Anda di halaman 1dari 18

Jhon Dalton (1766 1844)

John Dalton (6 September 1766 - 27 Juli 1844) adalah seorang Inggris ahli
kimia, ahli meteorologi dan fisikawan. Dia terkenal karena karya rintisannya dalam
pengembangan teori atom modern, dan penelitian dalam buta warna (kadang-kadang
disebut sebagai Daltonisme, untuk menghormatinya).
Kehidupan awal
John Dalton dilahirkan dalam sebuah keluarga Quaker di Eaglesfield, dekat
Cockermouth, Cumberland, Inggris. Pada musim semi tahun 1793, ia pindah ke
Manchester. Melalui John Gough, seorang filsuf buta dan polymath, Dalton belajar
pengetahuan ilmiah, Dalton diangkat menjadi guru matematika dan filsafat alam di
"New College" di Manchester sampai tahun 1800, ketika memburuknya situasi
keuangan di perguruan tinggi itu Dalton untuk mengundurkan diri jabatannya dan
memulai karir baru di Manchester sebagai tutor pribadi untuk matematika dan
filsafat alam.
Kehidupan awal Dalton sangat dipengaruhi oleh Eaglesfield Quaker terkemuka
bernama Elihu Robinson, seorang ahli meteorologi. Dalton juga menjadi penulis di
beberapa koran harian, dan pada tahun 1787 ia mulai menyimpan buku harian
meteorologi, selama 57 tahun ia berhasil menulias lebih dari 200.000 pengamatan.
Publikasi pertama Dalton adalah Pengamatan Meteorologi dan Essay (1793), yang
berisi benih-benih beberapa penemuan di kemudian hari. Namun, terlepas dari
keaslian pengobatannya, sedikit perhatian diberikan kepada mereka oleh para sarjana
lainnya. Sebuah karya kedua oleh Dalton, Elements of English Grammar, diterbitkan
pada tahun 1801.
Buta Warna
Pada 1794, tak lama setelah kedatangannya di Manchester, Dalton terpilih
menjadi anggota dari Sastra Manchester dan Philosophical Society, beberapa minggu
kemudian ia menulis tentang "fakta-fakta Luar Biasa yang berkaitan dengan visi
warna ", di mana ia mendalilkan bahwa kekurangan dalam persepsi warna
disebabkan oleh perubahan warna medium cair dari bola mata. Bahkan, kekurangan
persepsi warna pada beberapa orang tidak pernah dijelaskan secara resmi terungkap
sampai Dalton menulis tentang dirinya sendiri. Dalton dan saudaranya buta warna, ia
mengakui bahwa kondisi ini turun-temurun.
Teori atom
John Dalton menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi
lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa identik, dan
senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang
tetap.
5 Teori Atom Dalton:
1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak
dapat dibagi kembali(disebut atom). Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat
diciptakan,dihancurkan atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu
memiliki sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda
pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa
Walau di kemudian hari terbukti ada 2 di antara 5 teorinya yang perlu ditinjau
kembali, ia tetap dianggap sebagai bapak pencetus teori atom modern, terlebih lagi
karena teorinya tersebut mampu menerangkan Hukum kekekalan massa Lavoisier
dan Hukum perbandingan tetap Proust.
Kehidupan publik dan pribadi
Sebelum ia mengemukakan teori atom, ia sudah mencapai reputasi ilmiah yang
cukup. Pada tahun 1803, ia terpilih untuk memberikan kursus kuliah tentang filsafat
alam di Royal Institution di London, di sana ia menyampaikan kursus lain di 1809-
1810. Namun, beberapa saksi melaporkan bahwa ia kekurangan kualitas yang
membuat seorang dosen yang menarik, menjadi keras dan tidak jelas dalam suara,
tidak efektif dalam pengobatan subjek, dan luar biasa ingin dalam bahasa dan
kekuatan ilustrasi.
Dalton tidak pernah menikah dan hanya memiliki beberapa teman dekat, ia
hidup sebagai Quaker sederhana.
Dia tinggal selama lebih dari seperempat abad dengan temannya Rev W. Johns
(1771-1845), di George Street, Manchester tempat ia sehari-hari bekerja di
laboratorium, ia sempat melakukan kunjungan tahunan ke Lake District dan sesekali
kunjungan ke London. Pada tahun 1822 ia mengadakan kunjungan singkat ke Paris,
di sana dia bertemu banyak ilmuwan. Dia menghadiri beberapa pertemuan dari
Asosiasi Inggris di York Oxford, Dublin dan Bristol .
Kematian dan warisan
Pada tahun 1837 dan 1838 Dalton menderita stroke ringan, namun ia tetap
mampu melakukan eksperimen.Pada tanggal 27 Juli, di Manchester, Dalton jatuh
dari tempat tidurnya dan ditemukan tidak bernyawa. Dia dimakamkan di Manchester
di pemakaman Ardwick. Pemakaman ini sekarang menjadi lapangan bermain.
Untuk menghormati karya Dalton, banyak ahli kimia dan ahli biokimia
menggunakan (belum resmi) Unit dalton (disingkat Da) untuk menunjukkan satu
satuan massa atom, atau 1/12 berat atom netral karbon-12 . Ada jalan John Dalton
yang menghubungkan Deansgate dan Albert Square di pusat Manchester.Selain itu
banyak nama bangunan di universitas menggunakan nama Dalton.
Amadeo Avogadro(1776 1856)
Amedeo Avogadro (1776-1856) bergelar Count, gelar kebangsawanan yang
cukup tinggi. Ia dilahirkan di Turin, Italia. Sudah menjadi tradisi dalam keluarganya
bahwa setiap anggota harus menjadi ahli hukum. Karenanya, walaupun
sesungguhnya lebih tertarik pada ilmu fisika, ia juga belajar ilmu hukum dan lulus
pada tahun 1796, serta bekerja sebagai pengacara untuk waktu yang lama.
Penelitian di bidang fisika dilakukan secara sungguh-sungguh pada tahun
1800 dan kemudian menjadi guru besar fisika di Vercelly pada tahun 1809. Di sana
juga ia kemudian menampilkan hipotesisnya yang terkenal tentang isi gas sempurna.
Pada tahun 1820 sampai 1850 ia menjadi kepala bagian fisika di Universitas Turin
dan banyak mengadakan penyelidikan tentang sifat listrik berbagai zat. Ia juga
meneliti adanya pemuaian akibat panas serta berbagai jenis perambatan panas.
Dari karya-karya Avogadro yang diterbitkan, yang paling penting adalah buku
teks ilmu fisika berjumlah empat jilid dengan judul Fisika Deicorpi Panderabili yang
terbit antara tahun 1837-1841.
Keterkenalan Avogadro terletak pada dalil yang dikemukakannya bahwa gas
apa saja yang mempunyai isi, temperatur, dan tekanan sama akan memiliki jumlah
molekul yang sama pula. Hipotesis itu diterbitkan pada tahun 1811 di Journal de
Physique, Prancis, tak lama setelah Gay Lussac mengemukakan penemuannya bahwa
isi dari beberapa gas yang dicampur berbanding lurus dengan isi masing-masing gas
serta isi gas gabungan.
Berdasarkan hipotesis Avogadro dan hukum Gay Lussac itulah, rumus molekul
serta berat atom gas-gas bisa ditentukan melalui percobaan. Akan tetapi, hipotesis
yang diajukan Avogadro tak banyak menarik perhatian orang karena kurang
didukung oleh bukti-bukti percobaan.
Selain mengemukakan dalil di atas, Avogadro juga menyatakan bahwa gas-gas
sederhana, misalnya hidrogen dan oksigen, bisa berbentuk molekul-molekul yang
hanya terdiri atas dua atom dan bukannya satu. Pernyataan tersebut bertentangan
dengan teori atom tak terpisahkan dari John Dalton. Walaupun demikian, Avogadro
terus saja menerbitkan baik hasil penyelidikannya tentang hal itu maupun hasil riset
kimia lainnya.
Pembuktian hipotesis Avogadro baru terjadi setelah kematiannya yaitu ketika
Stanislao Cannizzaro pada tahun 1860 menampilkan sistem berat atom yang
dihitungnya berdasarkan hipotesis Avogadro. Sejak saat itulah hipotesis Avogadro
diterima tanpa ragu lagi dan pemikirannya tentang sifat molekul gas sederhana
ternyata juga benar.
Hipotesis Avogadro menimbulkan konsep massa gram molekul (massa suatu
zat yang sama dengan massa molekulnya dinyatakan dalam gram) dan konsep
bilangan Avogadro yang merupakan bilangan jumlah molekul yang dikandung oleh
berat gram molekul suatu zat. Bilangan Avogadra itu biasanya disebut L dan belum
bisa ditentukan secara tepat sampai tahun 1941 saat R.T Birge menghitung dan
menyatakan bahwa angka itu adalah 6,02486 x 10
23
.
Karena isi dari molekul-molekul itu sendiri, hipotesis Avogadro tidak mutlak
berlaku bagi gas-gas nyata. Akan tetapi, perbedaannya sangat kecil, kecuali jika
tekanannya tinggi.
Humphry Davy (1778 1829)
Sir Humphry Davy adalah seorang ahli kimia asal Inggris. Dia lahir pada
tangga 17 Desember tahun 1778 di Penzance, Cornwall, Inggris, dan meninggal di
Geneva saat 29 Mei 1829. Saat tahun 1794 yang mana ayahnya meninggal, sebagai
anak tertua dia bertanggung jawab dengan cara magang d sebuah apotek di wilayah
Penzance dan mulai mempersiapkan kariernya di bidang kedokteran.
Awal kariernya dimulai ketika dia menjadi guru besar Royal Institute di London
(salah satu muridnya yang terkenal adalah Faraday), dan menemukan banyak unsur
kimia antara tahun 1802-1813. Selain itu, dia juga menemukan senyawa-senyawa. Di
tahun 1807, dia berhasil memisahkan antara unsur kalium dengan narium. Dilanjut
pada tahun berikutnya, yakni 1808, dia mampu memisahkan antara kaluum,
strontium, dan barium melalui elektrolisa pada elektroda air raksa. Dia jugalah yang
menemukan lampu Davy yang aman digunakan untuk pertambangan. Tahun 1820,
Humphry Day diangkat menjadi presiden Royal Society Humphry merupakan salah
satu eksponen (orang yang menjabarkan) terbesar dalam bidang metode ilmiah.
James Prescott Joule(1818 1889)
James adalah putra kedua dari lima bersaudara. Ia berasal dari keluarga kaya.
Ayahnya, Benjamin Joule, adalah seorang pengusaha yang mempunyai pabrik
pembuatan bir. Walaupun berasal dari keluarga kaya, namun James tidak bisa
bersekolah seperti anak-anak umumnya. James kecil menderita penyakit kelainan
tulang belakang, yang membuatnya harus banyak beristirahat di rumah. Karena
tidak bisa bersekolah, maka sang ayah pun mencarikan guru privat untuk mengajari
James di rumah. Karena kondisi kesehatannya buruk, James tumbuh menjadi
seorang yang pendiam dan pemalu.
Sebagai anak pengusaha kaya, James boleh dikatakan dapat melakukan
apapun. Ia bebas membaca berbagai macam buku yang disukainya. James sangat
tertarik pada listrik. Ia kerap kali melakukan percobaan seram dengan mengalirkan
aliran arus listrik kecil ke tubuh pelayan-pelayannya.
Melihat James begitu menyukai sains, maka pada usia 16 tahun, ayahnya
mengirim James ke Universitas Manchester. Di sana ia mengikuti beberapa pelatihan
sains yang diajarkan oleh John Dalton. Sekembalinya dari pelatihan sains, ayah
James membangun laboratorium itu pribadi di ruang bawah tanah bagi putranya. Di
laboratorium itu, James melakukan berbagai eksperimen untuk menemukan
hubungan antara energi panas dan listrik.
Pada tahun 1840, James menerbitkan sebuah karya ilmiah tentang panas yang
dihasilkan oleh arus listrik. Lalu pada tahun 1843, ia menerbitkan kelanjutan karya
ilmiahnya tentang bagaimana mengubah kerja menjadi panas. Ia melakukan
eksperimen menggunakan roda berpedal. Akhirnya dari situ James merumuskan
konsep fisika mengenai kesetaraan energi mekanik dan energi panas.
Empat tahun kemudian, ia berhasil merumuskan hukum kekekalan energi,
yang merupakan hukum pertama dari hukum termodinamika. Hukum itu
menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tapi dapat
berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Pada tahun 1847 James bertemu dengan Lord Kelvin atau William Thomson, di
acara diskusi sains. Lord Kelvin tertarik dengan penemuan-penemuan James dan
karya-karya ilmiah yang pernah dipublikasikan. Ia pun mengajak James untuk
bekerja sama. Dari kerja samanya, maka lahirlah suatu konsep fisika yang disebut
Efek Joule-Thomson. Efek Joule-Thomson lalu berkembang menjadi ilmu yang
memelajari tentang sifat materi pada suhu sangat rendah. Ilmu itu disebut Kriogenik.
Jhon Tyndall(1820 1893)
John Tyndall (1820-1893) adalah salah satu ilmuwan paling berpengaruh
paruh kedua abad kesembilan belas. Penerus Anglo-Irlandia untuk Humphry Davy
dan Michael Faraday sebagai Profesor Filsafat Alam di Royal Institution (1853-1887),
Tyndall adalah seorang anggota terkemuka dari London elit ilmiah dan sosial.
Lecturing gaya flamboyan, diasah dengan mengajar sains di sekolah menengah
swasta, membuatnya menjadi sangat dicari pembicara publik baik di Inggris dan luar
negeri. Dia memiliki kepribadian yang Promethean: sebagai seorang pemuda ia
dipecat sebagai surveyor pemerintah karena ia memimpin kampanye memalukan
untuk mengungkapkan korupsi di tingkat tertinggi; segera setelah itu ia memutuskan
untuk belajar untuk PhD di bawah Robert Bunsen di Marburg meskipun tidak tahu
apapun Jerman. Dengan biologi TH Huxley, filsuf Herbert Spencer, ahli botani JD
Hooker, dan lima orang lainnya, Tyndall adalah bagian dari "X-Club", sebuah
kelompok yang dibentuk pada tahun 1864 yang berusaha untuk mengarahkan
jalannya sains Inggris dan yang secara aktif melobi untuk meningkatkan dukungan
pemerintah .
Tyndall yang mungkin paling terkenal untuk alasan bahwa hanya penjelasan
naturalistik harus mencari dalam ilmu pengetahuan, dan bahwa penjelasan teistik
karena itu tidak memiliki peran untuk bermain. Ini adalah bagian dari upaya yang
lebih besar untuk 'professional' ilmu - dengan menciptakan sebuah dunia di mana
tidak akan ada lagi imam-ilmuwan dengan kesetiaan ganda canggung. Dengan
sesama X-Clubbers dan intelektual lainnya ia membela Darwin dan menyerang
berbagai kritikus naturalisme ilmiah. Dalam lapisan ini dia yang paling sering diingat
untuk Alamat Presiden kepada Asosiasi Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan di
Rapat 1874 Belfast. Dalam terkenal "Belfast Alamat" ia tidak hanya memuji karya
Darwin tapi lebih lanjut menyatakan bahwa para ilmuwan "akan merebut dari teologi,
seluruh domain dari teori kosmologi," dan bahwa skema jelas saingan sains harus
"tunduk kepada kontrol." Tersinggung lawan Kristen menjawab dalam pamflet dan
artikel jurnal dalam kontroversi menyaingi perselisihan sebelumnya atas Origin of
Species. Dengan membuat korespondensi Tyndall lebih mudah diakses kami berharap
untuk menjelaskan lebih lanjut tentang munculnya naturalisme evolusi,
pertumbuhan otoritas budaya sains, dan munculnya pembagian dirasakan antara
"Science" dan "Agama."
Tyndall bukan hanya juru bicara ilmu, namun - ia juga banyak menyumbang
pengetahuan ilmiah, penerbitan sekitar 180 artikel ilmiah selama hidupnya. Pada
awal karirnya ia menjadi terpesona dengan proses serupa yang terlibat dalam bidang
pembelahan batu tulis dan dalam struktur berurat gletser. Studi Tyndall murah dari
proses ini dimulai pada pertengahan tahun 1850-an, menghabiskan musim panas di
Pegunungan Alpen Swiss dan musim dingin di Royal Institution mempelajari sifat es.
Dengan menggabungkan pekerjaan lapangan dan pekerjaan laboratorium dengan
termodinamika, Tyndall membawa penelitiannya pada gletser menjadi perhatian
komunitas ilmiah Eropa. Dia kemudian mempelajari kondisi yang menghasilkan
gletser, memimpin dia untuk topik panas radiasi, terutama bagaimana gas menyerap
radiasi matahari. Sepanjang tahun 1860-an studi tentang gas atmosfer melanjutkan,
dan ia menjadi salah satu ilmuwan pertama yang mengakui efek rumah kaca alami
bumi dan bagaimana berbagai gas mempengaruhi itu (maka Inggris Tyndall Pusat
Penelitian Perubahan Iklim). Karya ini menyarankan jalan penelitian yang
menjanjikan lainnya: peran mikroba dalam fermentasi dan hamburan cahaya oleh
partikel atmosfer, yang masing-masing menyebabkan metode baru sterilisasi
("Tyndallization") dan, antara lain, penjelasan mengapa langit biru. 1869 adalah
mirabilis annus nya, melihat dia menjadi anggota Metafisik Masyarakat dan diakui
oleh rekan-rekannya dengan menerima Royal Society Rumford Medal.
John Tyndall gabungan penelitian gletser dengan gunung, di mana ia menjadi
ahli. Dia nyaris menjadi orang pertama yang mencapai puncak Matterhorn (dia adalah
ketiga), dan membuat banyak tanjakan sulit lainnya di seluruh Alpen.
Mountaineering memperoleh status olahraga sebagian karena narasi populer,
termasuk Glaciers nya Alpen (1860) dan Jam Latihan di Pegunungan Alpen (1871).
Memang ini akun mendaki gunung muncul bersama sains bekerja ia menulis untuk
audiens non-spesialis, seperti Heat Dianggap sebagai Mode Motion (1863), Pada Suara
(1867), Penelitian mengenai diamagnetisme dan Magne-Crystallic Action (1870), dan
Fragmen Ilmu untuk Rakyat Ilmiah (1871). Tyndall gunung dan karya ilmiah yang
erat, dan korespondensi yang lebih baik akan menjelaskan skala hubungan ini.
Meskipun ketenaran besar dan kehidupan yang menarik Tyndall tidak juga
dikenal sebagai lainnya X-Clubbers. Hal ini sebagian karena sifat mengerikan
kematiannya pada tahun 1893 dan peristiwa berikutnya. Diganggu oleh Insomnia
sejak usia pertengahan, Tyndall diracun oleh istrinya Louisa ketika dia sengaja
memberinya overdosis obat tidur. Saat ia dan para dokter menghadiri tergesa-gesa
mencari cara untuk melawan chloral tersebut, Tyndall diduga mengatakan "Louisa,
Anda telah membunuh John tercinta Anda", kemudian mati. Ini hanya lebih lanjut
melanda hati nurani Louisa, yang ia mencoba untuk salep dengan membayangkan
Hidup besar dan Surat untuk suaminya meninggal. Dia mendedikasikan sisa
hidupnya untuk usaha ini tapi kesulitan mendelegasikan tugas pada proyek besar
seperti itu, dan sehingga tidak ada pekerjaan tersebut telah muncul pada saat
kematiannya sekitar 47 tahun kemudian. Ketika biografi Tyndall definitif diterbitkan
oleh AS Eve dan C.H. Creasy pada tahun 1945, ia bertemu dengan menguap sebagai
beberapa anggota dari generasinya tetap dan orang-orang muda bereaksi terhadap
peringatan seperti terkemuka Victoria. Namun banyak korespondensi dan manuskrip
bertahan hidup, menyediakan sumber daya yang menarik tidak hanya bagi mereka
yang tertarik dalam hidup dan kepribadian Tyndall, tapi bagi orang-orang
mempelajari perubahan hubungan antara ilmu pengetahuan abad kesembilan belas
dan masyarakat.
Friedrich August Kekul(1829 1896)
Kimiawan Jerman yang menemukan struktur benzena. Dia juga bekerja pada
struktur senyawa organik lainnya dan pada konsep valensi.
Pada awal abad ke-19, kimia organik dan anorganik yang dianggap sebagai dua
ilmu hampir tidak berhubungan. Ia berpikir bahwa beberapa "prinsip penting"
prihatin dalam pembentukan rumit (organik) zat yang ditemukan pada hewan dan
tumbuhan. Dan bahkan setelah dua senyawa organik (etanol dan urea) telah
disiapkan secara artifisial dari non-hidup (anorganik) materi, ide-ide lama yang
lambat untuk mati.
Pada pertengahan abad ini cukup banyak bahan organik telah diisolasi dan
upaya telah dilakukan untuk menemukan komposisi kimia dari banyak dari mereka.
Pada ahli kimia pertama yang puas ketika mereka telah menemukan proporsi berat
dari berbagai elemen dalam suatu senyawa. Kemudian mereka mencoba untuk
bekerja di luar jumlah atom dari berbagai elemen hadir dalam setiap molekul. Seperti
masih ada beberapa ketidakpastian atas berat atom (lihat massa atom relatif) dari
bahkan elemen umum, beberapa rumus yang berbeda sering ada untuk senyawa yang
sama. Pada tahun 1861 tercatat 19 Kekul formula untuk asam asetat.
Friedrich August Kekul lahir di Darmstadt di Jerman. Pada 1847 ia masuk
Universitas Guissen untuk belajar arsitektur, tetapi di bawah pengaruh Justus von
Liebig, lain asli Darmstadt, Kekul mengalihkan perhatian ke kimia. Setelah belajar di
Paris di bawah Jean Baptiste Dumas, ia menjadi profesor kimia di Ghent tahun 1858
dan di Bonn pada tahun 1865.
Pada saat ini ide valensi (atau valensi) adalah dalam masa pertumbuhan, tapi
Kekul (independen dan pada saat yang sama dengan Archibald Scott Couper (1831-
1892)) berhasil membuktikan karbon yang memiliki valensi empat. Salah satu atom
karbon menggabungkan dengan empat atom dari elemen monovalen seperti hidrogen
(seperti metana) atau dua atom atom divalen seperti oksigen (seperti karbon dioksida).
Kekul juga menjelaskan formula etena (C2H4) dan senyawa serupa. Dia
menunjukkan bahwa jika obligasi valensi ganda memegang dua atom karbon pada
eten bersama-sama, sifat empat-valent karbon yang diawetkan.
Juga pentingnya besar adalah penemuan Kekul dari rumus cincin benzena
(C6H6). Untuk beberapa waktu ia bingung memikirkan strukturnya. Sampai saat itu
telah diasumsikan bahwa semua senyawa organik memiliki rantai terbuka atom
karbon sebagai tulang punggung. Kemudian, sambil tertidur di ruang kerjanya,
Kekul memiliki visi rantai atom karbon memutar dan melengkung seperti ular; tiba-
tiba salah satu mencengkeram ekornya sendiri untuk membuat cincin tertutup. Hal
ini menunjukkan bahwa atom karbon tidak perlu diatur dalam rantai terbuka.
Bahkan, struktur cincin benzena menyumbang beberapa sifat-sifatnya.
Sir William Crookes(1829 1919)
William Crookes adalah ahli fisika dan kimia Inggris, penemu talium (1861),
radio meter (1875), tabung Crookes (1875) dan spintariskop (1903). Ia lahir di London
pada tanggal 17 Juni 1832 dan meninggal di London juga pada tanggal 4 April 1919
pada umur 87 tahun. Ayahnya tukang jahit miskin tapi kemudian jadi kaya-raya
karena jual beli tanah. Pada umur 16 tahun ia masuk Royal College jurusan kimia di
bawah asuhan August William von Hofmann. Kuliahnya selesai ketika ia berumur 19
tahun.Kemudian ia bekerja diberbagai tempat
Pada umur 22 tahun ia jadi pengawas departemen meteorology di
Labolatorium Radcliffe, Oxford. Tahun berikutnya ia mendapat kedudukan di College
of Science di Chester, Chesfire. Setelah ayahnya meninggal, ia mendapat warisan
seharga jutaan rupiah. Minatnya pada ilmu makin besar. Mula-mula ia tertarik pada
seni fotografi. Kemudian ia tertarik pada media massa ilmiah. Pada tahun 1856 ia
mendirikan labolatorium pribadi dan sejak itu ia sibuk mengadakan riset. Pada tahun
1857 ia jadi editor Journal milik London Photographic Society. Dua tahun kemudian
ia mendirikan majalah Berita Kimia.
Crookes sangat tertarik pada penemuan Kirchhoff, ahli fisika Jerman. Pada
tahun 1847 Kirchhoff bersama Bunsen menemukan analisis spectrum. Mereka
menunjukkan bahwa tiap unsur memancarkan cahaya bila bila dipanaskan hingga
berpijar. Bila di uraikan dengan prima, cahaya itu akan berubah jadi garis-garis
cemerlang. Tiap unsur menghasilkan pola garis cahaya tertentu. Pada tahun 1861
ketika Crookes sedang mempelajari senyawa yang mengandung selenium, tiba-tiba ia
melihat garis hijau indah pada spektrumnya. Garis semacam itu tak terdapat pada
unsur lain. Hal ini berarti ia menemukan unsur baru yang ia berinama talium,
perkataan Yunani yang artinya ranting hijau.
Pada tahun 1875 ia membuat tabung hampa udara yang lebih baik mutunya
daripada tabung buatan Geissler. Tabung itu kemudian terkenal dengan nama tabung
Crookes. Tabung Crookes berjasa besar kepada ilmu pengetahuan. Pada tahun 1895
Roentgen mengadakan eksperimen dengan tabung Crookes dan menemukan sinar-X.
Pada tahun 1897 Thomson mengadakan eksperimen dengan tabung Crookes dan
menemukan electron.
Dmitri Mendeleyev(1834 1907)
Dmitri Mendeleev (bahasa Rusia: , Dmitriy
Ivanovich Mendeleyev) (lahir di Verkhnie Aremzyani, Kekaisaran Rusia, 8 Februari
1834 meninggal di St. Petersburg, Kekaisaran Rusia, 2 Februari 1907 pada umur 72
tahun) ialah seorang ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang menciptakan tabel
periodik berdasarkan peningkatan bilangan atom. Bilangan ini menunjukkan jumlah
proton yang terdapat dalam inti atom. Jumlah proton sama dengan jumlah elektron
yang mengelilingi atom bebas.
Ia menemukannya sewaktu menyiapkan sebuah buku pelajaran untuk
mahasiswanya. Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-unsur menurut kenaikan
massa atom, unsur dengan sifat yang mirip akan muncul dengan selang yang
berskala. Ia berhasil menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia di awal
1869.
Hal itu memberi keuntungan baginya karena di akhir tahun yang sama,
seorang kimiawan lain dari Jerman, Julius Lothar Meyer, juga berhasil menyusun
tabel yang sama, namun karena berhasil lebih dulu, Mendeleevlah yang dianggap
sebagai penemu daftar berkala.
Dalam penelitiannya, ia membuat beberapa urutan tentang unsur-unsur zat
kimia yang telah diketahui dengan menyusun seperangkat kartu, di mana setiap
kartu berisi tiap-tiap unsur dan sifat-sifat kimianya. Ia menemukan hukum periodik
ketika menyusun kartu-kartu itu, yang disusun secara berurutan menurut
peningkatan massa atomnya, dan sifat-sifatnya diulangi secara periodik. Bahkan ada
sedikit kelebihan pada tabel periodik yang disusun, yaitu adanya adanya pengakuan
tentang unsur-unsur baru yang belum diketahui pada massa ia menemukan tabel
periodik tersebut seperti galium, germanium, dan skandium. Ia menyediakan ruang
untuk unsur-unsur itu dan bahkan telah memperkirakan berapa massa atom dan
bagaimana sifat-sifat kimianya nanti.
Henri Louis Le Chatelier(1850 1936)
Henry Louis Le Chtelier adalah seseorang kimiawan Perancis yang
berpengaruh dari akhir abad ke-19 dan awal abad 20. Pada tahun 1888 ia
menerbitkan buku yang berjudul Recherches sur les Equilibre Chimiques (Penelitian
Mengenai Kesetimbangan Kimia). Dalam bukunya, ia berhasil merumuskan
hubungan antara reaksi yang terjadi pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi
atau pengaruh yang diberikan dari luar. Hubungan yang lebih dikenal dengan asas
yang diberi nama dengan namanya itulah yang lebih memopulerkan namanya, Asas
itu berbunyi bahwa "apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung
dilakukan suatu aksi, timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat
diperkecil".
Kehidupan awal
Henri Louis le Chtelier lahir pada 8 Oktober 1850 di Paris dan merupakan
anak dari seorang insinyur Perancis Louis Le Chtelier dan Louise Durand. Ayahnya
adalah seorang tokoh berpengaruh yang memainkan peran penting dalam lahirnya
industri aluminium Perancis, pengenalan proses Martin-Siemens ke industri besi dan
baja, dan munculnya transportasi kereta api. Ayah Le Chtelier yang sangat
mempengaruhi masa depan anaknya.
Le Chatelier adalah anak pertama dari enam bersaudara. Datang dari keluarga
borjuis Katolik Roma. Le Chatelier memiliki satu saudara perempuan (Marie) dan
empat saudara (Louis, Alfred, George dan Andr).
Le Chtelier menghadiri College Rollin di Paris. Pada usia 19, setelah hanya
satu tahun pengajaran di bidang teknik khusus, ia mengikuti jejak ayahnya dengan
mendaftar di cole polytechnique pada tanggal 25 Oktober 1869. Seperti semua
murid la polytechnique, di September 1870, Le Chtelier bernama letnan dua dan
kemudian mengambil bagian dalam Pengepungan Paris. Setelah keberhasilan
cemerlang dalam pendidikan teknis, dia masuk ke cole des Mines di Paris pada
tahun 1871.
Le Chtelier menikahi Genevive Nicolas. Mereka memiliki tujuh anak, empat
perempuan dan tiga anak laki-laki, lima di antaranya memasuki bidang ilmiah, dua
hilang sebelum kematian Le Chtelier.
Karir
Meskipun pelatihan sebagai seorang insinyur, dan bahkan dengan kepentingan
dalam masalah industri, Le Chtelier memilih untuk mengajar kimia daripada
mengejar karir di industri. Pada tahun 1887, ia diangkat sebagai kepala kimia umum
untuk kursus persiapan dari cole des Mines di Paris.
Ia gagal untuk mencoba mendapatkan posisi sebagai pengajar kimia di cole
polytechnique pada tahun 1884 dan pada tahun 1897 di College de France, Le
Chtelier berhasil sebagai ketua kimia anorganik. Kemudian ia mengajar di
universitas Sorbonne, di sana ia menggantikan Henri Moissan .
Di College de France, Le Chtelier mengajarkan: Fenomena pembakaran
(1898); Teori saldo kimia, pengukuran tinggi suhu dan fenomena disosiasi (1898-
1899); Sifat campuran logam (1899-1900); Paduan besi (1900-1901); Metode
umum kimia analitik (1901-1902); Hukum-hukum umum dari kimia analitik (1901-
1902); Hukum-hukum umum mekanika kimia (1903); Silica dan senyawanya (1905-
1906); Beberapa aplikasi praktis dari prinsip-prinsip dasar kimia (1906-1907); Sifat
logam dan beberapa paduan (1907).
Setelah empat kampanye gagal (1884, 1897, 1898 dan 1900), Le Chtelier
terpilih untuk Acadmie des (Academy of Science) pada tahun 1907. Ia juga terpilih
untuk Royal Swedish Academy of Sciences pada tahun 1907.
Karya ilmiah
Dalam kimia, Le Chtelier paling dikenal untuk karyanya pada prinsip
kesetimbangan kimia (prinsip Le Chtelier) dan pada berbagai kelarutan garam dalam
larutan ideal. Ia menerbitkan tidak kurang dari tiga puluh paper tentang topik ini
antara 1884 dan 1914. Hasilnya pada tahun 1885 di Acadmie des ilmu di Paris, ia
mempresentasikan kesetimbangan kimianya.
Le Chtelier juga melakukan penelitian yang luas pada metalurgi dan
merupakan salah satu pendiri surat kabar teknis "La revue de Metallurgie."
Bagian dari pekerjaan Le Chtelier yang dikhususkan untuk industri.
Misalnya, dia adalah seorang insinyur konsultan untuk sebuah perusahaan semen,
Socit des chaux et ciments Pavin de Lafarge, yang sekarang dikenal sebagai Lafarge
Cement. Pada tahun 1887 Tesis doktornya didedikasikan untuk subjek mortir:
Recherches exprimentales sur la konstitusi des mortiers Hydrauliques (Experimental
Research pada Komposisi Hydraulic Mortar).
Pada tahun 1901 Le Chatelier mencoba mengkombinasikan langsung dari dua
gas nitrogen dan hidrogen pada tekanan 200 atm dan 600 C di hadapan besi
metalik. Campuran gas dipaksa oleh kompresor udara menjadi bom Berthelot baja, di
mana mereka dan katalis besi berkurang dipanaskan oleh platinum spiral [dari 4
"Henri Le Chatelier: Publikasinya,". Seram. Abs., 16, (Oktober, 1937)].
Sebuah ledakan hebat terjadi dan hampir membunuh seorang asisten. Beberapa
waktu kemudian Le Chatelier menemukan bahwa ledakan itu disebabkan oleh adanya
udara dalam peralatan yang digunakan.
Dalam waktu kurang dari lima tahun kemudian, Haber dan Claude berhasil
memproduksi amonia dalam skala komersial. Menjelang akhir hidupnya, Le Chatelier
menulis, "Aku membiarkan penemuan sintesis amonia menyelinap melalui tangan
saya. Itu adalah kesalahan terbesar dalam karir ilmiah saya" [dari buku terakhir oleh
Henry Le Chatelier "De la Methode dans les Ilmu Expkimentales, "diterbitkan pada
tahun 1936, hal 73-76 (http://pubs.acs.org/doi/pdfplus/10.1021/ed015p289.3 )].
(Diedit oleh Aniket S Waval -. Institut Teknologi Kimia, Mumbai, India.)P
Prinsip Le Chtelier
Prinsip Le Chtelier menyatakan bahwa sistem selalu bertindak untuk
menentang perubahan kesetimbangan kimia; untuk mengembalikan keseimbangan,
sistem akan mendukung jalur kimia untuk mengurangi atau menghilangkan
gangguan untuk menstabilkan kembali kesetimbangan termodinamika.
Dengan kata lain, Jika sistem kimia pada kesetimbangan mengalami
perubahan konsentrasi, suhu atau tekanan total, kesetimbangan akan bergeser
untuk meminimalkan perubahan itu.
Hukum kualitatif ini memungkinkan seseorang untuk membayangkan
perpindahan dari kesetimbangan reaksi kimia.
Sebagai contoh:
Perubahan konsentrasi reaksi dalam kesetimbangan untuk persamaan berikut:
N 2 (g) + 3H 2 (g) 2NH 3 (g)
Jika salah satu meningkatkan tekanan reaktan (Nitrogen, N 2 dan Hidrogen, H 2)
reaksi akan cenderung bergerak ke arah produk untuk mengurangi tekanan reaksi.
Namun mempertimbangkan contoh lain: Dalam proses kontak untuk produksi
asam sulfat , tahap kedua adalah reaksi reversibel:
2SO 2 (g) + O 2 (g) 2SO 3 (g)
Reaksi maju adalah eksotermik dan reaksi reverse endotermik. Dilihat oleh prinsip Le
Chatelier jumlah yang lebih besar dari energi panas dalam sistem akan mendukung
reaksi endotermik sebaliknya, karena hal ini akan menyerap energi meningkat;dengan
kata lain kesetimbangan akan bergeser ke reaktan untuk menghilangkan stres panas
yang ditambahkan. Untuk alasan yang sama, suhu yang lebih rendah akan
mendukung reaksi eksotermis maju, dan menghasilkan lebih banyak produk. Ini
bekerja dalam kasus ini, karena kehilangan reaksi entropi menjadi kurang eksotermik
dengan meningkatnya suhu; Namun reaksi yang menjadi lebih eksotermik dengan
meningkatnya suhu tampaknya akan melanggar prinsip ini.
Keterlibatan dalam politik
Pada zaman itu lumrah bagi para ilmuwan dan insinyur dari waktu untuk
memiliki visi yang sangat ilmiah dalam bidang industri. Dalam edisi pertama La
revue de METALLURGIE, Le Chtelier menerbitkan sebuah artikel yang menjelaskan
keyakinannya pada subjek membahas teori manajemen ilmiah Frederick Winslow
Taylor. Pada tahun 1928, ia menerbitkan sebuah buku tentang taylorisme.
Le Chtelier secara politis termasuk konservatif. Namun, terlepas dari
keyakinan anti-parlemen tertentu, ia dijauhkan dari segala bentuk ekstrimis atau
gerakan radikal.
Svante Arrhenius(1859 1927)
Svante August Arrhenius berasal dari keluarga berlatar belakang petani. Dia
dilahirkan pada 19 Februari 1859 di Vik, Swedia, sebagai anak dari Svante Gustav
Arrhenius dengan Carolina Christina Thunberg. Sedari kecil Arrhenius sudah
memperlihatkan kepandaiannya. Dia belajar membaca secara otodidak di usia 3
tahun dan lulus dari sekolah sebagai murid termuda dan terpandai di kelasnya.
Kepiawaiannya akan matematika, khususnya perhitungan aritmatika, dipicu
karena sering melihat ayahnya, yang seorang ahli survei tanah, melakukan
penjumlahan bilangan di buku catatannya. Kelak, Arrhenius senang menggunakan
data dalam jumlah banyak untuk menemukan relasi matematis dan berbagai hukum.
Ketika menetap di Uppsala, di usia 8 tahun Arrhenius masuk di sekolah
katedral dan langsung menempati kelas 5. Arrhenius terbukti sangat menyukai
pelajaran matematika dan fisika. Tahun 1876 ia kuliah di Universitas Uppsala guna
mempelajari matematika, fisika, dan kimia. Pelajaran fisika di kampusnya itu tidak
memuaskannya, dan membuatnya pindah ke Physical Institute of the Swedish
Academy of Sciences di Stockholm pada tahun 1881. Di kampus barunya itu dia
dibimbing Prof. E. Edlund, seorang fisikawan.
Disosiasi elektrolitik
Setelah di Stockholm, pada mulanya Arrhenius membantu Edlund melakukan
pengukuran gaya elektromotif pada buangan nyala motor. Tapi, tak lama kemudian
dia pun melakukan penelitian yang lebih sesuai dengan seleranya sendiri. Secara
khusus ia meneliti konduktivitas larutan elektrolit, yakni karakteristik listrik tatkala
berada di dalam larutan.
Disertasinya di tahun 1884, yang memiliki 150 halaman, berisikan penjelasan
atas hasil penelitiannya akan konduktivitas elektrolitik ini. Arrhenius menyimpulkan
bahwa elektrolit, tatkala dilarutkan di dalam air, mengalami disosiasi menjadi ion
positif dan ion negatif. Menurutnya, derajat disosiasi sepenuhnya tergantung pada
sifat dari substansi yang bersangkutan dan juga konsentrasinya di dalam larutan.
Semakin encer larutan maka derajat disosiasi yang ada pun semakin besar. Selain
diperkirakan sebagai pembawa muatan listrik, ion-ion tersebut juga dianggap sebagai
pembawa aktivitas kimia. Untuk ini, konstanta aktivitas digunakan untuk
menghubungkan jumlah aktual dari ion-ion tersebut dengan jumlah ion dalam
larutan encer.
Ide Arrhenius yang paling penting adalah, baik garam maupun air bukanlah
konduktor: yang menjadi konduktor adalah larutan garam. Sedikit berbeda dengan
Faraday yang menyatakan bahwa ion-ion dihasilkan dari proses elektrolisis,
Arrhenius mengajukan teori, tanpa keberadaan aliran listrik sekalipun, larutan garam
tetap mengandung ion. Hal ini mendorongnya untuk menyatakan bahwa reaksi kimia
di dalam larutan merupakan reaksi antarion.
Di mata para penguji, teori ionik miliknya dinilai terlampau revolusioner
untuk ukuran masa itu. Karya ilmiahnya pun lolos dengan nilai paling rendah,
hampir tidak lulus. Peluang untuk meniti karier akademik pun nyaris pudar. Tidak
ada yang dapat memperkirakan bahwa justru berkat disertasinya ini kelak Arrhenius
mendapatkan penghargaan Nobel bidang kimia di tahun 1903.
Panspermia dan zaman es
Arrhenius tak hanya akrab dengan isu sains, terutama kimia, tapi juga cinta
pada alam, seni, dan juga sastra. Ia seorang ilmuwan yang mahir menulis, seorang
penggagas pengubahan bahasa Inggris agar dapat digunakan sebagai bahasa
universal, dan pengamat lingkungan.
Arrhenius merupakan orang pertama yang mencetuskan konsep panspermia
secara rinci. Konsep ini dilontarkannya sebagai bentuk protes terhadap kegagalan
para biolog dalam menemukan asal mula kehidupan. IDi bidang lingkungan,
Arrhenius pernah mengembangkan sebuah teori guna menjelaskan zaman es. Ia
menyatakan bahwa perubahan kadar karbon dioksida di atmosfer dapat mengubah
temperatur bumi melalui fenomena greenhouse effect. Berdasarkan hasil
perhitungannya, peningkatan kadar CO2 sebanyak dua kali dari sebelumnya akan
meningkatkan temperatur bumi sebesar 5oC. Arrhenius berharap peningkatan
tersebut berlangsung selama 3.000 tahun, aktivitas industri justru menjadikannya
hanya berlangsung 1 abad. Sebagaimana yang kita ketahui kini, kita memang
terhindar dari zaman es. Akan tetapi terbukti bahwa pemanasan global merupakan
ancaman yang perlu disikapi sama seriusnya dengan zaman es.
Asep Ramadhan
Bambang Hari Wibowo
Dina Maya Sari
Septi Rahmadona
Suryani
Nopa Andriani
Guru Pembimbing : Erni Wibowo S.Pd

Anda mungkin juga menyukai