Anda di halaman 1dari 15

Konsep Laba

Kelompok 4
RIFKI NANDA PRATAMA
(21080694073)

Nama Kelompok SYEKHA NUR SABAHA


(21080694101)

FILQY NUR LAILIYAH


(21080694107)
A. Masalah Istilah Laba
Laba (Income) adalah tambahan kemampuan ekonomik
yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu periode
yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang
dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas
penguasa/pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan
ekonomik kapital pada awal periode. Dalam teori
akuntansi sendiri, laba diartikan sebagai laba komprehensif
yaitu kenaikan asset bersih selain yang berasal dari
transaksi dengan pemilik.
B. Tujuan Pelaporan Laba
Berdasarkan pengertian dan cara pengukuran, laba
akuntansi diharapkan dapat digunakan sebagai:
pengukur efisiensi, pengukur kinerja entitas dan
manajemen, dasar penentuan pajak, sarana alokasi
sumber ekonomik, penentuan tarif jasa publik,
optimalisasi kontrak utang-piutang, basis
kompensasi, motivator, dasar pembagian dividen.
C. Konsep Laba Konvensional
Teori laba masih harus dikembangkan dan ditinjau Kembali agar

mencapai interprestasi yang tepat baik secara intuitif maupun secara

ekonomis. Sehingga jumlah laba akuntansi memiliki manfaat yang

tinggi, khususnya bagi para investor dan kreditur. Laba akuntansi

memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut :


a.Laba akuntansi belum didefinisikan secara sistematis dan jelas

sehingga laba tersebut secara intuitif dan ekonomis dapat bermakna


b.Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang

saham biasa atau residual


C. Konsep Laba Konvensional
c. Prinsip akuntansi diterima umum (PABU) sebagai

pedoman pengukuuran laba masih memberi peluang

untuk terjadinya inkonsistensi antar perusahaan.


d. Karena didasarkan pada konsep cost historis, laba

akuntansi secara umum belum memperhitungkan

pengaruh perubahan daya beli dan harga.


e. Dalam menilai kinerja perushaan secara

keseluruhan, investor dan kreditur, memandang

informasi selain laba akuntansi juga bermanfaat atau

bahkan lebih bermanfaat sehingga ketepatan laba

akuntansi belum menjadi tuntutan yang mendesak.


D. Laba Akuntansi vs Laba Ekonomi
Laba akuntansi berbeda dengan laba

ekonomi karena perbedaan konsep dasar yang

dianut. Laba akuntansi dilandasi oleh konsep

kontitunitas usaha yang memandang asset

sebagai sisa potensi jasa sehingga cost historis

menjadi basis pengukurannya. Sedangkan laba

ekonomi dilandasi oleh konsep likuidasi yang

melihat asset sebagai simpanan atau persediaan

nilai setiat saat sehingga nilai sekarang menjadi

basis pengukurannya. Perbedaan dalam aspek

lainnya anatara kedua konsep laba tersebut

adalah :
D. Laba Akuntansi vs Laba Ekonomi
E. Konsep Laba dalam Tataran
Sematik, Sintatik, dan Pragmatik
Konsep laba dalam tataran sematik menyangkut pertanyaan
tentang makna yang dilekatkan oleh seorang insinyur komputer
pada suatu simbol atau unsur laba sehingga laba bersifat
informatif dan bermakna. Keunggulan semantik memiliki
beberapa konsep atau fungsi.

Konsep laba dalam tataran sintaktik adalah mendefinisikan laba


sebagai perbedaan terukur dan komparatif antara pendapatan dan
biaya. Konsep laba tingkat sintaksis membahas bagaimana
mengukur, mengidentifikasi, dan menyajikan laba.
E. Konsep Laba dalam Tataran
Sematik, Sintatik, dan Pragmatik

Konsep laba dalam tataran pragmatik berkaitan dengan pengaruh


informasi laba terhadap perubahan perilaku para pemakai laporan
keuangan. Pada tataran ini, teori menekankan pada pembahasan
reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Kapital Dalam Konteks
Laba Akuntansi
Kapital bagi pihak yang mempunyai
Kewajiban klaim ( ditandai dengan sertifikat
utang, misalnya obligasi )
Aset
Ekuitas
Kapital bagi pihak yang mempunyai
klaim ( ditandai dengan sertifikat
saham )

Kapital bagi badan usaha atau manajemen


yang menguasai sumber ekonomik ini ( fisis
atau finansial untuk dikelola secara produktif )
Konsep Pemertahan Kapital

Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa


entitas berhak mendapatkan kembalian/
imbalan atau return dan menikmati iya
setelah kapital dipertahankan
keutuhannya atau pulih seperti sedia
kala.
Konsep ini mempunyai arti penting dan konsekuensi dalam beberapa hal
yang saling berkaitan, sebagai berikut :
Membedakan antara kembalian atas investasi dan pengembalian
investasi.
Memisahkan dan membedakan transaksi operasi (produktif) dalam
arti luas dengan transaksi pendanaan dari pemilik.
Menjamin agar laba yang dapat didistribusikan tidak mengandung
pengembalian investasi.
Memungkinkan penentuan jumlah penyesuaian kapital untuk
mempertahankan kemampuan ekonomi.
memungkinkan penggunaan berbagai dasar pemikiran untuk
menentukan tingkat kapital pada saat tertentu.
Memungkinkan penerapan pendekatan aset-kewajiban secara penuh
dalam pemaknaan laba sehingga angka laba akuntansi akan mendekati
angka laba ekonomi.
H. Laba dan Teori Entitas
Membahas berbagai konsep entitas selain kesatuan usaha dan
implikasinya terhadap pengertian dan penyajian laba. Karena
berkaitan dengan siapa yang berhak atas laba, teori entitas
(kesatuan) sering disebut pula dengan teori ekuitas.
Teori entitas selalu dikaitkan dengan partisipan dalam kegiatan
ekonomik. Partisipan tersebut merupakan pihak yang akhirnya
menerima manfaat dari nilai tambahan yang timbul akibat kegiatan
ekonomik. Teori kesatuan juga mempunyai implikasi tentang tujuan
pelaporan keuangan dan bentuk atau susunan statemen laba-rugi.
TERIMA KASIH !!

Anda mungkin juga menyukai