Anda di halaman 1dari 45

KONSEP LABA

[INCOME]
TUNGGUL PRIYATAMA, SE.,
M.SC.
LABA
Dalam praktiknya fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran kinerja atau
prestasi managemen perusahaan. Salah satu faktor yang digunakan adalah
pengukuran income atau laba. Laba menjadi perhatian para pemakai laporan
keuangan karena laba dianggap dapat menunjukkan nilai baik kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Masalah Istilah

• IAI memadankan income dengan penghasilan yang


meliputi pendapatan dan untung.
• Income dalam buku-buku teks asing pada umumnya
dimaknai sebagai laba.
• Buku ini menggunakan istilah laba untuk menunjuk income
dalam buku teks asing sesuai yang didefinisi oleh FASB.
• Laba digunakan pula sebagai padan kata earnings.
DEFINISI LABA
Laba (income) juga disebut sebagai earnings atau profit, adalah
ringkasan hasil neto dari operasi bisnis selama periode waktu
tertentu. Laba merupakan bagian dari informasi perusahaan yang
paling banyak diminati oleh pasar keuangan (Subramanyam, 2017).
DEFINISI LABA
• Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh
entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan posisi awalnya. (Stice,
Skousen : 2009)
• Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan
dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan
pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur prediksi.
(Belkaoui : 1993)
• Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan
modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah
residualnya merupakan kerugian bersih. (Ikatan Akuntan Indonesia : 2007)
Tidak adanya persamaan pendapat untuk mendefinisikan laba secara tepat disebabkan oleh
luasnya penggunaan konsep laba. Fisher (1912) dan Bedford (1965) meyatakan bahwa pada
dasarnya ada tiga konsep laba yang secara umum dibicarakan dan digunakan dalam bidang
ekonomi.
1. Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat memenuhi
kepuasan dan keinginan individu.
2. Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang
ditunjukkan oleh kenaikan cost of living.
3. Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber
ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup cost of
living.
Definisi umum, formal, dan semantik:

(Suwardjono, 2013), mendefinisikan laba sebagai Tambahan


kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital
dalam suatu perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam
arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas
penguasa/pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan
ekonomik kapital mula-mula (awal perioda).
Kapital dalam Konteks Laba Akuntansi

Kapital bagi pihak yang


mempunyai/menguasai klaim
Kewajiban (ditandai dengan sertifikat utang,
misalnya obligasi).
Aset
Ekuitas

Kapital bagi pihak yang


mempunyai/menguasai klaim
Kapital bagi badan usaha atau (ditandai dengan sertifikat
manajemen yang menguasai saham)
sumber ekonomik ini (fisis atau
finansial).
KARAKTERISTIK INCOME

laba secara konseptual memiliki karakteristik umum sebagai berikut :


1) Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas
2) Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi
kemakmuran awal dan kemakmuran akhir
3) Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai
kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dipertahankan

Karakteristik 3 didasarkan atas konsep pemertahanan


kapital (capital maintenance concept).
Visualisasi Konsep Pemertahanan Kapital
Nilai

Laba atas dasar konsep


pemertahanan kapital.

Penyesuaian kapital.

Kapital yang harus


Kapital yang harus dipertahankan dengan
dipertahankan tanpa penyesuaian kapital.
penyesuaian kapital.

Kapital awal Kapital akhir


Laba akuntansi (accounting income) secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan
dengan pendapatan tersebut. Belkaoui (1993) menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima
karakteristik sebagai berikut:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari penjualan barang/jasa.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja perusahaan selama
satu periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang
definisi pengukutan dan pengakuan pendapatan.
4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk cost historis.
5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dengan biaya yang
relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN LABA
AKUNTANSI, (BELKAOUI, 1993)
No. Keunggulan kelemahan
1. Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva
pemakai laporan keuangan masih mempercayai yang belum direalisasi dalam satu periode karena
bahwa laba akuntansi masih bermanfaat untuk prinsip cost historis dan prinsip realisasi.
membantu pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara Laba akuntansi yang didasarkan pada cost historis
obyektif dapat diuji kebenarannya, karena mempersulit perbandingan laporan keuangan karena
didasarkan pada transaksi/fakta aktual, yang dengan adanya perbedaan metode perhitungan cost
didukung bukti obyektif. dan metode alokasi.
3. Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost
pendapatan, laba akuntansi memenuhi kriteria historis dan konservatisme dapat menghasilkan data
konservatisme. Artinya, akuntansi tidak mengakui yang menyesatkan dan tidak relevan.
perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung
yang direalisasi (realized gains).
4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk
tujuan pengendalian terutama
pertanggungjawaban manajemen.
11/10/2011

LABA EKONOMI DAN LABA AKUNTANSI

Menurut Mitchel (dikutip Bedford, 1965) perbedaan antara laba ekonomi dan laba akuntansi
disebabkan oleh perbedaan konsep yang melandasinya. Ekonom mendefinisikan laba dari
sudut pandang orang, sekelompok orang atau masyarakat keseluruhan laba ekonomi
dipandang sebagai tambahan kemakmuran yang ditimbulkan kegiatan ekonomi dengan
perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam kegiatan
ekonomi tersebut.

Presentasi Tugas Akuntansi Keuangan Maksi Undip


Laba Ekonomi
(Economic Income)
❑ Adalah arus kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi
arus kas masa depan, khususnya direpresentasikan dengan
perubahan nilai pasar aset usaha bersih.
Contoh :
Apartemen dibeli dengan nilai Rp. 300 juta, dan disewakan Rp.
20 juta pertahun, dan nilai apartemen naik menjadi Rp. 350 juta.
Laba ekonomi adalah = (350 juta – 300 juta) + 20 juta = 70 juta
11/10/2011

Disisi lain, akuntan mendefinisikan laba dari sudut pandang perusahaan sebagai satu
kesatuan. Laba akuntansi (accounting income) secara operasional didefinisikan sebagai
perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama
satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Presentasi Tugas Akuntansi Keuangan Maksi Undip


Konsep Laba Akuntansi
❑ Laba akuntansi atau laba dilaporkan (Accounting income or reported income) ditentukan
berdasarkan konsep akuntansi akrual.
❑ Contoh : Apartemen dibeli dengan nilai Rp. 300 juta, dan disewakan Rp. 20 juta
pertahun, dan nilai apartemen naik menjadi Rp. 350 juta.Depresiasi straight line, dengan
masa manfaat apartemen 50 tahun, dengan nilai sisa Rp. 50 juta.
❑ Laba akuntansinya adalah : Biaya depresiasi/tahun = (300 juta – 50 juta)/50 = 5 juta.
Laba akuntansi = 20 juta – 5 juta = Rp. 15 juta
Laba Permanen
(Permanent income)
❑ Disebut juga dengan laba berkelanjutan (sustainable income) atau laba berulang
(recurring) adalah rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan
sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang
❑ Laba permanen mencerminkan fokus jangka panjang
❑ Umumnya untuk perusahaan yang masih berlangsung, nilai perusahaan dapat diperoleh
dengan cara laba permanen dibagi biaya modal
Laba Operasi
(Operating Income)
❑ Adalah laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan
❑ Laba ini sering disebut dengan laba usaha bersih (Net Operating Income, NOI atau EBIT)
❑ Laba operasi tidak memperhitungkan beban yang timbul dari kegiatan keuangan perusahaan,
seperti beban bunga
FUNGSI PERHITUNGAN INCOME

Tujuan pelaporan laba menyediakan informasi yang diharapkan dapat digunakan


antara lain :
1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang
diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi
2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen
3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara
5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik
6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang
7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus
8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
9. Dasar pembagian dividen
JENIS-JENIS LABA BERDASARKAN PENYAJIANNYA
PENGUKURAN DAN PENGAKUAN LABA

Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI (1994)


menyebutkan bahwa, laba (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat
ekonomi di masa mendatang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat diukur dengan andal.
(paragrap 92).
3 (TIGA) PENDEKATAN DALAM PENGUKURAN
LABA
Pendekatan Transaksi
Pendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan aktiva/hutang (laba) terjadi hanya karena
adanya transaksi, baik internal maupun eksternal. Salah satu kebaikannya yaitu: Komponen laba
dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Misalnya: atas dasar produk/konsumen
Pendekatan Kegiatan
laba bisa timbul pada tahap perencanaan, pembelian, produksi, penjualan dan pengumpulan kas.
Salah satu kebaikannya yaitu: Efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba
diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab manajemen.
pendekatan kegiatan dan pendekatan mempertahankan kapital/kemakmuran
(capital maintenance).
laba dapat diukur dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir periode dengan tingkat
kemakmuran pada awal periode. [Laba = total aktiva neto (akhir periode) – kapital yang
diinvestasikan (awal periode)].
WEALTH OR CAPITAL MAINTENANCE CONCEPT

Kapital dinyatakan dalam bentuk nilai ekonomi pada skala pengukuran tertentu..
Pengukuran terhadap kapital sangat dipengaruhi oleh 3 faktor, dimana ketiganya memiliki
perbedaan, yaitu
• nilai (unit pengukur), harga pasar dianggap sebagai nilai yang paling obyektif
• jenis kapital, dua sudut pandang yang digunakan dalam mengartikan kapital.
Kapital finansial_menunjukkan konstribusi pemilik ke dalam perusahaan yang mendanai aktiva
tersebut.
kapital fisik_menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat kapasitas fisik
produksi ditunjukkan oleh aktiva yang dimiliki pada periode berjalan.
• skala pengukuran, menunjukkan seberapa besar informasi yang dihasilkan oleh sejumlah
angka tertentu. skala pengukuran dalam akuntansi dapat dibagi menjadi dua yaitu skala
nominal dan skala daya beli konstan.
MANAJEMEN LABA
Healy dan Wahlen (1999), menyatakan bahwa definisi manajemen laba
mengandung beberapa aspek. Pertama intervensi manajemen laba terhadap
pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan judgment. Kedua,
tujuan manajemen laba untuk menyesatkan stakeholders mengenai kinerja
ekonomi perusahaan.
Statements of Financial Accounting Concepts

MANAJEMEN LABA
Manajemen laba muncul ketika manajemen memiliki akses terhadap informasi yang
tidak dapat diakses oleh pihak luar.
Ada berbagai motivasi yang mendorong dilakukannya manajemen laba.
Teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory) menurut Watts dan
Zimmerman, (1986) mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba, yaitu:
(1) hipotesis program bonus (the bonus plan hypotesis),
(2) hipotesis perjanjian hutang (the debt covenant hypotesis), dan
(3) hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis)
❑ Manajemen laba dapat berupa kosmetik, jika manajer
memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas.

❑ Manajemen laba juga dapat terlihat nyata, jika manajer memilih


tindakan dengan konsekuensi arus kas dengan tujuan
mengubah laba.

❑ Manajemen kosmetik laba merupakan hasil dari kebebasan


dalam aplikasi akuntansi akrual yang mungkin terjadi. Namun
tidak mungkin untuk meniadakan pilihan karena kompleksitas
dan keberagaman aktivitas usaha.
 
Strategi Manajemen Laba

1).Increasing Income (Meningkatkan Laba)

2).Big Bath (Mandi Besar)

3).Income Smoothing (Perataan Laba)


1).Increasing Income (Meningkatkan Laba)

❑Yakni meningkatkan laba (increasing income) periode kini.


❑Strategi ini adalah meningkatkan laba yang dilaporkan pada
periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik
2).Big Bath (Mandi Besar)

❑ Yakni melakukan big bath (mandi besar) melalui pengurangan laba periode kini.
❑ Strategi dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode.
❑ Periode yang dipilih biasanya dengan periode kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi
perubahan manajemen, merger, atau restrukrisasi.
3).Income Smoothing (Perataan Laba)

❑ Yakni mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba (income smoothing).


❑ Pada strategi ini manajer meningkatkan laba atau menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasinya.
INCOME SMOOTHING
Perataan Laba (Income Smoothing) merupakan usaha yang disengaja untuk
meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang
dipandang normal bagi suatu perusahaan. Perataan laba menunjukkan suatu
usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi abnormal laba dalam
batas-batas yang di ijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen
yang wajar.
3 Dimensi Income Smoothing Menurut Barnes
ET.Al (1976)
1. Perataan melalui terjadinya peristiwa dan atau pengakuan peristiwa
2. Perataan melalui alokasi sepanjang periode
3. Perataan melalui klasifikasi (classificatiry smoothing)
Motivasi Melakukan Manajemen Laba

1).Insentif Perjanjian

2).Dampak Harga Saham

3).Insentif Lain
1).Insentif Perjanjian

❑ Banyak perjanjian yang menggunakan angka akuntansi,


❑ Misalnya perjanjian kompensasi bagi manajer mendapat bonus berdasarkan perolehan laba.
❑ Manajer mendapatkan bonus berdasarkan tingkat laba yang ditentukan oleh perusahaan
2).Dampak Harga Saham

❑Manajemen dapat meningkatkan laba untuk menaikan harga


saham perusahaan untuk satu kejadian tertentu seperti
penawaran surat berharga, rencana menjual saham, serta
melaksanakan opsi
3).Insentif Lain

❑ Laba seringkali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan


penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk
ketaatan UU Anti mnopoli dll.
❑ Perusahaan juga menurunkan laba untuk mengelak dari
permintaan serikat buruh,
❑ Perusahaan menurunkan laba untuk memperoleh keuntungan
dari pemerintah misalnya memperoleh subsidi atau proteksi dari
persaingan asing.
Alasan Yang Digunakan Mangapa Manajer Melakukan
Perataan Laba
1. Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode akuntansi
adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau kemakmurannya
2. Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaan, level, dan tingkat
pertumbuhan gaji serta level dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan
3. Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performan perusahaan dapat
meningkatkan status dan reward manajer
4. Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba
perusahaan

Bounded Rationality Utility Maximizer


ELEMEN LABA

Konsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba perusahaan


Konsep Laba Periode (Earnings) _ dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu
perusahaan. Konsep laba periode memusatkan perhatiannya pada laba operasi periode
berjalan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan.
Laba Komprehensif (Comprehensif Income) _ FASB dalam SFAC No. 3 dan 6
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan laba komprehensif adalah total perubahan
aktiva bersih (ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua transaksi
dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik.
PERBANDINGAN LABA PERIODIK
DENGAN LABA KOMPREHENSIF
Berdasarkan tabel diatas, komponen utama yang sama yaitu, pendapatan, biaya,
untung dan rugi. Akan tetapi keduanya tidak sama karena beberapa komponen
tertentu yang menjadi elemen laba komprehensif tidak dimasukkan dalam perhitungan
laba periode.
Komponen tersebut adalah:
a) Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu dialami dalam periode
berjalan diperlukan sebagai penentu besarnya laba bersih.
b) Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and losses)
yang diakui dalam periode berjalan seperti untung rugi perubahan harga pasar
investasi saham sementara dan untung atau rugi penjabaran mata uang asing.
laporan keuangan yang berdasarkan aturan FASB harus disajikan adalah laporan laba
periode (statement of earning) dan laporan laba komprehensif (statement of
comprehensive income).
HUBUNGAN ANTARA LABA PERIODE
DAN LABA KOMPREHENSIF
+ Pendapatan 200 + Earning 50

(-) Biaya 140 (-) Penyesuaian pengaruh kumulatif 20

+ Keuntungan 10 + Perubahan dalam ekuitas bukan dari 10


pemilik

(-) Kerugian 20 = Comprehensive income 40


= Earning 50
ELEMEN NON-OPERASIONAL

Kemampuan untuk membedakan elemen operasional dengan elemen


non-operasional merupakan upaya penting yang diperlukan dalam
mengevaluasi hasil kegiatan tahun berjalan dan periode masa lalu dan untuk
memprediksi hasil kegiatan di masa yang akan datang.
Elemen non-operasional ada 4 yaitu :
1. Extraordinary Items
2. Penghentian Segmen Bisnis
3. Perubahan Akuntansi
4. Penyesuaian Periode Sebelumnya
EARNINGS QUALITY
• Apakah sama laba yang dihasilkan dengan apa yang sudah
direncanakana sebelumnya. Kualitas laba semakin tinggi kalau
mendekatin perencaan awal atau melebihi target dari rencana
awal.
• Laba yang berkualitas adalah laba yang menggambarkan kondisi
apa adanya, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun
EARNINGS QUALITY
Karaktreristik laba yang berkualitas
• Dapat dilihat dari persistensinya, (persistensi laba)
• Estimasi kesalahan dalam proses akrual
• Ketiadaan manajemen laba
• konservatisme

Anda mungkin juga menyukai