Anda di halaman 1dari 14

annisa blog

JUMAT, 13 MEI 2016

Makalah LEONHARD EULER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan suatu
ilmu tentang bilangan (aritmatika/ilmu
hitung) dan ilmu ruang (geometri). Sudah
sejak zaman yunani kuno, matematika
berhubungan erat dengan filsafat.
Setelah konsep-konsep tentang hal yang
tak terbatas (to apeiron) dan hal yang
berlangsung terus (synneches) tampil
dalam matematika yunani,konsep-
konsep itu menumbuhkan suatu refleksi
filosofis yang sangat mendalam
(misalnya antinomi-antinomi dari zeno).
Kaum pythagorean mempertahankan
pendapat bahwa bilangan pada zaman
yunani kuno matematika berhubungan
erat dengan filsafat. Kaum pythagorean
mempertahankan pendapat bahwa
bilangan merupakan prinsip benda. Dan
mereka berhasil menemukan kuantitas-
kuantitas yang tak dapat diukur, yaitu
kuantitas-kuantitas modern, terlihat dari
pikiran yang telah diserap oleh ucapan
(G. Ipsen) atau munculdari ucapan
(Stenzel). Analisis konseptual bahasa
dalam semua dimensinya dapat dilihat
dari masalah semantik.
Leonhard Euler bisa dibilang
merupakan matematikawan yang paling
berjasa di abad ke 18. Penemuan-
penemuan luar biasa banyak ditemukan
Euler, dan sebagian besar masih
bertahan sampai sekarang. kontribusi
terkenal Euler adalah studi tentang teori
graph denganTujuh Jembatan
Königsbergnya. Temuan Euler juga
berdampak besar pada sistem notasi
yang dipakai dalam Matematika. Dialah
yang menciptakan banyak lambang
Matematika yang dipakai sampai
sekarang. Misalnya: (pi) untuk rasio
keliling lingkaran terhadap garis
tengahnya; e (dikenal sebagai angka
Euler) untuk dasar logaritma natural; i
untuk akar -1 (angka khayal); Sigma
untuk jumlah dari sejumlah suku; f(x)
untuk fungsi variabel x; dan pemakaian
a, b, dan c untuk sisi segitiga dan A, B,
dan C untuk sudut yang berhadapan
dengan sisi-sisi itu.
1.2   Rumusan Masalah
      Siapakah Leonhard Euler itu ?

      Apa karya-karya Leonhard Leuler itu ?


      Bagaimana hasil penelitiannya terhadap
penemuan berbagai notasi bilangan ?
      Apa saja pengabdian Euler terhadap
dunia matematika?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan ini
diantaranya yaitu untuk memahami
tokoh sejarah matematika yang terkenal
dengan penemuan-penemuannya yang
sangat berpengaruh dalam dunia
matematika modern pada saat ini.
  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH HIDUP LEONHARD EULER


                                                                       

Euler lahir di Basel, Swiss pada


tanggal 15 April 1707. Ayahnya adalah
Paul Euler, seorang pendetaCalvinisme
dari gereja Reformasi. Ibunya adalah
Marguerite Brucker, anak dari seorang
pendeta. Dia memiliki dua adik
perempuan Anna Maria dan Maria
Magdalena. Segera setelah kelahiran
Leonhard, keluarga Euler pindah dari
Basel menuju Riehen, di mana Euler
menghabiskan sebagian besar masa
kecilnya. Paul Euler merupakan teman
dari salah seorang anggota keluarga
Bernoulli yaitu Johann Bernoulli, yang
dianggap sebagai matematikawan Eropa
terkemuka, yang nantinya menjadi
pengaruh penting terhadap Leonhard
muda.
Pendidikan awal resmi Euler
dimulai di Basel, di mana ia dikirim
untuk tinggal bersama nenek dari pihak
ibu. Pada usia tiga belas ia terdaftar di
Universitas Basel , dan tahun 1723,
menerima gelar Master of Philosophy
dengan disertasi yang membandingkan
filsafat Descartes dan Newton.
Pendidikan formal Euler berawal
di Basel. Di sana dia tinggal bersama
nenek dari pihak ibunya. Di usianya
yang ketigabelas, dia mendaftar di
Universitas Basel, dan pada tahun 1723,
dia menerima gelar ‘’Master of
Philosophy’’ dengan disertasi yang
membandingkan filsafat dari Descartes
dan Newton. Setelah kelulusannya, dia
mengambil les Sabtu sore dari Johann
Bernoulli, yang dengan cepat
menemukan bakat luar biasa dari murid
barunya itu dalam matematika. Dari sini,
Euler mempelajari teologi, bahasa
Yunani, dan bahasa Ibrani karena
desakan ayahnya, agar ia menjadi
seorang pastor, tapi Bernoulli
meyakinkan Paul Euler bahwa Leonhard
telah ditakdirkan untuk menjadi seorang
matematikawan hebat. Pada tahun 1726,
Euler merampungkan disertasi tentang
perambatan suara dengan gelar De Sono.
Kemudian, dia berusaha mendapatkan
posisi di Universitas Basel (yang
akhirnya gagal).
Pada tahun 1727, dia mengikuti
kompetisi Paris Academy Prize Problem
(kompetisi memecahkan masalah), yang
pada saat itu tantangannya adalah
menemukan cara terbaik untuk
menempatkan tiang kapal pada sebuah
perahu. Dia mendapat juara kedua, kalah
dari Pierre Bouguer—yang sekarang
dikenal sebagai "bapak arsitekur
angkatan laut." Euler kemudian
memenangkan kompetisi tahunan yang
didambakan ini dua belas kali sepanjang
karirnya.
A.    Perjalanan hidup Euler ke St
Petersburg
Sebelumnya, kedua anak Johan
Bernoulli, Daniel dan Nicolas, tengah
bekerja di Akademi Ilmu Pengetahuan
Imperial Rusia di St Petersburg.
Kemudian pada 10 Juli 1726, Nicolas
meninggal akibat apendisitis yang telah
menjangkitinya selama satu tahun di
Rusia, dan saat Daniel harus mengisi
posisi saudaranya di divisi
matematika/fisika, dia menyarankan
bahwa salah satu bagian di bidang
fisiologi yang kosong ditempati oleh
temannya, Euler. Pada November 1726,
Euler menerima tawaran itu dengan
senang hati, tetapi dia menunda
kepergiannya menuju St Petersburg
karena dia telah mengajukan lamaran
untuk menjadi dosen fisika di Universitas
Basel, yang sayangnya dia tidak
beruntung.
 Euler tiba di ibukota Rusia pada
17 Mei 1727. Dia naik jabatan dari posisi
junior di departemen kesehatan ke salah
satu posisi di departemen matematika di
akademi tersebut. Dia ajukan oleh Daniel
Bernoulli, orang yang selalu bekerja
bersamanya dalam kolaborasi yang
akrab. Euler menguasai bahasa Rusia
dan hidup menetap di St Petersburg. Dia
juga mengambil kerja sampingan sebagai
tenaga medis di Angkatan Laut Rusia.
Akademi di St. Petersburg itu, yang
didirikan oleh Peter Yang Agung,
memiliki visi memajukan pendidikan di
Rusia dan menghilangkan kesenjangan
ilmiah dengan dunia barat. Hasilnya,
akademi tersebut secara khusus menjadi
perhatian para sarjana asing seperti
Euler. Akademi tersebut memiliki
sumber daya keuangan yang mencukupi
dan sebuah perpustakaan yang lengkap
yang meniru perpustakan pribadi Peter
dan juga seperti perpustakaan peribadi
milik kaum bangsawan lain. Hanya
beberapa murid yang mendaftar di
akademi tersebut untuk menjadi
pengajar di fakultas yang ada, dan
akademi tersebut menekankan terhadap
pengadaan riset dan memberikan waktu
dan kebebasan kepada fakultas-
fakultasnya untuk mengikuti berbagai
pertanyaan ilmiah.
B.     Perjalanan Euler ke Berlin
Prihatin dengan gejolak terus di
Rusia, Euler meninggalkan St Petersburg
pada 19 Juni 1741 untuk mengambil
posting di Berlin Academy , yang telah
ditawarkan oleh Frederick Agung dari
Prusia . Dia tinggal selama dua puluh
lima tahun di Berlin , di mana ia menulis
lebih dari 380 artikel. Di Berlin, ia
menerbitkan dua karya yang paling
terkenal yaitu: Introductio di analysin
infinitorum, teks pada fungsi diterbitkan
pada 1748, dan Institutiones kalkuli
differentialis, diferensial kalkulus
diterbitkan pada tahun 1755. Pada 1755,
ia terpilih sebagai anggota asing dari
Royal Swedish Academy of Sciences .
Selain itu, Euler diminta untuk
tutor Putri Anhalt-Dessau, keponakan
Frederick. Euler menulis lebih dari 200
surat padanya sekitar tahun 1760 awal,
yang kemudian dikompilasi ke dalam
volume terlaris berjudul Surat dari Euler
pada Subjek yang berbeda di Alam Filsafat
Ditujukan kepada seorang Putri Jerman.
Karya ini berisi eksposisi Euler tentang
berbagai subjek yang berkaitan dengan
fisika dan matematika, serta
menawarkan wawasan berharga
kepribadian Euler dan keyakinan agama.
Buku ini menjadi lebih banyak pembaca
daripada karya matematika, dan
diterbitkan di seluruh Eropa dan di
Amerika Serikat.
Meskipun kontribusi besar Euler
untuk prestise Academy, ia akhirnya
dipaksa untuk meninggalkan Berlin.
Euler, seorang yang religius yang
sederhana dan pekerja keras, sangat
konvensional dalam keyakinannya dan
selera.
C.     Iman Membantu Mengatasi Tragedi
Tahun 1766 Euler kembali ke St.
Petersburg, tapi kehidupannya selanjutnya
penuh dengan tragedi. Tahun 1735 mata
kanannya buta. Tahun 1767 dia menyadari
bahwa mata kirinya juga hampir buta.
Operasi katarak pada mata kirinya berhasil,
tapi kemudian terkena infeksi, sehingga ia
sangat menderita kesakitan dan secara
perlahan-lahan menjadi buta. "Euler sendiri
menerima kebutaannya dengan tegar. Tidak
diragukan lagi bahwa imannya yang teguh
membantunya menghadapi malapetaka itu."
Euler tidak membiarkan tragedi besar itu
mengalahkan dirinya. Dia tetap berusaha
dan mampu membuat banyak kalkulasi
rumit dalam benaknya, tidak di atas kertas;

Anda mungkin juga menyukai