DISUSUN OLEH :
Kelompok 6 :
Jurusan : Accounting
(STIE PMCI)
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Konsep Laba” ini dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen kami yang telah memberikan kesempatan dan
memberikan fasilitas sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah yang lebih
sempurna. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................1
1.2. TUJUAN MAKALAH......................................................................................1
1.3. MANFAAT MAKALAH.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1. PENGERTIAN LABA......................................................................................3
2.2. JENIS-JENIS LABA........................................................................................4
2.3. TUJUAN PELAPORAN LABA.......................................................................4
2.4. KONSEP LABA DALAM ASPEK TATARAN (LEVEL) SEMIOTIKA......5
2.4.1. KONSEP LABA DALAM TATARAN SEMANTIK..........................5
2.4.2. KONSEP LABA DALAM TATARAN SINTAKTIK.........................6
2.4.3. KONSEP LABA DALAM TATARAN PRAGMATIK.......................9
2.5. KONSEP LABA SECARA EKONOMI DAN AKUNTANSI......................10
2.5.1 KONSEP AKUNTANSI (ACCOUNTING INCOME)......................10
2.5.2 KONSEP LABA EKONOMI (ECONOMIC INCOME)....................11
2.6. PENYAJIAN LABA.......................................................................................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................14
3.1. KESIMPULAN...............................................................................................14
3.2. SARAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam pendirian suatu perusahaan, tentunya ada tujuan yang ingin
dicapai. Salah satu tujuan yang paling nyata ada dalam perusahaan umumnya
ialah memperoleh laba/keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Hal itu tidak
dapat lepas dari perusahaan pada umumnya terutama pada perusahaan dagang.
Karena melalui laba/keuntungan yang diperoleh perusahaan, perusahaan itu
sendiri akan mengalami perkembangan yang akan menjadikan perusahaan itu
semakin besar seiring berjalannya waktu.
Di dalam akuntansi, laba dikenal sebagai penghasilan yang diperoleh
atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan, atau secara matematis adalah
penghasilan yang diterima dikurangi beban yang dikeluarkan dalam suatu
periode yang sama. Namun, mengenai laba ini, terdapat beberapa hal-hal yang
perlu diketahui, seperti jenis-jenis laba, perhitungan, pengukuran, pelaporan
dan penyajian laba, serta konsep-konsep laba yang akan dibahas dalam
makalah ini.
Dalam makalah ini, ada beberapa poin utama yang akan kami bahas
mengenai laba, diantaranya jenis-jenis laba, pelaporan laba,
pengukuran/perhitungan laba, pembagian konsep laba melalui dua aspek,
hingga penyajian laba.
1
1.3. MANFAAT MAKALAH
Berikut manfaat yang kami harapkan dalam pembuatan makalah ini :
1) Mampu mendorong mahasiswa/i untuk berpikir secara kritis dan logis
sekaligus mengurangi rasa ingin tahu mahasiswa/i mengenai laba.
2) Mampu menambah pengetahuan mahasiswa/i mengenai laba khususnya
pada konsep laba.
3) Mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa/i dalam membedakan jenis-
jenis laba dan pembagian konsep laba.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, laba yang dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan
dalam menghasilkan barang dan jasa (dalam arti bahwa laba merupakan
kelebihan pendapatan di atas biaya), sejalan dengan konsep kesatuan usaha
yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton (1967) yang memiliki sudut
pandang terhadap laba sebagai kenaikan aset perusahaan seperti berikut:
“Laba adalah kenaikan aset dalam suatu periode akibat kegiatan
produktif yang dapat dibagi atau didistribusikan kepada kreditor, pemerintah,
pemegang saham, tanpa memengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham
semula”.
Dari berbagai pengertian laba yang telah dikemukakan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual memiliki karakteristik umum
sebagai berikut:
3
a. Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas. Entitas
dapat berupa perorangan, kelompok, intritusi, badan, lembaga, atau
perusahaan.
b. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu sehingga harus diidentifikasi
kemakmuran awal dan kemakmuran akhir.
c. Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang
menguasai kemakmuran asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
Net Income to
Sama seperti Enterprise Pemegang saham,
Investors (Laba
NetIncome, namun termasuk pemegang obligasi dan
Bersih bagi
pajak penghasilan. kreditor jangka panjang.
Investor)
Net Income to
Sama seperti Net Income to Pemegang saham
Shareholders (Laba
Investors, namun setelah (Preffered Stock dan
Bersih bagi
dikurangi bunga obligasi Common Stock)
Pemegang Saham)
Net Income to
Pemegang saham biasa
Residual
Sama seperti Net Income to (sekarang dan yang
Shareholders (Laba
Shareholders, namun setelah di potensial) terkecuali
Bersih bagi
kurangi deviden saham preferen. prioritas pembayaran
Pemegang Saham
tidak terpenuhi.
Residual)
4
dari pelaporan laba. Laba akuntansi dengan berbagai interpretasi yang
disebutkan di atas diharapkan dapat digunakan antara lain untuk:
1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam entitas bisnis
yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi.
2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.
3. Dasar penentuan besarnya jumlah kena pajak.
4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomis suatu negara.
5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tariff dalam perusahaan publik.
6. Alat pengendalian terhadap debitur dalam kontrak utang.
7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
5
investor menggunakan seluruh informasi yang tersedia secara
publik sebagai basis keputusan investasinya melalui prediksi laba.
6
- Berbagai laporan dapat dibuat untuk saling berhubungan satu
sama lain, yang diasumsikan memungkinkan pemahaman
yang lebih baik atas data yang mendasari.
7
memandang jenis atau komponen aset. Laba atau
pengembalian atas modal financial akan timbul apabila
jumlah rupiah aset pada akhir periode melebihi jumlah aset
pada awal periode.
Modal fisis, yaitu sumber ekonomis yang dikuasai oleh
entitas yang dipandang atau dimaknai sebagai kapasitas
produksi fisis yaitu kemampuan menghasilkan barang dan
jasa. Kapasitas produksi fisis harus dinyatakan dalam jumlah
rupiah sebagaimana laba yang dinyatakan dalam jumlah
rupiah. Dengan konsep ini, modal dapat dipertahankan
apabila aset nonmoneter diukur atas dasar kos sekarang atau
kos pengganti pada saat pengukuran atau penilaian.
8
- Kos sekarang/pengganti adalah jumlah rupiah harga
pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan sekarang
oleh unit usaha untuk memperoleh aset yang sama jenis
dan kondisinya atau penggantinya yang setara.
9
untuk memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan
suatu pernyataan akuntansi.
2) Pendekatan Penalaran Induktif
10
1) Current Operating Profit : Perhitungan dari pengurangan biaya
pengganti (replacement cost) dari penghasilan.
2) Realized Holding Gain and Loss : Perhitungan dari perbedaan
antara replacement cost barang yang dijual dengan biaya historis
barang yang sama.
11
seperti pada awal periode. Berdasarkan definisi menurut Fischer,
Lindahl, dan Hicks, sifat laba ekonomi mencakup 3 tahapan, yakni :
1. Physical Income
Barang dan atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan
pemenuhan kebutuhan manusia secara fisik, tapi tidak dapat diukur.
2. Real Income
Ukuran yang dapat di gunakan untuk real income adalah
biaya hidup (cost of living) bahwa kepuasan timbul karena
kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang di ukur dengan
pembayaran uang yang di lakukan untuk membeli barang dan atau
jasa sebelum dan atau setelah di konsumsi.
3. Money Income
12
financial yang di ukur dengan daya beli yang sama. Laba adalah
perubahan net assets dengan menyesuaikan transaksi modal
dengan daya beli yang sama, Konsep ini sama dengan General
Price Level Adjusted Historical Cost Accounting.
3. Productive Capacity Maintenance dari Pemikiran Radikal yakni
konsep Physical Capital yang di ukur menurut unit uang.
Kapasitas produksi perusahaan di pertahankan. Konsep ini sama
dengan Current Value Accounting. Current value dapat di hitung
dengan 3 metode :
a. Capitalization atau Present Value Methodadalah jumlah
bersih arus kas yang di harapkan di terima selama umur
ekonomisnya yang di diskontokan pada saat sekarang.
b. Current Entry Price adalah jumlah kas atau activa lainnya
yang di butuhkan untuk mendapatkan aktiva sejenis/sama
(Replacement Cost).
c. Current Exits Price (Net Realization Value) yaitu jumlah kas
yang di terima atau utang yang di anggap lunas apabila assets
tersebut di jual.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
Arti income dalam hal perpajakan dapat berbeda dengan arti income
dalam akuntansi atau pelaporan keuangan. Dalam istilah perpajakan, income
atau laba berarti jumlah kotor penghasilan sebagaimana digunakan dalam
standar akuntansi keuangan. Laba sendiri memiliki 5 jenis, yaitu Value Added
(Tambahan Nilai), Enterprise Net Income (Laba Bersih Perusahaan), Net
Income to Investors (Laba Bersih bagi Investor), Net Income to Shareholders
(Laba Bersih bagi Pemegang Saham), dan Net Income to Residual
Shareholders (Laba Bersih bagi Pemegang Saham Residual).
Laba yang diperoleh perusahaan ada baiknya selalu dilaporkan dengan
benar, hal ini dikarenakan tujuan pelaporan laba tersebut dapat menjadi
menjadi indikator efesiensi penggunaan dana yang tertanam dalam entitas
bisnis yang akan berpengaruh terhadap investasi dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan pembahasan yang telah kami paparkan pada Bab II,
Konsep laba dapat dibagi dalam dua aspek, yaitu Aspek Tataran (Level)
Semiotika dan secara Ekonomi dan Akuntansi. Dalam aspek tataran, konsep
laba dapat dibagi lagi menjadi 3 jenis, diantaranya yaitu Tataran Semantik,
Tataran Sintaktik, dan Tataran Pragmatik. Sedangkan dalam Aspek Ekonomi
dan Akuntansi, terdapat Konsep Laba Ekonomi (Economic Income) dan
Konsep Laba Akuntansi (Accounting Income).
3.2. SARAN
Dari pembahasan yang telah kami lakukan mengenai konsep laba, untuk
dapat memahami konsep laba dengan baik, maka perlu dilakukan pencarian
mendasar terlebih dahulu mengenai laba, yang kemudian dilanjutkan dengan
pencarian mendetail mengenai pembagian konsep laba dan penggunaannya
masing-masing. Hal ini dikarenakan, apabila kita ingin mengetahui konsep
laba, kita harus memahami dengan benar laba itu sendiri agar konsep-konsep
laba yang ada akan lebih mudah untuk dimengerti.
14
DAFTAR PUSTAKA
15