Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

PERTEMUAN 2
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA
UMUM DAN ISU-ISU LAPORAN KEUANGAN
UMUM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:


2.1 Menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang umum
2.2 Menjelaskan isu-isu laporan keuangan umum

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Menerapkan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Umum

Ilmu akuntansi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari


tentang segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pencatatan, terutama
laporan keuangan pada sektor ekonomi. Sehingga untuk menyusun dan
menerapkan ilmu akuntansi tersebut seorang akuntan atau perusahaan
harus memperhatikan prinsip dasar yang dijadikan pedoman untuk
membuat laporan keuangan agar dapat disusun sesuai prosedur akuntansi.
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang valid dan akuntabel,
para akuntan harus menjalankan proses akuntansi dengan baik, terstruktur,
sesuai prosedur serta memenuhi prinsip akuntansi yang diterima umum.
Tujuan dari penggunaan prinsip akuntansi tersebut adalah untuk
menciptkan kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya.
Sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dapat diperbandingkan dan
memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 1


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan dalam


melaksanakan proses akuntansi. Pemakaian prinsip akuntansi
memunculkan penilaian secara obyektif terhadap produk akuntansi
sehingga tidak menyebabkan terjadinya perbedaan atau permasalahan.
Selain itu, laporan keuangan sebagai produk akuntansi haruslah bisa
dibaca dan dipahami oleh semua pihak. Karena itu perlu adanya
penyeragaman pada prosedur akuntansi. Dan terciptalah prinsip akuntansi
yang dikenal dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Jadi
prinsip akuntansi bisa diartikan sebagai konsep mendasar yang
dipergunakan sebagai acuan didalam seluruh kegiatan akuntansi.
Adapun prinsip akuntansi berterima umum tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip entitas ekonomi disebut juga dengan prinsip kesatuan
entitas. Prinsip ini mengakui konsep kesatuan usaha sebuah perusahaan.
Maksudny, bahwa suatu perusahaan adalah sebuah kesatuan usaha atau
ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi pemilik ataupun
entitas ekonomi lainnya. Arti berdiri sendiri dan terpisah adalah dalam hal
aset atau kekayaan perusahaan. Jadi akuntansi menuntut adanya
pemisahan aset perusahaan dengan kekayaan pribadi pemilik perusahaan
yang bersangkutan. Seluruh pencatatan atas semua transaksi keuangan
yang terjadi tidak boleh dicampur antara pencatatan perusahaan dengan
pencatatan pribadi pemilik.
Prinsip ini juga berlaku untuk utang atau kewajiban. Antara utang
perusahaan dengan utang pribadi pemilik harus terpisah dengan jelas.
Prinsip ini menciptakan adanya tanggung jawab yang jelas terhadap
keuangan perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)


Prinsip periode akuntansi disebut juga prinsip kurun waktu. Arti
prinsip ini adalah penilaian dan pelaporan keuangan entitas usaha dibatasi
oleh periode waktu tertentu. Prinsip ini bertujuan untuk menghasilkan

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 2


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

informasi keuangan yang terukur. Periode akuntansi yang umum dipakai


dalam menjalankan usaha adalah 1 tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember.

3. Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle)


Prinsip satuan moneter adalah pencatatan transaksi keuangan harus
dinyatakan dalam bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-faktor non
kuantitatif. Contoh faktor non kuantitatif ini seperti prestasi, mutu, kinerja,
strategi usaha, dan sebagainya. Faktor-faktor ini tidak termasuk dalam
satuan moneter karena tidak bisa dinilai maupun dilaporkan dalam bentuk
uang. Jadi prinsip moneter menekankan pada pencatatan yang terbatas
pada segala sesuatu yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan uang.

4. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)


Prinsip biaya historis mengharuskan penilaian atau pencatatan
transaksi keuangan atas suatu barang atau jasa berdasarkan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Jika
terdapat proses tawar-menawar saat transaksi terjadi, maka yang dinilai
dan dicatat adalah harga jadi yang disepakati bersama. Untuk menilai
sebuah barang misalkan saja aset, terdapat berbagai cara yang bisa
digunakan seperti nilai buku, nilai pasar, nilai ganti dan nilai tunai. Dalam
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), prinsip biaya historis
ini menggunakan harga perolehan atau harga akuisisi dalam mencatat
perolehan aset, utang, modal dan biaya.
Harga perolehan yang dimaksud adalah harga pertukaran yang
disepakati oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah transaksi
keuangan. Sebagai contoh, sebidang tanah memiliki harga pasaran
berdasarkan lokasinya senilai Rp 100.000.000,- Namun sebuah perusahaan
mampu membeli tanah tersebut dengan harga Rp 90.000.000,- Maka yang
diakui dan dicatat adalah Rp 90.000.000 sebagai harga kesepakatan antara
penjual dengan perusahaan tersebut.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 3


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)


Prinsip kesinambungan usaha menganggap bahwa sebuah entitas
usaha akan beroperasi terus-menerus dan berkesinambungan. Karena
memang tidak ada perusahaan yang menginginkan usahanya akan berhenti
di tengah jalan, kecuali terjadi peristiwa tertentu misal bencana alam.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)


Prinsip pengungkapan penuh adalah prinsip akuntansi yang
menyajikan informasi keuangan secara lengkap dan informative. Karena
mengingat banyaknya pengguna informasi akuntansi. Namun informasi
keuangan tersebut hanya berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang
terjadi pada 1 periode. Karena tidak mungkin memuat semua informasi
dalam 1 laporan. Maka pada laporan keuangan diberi keterangan atau
informasi tambahan yang diperlukan yang tidak terdapat dalam laporan
keuangan. Informasi tambahan tersebut berupa catatan kaki atau lampiran
yang berisi:
 Metode akuntansi yang digunakan
 Perubahan-perubahan yang terjadi dalam penerapan metode
akuntansi, koreksi, taksiran dan lain-lain. Catatan tentang
perubahan ini sekaligus menunjukkan bagaimana perlakuan
perusahaan terhadap perubahan yang terjadi tersebut
 Kontrak pembelian atau kontrak penting lain
 Kemungkinan adanya laba atau rugi yang bersyarat
 Catatan tentang modal, misal jumlah saham dan lainnya
 Catatan tambahan untuk menunjukkan perhitungan yang lebih
detail tentang akun tertentu yang dianggap penting dan
material.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)


Pendapatan adalah penambahan kekayaan yang terjadi sebagai
akibat dari kegiatan usaha seperti penjualan, persewaan, penerimaan
bagi hasil, dan sebagainya. Dasar yang digunakan untuk mengukur

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 4


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diperoleh atas
transaksi keuangan tersebut. Pada prinsip ini, pendapatan diakui ketika
terjadi transaksi keuangan dan ada kepastian nilai nominal atas
pendapatan tersebut, meski penambahan kas atau setara kas belum
diterima perusahaan. Namun prinsip ini tidak selalu bisa diterapkan
oleh pelaku usaha sehingga memunculkan ketentuan lain untuk bisa
mengakui pendapatan. Contoh ketentuan lain tersebut di antaranya :
 pengakuan pendapatan ketika produksi barang telah selesai
 pengakuan pendapatan saat diterima pemesanan oleh konsumen
meski barang masih dalam proses produksi
 pengakuan pendapatan ketika kas atau setara kas telah diterima
perusahaan.

8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)


Prinsip mempertemukan ini artinya biaya yang dikeluarkan
perusaan dipertemukan atau di-matching-kan dengan pendapatan yang
diterima. Maksudnya adalah untuk menentukan nilai penghasilan
bersih tiap periode. Prinsip ini sangat bergantung pada prinsip
pengakuan pendapatan. Karena jika pengakuan pendapatan ditunda,
maka pembebanan biaya tidak bisa dilakukan.
Ada beberapa kekurangan pada prinsip ini, misal biaya yang
dikeluarkan tidak berhubungan langsung dengan pendapatan yang
diterima. Contoh: Biaya administrasi. Biaya administrasi adalah biaya
yang tidak berhubungan langsung dengan pendapatan meski
mendukung terjadinya pendapatan itu sendiri. Biaya ini bisa
dibebankan pada periode terjadinya pendapatan tersebut. Biaya
semacam itu sering disebut dengan Period Cost.
Contoh period cost lain adalah biaya yang dikeluarkan dan
memiliki hubungan dengan produksi tetapi nilai manfaatnya tidak
habis dalam satu periode. Biaya seperti ini akan ditunda
pembebanannya. Dalam arti, pembebanan biaya akan dialokasi atau
dibagi ke dalam periode-periode di mana biaya tersebut dimanfaatkan.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 5


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

Pengalokasian biaya tersebut dihitung berdasarkan jumlah bulan yang


ditaksir yang menggunakan manfaat dari biaya tersebut.

Sebagai efek dari prinsip ini dan kondisi di atas, pembebanan biaya
disarankan menggunakan Accrual Basis dalam pencatatan
akuntansinya. Sehingga memunculkan adanya jurnal penyesuaian pada
akhir periode untuk mempertemukan antara biaya dan pendapatan.
(Baca juga : Cara Membuat Buku Besar )

9. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)


Prinsip konsistensi adalah prinsip akuntansi yang harus
digunakan pada pelaporan keuangan secara konsisten atau tidak
berubah-ubah dalam hal metode, prosedur dan kebijakan yang
digunakan. Gunanya agar laporan keuangan yang dihasilkan pada
suatu periode bisa diperbandingkan dengan laporan keuangan periode-
periode sebelumnya, sehingga bisa memberikan manfaat bagi para
penggunanya. Dengan penggunaan metode dan prosedur secara
konsisten, maka jika ada perbedaan yang terjadi bisa diketahui dengan
cepat.

Namun prinsip ini bukan berarti melarang adanya perubahan


metode atau prosedur akuntansi. Sebuah perusahaan boleh mengganti
metode yang dipakai dengan memberikan penjelasan alasan
penggantian tersebut pada laporan keuangan perusahaannya.

10. Prinsip Materialitas


Prinsip akuntansi mempunyai tujuan untuk menyeragamkan
seluruh aturan. Namun kenyataannya tidak semua penerapan akuntansi
itu mentaati teori yang ada, maka tak jarang terjadi pengungkapan
informasi yang sifatnya material atau immaterial. Semuanya
diterapkan sesuai dengan ranah akuntansi yang orientasinya kepada
pengguna laporan keuangan.Prinsip materialitas adalah prinsip yang

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 6


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi secara


material atau bernilai. Bernilai dalam arti bernilai nominal dan bisa
dijual. Jika tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.

Tujuan Pembelajaran 2.2:


Menerapkan Isu-isu Laporan Keuangan Umum

Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan hasil dari proses


pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari kejadian-kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara setepat-tepatnya sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Penyusunan dan Penyajian
Laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang
ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI. Saat ini, secara
garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya
dan 4 IPSAK. Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI
merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar
Akuntansi Keuangan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi
praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab
tantangan di era globalisasi. Akuntansi sering disebut dengan “bahasa
bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang
menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah
perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan,
pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai
sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi
tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal
dengan istilah laporan keuangan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 7


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

maupun perkembangan suatu perusahaan adalah:

a. Pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan yang pimpinannya

diserahkan kepada manajer memerlukan laporan keuangan untuk

menilai kinerja manajer dalam memimpin perusahaannya dan

kesuksesan seorang manajer diukur/dinilai dari laba yang diperoleh

perusahaan. Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan, jika hasil

yang dicapai oleh manajemen perusahaan tidak memuaskan, maka

pemilik perusahaan dapat mengambil suatu tindakan seperti

mengganti manajemennya atau bahkan menjual saham-saham yang

dimilikinya.

b. Manajer. Bagi seorang manajer, laporan keuangan merupakan alat

pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan

yang diberikan kepadanya. Selain itu, laporan keuangan digunakan

untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan,

menilai hasil kerja tiap-tiap divisi yang telah diberi wewenang dan

tanggung jawab terhadap tugasnya dan menentukan kebijakan atau

prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

c. Kreditur. Para kreditur sebelum mengambil keputusan untuk

memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan,

perlu mengetahui terlebih dulu posisi keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan. Laporan keuangan diperlukan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, beban bunga, juga

untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup

mendapat jaminan dari perusahaan tersebut.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 8


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

d. Investor. Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan

suatu perusahaan sebagai penentuan kebijaksanaan penanaman

modalnya, apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik dan

akan memperoleh keuntungan yang baik. Prospek keuntungan

dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya

dipakai untuk mengetahui jaminan investasinya.

e. Pemerintah. Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan

suatu perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus

ditanggung perusahaan tersebut.

f. Karyawan. Karyawan memerlukan laporan keuangan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberi upah/gaji dan

jaminan sosial dan menilai apakah pemberian bonus cukup layak

dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan

pada periode tertentu.

Secara umum kegunaaan informasi keuangan hasil akuntansi

adalah sebagai dasar prediksi bagi pemakainya. Laporan keuangan

yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan dari masing-masing

pemakai. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sangat

dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Ada tiga

bentuk laporan keuangan yang pokok yaitu Neraca, Laporan Rugi

Laba dan Laporan Aliran Kas.

1. Neraca/Balance Sheet.

Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 9


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca merupakan laporan

yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan

pada waktu/tanggal tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian utama

yaitu aktiva (assets), hutang/kewajiban (liabilities) dan modal

(capital). Aktiva (assets) terdiri dari:

a. Aktiva lancar (Current Assets). Aktiva lancar adalah kekayaan

perusahaan yang berwujud uang dan bisa dicairkan dalam

jangka pendek (periode kurang dari satu tahun). Contohnya: kas

(harta perusahaan dalam bentuk uang tunai), investasi

sementara/jangka pendek (investasi pada obligasi, saham, surat-

surat berharga yang jatuh tempo kurang dari satu tahun), piutang

dagang atau accounts receivable (piutang dagang yang timbul

karena adanya penjualan kredit), persediaan (persediaan atas

barang yang dibeli maupun barang yang dihasilkan, baik bahan

baku, barang setengah jadi atau barang jadi).

b. Aktiva tetap (Non-Current Assets). Aktiva tetap adalah

kekayaan perusahaan yang tidak berwujud uang dan bisa

dicairkan dalam jangka panjang (periode lebih dari satu tahun).

Contohnya: obligasi, tanah, bangunan dan mesin-mesin.

c. Hutang/kewajiban (liabilities) merupakan semua kewajiban

keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi.

Hutang merupakan sumber dana/modal perusahaan yang berasal

dari kreditur. Hutang dapat dibagi menjadi :

 Kewajiban lancar (Current Liabilities).

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 10


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh

temponya kurang dari satu tahun. Contohnya:

pinjaman bank jangka pendek, wesel bayar (notes

payable) dan hutang dagang (hutang yang timbul

dari pembelian barang secara kredit).

 Kewajiban tidak lancar (Non-current liabilities).

Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang

jatuh temponya lebih dari satu tahun. Contohnya:

pinjaman bank, wesel bayar jangka panjang,

hutang obligasi dan hutang kepada pemegang

saham.

 Modal atau Equity merupakan hak atau bagian

yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang

ditunjukkan dalam pos modal, surplus dan laba

yang ditahan. Dapat juga dimaksudkan kelebihan

nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan

terhadap seluruh hutang-hutangnya.

2. Laporan Laba Rugi.

Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan

yang memiliki peranan penting bagi pihak intern maupun ekstern

perusahaan dalam menentukan kebijakan mereka untuk

perusahaan.

Laporan rugi laba akan menggambarkan sumber-sumber

penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 11


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh

perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan.

Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara pendapatan

atau revenues dengan biaya atau expenses, disini akan dapat

ditetapkan berapa jumlah laba atau kerugian yang didapat

perusahaan dalam suatu periode tertentu.

3. Laporan Aliran Kas.

Laporan ini menyajikan informasi aliran kas masuk atau

keluar pada suatu periode yang merupakan hasil dari kegiatan

pokok perusahaan yaitu operasi, investasi dan pendanaan.

Kegiatan operasi meliputi transaksi yang melibatkan produksi,

penjualan, penerimaan barang dan jasa. Kegiatan investasi

meliputi pembelian atau penjualan investasi bangunan, pabrik

dan peralatan. Aktivitas pendanaan meliputi transaksi untuk

memperoleh dana dari obligasi, emisi saham dan pelunasan

hutang.

Apabila kita membaca suatu laporan keuangan, secara spontan kita

beranggapan bahwa fakta-fakta yang dinyatakan dalam angka-angka dan

dalam satuan uang tersebut, merupakan pencerminan dari suatu keadaan

atau kondisi per tanggal atau per periode laporan. Pandangan tersebut

tidak seluruhnya benar, mengingat adanya beberapa keterbatasan dari

laporan keuangan antara lain yaitu:

(1) Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 12


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu

tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan

yang final, seperti laporan keuangan bulanan, triwulan, atau enam

bulanan.

(2) Laporan keuangan bersifat historis, dimana disusun berdasarkan

hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai

waktu atau tanggal yang lalu. Jadi suatu analisa dengan

memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat

penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh

kesimpulan yang keliru (misleading).

(3) Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan

nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar

sekarang maupun nilai gantinya.

(4) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan

karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan

uang (dikuantifisir); misalnya reputasi dan prestasi perusahaan,

sehingga laporan keuangan hanya memuat hal-hal yang material

didalamnya.

(5) Laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak dimaksudkan

untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu dan tidak dapat

dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses

pengambilan keputusan.

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 13


UNIVERSITAS PAMULANG SI AKUNTANSI

C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pengertian akuntansi dan laporan keuangan!
2. Sebutkan apa saja yang menjadi keterbatasan dari laporan keuangan!

D. DAFTAR PUSTAKA

Dwi Martani, et al. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK.


Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Edisi Terbaru, Standar Akuntansi


Keuangan. Jakarta: Akuntan Indonesia (IAI).

AKUNTANSI KEUANGAN 1 Page 14

Anda mungkin juga menyukai