10. Hans Christian Oersted, Ahli Fisika dan Kimia
Max Karl Ernst Ludwig Planck (lahir di Kiel, 23 April 1858 – wafat
di Goettingen, 4 Oktober 1947 pada umur 89 tahun) adalah
seorang fisikawan Jerman yang banyak dilihat sebagai penemu
teori kuantum.
Lahir di Kiel, Planck memulai karir fisikanya di Universitas
München di tahun 1874, lulus pada tahun 1879 di Berlin. Dia
kembali ke München pada tahun 1880 untuk mengajar di
universitas itu, dan pindah ke Kiel pada 1885. Di sana ia menikahi
Marie Mack pada tahun 1886. Pada tahun 1889, dia pindah ke
Berlin, di mana sejak 1892 dia menduduki jabatan teori fisika.
Pada 1899, dia menemukan sebuah konstanta dasar, yang
dinamakan konstanta Planck, dan, sebagai contoh, digunakan
untuk menghitung energi foton. Juga pada tahun itu, dia
menjelaskan unit Planck yang merupakan unit pengukuran
berdasarkan konstanta fisika dasar. Satu tahun kemudian, dia
menemukan hukum radiasi panas, yang dinamakan Hukum
radiasi badan hitam Planck. Hukum ini menjadi dasar teori
kuantum, yang muncul sepuluh tahun kemudian dalam kerja
samanya dengan Albert Einstein dan Niels Bohr. Dari tahun 1905
sampai 1909, Planck berlaku sebagai kepala Perkumpulan
Fisikawan Jerman (Deutsche Physikalische Gesellschaft).
Willis Eugene Lamb, Jr. (12 Juli 1913 – 15 Mei 2008) ialah
fisikawan yang memenangkan Nobel Fisika pada tahun 1955
“untuk penemuannya terkait struktur akhir spektrum hidrogen”.
Lamb dan Polykarp Kusch dapat menentukan dengan tepat sifat-
sifat elektromagnetik tertentu elektron. Lamb adalah profesor di
Universitas Arizona.
Lamb lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat dan masuk
Los Angeles High School. Pertama kali masuk pada tahun 1930,
ia menerima gelar Bachelor of Science dalam Kimia dari UC
Berkeley pada tahun 1934. Untuk karya teoretis dalam
penyebaran neutron oleh kristal, dipandu oleh J. Robert
Oppenheimer, ia menerima gelar Ph.D. dalam fisika pada tahun
1938. Karena keterbatasan metode hitung yang tersedia saat itu,
penelitian ini sedikit meleset dalam mengungkapkan efek
Mössbauer, 19 tahun sebelum dikenali oleh Rudolf Moessbauer.
Lamb adalah profesor Wykeham Fisika di Universitas Oxford dari
tahun 1956 hingga 1962, dan juga mengajar di Universitas Yale,
Columbia dan Stanford. Lamb meninggal pada tanggal 15 Mei
2008 pada usia 94.
Kai Manne Börje Siegbahn (20 April 1918-20 Juli 2007) adalah
fisikawan Swedia. Ia menerima gelar doktornya di Universitas
Stockholm pada 1944. Ia menerima Nobel Fisika 1981 bersama
Nicolaas Bloembergen dan Arthur Schawlow untuk karya mereka
pada spektroskopi. Siegbahn mengembangkan teknik untuk
analisis kimia menggunakan spektroskopi elektron resolusi tinggi.
Kai Siegbahn kini aktif sebagai ilmuwan di Laboratorium Ångström
di Universitas Uppsala.Ayahnya Karl Manne Siegbahn
memenangkan Penghargaan Nobel Fisika 1924.
Simon van der Meer (lahir di den Haag, 24 November 1925; umur
84 tahun) adalah seorang fisikawan akselerator Belanda yang
menemukan konsep pendinginan stokastik pada pertumbukan,
yang memungkinkan penemuan partikel W dan Z pada benda
tumbuk proton-antiproton 500 gigaelektronvolt CERN melalui
kolaborasi eksperimental UA-1 yang dipimpin oleh Carlo Rubbia.
Sebagai hasilnya van der Meer dan Rubbia menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika 1984. Gambar perayaan
penghargaan itu dapat ditemukan di[1]
Pada tahun 1952 van der Meer menerima gelar dalam teknik
fisika dari Sekolah Tinggi Teknik di Delft, Belanda. Ia bekerja di
perusahaan Philips hingga 1956. Pada tahun itu ia menjadi staf
CERN hingga pensiun pada tahun 1990.Simon van der Meer dan
Ernest Lawrence adalah dua orang fisikawan akselerator yang
dianugerahi Hadiah Nobel