Anda di halaman 1dari 12

217

B a b 11

ANALISIS ALIRAN KAS

11.1. Aliran Kas dan Hubungannya dengan Siklus Kehidupan Produk

11.2. Perhitungan Aliran Kas

11.3. Mengelompokan Perubahan-perubahan dalam Neraca


218
219

B a b 11

ANALISIS ALIRAN KAS

SEPERTI disinggung di bagian muka, analisis aliran kas juga dipakai untuk menganalisis resiko
perusahaan. Pada waktu menganalisis resiko dengan menggunakan rasio-rasio, analisis juga menggunakan
rasio yang melibatkan aliran kas. Bab ini khusus membicarakan bentuk laporan keuangan yang ketiga yaitu
laporan aliran kas ( sering juga disebut sebagai laporan perubahan posisi keuangan). Laporan aliran kas
disusun (atau diturunkan) terutama dari neraca perusahaan (perubahan-perubahan dari dua neraca
perusahaan pada tahun yang berurutan).
Tujuan utama dari analisis laporan kas adalah untuk menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan
kas. Ada beberapa situasi dimana perusahaan mempunyai keuntungan yang bagus, ternyata tidak mampu
memenuhi kewajiban-kewajibannya karena tidak mempunyai kas yang cukup untuk membayar kewajiban-
kewajibannya tersebut. Perusahaan yang sedang tumbuh pesat merupakan contoh perusahaan dengan situasi
yang disebutkan diatas. Untuk itu analisis aliran kas dipakai sebagai pelengkap analisis resiko dengan
menggunakan analisis rasio.

11.1. ANALISIS KAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN SIKLUS KEHIDUPAN


PRODUK

Hubungan aliran kas dengan siklus kehidupan produk bias dilihat pada gambar 11.1 berikut ini. Pada
tiap tahapan siklus kehidupan produk tersebut, aliran kas mempunyai pola yang berbeda-beda. Gambar
bagian atas menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan siklus kehidupan kas, sementara gambar
bagian bawah menunjukkan hubungan aliran kas dengan siklus kehidupan produk.
Selama tahapan perkembangan dan pertumbuhan, aliran kas dari operasi biasanya negatif. Hal ini
mencerminkan investasi perusahaan untuk membangun infrastruktur produk baru, seperti membangun
pabrik, melakukan promosi gencar ; sementara itu aliran kas masuk dari penjualan produk masih kecil.
Pencerminan konsumen terhadap produk belum begitu luas sehingga kas yang dihasilkan juga tidak begitu
besar. Selama tahap ini kas masuk diperoleh dari pendanaan luar (dari uang, atau dari penjualan saham
baru, atau dari penyertaan oleh pemegang saham lama atau pemilik perusahaan).
Pada tahap pertumbuhan, produk mulai diterima oleh konsumen dan permintaan mulai tumbuh pesat.
Pada tahap ini aliran kas masuk mulai meningkat, tetapi investasi masih diperlukan terutama untuk investasi
pada piutang dan persediaan, sebagai antisipasi penjualan produk yang lebih meningkat pada
220

masa-masa mendatang. Penambahan kapasitas barangkali juga di lakukan pada tahap ini. Aliran kas bersih
(net) bias negatif atau positif tergantung tingkat pertumbuhan dan besarnya investasi. Biasanya aliran kas
negatif masih terjadi pada tahap ini, tetapi besarnya lebih kecil dibandingkan dengan pada tahap perkenalan.
Seperti halnya pada tahap perkenalan aliran kas masuk pada tahap ini diperoleh dari dana eksternal.
Gambar 11.1. Aliran Kas dan Siklus Produk

Pendapatan

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

+
Operasi
Aliran kas
Investasi

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Siklus Pokok

Pendanaan

Pada tahap kedewasaan, pola aliran kas berubah cukup drastis. Pada tahap ini aliran kas keluar
tidak lagi besar seperti pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap ini tidak diperlukan investasi pada
pembangunan kapsitas; investasi hanya diperlukan untuk memelihara atau merawat pabrik. Pada tahap
ini investasi pada model kerja mulai stabil, tidak ada peningkatan.
Komponen-komponen neraca pada tauhun kesatu dan kedua dengan menggunakan
persamaan akuntasi di atas bisa dilihat berikut ini :
Kas + Aset non-kas = Utang + Modal saham
Tahun satu : 13.698 + 132.136 = 105.394 + 40.440
Tahun dua : 12.595 + 129.511 = 85.032 + 57.074
Dengan mengurangkan komponen-komponen di atas pada tahun kedua terdapat tahun ke
sat, kita memperoleh persamaan sebagai berikut :
Tambahan + tambahan = tambahan + tambahan
Kas aset non kas utang modal saham
-1.103 + (-2.625) = -20.362 + 16.634
Persamaan diatas bisa di ubah menjadi berikut :
Tambahan = tambahan + tambahan + tambahan
Kas utang modal saham aset non kas
-1.103 = -20.362 + 16.634 - (-2.625)
11.3. MENGELOMPOKKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM NERACA
Dalam persamaan di atas, penyebab-penyebab perubahan kas bisa dilihat pada sisi kanan
dalam pelaporan aliran kas, penyebab-penyebab tersebut dikelompokkan ke dalam karena
investasi pendanaan (finacing), dan operasi, tugas berikutnya adalah mengelompokkan perubahan-
perubahan non kas kedalam sala satu dari kelompok diatas. Beberapa mudah dikelompokkan
sebagai contoh. Perubahan dalam saham biasa atau pembayaran deviden bisa dikelompokkan
kedalam penyabab karena kegiatan investasi. Tetapi perubahan laba yang ditahan merupakam hasil
simultan dari beberapa sebab operasi dan ada kaitannya investasi atau pendanaannya.
Bagaimanapun analisis harus mengelompokkan penyebab tersebut.

Beikut ini bisa dilihat klarifikasi penyebab perubahan kas ke dalam tiga kelompok perubahan
investasi, pendanaan dan opera
Tabel 11.2. Klasifikasi Penyebab Perubahan Kas

Perubahan dalam Neraca Operasi Investasi Pendanaan

Kenaikan atau Penurunan dalam aset

1. Piutang dagang X
2. Persediaan X
3. Aktiva lancer lainnya X
4. Investasi pada surat-surat berharga, X
bangunan, pabrik, dan peralatan
5. Harga perolehan aset X
6. Akumulasi depresiasi X
7. Aset lainnya X

Kenaikan atau Penurunan dalam aset

8. Utang dagang X
9. Utang wesel X
10. Bagian utang lancar dari utang jangka X
Panjang
11. Utang lancar lainnya X
12. Utang jangka Panjang X
13. Utang pajak X
14. Utang non-lancar lainnya X
15. Saham biasa dan Agio Saham X
16. Labah yang ditahan X
- Laba bersih X
- Dividen X
17. Pembelian saham kembali X
(treasure stock)
18. Kas X

Berikut ini penjelasan perubahan-perubahan dalam neraca.


(1) Piutang Dagang
Pengumpulan kas pada suatu periode sama dengan penjualan (kredit) untuk periode tersebut
ditambah piutang dagang pada awal periode dikurangi piutang dagang pada akhir periode.
Perubahan piutang dagang dengan demikian berkaitan dengan operasi perusahaan. Pada baris
dengan tanda (16) pada table di atas menunjukkan bahwa laba bersih dikelompokkan sebagai
sumber kas dari operasi. Termasuk di sini adalah penjualan. Jumlah penjualan pada baris (16)
ditambah atau dikurangi perubahan dalam piutang dagang pada baris (1) akan menghasilkan
jumlah kas yang diterima dari pelanggan.
(2) Persediaan – Pembelian selama satu periode sama dengan harga pokok penjualan pada periode
tersebut ditambah persediaan pada akhir periode dikurangi persediaan pada awal periode. Baris
(16) menunjukkan harga pokok penjualan sebagai biaya untuk mengukur laba bersih.
Perubahan dalam persediaan pada baris kedua, digabung dengan harga pokok penjualan yang
termasuk dalam jumlah pada baris ke (16) akan menghasilkan besarnya pembelian untuk
periode tersebut. Asumsi yang dipakai di sini adalah aliran kas keluar sama dengan pembelian
untuk periode tersebut. Jika semua pembelian ini tidak dilakukan dengan kas, maka akan ada
perubahan pada utang dagang. Penyesuaian ini akan dibuat pada baris (8) dan akan dibicarakan
di belakang.
(3) Aktiva lancar lainnya – Rekening ini biasanya berkaitan dengan pembayaran dimuka (prepaid
account), seperti uang sewa dibayar di muka. Biasanya perubahan – perubahan dalam rekening
ini berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan.
(4) Investasi pada surat-surat berharga-Investasi pada surat berharga bisa berubah karena beberapa
hal:
Sumber Perubahan Klasifikasi Dalam Laporan Aliran Kas

Membeli investasi baru Investasi


Pengakuan pendapatan
Menggunakan metode equity Operasi
Penerimaan dividen dari investee Operasi
Penjualan investasi Investasi

Jika informasi yang dilaporkan oleh neraca dan laporan laba rugi bisa dirinci berdasarkan
rincian di atas, maka klasifikasi bisa dilakukan dengan rincian di atas. Jika tidak rincian seperti
di atas, maka perubahan dalam rekening Investasi pada surat-surat berharga dimasukkan ke
dalam operasi.
(5) Bangunan, pabrik, dan peralatan – pembelian dan penjualan asset-aset ini (aktiva tetap)
dimasukkan ke dalam kegiatan-kegiatan investasi.
(6) Akumulasi Depresiasi – Depresiasi mengurangi laba bersih untuk suatu periode, tetapi tidak
mengurangi aliran kas keluar. Depresiasi diklasifikasikan sebagai item operasi dengan tanda
positif pada baris ke (6). Jika jumlah depresiasi tersebut ditambahkan ke biaya operasional yang
merupakan pengurang laba bersih pada baris ke (16), maka pengaruh depresiasi secara
keseluruhan akan menjadi nol (depresiasi positif pada baris ke-6 ditambah depresiasi negative
pada baris ke-16). Ini konsisten dengan karakteristik depresiasi yang bukan merupakan
pengeluaran kas (dalam hal ini tidak memperhitungkan penghematan pajak dari depresiasi).
(7) Aktiva (asset) lainnya – Aktiva lainnya dalam neraca mencakup hak cipta, goodwill, paten, dan
aset-aset lainnya. Biasanya perubahan-perubahan dalam aktiva ini dikelompokkan ke dalam
kegiatan investasi.
(8) Utang dagang – Aliran kas keluar untuk pembelian sama dengan pembelian untuk periode
tertentu ditambah utang dagang pada awal periode dikurangi utang dagang pada akhir periode.
Jumlah pembelian pada periode tertentu sebagian hasil dari perhitungan pada baris (2) untuk
persediaan. Penyesuaian pada baris (8) untuk perubahan pada utang dagang mengubah
pembelian ke pembayaran kas (kas keluar), dan seperti pada persediaan, merupakan transaksi
operasi.
(9) Utang Wesel – Utang wesel yang merupakan transaksi pinjaman dimasukkan ke dalam kegiatan
pendanaan (financing), meskipun uang pinjaman tersebut bisa digunakan untuk kegiatan
operasional seperti membiayai piutang dagang, persediaan, atau modal kerja lainnya.
(10) Bagian utang jangka Panjang yang jatuh tempo dalam jangka dekat – Rekening ini
terdiri dari dua macam: (1) pengklasifikasian kembali utang jangka Panjang menjadi utang
jangka pendek (utang jangka Panjang yang akan dibayar dalam waktu setahun ini) dan (2) utang
jangka Panjang yang benar-benar dibayar pada periode tersebut. Item terakhir tersebut
merupakan aliran kas keluar, sedangkan item pertama tidak mempunyai pengaruh terhadap
aliran kas.
(11) Utang lancar lainnya – Rekening ini biasanya digunakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan operasional selain pembelian barang dagangan. Dengan demikian perubahan dalam
utang lancar lainnya dimasukkan ke dalam transaksi operasional.
(12) Utang jangka panjang - Rekening ini berubah karena beberapa hal:
 Utang jangka Panjang yang baru
 Pengklasifikasian kembali utang jangka Panjang menjadi utang jangka pendek
 Pelunasan utang jangka Panjang lebih cepat dari yang seharusnya (early retirement)
 Perubahan utang jangka Panjang menjadi saham preferen atau saham biasa.
Item-item di atas merupakan kegiatan pendanaan, tetapi tidak semuanya mempunyai efek
terhadap perubahan aliran kas. Utang jangka Panjang yang baru dan pelunasan utang akan
mempunyai pengaruh terhadap aliran kas. Pengklasifikasian kembali utang jangka panjang
menjadi utang jangka pendek pada baris ke -12 apabila digabungkkan dengan
penglarifikasian yang serupa dengan baris ke -10 akan menghasilkan baris ke 0 (saling
meniadakan). Ini konsisten dengan pengaru penglarifikasian kembali yang pada dasarnya
tidak mempengaruhi aliran kas. Perubahan klarifikasi dari utang menjadi saham preferen
atau saham bisa juga tidak mempengaruhi aliran kas, dan ini akan dihilangkan pengruhnya
pada baris ke 15
(13)utang pajak – pajak yang akan dibayar dalam jangka waktu dekat sam dengan biaya pajak
pendapatan
11.4. CONTOH PENYUSUNAN LAPORAN ALIRAN KAS
Berikut ini adalah contoh penyusunan laporan aliran kas dengan menggunakan data-data PT
XYZ di muka

Tahap siklus kehidupan produk akan mempengaruhi pola aliran kas. Pada tahap
perkenalan, aliran kas menunjukkan tahap yang negatif. Pada tahap pertumbuhan, aliran kas
bisa negatif atau positif tetapi tidak terlalu besar. Pada tahap kedewasaan, aliran kas mulai
tumbuh pesat dan menunjukkan tanda positif yang cukup besar. Pada tahap penurunan, aliran
kas menunjukkan tanda negatif.
Dalam persiapan laporan aliran kas, penyebab – penyebab prubahan kas
dikelompokkan ke dalam tiga macam kelompok : (1) Investasi, (2) Pendanaan, dan (3)
Operasi. Perubahan pada piutang, Persediaan, Aktiva Lancar, Bangunan dan Pabrik,
Akumulasi Depresiasi, Utang Dagang, Utang Lancar, Utang Pajak, dan Laba Bersih, bisa di
masukkan ke dalam operasi. Sedangkan perubahan dalam aktiva dimasukkan ke dalam
investasi. Perubahan dalam utang wesel, utang tidak lancer, saham biasa, dividen, treasury
stock, dan utang jangka panjang bisa dinasukkan ke dalam kelompok pendanaan.

BEBERAPA ISTILAH DALAM BAB INI ,

Laporan Aliran Kas


Siklus Kehidupan Produk
Tahap Perkenalan
Tahap Kedewasaan
Tahap Penurunan
Peubahan Kas Karena Operasi
Perubahan Kas Karena Pendanaan
Perubahan Karena Investasi

PERTANYAAN REVIEW ,
1. Apa tujuan laporan aliran kas?
2. Mengapa laporan aliran kas diperlukan? Mengapa rasio –rasio saja tidak cukup?
3. Bagaimana kaitan antara siklus kehidupan produk dengan aliran kas?
4. Bagaimana penngelompokan penyebab peubahan – perubahan kas?
5. Perubahan kas karena pembelian asset dimasukkan dalam kelompok mana? Jelaskan
alasannya!
6. Bagaimana dengan laba yang ditahan? Jelaskan alasannya!
7. Jelaskan proses penyusunan laporan aliran kas?

PROBLEM ,
1. Lihat laporan keuangan PT Angkara pada problem Bab 9! Siapkan laporan aliran kas!
Untuk tahun kedua dan ketiga.
2. Lihat neraca dan laporan laba/rugi PT Andalas berikut ini! Susun laporan aliran kas!
Anda bisa menambah atau asumsi sendiri jika ada informasi yang dirasakan kurang.

Neraca PT Andalas Per- 31 Desember

2015 2014 2013


Aktiva
Aktiva Lancer
Kas dan Surat Berharga 408 670 112
Piutang Dagang 4.353 4233 4.536
Persediaan 2.623 2.201 2.350
Biaya Di bayar di muka 165 142 132
- , ,
Total Aktiva Lancar 7.539 7.246 7.130

Aktiva Jangka Panjang (tetap)


Bangunan dan Peralatan 4.791 4.463 4.256
Kurangi: Akumulasi Depresiasi 1.554 1.429 1.346

Bangunan dan Peralatan (Bersih) 3.237 3.034 2.910


Aktiva Lainnya 1.922 1.974 1.694
, , ,
Total Aktiva Tetap 5.159 5.008 4.559

Total Aktiva 12.698 12.254 11.734

Utang dan Modal Saham


Utang Lancar
Utang Dagang 708 646 525
Utang Jangka Pendek Lainnya 1.452 1.000 955
Rekening Akrual dan Lainnya 1.240 1.139 1.206
, , ,
Total Utang Lancar 3.400 2.785 2.686

Utang Jangka Panjang


Utang Jangka Panjang 2.566 2.863 2.395
Utang Sewa 189 201 213
Utang Pajak 1.124 1.346 1.375
Utang Lainnya 1.066 1.100 898
, , ,
Total Utang Jangka Panjang 4.945 5.512 4.881

Modal Saham
Modal Preferen, 1 juta lembar 704 - -
Saham biasa, nilai per RP1.500 juta
Lembar, ditorisasi 60 61 69
Agio Saham 805 801 891
Laba yang ditahan 2.784 3.057 3.207
, , ,
Total Modal Saham 4.353 3.957 4.167

Total Utang dan Modal Saham 12.698 12.254 11.734

PT. Andalas
Laporan Laba – Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
Penjualan 16.405 15.296 15.747
Harga pokok penjualan (10.492) (9.717) (10.152)
5.913 5.579 5.959

Biaya umum, administrasi, danpenjualan 4.129 3.815 3.743

Laba Operasioanal 1.784 1.764 1.852

Penyesuaian: pendapatan dari anak perusahaan


dan pendapatan luar biasa 311 265 573

Laba sebelum pajak dan bunga 1.473 1.499 1.279


Bunga (303) (307) (300)
, , ,
Laba sebelum pajak 1.170 1.192 979

Pajak pendapatan (369) (385) (371)


, , ,
Laba Bersih 802 807 608

PT. Anggota mempunyai neraca tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut ini.

PT. Anggota Neraca Per Desember 2104


Aktiva Pasiva
Kas 20 juta Utang Dagang 30 juta
Piutang Dagang 30 juta Utang Bank 10 juta
Aktiva Tetap 50 juta Modal Saham 60 juta

Total Aktiva 100 juta Total Pasiva 100 juta

PT. Anggota Neraca Per Desember 2015


Aktiva Pasiva
Kas 25 juta Utang Dagang 35 juta
Piutang Dagang 40 juta Utang Bank 20 juta
Aktiva Tetap 65 juta Modal Saham 75 juta

Total Aktiva 130 juta Total Pasiva 130 juta


PT. Anggota memperoleh laba sebesar RP15 juta, yang langsung dibukukan ke modal
saham (meningkat dengan RP 15 juta).
Berdasarkan informasi tersebut, susun laporan aliran kas untuk tahun 2015!

Anda mungkin juga menyukai