TEORI AKUNTANSI
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah ini kami susun dengan judul judul
“Konsep Elemen Laporan Keuangan :Laba”. Makalah ini kami ajukan sebagai
tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi.
Terima kasih kami sampaikan selaku dosen Teori Akuntansi yang telah
membimbing dan memberi kuliah demi lancarnya tugas ini. Juga rekan-rekan
mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
2.1 Polemik tentang Laba
2.2 Laba Ekonomi
2.2.1 Konsep Capital Maintenance
2.3 Laba Akuntansi dan Money Income
2.3.1 Modal
2.3.2 Replacment Cost Income
2.3.3 Perbedaan Money Income dan
Accounting Income
2.4 Laba Menurut Konsep Akuntansi
2.5 Konsep Laba
Bab 3 metodologi penelitian
Bab 4 hasil penelitian
Bab V Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Jawaban penulis : Alasan ini tidak mudah untuk mengatakan bahwa agio
sebagai laba. penulis berpendapat agio bukan diminta melainkan agio muncul
dari perbedaan harga jual saham dengan harga nominal yang telah dibayar
investor. Alasan membagikan keuntungan di kemudian hari juga tidak dapat
menguatkan bahwa agio adalah laba.
c. Agio juga merupakan laba. Perusahaan boleh membagi dividen dari agio
saham.
Jawaban penulis : Dividen adalah bagian laba yang diterima oleh pemilik
perusahaan. Pembagian dividen ini didasarkan pada laba, baik laba ditahan
maupun laba tahun berjalan. Secara teoritis tanpa laba tidak akan ada dividen.
Namun, di Indonesia sering terjadi dividen sudah terjamin, kendati pun
perhitungan laba rugi perusahaan belum final. Ini terjadi karena praktik pasar
modal kita masih belum sepenuhnya diatur pasar.
Laba berasal dari kelebihan dari selisih antara penghasilan dan biaya.
Penghasilan adalah kenaikan aktiva atau penurunan aktiva atau penurunan
kewajiban akibat penjualan barang atau jasa perusahaan. sementara biaya
adalah penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban akibat aktivitas produksi.
Agio sebagai unsur harga saham bukan laba. Agio hanya penerimaan kas, tidak
setiap penerimaan kas menjadi laba, namun untuk mengakui laba harus ada
penerimaan kas.
Laba ekonomi biasanya merupakan arus kas ditambah dengan perubahan nilai
wajar aktiva. Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah
direalisasi (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Konsep
laba ini mirip dengan pengukuran tingkat pengembalian suatu efek (surat berharga
atau sekuritas) atau portofolio efek, yaitu tingkat pengembalian mencakup baik
dividen maupun apresiasi modal.
Von Bohm Bawerk pada akhir abad XIX telah memperkenalkan pendapat
bahwa laba bukan saja unsur kas, dia memperkenalkan konsep laba non moneter.
Kemudian pada awal abad XX Fischer, Lindahl, dan Hick menjelaskan sifat-sifat
laba ekonomi mencakup tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Physical Income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya
memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak
dapat diukur.
b. Real Income, adalah ungkapan kejadian yang memeberikan peningkatan
terhadap kesenangan fisik. Dengan kata lain, kepuasan timbul karena
kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang diukur dengan pembayaran
uang yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa sebelum dan sesudah
dikonsumsi.
c. Money Income, merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk
konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut konsep ini laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan masih
tetap masih ada atau biaya yang telah tertutupi atau pengembalian modal. Konsep
ini dinyatakan baik dalam ukuran uang yang disebut financial capital atau dalam
ukuran tenaga beli yang disebut physical capital. berdasarkan kedua konsep ini,
konsep capital maintenance menghasilkan empat konsep sebagai berikut:
Financial Capital
a. Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang.
Menurut konsep ini modal yang ditanamkan tetap terpelihara.
b. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu financial capital yang
diukur menurut tenaga beli yang sama. Menurut konsep ini , tenaga beli dari
modal yang diinvesatsikan pemilik tetap dipertahankan sehingga menurut
konsep ini laba adalah perubahan net asset setelah disesuaikan dengan tenaga
beli yang sama.
Physical Capital
a. Productive Capacity Maintenance, yaitu physical capital yang diukur menurut
konsep uang. Menurut konsep ini, kapasitas produksi perusahaan
dipertahankan. Konsep ini sama dengan Current Value Accounting. Current
value Accounting dapat dihitung dengan lima metode.
1. Capitalization atau Present Value Method, yaitu jumlah bersih dari arus kas
yang diharapkan diterima selama umur ekonominya yang didiskontokan
pada saat sekarang.
2.6.1 Modal
Modal (capital) adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva
bersih. Laba adalah arus kekayaan sedangkan modal adalah simpanan kekayaan.
Modal bisa berarti financial capital dimana tekanannya adalah nilai uang dari
aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban yang merupakan kontribusi uang pemilik
kepada perusahaan.
2. Money income hanya mengikuti gain yang accrued pada periode itu.
Pm = Pa – Z + W
Pa = X + Y + Z
Keterangan :
Pm = money income
Pa = accounting income
Beberapa kebaikan dari konsep laba akuntansi ini adalah sebagai berikut:
Beberapa kelemahan dari konsep laba akuntansi ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul dari
kenaikan nilai. Kenaikan ini ada, namun belum direalisasi.
2. Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbul karena
perbedaan dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi
hasil dan biaya.
3. Penerapan prinsip realisasi, historical cost, dan conservatisme dapat
menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan.
2. Tidak ada dasar teoritis jangka panjang untuk perhitungan penyajian laba
akuntansi
4. Perubahan tingkat harga mengubah arti laba yang di ukur dalam satuan rupiah
historis
5. Infomasi lain dapat terbukti lebih berguna bagi investor dan pemegang saham
untuk mengambil keputusan investasi.
2. Konsep tunggal dari operasi dari laba dapat digunakan sebagai indakasi
kemampuan perusahaan untuk membayar deviden
4. Beberapa konsep laba harus diukur dan dilaporkan untuk tujuan yang berbeda
5. Semua pengukuran laba kurang cukup dan hal itu harus diganti dengan
pengukuran aktivitas ekonomi lain.
Tujuan utama dari pelaporan laba adalah memberikan informasi yang
berguna bagi mereka yang paling berkepentingan dalam laporan keuangan.
Tujuan yang paling spesifik untuk mencakup :
2. Penggunaan angka laba historis untuk membantu meramalkan arah masa depan
dari perusahaan atau pembagian deviden masa depan
Berdasarkan konsep ini, laba didefinisi sebagai selisih pendapatan dan biaya
yang diukur dan disajikan atas dasar prinsip akuntansi berterima umum
(PABU). Laba akuntansi menurut konsep konvensional memiliki beberapa
kelemahan, yaitu: tidak bermakna semantik, berfokus pemegang saham, PABU
memberi peluang perbedaan antar entitas, berbasis kos historis, dan hanya
sebagian masukan informasi bagi investor.
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang
harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba
sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Terdapat beberapa
konsep atau fungsi laba dalam tataran semantik, yaitu: pengukur kinerja,
konfirmasi harapan investor, dan sebagai estimator laba ekonomik.
Dalam teori akuntansi tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi laba
bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya digunakan. Beberapa pendekatan
laba dalam konsep laba tataran pragmatik yaitu prediktor aliran kas, sarana kontrak
efisien, alat pengendalian manajemen, dan kandungan informasi laba dalam teori
pasar efisien.
Konsep laba operasi berjalan memusatkan perhatian pada pengukuran efisiensi usaha
perusahaan. Istilah efisiensi mengacu pada pemanfaatan secara efektif sumber daya
perusahaan dalam menjalankan usaha dan dalam menghasilkan laba. Dalam arti luas,
konsep ini berkaitan dengan kombinasi yang tepat dari faktor-faktor produksi seperti
tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen.
Konsep laba ini didefinisikan sebagai total perubahan dalam pemilikan yang diakui
dengan mencatat transaksi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam
ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor
sebagai hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya
kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih
antara harga penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan diantara keduanya
adalah dalam hal pendefinisian biaya. Laba merupakan selisih antara pendapatan
dan biaya secara akrual.
Harahap, Sofyan Syafri, 2007, Teori Akuntansi, edisi revisi, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
http://bhocet85.wordpress.com/2009/03/29/laba-income/
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/09/artikel-tentang-laba.html
http://dwiermayanti.wordpress.com/KuliahAkuntansi.htm
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/konsep-perilaku-laba.html
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/05/laba.html