Anda di halaman 1dari 22

LINGKARAN

Disusun oleh :
Reiyasa Deci (180710036)
Wirdaturrahmah (180710037)
Putri Rahmiati (180710056)
Husnul Fuadi (180710062)
Nurul Hayati (180710063)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat waktu dengan judul “Lingkaran”. Guna dapat di perjelaskan
kepada rekan Mahasiswa/Mahasiswi serta Bapak/Ibu Dosen sekalian.
Kami telah melakukan berbagai kegiatan untuk mencari informasi dan
pengumpulan data dalam penyusunan makalah ini, agar isi dari makalah ini dapat
disesuaikan dengan aplikasi serta informasi yang sebenarnya.
Disisi lain kami juga menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
terkhususnya dosen maupun rekan-rekan civitas akademika, untuk menambah
penyempurnaan dalam isi makalah ini. Terimakasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga menjadi amal dan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin

Reulet, April 2019

Penyusun, Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................1.1-ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi lingkaran......................................................................................3
2.2 Unsur-unsur lingkaran...............................................................................3
2.3 Luas dan Keliling Lingkaran.....................................................................9
2.4 Rumus Keliling dan Luas Lingkaran.........................................................9
2.4.1 Contoh Soal Menghitung Luas Dan Keliling Lingkaran...................9
2.5 Sudut........................................................................................................10
2.5.1 Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran......................................10
2.5.2 Hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran................12
2.5.3 Sudut antara dua tali busur...............................................................14
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Semua orang pasti pernah menemukan benda-benda yang berbentuk
lingkaran dalam kehidupan sehari-harinya. contohnya, seperti jam dinding, uang
koin, roda kendaraan, bahkan cincin juga berbentuk lingkaran. Anak-anak kecil
sampai orang tua pun dengan mudah dapat mengenali bentuk lingkaran tersebut.
Sebuah lingkaran mempunyai bentuk yang sama satu dengan yang lainnya.
Bentuk lingkaran sama-sama mempunyai lengkungan tertutup yang aling
terhubung dan bentuk yang teratur. Yang membedakan antara lingkaran yang satu
dengan lingkaran lainnya adalah besar kecilnya lingkaran tersebut.
Dalam matematika, lingkaran dapat didefinisikan sebagai lengkung tertutup
yang semua titik-titik pada lengkungan itu. Titik tertentu dalam lengkungan
disebut titik pusat lingkaran, sedangkan jarak yang sama tersebut merupakan jari-
jari lingkaran. Ruas yang melintasi pusat dari suatu titik keliling ke satu titik
keliling lain disebut diameter. Garis lengkung tersebut kedua ujungnya saling
bertemu membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin membahas tentang lingkaran
khususnya pada pengertian lingkaran, unsur-unsur lingkaran, menghitung luas
lingkaran dan keliling lingkaran, dan juga menghitung sudut pusat, sudut keliling
dan sudut antara dua tali busur.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi dari lingkaran?
2. Apa saja unsur-unsur dari lingkaran?
3. Bagaimana cara menghitung luas lingkaran dan keliling lingkaran?
4. Bagaimana cara menghitung sudut pusat, sudut keliling dan sudut antara
dua tali busur?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari lingkaran?
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dari lingkaran?

1
3. Untuk mengetahui cara menghitung luas lingkaran dan keliling
lingkaran?
4. Untuk mengetahui cara menghitung sudut pusat, sudut keliling dan
sudut antara dua tali busur?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi lingkaran

Gambar 2.1 Lingkaran

Perhatikan Gambar 2.1 dengan saksama. Misalkan A, B, C merupakan tiga


titik sebarang pada lingkaran yang berpusat di O. Dapat dilihat bahwa ketiga titik
tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O. Dengan demikian, lingkaran
adalah kumpulan titik-titik yang membentuk lengkungan tertutup, di mana titik-
titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik
tertentu itu disebut sebagai titik pusat lingkaran. Pada Gambar 2.1, jarak OA, OB,
dan OC disebut jari-jari lingkaran.
Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang
sama tersebut disebut jari-jari lingkaran dan titik tertentu disebut pusat lingkaran.
Ruas yang melintasi pusat dari suatu titik keliling ke satu titik keliling lain disebut
diameter. Garis lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu membentuk
keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran).

2.2 Unsur-unsur lingkaran

Gambar 2.2

3
Berikut ini merupakan unsur-unsur dalam lingkaran.

1. Titik Pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran.


Pada gambar diatas, titik O merupakan titik pusat lingkaran.
2. Jari-jari lingkaran (r) adalah garis dari titik pusat lingkaran ke lengkungan
lingkaran. Pada gambar diatas jari-jari lingkaran ditunjukkan oleh garis
OA. OB. OC
3. Diameter (d) adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat. Pada gambar diatas BC
merupakan diameter lingkaran. Panjang diameter lingkaran adalah 2 kali
panjang jari-jari lingkaran atau bisa ditulis d = 2r.
4. Busur lingkaran adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan
lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut.
Pada gambar di atas, garis lengkung AC (ditulis ) merupakan busur
lingkaran. Busur lingkaran dibagi menjadi 2, yaitu busur kecil dan busur
besar. Pada umumnya, istilah dalam buku hanya busur lingkaran. Ini
berarti yang dimaksud adalah busur kecil.
5. Tali Busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang
menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran. Pada gambar diatas
garis lurus AC merupakan tali busur.
6. Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur
dan tali busur. Yang berwarna kuning merupakan tembereng yang dibatasi
oleh busur dan tali busu AC. Tembereng dibagi menjadi 2, yaitu
Tembereng kecil dan Tembereng besar. Pada umumnya, istilah dalam
buku hanya Tembereng. Ini berarti yang dimaksud adalah Tembereng
kecil.
7. Juring adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah
jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari
lingkaran tersebut. Pada gambar di atas, yang termasuk juring adalah
AOB. Seperti busur dan tembereng, juring juga dibagi menjadi 2, yaitu
juring kecil dan juring besar. Pada umumnya, istilah dalam buku hanya
juring saja. Ini berarti yang dimaksud adalah juring kecil

4
8. Apotema adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan
tali busur lingkaran. Garis tersebut tegak lurus dengan tali busur.

Contoh soal 1
Jika keliling sebuah lingkaran adalah 21 cm maka jari-jarinya adalah?
Jawab:
Rumus keliling lingkaran = 2×π×r
K
r=

21 cm
r=
2(3,14)
21 cm
r=
6,28
r = 3,34 cm

Contoh soal 2
Pada suatu lingkaran dengan pusat O diketahui titik A, B, C, dan D pada keliling
lingkaran, sehingga ∠AOB = 35° dan ∠COD = 140°. Jika panjang busur AB = 14
cm, hitunglah panjang busur CD.

Penyelesaiannya:
Berdasarkan soal di atas maka ketsa gambarnya seperti berikut:

CD ∠ COD
=
AB ∠ AOB
CD 140°

14 cm 35°
140°
CD = x 14 cm
35°

5
CD = 4  x 14 cm
CD = 56 cm

Jadi panjang busur CD adalah 56 cm.

Contoh soal 3
Hitunglah luas tembereng pada gambar berikut jika jari-jari lingkaran 14 cm.

Penyelesaian:
a. untuk mencari luas tembereng gambar (a) terlebih dahulu cari luas juring AOB
dan luas ΔAOB:
1
luas juring AOB = luas lingkaran
4
1
luas juring AOB = x πr2
4
1 22
luas juring AOB = x x (14 cm )2
4 7
1 22
luas juring AOB = x x 196 cm2
4 7
luas juring AOB = 154 cm2

1
luas ΔAOB = x alas x tinggi
2
1
luas ΔAOB = x 14 cm x 14 cm
2
luas ΔAOB = 98 cm2

Luas tembereng = luas juring AOB – luas segitiga AOB


Luas tembereng = 154 cm2 – 98 cm2

6
b. untuk mencari luas tembereng gambar (b) terlebih dahulu cari luas juring COD
dan luas ΔCOD:
luas juring COD/luas lingkaran = ∠ COD /∠ 1 lingkaran
COD 60°
luas juring = 
πr 2 360°
60°
luas juring COD =  x πr2
360°
1 22
luas juring COD = x x (14 cm )2
6 7
1 11
luas juring COD = x x 196 cm2
3 7
luas juring AOB = 102,67 cm2

Karena besar ∠ COD = 60o, maka ΔCOD sama sisi dengan panjang sisi 14 cm,
1
s= x keliling segitiga
2
1
s= x (a + b + c)
2
1
s= x (14 cm + 14 cm + 14 cm)
2
1
s= x (14 cm + 14 cm + 14 cm)
2
s = 21 cm

luas ΔCOD = √ ¿ ¿
luas ΔCOD = √ ¿ ¿
luas ΔCOD = √ (21 x 7 x 7 x 7)
luas ΔCOD = √ (21 x 343)
luas ΔCOD = √ 7203
luas ΔCOD = 84,87 cm2

Luas tembereng = luas juring COD – luas segitiga COD


Luas tembereng = 102,67 cm2– 84,87 cm2
Luas tembereng = 17,80 cm2

7
Contoh soal 4
Pada gambar di bawah, luas juring OAB = 50 cm2.

Hitunglah luas juring POQ.

Penyelesaiannya:
Untuk mencari luas juring POQ dapat digunakan
persamaaan berikut ini:
Luas AOB/Luas POQ = ∠AOB /∠POQ
50 cm2/ Luas POQ = 75°/60°
50 cm2/ Luas POQ = 1,25
Luas POQ = 50 cm2/1,25
Luas POQ = 40 cm2

Contoh soal 5
Sebuah lingkaran dengan jari-jari 5 cm, memiliki panjang tali busur 8 cm.
Tentukan panjang garis apotema pada lingkaran tersebut.

Penyelesaiannya:
Jika kita gambarkan akan seperti gambar berikut ini

Dari gambar di atas maka OB = OA = jari-jari lingkaran = 5 cm dan AB = tali


busur = 8 cm.
Perhatikan segitiga ODB. Panjang BD = 4 cm dan OB = 5 cm.
Menurut Teorema Pythagoras :
OD2 = OB2 – BD2
Maka

8
OD = √ (OB 2 – BD 2 )
OD = √ (5 2 – 42 )
OD = √ (25 – 16)
OD = √ 9
OD = 3 cm
Jadi, panjang garis apotema pada lingkaran tersebut adalah 3 cm

2.3 Luas dan Keliling Lingkaran


Lingkaran adalah garis dua dimensi yang membentuk suatu bidang kurva
yang tertutup di mana setiap titik pada bidang tertutup itu memiliki jarak yang
sama dari pusatnya. Keliling (K) sebuah lingkaran merupakan jarak di sekeliling
lingkaran. Luas (L) sebuah lingkaran adalah besarnya bidang yang ditempati oleh
lingkaran atau besarnya wilayah yang berada di dalam lingkaran. Baik luas
maupun keliling dapat dihitung dengan rumus-rumus sederhana menggunakan
jari-jari atau diameter lingkaran dan nilai pi.

2.4 Rumus Keliling dan Luas Lingkaran


Untuk mencari Luas suatu bangun lingkaran kita dapat menggunakan rumus
berikut ini: π × r².
Sedangkan untuk rumus Keliling Lingkaran, adalah sebagai berikut:
Keliling = π × d
Atau bisa juga menggunakan rumus keliling = 2 × π × r.
Sedangkan rumus diameter lingkaran adalah sebagai berikut: Diameter = 2 × r.
Keterangan:
 π = phi = 22/7 atau 3,14
 d = diameter, satuannya tergantung soal, biasanya menggunakan meter (m)
 r = jari-jari, satuannya tergantung soal, biasanya menggunakan meter (m).

2.4.1 Contoh Soal Menghitung Luas Dan Keliling Lingkaran

Contoh Soal 1:
jika diketahui sebuah lingkaran mempunyai diameter 14 cm. Berapakah luas
lingkaran tersebut?

Penyelesaian:

9
Diketahui: d = 14 cm

karena d = 2 × r maka:

r = d/2
r = 14/2
r = 7 cm
Ditanyakan: Luas lingkaran?
Jawab:
Luas = π × r²
Luas = 22/7 × 7²
Luas = 154 cm²

Jadi, luas lingkaran tersebut adalah 154 cm².

Contoh soal 2:
Hitunglah keliling lingkaran dengan jari-jari 20 cm.
Penyelesaian:
Diketahui:
r = 20 cm
π = 3,14

Ditanyakan: Keliling lingkaran?


Jawab:
Keliling = 2 × π × r
Keliling = 2 × 3,14 × 20
Keliling = 125,6 cm

Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 125,6 cm.

10
2.5 Sudut

2.5.1 Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran

Sudut pusat adalah sudut yang terbentuk dari perpotongan dua buah jari-jari
(OP dan OR) di titik pusat lingkaran. Sudut yang terbentuk antara titik P, O, dan B
merupakan sudut pusat lingkaran yakni ∠POR.
Sudut keliling pada lingkaran adalah sudut yang terbentuk oleh pertemuan
antara dua tali busur pada satu titik di keliling lingkaran. Jika kamu perhatikan
gambar di bawah tali busur PQ dan tali busur RQ yang bertemu di titik Q dan
membentuk sudut keliling PQR. 

Contoh soal 1
Sebuah lingkaran berpusat dititik T seperti gambar berikut. Tentukan besar sudut
ATB!

Penyelesaian:
Sudut ATB adalah sudut pusat dan menghadap busur yang sama dengan sudut
ACB (∠ACB adalah sudut keliling). Maka hubungan sudut ATB dan sudut ACB
adalah:

11
∠ATB = 2 x ∠ACB
∠ATB = 2 x 60° = 120°

Contoh soal 2
Perhatikan gambar dibawah ini.
Diketahui ∠DGF=70°, hitunglah besar ∠DEF!

Penyelesaian:
∠DEF adalah sudut keliling dan ∠DGF adalah sudut pusat. Hubungan antara
sudut keliling dan sudut pusat:
Sudut keliling = ½ sudut pusat , maka:
1
∠DEF =  x ∠DGF
2
1
∠DEF =  x 70° = 35°
2

2.5.2 Hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran

Jika sudut pusat dan sudut keliling lingkaran mengahadap pada busur yang
sama maka terdapat hubungan antar keduanya. Berikut pembuktiannya.

12
Perhatikan sudut pusat POR dan sudut keliling PQR. Lihatlah bahwa
segitiga ΔPOQ dan juga segtiga ΔROQ adalah segitiga sama kaki karena kaki-
kakinya terbentuk dari jari-jari lingkaran OP = OQ = OR sehingga berlaku aturan.

∠PQO = ∠OPQ
∠QOR = ∠ROQ
Sehingga dengan menggunakan aturan total sudut dalam segitiga adalah 180º
didapat

∠POQ = ∠QOR = 180º – 2PQO

Perhatikan sudut berpelurus antara sudut

∠POS + ∠POQ = 180°


∠POS + 180° ─ 2∠PQO = 180°
∠POS  = 2∠PQO

Karena sudut Pusat adalah 2 kali ∠POS dan sudut keliling adalah 2 kali ∠PQO
maka dapat disimpulkan

∠POR = 2 ∠PQR

Sudut Pusat = 2 kali Sudut Keliling

Sudut Keliling = 1/2 kali Sudut Pusat


Sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling
 Sudut keliling yang menghadap ke diameter atau menghadap ke busur
setengah lingkaran besarnya adalah 90º
 Sudut keliling yang menghadap busur yang sama akan mempunyai sudut
yang sama.

Contoh Soal 1
Berdasarkan gambar di bawah, jika ∠BOC = 60°, hitunglah besar ∠BAC!

13
Penyelesaian:
∠BAC dan ∠BOC menghadap busur yang sama, yaitu busur BC, maka:
1
∠BAC = × BOC
2
1
∠BAC = × 60° = 30°
2
Jadi, besar ∠BAC = 30°.
2.5.3 Sudut antara dua tali busur

1. Sudut Antara dua tali busur yang berpotongan didalam lingkaran


Dua tali busur dari sebuah lingkaran dapat berpotongan didalam lingkaran
atau berpotongan diluar lingkaran pada perpanjangan kedua tali busur itu.

   

Lingkaran dengan pusat di titik O dengan titik E adalah titik potong antara
tali busur AC dan BD. Dari gambar tersebut tampak bahwa ∠AEB, ∠BEC, ∠CED
, dan ∠AED adalah sudut di dalam lingkaran yang dibentuk oleh perpotongan
antara tali busur AC dan BD. Dari gambar tersebut diperoleh:
a. ∠ BDC adalah sudut keliling yang menghadap busur BC, sehingga ∠BDC= ½
x ∠BOC;
b. ∠ACD adalah sudut keliling yang menghadap busur AD, sehingga ACD= ½
x ∠AOD.

Perhatikan bahwa ∠ BEC adalah sudut luar Δ CDE, sehingga


∠BEC = 180° - ∠CED
∠BEC = 180° (180° -  ∠ CDE - ∠ECD)
∠BEC = ∠CDE  + ∠ECD

14
∠BEC = ∠BDC  + ∠ ACD
∠BEC = ½ x ∠BOC + ½ x ∠AOD
∠BEC = ½ (∠BOC + ∠AOD)

Analog dengan cara di atas, maka diperoleh


∠AEB = ½ (∠AOB + ∠COD)
∠CED = ½ (∠COD + ∠AOB)
∠AED = ½ (∠AOD + ∠BOC)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Besar sudut antara
dua tali busur yang berpotongan di dalam lingkaran sama dengan setengah dari
jumlah sudut-sudut pusat yang menghadap busur yang diapit oleh kaki-kaki sudut
itu.

Contoh soal

Pada gambar di atas, diketahui besar ∠ POQ = 60° dan besar ∠ ROS = 130°.


Tentukan besar ∠ PTQ.

Penyelesaian:

∠PTQ = ½ (∠POQ + ∠ROS)


∠PTQ = ½ (60°+ 130°)
∠PTQ = 95°

2. Sudut Antara dua tali busur yang berpotongan diluar lingkaran


Perhatikan gambar di bawah ini. 

15
 
Caranya sama seperti cara menentukan sudut antara dua tali busur yang
berpotongan di dalam lingkarandengan menganalogikan sebuah garis. Dalam
gambar di atas garis KM adalah garis analogi.
Titik O adalah titik pusat lingkaran, sedangkan LK dan MN adalah dua tali
yang jika diperpanjang akan berpotongan di titik P, di mana titik P di luar
lingkaran, sehingga terbentuk ∠KPN.
Perhatikan bahwa ∠KMN adalah sudut keliling yang menghadap busur KN,
sehingga:
∠KMN= ½ ∠KON
Sudut ∠MKL adalah sudut keliling yang menghadap busur LM, sehingga:
∠MKL= ½ ∠MOL
Sudut ∠MKL adalah sudut luar ∠KPM, sehingga berlaku:
∠ MKL = ∠KMN + ∠KPN
atau
∠KPN = ∠MKL - ∠KMN
∠KPN = ½ ∠MOL - ½ ∠KON
∠KPN = ½ (∠MOL - ∠KON)

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa "besar sudut antara dua tali
busur yang berpotongan di luar lingkaran sama dengan setengah dari selisih
sudut-sudut pusat yang menghadap busur yang diapit oleh kaki-kaki sudut itu".

Contoh soal

16
Perhatikan Gambar di atas. Diketahui besar ∠ AED = 25° dan besar ∠ BOC = 35°.
Tentukan besar ∠AOD.

Penyelesaian:
∠AED = ½ (∠AOD - ∠BOC)
25°= ½ (∠AOD - 35°)
50°= ∠AOD - 35°
∠AOD = 85°

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkaran dapat didefinisikan sebagai lengkung tertutup yang semua titik-
titik pada lengkungan itu. Titik tertentu dalam lengkungan disebut titik pusat
lingkaran, sedangkan jarak yang sama tersebut merupakan jari-jari lingkaran.
Ruas yang melintasi pusat dari suatu titik keliling ke satu titik keliling lain disebut
diameter. Garis lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu membentuk
keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran). Lingkaran adalah kurva
tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu.

3.2 Saran
Diharapkan bagi seorang pendidik terutema dalam mengajarkan pendidikan
matematika, dapat memahami dan mengerti materi yang akan diajarkan. terutama
pada materi lingkaran, mulai dari pengertian, unsur-unsur dan rumus-rumus
lingkaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.rumusmatematika.org/2015/06/unsur-unsur-lingkaran.html By damar
.yanti
https://id.wikihow.com/Menghitung-Keliling-dan-Luas-Lingkaran
https://bfl-definisi.blogspot.com/2018/01/contoh-soal-luas-dan-keliling-
lingkaran.html
https://mafia.mafiaol.com/2014/01/contoh-soal-tentang-unsur-lingkaran.html
https://rumushitung.com/2015/09/23/rumus-sudut-pusat-dan-sudut-keliling-
lingkaran/
https://mafia.mafiaol.com/2013/01/sudut-antara-dua-tali-busur-jika.html
https://mafia.mafiaol.com/2014/02/soal-sudut-dua-tali-busur-berpotongan-di-
dalam-dan-di-luar-lingkaran.html

19

Anda mungkin juga menyukai