SUB TEMA : Memperbaharui Persaudaraan, Meningkatkan Kepedulian, dan Merengkuh Mereka yang
Rapuh Dalam Upaya Menciptakan Bumi (Indonesia) yang Baru
MUSKOM X POLITEKNIK
Hatu, 9 – 10 April 2021
PENANGGUNG
NO WAKTU URAIAN
JAWAB
1 Acara Pembukaan Muskom ke-X PK
2 Registrasi Peserta PK
Pimpinan Sidang
3 Recall dan Pembukaan Persidangan
Sementara
Pimpinan Sidang
4 Pembahasan Agenda Sidang
Sementara
Pimpinan Sidang
5 Pembahasan Tata Tertib
Sementara
Pimpinan Sidang
6 Pemilihan Majelis Ketua
Sementara
7 Penyampaian dan Pembahasan LPJ Majelis Ketua
Pendemisioneran PK POLITEKNIK
8 Majelis Ketua
2018-2020
9 Makan Malam PK
16 Acara Penutupan PK
MUSKOM X POLITEKNIK
Hatu, 9 – 10 April 2021
TATA TERTIB
MUSYAWARAH KOMISARIAT KE-X
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
1. Musyawarah Komisariat ke-X GMKI Cabang Ambon Komisariat POLITEKNIK adalah forum pengambilan
keputusan tertinggi di tingkat Komisariat yang selanjutnya disebut Musyawarah Komisariat
2. Dasar pelaksanaan Musyawarah komisariat ke-X GMKI Cabang Ambon Komisariat POLITEKNIK adalah Statuta
GMKI Cabang Ambon pasal 7 tentang Musyawarah Komisariat.
3. Kedaulatan Musyawarah GMKI Cabang Ambon Komisariat POLITEKNIK sepenuhnya berada pada peserta dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh forum Musyawarah Komisariat Ke-X GMKI Cabang Ambon Komisariat
POLITEKNIK
BAB II
Tugas dan Wewenang
Pasal 2
Tugas dan wewenang Musyawarah Komisariat adalah:
1. Menilai Laporan Pertanggung jawaban Pengurus GMKI Cabang Ambon Komisariat POLITEKNIK Masa bakti
2018-2020
2. Menyusun Garis Besar Pokok Program Kerja selama 2 tahun ke depan
3. Memilih Pengurus GMKI Cabang Ambon Komisariat POLITEKNIK Masa Bakti 2020-2022
4. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
BAB III
Peserta
Pasal 3
Peserta Musyawarah Komisariat adalah sebagai berikut:
1. Peserta biasa adalah seluruh anggota GMKI Cabang Ambon yang berbasis di Komisariat POLITEKNIK (termasuk
PK 2018-2020 sebelum atau setelah demisioner)
2. Peninjau adalah perwakilan komisariat lain yang diundang oleh Pengurus Komisariat
3. Konsultan adalah Badan Pengurus Cabang 2020-2022
BAB IV
Hak dan Kewajiban Peserta
Pasal 4
Hak Suara dan Hak Bicara
1. Peserta biasa mempunyai hak bicara dan hak suara seizin majelis ketua.
2. Konsultan mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta.
3. Peninjau mempunyai hak bicara seizin majelis ketua
4. Yang dimaksud dengan hak suara adalah hak yang digunakan dalam agenda yang bersifat pengambilan keputusan
Pasal 5
Kewajiban Peserta
1. Menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya Musyawarah Komisariat
2. Mengikuti Protokol Kesehatan
3. Mengikuti semua agenda persidangan
4. Tidak diperkenankan meninggalkan persidangan tanpa seizin majelis ketua
MUSKOM X POLITEKNIK
Hatu, 9 – 10 April 2021
BAB V
Alat Kelengkapan MUSKOM
Pasal 6
1. Musyawarah Komisariat memiliki Alat Kelengkapan berupa :
a. Pimpinan Sidang Sementara
b. Majelis Ketua
c. Sidang Komisi
d. Pleno Komisi
2. Pimpinan Sidang Sementara adalah ketua dan Sekretaris Komisariat
3. Majelis Ketua terdiri dari 1 orang Pengurus Komisariat dan 2 orang unsur anggota
4. Musyawarah Komisariat membentuk komisi-komisi sesuai yang disepakati
5. Komisi-komisi dalam Musyawarah komisariat bertugas untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan
mengenai hal-hal yang menjadi agenda komisi
BAB VI
Tugas dan Wewenang Pemimpin Sidang Sementara dan Majelis Ketua
Pasal 7
1. Pemimpin Sidang Sementara bertugas untuk memimpin sidang sampai pemilihan majelis ketua
2. Majelis ketua bertugas untuk:
a. Membuka, mengesahkan keputusan-keputusan dan menskors persidangan
b. Memimpin kesiangan agar berjalan dengan prinsip musyawarah untuk mufakat dan berusaha mempertemukan
pendapat-pendapat
c. Menyusun dan membagi peserta persidangan dalam tiap-tiap komisi
d. Memberikan sanksi terhadap peserta yang membuat keributan dan ketidaknyamanan
BAB VII
Tata Tertib Berbicara
Pasal 8
1. Setiap pembicara dalam menyampaikan pikiran hendaknya secara singkat, padat dan jelas pada substansi serta harus
berdiri.
2. Interupsi diperkenankan setelah mendapat izin dari majelis ketua dan dilakukan dalam rangka Informasi,
Usul/Saran, Klarifikasi dan menyangkut Nama Baik Seseorang atau Lembaga.
3. Majelis ketua bisa meghetikan interupsi jika persoalan sudah jelas
4. Pembicaraan dalam Laporan Pertanggungjawaban dan Sidang Pleno hanya dibuka 2 babak
5. Babak kedua hanya dibuka bagi yang terlibat dalam percakapan dengan substansi yang sama
BAB VIII
Pengambilan Keputusan
Pasal 9
1. Musyawarah Komisariat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ ditambah 1 anggota yang hadir dalam musyawarah
komisariat
2. Semua keputusan dalam musyawarah komisariat diambil melalui musyawarah untuk mufakat dan jika sangat
diperlukan dapat diambil melalui pemungutan suara.
Bab IX
Hal-Hal Lain
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian oleh Pimpinan Sidang setelah mendengar usul-usul
dan pandangan peserta sidang
MUSKOM X POLITEKNIK
Hatu, 9 – 10 April 2021
1. Bidang Organisasi
a. Melakukan internalisasi nilai organisasi kepada kader dengan mengoptimalkan sosialisasi Konstitusi, PO,
Statuta Cabang, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
b. Konsolidasi organisasi kepada seluruh anggota dan senior dengan menyusun database organisasi serta
mengkonsolidasikan anggota dan senior yang tidak aktif
c. Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat melatih perempuan GMKI Cabang Ambon Komisariat Politeknik
dalam upaya meningkatkan softskill dan kapasitas sebagai kader perempuan.
1. Peningkatan komunikasi antar pengurus dan anggota agar mempererat hubungan emosional antar satu dengan yang
lain
2. Meningkatkan pendekatan antara kakak asuh dan adik-adik asuh
3. Mempergunakan waktu sebaik mungkin agar kita selalu searah dengan tema GMKI
4. Mengawal Proses Josias Tiven sebagai Ketua Cabang, Wulan Ningsih Reasoa sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan
Perempuan, dan Vega Priska Nanulaitta sebagai Wakil Sekretaris Cabang BPC GMKI Ambon masa bakti 2020-
2022
5. Mengawal proses kader untuk berkontribusi di organisasi kampus
MUSKOM X POLITEKNIK
Hatu, 9 – 10 April 2021
KRITERIA, TATA CARA PENCALONAN DAN PEMILIHAN PENGURUS GMKI CABANG AMBON
KOMISARIAT POLITEKNIK MASA BAKTI 2020-2022 BESERTA FORMATUR
1. Kriteria Pemilihan
a. Warga Negara Indonesia dan beragama Kristen (Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 4 ayat 2).
b. Memiliki status keanggotaan yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar GMKI Pasal 6 ayat 3 (a) dan (b).
c. Memiliki status keanggotaan Jemaat yang jelas dari suatu Gereja.
d. Bertempat tinggal di Kota Ambon serta tidak meninggalkan Ambon dalam kurun waktu selama masa bakti
kepengurusan.
e. Khusus untuk ketua, Sekretaris dan Bendahara Komisariat :
Telah menjadi anggota GMKI minimal satu atau dua tahun dan atau pernah menjadi pengurus
komisariat
Selama masa jabatan tidak boleh rangkap jabatan pada organisasi kemasyarakatan lainnya kecuali
lembaga intra universitas dan jabatan fungsional Gereja.
Tidak menduduki jabatan yang sama selama dua periode.
f. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan
g. Mempunyai dedikasi dan loyalitas serta integritas yang tinggi terhadap gerakan.
b. Prosedur Pemilihan
1. Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih secara terpisah dengan cara menulis nama calon pada kertas yang
telah disediakan.
2. Perhitungan suara disesuaikan dengan jumlah anggota yang hadir dengan disaksikan oleh seseorang
undangan ditambah dengan seorang pengurus komisariat demisioner.
3. Calon ketua, sekretaris dan bendahara yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sah sebagai ketua,
sekretaris, dan bendahara terpilih.
4. Apabila terdapat suara terbanyak yang sama, maka pemilihan diulangi khusus untuk calon-calon yang
mendapat suara terbanyak tersebut.
5. Jika terdapat calon tunggal baik untuk ketua, sekretaris dan bendahara maka musyawarah melalui majelis
ketua menyatakan calon terpilih secara aklamasi.
6. Ketua dan sekretaris terpilih sekaligus bertindak sebagai ketua dan sekretaris formatur.
MUSKOM X POLITEKNIK
Hatu, 9 – 10 April 2021
3. Pemiihan Formatur
a. Untuk melengkapi kepenguusan komisariat maka musyawarah membentuk formatur yang terdiri dari dari ketua
dan sekretaris terpilih sebagai ketua dan sekretaris formatur ditambah satu (1) orang peserta biasa yang dipilih
oleh forum MUSKOM dan dua (2) orang unsur pengurus komisariat demisioner.
b. Setiap peserta mencalonkan sekaligus satu orang bakal calon formatur secara langsung umum, bebas dan
rahasia pada kertas yang telah disediakan.
c. Calon formatur yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sah sebagai formatur. Apabila dalam pemilihan
terdapat suara terbanyak yang sama, maka pemilihan diulangi khusus untuk calon-calon yang mendapat suara
terbanyak.
d. Formatur kerja bekerja secata bebas sesuai kriteria pengurus komisariat dan keputusannya adalah final.
e. Formatur menyelesaikan tugasnya selambat-lambatnya dua minggu setelah musyawarah komisariat.
f. Hasil kerja formatur disampaikan kepada Badan Pengurus Cabang melalui pengurus komisariat demisioner.
g. Tim perumus hasil musyawarah komisariat adalah oleh ketua, sekretaris dan bendahara terpilih, Pengurus
Komisariat demisioner serta majelis ketua.