Anda di halaman 1dari 7

MAKALA TOKOH TOKOH MATEMATIKA

10 tokoh tokoh matematikawan


1.Johann Jakob Balme

Johann Jakob Balmer (1 Mei 1825 – 12 Maret 1898) adalah seorang matematikawan dan
fisikawan kehormatan Swiss.

Johann Jakob Balmer

Lahir di Lausen, Swiss, dia adalah putra pertama seorang hakim kepala yang juga bernama
Johann Jakob Balmer. Ibunya bernama Elizabeth Rolle Balmer. Selama masa sekolahnya, ia
unggul di bidang matematika, dan memutuskan untuk fokus di bidang ini ketika masuk
universitas.

Ia belajar di Universitas Karlsruhe dan Universitas Berlin, kemudian menyelesaikan Ph.D. di


Universitas Basel pada 1849 dengan disertasi mengenai cycloid. Johann kemudian
menghabiskan seluruh hidupnya di Basel, tempat ia mengajar di sebuah sekolah khusus putri.
Dia juga memberi kuliah di Universitas Basel. Pada 1868 ia menikahi Christine Pauline Rinck
pada usia 43. Pasangan ini dikaruniai enam anak.

Meskipun ia adalah seorang matematikawan, namun tidak ada pekerjaan besar yang
dihasilkannya di bidang ini. Sumbangan terbesarnya justru di bidang fisika (dibuatnya pada usia
60, pada tahun 1885) yaitu sebuah rumus empiris untuk garis-garis spektrum atom hidrogen.
Rumus Balmer menentukan panjang gelombang garis-garis serapan sebagai berikut:

untuk n = 2, h = 3.6546×10−7 m, dan m = 3, 4, 5, 6, dan seterusnya. Balmer kemudian


menggunakan rumus ini untuk memperkirakan panjang gelombang untuk m = 7, dan seorang
kolega di universitas dapat meng-konfirmasi kecocokan dengan akurasi yang tinggi. Penjelasan
fisis rumus ini harus menunggu hingga tahun 1913 dimana Niels Bohr memperkenalkan model
atomnya.

2.Richard Dedekind
Julius Wilhelm Richard Dedekind (6 Oktober 1831 – 12 Februari 1916) adalah seorang
matematikawan asal Jerman. Ia membuat kontribusi besar terhadap aljabar abstrak (terutama
teori gelanggang), teori bilangan aljabar dan pendefinisian bilangan real.

Richard Dedekind

tahun 1848-1850 di Caroline College, beliau mempelajari kalkulus, aljabar, dan analitik geometri
yang meningkatkan kemampuan matematikanya saat belajar di University of Göttingen.
Metodenya yang terkenal adalah Dedekind cut yaitu memisahkan semua bilangan real dalam
seri menjadi dua bagian sehingga setiap bilangan real di salah satu bagian kurang dari setiap
bilangan real yang lain. Sedangkan bilangan rasional didefinisikan sebagai potongan dari satu
bagian berisi terkecil atau terbesar. Dalam menentukan akar kuadrat dari 2, beliau membagi
kontinum menjadi dua koleksi angka sehingga semua anggota satu koleksi yang lebih besar
daripada yang lain, atau memisahkan serangkaian angka ke dua bagian. Berbagai hasil
pemikirannya membuat Dedekind menerima penghargaan diantaranya Gottingen Academy
(1862), The Berlin Academy (1880).

3.Umar Khayyām

Umar Khayyām (/kaɪˈjɑːm, kaɪˈjæm/; bahasa Persia: ‫[ عمر خیّام‬oˈmæɾ xæjˈjɒːm]; 18 Mei 1048 – 4
Desember 1131) adalah seorang polimatik, matematikawan, astronom, filsuf, dan penyair
Persia.[3][4][5][6] Ia lahir di Naisabur, di timur laut Persia, dan hidup sezaman dengan
pemerintahan Seljuk sekitar masa Perang Salib Pertama.

Umar Khayyām

Sebagai seorang matematikawan, dia paling terkenal karena karyanya pada klasifikasi dan solusi
persamaan kubik, di mana dia memberikan solusi geometris dengan perpotongan kerucut.[7]
Khayyam juga berkontribusi pada pemahaman aksioma paralel.[8]:284 Sebagai seorang
astronom, ia merancang kalender Jalali, kalender matahari dengan siklus interkalasi 33 tahun
yang sangat tepat[9][10]:659 yang memberikan dasar untuk kalender Persia yang masih
digunakan setelah hampir satu milenium.Ada tradisi mengaitkan puisi dengan Omar Khayyam,
ditulis dalam bentuk sajak empat baris (rubāʿiyāt ‫)رباعیات‬. Puisi ini dikenal luas di dunia pembaca
bahasa Inggris dalam terjemahan oleh Edward FitzGerald (Rubaiyat Omar Khayyam, 1859), yang
menikmati kesuksesan besar dalam Orientalisme fin de siècle.

4.Ibnu Haitham

Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam (Bahasa Arab:‫ حسن بن حسن بن الهيثم‬،‫ )ابو علی‬atau Ibnu
Haitsam (lahir di Bashrah,tahun 965 - dan meninggal di Qahirah tahun 1039 pada umur 74
tahun), dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli
dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula
melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains
barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..

Hasan bin al-Haitsam

(Alhazen)

Ia memulai karier sebagai pegawai pemerintah di Basra,namun ketertarikannya untuk menimba


ilmu jauh lebih besar dibanding bekerja dalam bidang birokrasi. Ia memutuskan merantau ke
Ahwaz dan Baghdad yang merupakan pusat intelektual dunia kala itu. Hingga sempat
mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar.

Usai lulus, ia mempelajari banyak keilmuan secara otodidak sampai akhirnya Ibnu Haitham
tertarik pada ilmu optik.

Al-Haitham merupakan seorang ilmuwan Muslim yang hasil penemuannya sangat berpengaruh
hingga sekarang. Banyak temuan optik yang dicetusnya, salah satunya adalah penelitian tentang
cahaya. Hingga pada akhirnya, dunia menyebutnya sebagai Bapak Optik.

5.Thales

dari Miletos adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM.[1]
[2][3] Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan
segala sesuatu.[1] Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama dan disebut
sebagai bapak filsafat.[4] Karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya
tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.[1] Ia juga dikenal sebagai salah
seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh
Aristoteles diberi gelar 'filsuf yang pertama'.[2] Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai
ahli geometri, astronomi, dan politik.[2] Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales
digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.

Thales dari Miletos

Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya.[2] Pemikiran


Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya.[2] Aristoteles
mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula
terjadinya alam semesta.[2] Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam
(natural philosophy).[6]

6.Sir Isaac Newton

FRS (4 Januari 1643 – 31 Maret 1727; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang
fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari
Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh
sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya
Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap
sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar
mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum
gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton
berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur
oleh sekumpulan

hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara


hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan
keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.Dalam bidang
mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut.
Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan
mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan
membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan
dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara
terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil
menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan
terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.

7.Leonhard Euler

15 April 1707 – 18 September 1783) adalah seorang matematikawan dan fisikawan pionir dari
Swiss. Dia membuat penemuan-penemuan penting dalam bidang yang beragam seperti kalkulus
dan teori graf. Dia juga mengenalkan banyak notasi dan terminologi matematika modern,
terutama untuk analisis matematika, seperti konsep fungsi matematika.[5] Dia juga dikenal
melalui karyanya dalam mekanika, dinamika fluida, optik, dan astronomi. Euler menghabiskan
masa dewasanya di St. Petersburg, Rusia, dan di Berlin, Prusia. Ia dianggap sebagai
matematikawan unggulan abad ke-18, dan salah satu matematikawan terhebat yang pernah
ada. Dia juga merupakan salah satu matematikawan paling produktif; hasil karyanya termuat
dalam 60–80 jilid kuarto.[6] Sebuah ungkapan dari Pierre-Simon Laplace memperlihatkan
pengaruh Euler dalam matematika: "Baca Euler, baca Euler, dia adalah master dari kita semua.

Leonhard Euler

Dia adalah ayah matematikawan Johann Euler

Menurut otoritas genealogi akademik dia dianggap setara dengan penasihat doktoral Joseph
Louis Lagrange

8.sri isaac newton


Sebagian orang percaya bahwa matematika telah dimengerti secara keseluruhan, padahal masih
banyak masalah yang belum terpecahkan. Penelitian di berbagai bidang matematika terus
berlangsung, dan penemuan baru di matematika dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Banyak
jurnal yang memang khusus untuk matematika dan banyak juga mengenai subjek yang
mengaplikasikan matematika (misalnya ilmu komputer teoretis dan fisika teoretis).Tidak seperti
sains, pada penelitian matematika secara umum tidak melakukan eksperimen. Di matematika,
kebenaran diturunkan dari kebenaran lain yang telah diketahui sebelumnya. Kalaupun
eksperimen dengan komputer dan data numeris terlibat, hasil akhir yang diharapkan adalah
pembuktian teorema.Perhitungan bukanlah bagian besar dari penelitian matematika, dan
matematikawan tidak perlu memiliki kemampuan hebat dalam menjumlahkan atau mengalikan
angka. Lihat kalkulator mental tentang orang-orang yang hebat dalam melakukan perhitungan
dalam kepalanya.

9.Johann Carl Friedrich Gauß

(juga dieja Gauss) (30 April 1777 – 23 Februari 1855) adalah matematikawan, astronom, dan
fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu
matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Carl Friedrich Gauss

Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu
mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10
tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung
jumlah suatu deret aritmetika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Di sekolahnya, Gauss
dikenal merupakan anak yang dapat dikatakan seorang pembuat masalah, tetapi juga
merupakan orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah. Pada saat itu, gurunya
memberikan soal sulit pada anak muridnya yang juga termasuk Gauss di dalamnya. Saat itu
Gauss terbilang masih muda untuk menyelesaikan soal perhitungan 1+2+3+4+...+100. Gurunya
bermaksud memberikan soal ini agar sang guru tak perlu mengajar dan dapat beristirahat. Dia
yakin bahwa intuk menyelesaikan soal tersebut, butuh waktu lama. Namun, ternyata Gauss
berhasil memcahkannya dalam waktu yang cepat. Sang guru pun terkagum-kagum dengan hasil
pemecahan Gauss yang cepat dan tepat.Gauss menciptakan cara untuk menghitung deret
aritmetika. Cara yang Gauss ciptakan untuk menghitung deret aritmetika tersebut memang
telah disederhanakan menjadi rumus " Dn= n/2(U1+Un)" yang lebih sederhana, tetapi tetap
berdasarkan cara yang ditemukan Gauss sendiri .Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal
yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu. [1]Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai
bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak
sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah
salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.Gauss meninggal dunia di Göttingen.

10.ki hajar Dewantara

Soewardi Soerjaningrat (EBI: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara,
EBI: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar
Dewantoro; 2 Mei 1889 – 26 April 1959;[1] selanjutnya disingkat sebagai "Soewardi" atau
"KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor
pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri
Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para
pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-
orang Belanda.

Ki Hajar Dewantara

Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian
dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan
Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki
Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun edisi
1998.[2]Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Sukarno, pada 28
November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28
November 1959).

Anda mungkin juga menyukai