KONSEP PENDAPATAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi yang diampu
oleh Bapak Rendra Arief Hidayat, S.pd., M.Sc.
Dibuat oleh :
KELOMPOK 3
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Masalah Teoretis Pendapatan
A. Definisi Pendapatan
2. Pengertian Pendapatan
3. Karakteristik Pendapatan
a) Jika bertambah saldonya, harus dicatat disisi kredit. Setiap pencatatan di sisi
kredit berarti akan menambah saldo pendapatan tersebut.
b) Jika berkurang saldonya harus dicatat di sisi debet. Setiap pencatatan di sisi
debet berarti akan mengurangi saldo pendapatan tersebut.
● Pembentukan Pendapatan
● Realisasi Pendapatan
Menurut konsep ini, pendapatan baru dikatakan terjadi atau terbentuk pada
saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen untuk
membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan atau belum
dibuat sama sekali, Konsep realisasi atau pendekatan transaksi lebih
menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan pendapatan yaitu:
1. Kejadian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses
penjualan yang sah atau semacamnya
Hak atas pendapatan yang timbul dan belum diterima aliran kasnya tersebut
dicatat sebagai piutang (receivable), sementara pendapatan yang telah
diterima aliran kasnya namun belum menjadi haknya entitas ditangguhkan
pengakuannya dan diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan (deferral)
1. Penjualan Barang
2. Penjualan Jasa
1. Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan barang dapat diakui jika seluruh syarat ini
terpenuhi, yaitu :
Apabila salah satu dari syarat tersebut tidak terpenuhi dalam transaksi
penjualan barang maka entitas tidak dapat mengakui penjualan
tersebut sebagai suatu pendapatan.
2. Penjualan Jasa
Pendapatan dari penjualan jasa dapat diakui jika seluruh syarat ini
terpenuhi, yaitu :
Pendapatan dari bunga, royalti dan dividen dapat diakui jika seluruh
syarat ini terpenuhi, yaitu :
1. Penjualan barang;
2. Penjualan jasa;
3. Bunga, royalti dan dividen
1. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan satu pekerjaan atau tindakan,
pendapatan harus diakui pada saat pekerjaan tersebut telah dilakukan.
2. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan atau
tindakan secara bertahap, pendapatan harus diakui selama periode
pelaksanaan pekerjaan secara proporsional.
3. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan.
Atau tindakan secara bertahap, pendapatan dapat diakui pada saat seluruh
pekerjaan telah selesai dilaksanakan bila kondisi berikut ini terpenuhi:
a. Proporsi jasa yang dilaksanakan pada tahap ahir pekerjaan begitu kritisnya.
Dan tidak ada cara yang cukup layak untuk menentukan tingkat penyelesaian
pekerjaan.
Sebagai contoh, jasa pengacara atau jasa investigasi kasus kriminal oleh detektif
swasta.
Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip di atas, yaitu :
Kontrak dapat berupa lisan, tertulis, atau bintang pertunjukan oleh praktik
entitas bisnis. Kontrak dengan pelanggan akan termasuk dalam ruang
lingkup IFRS 15 ketika semua kriteria berikut tercapai dimana para pihak
dalam kontrak kontrak :
Jika kriteria di atas terpenuhi, kontrak tidak akan dinilai kecuali ada indikasi
perubahan signifikan dalam fakta atau keadaan, namun jika kontrak tidak
memenuhi kriteria di atas, entitas akan terus menilai kembali kontrak
tersebut. untuk menentukan apakah Kriteria selanjutnya terpenuhi.
Model ini akan diterapkan berdasarkan kontrak individu. Namun, sebagai
pertimbangan praktis, pendekatan portofolio diperbolehkan untuk
karakteristik serupa secara wajar diharapkan bahwa berbeda terhadap
laporan keuangan tidak akan sesuai dengan materi penerapan model ini pada
kontrak individu.
Jika suatu kontrak mengandung suatu jumlah variabel, entitas akan mencatat
jumlah yang akan menjadi haknya berdasarkan kontrak. Imbalan juga dapat
bervariasi jika hak atas tidak seimbang bergantung pada terjadinya peristiwa
di masa depan. Imbalan variabel hanya dimasukkan dalam harga transaksi
kemungkinan besar pembalikan signifikan dalam jumlah yang diakui tidak
akan terjadi ketidakpastian terkait dengan keseimbangan selanjutnya
diselesaikan.
Penyesuaian nilai waktu uang dilakukan pada harga transaksi untuk dampak
pembiayaan, jika ada dan signifikan terhadap kontrak, misalnya, di mana
ketidakseimbangan dibayar di muka atau di belakang. Sebuah praktis praktis
tersedia di mana interval antara transfer barang atau jasa yang mengenalkan
dan pembayaran oleh pelanggan diharapkan kurang dari 12 bulan.
d. Langkah 4: Alokasikan harga transaksi
Entitas mengalokasikan harga transaksi untuk setiap kewajiban dalam
jumlah yang menggambarkan keseimbangan yang diharapkan menjadi hak
entitas dalam pertukaran untuk mentransfer barang atau jasa yang ditujukan
kepada pelanggan.