembelian asset dimasukkan dalam kelompok mana? Jelaskan
alasannya!
6. Bagaimana dengan laba yang ditahan? Jelaskan alasannya!
7. Jelaskan proses penyusunan laporan aliran kas?
PROBLEM ,
1. Lihat laporan keuangan PT Angkara pada problem Bab 9! Siapkan laporan aliran kas!
Untuk tahun kedua dan ketiga.
2. Lihat neraca dan laporan laba/rugi PT Andalas berikut ini! Susun laporan aliran kas!
Anda bisa menambah atau asumsi sendiri jika ada informasi yang dirasakan kurang.
Modal Saham
Modal Preferen, 1 juta lembar 704 - -
Saham biasa, nilai per RP1.500 juta
Lembar, ditorisasi 60 61 69
Agio Saham 805 801 891
Laba yang ditahan 2.784 3.057 3.207
, , ,
Total Modal Saham 4.353 3.957 4.167
PT. Andalas
Laporan Laba – Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
Penjualan 16.405 15.296 15.747
Harga pokok penjualan (10.492) (9.717) (10.152)
5.913 5.579 5.959
PT. Anggota mempunyai neraca tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut ini.