Anda di halaman 1dari 11

Diophantus

Diophantus dari Alexandria kadang-kadang disebut "bapak aljabar ", adalah matematikawan Yunani
yang bermukim di Alexandria dan penulis serangkaian buku yang disebut Arithmetica, namun
karyanya tersebut sudah banyak yang hilang. Teks-teks tersebut menjelaskan tentang pemecahan
persamaan aljabar.

Biografi

Sedikit yang diketahui tentang kehidupan Diophantus. Dia tinggal di Alexandria, Mesir, mungkin dari
antara tahun 200 dan 214-284 atau 298. Sekitar tahun 250 seorang matematikawan Yunani yang
bermukim di Alexandria melontarkan problem matematika yang tertera di atas batu nisannya, dalam
batu nisannya tertulis: 'Di sini terletak Diophantus,' keajaiban lihatlah.

Tidak ada catatan terperinci tentang kehidupan Diophantus, namun meninggalkan problem tersohor
itu pada Palatine Anthology, yang ditulis setelah meninggalnya. Pada batu nisan Diophantus tersamar
(dalam persamaan) umur Diophantus.

"Seperenam kehidupan yang diberikan Tuhan kepadaku adalah masa muda. Setelah itu,
seperduabelasnya, cambang dan berewokku mulai tumbuh. Ditambah sepertujuh masa hidupku
untuk menikah, dan tahun kelima mempunyai anak. Sialnya, setengah waktu dari kehidupanku untuk
mengurus anak. Empat tahun kegunakan bersedih".

Umur Diophantus

Dugaan tentang kehidupan Diophantus cukup misterius. Kita hanya dapat menduga lewat dua fakta
yang menarik sebelum menarik kesimpulan. Pertama, dia mengutip tulisan Hypsicles yang diketahui
hidup sekitar tahun 150 SM. Kedua, tulisan Diophantus dikutip oleh Theon dari Alexandria. Prakiraan
hidup Theon, diacu dari gerhana matahari yang terjadi pada 16 Juni 364. Dengan dua fakta ini
diperkirakan Diophantus hidup antara tahun 150 SM sampai tahun 364. Para peneliti, menyimpulkan
bahwa diperkirakan Diophantus hidup sekitar tahun 250.

Karya Diophantus

Diophanus menulis Arithmetica, yang mana isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan
dengan membuat beberapa persamaan. Persamaan-persamaan tersebut disebut persamaan
Diophantin, digunakan pada matematika sampai sekarang.

Diophantus menulis lima belas namun hanya enam buku yang dapat dibaca, sisanya ikut terbakar
pada penghancuran perpustakaan besar di Alexandria. Sisa karya Diophantus yang selamat
sekaligus merupakan teks bangsa Yunani yang terakhir yang diterjemahkan. Buku terjemahan
pertama kali dalam bahasa Latin diterbitkan pada tahun 1575. Prestasi Diophantus merupakan akhir
kejayaan Yunani kuno.

Fermat mengetahui buku Diophantus lewat terjemahan Clause Bachet yang diterbitkan tahun 1621.
Problem kedelapan pada buku kedua tentang cara membagi akar bilangan tertentu menjadi jumlah
dua sisi panjang. Rumus Pythagoras sudah dikenal orang Babylonia 2000 tahun silam – memberi
inspirasi bagi Fermat untuk menuliskan TTF /Theorema Terakhir Fermat (Fermat Last Theorem).

Susunan dalam Arithmetica tidak secara sistimatik operasi-operasi aljabar, fungsi-fungsi aljabar atau
solusi terhadap persamaan-persamaan aljabar. Di dalamnya terdapat 150 problem, semua diberikan
lewat contoh-contoh numerik yang spesifik, meskipun barangkali metode secara umum juga
diberikan. Sebagai contoh, persamaan kuadrat mempunyai hasil dua akar bilangan positif dan tidak
mengenal akar bilangan negatif. Diophantus menyelesaikan problem-problem menyangkut beberapa
bilangan tidak diketahui dan dengan penuh keahlian menyajikan banyak bilangan-bilangan yang tidak
diketahui.

Contoh: Diketahui bilangan dengan jumlah 20 dan jumlah kuadratnya 208; angka bukan diubah
menjadi x dan y, tapi ditulis sebagai 10 + x dan 10 – x (dalam notasi modern). Selanjutnya, (10 + x)² +
(10 - x)² = 208, diperoleh x = 2 dan bilangan yang tidak diketahui adalah 8 dan 12.

Diophantus dan Aljabar

Dalam Arithmetica, meski bukan merupakan buku teks aljabar akan tetapi didalamnya terdapat
problem persamaan x² = 1 + 30y² dan x² = 1 + 26y², yang kemudian diubah menjadi “persamaan Pell”
x² = 1 + py²; sekali lagi didapat jawaban tunggal, karena Diophantus adalah pemecah problem bukan
menciptakan persamaan dan buku itu berisikan kumpulan problem dan aplikasi pada aljabar. Problem
Diophantus untuk menemukan bilangan x, y, a dalam persamaan x² + y² = a² atau x³ + y³ = a³, kelak
mendasari Fermat mencetuskan TTF (Theorema Terakhir Fermat). Prestasi ini membuat Diophantus
seringkali disebut dengan ahli aljabar dari Babylonia dan karyanya disebut dengan aljabar Babylonia.

Misal umur x, sehingga x = 1/6x + 1/12x + 1/7x + 5 + ½x + 4 akan diperoleh x = 84, umur Diophantus.

Pengaruh

Karya Diophantus 'memiliki pengaruh besar dalam sejarah. Edisi Arithmetica memberikan pengaruh
besar pada perkembangan aljabar di Eropa pada akhir abad keenam belas dan melalui abad 17 dan
18. Diophantus dan karya-karyanya juga telah mempengaruhi matematika Arab dan ketenaran besar
di antara matematikawan Arab. Karya Diophantus 'menciptakan dasar untuk aljabar dan pada
kenyataannya banyak matematika canggih didasarkan pada aljabar.

Sumbangsih

Seringkali disebut dengan ”Bapak aljabar" Babylonia. Karya-karyanya tidak hanya mencakup tipe
material tertentu yang membentuk dasar aljabar modern; bukan pula mirip dengan aljabar geometri
yang dirintis oleh Euclid.

Diophantus mengembangkan konsep-konsep aljabar Babylonia dan merintis suatu bentuk persamaan
sehingga bentuk persamaan seringkali disebut dengan persamaan Diophantine (Diophantine
Equation) menunjuk bahwa Diophantus cukup memberi sumbangsih bagi perkembangan matematika.

Selain itu Diophantus sering disebut "bapak aljabar "karena ia memberikan kontribusi besar terhadap
teori bilangan, notasi matematika, dan Arithmetica
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi adalah seorang ilmuwan muslim terkemuka yang
telah memberika kontribusi besar bagi peradaban manusia, melalui perannya
mengembangkan ilmu matematika dan meletakannya sebagai ilmu Aljabar. Peranan ini
turut membangkitkan ilmu matematika yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan alam dan
teknologi, karena ia laksana roh pada jasad.

Riwayat Hidup Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi

Dia bernama Abdullah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Dia dilahirkan pada tahun
164 H (780 M) di daerah Khawarizmi di Asia Tengah. Dia wafat di Baghdad pada tahun 232
H (847 M), sekalipun sebagian literature menyatakan bahwa dia wafat pada tahun 235 H
(850 M).

Penemuan Ilmiah Al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi memiliki beberapa hasil penelitian ilmiah dan buku-buku yang dikarang
dibidang matematika (menghitung, aljabar, dan geometri), astronomi, geografi dan musik.
Diantara penemuan Al-Khawarizmi yang paling fenomenal adalah penemuan dibidang
Aljabar, dialah orang yang menggagas ilmu ini menjadi ilmu tersendiri yang terpisah dari
ilmu hitung. Dan buku yang dia karang adalah buku “Aljabar wal Muqabalah” asal mula
penamaan ini bahwa ketika dia menggagas ilmu Aljabar, dan memberikan judul kitab atau
buku dengan nama Aljabar wal Muqabalah, sehingga kata pertamalah yang identik dengan
ilmu ini yakni Aljabar.

Selain penemuannya di bidang matematika, banyak sekali penemuan-penemuan lainnya


yang kemudian dia bukukan diantaranya :
1. As-Sanad Hind (bidang Astronomi)
2. Shuratul Al-Ardh (bidang Geografi)
3. Taqwin Al-Buldan (bidang Geografi)
Guillaume François Antoine

Guillaume François Antoine, Marquis de l’Hôpital (1661 – 2 Februari 1704) adalah


seorang ahli matematika Perancis. Namanya dikenal luas untuk teorema yang
digunakan untuk menghitung nilai limit bentuk tak tentu. l’Hôpital biasanya dieja
sebagai “l’Hospital” dan “l’Hôpital.”

l’Hôpital lahir di Paris, Perancis. Nama ayahnya adalah Anne-Alexandre de l’Hôpital


(Letnan Jenderal tentara King’s). Nama ibunya Elisabeth Gobelin (putri Claude
Gobelin, Intendent di King’s Army dan Penasihat negara) Dia awalnya telah
merencanakan karir militer, tetapi penglihatan buruk menyebabkan dia beralih ke
matematika . Dia memecahkan masalah brachistochrone , terlepas dari
matematikawan kontemporer lain, seperti Isaac Newton Dia meninggal di Paris.

L’Hôpital adalah penulis buku teks pertama pada infinitesimal calculus and
mathematics, l’Analisis des Infiniment four pour l’intelligence des Lignes Courbes.
Diterbitkan tahun 1696, teks tersebut memasukkan perkuliahan gurunya, Johann
Bernoulli, di mana Bernoulli membahas bentuk tak tentu 0/0. Ini adalah metode
untuk menyelesaikan bentuk-bentuk tak tentu dengan pengulangan diferensiasi yang
diberi nama seperti namanya.

Pada 1694 ia memiliki kesepakatan dengan Johann Bernoulli . Kesepakatan itu


adalah bahwa l’Hôpital akan dibayar Bernoulli 300 Franc setahun untuk
menceritakan penemuannya, yang l’Hôpital gambarkan dalam bukunya. Pada 1704,
setelah kematian l’Hôpital’s, Bernoulli mengungkapkan kesepakatan itu kepada
dunia, mengklaim bahwa banyak dari hasil di buku l’Hôpital’s adalah karena dia.
Pada tahun 1922 ditemukan teks yang memberikan dukungan untuk Bernoulli.
Cerita meluas bahwa l’ Hôpital mencoba untuk mendapatkan kredit untuk
menciptakan aturan l’Hôpital’s adalah palsu: ia menerbitkan bukunya secara anonim,
mengakui bantuan Bernoulli dalam pengantar, dan tidak pernah mengaku
bertanggung jawab atas aturan tersebut.
Al-Batani
Al-Battani atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak
trigonometri. Ia adalah tokoh bangsa Arab dan gubernur Syria. Dia merupakan astronom
Muslim terbesar dan ahli matematika ternama. Al-Battani melahirkan trigonometri untuk
level lebih tinggi dan orang pertama yang menyusun tabel cotangen. Salah satu
pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari,
5 jam, 46 menit dan 24 detik.

Al Battani (Bahasa Arab ‫أأأأأأأ أأأأ أأ أأأأ أأ أأأأ أأأأ أأأ أأأ‬
‫ ; أأأأأأأ أأأأأأ‬nama lengkap: Abū ʿAbdullāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān ar-
Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-Battānī), Sedangkan dalam Latin dikenal sebagai Albategnius,
Albategni atau Albatenius.

Al-Battani lahir sekitar 858 di Harran dekat Urfa, di Upper Mesopotamia, yang sekarang di
Turki. Ayahnya adalah seorang pembuat instrumen ilmiah terkenal. Beberapa sejarawan
Barat menyatakan bahwa dia berasal dari kalangan miskin, seperti budak Arab, namun
penulis biografi tradisional Arab tidak menyebutkan ini. Dia tinggal dan bekerja di Ar-
Raqqah, sebuah kota di utara pusat Suriah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat
wafatnya.

Matematika
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-
persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.
Dia juga menemukan fungsi kebalikan dari garis potong dan cosecan, dan menghasilkan
tabel pertama cosecants, yang ia disebut sebagai "tabel bayangan" (merujuk pada
bayangan gnomon ), untuk setiap gelar dari 1 ° sampai 90 °.

Karya
karya utama Al-Battani yang terkenal adalah Kitāb az-Zij, atau buku tabel astronomi, juga
dikenal sebagai az-Zij as-Sabi '. Hal ini sebagian besar didasarkan pada teori Ptolemy, dan
sumber-sumber Yunani-Siria lainnya, sambil menunjukkan sedikit pengaruh India atau
Persia.

Buku ini dicetak diterjemahan ke dalam bahasa Latin dan Spanyol, termasuk terjemahan
Latin sebagai De Motu Stellarum oleh Plato dari Tivoli di 1116, yang kemudian dicetak
ulang dengan penjelasan oleh Regiomontanus. Sebuah cetak ulang muncul di Bologna pada
1645. MS asli. diawetkan di Vatikan; dan perpustakaan Escorial memiliki di MS. sebuah
risalah dari beberapa nilai olehnya pada kronologi astronomi.
Evariste Galois

Informasi Pribadi :
 Lahir: 25 Oktober 1811 Bourg-la-Reine, Kekaisaran Perancis
 Meninggal: 31 Mei 1832 (umur 20) Paris, Kerajaan Prancis
 Kebangsaan: Prancis
 Bidang: Matematika
 Dikenal untuk: Teori persamaan dan integral Abelian
Evariste Galois adalah seorang ahli ilmu pasti yang berasal dari Perancis dan juga sebagai
peletak dasar teori himpunan yang mempunyai pengaruh besar dalam bidang ilmu pasti. Ia
dikenal telah membuat penemuan mendasar dalam teori persamaan polinomial.

Dia lahir di Bourg-la-Reine pada tanggal 25 Oktober 1811, dan meninggal saat 31 Mei, 1832
di Paris. Galois adalah anak dari Nicolas Gabriel Galois, orang penting yang tinggal di
pinggiran Paris, Bourg-la-Reine. Ayahnya sempat menjadi walikota tahun 1815.

Dia mendapat pengajaran di rumahnya hingga tahun 1832, yang mana waktu itu Galois
mendaftar di Royal College de Louis-le-Grand. Kemampuan matematikanya mulai
berkembang saat mempelajari karya-karya milik Adrien Marie Legendre di bidang geometri
dan Joseph-Louis Lagrange di bidang aljabar.

Karena keikut sertaannya dalam revolusi Perancis di tahun 1830, akhirnya Galois harus
masuk penjara. Sebelum meninggal, dia sempat menitipkan sebuah wasiat kepad Chevalier
sahabatnya yang berisi tentang pemikiran pokok yang merupakan rumusan atau
pemecahan persoalan aljabar serta ilmu ukur modern (teori Galois) yang dikembangkan
berdasarakan konsep milik Joseph Louis Lagrange (ahli ilmu pasti dari Perancis). Salah satu
karangannya berjudul Oeuvres mathematiques yang terbit pada tahun 1897 berisi tentang
penjelasan fungsi-fungsi aljabar dengan faktor-faktor integralnya.

Karya Galois hanya sekitar 60 halaman, tetapi di dalamnya banyak ide penting yang
bermanfaat untuk hampir semua cabang matematika. Karyanya telah dibandingkan dengan
Niels Henrik Abel, matematikawan lain yang meninggal di usia yang sangat muda.

Teori Galois
Kontribusi yang paling signifikan untuk Galois dalam matematika adalah pengembangan
tentang teori Galois. Dia menyadari bahwa solusi aljabar untuk persamaan polinomial
berhubungan dengan struktur kelompok permutasi dikaitkan dengan akar polinomial, yang
kelompok Galois dari polinomial. Ia menemukan bahwa persamaan dapat diselesaikan
dalam radikal jika seseorang dapat menemukan serangkaian sub kelompok Galois nya,
masing-masing normal penggantinya dengan abelian quotient, atau kelompok Galois
adalah dipecahkan . Hal ini terbukti menjadi pendekatan yang subur, yang kemudian
matematikawan disesuaikan dengan bidang lain dari matematika selain teori persamaan
yang awalnya diterapkan Galois.
John Napier

Informasi Pribadi :
 Lahir: 1550 Menara Merchiston, Edinburgh
 Meninggal: 4 April 1617 (umur 66-67) Edinburgh
 Kebangsaan: Skotlandia
 Bidang: Matematikawan
 Almamater: University of St Andrews
 Dikenal dalam: Logaritma, Napier's bones, Notasi desimal
 Dipengaruhi oleh: Henry Briggs
John Napier dari Merchiston adalah seorang bangsawan Skotlandia yang dikenal sebagai
ahli matematika, fisika, dan astronomi. Dia adalah Laird dari Merchistoun yang ke-8.
John Napier dikenal sebagai penemu logaritma. Dia juga menemukan apa yang disebut
"Napier's bones" dan sebagai penggagas penggunaan titik desimal dalam aritmatika dan
matematika.
Napier dilahirkan tahun 1550 di Puri Merchiston di Edinburgh, Skotlandia, sekarang bagian
dari fasilitas Edinburgh Napier University. Setelah kematiannya dari efek asam urat, sisa-
sisa Napier dikuburkan di Gereja St Cuthbert, Edinburgh.

Biografi
Ayah Napier adalah Sir Archibald Napier dari Merchiston Castle, dan ibunya adalah Janet
Bothwell, putri dari politisi dan hakim Francis Bothwell.Seperti anggota kaum bangsawan
pada waktu itu, John Napier tidak masuk sekolah sampai berumur 13 tahun. Dia tidak
tinggal di sekolah yang sangat panjang. Hal ini diyakini bahwa ia drop out dari sekolah di
Skotlandia dan mungkin bepergian di daratan Eropa untuk lebih melanjutkan studinya.

Pada tahun 1571, saat Napier berusia 21 tahun, ia kembali ke Skotlandia dan membeli
kastil di Gartness tahun 1574. Saat kematian ayahnya pada tahun 1608, Napier dan
keluarganya pindah ke Merchiston Kastil di Edinburgh, di sana ia tinggal menghabiskan sisa
hidupnya.

Penelitian dan Penemuan Logaritma


John Napier adalah seorang bangsawan yang tinggal di Murchiston dan memiliki banyak
tanah namun juga mempunyai hobi menulis berbagai topik yang menarik hatinya. Dia
hanya tertarik meneliti salah satu aspek dalam matematika yang berhubungan dengan
perhitungan dan trigonometri. Istilah “kerangka Napier” (Napier frame) menunjuk kepada
tabel-tabel perkalian dan “Analogi Napier” dan “Hukum bagian-bagian lingkaran Napier”
adalah alat bantu untuk mengingat dalam kaitannya dengan trigonometri lingkaran.

Napier mengatakan bahwa penelitian dan penemuannya tentang logaritma terjadi dua-
belas tahun silam sebelum dipublikasikan. Pernyataan ini menunjuk bahwa ide dasarnya
terjadi pada tahun 1594. Meskipun ditemukan oleh Napier akan tetapi ada peran
pendahulunya. Stifel menulis Arithmetica integra pada 50 tahun silam dengan pedoman
karya-karya Archimedes. Angka dengan pangkat dua adalah dasarnya, meski tidak dapat
digunakan untuk tujuan penghitungan karena ada selisih yang terlalu besar dan cara
interpolasi tidak memberikan hasil secara akurat.
Pengaruh pemikiran Dr. John Craig tidak dapat dikesampingkan, mempengaruhi John
Napier. Pertemuan tidak sengaja terjadi ini, terjadi saat rombongan Craig dalam
perjalanan menuju Denmark dengan menggunakan kapal, terjadi badai besar sehingga
membuat rombongan ini berhenti tidak jauh dari observatorium Tycho Brahe, tidak jauh
dari tempat Napier. Sambil menunggu badai reda, mereka berdiskusi tentang cara-cara
penghitungan yang digunakan dalam observatorium. Diskusi ini membuat Napier lebih
termotivasi sehingga pada tahun 1614 diterbitkan buku Gambaran tentang aturan dalam
logaritma (A Description of the Marvelous Rule of Logaritms).

Logaritma
Awal penemuan Napier tentang logaritma sebenarnya sangat sederhana. Menggunakan
progresi geometrik dan integral secara bersamaan. Ambillah sebuah bilangan tertentu
yang mendekati angka 1. Napier menggunakan 1 – 107 (atau 0,9999999) sebagai bilangan.
Sekarang, istilah progresi dari pangkat yang terus meningkat sampai akhirnya hasilnya
mendekati – sangat sedikit selisihnya. Untuk mencapai “keseimbangan” dan menghindari
terjadi (bilangan) desimal dikalikan dengan 107.

N = 107(1 – 1/107)L, dimana L adalah logaritma Napier sehingga logaritma dari 107 sama
dengan nol, yaitu: 107 (1-1/107) = 0,9999999 adalah 1 dan seterusnya. Apabila bilangan
tersebut dan logaritma dibagi 107, akan ditemukan - secara virtual – sistem logaritma
sebagai basis 1/e, untuk (1-1/107)107 mendekati Lim n→∞ (1 – 1/n)n = 1/e.
Perlu diingat bahwa Napier tidak mempunyai konsep logaritma sebagai dasar, seperti yang
kita ketahui sekarang. Prinsip-prinsip kerja Napier akan lebih jelas dengan menggunakan
konsep geometri di bawah ini.

A___________________P____________B___________________

C_______________________D__________Q_______________________E

Garis AB adalah setengah dari garis CE. Bayangkan titik P berangkat dari titik A, berjalan
menyusur garis AB dengan kecepatan semakin menurun dengan proporsi sebanding dengan
jaraknya dari titik B; pada saat bersamaan titik Q bergerak dari garis CE… dengan
kecepatan bergerak sama seperti titik P. Napier menyebut variabel jarak CQ adalah
logaritma dari jarak PB adalah difinisi geometrik Napier. Misal: PB = x dan CQ = y. Apabila
AB dianggap 107, dan jika kecepatan bergeraknya P juga 107, maka dalam notasi kalkulus
modern didapat dx/dt = -x dan dy/dt = 107, x0 = 107, y0 = 0. Jadi dy/dx = - 107/x, atau y
= -107 ln cx, dimana c adalah inisial kondisi untuk menjadi 10-7. Hasil, y = -107 ln (x/107)
atau y/107 = log 1/e(x/107).

Jasa Terakhir
Begitu buku pertama diterbitkan, antusiasme matematikawan merebak sehingga banyak
dari mereka berkunjung ke Edinburgh. Salah satu tamu adalah Henry Briggs (1516 – 1631),
dimana pada saat pertemuan itu Briggs memberitahu Napier tentang modifikasi yang
dilakukan. Mengubah basis logaritma menjadi 1, bukan 107, hasilnya adalah nol dan
menggunakan basis 10 (desimal). Akhirnya ditemukan log 10 = 1 = 10º.

Kematian
Napier meninggal di purinya pada tanggal 4 April 1617, dan dimakamkan di gereja St.
Cuthbert, Edinburgh.
Karl Theodor Wilhelm Weierstrass

Informasi Pribadi :
 Lahir: 31 Oktober 1815 Ostenfelde, Province of Westphalia, Kerajaan Prussia
 Meninggal: 19 Februari 1897 (umur 81) Berlin, Province of Brandenburg, Kerajaan
Prussia
 Kebangsaan: Jerman
 Bidang: Matematika
 Lembaga:Gewerbeinstitut
 Almamater: Universitas Bonn, Münster Academy
 Penasihat Doktor: Christoph Gudermann
 Mahasiswa doktoral: Nikolai Bugaev, Georg Cantor, Georg Frobenius, Lazarus
Fuchs, Wilhelm, Leo Königsberg, Sofia Kovalevskaya, Mathias Lerch , Hans von Mangoldt,
Eugen Netto, Adolf Piltz , Carl Runge, Arthur Schoenflies, Friedrich Schottky, Hermann
Schwarz , Ludwig Stickelberger, Ernst Kotter
 Dikenal untuk: Fungsi Weierstrass
 Penghargaan: Copley Medal (1895)
Karl Theodor Wilhelm Weierstrass ialah seorang matematikawan Prusia yang
mengembangkan teori lengkap tentang deret fungsi dan menyusun legitimasi operasi-
operasi yang demikian sebagai pengintegralan dan pendiferensialan suku demi suku.

Terlahir sebagai warga Prusia, Weierstrass belajar hukum di Universitas Bonn namun gagal
memperoleh gelar. Ia lulus ujian negara untuk guru dan selama 15 tahun mengajar mata
pelajaran seperti mengarang dan olahraga senam, sementara mempelajari matematika di
malam hari.

Dari posisi yang tak dikenal di sebuah kota kecil, kemudian ia melakukan karya dalam
matematika yang dapat dibandingkan dengan ilmuwan yang terbaik di Eropa. Sejumlah
hasil yang diterbitkannya memberinya undangan untuk mengajar lebih dulu di Universitas
Teknik Berlin. Dari sana pengaruhnya menyebar ke seluruh dunia matematika.

Ia adalah seorang pemikir metodis yang cermat. ia bersikeras pada ketepatan yang lengkap
di semua matematika dan menetapkan pembakuan yang diakui dan ditiru hingga kini.

Biografi
Weierstrass lahir 31 Oktober 1815 Ostenfelde di Ostenfelde, bagian dari Ennigerloh,
Province of Westphalia. Weierstrass adalah anak Wilhelm Weierstrass, seorang pejabat
pemerintah, dan Theodora Vonderforst. Minatnya dalam matematika dimulai ketika dia
menjadi mahasiswa Gymnasium di Theodorianum, Paderborn. Setelah lulus, Ia dikirim ke
Universitas Bonn untuk mempersiapkan diri di posisi pemerintah. Studinya dalam bidang
hukum, ekonomi, dan keuangan sangat bertentangan dengan harapannya untuk belajar
matematika. Dia memutuskan konflik dengan menjauhi program yang direncanakan dari
studinya, dan terus belajar matematika secara pribadi. Hasilnya adalah ia meninggalkan
universitas tanpa gelar. Setelah itu dia belajar matematika di Universitas Münster (yang
bahkan saat ini sangat terkenal untuk matematika) dan ayahnya mampu mendapatkan
tempat baginya di sebuah sekolah pelatihan guru di Münster. Kemudian ia bersertifikat
sebagai guru di kota itu. Selama periode studi ini, Weierstrass menghadiri kuliah Christoph
Gudermann dan tertarik pada fungsi berbentuk bulat panjang. Pada tahun 1843 ia
mengajar di Deutsch-Krone di Westprussia dan sejak 1848 ia mengajar di Lyceum
Hosianum di Braunsberg. Selain matematika dia juga mengajar fisika, botanics dan senam.

Setelah tahun 1850 Weierstrass menderita sakit dalam waktu yang lama, tetapi mampu
mempublikasikan makalah yang membawanya ke dalam ketenaran dan perbedaan. Dia
menjadi pimpinan di Technical University of Berlin, kemudian dikenal sebagai
Gewerbeinstitut. Dia Meninggal pada 19 Februari 1897 (umur 81) di Berlin, Province of
Brandenburg, Kerajaan Prussia akibat pneumonia.

Karya-karya Weierstrass
Sekitar tahun 1850, Weierstrass mulai mengisi waktu-waktu luang sebagai guru dengan
menekuni problem-problem matematika yang sudah mengkristral sejak dirinya masih
kuliah. Selama 12 tahun, tekanan mental dari ayah, sebagai seorang siswa penggemar
berat matematika sekaligus menjadi guru yang padat acara, menghambat dirinya dalam
berkarya.

Weierstrass menerbitkan makalah singkat tentang fungsi-fungsi Abelian dalam prospektus


sekolah Braunsberg tidak terlalu mengejutkan para matematikawan. Tahun 1854 terbit
artikel berjudul Zur Theorie del Abelschen Functionen dalam Jurnal Crelle. Makalah ini
tidak hanya memberi penjelasan secara lengkap teori tentang integral hiperelips yang
dikembangkan oleh Weierstrass sekaligus sebagai konsep “awal” metode-metode yang
digunakan untuk menggambarkan fungsi-fungsi Abelian sebagai deret yang makin lama
makin kecil (konvergen) secara tetap (konstan). Karya tersebut mengukuhkan Weierstrass
sebagai matematikawan ulung. Universitas Konigsberg menawarkan gelar doktor
kehormatan pada tahun 1854. Tahun 1855, melamar di university of Breslau yang kosong
ditinggal Kummer yang pindah ke Berlin. Kummer menyarankan agar Weierstrass pindah ke
Berlin, namun surat dari Dirichlet kepada menteri pendidikan membuat Weierstrass
dipromosikan sebagai pengajar senitor di Braunsberg. Di sini dia berjanji tidak akan
menjadi guru sekolah menengah lagi.

Makalah lanjutan Theorie del Abelschen Functionen muncul kembali di Jurnal Crelle pada
tahun 1846. Muncul tawaran dari berbagai Universitas. Keinginan tinggal di Berlin
terwujud setelah diangkat menjadi pimpinan Industry Institute di Berlin. Ketika
menghadiri konferensi di Wina, Austrian University juga memberi tawaran. Sebelum dia
memutuskan, universitas Berlin - takut kehilangan putra terbaiknya - memberi tawaran
terbaik, dan Weierstrass menduduki jabatan di universitas Berlin meskipun secara formal
masih terikat di Industry Institute.

Sukses besar menjadi dosen matematika, banyak siswa dari seluruh dunia datang untuk
berguru padanya. Mata kuliah seperti: aplikasi deret Fourier dan integral bagi fisika
matematikal, pengantar teori fungsi-fungsi analitik, teori fungsi-fungsi elips, dan aplikasi
untuk problem-problem pada geometri dan mekanika. Tahun 1859/1860 memberikan
kuliah Introduction to Analysis. Tahun 1860/1861 mengajar Integral Calculus. Tahun
1863/1864 mengajar The General Theory of Analytic Functions.

Anda mungkin juga menyukai