TEORI AKUNTANSI
Disusun Oleh :
TAHUN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah ini kami susun
dengan judul judul “Konsep Laba”. Makalah ini kami ajukan sebagai tugas dari
mata kuliah Teori Akuntansi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….2
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….4
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….20
3.2 Saran……………………………………………………………………...20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Adapun tujuan masalah yang bisa diambil berdasarkan rumusan di atas, sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kewajiban akibat aktivitas produksi. Agio sebagai unsur harga saham bukan laba. Agio
hanya penerimaan kas, tidak setiap penerimaan kas menjadi laba, namun untuk mengakui
laba harus ada penerimaan kas.
Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai sudut pandang,
tergantung dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan penilaiannya tersebut. Oleh
karena itu, para ahli dan organisasi akuntansi memberikan definisi berbeda tentang konsep
laba yaitu sebagai berikut :
“Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki
berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu
dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi,
dan pengambilan keputusan, dan unsur prediksi.”
(Belkaoui : 1993)
Laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan
kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi.
Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang dapat
diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama
dengan posisi awalnya.
Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk
penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban
melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih.
7
2.3 Karakteristik Income
Dari berbagai definisi laba di atas, dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual
memiliki karakteristik umum sebagai berikut :
Laba yang menjadi dasar pengukuran laporan keuangan dibedakan menurut kelompok
penerima, yaitu tergantung fungsi dan tujuan pemakaiannya. Secara ringkas, laba
berdasarkan penyajiannya untuk masing-masing kelompok penerima dibagi menjadi lima
jenis:
8
2.5 Laba Ekonomi
Laba ekonomi biasanya merupakan arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar
aktiva. Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi (arus
kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Konsep laba ini mirip dengan
pengukuran tingkat pengembalian suatu efek (surat berharga atau sekuritas) atau portofolio
efek, yaitu tingkat pengembalian mencakup baik dividen maupun apresiasi modal.
Von Bohm Bawerk pada akhir abad XIX telah memperkenalkan pendapat bahwa
laba bukan saja unsur kas, dia memperkenalkan konsep laba non moneter. Kemudian pada
awal abad XX Fischer, Lindahl, dan Hick menjelaskan sifat-sifat laba ekonomi mencakup
tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Physical Income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan
kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur.
c. Money Income, merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut konsep ini laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan masih
tetap masih ada atau biaya yang telah tertutupi atau pengembalian modal.
Konsep ini dinyatakan baik dalam ukuran uang yang disebut financial capital atau
dalam ukuran tenaga beli yang disebut physical capital. berdasarkan kedua konsep ini,
konsep capital maintenance menghasilkan empat konsep sebagai berikut:
Financial Capital
9
a. Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang. Menurut
konsep ini modal yang ditanamkan tetap terpelihara.
b. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur
menurut tenaga beli yang sama. Menurut konsep ini , tenaga beli dari modal yang
diinvesatsikan pemilik tetap dipertahankan sehingga menurut konsep ini laba adalah
perubahan net asset setelah disesuaikan dengan tenaga beli yang sama.
Physical Capital
a. Productive Capacity Maintenance, yaitu physical capital yang diukur menurut konsep
uang. Menurut konsep ini, kapasitas produksi perusahaan dipertahankan. Konsep ini
sama dengan Current Value Accounting. Current value Accounting dapat dihitung
dengan lima metode.
1. Capitalization atau Present Value Method, yaitu jumlah bersih dari arus kas yang
diharapkan diterima selama umur ekonominya yang didiskontokan pada saat
sekarang. Untuk menghitung ini perlu diketahui:
a. arus kas dari penjualan aset tersebut.
b. jangka waktu arus kas tersebut.
c. jumlah sisa umur aktiva tersebut.
d. discount rate.
2. Current entry Price, yaitu jumlah kas / aktiva lainnya dibutuhkan untuk
mendapatkan aktiva yang sejenis. Istilah yang sering ada adalah sebagai berikut:
a. Replacement Cost Used adalah jumlah kas yang diperlukan untuk
mendapatkan aset yang serupa yang memiliki umur pemakaian yang sama di
pasaran barang bekas.
b. Reproduction Cost adalah jumlah kas / aktiva yang diperlukan untuk
mendapatkan aset yang persis sama dengan aktiva yang ada sekarang.
3. Current Exit Price, adalah jumlah kas yang diterima atau utang yang dianggap lunas
apabila aset tersebur dijual.
b. General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance, yaitu physical capital
yang diukur dengan tenaga beli yang sama. Menurut konsep ini kapasitas produksi
fisik perusahaan yang diukur dalam unit tenaga beli yang sama dipertahankan.
10
Money Income berbeda dengan Accounting Income. Accounting Income adalah
perbedaan antara realisasi penghasilan perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Vernon Kam (1986)
menggunakan istilah business income yang berarti kelebihan dari harga akhir yang dibayar
individu dan lembaga lain atas output perusahaan di atas biaya yang dikeluarkannya.
Perhitungan income atau profit ini sangat sederhana jika transaksi itu completed, tidak ada
saldo piutang, sisa persediaan atau aktiva. Semua terjual menjadi kas. Untuk kasus seperti
ini, laba adalah jumlah kas yang ada pada akhir periode dikurangi dengan jumlah kas pada
awal periode. Kalau hasil penjualan barang dan sebagainya Rp 15.000 sedangkan modal
awal adalah Rp 10.000, laba bisnis adalah Rp 5.000.
Sedangkan money income merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan
untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Fischer, money income lebih
dekat pada pengertian akuntansi tentang income.
2.4.1 Modal
Modal (capital) adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva
bersih. Laba adalah arus kekayaan sedangkan modal adalah simpanan kekayaan.
Modal bisa berarti financial capital dimana tekanannya adalah nilai uang dari aktiva
dikurangi dengan nilai kewajiban yang merupakan kontribusi uang pemilik kepada
perusahaan.
Laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomi karena perbedaan konsep dasar
yang dianut. Laba akuntansi dilandasi oleh konsep kontinuitas usaha yang
11
memandang aset sebagai sisa potensi jasa sehingga kos historis menjadi basis
pengukurannya. Sedangkan laba ekonomi dilandasi oleh konsep likuidasi yang melihat
aset sebagai simpanan atau persediaan nilai setiap saat sehingga nilai sekarang
menjadi basis pengukurannya. Perbedaan dalam aspek lainnya antara kedua konsep
laba tersebut adalah :
Pm = Pa – Z + W
Pa = X + Y + Z
Keterangan :
Pm = money income
Pa = accounting income
Z = realisasi holding gain and loss
W = holding gain and loss yang belum direalisasi
Y = Realisasi dan accrued holding gains pada periode itu
12
2.7 Laba Menurut Konsep Akuntansi
Menurut akuntansi yang dimaksudkan dengan laba akuntansi itu adalah perbedaan
anatara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu
dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarka pada periode tersebut.
Beberapa kelebihan dari konsep laba akuntansi ini adalah sebagai berikut:
Beberapa kelemahan dari konsep laba akuntansi ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul dari kenaikan nilai.
Kenaikan ini ada, namun belum direalisasi.
2. Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbul karena perbedaan
dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dan biaya.
3. Penerapan prinsip realisasi, historical cost, dan conservatisme dapat menimbulkan
salah pengertian terhadap data yang disajikan.
13
2. Konsep tunggal dari operasi dari laba dapat digunakan sebagai indakasi kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden.
3. Kemajuan masa depan teori akuntansi tergantung pada kesepakatan tentang konsep
tunggal dari laba yang akan lebih sesuai dengan apa yang di sebut sebagai laba
ekonomi.
4. Beberapa konsep laba harus diukur dan dilaporkan untuk tujuan yang berbeda.
5. Semua pengukuran laba kurang cukup dan hal itu harus diganti dengan pengukuran
aktivitas ekonomi lain.
Tujuan utama dari pelaporan laba adalah memberikan informasi yang berguna bagi
mereka yang paling berkepentingan dalam laporan keuangan. Tujuan yang paling spesifik
untuk mencakup :
Berdasarkan konsep ini, laba didefinisi sebagai selisih pendapatan dan biaya
yang diukur dan disajikan atas dasar prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Laba akuntansi menurut konsep konvensional memiliki beberapa kelemahan,
yaitu: tidak bermakna semantik, berfokus pemegang saham, PABU memberi
peluang perbedaan antar entitas, berbasis kos historis, dan hanya sebagian
masukan informasi bagi investor.
14
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa
yang harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba
sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini,
teori menekankan makna yang harus dimiliki oleh konsep laba, seperti teori
tentang aset, realitas, atau kegiatan perusahaan yang diinterpretasikan oleh
laba. Laba harus dapat memberikan informasi kepada para pengguna laporan
keuangan mengenai berbagai teori, misalnya kenaikan jumlah asset dan
efektivitas kegiatan produksi perusahaan. Berbagai implementasi laba dalam
tataran semantik yaitu :
a. Pengukur Kinerja.
Kondisi pasar yang efisien atau tidak efisien akan sangat mempengaruhi prediksi
atau harapan investor mengenai laba yang akan diperoleh, sehingga keputusan
yang akan diambil dalam melakukan sebuah investasi juga akan terpengaruh.
Hal ini berarti informasi mengenai laba dapat dijadikan sarana untuk
pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan.
Laba ekonomik adalah laba dari kaca mata investor yang digunakan untuk
menilai investasi. Penilaian laba ekonomik harus menggunakan informasi yang
tersaji dalam pelaporan laba akuntansi, sehingga dharapkan laba akuntansi
dapat digunakan sebagai estimasi laba ekonomik. Laporan keuangan
diharapkan cukup menyediakan informasi laba dan aliran kas yang layak serta
menyerahkan analisis dan perhitungan laba kepada investor.
15
Salah satu bentuk penjabaran makna laba secara sitaktik adalah mendefinisi
laba sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya.
Konsep laba dalam tataran sintatik membahas mengenai bagaimana laba
diukur, diakui, dan disajikan. Konsep laba dalam tataran sintaktik berkaitan
dengan konsep laba yang harus diungkapkan dalam bentuk standar dan
prosedur akuntansi yang mantap serta objektif, sehingga angka laba dapat
diukur dan disajikan dalam suatu laporan keuangan. Pada tataran ini, teori
menekankan bahwa makna laba secara sintaktik adalah selisih pengukuran dan
perbandingan antara pendapatan dan biaya. Pengukuran dalam arti luas meliputi
saat pengakuan dan prosedur pengakuan. Kriteria atau pendekatan dalam
pengukuran laba dibagi menjadi tiga yaitu :
Dalam pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi
dan kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengukuran dan pengakuan
laba juga akan paralel dengan kriteria pengakuan pendapatan dan biaya.
Pengakuan laba atas dasar pendekatan ini sama dengan pengakuan
pendapatan atas dasar kriteria terealisasi dan sama dengan pengakuan biaya
atas dasar kriteria konsumsi manfaat. Pendekatan ini memiliki berbagai
keunggulan misalnya jumlah rupiah aset dan kewajiban secara otomatis tersedia
pada akhir periode serta perubahan aset dan kewajiban merupakan perubahan
nilai yang diakui secara objektif.
16
Dalam konsep pertahanan kapital, laba merupakan konsekuensi dari
pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda. Dengan konsep ini,
elemen laba diukur atas dasar pendekatan aset-kewajiban. Dua pendekatan
yang dibahas sebelumnya merupakan pendekatan pendapatan-biaya dalam
pengukuran dan penilaian elemen neraca (aset dan kewajiban). Nilai aset dan
kewajiban merupakan konsekuensi dari pengukuran pendapatan dan biaya atas
dasar konsep perbandingan. Laba berdasarkan pendekatan ini berarti
perbedaan nilai kapital pada dua saat yang berbeda atau kenaikan kapital dalam
suatu periode.
17
penalaran dapat berasal dari teori, prinsip, konsep, doktrin, atau norma yang
dianggap benar, baik, dan relevan dalam kaitannya dengan tujuan penyimpulan.
Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dan
dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi.
Konsep laba ini didefinisikan sebagai total perubahan dalam pemilikan yang
diakui dengan mencatat transaksi.
18
Hendriksen (1992:155) menyusun beberapa konsep laba dalam bentuk tabel, sebagai
berikut:
Laba sebagai value added Laba mencakup harga jual Pegawai, Pemilik Kreditor
(tambahan nilai) produk dikurangi harga dan Pemerintah
pokok barang dan jasa yang
diperoleh.
Laba bersih bagi investor Sama seperti laba bersih Pemegang Saham,
perusahaan, tetapi sudah Pemegang Obligasi dan
dikurangi pajak Kreditor Jangka Panjang
penghasilan.
Laba bersih bagi pemilik Laba bersih bagi pemegang Pemegang Saham Biasa
ekuitas residu saham dikurangi dividen
preferen
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi
murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanaman modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba
dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya
produksi. Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal pendefinisian biaya. Laba
merupakan selisih antara pendapatan dan biaya secara aktual.
Di dalam FASB konsep income di dalam teori akuntansi tersebut disebut dengan laba
komprehensif. Karena secara umum, akuntansi menganut konsep penandingan, konsep kos
historis, dan asas akrual, maka laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai
selisih pendapatan dan biaya.
Dalam teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam
kekayaan perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan
yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan pada periode tertentu.
3.2 Saran
Setiap orang menginginkan laba yang sebesar-besarnya dari apa yang mereka
kerjakan,umumnya para pengusaha. Sebagai mahasiswa yang mempelajari akuntansi
khususnya, kita harus bisa memahami konsep laba menurut beberapa pihak karena adanya
perbedaan dalam pendapat dan cara menghasilkan laba dalam praktek kinerjanya.
20
21