Anda di halaman 1dari 3

Hand Out Materi

KD 3.4
MEMAHAMI ASUMSI, PRINSIP-PRINSIP DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1. Siswa dapat Menjelaskan asumsi dan konsep dasar akuntansi
2. Siswa dapat Menjelaskan prinssip-prinsip akuntansi
3. Siswa dapat Menyusun konsep dasar akuntansi
4. Siswa dapat Menganalisis prinsip-prinsip akuntansi
5. Mengklasifikasikan asumsi dan konsep dasar akuntansi
6. Mengklasifikasikan prinsip- prinsip dasar akuntansi

Uraian Materi

1. Asumsi Dasar Akuntansi


Untuk menyusun laporan keuangan harus didasarkan pada asumsi-asumsi akuntansi
sebagai berikut :
A. Asumsi menurut Pedoman Standar Akuntansi (SAK)
 Dasar tunai (cash basic) adalah dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi
atau peristiwa ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada
kas.
 Dasar akrual (accrual basic) adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Transaksi-
transaksi tersebut dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
 Konsep entitas (kesatuan usaha) Yang dimaksud konsep kesatuan usaha adalah akuntansi harus
berlaku untuk setiap unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian kejadian keuangan yang
menyangkut suatu unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan unit ekonomi lain maupun dengan
pemiliknya.
 Kelangsungan usaha (going concern assumption) Laporan keuangan disusun dengan anggapan
bahwa perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak bermaksud mengurangi skala
usahanya, atau bahkan melikuidasi. Konsep ini menyatakan bahwa suatu entitas akan terus
melakukan usahanya untuk masa yang tak dapat diramalkan di masa yang akan datang. Untuk itu
diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk mengukur tingkat keuangan kemajuan usaha
tersebut.
 Unit moneter (monetary unit assumption) Seluruh transaksi dan peristiwa ekonomi dapat
dinyatakan dalam satu mata uang tertentu. Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan
efek inflasi di dalam laporan akuntansi.
 Periode Akuntansi (accounting periode assumption) Laporan keuangan perusahaan harus
dilaporkan secara berkala dibagi dalam periode tertentu (periode akuntansi). Diperlukan konsep
periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang
diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi kas. Alasannya adalah agar pihak
yang mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta
kebijakan yang akan diambil.

B. Asumsi Menurut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)


Berikut beberapa asumsi dasar akuntansi menurut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles):
1. Asumsi Kesatuan Bisnis Akuntansi yang memperlakukan perusahaan secara terpisah dari pemilik
dan manajer. Dan akuntansi ini hanya mencatat transaksi yang terkait dengan perusahaan
2. Asumsi Kesinambungan Bisnis Akuntansi Dalam asumsi ini, aset perusahaan akan membaginya
dalam jangka panjang dan membagi kewajibannya dalam jangka pendek dan panjang
3. Asumsi Periodisasi Tepat Waktu Asumsi yang mengasumsikan kehidupan perusahaan akan
berkelanjutan. Dan atas dasar ini, laporan keuangan akan dipublikasikan berdasarkan periode
dalam periode waktu yang konsisten
4. Asumsi dalam Pengukuran Unit Moneter Akuntansi ini hanya dalam bentuk catatan dan laporan
kuantitatif yang dinyatakan dalam satuan moneter.
5. Asumsi Kewajaran Bisnis Dalam asumsi ini, kedua belah pihak terlibat dalam transaksi, pembeli
dan penjual bekerja secara mandiri, bebas, dan rasional. Setiap pihak harus berusaha mencapai
kesepakatan untuk memuaskan kedua belah pihak.
6. Asumsi Keandalan Akuntansi di sini hanya catatan bukti transaksi yang memadai dan hanya
menyajikan laporan keuangan yang dapat diandalkan untuk orang yang tertarik.
7. Konsistensi Asumsi Akuntansi di sini percaya bahwa metode yang konsisten dalam akuntansi
harus dapat digunakan dalam periode ke periode, tetapi juga dapat diganti selama metode tersebut
lebih tepat.
8. Asumsi Akrual Akuntansi ini menggunakan basis akrual, di mana pengakuan penerimaan muncul
ketika diterima dan pengakuan biaya dapat terjadi ketika digunakan / tanpa uang tunai.
2. Prinsip Akuntansi
Pada dasarnya ada 4 prinsip akuntansi sebagai berikut.
 Prinsip Biaya (Cost Principles).
Pada prinsip biaya, menekankan bahwa harta (assets) dicatat pada biaya perolehannya (cost
principles).
 Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recoqnition).
Pada prinsip pengakuan pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui saat periode
pendapatan itu terjadi.
 Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip mempertemukan ini adalah merupakan mempertemukan antara biaya dengan pendapatan
yang timbul dari biaya yang dikeluarkan tersebut.
 Prinsip Penandingan biaya – pendapatan (matching principles).
Pada prinsip penandingan biaya-pendapatan menekankan bahwa pengakuan pendapatan harus
ditandingkan dengan beban terkecil dalam satu periode yang sama. Prinsip ini menghendaki
laporan keuangan harus mempunya daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsitensi
penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang
diterapkan tahun sebelumnya.
 Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principles).
Pada prinsip pengungkapan penuh, menekankan bahwa laporan keuangan harus disajikan secara
full (penuh), fair (wajar) dan adequate (memadai). Prinsip ini bermaksud untuk memastikan
laporan keuangan yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan semua
informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai