1. Albert Einstein
Gerakan Brown
Albert Einstein, 1905
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular
Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup
penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu
kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang
memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti
empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga
meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan
kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata.
Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara
untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald,
seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia
telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown
2. Archimedes
Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir.
Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes.
Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan,
dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan
kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh
dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu
matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.
PENEMUANNYA
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota
emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-
sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum
penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula
ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan
telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya
"sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Dan tukang yang
membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol
yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak,
yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-
planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari
ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperiman. Sehingga, ia
dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi)
"Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat
tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda
tersebut".
3. Aristoteles
Aristoteles menurut Raphael, dalam lukisan Sekolah Athena (Akademia Athena) School of
Athens.
Aristoteles (Bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah
seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia menulis
berbagai subyek yang berbeda,
termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zo
ologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang
filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
v Masa muda
Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk
wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari
Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato. Belakangan ia
meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles
meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander
dari Makedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan
dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang
diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM.
v Kontribusi dan karya
Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam
karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang
paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran
dan ilmu alam.
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan
kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan
keseimbangan pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda,
sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada
(eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk
akhir, adalah apa yang dinyatakannya sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa
Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan
sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal.
Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi,
eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari
bentuk demokrasi dan monarki.
Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap
berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang
yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya
studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika,
politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
v Pengaruh
Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan
penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak teori-teorinya
yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi karena teori-
teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada
umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena
didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.
Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan
pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan
teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi
oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198).
Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang
otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari
ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang kemudian
dikatakan oleh Dante Alighieri.
v Bapak Ilmu Pengetahuan
Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban Barat, bapak
ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan
yang diberikan pada ilmuan ini. Berbagai temuannya seperti logika yang disebut juga dengan
ilmu mantik yaitu pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membuat
namanya begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap
pendidikan.
Begitu juga dengan biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi,
embriologi, dan psikologi eksperimental merupakan temuannya juga. Penemuan-penemuan
yang Sudah 2.000 tahun lebih, namun istilah-istilah yang dipakainya pada berbagai ciptaan
atau temuannya masih dipakai sampai sekarang, seperi: informasi, relasi, energi, kuantitas,
kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dan sebagainya. Disamping itu, ia juga seorang
pengarang yang telah menghasilkan lebih dari 50 buah buku yang semuanya dilengkapi
dengan uraian yang sistematis, jelas, dan dalam. Pria yang lahir di Stagirus, Macedonia, pada
tahun 384 sM, inilah orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat.
Pembuktian yang dilakukannya dengan jalan melihat gerhana. Sepuluh jenis kata seperti yang
dikenal orang saat ini seperti; kata kerja, kata benda, kata sifat, dan sebagainya merupakan
pembagian kata hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa “manusia adalah
makhluk sosial”, bahwa “tiap pernyataan harus dibuktikan kebenarannya”, bahwa “kunci
pengetahuan adalah logika”, dan “dasar pengetahuan adalah fakta”. Aristoteles adalah ilmuan
yang religius. Ia sangat percaya akan kuasa Tuhan. “Semua yang bergerak di alam semesta
ini bergerak menuju Tuhan” katanya. Maka, “orang yang ingin bahagia harus berbuat baik
sebanyak-banyaknya”, katanya lagi. Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di
istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung, meninggal ketika Aristoteles
berusia 15 tahun. Karenanya, ia kemudian dipelihara oleh Proxenus, pamannya- saudara dari
ayahnya. Pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik Plato di Athena. Dari situlah ia
kemudian menjadi murid Plato selama 20 tahun. Dengan meninggalnya Plato pada tahun 347
sM, Aristoteles meninggalkan Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang
waktu itu ia mendirikan akademi di Assus, dan menikah dengan Pythias yang tak lama
kemudian meninggal. Ia lalu menikah lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan
baginya seorang anak laki-laki yang ia beri nama Nicomachus, seperti nama ayahnya. Pada
tahun-tahun berikutnya ia juga mendirikan akademi di Mytilene. Saat itulah ia sempat jadi
guru Alexander Agung selama 3 tahun.
Di Lyceum, Athena pada tahun 335 sM, ia juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia
selama 12 tahun memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen, serta
membuat catatan-catatan dengan tekun dan cermat. Pada tahun 323 sM Alexander Agung
meninggal. Karena takut dibunuh orang Yunani yang membenci pengikut Alexander,
Aristoteles akhirnya melarikan diri ke Chalcis. Tapi ajal memang tak mengenal tempat. Mau
bersembunyi kemanapun, kalau ajal sudah tiba tidak ada yang bisa menolak. Demikian juga
dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada tahun 322
sM, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota tersebut, Chalcis, Yunani.
·
Nama : Aristoteles
· Lahir : Stagirus, Macedonia, tahun 384 sM
· Meninggal :Chalcis, Yunani, pada tahun 322 sM.
· Ayah :Nicomachus (Dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia,
kakek Alexander Agung)
· Istri :Pythias Herpyllis
· Anak :Nicomachus (sama dengan nama ayahnya)
· Julukan : Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman, Bapak peradaban
Barat, Bapak ensiklopedi, Bapak ilmu pengetahuan,atau Guru(nya) para ilmuwan.
· Penemuan : Logika (ilmu mantik: pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik,
benar, dan sehat). Biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi,
embriologi, dan psikologi eksperimental.
· Pendiri : Akademi di Assus, Akademi di Mytilene, Akademi di Lyceum,
Athena, tahun 335 sM.
· Istilah-istilah ciptaan Aristoteles masih dipakai sampai sekarang:
Informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dan
sebagainya.
4. Arthur H. Compton
Arthur Holly Compton (1892-1962) ialah fisikawan Amerika Serikat yang
menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika atas sumbangannya dalam penemuan sebuah efek
yang dinamai menurut namanya (efek Compton).
Dilahirkan di Ohio dan menjalani pendidikan di Wooster College dan Princeton. Saat bekerja
di Universitas Washington, St. Louis ia menemukan bahwa panjang gelombang sinar
X bertambah jika mengalami hamburan, dan pada 1923 ia bisa menerangkannya menurut
teori kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah meyakinkan orang akan kebenaran realitas foton;
sebenarnya Compton sendirilah yang mengajukan kata "foton".
Setelah menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1927, ia bekerja di Universitas Chicago untuk
mempelajari sinar kosmik dan membantu menjelaskan bahsa sebenarnya sinar ini terdiri atas
partikel yang bergerak cepat (ternyata sekarang partikel itu ialah inti atom, dan sebagian
besar ialah proton) yang berputar dalam ruang dan bukan sinar gamma. Ia membuktikan hal
ini dengan memperlihatkan bahwa intensitas sinar kosmik berubah terhadap lintang, dan hal
ini hanya bisa diterima jika partikel itu ialah ion yang lintasannya dipengaruhi medan
magnet bumi. Selama PD II, ia merupakan salah satu tokoh pimpinan yang
mengembangkan bom atom.
5. Blaise Pascal
Blaise Pascal (1623-1662) berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah filsafat dan agama,
sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif. Bersama
dengan Pierre de Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pada awalnya minat riset dari
Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah
berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali. Mesin itu hanya dapat
menghitung.
6. Charles Coulomb
Charles-Augustin de Coulomb (14 Juni 1736 - 23 Agustus 1806) adalah
seorang ilmuwan Perancis yang diabadikan namanya untuk satuan listrik untuk menghormati
penelitian penting yang telah dilakukan oleh ilmuwan ini.
Coulomb berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh hingga pendidikannya terjamin.
Ia berbakat besar dalam bidang matematika dan belajar teknik untuk menjadi Korps Ahli
Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique selama beberapa tahun, ia kembali
ke Paris dan di tahun 1779 terpilih menjadi anggota Akademi Ilmiah di tahun 1781. Pada
waktu Revolusi Perancis pecah, ia terpaksa meninggalkan Paris tinggal di Blois dengan
sahabatnya yang juga ilmuwan, Jean-Charles de Borda (1733-1799). Ia meneruskan berbagai
percobaannya dan akhirnya diangkat menjadi inspektur pendidikan di tahun 1802.
Percobaan awal Coulomb meliputi tekanan yang bisa memecahkan suatu benda (1773) dan
ini adalah awal ilmu modern tentang kekuatan benda-benda. Karyanya di bidang listrik
dan magnet yang membuatnya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam serangkaian makalah
antara tahun 1785 dan 1789.
Melakukan percobaan dengan magnet kompas, ia langsung melihat bahwa gesekan pada
sumbu jarum menyebabkan kesalahan. Ia membuat kompas dengan jarum tergantung pada
benang lembut. Dan ia menarik kesimpulan; besarnya puntiran pada benang haruslah sama
dengan kekuatan yang mengenai jarum dari medan magnetik bumi. Ini mengawali penemuan
Timbangan Puntir, untuk menimbang benda-benda yang sangat ringan. (Geolog Inggris John
Michell secara terpisah juga menemukan timbangan puntir di tahun 1750, tetapi ia gagal
menggunakannya untuk mengukur medan daya tarik bumi).
Timbangan puntir tadi membawa Coulomb ke penemuannya yang paling penting. Dengan
menggerakkan dua bulatan bermuatan listrik di dekat timbangan puntir, ia menunjukkan
bahwa kekuatan di antara kedua benda itu berbeda-beda jika kedua benda itu saling menjauh.
Ia mempelajari akibat gesekan pada mesin-mesin dan menampilkan teori tentang pelumasan.
Semua ini, bersama pandangannya tentang magnet, diterbitkan di Teori tentang Mesin
Sederhana pada tahun 1779.
Dari tahun 1784 sampai 1789, saat bekerja di berbagai departemen pemerintah, ia terus
meneliti elektrostatika dan magnet. Tahun 1785 keluarlah hukum Coulomb; daya tarik dan
daya tolak kelistrikan antara dua benda yang bermuatan listrik adalah perkalian muatannya
dengan kuadrat terbalik dari jaraknya. Rumus ini sangat mirip dengan hukum gravitasi
Newton.
Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan diketemukannya bahwa
muatan tersebut hanya ada pada permukaan benda. Didapatkannya pula bahwa daya magnet
juga mengikuti hukum kuadrat terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa karyanya
ditemukan juga oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish baru terbit tahun pada
tahun 1879. Penemuan Coulomb yang memastikan adanya hubungan antara kelistrikan dan
magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian Ørsted serta Siméon Poisson. Dan ini
menjadi dasar penelitian elektrodinamika oleh Andre-Marie Ampere. Semua karyanya
menunjukkan orisinalitas dan penelitian yang teliti serta tekun.
Hukum Coulomb (1785)
· Gaya, yang dilakukan oleh dua kutub magnet yang satu pada yang lain, adalah
sebanding-laras dengan kuatnya mekanitisme kutub-kutub tersebut dan sebanding balik
dengan kuadrat jarak antara kedua kutub tersebut.
· Gaya, yang dilakukan oleh dua benda (yang masing-masing bermuatan listrik) yang
satu pada yang lain, adalah sebanding-laras dengan kuatnya muatan listrik dari benda-benda
tersebut dan sebanding-balik dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu.
Ernest Rutherford,
1st Baron Rutherford of Nelson (1871-
1937) adalah
30 Agustus 1871
seorang fisikawan kelahiran Selandia Lahir
Brightwater, Selandia Baru
Baru yang bekerja sama
meneliti atom dengan J.J. 19 Oktober 1937 (umur 66)
Thomson di Universitas Cambridge. Wafat
Cambridge, Inggris
Rutherford berhasil menangkap
adanya nukleus di dalam atom. Dengan Warga negara Inggris
dukungan dari Frederick Soddy, ia
mengemukakan Universitas Canterbury
Alma Mater
bahwa radioaktivitas berasal dari Universitas Cambridge
peluruhan atom-atom. Ia adalah orang
Bapak fisika nuklir
pertama yang berhasil melakukan
Model Rutherford
pembelahan atom di dalam Dikenal atas
Pembelahan atom
laboratorium. Atas penelitiannya pada
Penemu proton
berbagai tipe radiasi, ia dinobatkan
sebagai peraih hadiah Nobel
Kimia pada tahun 1908.
9. Erwin Schrödinger
Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan
doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis
zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan
ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan
ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih
belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap
mengenai prestasinya belum dapat dilakukan. Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia
di Hannover.
Ø Riwayat hidup singkat
Karir Leibniz secara singkat adalah berikut:
· 1646-1666: Tahun-tahun formatif
· 1666–74: Terutama bekerja pada Kurfürst Mainz, Johann Philipp von
Schönborn, dan menterinya, Baron von Boineburg.
· 1672–76. Tinggal di Paris, dan membuat dua perjalanan penting ke London.
· 1676–1716. Mengabdi pada Keluarga Bangsawan Hannover.
· 1677–98. Menjadi punggawa, pertama dari John Frederick, Duke of
Brunswick-Lüneburg, lalu pada saudaranya, Duke, then Elector, Ernst August of Hanover.
· 1687–90. Bepergian secara luas di Jerman, Austria, dan Italia, mebuat
penelitian mengenai buku yang diperintahkan oleh sang Kurfürst mengenai sejarah Kelurga
Braunschweig.
· 1698–1716: Mengabdi pada Kurfürst Georg Ludwig dari Hannover.
· 1712–14. Tinggal di Wina. Ditunjuk menjadi anggota Dewan Kekaisaran pada
tahun 1713 oleh Charles VI, Kaisr Romawi Suci, pada istana Habsburg di Wina.
· 1714–16: Georg Ludwig, setelah menjadi George I dari Britania Raya,
melarang Leibniz mengikutinya ke London. Leibniz mengakhiri hayatnya dalam keadaan
yang kurang lebih diterlantarkan
Latar belakang
Patung Gottfried-Wilhelm-Leibniz di Leipzig
Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya
Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-
masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam
bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar
bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang
luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi
bahasa simbol matematika.
Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dan kuliah filsafat pada
ahli teologi Johann Adam Schertzer dan teoretikus filsafat Jakob Thomasius. Pada tahun
1663 ia berubah universitas, sekarang di Universitas Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah
ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras.
Dengan usia 20 tahun ia ingin promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor
Leipzig menganggapnya terlalu muda. Leibniz maka pergi ke Nürnberg, untuk belajar lebih
lanjut di Universitas Altdorf.
18 Juli 1853
Lahir
Arnhem, Netherlands
4
Wafat Februari 1928 (umur 74)
Haarlem, Belanda
Bidang Fisika
Pembimbing
Pieter Rijke
Doctoral
Geertruida L. de Haas-
Lorentz
Murid bimbingan
Adriaan Fokker
Leonard Ornstein
Pada 1896, salah satu mahasiswanya Pieter Zeeman menemukan bahwa garis spektral atom
dalam medan magnet akan terpecah menjadi beberapa komponen yang frekuensinya agak
berbeda. Hal tersebut membenarkan pekerjaan Lorentz, sehingga mereka berdua
dianugerahi Hadiah Nobel pada 1902.
Pada 1895, Lorentz mendapatkan seperangkat persamaan yang mentransformasikan
kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke kerangka acuan lain yang bergerak
relatif terhadap yang pertama meski pentingnya penemuan itu baru disadari 10 tahun
kemudian saat Albert Einstein mengemukakan teori relativitas khususnya.
Lorentz (dan fisikawan Irlandia G.F. Fitzgerald secara independen) mengusulkan bahwa hasil
negatif eksperimen Michelson-Morley bisa dipahami jika panjang dalam arah gerak relatif
terhadap pengamat mengerut. Eksperimen selanjutnya memperlihatkan bahwa meski terjadi
pengerutan, hal itu bukan karena penyebab yang nyata dari hasil Michelson dan Edward
Morley. Penyebabnya ialah karena tiadanya 'eter' yang berlaku sebagai kerangka acuan
universal.
31 Agustus 1821
Lahir
Potsdam, Kerajaan Prusia
8
September 1894 (umur 73)
Wafat
Charlottenburg, Kekaisaran
Jerman
Tempat
Jerman
tinggal
Warga negara Jerman
Bidang Fisikawan
Universitas Königsberg
Universitas Bonn
Institusi
Universitas Heidelberg
Universitas Berlin
Royal Friedrich-Wilhelm
Alma Mater
Institute
Pembimbing
Johannes Peter Müller
Doctoral
Hermann Ludwig Ferdinand von Helmholtz (31 Agustus 1821 – 8 September 1894)
adalah fisikawan Jerman yang banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan
modern. Ia juga dikenal akan sumbangsihnya mengenai konservasi energi.