ALBERT EINSTEIN
Einstein, si jenius ini lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm,
Jerman. Sebagai ilmuwan besar di abad ke 20, ia menemukan
banyak temuan. Satu di antaranya yang paling tersohor adalah teori
relativitas. Teori ini menjelaskan jika suatu benda yang bermassa
M diberi kecepatan cahaya pangkat dua maka akan dapat
menghasilkan energi yang begitu besar. Temuannya yang satu ini
membuat namanya terkenal dan ia pun diganjar dengan beberapa
penghargaan nobel.
GALLILEO GALLILEI
Gallileo Gallilei, Lahir di Pisa, Italia, pada tanggal 15 Februari 1564. Ia adalah seorang astronom dan
fisikawan. Ia dikatakan sebagai seorang astronom karena sumbangsihnya dalam bidang astronomi,
yaitu penyempurnaan teleskop. Awalnya, alat yang berfungsi sebagai pelihat benda – benda angkasa
ini dibuat oleh ilmuwan asal Belanda. Lalu ia menyempurnakanya dari 3 kali pembesaran menjadi 32
kali pembesaran. Berkat penyempurnaan inilah, ia menjadi orang pertama yang melihat bintik
matahari.
ISAAC NEWTON
Jika kita melempar sebuah apel ke atas langit, pastilah apel itu akan
kembali jatuh ke bumi. Kira – kira itu adalah dasar teori gaya gravitasi
yang ditemukan oleh Isaac Newton. Berawal dari rasa
keingintahuannya mengapa apel di pekarangan rumahnya bisa jatuh
dari pohon. Ia pun melanjutkannya dengan sebuah penelitian. Newton
berfikir bahwa ada sebuah gaya yang membuatnya jatuh kembali ke
bumi. Alhasil, pada tahun 1687 ia menggunakan kata gravitas atau
gravitasi yang artinya adalah berat sebagai penamaan dari gaya
tersebut.
JAMES WATT
James Watt adalah seorang ilmuan asal Inggris yang menyempurnakan
mesin uap. Awalnya ia hanya melihat bahwa mesin uap yang sebelumnya
bekerja sangat tidak praktis dan inefisien. Lalu ia melakukan beberapa
percobaan dan penelitian. Hasilnya, Watt mampu membuat mesin uap
yang efisien dan praktis. Hal itupun mampu membuat kerja petani
menjadi lebih cepat. James Watt bisa dikatakan sebagai salah satu perubah
dunia, sebab tanpa ia sadari hasil temuannya tersebut telah mendorong
terjadinya revolusi industri.
Alfred Nobel, p
Amedeo Avogadro
Dmitri Mendeleev
Kamu pasti tahu apa itu tabel periodik. Tapi, tahukah kamu
siapa penemunya? Ia adalah Dmitri Mendeleev, pria kelahiran
Tobolsk, 8 Februari 1834. Bagaimana sejarah penciptaannya?
"Saya melihat dalam mimpi, sebuah meja, di mana semua
elemen berada pada tempatnya sesuai kebutuhan. Terbangun,
saya segera menuliskannya di selembar kertas," ujar Dmitri
Mendeleev, dikutip dari Khan Academy. Ia langsung
menggambar tabel dan menyusun kartu-kartu data atom.
Unsur-unsur dalam urutan peningkatan massa atom memiliki
sifat berulang. Karena sifat-sifatnya berulang secara teratur,
sistem itu disebut sebagai tabel periodik.
Jeniusnya lagi, ia menggunakan pola dalam tabelnya untuk memprediksi sifat-sifat elemen yang
pasti ada tapi belum ditemukan. Ia meninggalkan ruang kosong di bagannya untuk mewakili
elemen yang belum diketahui tersebut. Dalam waktu 15 tahun, elemen yang "hilang" ditemukan.
Dmitri Mendeleev sengaja menyisakan ruang untuk masing-masing elemen dengan memprediksi
massa atom serta sifat kimianya. Berkat prediksi yang akurat, tabel periodik pun diterima oleh
khalayak luas.
Alfred Nobel
Siapa yang tidak kenal Alfred Nobel? Ia dikaitkan dengan Nobel
Prize, penghargaan atas kesempurnaan dalam bidang sains,
sastra, dan ekonomi. Kontribusinya yang paling dikenal adalah
penemuan dinamit. Tujuan awal dinamit diciptakan adalah untuk
keperluan konstruksi yang berkaitan dengan industri, jalan raya,
dan kanal. Namun, seperti yang kita ketahui, dinamit
disalahgunakan untuk perang. Di tahun-tahun terakhir
kehidupannya, ia merasa bersalah karena menciptakan salah satu
zat kimia paling merusak di dunia. Pada 27 November 1895 di
Paris, ia menandatangani surat wasiat terakhirnya. Isinya adalah
membagi sebagian besar kekayaannya sebagai hadiah untuk orang
yang memberikan manfaat terbesar bagi manusia, spesifiknya
dalam bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan
perdamaian.
Dorothy Hodgkin