[INCOME]
TUNGGUL PRIYATAMA, SE.,
M.SC.
LABA
Dalam praktiknya fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran kinerja atau
prestasi managemen perusahaan. Salah satu faktor yang digunakan adalah
pengukuran income atau laba. Laba menjadi perhatian para pemakai laporan
keuangan karena laba dianggap dapat menunjukkan nilai baik kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Masalah Istilah
Penyesuaian kapital.
Menurut Mitchel (dikutip Bedford, 1965) perbedaan antara laba ekonomi dan laba akuntansi
disebabkan oleh perbedaan konsep yang melandasinya. Ekonom mendefinisikan laba dari
sudut pandang orang, sekelompok orang atau masyarakat keseluruhan laba ekonomi
dipandang sebagai tambahan kemakmuran yang ditimbulkan kegiatan ekonomi dengan
perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam kegiatan
ekonomi tersebut.
Disisi lain, akuntan mendefinisikan laba dari sudut pandang perusahaan sebagai satu
kesatuan. Laba akuntansi (accounting income) secara operasional didefinisikan sebagai
perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama
satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Kapital dinyatakan dalam bentuk nilai ekonomi pada skala pengukuran tertentu..
Pengukuran terhadap kapital sangat dipengaruhi oleh 3 faktor, dimana ketiganya memiliki
perbedaan, yaitu
• nilai (unit pengukur), harga pasar dianggap sebagai nilai yang paling obyektif
• jenis kapital, dua sudut pandang yang digunakan dalam mengartikan kapital.
Kapital finansial_menunjukkan konstribusi pemilik ke dalam perusahaan yang mendanai aktiva
tersebut.
kapital fisik_menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat kapasitas fisik
produksi ditunjukkan oleh aktiva yang dimiliki pada periode berjalan.
• skala pengukuran, menunjukkan seberapa besar informasi yang dihasilkan oleh sejumlah
angka tertentu. skala pengukuran dalam akuntansi dapat dibagi menjadi dua yaitu skala
nominal dan skala daya beli konstan.
MANAJEMEN LABA
Healy dan Wahlen (1999), menyatakan bahwa definisi manajemen laba
mengandung beberapa aspek. Pertama intervensi manajemen laba terhadap
pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan judgment. Kedua,
tujuan manajemen laba untuk menyesatkan stakeholders mengenai kinerja
ekonomi perusahaan.
Statements of Financial Accounting Concepts
MANAJEMEN LABA
Manajemen laba muncul ketika manajemen memiliki akses terhadap informasi yang
tidak dapat diakses oleh pihak luar.
Ada berbagai motivasi yang mendorong dilakukannya manajemen laba.
Teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory) menurut Watts dan
Zimmerman, (1986) mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba, yaitu:
(1) hipotesis program bonus (the bonus plan hypotesis),
(2) hipotesis perjanjian hutang (the debt covenant hypotesis), dan
(3) hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis)
❑ Manajemen laba dapat berupa kosmetik, jika manajer
memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas.
❑ Yakni melakukan big bath (mandi besar) melalui pengurangan laba periode kini.
❑ Strategi dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode.
❑ Periode yang dipilih biasanya dengan periode kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi
perubahan manajemen, merger, atau restrukrisasi.
3).Income Smoothing (Perataan Laba)
1).Insentif Perjanjian
3).Insentif Lain
1).Insentif Perjanjian