Anda di halaman 1dari 4

1.

Struktur teori akuntansi

2. Tujuan laporan keuangan

3. Asumsi – asumsi akuntansi

Dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum, terdapat empat asumsi dasar yang
melandasi proses penyusunan laporan akuntansi secara keseluruhan, diantaranya:

 Asumsi Entitas Ekonomi (Economic Entity Assumption)

Aktivitas ekonomi dapat diindetifikasikan dengan unit pertanggungjawaban.


Artinya, aktivitas sebuah perusahaan bisnis dapat dipisahkan serta dibedakan dari
pemiliknya serta unit bisnis lain.

 Asumsi Kelangsungan Hidup (Going Concern Assumption)

Asumsi bahwa perusahaan tersebut mempunyai umur yang panjang. Artinya,


perusahaan tidak dilikuidasi dalam jangka waktu dekat, akan tetapi diharapkan perusahaan
dapat beroperasi dalam jangka waktu yang tak terbatas

 Asumsi Unit Moneter (Monetary Unit Assumption)

Asumsi bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan
merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi.Unit moneter atau
mata uang yang digunakan adalah mata uang dari negara di mana perusahaan itu berdiri.

 Asumsi Periodisitas (Time Period Assumption)

Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode akutansi ,


seperti bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly), atau tahunan ( annualy) . Kegiatan
perusahaan berjalan terus dari periode yang satu ke periode yang lain dengan volume dan
laba yang berbeda. Pemakai perlu diberitahu tentang kinerja dan status ekonomi
perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan membandingkan dengan
perusahaan lain.
4. Prinsip – prinsip akuntansi
 PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (PABU):
Prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU) adalah seperangkat prinsip
akuntansi, standar dan prosedur yang yuridis, teoritis, dan praktis yang digunakan
perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. PABU ini dibentuk oleh 2
pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang
dalam bentuk standar akuntansi atau juga pedoman-pedoman yang baik dan tengah
banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan
dengan kerangka konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif.

 Isi PABU Sebagai Kerangka Pedoman


Kerangka pedoman berisi komponen-komponen yang tersusun secara
hierarkis baik atas dasar tingkat konseptual maupun auotoritas. Kerangka
pedoman ini mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan praktik dan
profesi, sehingga memunculkan beragam versi mengenai PABU. Versi-versi
PABU yang muncul adalah sebagai berikut:

 PABU Versi APB (Accounting Principle Board).


PABU dalam versi ini terdiri dari landasan konseptual seperti dalam
kerangka konseptual versi FASB dan PABU yang disebut landasan operasional
atau praktik yang terdiri dari prinsip mendasar, prinsip operasi umum, dan prinsip
terinci.

 PABU menurut versi Rubin


PABU menurut versi Rubin menganalogi tingkat keautoratifan yang
membentuk suatu hirarki dengan suatu bentuk bangunan rumah. Ini
menggambarkan PABU sebagai kerangka pedoman yang dideskripsikan oleh
AICPA dalam SAS No 43.

 Pada PABU versi SAS No. 69.


Menggambarkan PABU sebagai dua hierarki pararel, satu untuk entitas
nonkepemerintahan dan yang lain untuk entitas kepemerintahan. Sedangkan
PABU versi SPAP adalah PABU yang diambil dari SAS No.69 tetapi hanya
diambil untuk entitas nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis).

 Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang akuntansi, yaitu:

 Pengukuran
Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit
pengukur suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.

 Pengakuan
Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah ke dalam sistem akuntansi sehingga
jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan
keuangan.
 Penyajian
Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informatip yang di anggap
penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui
laporan keuangan utama dan cara cara penyampaiannya.

 Pengauditan
Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan
laporan keuangan untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian laporan
keuangan.

PABU yang dikenakan pada perusahaan sehingga investor memiliki tingkat minimum
konsistensi dalam laporan keuangan yang mereka gunakan ketika menganalisis perusahaan untuk
tujuan investasi. Penutup PABU hal-hal seperti pengakuan pendapatan, neraca klasifikasi barang
dan pengukuran saham yang beredar. Perusahaan diharapkan untuk mengikuti aturan PABU
ketika melaporkan data keuangan mereka melalui laporan keuangan.

5. Metode dan teknik akuntansi

a. Metode

Dalam pencatatan akuntansi terdiri dari dua metode yaitu cash basis dan akrual basis.

 Metode Cash Basis

Cash basis merupakan proses pencatatan transaksi akuntansi, di mana


transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas.
Sebagai contoh, pada metode cash basis ini, pendapatan belum dicatat meskipun
barang atau jasa sudah diberikan kepada pelanggan. Pendapatan baru akan dicatat
pada saat pembeli atau pelanggan membayar sejumlah uang atau kas kepada
penjual.Cash basis mendasarkan konsepnya pada dua hal yaitu.

 Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan pada cash basis dilakukan saat perusahaan
menerima pembayaran secara kas.

 Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara
kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran, maka biaya
sudah diakui pada saat itu juga.

 Metode Akrual Basis


Akrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi
dicatat pada saat sedang terjadi, meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan
kas. Pada akrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas
belum diterima, sedangkan biaya dicatat pada saat biaya tersebut dipakai atau
digunakan, meskipun belum mengeluarkan kas.Akrual basis mendasarkan
konsepnya pada dua hal yaitu.

 Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan pada akrual basis adalah pada saat perusahaan
mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan.
Dalam konsep akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas
benar-benar diterima. Maka, dalam akrual basis kemudian muncul adanya
estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui meskipun kas belum
diterima.

 Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi.
Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka
titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya
tersebut belum dibayar.

Anda mungkin juga menyukai