Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENEMU-PENEMU MATEMATIKA

DI
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : FERDIMAN
KELAS : VIII9
PELAJARAN : MATEMATIKA

SMP NEGERI 1 TAKENGON


TAHUN AJARAN 2020
Namanya Leonhard Euler, lahir tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia diterima masuk
Universitas Basel tahun 1720 ketika umurnya baru 13 tahun. Mula-mula Euler belajar teologi
(ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika).

Dia peroleh gelar sarjana dari Universitas Basel umur 17 tahun. Dan saat usianya 21
tahun, Euler sudah menerima undangan Catherine I dari Rusia untuk bergabung dalam
Akademi Ilmu Pengetahuan di St. Petersburg.

Diumur 23 tahun, dia menjadi guru besar fisika dan matematika , dan saat usia 26
tahun Euler ditunjuk untuk menggantikan posisi ketua matematika yang tadinya diduduki
oleh seorang matematikus masyhur Daniel Bernoulli.

Menurut buku yang berjudul “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam
Sejarah” yang dikarang oleh Michael H. Hart, pada abad ke-17 di negara Swiss ada seorang
yang ahli pelajaran matematika (matemaikus) yang sekaligus seorang ahli dalam bidang
fisika.

Ia dikenal sebagai ilmuwan terkemuka sepanjang masa. Hasil karyanya


mempengaruhi penggunaan semua bidang fisika dan matematika. Ia pernah menulis 32 buku
lengkap dan beratus-ratus artikel tentang matematika dan ilmu pengetahuan.

Rumus dasar yang dipakai oleh Jospeh Louis itu adalah rumusnya Euler. Makanya
sampai sekarang, rumus itu dikenal dengan rumus Euler-Lagrange.

Dalam urusan matematika, Euler khusus tertarik di bidang kalkulus, rumus


diferensial, dan ketidak terbatasan suatu jumlah. Sumbangannya di bidang variasi kalkulus
dan terhadap teori tentang kekompleksan jumlah merupakan dasar dari semua perkembangan
matematika modern yang digunakan sampai sekarang.

Akhirnya, Euler memberi sumbangan penting buat sistem lambang jumlah matematik
masa kini. Misalnya, dia bertanggung jawab untuk penggunaan umum huruf Yunani untuk
menerangkan rasio antara keliling lingkaran terhadap diameternya . Dia juga
memperkenalkan banyak sistem tanda yang cocok yang kini umum dipakai di bidang
matematika.Dari rumus formula Euler juga akhirnya ditemukan hubungan antara fungsi
trigonometri dan jumlah imaginer. Rumus ini juga berhasil menemukan logaritma tentang
jumlah negatif. Euler juga menulis sebuah textbook tentang geometri analitis dan membuat
sumbangan penting dalam bidang geometri diferensial dan geometri biasa.

Beikut nama-nama penemu matematika lainnya:

1. Thales
Matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi, tradisi ini menjadi
lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid.

2. Pythagoras
Mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu dijabarkan terlebih
dahulu dalam mengembangkan geometri. Bukan orang yang menemukan suatu
teorema Pythagoras namun dia berhasil membuat pembuktian matematis. Pythagoras
menemukan sebagai bilangan irrasional.

3. Socrates
Filosofi besar dari Yunani. Pencipta ajaran serba cita, karena itu filosofinya
dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan kaum sofis. Plato
merupakan ahli pikir pertama yang menerima paham adanya alam bukan benda.

4. Ecluides
Beliau disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemukan teori bilangan dan
geometri. Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras,
persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi dan lain-
lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka yang sering kita
gunakan.
5. Archimedes
Beliau mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga menemukan
perhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran. Ia adalah ahli matematika
terbesar sepanjang zaman dan di zaman kuno. Tiga karya Archimedes membahas
geometri bidang datar, yaitu pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.

6. Appolonius
Beliau mengemukakan konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak
memberi sumbangan bagi astronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan
yang ahli dalam geometri. Teorema Appolonius menghubungkan beberapa unsur
dalam segitiga.

7. Diophantus
Diophantus merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan
konsep-konsep aljabar Babilonia. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika,
buku karangan pertama tentang sistem aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika
Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-
persamaan tingkat pertama.

8. Aristoteles
Aristoteles seorang filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia
memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan
memberi sumbangsih tak terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.

Banyak ide-ide Aristoteles kini sudah ketinggalan jaman. Tetapi yang paling
penting dari apa yang pernah dilakukan Aristoteles adalah pendekatan rasional yang
senantiasa melandasi karyanya.

Tercermin dalam tulisan-tulisan Aristoteles sikapnya bahwa tiap segi


kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan
analisa. Pendapat Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba
kebetulan, oleh magi, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga,
melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional.

Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk


mempertanyakan tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti
memanfaatkan baik pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum
mengambil keputusan. Rangkaian sikap-sikap ini –yang bertolak belakang dengan
tradisi, takhyul dan mistik– telah mempengaruhi secara mendalam peradaban Eropa.

9. Albert Einstein
Albert Einstein adalah seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada
tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori “relativitas”-nya. Sebenarnya
teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus “relativitas”
yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum “relativitas” yang dirumuskannya
tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat
rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya,
namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit.
Pepatah bilang, “semuanya adalah relatif.” Teori Einstein bukanlah sekedar
mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya
adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang
sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang
tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya
bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa
diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara
revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut.
Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia
merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.
10. Isaac Newton
Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di
dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan
tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah
ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di
bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak
dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik
perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan
harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa
bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk
Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian
terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai
melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh
tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya
kemudian mengubah dunia.

11. Neils Bohr


Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun 1911 dia
raih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi
ke Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan
kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr
pindah lagi ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun
sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang
menegaskan (berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya
kosong, dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian
luarnya. Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang
baru serta radikal tentang struktur atom.
12. Johannes Kepler
Peduli setan dengan planit-planit! Peduli setan dia mau berputar, merosot, tabrakan,
terjungkal! Tetapi tidak “peduli setan” buat Johannes Kepler yang lahir tahun 1571 di
kota Weil der Stadt, Jerman, penemu hukum pergerakan planit-planit. Penemuan
Kepler in cuma dua puluh delapan tahun sesudah penerbitan buku De revolutionibus
orbium coelestium, buku besar yang di dalamnya memuat teori Copernicus bahwa
planit-planit berputar mengitari mentari dan bukannya mengitari bumi. Kepler belajar
di Universitas Tubingen, peroleh gelar sarjana muda tahun 1588 dan gelar sarjana
penuh tiga tahun kemudian. Umumnya para ilmuwan saat itu menolak teori
“heliocentris” Copernicus; tetapi, ketika Kepler di Tubingen dia dengar hipotesa
heliocentris itu dan memperincinya dengan kecerdasan tinggi, akhirnya dia
mempercayainya.

13. John Dalton


John Dalton-lah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan hipotesa
atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini, dia menyuguhkan ide
kunci yang memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu. Dia
bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua obyek material terdiri dari
sejumlah besar partikel yang teramat kecil dan tak terusakkan yang disebut atom.
Pendapat ini sudah pernah diajukan oleh filosof Yunani kuno, Democritus (360-370
SM?), bahkan mungkin lebih dini lagi. Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof
Yunani lainnya), dan dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius
(meninggal tahun 55 SM), dalam dia punya syair yang masyhur “De rerum natura”
(Tentang hakikat benda).

14. Thomas Malyus


Mulanya dia tak lebih dari seorang pendeta yang samasekali tak dikenal. Tetapi tahun
1798 pendeta Inggris yang namanya Thomas Robert Malthus itu terbitkan sebuah
buku walau tipis namun berpengaruh sangat. Judulnya An Essay on the Principle of
Population as it Affects the Future Improvement of Society.
15. Enrico Fermi
Dia lulus dengan cemerlang dan terima gelar Ph.D. dalam bidang fisika dari
Universitas Pisa sebelum umurnya mencapai dua puluh satu tahun. Dia itu, Enrico
Fermi, perancang reaktor atom pertama yang lahir tahun 1901 di Roma, Itali.
Menjelang usia dua puluh enam tahun dia sudah jadi profesor penuh di Universitas
Roma. Dan sementara itu dia sudah menerbitkan kertas kerja utamanya, salah satunya
berkaitan dengan cabang fisika yang sulit serta mendalam yang disebut “statistik
kuantum.”

Anda mungkin juga menyukai