Anda di halaman 1dari 13

JURNAL

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

SINDY SELVITA
Sindyselvita03@gmail.com
Program Studi S1 Ekonomi Syariah ,STAIR Bagan Batu Semester (V)
Dosen (LAILI RAMADHANI, MM)
Adm.stairokan@gmail.com

ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran laba, pengakuan
pendapatan beban yang ditangguhkan dan biaya bunga, kompensasi tunjangan karyawan
dan menganalisis pengungkapan opsi saham karyawan, konsep dasar analisis arus kas .
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dimana sumber-sumber teori dari buku-
buku dan jurnaljurnal serta data dan informasi dari berbagai data sekunder lainnya dianalisa
untuk menjawab permasalah yang diteliti. Hasil penelitian menemukan bahwa aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang terdiri dari pendanaan kreditor dan pendanaan ekuitas.

Kata kunci : analisisis, laporan keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. PENDAHULUAN
Secara umum tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan Laba,
sehingga perusahaan dapat tumbuh, berkembang, dan terjaga Keberlangsungan hidupnya.
Laba yang ingin dicapai suatu perusahaan sesuai Dengan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan itu. Untuk menetapkan laba Yang wajar, maka suatu perusahaan harus
memperhatikan pencatatan akuntansi Yang berlaku dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku Umum.
Dengan adanya laporan keuangan pihak manajemen maupun pihak yang
Berkepentingan lainnya akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi Perusahaan.
Elemen dalam laporan keuangan yang bersifat material adalah Pendapatan. Penerapan
metode pengakuan pendapatan mempunyai pengaruh Dalam perhitungan laba rugi
perusahaan. Apabila penerapan metode pengakuan Pendapatan tidak tepat maka dalam
menyajikan laporan keuangan yang tidak Mencerminkan kinerja perusahaan. Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 23 dikatakan Bahwa, “Pendapatan adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul Dari aktivitas normal entitas selama
suatu periode jika arus masuk tersebut Mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam Modal”. Sumber pendapatan bisa berasal dari operasional maupun
non Operasional. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi jangka Panjang
membutuhkan suatu standar untuk mengakui dan mengukur pendapatan, Biaya, dan laba
dalam satu periode akuntansi yang dituangkan dalam PSAK No. 34 mengenai Akuntansi
Kontrak Konstruksi yang menggambarkan perlakuan Akuntansi pendapata dan beban yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi.
Pengakuan pendapatan dan beban merupakan satu hal yang penting untuk
Menentukan kapan suatu penghasilan diakui sebagai pendapatan dan biaya diakui Sebagai
beban. Analisis akuntansi pendapatan dan beban merupakan suatu analisis Yang dilakukan
terhadap pengakuan, pengukuran dan penyajian pendapatan dan Beban dalam laporan laba
rugi pada perusahaan terutama untuk perusahaan yang Memiliki kontrak pekerjaan dengan
jangka waktu pengerjaan lebih dari satu Periode akuntansi.
Dasar dalam penentuan pengakuan pendapatan dan beban yang digunakan Yaitu,
dasar cash basis dan accrual basis. Apabila cash basis digunakan maka Pendapatan diakui
pada saat kas diterima dan beban dilaporkan pada saat kas Dibayar. Dan apabila accrual basis
yang digunakan maka pendapatan diakui pada Saat pendapatan itu dihasilkan walaupun
secara fisik kas belum diterima dan Beban diakui pada saat beban terjadi tanpa
memperhatikan arus kas keluar dalam Usaha menghasilkan pendapatan.
Selain itu, dalam mengakui suatu pendapatan yang diterima dan beban yang
Dikorbankan, masalah pisah batas (cut off) merupakan hal yang penting yang perlu
Diperhatikan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa Pendapatan tidak
boleh diantisipasikan atau secara material dinyatakan terlalu Besar atau terlalu kecil. Seperti
halnya pendapatan, masalah pisah batas juga

2. PEMBAHASAN
1.PENGUKURAN LABA
Pengukuran laba adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengukur Dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan Laba rugi. Laba
(income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di Masa mendatang yang berkaitan
dengan peningkatan aktiva atau penurunan Kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat
diukur dengan andal.
Alasan Yang mendasar mengapa pengukuran laba memimbulkan masalah bagi
Akuntan adalah karena tidak adanya definisi yang tepat mengenai laba, faktor Penting
lainnya adalah karena perlu dibuatnya keputusan-keputusan atau berbagai hal dalam usaha
untk mencapau pengukuran tersebut. Dengan demikian penelitian yang sungguh-sungguh
diarahkan kepada penetapan laba itu, tiga pendekatan yang banyak dikenal pada pengukuran
laba adalah

1. Pedekatan Tansaksi (Cash Basis)


Dalam pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi dan
kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengukuran dan pengakuan laba juga akan
paralel dengan kriteria pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan laba atas dasar
pendekatan ini sama dengan pengakuan pendapatan atas dasar kriteria terealisasi dan sama
dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi manfaat. Pendekatan ini memiliki
berbagai keunggulan misalnya jumlah rupiah aset dan kewajiban secara otomatis tersedia
pada akhir periode serta perubahan aset dan kewajiban merupakan perubahan nilai yang
diakui secara objektif.

2. Pendekatan Kegiatan (Accrual Basis)


Dalam pendekatan ini, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya
kegiatan perusahaan dan bukan sebagai hasil suatu transaksi. Pendekatan ini paralel dengan
konsep penghimpunan sebagai basis akrual pendapatan. Dengan konsep ini, laba dapat
dinyatakan telah terbentuk bersamaan dengan dilakukannya kegiatan operasi perusahaan
dalam arti luas (produksi, penjualan, dan pengumpulan kas) walaupun secara realisasi belum
terjadi transaksi secara real. Pendekatan ini memiliki keunggulan dalam membantu
management melakukan analisis internal seperti mengukur efisiensi dan profitabilitas setiap
kegiatan operasional perusahaaan.

3. Pendekatan Pertahanan Kapital (Capital Maintenance Concept)


Atas dasar pendekatan ini, laba diukur dan diakui setelah kapital awal dapat
dipertahankan. Sebelum membahas pengukuran laba atas dasar konsep mempertahankan
kemakmuran/kapital, akan dibicarakan lebih dahulu mengenai konsep laba dan kapital.
Dalam konsep mempertahankan kemakmuran, kapital (capital) artian luas dan dalam
berbagai bentuknya. Jadi kapital diartikan sebagai sekelompok kekayaan tanpa
memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut. Kam (1990) mendefinisikan laba
sebagai berikut :Laba (income) adalah perubahan dalam kapital perusahaan diantara Dua titik
waktu yang berbeda (awal dan akhir), diluar perubahan karena Investasi oleh pemilik dan
distribusi kepada pemilik, dimana kapital Dinyatakan dalam bentuk nilai (value) dan
didasarkan pada skala Pengukuran tertentu (p. 194) Sementara Hendrikson (1989)
mengartikan kapital laba sebagai Berikut : Laba adalah aliran jasa sepanjangperiode waktu.
Kapital adalah Persediaan kemakmuran (the embodiment of future services), dan laba
Merupakan aliran kemakmuran yang dapat dinikmati selama satu periode Tertentu (p. 142)
Dari pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa atas dasar konsep Kapital sebagai
tingkat kemakmuran, maka laba merupakan aliran Kemakmuran yang dapat di konsumsikan
(dinikmati) selama satu periode, Tanpa mengurangi tingkat kemakmuran sebelumnya.
Dengan demikian Laba dapat diukur dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir
Periode dengan tingkat kemakmuran pada awal periode [ Laba = total Aktiva neto (akhir
periode)- kapital yang diinvestasikan (awal periode)]. Konsep pengukuran laba ini disebut
dengan konsep mempertahankan Kapital/kemakmuran (wealth or capital maintenance
concept).
Kapital yang digunakan dalam konsep ini adalah kapital neto (networth) atau aktiva
neto. Kapital dinyatakan dalam bentuk nilai ekonomi Pada skala pengukuran tertentu.
Pengukuran terhadap sangat dipengaruhi Oleh nilai (unit pengukur), jenis kapital, dan skala
pengukuran. Perbedaan Terhadap ketiga faktor tersebut akan mengakibatkan perbedaan
besarnya Laba yang diperoleh.
2. PENGAKUAN PENDAPATAN,BEBAN YG DI TANGGUHKN DAN BIAYA
BUNGA PENGAKUAN PENDAPATAN HARUS MEMENUHI KRITERIA
PENGAKUAN
Seperti yang dikemukakan oleh IAI : pengakuan merupakan sutu Proses pembentukan
suatu pos yang memenuhi defenisi unsur serta Kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan
laba rugi. Kelalaian Dalam mengakui pos semacam itu tidak dapat diralat melalui Kebijakan
akuntansi yang digunakan melalui catatan atau materi Penjelasan.
Pada tahap awal transaksi, seringkali perusahaan tidak dapat Mengestimasi hasil
transaksi dengan andal, namun besar kemungkinan Perusahaan akan memperoleh kembali
biaya yang terjadi. Pada Kondisi tersebut, pendapatan jasa diakui hanya sebesar jumlah beban
Yang telah terjadi yang dapat dipulihkan. Karena hasil transaksi Tersebut tidak dapat
diestimasi dengan andal, maka tidak ada laba yang Diakui. Jika hasil transaksi tidak dapat
diestimasi dengan andal dan Kemungkinan kecil biaya yang terjadi dapat dipulihkan, maka
Pendapatan jasa tidak dapat diakui dengan biaya yang timbul diakui Sebagai beban.
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh Pihak lain yang
menghasilkan bunga,royalti,atau deviden diakui Sebagai berikut :
A. Pengakuan pendapatan bunga mengikuti konsep akuntansi Akrual. Pendapatan bunga
diakui menggunakan metode Suku bunga efektif

B. Pendapatan royalti diterima dari penggunaan aset Perusahaan seperti paten, hak cipta
musik dan film, akan Diakui berdasarkan garis lurus selama periode waktu Perjanjian royalti

C. Pendapatan deviden diakui ketika muncu hak pemegang Saham untuk menerima
pembayaran dividen, yaitu tanggal Pengumuman dividen.

Menurut Kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK No. 23, suatu entitas
dapat mengakui pendapatan jika Memenuhi kriteria dibawah ini :

A. Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat Kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli

B. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya Terkait dengan kepemilikan atas
barang atau apapun Melakukan pengendalian efektif atas Barang yang Dijual

C. Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal


D. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan Transaksi tersebut mengalir ke
entitas

E. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan Dengan transaksi penjualan tersebut
dapat diukur secara Handal.

Secara umum, ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan dasar Untuk mengakui
pendapatan. Menurut FASB (1980) dalam SFAC No. 5, kiteria tersebut adalah :
a. Telah terealisasi, yaitu bila telah terjadi transaksi Pertukaran antara barang yang dihasilkan
perusahaan Dengan kas atau klaim untuk menerima kas. Atau, ada Kepastian akan segera
terealisasi, dimana barang hasil Pertukaran dapat segera diubah (dikonversi) menjadi kas
Atau klaim untuk menerima kas.

b. Syarat barang yang mudah dikonversi adalah memiliki Harga perunit yang pasti dan
barang barang tersebut tidak Terpengaruh oleh perubahan bentuk dan ukuran barang.
Misalnya logam mulia.

c. Mudah dijual tanpa memerlukan biaya yang besar

d. Pendapatan telah terbentuk, yaitu bila Kegiatanmenghasilkan barang dan jasa telah
berjalan dan Secara substansial telah selesai.

Dengan memperhatikan kriteria pengakuan pendapatan yang Telah dijelaskan, berikut


merupakan waktu pengakuan pendapatan Yang umum digunakan. Yaitu:
A. Pendapatan diakui selama kegiatan produksi
Pendapatan dapat diakui meskipun produk yang dihasilkan Perusahaan masih dalam
proses produksi. Prosedur yang Digunakan adalah persentase penyelesaian. Cara ini
Umumnya
dijumpai pada perusahaan kontraktor yang Mengerjakan proyek – proyek yang memakan
waktu Beberapa periode akuntansi. Misalnya, perusahaan Pembuat kapal, lokomotif, gedung
dan jalan raya. Pendapata dapat diakui secara periodik atas dasar Pekerjaan yang telah
diselesaikan.

B. Pendapatan diakui saat produk selesai


Pengakuan pendapatan atas adasar ini biasanya dianggap Tepat untuk industri
pertambangan, dan pertanian seperti Emas, timah gandum dan sebagainya. Pada jenis usaha
ini, Umumnya produk yang dihasilkan memiliki harga yang Sudah pasti dan pemasarannya
terjamin. Dengan demikian, Apabila produk tertentu dapat dipastikan akan terjual Dengan
harga tertentu, maka pendapatan dapat diakui pada Saat selesainya produksi.
3.KOMPENSASI TUNJANGAN KARYAWAN DAN MENGANALISIS
PENGUNGKAPAN OPSI SAHAM KARYAWAN
A. Memahami Opsi Saham Karyawan (ESO)
Tunjangan perusahaan untuk sebagian atau seluruh karyawan mungkin mencakup
program kompensasi ekuitas. Rencana ini dikenal memberikan kompensasi finansial dalam
bentuk ekuitas saham. ESO hanyalah salah satu jenis kompensasi ekuitas yang mungkin
ditawarkan perusahaan.

Jenis kompensasi ekuitas lainnya mungkin termasuk:


1. Hibah Saham Terbatas : hibah ini memberi karyawan hak untuk memperoleh atau
menerima saham setelah kriteria tertentu tercapai, seperti bekerja selama jangka waktu
tertentu atau memenuhi target kinerja.

2. Hak Apresiasi Saham (SAR) : SAR memberikan hak atas kenaikan nilai sejumlah saham
tertentu; peningkatan nilai seperti itu dibayarkan dalam bentuk tunai atau saham perusahaan.
Phantom Stock : ini memberikan bonus tunai di masa depan yang setara dengan nilai
sejumlah saham tertentu; biasanya tidak terjadi pengalihan kepemilikan saham secara sah,
meskipun saham bayangan dapat dikonversi menjadi saham sebenarnya jika terjadi peristiwa
pemicu yang ditentukan.

3. Rencana Pembelian Saham Karyawan : rencana ini memberikan hak kepada karyawan
untuk membeli saham perusahaan, biasanya dengan harga diskon
Secara umum, kesamaan antara semua rencana kompensasi ekuitas ini adalah bahwa rencana
tersebut memberikan insentif yang adil kepada karyawan dan pemangku kepentingan untuk
membangun perusahaan dan ikut serta dalam pertumbuhan dan kesuksesannya.

Bagi karyawan, manfaat utama dari semua jenis program kompensasi ekuitas adalah:
1. Kesempatan untuk berbagi secara langsung kesuksesan perusahaan melalui kepemilikan
saham
2. Kebanggaan kepemilikan; karyawan mungkin merasa termotivasi untuk menjadi produktif
sepenuhnya karena mereka memiliki saham di perusahaan
3. Memberikan representasi nyata mengenai seberapa besar kontribusi mereka bagi pemberi
kerja
4. Tergantung pada rencananya, hal ini mungkin menawarkan potensi penghematan pajak
atas penjualan atau pelepasan saham

Manfaat dari program kompensasi ekuitas bagi pemberi kerja adalah:


1. Ini adalah alat utama untuk merekrut orang-orang terbaik dan tercerdas dalam
perekonomian global yang semakin terintegrasi di mana terdapat persaingan di seluruh dunia
untuk mendapatkan talenta terbaik
2. Meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan finansial karyawan dengan memberikan
insentif finansial yang menguntungkan
3. Memberikan insentif kepada karyawan untuk membantu perusahaan tumbuh dan sukses
karena mereka dapat berbagi kesuksesannya
4. Dapat digunakan sebagai strategi keluar yang potensial bagi pemilik,

Dalam beberapa kasus Ada dua jenis utama ESO:


1.Opsi saham insentif (ISO), juga dikenal sebagai opsi menurut undang-undang atau opsi
berkualitas, umumnya hanya ditawarkan kepada karyawan kunci dan manajemen puncak.
Mereka menerima perlakuan pajak istimewa dalam banyak kasus, karena IRS
memperlakukan keuntungan dari opsi tersebut sebagai keuntungan modal jangka panjang.
2.Opsi saham yang tidak memenuhi syarat (NSO) dapat diberikan kepada karyawan di semua
tingkatan perusahaan, serta kepada anggota dewan dan konsultan. Juga dikenal sebagai opsi
saham non-undang-undang, keuntungan dari opsi ini dianggap sebagai pendapatan biasa dan
dikenakan pajak.

Opsi saham adalah manfaat yang sering dikaitkan dengan perusahaan startup, yang
mungkin menerbitkannya untuk memberi penghargaan kepada karyawan awal ketika dan jika
perusahaan tersebut go public. Penghargaan ini diberikan oleh beberapa perusahaan yang
berkembang pesat sebagai insentif bagi karyawan untuk berupaya meningkatkan nilai saham
perusahaan. Opsi saham juga dapat berfungsi sebagai insentif bagi karyawan untuk tetap
bekerja di perusahaan. Opsi tersebut dibatalkan jika karyawan meninggalkan perusahaan
sebelum mereka mendapatkan vest. ESO tidak menyertakan dividen atau hak suara apa pun.
4. KONSEP DASAR ANALISIS ARUS KAS
A. Analisis arus kas perusahaan
Salah satu elemen finansial yang membantu perkembangan perusahaan adalah
pengelolaan arus kas. Dengan analisis arus kas yang baik, perusahaan dapat memahami dan
menilai cash flow di bisnis mereka.
Analisis arus kas atau cash flow dapat menilai banyak hal terkait finansial perusahaan,
seperti manajemen budget, manajemen cost, audit keuangan, hingga kinerja perusahaan
secara keseluruhan.

B. Pengertian Analisis Arus Kas


Analisis arus kas adalah proses memeriksa arus kas masuk dan keluar dari bisnis
untuk menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Analisis arus kas bakal menelusuri
semua cash flow yang terjadi dalam periode tertentu.
Analisis cash flow dapat mendorong pencapaian keputusan yang tepat dan bijak
terkait penggunaan dana yang tersedia untuk mencapai tujuan perusahaan. Analisis laporan
arus kas juga dapat menjadi sarana mengevaluasi dan menganalisa kinerja, peluang, serta
masalah dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Analisis arus kas dapat dilakukan dalam dua langkah. Langkah-langkah analisis arus
kas dimulai dari menganalisis setiap komponen yang ada. Artinya ketika membuat laporan
arus kas operasional, kas pendanaan, dan kas investasi, Anda dapat sekaligus membuat
analisisnya masing-masing.
Anda kemudian dapat menganalisis arus kas setelah ketiga komponen tersebut usai
serta arus kas net sudah terhitung.

C. Jenis Analisis Arus Kas


Analisis arus kas perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga aktivitas yakni
operasional, investasi dan pembiayaan. Berikut uraiannya:
1. Operasional
Analisis cash flow dapat dilakukan dengan mengecek jumlah kas laporan laba-rugi
dalam laporan operasi. Piutang, utang usaha, dan utang pajak penghasilan menjadi beberapa
faktor perhitungan laporan operasi. Analisis arus kas juga bisa menjadi evaluasi dan
perubahan kebijakan terkait efisiensi biaya operasional
2. Investasi
Analisis arus kas dapat dilihat dari laporan arus kas investasi. Laporan investasi
mencatat pembelian dan penjualan investasi jangka panjang. Contohnya adalah transaksi aset
tetap seperti pabrik, alat kantor, mesin, gudang, furniture, tanah, bangunan, hingga
kendaraan.

3. Pembiayaan
Laporan arus kas pembiayaan berisi transaksi utang dan ekuitas. Hal itu mencakup
pembelian kembali atau penjualan saham, dan pembayaran dividen serta obligasi. Laporan
juga mencatat uang non tunai untuk pembayaran utang jangka panjang serta uang tunai dari
pengambilan pinjaman.

D. Manfaat Analisis Arus Kas


Analisis arus kas memiliki sejumlah manfaat krusial bagi perusahaan.
1. Pertama, untuk dasar pengambilan keputusan direksi atau manajemen untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
2. Kedua, memproyeksi aliran kas periode berikutnya berdasarkan data periode saat ini.
Ketiga, menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan kewajiban.
3. Kemudian, analisis cash flow bermanfaat untuk mengetahui laba bersih dan menentukan
ukuran kesuksesan perusahaan.
4. Lebih lanjut, analisis arus kas dapat menjadi tolok ukur jumlah arus kas pada masa
mendatang. Manfaat lain yakni menilai ketelitian atas prediksi arus kas yang dibuat periode
sebelumnya.

Tak sebatas itu, analisis arus kas juga dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), hingga kemampuan
untuk memengaruhi jumlah dan waktu arus kas. Hal ini dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang.
Salah satu cara dalam membuat analisa arus kas adalah dengan melakukan
manajemen dan monitoring pada asset dan operasional perusahaan. Salah satu manajemen
aset yang bisa Anda gunakan adalah Shell Fleet Card.
3. KESIMPULAN
1.pengukuran laba
Pengukuran laba adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengukur Dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan Laba rugi.

2. pengakuan pendapatan,beban yg di tangguhkn dan biaya bunga Pengakuan


pendapatan harus memenuhi kriteria pengakuan
Seperti yang dikemukakan oleh IAI : pengakuan merupakan sutu Proses pembentukan
suatu pos yang memenuhi defenisi unsur serta Kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan
laba rugi.

3.kompensasi tunjangan karyawan dan menganalisis pengungkapan opsi saham


karyawan
Tunjangan perusahaan untuk sebagian atau seluruh karyawan mungkin mencakup
program kompensasi ekuitas. Rencana ini dikenal memberikan kompensasi finansial dalam
bentuk ekuitas saham. ESO hanyalah salah satu jenis kompensasi ekuitas yang mungkin
ditawarkan perusahaan.

4. konsep dasar analisis arus kas


A. Analisis arus kas perusahaan
Salah satu elemen finansial yang membantu perkembangan perusahaan adalah
pengelolaan arus kas. Dengan analisis arus kas yang baik, perusahaan dapat memahami dan
menilai cash flow di bisnis mereka.
4. DAFTAR PUSTAKA
Akhyaruddin, Muhammad. “Tantangan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Di
Pemerintahan Indonesia.” Muhammad Akhyaruddin (blog), June 19, 2013.
Alifi. “Accrual Basis Dan Cash Basis Adalah Dasar Akuntansi Yang Sangat Berpengaruh
Pada Laporan Keuangan Baik Itu Laba Rugi.” Scribd. Accessed April 30, 2020.
Anshar. “Konsep Laba.” Sibukkerjatugas (blog), December 13, 2011. Solusiaccurate.com.
“Cash Basic,Accrual Basic,Metode Pencatatan,Akuntansi,”February 20, 2020. IAI.
Konsep Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan, 1994.
Kiseo, Donald E, Jerry J Weygandt, and Terry D Warfield. Akuntansi Intermediate
Terjemahan Emil Salim. Jakarta: Erlangga, 2002.
Mowen, Hansen. Akuntansi Manajerial. Jakarta: PT Salemba Empat, 2011.
Nida, Fitriatun, Yusnia Pohan, and Yuniasih Solifah. “Sistem Pengukuran Laba Dan Modal
(Teori Akuntansi).” Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta,
2014.
Raharjo, Kurniawan Budi. “KONSEP LABA DALAM PELAPORAN KEUANGAN.”
Kurniawan Budi Raharjo (blog), January 11, 2013.
Simanjuntak, Binsar H. Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Di Sektor Pemerintahan Di
Indonesia. Jakarta: Kongres XI IAI, 2010.Stice. Akuntansi Keuangan Menengah,
Edisi 16, Buku 2. Edisi Bahasa Indonesia. Terjemah Oleh Ali Akbar. Jakarta: PT Salemba
Empat, 2009.
Ukirama. “Perbedaan dari Akuntansi Basis Akrual (Accrual Basis) dengan Akuntansi Basis
Kas (Cash Basis).” Accessed April 30, 2020.dari-akuntansi-basis-akrualaccrual-basis-
dengan-akuntansi-basis-kas-cash-basis.
Indonesia Tahun 2005-2011.Jurnal Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 17. Mataram,
Lombok.
Widiastuti, Ni Putu Eka dan Carmel Meiden. 2013. Relevansi Nilai Laba dan Buku Ekuitas
dengan Dimoderasi oleh Aspek Perpajakan. Media Riset Akuntansi. Vol.3. No.1:
2088- 2106.
Winarsih. 2010. Ketepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan dan Dampaknya terhadap
Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi di Pasar Modal. Prestasi. Vol.6. No.1:
1411- 1497.

Anda mungkin juga menyukai