Anda di halaman 1dari 7

1.

Galileo Galilei (1564-1642)

Siapa yang tidak pernah mendengar nama Galileo? Nampaknya tidak ada. Semua orang pasti tahu sepak
terjangnya di bidang astronomi dan ilmu fisika. Ia sangat berperan dalam mendorong revolusi ilmiah yang
dimulai sejak Abad Pencerahan.

Sumbangsih terbesarnya adalah penyempurnaan teleskop modern, serta penemuan hukum gerak pertama dan
kedua. Berkat itu ia mendapatkan beragam julukan, seperti bapak fisika modern, bapak astronomi
observasional, dan lain sebagainya.

Sayang hidupnya berakhir tragis. Ia dihukum pengucilan oleh gereja akibat pandangannya mengenai bumi
yang mengelilingi matahari. Pandangan ini dianggap bidah karena bertentangan dengan keyakinan gereja
bahwa bumi adalah pusat alam semesta.

Barulah ratusan tahun kemudian hukuman Galileo dinyatakan salah oleh Paus Yohanes Paulus II. Kemudian
pada 21 Desember 2008, nama Galileo dipulihkan sebagai ilmuwan oleh Paus Benediktus XVI.

2. Isaac Newton (1643-1727)


Ketika mendengar nama Newton, kamu pasti langsung ingat anekdot mengenai apel yang jatuh ke bumi. Kisah
ini memang identik dengan Newton. Konon dari sanalah gagasan mengenai hukum gravitasi dan tiga hukum
gerak berasal.

Meski cerita di atas diragukan kebenarannya, namun pengaruh gagasan Newton benar-benar nyata. Bukunya
yang berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica disebut-sebut sebagai buku paling berpengaruh
dalam sejarah sains.

Dalam buku ini, Newton menjabarkan keberadaan kumpulan hukum alam yang mengatur semua benda yang
ada di Bumi dan di luar angkasa. Gagasan ini berhasil mematahkan keraguan para ilmuwan atas heliosentris,
serta mendorong revolusi ilmiah makin meluas. Tidak heran jika ia dijuluki sebagai bapak ilmu fisika klasik.

Newton juga sempat meramalkan datangnya kiamat dalam naskahnya di tahun 1704. Menurut fisikawan ini,
kiamat paling cepat terjadi pada tahun 2060. Latar belakang munculnya ramalan ini yaitu agar orang-orang
tidak gegabah meramalkan datangnya hari akhir.

3. Michael Faraday (1791-1867)

Ilmuwan fisika asal Inggris ini menyandang ‘gelar’ bapak listrik berkat karyanya di bidang kelistrikan dan
magnet. Tiga penemuan utamanya yaitu prinsip dasar induksi elektromagnetik, diamagnetisme, dan
elektrolisis.

Selain itu, Faraday juga menemukan pembakaran Bunsen (Bunsen Burner) yang biasa digunakan di
laboratorium, zat kimia bernama Benzena, serta mempopulerkan teminologi ilmiah seperti ion, katoda,
elektroda, dan semacamnya.

Uniknya, Faraday hanya mengenyam pendidikan dasar. Lalu dari mana pengetahuannya berasal? Semua itu ia
dapatkan ketika bekerja sebagai penjual dan penjilid buku.

Kemudian ia kembangkan lebih lanjut dengan menghadiri kuliah Humphry Davy saat usianya menginjak dua
puluh tahun. Dari sinilah kisah hidupnya sebagai ilmuwan dunia dimulai.

Kehebatan fisikawan ini juga diakui oleh Albert Einstein. Einstein bahkan memasang foto Faraday di dinding
laboratoriumnya, bersebelahan dengan Isaac Newton, dan James Clerk Maxwell.
4. James Clerk Maxwell (1831-1879)

Maxwell adalah seorang ilmuwan di bidang fisika matematis asal Skotlandia. Ia memiliki kontribusi yang
sangat besar kepada perkembangan sains, bahkan dianggap sebanding dengan Einstein dan Newton.

Penemuan terbesarnya ialah teori radiasi elektromagnetik. Teori ini merupakan terobosan besar dalam ilmu
fisika modern karena berhasil menggabungkan tiga fenomena menjadi satu.

Fenomena tersebut terdiri atas listrik, magnetisme, dan cahaya yang berasal dari fenomena yang sama.
Gagasan ini ia publikasikan pada tahun 1865, dan mendapatkan sambutan luar biasa dari kalangan ilmuwan.

Karya hebat Maxwell lainnya yaitu ikut mengembangkan distribusi Maxwell-Boltzman, foto berwarna yang
tahan lama, dan pondasi analisa rangka kaku dalam struktur jembatan. Berkat itu semua, Maxwell dianggap
sebagai ilmuwan abad 19 yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisika abad 20.

5. Wilhelm Röntgen (1845-1923)


Dari nama Röntgen tentu kamu sudah bisa menebak apa yang ia temukan. Insinyur mesin sekaligus fisikawan
ini adalah orang pertama yang menemukan sinar X, yang kini digunakan dunia kedokteran untuk merontgen
pasien.

Nama sinar X berasal dari variabel ‘X’ dalam matematika yang merujuk pada sesuatu yang tidak diketahui.
Orang pertama yang menjajal sinar X adalah istrinya sendiri, Anna Bertha. Anna begitu terkejut ketika
pertama kali melihat hasil rontgennya. Ia bahkan berseru: “aku seperti melihat kematianku sendiri.”

Berkat penemuan sinar X, Röntgen menjadi ilmuwan Jerman pertama yang berhasil meraih hadiah Nobel di
bidang fisika pada tahun 1901. Ia juga dianugerahi sejumlah penghargaan prestisius lainnya, seperti Elliott
Cresson Medal dan Rumford Medal.

Hal yang paling menarik dari Röntgen yaitu ia tidak pernah mematenkan temuannya ini. Alasanya karena agar
sinar X dapat digunakan untuk kepentingan umat manusia. Apa yang dilakukannya mirip dengan Pierre dan
Marie Curie yang menemukan radium.

Selain itu, Röntgen tidak pernah menyelesaikan sekolah formalnya. Ia dikeluarkan dari sekolah menengah atas
Ultrecht Technical School karena leluconnya yang tidak bisa diterima.

Terlepas dari pendidikannya, jasa-jasa Wilhelm Röntgen sangat bermanfaat bagi umat manusia. Oleh karena
itu, International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) mengabadikan namanya sebagai unsur
kimia ke 111, roentgenium (Rg).

6. Marie Curie (1867-1934)

Nama lengkapnya adalah Maria Skłodowska-Curie. Dia adalah seorang perintis radiologi dan salah satu ilmuwan
wanita paling berpengaruh. Prestasinya di bidang radiologi yaitu penemuan unsur radium(bersama suaminya
dan Henri Becquerel), polonium, serta teknik mengisolasi isotop.

Penemuan-penemuan tersebut mengantarkan Curie menjadi satu-satunya ilmuwan wanita yang berhasil
memenangkan dua Hadiah Nobel. Nobel pertama yaitu di bidang Fisika pada 1903, dan Nobel selanjutnya di
bidang Kimia pada tahun 1911.

Sayangnya hidup Curie berakhir tragis. Ia meninggal pada tahun 1934 akibat penyakit leukimia. Di mana
penyakit ini muncul akibat seringnya Curie terpapar zat radioaktif yang notabene adalah penemuannya
sendiri.

Hal yang patut dikenang dari sosok ilmuwan wanita ini yaitu keputusannya untuk tidak pernah mematenkan
temuannya. Dalam pandangannya, sebuah penemuan itu harus bebas dari motif ekonomi sehingga dapat
digunakan untuk kepentingan seluruh umat manusia.
7. J. J. Thomson (1856-1940)

Joseph John Thomson adalah orang pertama yang menemukan partikel subatom (partikel yang ukurannya
lebih kecil dari atom). Mulanya partikel tersebut ia namakan corpucles, namun seiring waktu orang-orang
menyebutnya dengan nama elektron.

Dia juga berhasil mengungkap kemampuan gas dalam menghantarkan listrik. Penemuan ini mengantarkan
Thomson meraih Nobel Fisika tahun 1906.

Namun kontribusi terbesar J.J Thomson terhadap perkembangan sains bukanlah penemuan-penemuan
tersebut, melainkan keberhasilannya membimbing para muridnya. Terbukti dari sejumlah mantan asisten
risetnya yang berhasil meraih Nobel Fisika dan Kimia.

8. Ernest Rutherford (1871-1937)

Mantan murid J.J. Thompson ini dijuluki sebagai bapak fisika nuklir. Julukan itu didapatkan setelah
mengenalkan ia mengenalkan konsep half life radioaktif. Konsep ini menjabarkan waktu yang dibutuhkan
sebuah atom untuk meluruh menjadi setengah dari jumlah awalnya.
Half life juga membuktikan jika radioaktif melibatkan perubahan unsur kimia, dari satu unsur ke unsur
lainnya. Tidak hanya itu, ia juga membagi unsur radiasi menjadi dua yaitu alpha dan beta. Atas pencapaiannya
yang luar biasa, Rutherford dihadiahi Nobel Kimia pada tahun 1908.

Setelah menyabet Nobel, nama Rutherford kian melambung berkat sejumlah karyanya, seperti teori mengenai
muatan atom yang terkonsentrasi di nukleus, dan berhasil membelah atom di dalam laboratorium yang
kemudian diberi nama proton.

Rutherford meninggal pada tahun 1937 karena komplikasi hernia. Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, ia
dikebumikan tak jauh dari makam Sir Isaac Newton di Westminster Abbey, dan namanya dijadikan elemen
kimia ke 104, rutherfordium.

9. Max Planck (1858-1947)

Max Karl Ernst Ludwig Planck adalah ilmuwan fisika teoritis asal Jerman. Namanya melambung berkat
gagasannya mengenai teori kuantum yang mengubah pemahaman manusia terhadap proses atom dan
subatomik.

Ia juga berhasil menemukan konstanta dasar yang dikenal sebagai konstanta Planck, dan hukum radiasi panas
yang menjadi cikal bakal landasan teori kuantum bekerjasama dengan Niels Bohr dan Albert Einstein.

Saat Nazi naik ke tampuk kekuasaan, Planck sempat mencoba melobi Adolf Hitler agar mengampuni para
ilmuwan Yahudi. Sayangnya usaha ini tidak membuahkan hasil, dan para ilmuwan memutuskan untuk
beremigrasi ke luar negeri.
10. Albert Einstein (1879-1955)

Einstein adalah fisikawan paling berpengaruh di abad ke 20. Nama dan wajahnya begitu dikenal orang,
melebihi para tokoh fisika lainnya. Bahkan ia disebut-sebut sebagai orang paling cerdas di dunia ini.

Namun siapa yang pernah menyangka jika Einstein adalah seorang penyandang disabilitas. Bahkan dia sempat
dicap bodoh dan dikeluarkan dari sekolah. Tapi itu bukan halangan bagi dirinya untuk mempelajari alam
semesta.

Penemuan terbesarnya yaitu teori relativitas umum. Teori ini adalah sumbangan yang sangat berarti terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan. Berkat relativitas, para ilmuwan hari ini dapat memahami lubang hitam dengan
lebih baik, dan kita dapat menikmati GPS (global positioning system) yang akurat.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya kepada umat manusia, nama Eisntein diabadikan menjadi satuan
fotokimia, unsur kimia bernama einstenum, dan asteroid dengan nama 2001 Einstein.

Anda mungkin juga menyukai