SINDY SELVITA
Sindyselvita03@gmail.com
Program Studi S1 Ekonomi Syariah ,STAIR Bagan Batu Semester (V)
Dosen (LAILI RAMADHANI, MM)
Adm.stairokan@gmail.com
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran laba, pengakuan
pendapatan beban yang ditangguhkan dan biaya bunga, kompensasi tunjangan karyawan
dan menganalisis pengungkapan opsi saham karyawan, konsep dasar analisis arus kas .
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dimana sumber-sumber teori dari buku-
buku dan jurnaljurnal serta data dan informasi dari berbagai data sekunder lainnya dianalisa
untuk menjawab permasalah yang diteliti. Hasil penelitian menemukan bahwa aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang terdiri dari pendanaan kreditor dan pendanaan ekuitas.
1. PENDAHULUAN
Secara umum tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan Laba,
sehingga perusahaan dapat tumbuh, berkembang, dan terjaga Keberlangsungan hidupnya.
Laba yang ingin dicapai suatu perusahaan sesuai Dengan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan itu. Untuk menetapkan laba Yang wajar, maka suatu perusahaan harus
memperhatikan pencatatan akuntansi Yang berlaku dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku Umum.
Dengan adanya laporan keuangan pihak manajemen maupun pihak yang
Berkepentingan lainnya akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi Perusahaan.
Elemen dalam laporan keuangan yang bersifat material adalah Pendapatan. Penerapan
metode pengakuan pendapatan mempunyai pengaruh Dalam perhitungan laba rugi
perusahaan. Apabila penerapan metode pengakuan Pendapatan tidak tepat maka dalam
menyajikan laporan keuangan yang tidak Mencerminkan kinerja perusahaan. Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 23 dikatakan Bahwa, “Pendapatan adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul Dari aktivitas normal entitas selama
suatu periode jika arus masuk tersebut Mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam Modal”. Sumber pendapatan bisa berasal dari operasional maupun
non Operasional. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi jangka Panjang
membutuhkan suatu standar untuk mengakui dan mengukur pendapatan, Biaya, dan laba
dalam satu periode akuntansi yang dituangkan dalam PSAK No. 34 mengenai Akuntansi
Kontrak Konstruksi yang menggambarkan perlakuan Akuntansi pendapata dan beban yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi.
Pengakuan pendapatan dan beban merupakan satu hal yang penting untuk
Menentukan kapan suatu penghasilan diakui sebagai pendapatan dan biaya diakui Sebagai
beban. Analisis akuntansi pendapatan dan beban merupakan suatu analisis Yang dilakukan
terhadap pengakuan, pengukuran dan penyajian pendapatan dan Beban dalam laporan laba
rugi pada perusahaan terutama untuk perusahaan yang Memiliki kontrak pekerjaan dengan
jangka waktu pengerjaan lebih dari satu Periode akuntansi.
Dasar dalam penentuan pengakuan pendapatan dan beban yang digunakan Yaitu,
dasar cash basis dan accrual basis. Apabila cash basis digunakan maka Pendapatan diakui
pada saat kas diterima dan beban dilaporkan pada saat kas Dibayar. Dan apabila accrual basis
yang digunakan maka pendapatan diakui pada Saat pendapatan itu dihasilkan walaupun
secara fisik kas belum diterima dan Beban diakui pada saat beban terjadi tanpa
memperhatikan arus kas keluar dalam Usaha menghasilkan pendapatan.
Selain itu, dalam mengakui suatu pendapatan yang diterima dan beban yang
Dikorbankan, masalah pisah batas (cut off) merupakan hal yang penting yang perlu
Diperhatikan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa Pendapatan tidak
boleh diantisipasikan atau secara material dinyatakan terlalu Besar atau terlalu kecil. Seperti
halnya pendapatan, masalah pisah batas juga
2. PEMBAHASAN
1.PENGUKURAN LABA
Pengukuran laba adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengukur Dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan Laba rugi. Laba
(income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di Masa mendatang yang berkaitan
dengan peningkatan aktiva atau penurunan Kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat
diukur dengan andal.
Alasan Yang mendasar mengapa pengukuran laba memimbulkan masalah bagi
Akuntan adalah karena tidak adanya definisi yang tepat mengenai laba, faktor Penting
lainnya adalah karena perlu dibuatnya keputusan-keputusan atau berbagai hal dalam usaha
untk mencapau pengukuran tersebut. Dengan demikian penelitian yang sungguh-sungguh
diarahkan kepada penetapan laba itu, tiga pendekatan yang banyak dikenal pada pengukuran
laba adalah
B. Pendapatan royalti diterima dari penggunaan aset Perusahaan seperti paten, hak cipta
musik dan film, akan Diakui berdasarkan garis lurus selama periode waktu Perjanjian royalti
C. Pendapatan deviden diakui ketika muncu hak pemegang Saham untuk menerima
pembayaran dividen, yaitu tanggal Pengumuman dividen.
Menurut Kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK No. 23, suatu entitas
dapat mengakui pendapatan jika Memenuhi kriteria dibawah ini :
A. Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat Kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli
B. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya Terkait dengan kepemilikan atas
barang atau apapun Melakukan pengendalian efektif atas Barang yang Dijual
E. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan Dengan transaksi penjualan tersebut
dapat diukur secara Handal.
Secara umum, ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan dasar Untuk mengakui
pendapatan. Menurut FASB (1980) dalam SFAC No. 5, kiteria tersebut adalah :
a. Telah terealisasi, yaitu bila telah terjadi transaksi Pertukaran antara barang yang dihasilkan
perusahaan Dengan kas atau klaim untuk menerima kas. Atau, ada Kepastian akan segera
terealisasi, dimana barang hasil Pertukaran dapat segera diubah (dikonversi) menjadi kas
Atau klaim untuk menerima kas.
b. Syarat barang yang mudah dikonversi adalah memiliki Harga perunit yang pasti dan
barang barang tersebut tidak Terpengaruh oleh perubahan bentuk dan ukuran barang.
Misalnya logam mulia.
d. Pendapatan telah terbentuk, yaitu bila Kegiatanmenghasilkan barang dan jasa telah
berjalan dan Secara substansial telah selesai.
2. Hak Apresiasi Saham (SAR) : SAR memberikan hak atas kenaikan nilai sejumlah saham
tertentu; peningkatan nilai seperti itu dibayarkan dalam bentuk tunai atau saham perusahaan.
Phantom Stock : ini memberikan bonus tunai di masa depan yang setara dengan nilai
sejumlah saham tertentu; biasanya tidak terjadi pengalihan kepemilikan saham secara sah,
meskipun saham bayangan dapat dikonversi menjadi saham sebenarnya jika terjadi peristiwa
pemicu yang ditentukan.
3. Rencana Pembelian Saham Karyawan : rencana ini memberikan hak kepada karyawan
untuk membeli saham perusahaan, biasanya dengan harga diskon
Secara umum, kesamaan antara semua rencana kompensasi ekuitas ini adalah bahwa rencana
tersebut memberikan insentif yang adil kepada karyawan dan pemangku kepentingan untuk
membangun perusahaan dan ikut serta dalam pertumbuhan dan kesuksesannya.
Bagi karyawan, manfaat utama dari semua jenis program kompensasi ekuitas adalah:
1. Kesempatan untuk berbagi secara langsung kesuksesan perusahaan melalui kepemilikan
saham
2. Kebanggaan kepemilikan; karyawan mungkin merasa termotivasi untuk menjadi produktif
sepenuhnya karena mereka memiliki saham di perusahaan
3. Memberikan representasi nyata mengenai seberapa besar kontribusi mereka bagi pemberi
kerja
4. Tergantung pada rencananya, hal ini mungkin menawarkan potensi penghematan pajak
atas penjualan atau pelepasan saham
Opsi saham adalah manfaat yang sering dikaitkan dengan perusahaan startup, yang
mungkin menerbitkannya untuk memberi penghargaan kepada karyawan awal ketika dan jika
perusahaan tersebut go public. Penghargaan ini diberikan oleh beberapa perusahaan yang
berkembang pesat sebagai insentif bagi karyawan untuk berupaya meningkatkan nilai saham
perusahaan. Opsi saham juga dapat berfungsi sebagai insentif bagi karyawan untuk tetap
bekerja di perusahaan. Opsi tersebut dibatalkan jika karyawan meninggalkan perusahaan
sebelum mereka mendapatkan vest. ESO tidak menyertakan dividen atau hak suara apa pun.
4. KONSEP DASAR ANALISIS ARUS KAS
A. Analisis arus kas perusahaan
Salah satu elemen finansial yang membantu perkembangan perusahaan adalah
pengelolaan arus kas. Dengan analisis arus kas yang baik, perusahaan dapat memahami dan
menilai cash flow di bisnis mereka.
Analisis arus kas atau cash flow dapat menilai banyak hal terkait finansial perusahaan,
seperti manajemen budget, manajemen cost, audit keuangan, hingga kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
3. Pembiayaan
Laporan arus kas pembiayaan berisi transaksi utang dan ekuitas. Hal itu mencakup
pembelian kembali atau penjualan saham, dan pembayaran dividen serta obligasi. Laporan
juga mencatat uang non tunai untuk pembayaran utang jangka panjang serta uang tunai dari
pengambilan pinjaman.
Tak sebatas itu, analisis arus kas juga dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), hingga kemampuan
untuk memengaruhi jumlah dan waktu arus kas. Hal ini dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang.
Salah satu cara dalam membuat analisa arus kas adalah dengan melakukan
manajemen dan monitoring pada asset dan operasional perusahaan. Salah satu manajemen
aset yang bisa Anda gunakan adalah Shell Fleet Card.
3. KESIMPULAN
1.pengukuran laba
Pengukuran laba adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengukur Dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan Laba rugi.