Anda di halaman 1dari 13

Apakah Pengertian CIRI DAN

SIFAT?
CIRI ADALAH SIFAT ADALAH
tanda yang khas yang keadaan yang
membedakan sesuatu menurut kodratnya
dari lain (KBBI) ada pada suatu
benda, orang,
organisasi, dsb.
(KBBI)
GMKI
1. Ke-mahasiswaan 1. Sifat ke-mahasiswaan yakni sebagai
2. Ke-Kristenan kelompok intelegensia muda yang
3. Ke- Indonesian sedang membentuk diri. Tampak dari
sikap kepolosan, lugu, rasa ingin tahu
yang tinggi, analitis, disiplin, suasana
belajar mengajar, amatir, sederhana dan
merakyat
2. Sifat Ke-kristenan menunjukkan bahwa
GMKI adalah bagian dari Gereja. Setiap
fenomena lingkungan harus dapat
ditangkap (impresi) yang kemudian
ditanggap (expresi) setelah melalui
penggodokan imannya.
3. 3. sifat Ke-Indonesiaan mengacu pada
GMKI tidak terpisahkan dari bangsa dan
tanah airnya. GMKI lahir dari bumi
Indonesia
 Gereja sebagai paguyuban orang yang percaya kepada Yesus Kristus juga
memiliki visi dan misi. Visi Kristiani adalah hadirnya langit dan bumi yang
baru, dimana terdapat kebenaran (2 Pet 3:13). Bila langit dan bumi yang baru itu
telah hadir, maka Allah akan memerintah sebagai Raja, tidak akan ada lagi air
mata perkabungan, duka cita dan maut.

 Segala yang lama telah berlalu, dan Allah menjadikan segala sesuatu baru (Wahyu
21:1-5). Langit dan bumi yang baru itu identik dengan Kerajaan Allah, yang
kedatangan serta realisasinya merupakan misi Yesus Kristus.

• Inilah langit dan bumi yang baru yang ingin diusahakan oleh kita, mahasiswa
yang tergabung dalam organisasi GMKI. Kita menghadirkan surga ke bumi
(bnd. GMKI=Gereja In Cognito/ Gereja yang Fungsional).

• Dalam Anggaran Dasar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) pasal 3


ayat (1) diungkapkan Visi GMKI. Ayat ini berbunyi: “Visi Organisasi ini adalah
terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan
dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih”.
Misi 1 (Marturia): Mengajak mahasiswa dan warga Perguruan Tinggi lainnya kepada
pengenalan akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.

• Ini berarti kita harus mengajak semua mahasiswa


(bukan hanya mahasiswa beragama Kristen) dan
warga PT termasuk dosen dan pegawai untuk
mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penebus.
• Dipertegas kembali dalam pembukaan Anggaran
Dasar GMKI alinea 1-3 yang dicermati bahwa bahwa
landasan kepercayaan GMKI terpusat pada Yesus
Kristus (Christo Centris). Hanya melalui Yesus
Kristus sajalah, manusia dapat mengenal Allah yang
benar.
• Dan yang menjadi tujuan pertama adalah untuk
mahasiswa itu sendiri dan lingkungan dimana
mahasiswa itu berada. Maka karena organisasi ini
dari Mahasiswa dan oleh Mahasiswa, organisasi
ini harus menampakkan diri sebagai organisasi
mahasiswa. Titik tolaknya adalah mahasiswa dan
tujuannya adalah mahasiswa. Pola
kemahasiswaan harus tercermin dalam gerak
kerjanya. Pola mahasiswa menekankan sifat loyal
(setia), gotong royong/ bermapalus /bermasohi,
karena itu berwarna “amatir”.
• Setelah Injil diberitakan, maka pendalaman iman harus
dilakukan. Melalui apa? Melalui doa, Penelahaan Alkitab,
ibadah, pembinaan persekutuan. PA dan Kelompok Doa
adalah program inti dari GMKI.
• Dengan sudah selesainya Yesus membayar dosa-dosa kita,
maka Ia memampukan akal budi, jiwa,kekuatan dan hati kita
untuk mulai menjawab pergumulan-pergumulan yang ada di
Perguruan Tinggi, Gereja dan Masyarakat. Segala aspek
pergumulan seperti aspek politik, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan, hankam, HAM, dan lainnya harus dijawab dalam
terang iman Kristen. Untuk itu, kita harus menjadikan Alkitab
sebagai sumber cara pandang kita.
Misi 2 (Koinonia): Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-tengah
mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat,
manusia dan gereja

• Dalam hal ini, kesadaran kitalah yang harus dibina sebagai warga
gereja yang esa. Gereja disini bukanlah bicara tentang bangunan,
tetapi persekutuan orang-orang yang sudah dipanggil dari kegelapan
menuju terang Kristus yang ajaib. Untuk itu, sebagaimana doa
agung Yesus dalam Yohanes 17:21, agar semua menjadi satu sama
seperti Yesus dan Bapa adalah satu, begitulah jualah hendaknya
kita satu/esa.
• Ini jua lah mengapa GMKI disebut sebagai Gerakan Oikumenis.
Kita tidak membeda-bedakan aliran gereja, namun semua satu dalam
Kristus. Ini jua-lah GMKI disebut sebagai anak kandung gereja,
karena GMKI menjalankan fungsi-fungsi gereja di Perguruan
Tinggi dan kader-kader GMKI yang sudah dibina seharusnya
kembali juga ke Gereja untuk memberdayakan pemuda Gereja
kembali.
• Setelah kesadaran selaku warga gereja terbina, maka sudah menjadi
tugas dari warga gereja itu (kader-kader) untuk bersaksi
memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja. Kita adalah
mahasiswa. Maka gunakanlah cara-cara mahasiswa. Mahasiswa
sangat kental dengan budaya akademiknya; studi dan riset.

• Artinya, kita harus menghargai dan menguasai disiplin ilmu masing-


masing. Inilah yang menjadi modal kita sebagai mahasiswa yang
adalah warga gereja yang esa untuk memperbaharui masyarakat.
Dengan penguasaan disiplin ilmu yang mumpuni, maka makna salib
dalam lencana organisasi GMKI akan mendapatkan tempatnya.
Maknanya adalah jika kader-kader GMKI menguasai disiplin ilmunya
dengan mumpuni, maka perjuangan GMKI untuk berkorban
memperbaharui kehidupan manusia, menyelamatkan mereka yang
menderita, yang mendapat tekanan ekonomi, politik, dan
pemerkosaan HAM akan semakin efektif, solutif dan ilmiah.
Misi 3 (Diakonia): Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan
bertanggungjawab dengan menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat ,
negara, gereja, PT, dan mahasiswa dan menjadi sarana bagi terwujudnya ,
kesejahteraan, keadilan, kebenaran, dan cinta kasih ditengah-tengah manusia dan
alam semesta.

• Disinilah GMKI menegaskan identitasnya sebagai organisasi


kader yang mempersiapkan pemimpin dimasa mendatang. Inilah
sebabnya GMKI disebut juga sebagai terminal kader. Tentunya,
dalam upaya menghadirkan kerajaan Allah divmuka bumi ini
diperlukan orang-orang yang tangguh dan teguh memimpin
dalam keteladanan Kristus. Artinya memang, kita diarahkan
untuk menjadi pengambil keputusan dimasyarakat, gereja dan
bangsa ini.
• GMKI harus melahirkan pemimpin-pemimpin Kristen. Sejalan
juga dengan kutipan pidato Johanes
Leimena:………………GMKI menjadilah sekolah latihan
(leerschul) bagi orang-orang yang mau bertanggungjawab atas
bangsa dan negara ini…………….
• Ahli, maksudnya adalah setelah kita menghargai dan
menguasai disiplin ilmu kita, tentu saja nilai-nilai
profesionalitas harusnya terbentuk dalam diri kita dan terlatih
dalam ber-nalar ilmiah. Bertanggungjawab, maksudnya
adalah GMKI mempersiapkan pemimpin yang rela
berkorban dan siap memikul salib demi pencapaian visi
GMKI dimuka bumi ini.

• Hal ini sejalan dengan arti salib yang berwarna putih pada
bendera, panji dan lencana bahwa dengan kesucian,
ketulusan dan kesungguh-sungguhan, GMKI siap berkorban
untuk memperbaharui dan meningkatkan kualitas hidup
manusia demi masa depan yang lebih baik.
• Kesadaran akan panggilan Tuhan: Kita adalah orang-orang
percaya yang terpilih dan dipanggil oleh Allah untuk dipercayakan
dalam memberikan pengabdian kita demi kebaikan bangsa ini.
Semua adalah Inisiatif Allah sendiri, bukan inisiatif kita. Anugerah
keselamatan dalam karyaNya memanggil kita untuk percaya dan
mengucap syukur dalam penatalayanan alam semesta; mewujudkan
iman, pengharapan dan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, bukankah sudah jelas apa visi hidup kita? Apa tujuan hidup
kita?
• Visi kita adalah visi GMKI yang juga merupakan visi Tuhan
Yesus hadir kedunia ini. Apapun yang menjadi cita-cita kita, biarlah
itu semua kita arahkan demi perwujudan keadilan, kebenaran,
perdamaian, keutuhan dan demokrasi yang berdasarkan cinta kasih.
• Hal ini sejalan dengan Alinea 4-5 Pembukaan Anggaran Dasar
GMKI bahwa arti panggilan GMKI adalah mewujudkan
“surga” di lingkungan dimana ia hidup yaitu di Sejarah
Bangsa Dan Negara Indonesia. Dimana Mahasiswa Kristen
Indonesia pada sejarahnya bersatu dalam persekutuan yang
hidup dan ikut pula berada pada arena perjuangan bangsa
untuk mempertahankan kemerdekaan RI, Negara Proklamasi
17 Agustus 1945. Pada masa sekarang, perjuangan itu
belumlah selesai. Kita, sebagai warga gereja yang hidup di
Indonesia, bertugas untuk mengisi kemerdekaan dengan
menjadi pemimpin-pemimpin Kristen yang Oikumenis dan
Nasionalis.
Intisari
• (Lih. Mat 25: 34 - 45).
Dengan demikian CIRI DAN SIFAT GMKI adalah hadir
kepada“orang lapar”, “orang haus”, “orang asing”, “orang
tidak berpakaian”, “orang sakit” bahkan “orang terpenjara”
karena GMKI bukanlah merupakan GESELLSCHAFT,
melainkan ia adalah suatu GEMEINSCHAFT, persekutuan
dalam Kristus Tuhannya.

Anda mungkin juga menyukai