Tentang:
PENGESAHAN SIDANG KONPERENSI CABANG XXXV GMKI MANADO
Menimbang : Bahwa pengesahan Sidang Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado adalah
tuntutan organisasi untuk memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) GMKI dalam usaha memenuhi keputusan yang menyangkut pengambilan
keputusan dan kehidupan organisasi.
Memperhatikan : Kehadiran 38 peserta dari 55 peserta keseluruhan dan kehadiran dari 9 komisariat dari
total 11 komisariat peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado Tahun 2019.
Memutuskan
Menetapkan : Konperensi Cabang XXXV Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Manado sah untuk
mengambil keputusan.
Ditetapkan di : Manado
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2019
Jam : 18.33
MAJELIS KETUA
Tentang:
TATA TERTIB SIDANG KONPERENSI CABANG XXXV GMKI MANADO
Mengingat : 1. Anggaran Dasar GMKI pasal 7 ayat 1c dan ayat 4 juncto Statuta Cabang GMKI
Manado pasal 2 ayat 1 tentang Alat Perlengkapan Organisasi
2. Anggaran Rumah Tangga GMKI pasal 5 juncto Peraturan Organisasi GMKI pasal
4 dan Statuta Cabang GMKI Manado pasal 3 tentang Konperensi Cabang
Memperhatikan : Pembahasan peserta tentang tata tertib dalam forum KONPERENSI CABANG
XXXV GMKI MANADO Tahun 2019
Memutuskan
Menetapkan : 1. Tata Tertib Sidang Konperensi Cabang XXXV Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia
Manado Tahun 2019 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya
Sidang Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Ditetapkan di : Manado
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2019
Jam : 21.03
MAJELIS KETUA
I. PIMPINAN SIDANG
1. Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado dipimpin oleh Majelis Ketua berdasarkan Anggaran
Rumah Tangga GMKI pasal 5 ayat 1.
2. Komisi dan Panitia Kerja dipimpin oleh Pimpinan Komisi dan Panitia Kerja yang ditetapkan oleh
Sidang Pleno Konperensi Cabang.
VII. SANKSI
1. Bagi peserta, peninjau, dan undangan yang dinilai telah melanggar tata tertib persidangan, maka
Majelis Ketua berhak memberikan teguran.
2. Bagi peserta, peninjau, dan undangan yang telah mendapatkan teguran sebanyak tiga kali dari
Majelis Ketua, maka Majelis Ketua berhak mengeluarkannya dari dari ruang persidangan sampai
orang itu tenang.
3. Bagi peserta, peninjau, dan undangan yang telah dikeluarkan dari ruang sidang sebanyak tiga kali,
maka Majelis Ketua berhak mencabut haknya untuk mengikuti pelaksanaan Konperensi Cabang
XXXV GMKI Manado Tahun 2019.
KEPUTUSAN SIDANG KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor: 003/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
JADWAL ACARA SIDANG KONPERENSI CABANG XXXV GMKI MANADO
Menimbang : Bahwa perlu adanya Jadwal Acara Sidang Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado
yang dilaksanakan di Student Center GMKI Manado sebagai pedoman untuk
Konperensi Cabang dalam melaksanakan persidangan-persidangannya.
Mengingat : 1. Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 5 ayat 2 tentang Konperensi Cabang.
2. KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV GMKI Manado nomor 002/KC-
XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Tata Tertib SIDANG KONPERENSI
CABANG XXXV GMKI MANADO.
Memperhatikan : Aspirasi dan usul peserta Konperensi cabang XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Jadwal Acara Sidang Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado Konperensi
Cabang
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Manado sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini.
2. Lampiran Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya
Sidang Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Ditetapkan di : Manado
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2019
Jam : 21.05
MAJELIS KETUA
Tentang:
MAJELIS KETUA SIDANG KONPERENSI CABANG XXXV GMKI MANADO
Menimbang : Bahwa perlu adanya Majelis Ketua yang akan memimpin dan mengarahkan
persidangan-persidangan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado untuk mencapai
hasil yang berkualitas dan teratur.
Mengingat : 1. Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 5 ayat 1 juncto Peraturan Organisasi GMKI
pasal 4 ayat 5 tentang Konperensi Cabang.
2. KEPUTUSAN SIDANG KONPERENSI CABANG XXXV GMKI Manado nomor
002/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Tata Tertib Konperensi Cabang
XXXV GMKI Manado.
Memperhatikan : 1. Usul Badan Pengurus Cabang GMKI Cabang Manado Masa Bakti 2017-2019.
2. Aspirasi dan usul peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : Majelis Ketua Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado Tahun 2019 yang terdiri
dari:
1. Andre Rumopa - BPC
2. Deo Tulangow - Politea
3. Gerry Nelwan - Solafide
Ditetapkan di : Manado
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2019
Jam : 20.52
MAJELIS KETUA
Tentang:
LAPORAN UMUM DAN LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2017-2019
Menimbang : Bahwa perlu adanya pengangkatan Laporan Umum dan Laporan Keuangan Badan
Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017 – 2019 menjadi dokumentasi bagi
kehidupan organisasi ataupun bahan pertimbangan dalam Konpercab XXXV GMKI
Manado
Mengingat : Anggaran Rumah Tangga GMKI pasal 5 ayat 1 juncto Statuta Cabang GMKI Manado
tentang Konperensi Cabang.
n
Memperhatikan : Pemandangan umum komisariat-komisariat, pembahasan dan penilaian kualitatif serta
usul saran peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Mengangkat seluruh Laporan Umum dan Laporan Keuangan Badan Pengurus
Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017–2019 untuk dijadikan bahan bagi
kehidupan organisasi dan atau bahan pertimbangan dalam Konpercab XXXV GMKI
Manado.
2. Mengucapkan terima kasih kepada Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa
Bakti 2017-2019 atas tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam pelayanan
selama Masa Bakti.
3. Menyatakan Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017-
2019“Demisioner.”
Ditetapkan di : Manado
Hari : Minggu
Tanggal : 17 November 2019
Jam : 01.12
MAJELIS KETUA
Tentang:
LAPORAN HASIL KERJA LEMBAGA BENTUKAN
Memperhatikan : 1. Pokok-pokok pikiran dan pengantar Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
2. Aspirasi dan usul peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Mendengar : Laporan hasil-hasil kerja lembaga bentukan dan tanggapan dari peserta Konperensi
Cabang XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : Laporan Hasil Kerja dan Rekomendasi dari lembaga bentukan untuk dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan di forum Konpercab XXXV GMKI
Manado.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
Deo Tulangou Andre Rumopa Gerry Nelwan
Majelis Ketua 2 Majelis Ketua 1 Majelis Ketua 3
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor: 006/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
PIMPINAN KOMISI DAN PANITIA KERJA
KONPERENSI CABANG XXXV GMKI MANADO
Menimbang : Bahwa perlu untuk membentuk Komisi dan Panitia Kerja serta pimpinannya yang
akan membahas dan merumuskan tugas-tugas Konperensi Cabang sebagai hasil akhir
Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Mengingat : 1. Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 5 ayat 2 tentang Konperensi cabang.
2. Keputusan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado nomor 002/KC-
XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Tata Tertib Konperensi Cabang XXXV
GMKI Manado.
3. Keputusan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado nomor 003/KC-
XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Jadwal Acara Konperensi Cabang XXXV
GMKI Manado.
Memperhatikan : 1. Aspirasi dan pemufakatan peserta dalam sidang Komisi dan Panitia Kerja
Konperensi Cabang XXXV Manado.
2. Kesediaan peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado untuk menjadi
pimpinan Komisi dan Panitia Kerja.
Mendengar : Pengantar memasuki sidang Komisi dan Panitia Kerja yang disampaikan oleh Majelis
Ketua Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Komisi A : Membahas dan merumuskan Program Umum dan Kebijakan Umum
Organisasi GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Ketua : Hengki Roboth
Sekretaris : Imanuel Mahole
2. Komisi B : Membahas Struktur dan dan Uraian Tugas GMKI Manado Masa Bakti
2019-2021.
Ketua : Joshua Rumambi
Sekretaris : Yobel Rori
3. Komisi C : Membahas dan merumuskan Kebijakan Umum Keuangan Organisasi
GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Ketua : Tegar Pane
Sekretaris : Delmon Tabem
4. Panitia Kerja 1 : Membahas dan merumuskan Kriteria dan Tata Cara Pemilihan
Badan Pengurus Cabang dan Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengurus Cabang
GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Ketua : Nicolas Mattiara
Sekretaris : Mona Tuwo
5. Panitia Kerja 2 : Membahas dan merumuskan Pokok Pikiran Konperensi cabang
GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Ketua : Marcelino Runturambing
Sekretaris : Rifka Laihad
Ditetapkan di : Manaado
Hari : minggu
Tanggal : 17 Novembber
Jam :02.00
MAJELIS KETUA
Tentang:
PROGRAM UMUM DAN KEBIJAKAN UMUM ORGANISASI
BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mewujudkan usaha dan tujuan organisasi dalam tiga medan
pelayanan, maka perlu disusun Program dan Kebijakan Umum Organisasi.
2. Bahwa Program Umum dan Kebijakan Umum Organisasi adalah merupakan arah
dan dasar bagi pelaksanaan aktivitas dan program organisasi Masa Bakti 2019-
2021.
Memperhatikan : Laporan Umum Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017-2019,
Pemandangan Umum Komisariat-Komisariat, Pembahasan dan Penilaian Kualitatif
serta rekomendasi Komisi terhadap laporan tersebut.
Mendengar : Hasil kerja komisi A yang membahas Program Umum dan Kebijakan Umum
Organisasi Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021 dan segala
penyempurnaannya yang dibentuk untuk membahas hal tersebut.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Program Umum dan Kebijakan Umum Organisasi Badan Pengurus Cabang GMKI
Manado Masa Bakti 2019-2021 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
Nomor: 008/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019.
BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
PUKUO merupakan keputusan Konperensi Cabang tentang orientasi program dan pokok kebijakan
organisasi yang didasarkan pada refleksi terhadap problematika lingkungan organisasi. Bangunan GBPKUO
terdiri dari dua pilar substantif, yakni: pertama, AD/ART GMKI yang didalamnya terdapat landasan
filosofis organisasi, visi dan misi organisasi dan hal-hal yang dasariah. Dan kedua, Tema, yang didalamnya
merupakan tuntunan yang imanen-transendental, agar upaya-upaya mengoperasionalkan tanggung jawab
misi organisasi selalu dalam “frame Ilahi.”
Secara teknis, Program Umum (PU) merupakan suatu rumusan dasar dari kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan organisasi selama dua tahun kedepan atau dengan kata lain merupakan suatu aktivitas
kualifikasi pokok terhadap ragam kegiatan yang dilakukan selama kurun waktu dua tahun. Oleh karena itu
dalam PU ini terkandung sasaran umum kegiatan termasuk strategi dan pola implementasinya.
Kebijakan Umum Organisasi (KUO) merupakan kerangka berpijak kegiatan yang diprogramkan.
Perumusan KUO senantiasa merefleksikan landasan teologis dari tema dan diaplikasikan melalui situasi dan
kondisi intern serta ekstern organisasi.
Setelah PUKUO ditetapkan oleh Konperensi Cabang, maka ia menjadi konsesus bersama,
mengikat dan berlaku serta dilaksanakan oleh seluruh jajaran organisasi. Oleh karena itu seluruh program
yang dilaksanakan harus berorientasi PUKUO.
TUJUAN
1. Memberikan landasan konseptual organisasi dalam menerjemahkan dinamika ideologi ke dalam dan
dinamika praktis organisasi.
2. Memberikan arahan yang jelas dan berorientasi masa depan kepada seluruh perangkat organisasi,
terutama dalam merencanakan dan mengendalikan seluruh aktivitas organisasi seperti: pemikiran,
program, struktur, proses-proses dan perilaku aparat organisasi, dalam upaya menempatkan secara
strategis positioning organisasi.
3. Menjadi alat dan pedoman organisasi dalam melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
konsistensi dan capaian-capaian organisasi.
4. Menciptakan efisiensi dan efektifitas, relevansi dan kesinambungan dalam kerja-kerja organisasi
untuk pencapaian tujuan, sehingga dapat terhindar dari pemborosan sumber-sumber daya, rutinitas,
duplikasi yang tidak perlu dan tidak signifikan dengan kebutuhan konteks, problematika dan
tantangan lingkungan organisasi.
ARAH
Menjadi kerangka umum dalam memahami dan menerjemahkan konsepsi visi dan misi organisasi
dalam dinamika praksisnya. “Kesadaran terhadap lingkungan dan panggilan Tuhannya.” Motivasi pokok itu
menampakan empat hal yang senantiasa menjadi ciri GMKI, yaitu sifat dinamis, sifat kemahasiswaannya,
sifat Kekristenan-nya, sifat ke-Indonesiaannya. Dalam pemahaman di atas, GMKI selalu berupaya untuk
mewujudkan misi organisasi melalui fungsi dan perannya yang berbasis pada kemampuan kepemimpinan
dan intelektualitas sebagai warga perguruan tinggi. Selanjutnya akar filosofis dan historis pergerakan GMKI
nampak dalam perjuangannya untuk mewujudkan visi organisasi yaitu, menghadirkan syaloom (damai
sejahtera) Allah ditengah-tengah kehidupan gereja, masyarakat, dan perguruan tinggi. Dalam konteks
tersebut, GMKI selalu menempatkan dirinya sebagai bagian dari gerakan oikumene dan gerakan
kebangsaan.
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
BAB III
KONDISI UMUM, TANTANGAN
DAN PERMASALAHAN POKOK ORGANISASI
KONDISI UMUM
Harus disadari bersama bahwa kondisi bangsa ini semakin terpuruk, dimana ancaman krisis global
sedang menghantui. Fakta di lapangan sangat nampak bahwa pemimpin demi pemimpin di bangsa ini belum
mampu menunjukan bahwa bangsa ini akan mengalami kemajuan khususnya dalam mencapai visi bangsa
ini seperti yang tertuang dalam Pancasila sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia). Bagi GMKI
hal tersebut menjadi perhatian khusus dimana memang sudah saatnya kita melakukan refomasi namun
langkah awal yang harus dilakukan yaitu adanya keselarasan paradigma, baik di aras elit kekuasaan dan
terlebih masyarakat. Tuntutan reformasi tidak boleh tidak harus dilakukan sebagai tuntunan global. Krisis
ekonomi, korupsi yang merajalela, pelanggaran Hak Asasi Manusia serta pelanggaran-pelanggaran hukum
yang sering terjadi di Indonesia yang tidak terbayangkan sebelumnya telah membuat kepercayaan rakyat
terhadap pemerintah baik dari segi politik, ekonomi, dan hukum semakin merosot. Dari perspektif ini kita
dapat melihat beberapa hal, yaitu :
1. Pengaruh arah globalisasi yang kuat dalam ekonomi, sosial budaya, politik dan ilmu teknologi cenderung
menguatkan kelompok-kelompok masyarakat pada identitas primordialnya. Masyarakat mudah terjebak
pada ekstremitas identitas primodial sebagai usaha mencari “rasa aman’ terhadap tekanan dan tarikan
dari ekonomi, sosial, dan politik global.
2. Birokrasi pemerintah tidak mampu melakukan pemerataan pembangunan sosial dan ekonomi. Gejala
hidup materialistis dan konsumerisme yang kadang berinterferensi dengan merosotnya moralitas dan
etika. Semua itu merupakan isu-isu yang hadir di tengah masyarakat kita. Disamping itu, perlu
diantisipasi bangkitnya kawasan lingkar pasifik. Hal ini akan mewujukan suatu abad baru yaitu abad
pasifik (pacific century). Informasi menjadi komoditi tersendiri. Bahkan informasi juga menjadi
kekuatan dalam proses interaksi antara masyarakat maupun negara.
3. Perubahan iklim global yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. GMKI harus meresponi hal
tersebut dalam pergumulannya untuk mencapai keutuhan ciptaan.
4. Belum terwujudnya nilai toleransi dalam kehidupan umat beragama menjadi perhatian serius GMKI
secara umum dan khususnya GMKI Manado untuk memberikan tekanan-tekanan yang positif terhadap
negara guna memberikan rasa aman terhadap pemeluk agama dalam menjalankan keyakinannya secara
bebas dan tanpa intervensi dari pihak manapun.
5. GMKI dalam perspektif makro adalah bagian dari tata kehidupan manusia dunia lebih khusus juga
merupakan bagian dari tata kehidupan umat Kristiani di dunia. Kecenderungan-kecenderungan dunia
yakni kristalisasi modernisasi politik negara dunia ketiga sebagai implikasi dari menguatnya dominasi
ekonomi dunia barat, benturan-benturan yang segregatif bahkan cenderung anarkis-dominatif antara
peradaban Barat dan Timur atau Barat dan Dunia Islam yang berakibat antara lain semakin menguatnya
sindikasi terorisme internasional, penguatan ekonomi politik di jalur trans pasifik, disamping itu isu-isu
krusial lainnya yang masih signifikan adalah terorisme, hak asasi (human right), lingkungan hidup dan
perempuan, free trade agreement, dan lain-lain. Semua itu haruslah menjadi bagian dari instrumen yang
mempengaruhi posisi sosiologis organisasi, dengan demikian tidak bisa tidak, itu akan menjadi agenda-
agenda krusial dari lingkungan makro organisasi.
6. Nasionalisme tetap menjadi problema krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masih sangat
terlihat bahwa bangsa ini masih masih rawan terhadap peraturan-peraturan kepentiangan yang ideologis.
Nasionalisme dan semangat proklamasi 17 Agustus 1945, semakin memudar bahkan diambang
kehancuran.
7. Modal besar kedirian gereja-gereja di Indonesia yakni oikumene semakin mengalami degradasi dan
kehilangan vitalitasnya. “Mimpi 1950” dari gereja-gereja di Indonesia dari Gereja Kristen Yang Esa
tidak pernah menjadi nyata, justru semakin utopia. Modal besar ini telah treduksi oleh nilai-nilai baru
yang “populer” yakni, materialisme, hedonisme, dan individalisme, sehingga membuat gereja semakin
tidak solider dan tidak transformatif.
Implikasi dari kecenderungan diatas telah lama masuk bahkan merasuki tatanan dan bangunan kulturan
organisasi-organisasi keumatan dan kemasyarkatan lainnya terutama yang terakhir dalam identitas
“reformasi gereja abad 15 dan 16 di Eropa Barat, dan GMKI adalah salah satunya. Disamping karena
kecenderungan dan lingkuangan organisasi semakin akseleratif, tetapi secara terbuka harus diakui bahwa
(catatan hipotetik), kohesi oikumene dan nasionalisme di kalangan civitas GMKI cenderung kabur, bahkan
telah mengalami fragmentasi. Kenyataan keseharian, oikumene dan nasionalisme di kalangan civitas GMKI
dan umat Kristen di Indonesia secara keseluruhan telah berada pada fase relativitas-tergantung kepentingan
dan tidak lagi menjadi identitas kultural organisasi. Pengaruh materialime, hedonisme dan individualistik
sudah sangat dominatif.
PERMASALAHAN ORGANISASI
A. Permasalahan Internal Organisasi
Sejak dikeluarkannya PDSPK 2006 sampai sekarang ini belum ada format yang jelas tentang sistem
pendidikan kader yang baik. Penerapan pendidikan setiap kader rata-rata untuk setiap Cabang tergantung
pada dinamika dan situasi Cabang. Namun dari materi Sistem Pendidikan Kader secara Nasional untuk
keberadaan anggota GMKI menggambarkan adanya penurunan kualitas maupun kuantitas kader. Oleh
karena itu bahwa permasalahan pokok intern organisasi kita pada intinya adalah “rendahnya mutu atau
kualitas GMKI”. Hal ini terasa juga dalam tubuh GMKI Cabang Manado. Persoalan ini bukan juga semata-
mata karena kesalahan pendidikan kader GMKI tetapi banyak faktor yang ikut mempengaruhinya baik
faktor internal maupun faktor eksternal organisasi.
Indikator permasalahannya adalah.
1. Merenggangnya aspek-aspek persekutuan dikalangan anggota, sementara di sisi lain
penghayatan anggota terhadap panca kegiatan GMKI semakin menurun.
2. Kurangnya pemahaman konsitusi organisasi, motivasi, militansi, dan memudarnya semangat
juang dalam mengembangkan dinamika kritis, menurunnya idealisme dan rasa pengabdian dari
anggota.
3. Menurunnya sikap kritis anggota baik secara individu maupun kelompok
4. Menurunnya keterlibatan anggota dalam setiap kegitan organisasi disatu pihak dan dipihak lain
menipisnya jumlah anggota yang mampu menangani kegiatan organisasi secara baik dan
bertanggung jawab.
5. Menurunnya daya kritis, inovatif dan kreatif atas kepincangan sosial dalam kehiduapan
individu/kelompok
6. Sistem adminstrasi belum berjalan secara optimal baik ditingkat komisariat maupun ditingkat
cabang.
7. Rendahnya kemampuan anggota dalam mensosialisasikan dan mengokomunisasikan nilai-nilai
GMKI dan usahanya ditiga medan pelayanan.
8. Adanya kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pangyahatan iman dari
sebagian anggota.
9. Minimnya perangkat pendukung yang dimiliki organisasi guna menunjang peran-peran
organisasi baik dalam bentuk dana, data informasi dan jaringan komunikasi.
10. Kurang terkoordinasinya senior members/friends.
11. Minimnya komunikasi & koordinasi antara BPC dengan Komisariat.
12. Kurangnya minat organisasi dalam mengikuti kegiatan diskusi.
13. Tidak jelasnya status kepemilikan tanah Student Center GMKI Manado.
2. Gereja
- Masih belum menjemaatnya nilai-nilai oikumene diberbagai gereja. Kurangnya pemahaman konsep
oikumene oleh jemaat-jemaat (hanya terbatas)
- Pola pelayanan gereja yang kurang relevan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
- Gereja-geraja masih terjebak dalam realitas primordialnya sehingga terkotak-kotak dan terperangkap
dalam sikap ekslusifnya.
- Pola pelayanan gereja yang belum relevan terhadap panggilannya dalam perkembangan dan
pergumulan masyarakat, bangsa dan negara.
- Adanya masalah perselisihan dan perpecahan dalam internal kepemimpinan gereja
- Misiologi gereja belum ditetapkan dalam membangun kualitas manusia tetapi masih berada dalam
upaya mempertinggi kuantitas serta membangun kelompok sendiri yang yang justru mempertajam
perbedaan antar kelompok.
- Pendidikan teologi belum mempersiapkan calon pemimpin gereja yang siap menghadapi tantangan
masa depan, karena masih dilakukan dan dipahami secara tradisional, monodisipliner dan dalam
sekat-sekat sempit (primordial).
- Gereja kurang terlibat dalam memberikan kontribusi pemikiran terhadap pemecahan masalah dalam
kehidupan sosial kemasyarkatan
- Terhambatnya upaya penjemaatan dan perluasan jaringan keesaan gereja dan adalanya kendala-
kendala kesukuan, denominasi dan kekuasaan dalam gereja dan masyarakat.
- Belum menjemaatnya pemahaman gereja-gereja yang ada terhadap GMKI sebagai lembaga
pembinaan pemuda (lembaga keumatan)
- Paradigma sektarian masih membudaya dan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku warga gereja.
3. Masyarakat/Generasi Muda
- Usaha menghidupkan seluruh pranata sosial dalam masyarakat belum diimbangi dengan kemauan
dan keterbukaan yang substansial.
- Pembangunan yang belum merata dan menjangkau kebutuhan pokok masyarakat secara
komperhensif.
- semakin kuatnya kesenjangan kehidupan sosial masyarakat kaya dan miskin.
- Cenderung meningkatkan dampak negatif dari proses modernisasi yang menimbulkan pergeseran
Nilai-Nilai dalam masyarakat.
- Kurangnya kesempatan dan lapangan kerja sehingga menimbulkan kerawanan sosial dan penyakit
sosial.
- Belum optimalnya organisasi kemasyarakatan khusunya OKP mengartikulasi kepentingan anggota
dan melaksanakan pendidikan kaderisasi/politik bagi anggotanya.
- Semakin Meningkatnya ancaman terhadap nilai-nilai nasionalisme, dan menguatnya nilai
primodialisme.
BAB IV
KEBIJAKAN UMUM DAN STRATEGI ORGANISASI
BAB V
ARAH SASARAN DAN POLA IMPLEMENTASI PELAYANAN
Pengklarifikasian program yang dikembangkan dengan program umum dan kebijakan organisasi
(PUKO) secara klarifikatif dan garis besar meluputi dua bidang pokok yaitu:
A. Bidang Konsilidasi Organisasi.
B. Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian.
C. Bidang Aksi Pelayanan, Kemitraan, dan Penelitian-Pengembangan.
D. Bidang Media Komunikasi dan Informasi.
Untuk masing-masing bidang, uraian yang dikembangkan meliputi dua bidang pokok yaitu Arah
Program, sasaran yang dicapai, dan pola inplementasi
A. Konsolidasi Organisasi
1. Arah
1.1. Pemerataan visi dan pemahaman tentang misi organisasi dalam rangka melanjutkan ekstensi dan
perjuangan organisasi.
1.2. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang melayani, bervisi, berketrampilan dan memiliki
pengabdian dan nilai-nilai kejuangan serta semangat oikumene dan nasionalisme.
1.3. Aktualisasi ekstensi organisasi secara tepat dan konktrit serta bermakna dalam pengembangan dan
pengetahuan masyarakat sebagai akses kemajuan Iptek
3. Pola Implementasi
3.1 Membina kehidupan organisasi yang sehat dan harmonis.
3.2 Memasyarakatkan Ide dan gagasan.
3.3 Menata administrasi, pengarsipan dan pelaporan kegiatan guna kelancaran tugas-tugas organisasi.
3.4 Melaksanakan rekrutmen anggota secara rutin dan berkesinambungan
4. Sasaran Implementasi
4.1 Pembentukkan Komisariat di Universitas atau di Sekolah Tinggi yang belum dijangkau oleh GMKI.
4.2 Mengaktifkan kembali komisariat yang terbentuk di GMKI Cabang Manado.
4.3 Pengembangan potensi organisasi dan memaksimalkan hubungan antara seluruh komponen civitas
GMKI Manado.
2. Sasaran
2.1. Pembinaan Anggota
2.1.1. Memiliki dan menjunjung nilai-nilai etika moral dan spiritual
2.1.2. Memiliki kemampuan berteologis yang mantap dan teratur serta konseptual bagi munculnya kader-
kader yang militan dalam kehidupan Gereja berbangsa dan bernegara
2.1.3. Terciptanya kader-kader memiliki kualitas Iman, ilmu dan pangabdian
2.1.4. Pengembangan kader-kader unggul yang memiliki ketrampilan profesionalisme, bekeahlian, wawasn
luas dan sikap pelayanan, kritis, kreatif dan mandiri, bernai dalam pergerakan reformasi serta paga
tugas panggilanNya.
3. Pola Implementasi
3.1. Mempelajari Alkitab dalam rangka memahami kehendak Allah.
3.2. Melakukan pendidikan kader secara konsisten, terencana dan teratur.
3.3. Membina kehidupan organisasi yang sehat dan harmonis.
3.4. Memasyarakatkan Ide dan gagasan.
3.5. Mendalami dan memaknai Pancasila, Undang Undang Dasar dan regulasi yang masih berlaku di
Republik Indonesia.
4. Sasaran Implementasi
4.1. Ibadah, Penelaahan Alkitab, Persekutuan Doa, LTC, Studi Tersistematis, Pertemuan Informal.
4.2. Kelompok studi/cell grup, forum pengkajian.
4.3. Pelaksanaan pendidikan Level I, II, III.
3. Pola Implementasi
3.1. Usaha Pengembangan.
3.2. Pembinaan dan Pendidikan.
3.3. Pengorganisasian dan koordinasi.
3.4. Ketertiban fungsional dan atau struktural.
3.5. Membina Kemitraan yang sehat dan harmonis.
4. Sasaran Implementasi
4.1. Ibadah, Penelaah Alkitab, Persekutuan Doa, LTC, Studi Tersistematis, Pertemuan Informal.
4.2. Kelompok studi/cell grup, forum pengkajian.
4.3. Pengembangan potensi organisasi.
4.4. Pemantapan Konstitusi dan Penegakan Disiplin Terhadap Aparat Organisasi.
4.5. Mewujudkan hubungan yang saling membangun dengan pihak lain di 3 medan pelayanan.
2. Sasaran
2.1 Komunikasi dan Teknologi Informasi
2.1.1. Penyediaan dan Pengunaan sarana komunikasi yang efektif dan efisien.
2.1.2. Pemanfaatan Teknologi informasi untuk mensosialisaikan ide dan gagasan organisasi.
3. Pola Implementasi
3.1. Mengadakan dan mengunakan alat/media komunikasi secara efektif dan efisien.
3.2. Mempergunakan teknologi informasi untuk mempermudah kerja perangkat organisasi.
4. Sasaran Implementasi
4.1. Adanya alat/media komunikasi yang efektif untuk penyampaian onformasi aktivitas organisasi
4.2. Pengunaan Teknologi Informasi Secara bertanggung jawab.
BAB VI
REKOMENDASI PEMIKIRAN
Program Umum
1. GMKI diharapkan lebih proaktif dalam menjaga supremasi hukum.
2. GMKI diharapkan dapat menjaga hubungan yang intensif dalam menyikapi persoalan kesenjangan dan
kesejahteraan sosial.
3. GMKI diharapkan dapat membentuk lembaga bantuan hokum.
4. GMKI lebih memprioritaskan konsolidasi internal cabang
5. GMKI harus mengambil bagian dalam proses pemilu dalam rangka mencerdaskan pemilih
6. GMKI harus melakukan penyikapan terhadap maraknya kasus KKN di kalangan pejabat publik.
7. GMKI Berkoordinasi dengan BKS PGI GMKI untuk membentuk tim penjelasan sengketa tanah student
center, serta mencari solusi dalam pembuatan sertifikat tanah student center.
8. GMKI Berkoordinasi dengan BKS PGI untuk pengembangan dan pembangunan student center GMKI.
9. Karena tidak adanya badan hokum dalam organisasi GMKI maka aset
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM ORGANISASI TAHUN 2017 - 2019
Kebijakan umum organisai dimaksudkan untuk mempertegas pendekatan strategis yang harus dilakukan
sebagai berikut:
1. Setiap kegiatan dan program diupayakan terlaksana sesuai dengan konsep planning programming
budgeting system (ppbs), dengan maksud agar semua kebutuhan sumber daya strategis organisasi dapat
diperhitungkan sejak awal, serta dapat di dayagunakan secara optimal dan terukur.
2. Untuk menghindari inefisiensi dan infektifitas pelaksanaan program, maka perlu diterapkan prinsip
manajemen program berdasrkan pendekatan yang menghindarkan diri kemungkinan kesalahan dan
kegagalan (failure avoidance approach). Alat analisis yang dapat digunakan adalah analisis persoalan
potensial. Dengan demikian kualitas pengendalian program-program organisasi dapat semakin
ditingkatkan dan organisasi secara keseluhan mengalami pembelajaran sikap dan pola pikir yang selalu
antisipatif serta berorientasi kemasa depan.
3. Sementara melakuakan evaluasi menyeluruh terhadap PDSPK, diberi ruang dan kesempatanyang luas
kepada cabang untuk melakukan kombinasi pembinaan selain PDSPK yang ada, sehingga kebutuhan
pembinaan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan cabang.
4. dalam mengefektifkan pendekatan terhadap desentralisasi prakarsa, pelaksanaan program pengkaderan
dilakukan sepenuhnya oleh cabang dengan mengacu pada sistem pendidikan nilai-nilai dasar, prinsip-
prinsip pergerakan, tujuan dan usaha-usaha organisai yang termaktub dalam aturan dasar organisasi.
Apabila ada program kaderisasi non formal dari mitra akan dilaksanakan oleh cabang untuk
mengelolanya termasuk sharing pembiaayaan.
5. Prinsip efektiftas, efisiensi, kontinuitas dan fleksibilitas serta tingkat kepentiangan setiap program dalam
rangka mencai sasaran organisasi dijadikan ujuran dalam penetapan skala prioritas program
6. Mendorong tunsi cabang selaku pelaksana kebijakan dan program yang langsung bersentuhan dengan
anggota. Fungsi pengurus Cabang yang dirumuskan sebagai perencana, penggera, pengkoordinasi.
7. Persoalan dalam orgaisasi adalah sesuatu yang wajar, tetapi kalau sering terjadi akan membuat program-
program organisasi lainnya tidak berjalan dengan baik, sehingga akan membuat organisasi tidak olagi
efektif, dan pada satu tahap tertentu organisasi terfragmentasi. Kalau suda pada tahap krisi fragmentasi
organisasi, cabang akan mengalami “kematian.”
BAB VIII
POLA IMPLEMENTASI GBPUKUO
Dalam upaya mengimplementasikan Garis-garis Besar dan Kebijakan Umum Organisasi, perlu
ditetapkan beberapa prinsip yang mengacu pada kemamppuan pengelolaan yang melibatkan seluruh sumber
daya organisasi baik pusat maupun cabang secara terpadu.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. BPC GMKI Manado berkewajiban menterjemahkan GBPKO pada aras arah strategi Kebijakan
Umum Organisasi melalui Ketua Cabang yang selanjutnya oleh Pleno Pengurus Pusat GMKI
ditindaklanjuti kedalam bentuk program kerja yang lebih teknis operasional
2. Pelaksanaan setiap program dan bidang kegiatan sebaiknya tetap menggunakan prinsip keterpaduan,
harmonisasi, saling menopang dan melengkapi.
3. Kesesuaian dan keselarasan GBPKUO dengan struktur organisasi dilakukan dalam perspektif
mencipatakan desaint struktur yang mengabdi bidang sebagai fungsi utama organisasi, serta
singkronisasi dengan fungsi administrasi dan kerumah tanggahan organisasi yang dikembangkan
dengan fungsi pendukun. Disamping itu kebijakan keuangan organisasi berkaitan dengan pengaturan
dan penempatan sumber dana, alokasi dana, keuangan dan sistem pertanggungjawaban keungan yang
berpengan pada prinsip-prinsip akuntasi.
4. Proses kontrol, evaluasi dan pengendalian dapat dilakukan dalam proses (formatif) dan hasil
(sumatif) yang merujuk pada sistem dan indikator pengendalian evaluasi yang telah ditetapkan dalam
pleno, sehingga dapat berfungsi mulai awal kepengurusan.
BAB IX
PENUTUP
Keberhasilan dari perencanaan dan implementasi PUKUO sangat tergantung pada konsistensi dan
komitmen dari seluruh perangkat dan aparatur organisasi untuk menjalankan PUKUO GMKI untuk masa
bakti 2017 - 2019, disusun sebagai panduan gerak dan langgam kerja organisasi. Kiranya rumusan ini dapat
lebih memotivasi dan memberikan panduan bagi optimalisasi kenerja dimasa datang. UT OMNES UNUM
SINT.
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor: 009/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
STRUKTUR DAN URAIAN TUGAS BADAN PENGURUS CABANG
GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa struktur Badan Pengurus Cabang GMKI Manado harus berorientasi program,
oleh karena merupakan alat perangkat yang menunjang terlaksananya kegiatan.
Mendengar : 1. Hasil kerja komisi Struktur dan Uraian Tugas Badan Pengurus Cabang GMKI
Manado Masa Bakti 2019-2021.
2. Usul, tanggapan, dan pembahasan peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI
Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Struktur dan Uraian Tugas Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti
2019-2021 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
I. PENDAHULUAN
Pada hakekatnya struktur organisasi merupakan alat yang mencerminkan usaha-usaha yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuannya. Bagi GMKI, struktur kepengurusan dipandang sebagai alat pelayanan
dan berorientasi program. Oleh karena itu struktur BPC GMKI Manado Masa Bakti 2015 - 2017 harus
mempertimbangakan aspek-aspek yang berkaitan dengan:
1. Kebutuhan Pelayanan
Sebagai organisasi yang diutus untuk menyatakan shalom Allah di tiga medan pelayanan yakni,
Gereja, perguruan tinggi dan masyarkat, harus dikonsisikan untuk dapat menjangkau dan mewujudkan
makna kehadiran.
3. Fleksibilitas
Hal ini dimaksud agar struktur harus dinamis dalam menentukan langka-langkah pelayanan
birokratis.
4. Pengembangan Potensi
Struktur harus mampu mendidik dan mengembangkan potensi anggota dalam upaya mempersiapkan
dan memunculkan kader yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
Untuk merealisasikan perjalanan selama dua tahun kedepan ini, organisasi harus dinaungi oleh tema
dan sub tema yang ditetapkan oleh kongres. Dalam upaya itu, maka struktur Badan Pengurus Cabang GMKI
Manado masa bakti 2019-2021 disusun sebagai berikut :
Jumlah Pengurus Cabang sebanyak 21 orang yang terdiri dari :
Satu orang Ketua.
Empat orang Ketua Bidang.
Satu orang Sekretaris.
Satu orang Wakil Sekretaris.
Delapan orang Sekretaris Fungsional Bidang.
Satu orang Bendahara.
Satu orang Wakil Bendahara.
Empat orang Koordinator Kelompok Komisariat.
2. Ketua
- Sebagai salah satu pucuk pimpinan organisasi, berfungsi mengarahkan, mengawasi dan menciptakan
keserasian hubungan kerja BPC GMKI, mengejewantahkan program dan pelaksanaan berdasarkan
keputusan kongres dan Konperencab serta sidang Pleno dan Rapat Harian BPC.
- Mempersiapkan gagasan, konsep yang merupakan kebijaksanaan dalam menentukan prioritas program
yang berhubungan dengan penampakan program GMKI ditengah-tengah medan pelayanan.
8. Wakil Sekretaris
- Membantu Sekretaris dan pelaksanaan tugas, mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan program.
- Membantu Sekretaris mengarahkan dan mengawasi kegiatan semua Sekfung.
- Mempersiapkan agenda BPC GMKI menyusun notulen persidangan BPC dan mengirimkan kepada
setiap fungsionaris BPC.
- Menjalankan tugas pengelolaan kesekretariatan dan rumah tangga Kantor BPC GMKI serta mengarsip
kegiatan organisasi .
- Menyampaikan informasi yang berhubungan dengan pokok kebijaksanaan organisasi keseluruh
komisariat secara teratur.
- Membantu Sekretaris menyusun laporan kegiatan program ke PP GMKI.
- Mengganti tugas Sekretaris apabila berhalangan dan/atau berdasarkan mandat yang diterima.
- Mengikuti setiap persidangan BPC GMKI.
9. Bendahara
- Mempersiapkan rekomendasi pokok-pokok pikiran dalam rangka penyusunan kebijakan dan prioritas
program keuangan.
- Menyampaikan posisi keuangan pada setiap Persidangan BPC GMKI.
- Bersama-sama dengan Ketua dan Sekretaris mengusahakan sumber-sumber keuangan dan
mengalokasikan keuangan BPC GMKI Manado atas persetujuan Ketua dan Sekretaris.
- Mengikuti setiap persidangan BPC GMKI.
3. Rapat Kesekretariatan
a. Berlangsung atas undangan Sekretaris dan sesuai dengan kebutuhan
b. Bertugas untuk koordinasi teknis operasional pelaksanaan program.
c. Diikuti oleh Sekretaris, Wakil Sekretaris, Sekretaris Fungsional, dan Koordinator Kelompok
Komisariat.
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor: 008/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN ORGANISASI
BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa keuangan merupakan salah satu faktor panunjang dalam mengimplementasikan
pelaksanaan organisasi, oleh karena itu perlu di tetapkannya sumber-sumber
penggalangan dana dan pengolahannya yang diatur dalam satu kebijakan keuangan
organisasi.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar GMKI pasal 9 juncto Anggaran Rumah Tangga pasal 9 tentang
Perbendaharaan.
2. Anggaran Dasar GMKI pasal 5 ayat 2b juncto Statuta Cabang GMKI Manado
pasal 3 ayat 8 tentang Konperensi Cabang
Memperhatikan : Laporan Umum Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017-2019.
Mendengar : 1. Hasil kerja komisi yang merumuskan Kebijakan Umum Keuangan Organisasi
Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
2. Tanggapan, usul, dan pembahasan peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI
Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Kebijakan Umum Keuangan Organisasi Badan Pengurus Cabang GMKI Manado
Masa Bakti 2019-2021 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Manado
Hari :Minggu
Tanggal :17 November 2019
Jam :06.17
MAJELIS KETUA
Deo Tulangou Andre Rumopa Gerry Nelwan
Majelis Ketua 2 Majelis Ketua 1 Majelis Ketua 3
I. PENDAHULUAN
a. Disadari bahwa dalam upaya implementasi peran gerakan, maka pendataan potensi organisasi untuk
pelaksanaan program – programnya merupakan suatu hal yang mutlak dilaksanakan dan disisi lain juga
upaya untuk melibatkan potensi organisasi baik segi daya manusia maupun dana merupakan salah satu
factor yang sangat dibutuhkan oleh organisasi.
b. Pengelolaan dan pengembangan potensi yang dimiliki oleh organisasi merupakan suatu hal yang mutlak
untuk diperhatikan dan dipelihara bagi kedirian dan kehadiran organisasi. Oleh karna kebijakan umum
keuangan organisasi, meliputi; iuran anggota dan donatur senior Members/Friends.
c. Secara empirik dan kondisional tidak dapat dipungkiri bahwa hampir 85% biaya pelaksanaan program
diperoleh dari sumber-sumber donator dari senior member/friends dan sumber-sumber lainnya.
Kenyataan ini perlu dikaji kembali dalam kaitannya dengan prinsip kemandirian dan yang bersumber
iuran anggota yang sudah ditetapkan dalam mengerakkan roda organisasi.
Usaha Keuangan
a. Usaha-usaha penggalangan dana sebaiknya dikoordinasi dengan senior members/friends dan pihak
lain yang dipandang cukup potensional untuk membantu
b. Dalam rangka penggalangan dana organisasi, BPC GMKI dapat melakukan kerja sama dengan
lembaga/instansi pemerintah/swasta sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART GMKI
c. Dalam menjajaki dan melaksanakan usaha keuangan lainnya, BPC GMKI harus tetap antisipasi
kepada pihak-pihak yang memanfaatkan bantuan dana ini sebagai alat untuk memanfaatkan bantuan
dana ini sebagai alat untuk menyebarkan ide atau programnya yang bertentangan dengan tujuan
organisasi
d. BPC GMKI perlu mengembangkan usaha-usaha swadaya dalam rangka penggalanga dana yang
dirumuskan dan ditetapkan oleh sidang Pleno I.
Lain-lain
Semua sumber dana dan pendapatan lain yang tidak termasuk diatas dapat diterima sejau tidak
mengikat dan tidak bertentangan dengan tujuan dan usaha organisasi
Tentang:
KRITERIA DAN TATA CARA PEMILIHAN
BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa Badan Pengurus Cabang sebagai pimpinan organisasi merupakan badan
pelaksana program-program organisasi dengan melaksanakan amanat Konperensi
Cabang, untuk itu perlu ditetapkan suatu Kriteria dan tata cara pemilihan Badan
Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Memperhatikan : 1. Pembahasan dan Pemandangan Umum terhadap Laporan Umum Badan Pengurus
Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017-2019.
2. Keputusan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado nomor 008/KC-
XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Progam Umum dan Kebijakan Umum
Organisasi Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
3. Keputusan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado nomor 009/KC-
XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Struktur dan Uraian Tugas Badan Pengurus
Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Mendengar : 1. Hasil pembahasan panitia kerja yang membidangi Kriteria dan Tata Cara Pemilihan
Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
2. Usul saran, tanggapan, dan pembahasan dalam sidang pleno Konperensi Cabang
XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Kriteria dan Tata Cara Pemilihan Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa
Bakti 2019-2021 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Manado
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
III. TATA CARA PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARIS CABANG GMKI MANADO
1. Sifat pemilihan adalah langsung dan rahasia.
2. Setelah diminta kesediaan dan mengecek criteria sebelum dilaksanakan pemilihan, kepada nominator
calon ketua terlebih dahulu menyampaikan visi dan misi menyangkut kepemimpinan menjadi ketua
BPC.
3. Tata cara pemilihan:
3.1 Setiap utusan (komisariat) langsung memilih secara terpisah berturut-turut nominator ketua dan
sekretaris pada kertas yang disediakan oleh majelis ketua dan/atau bagian persidangan.
3.2 Kertas suara diletakkan pada kotak suara yang sebelumnya dinyatakan dalam keadaan kosong
kepada forum dan dibubuhkan cap BPC GMKI Manado.
3.3 Perhitungan jumlah suara disesuaikan dengan jumlah komisariat yang hadir disaksikan majelis
ketua, BPC demisioner, dan unsur undangan di hadapan peserta Konperensi Cabang.
3.4 Nominator ketua dan sekretaris yang mendapat suara terbanyak yang sama akan diadakan
pemilihan kembali khusus pada jumlah suara terbanyak yang sama tersebut, apabila didapat suara
terbanyak yang sama selama 3 kali maka akan dilakukan lobi. Jika proses lobi gagal maka akan
dilanjutkan dengan cara undi.
3.5 Jika terdapat calon tunggal baik untuk ketua dan sekretaris, maka majelis ketua mengatakan pada
forum bahwa calon dipilih secara aklamasi.
Tentang:
KRITERIA DAN TATA CARA PEMILIHAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa Badan Pemeriksa Keuangan diperlukan sebagai alat kontrol dan transparansi
keuangan cabang, guna untuk meningkatkan profesionalitas pengelolahan keuangan
cabang.
Memperhatikan : 1. Pembahasan dan Pemandangan Umum terhadap laporan Badan Pengurus Cabang
GMKI Manado Masa Bakti 2017-2019.
2. Keputusan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado nomor 008/KC
XXXV/GMKI/MND/XI/201I tentang Progam Umum dan Kebijakan Umum
Organisasi Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
3. Keputusan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado nomor 010/ KC
XXXV/GMKI/MND/XI/2019 tentang Kebijakan Umum Keuangan Organisasi
Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021.
Mendengar : 1. Hasil pembahasan panitia kerja yang membidangi Kriteria dan Tata Cara Pemilihan
Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti
2019-2021.
2. Usul saran, tanggapan, dan pembahasan dalam sidang pleno Konperensi Cabang
XXXV GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Kriteria dan Tata Cara Pemilihan Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengurus
Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021 sebagaimana terlampir dalam
surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya maka akan ditinjau dan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
III. TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS BPK BPC GMKI CABANG MANADO
1. Setiap komisariat mengusulkan 3 nama (minimal satu nama memiliki latar belakang ilmu ekonomi
atau orang yang mengerti bidang auditing) secara langsung, bebas, dan rahasia pada kertas yang
disediakan Majelis Ketua dan dibubuhkan dengan cap BPC GMKI Manado.
2. Tiga nama yang diusul terbanyak ditanyakan kesediaan dan diuji dengan kriteria calon pengurus
3. Tiga nama yang telah menyatakan diri bersedia dan lulus kriteria calon pengurus, dinyatakan terpilih
sebagai BPK BPC GMKI Manado.
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor : 012/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
POKOK-POKOK PIKIRAN KONPERENSI CABANG XXXV GMKI MANADO
Menimbang : Bahwa Konperensi Cabang GMKI Manado sebagai Pengambil Keputusan tertinggi di
tingkatan cabang perlu untuk memberikan pokok–pokok pikiran yang berkaitan
dengan peranan organisasi di tiga medan pelayanan.
Memperhatikan : 1. Pengantar memasuki Konperensi Cabang dan pokok - pokok pikiran Badan
Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017-2019.
2. Materi kajian study meeting Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
3. Laporan Umum Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2017-2019,
pemandangan umum komisariat-komisariat, pembahasan, penilaian kualitatif serta
rekomendasi komisi terhadap laporan tersebut.
Mendengar : 1. Hasil panitia kerja yang membahas Pokok-Pokok Pikiran Konperensi Cabang
XXXV GMKI Manado.
2. Tanggapan, usul, dan pembahasan peserta Konperensi Cabang XXXV GMKI
Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Pokok -pokok pikiran Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya maka akan ditinjau dan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
PENDAHULUAN
Realitas kehidupan tiga medan pelayanan GMKI yaitu gereja, perguruan tinggi dan masyarakat terus mengalami
beragam masalah-masalah yang mengkhawatirkan, seiring dengan perubahan sosial dan politik dalam konteks global,
nasional dan lokal yang complicated.
Bagi GMKI, perubahan sosial dan politik dalam konteks global, nasional dan lokal yang complicated tersebut
disebabkan oleh faktor neoliberalisme atau globalisasi. GMKI melihat sekarang ini neliberalisme dan globalisasi
sudah memasuki tranformasi modus tindakan dan praktek. Transformasi modus tindakan dan praktek menunjuk pada
proses kaitan makin erat hampir semua aspek kehidupan pada skala mondial, gejala yang muncul dari interaksi kian
intensif dalam perdagangan, transaksi finansial, media, budaya, transportasi, teknologi, informasi, dan sebagainya.
Kondisi ini, apabila tidak dilakukan proteksi, maka neoliberalisme dan globalisasi dapat mendorong kehidupan
persekutuan gereja dan solidaritas masyarakat bangsa dan negara menjadi tersegregasi sehingga memunculkan dengan
apa yang kami sebut dengan semangat parokial yang ekstrim.
Pada konteks yang lain, kenyataan Indonesia yang kompleks sering membuat kita sulit melukiskan anatomi
bangsa ini secara persis. Negeri ini bukan saja multi etnis seperti Jawa, Sunda Batak, Bugis, Aceh, Dayak, Timor,
Maluku, Papua, Minahasa dan sebagainya, tetapi dipengaruhi multimental seperti Cina, India, Belanda, Portugis,
Islam, Kristen, Kapitalis, Hindhuisme, Budhisme, Konfusianisme, dan seterusnya.
GMKI berasumsi bahwa kemunculan semangat parokial yang ekstrim dan kesulitan melukiskan anatomi bangsa
ini secara persis akan membuat demokrasi di Indonesia tidak akan terkonsolidasi secara efektif dan efisien sehingga
dapat menjadikan bangsa ini terjebak secara potensial dalam spiral kekerasan.
Berbagai agenda persoalan masih harus dihadapi oleh bangsa ini, bukan saja ancaman terorisme yang bersifat
global namun juga persoalan riil lainnya yang menuntut dituntaskan seperti kemiskinan, penggangguran, mutu
pendidikan, kesehatan, anak-anak terlantar, termasuk kasus kekerasan bernuansa sara dareah lainnya. Dan
pengentasan terhadap persoalan-persoalan ini akan menjadi agenda untuk meningkatkan kualitas demokrasi di
Indonesia.
Perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini harus menjadi perhatian serius, karena sangat mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan.
Bidang Gereja
1. Dalam beberapa tahun belakangan gereja berhadapan dengan pengrusakan sejumlah gedung gereja di berbagai
tempat. Ini menggambarkan potret buram ke-Indonesiaan yang majemuk, di mana hubungan negara
dan agama tidak terdefinisi secara baik. Struktur sosial kemasyarakatan yang menempatkan agama pada
dimensi moral dan etika direduksi oleh regulasi Pemerintah yang menutup mata terhadap realitas kemajemukan.
Hadirnya Surat Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan Nomor 9
tertanggal 21 Maret Tahun 2006, secara substansial telah menempatkan agama (gereja) sebagai subordinasi
negara untuk mengintervensi kebebasan dan kemerdekaan beragama yang pada akhirnya mereduksi substansi
semangat dan hakekat agama/keyakinan itu sendiri.
2. Perkembangan global telah menempatkan posisi gereja menjadi dilematis terhadap perkembangan lingkungan
pelayanannya. Pada satu sisi, gereja berhadapan dengan tantangan penguatan spiritualitas umum yang apabila
ditafsir ulang telah mengalami degradasi yang serius, karena spiritualitas gereja kemudian terpasung dalam
tatanan dogma dan tradisi gereja, padahal spiritualitas harus bertitik tumpu dan berkembang pada nilai-nilai
kemanusiaan yang universal, antara lain keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan. Pada sisi ini gereja
terjebak dengan pendekatan spiritualitas yang pragmatis tanpa melakukan promosi dan upaya pemaknaan ulang
spiritualitas sebagai pendekatan yang lebih strategis dalam penyelesaian persoalan-persoalan kebangsaan.
Sedangkan pada sisi lain, gereja berhadapan dengan fakta globalisasi. Globalisasi telah menyebabkan
musnahnya lingkungan hidup; rusaknya tatanan dan proses-proses politik dan perubahan yang begitu cepat serta
tidak memberikan kesempatan untuk melakukan penyesuaian. Globalisasi pun telah menyebabkan lahirnya
fundamentalisme agama dan fundamentalisme pasar, disamping semakin meningkatnya angka kemiskinan,
tingkat pengangguran, dan rusaknya pola pendekatan pembangunan. Keseluruhan fakta ini telah menempatkan
gereja dalam posisi dilematis.
Bidang Masyarakat
1. Pengerusan terhadap nilai kemanusiaan.
2. Pembangunan berwawasan Lingkungan.
3. Penegakan hukum dengan lebih tegas.
4. Kemiskinan dan kesempatan kerja.
REKOMENDASI
Gereja
1. Gereja harus lebih aktif dalam pembahasan kasus-kasus sosial, dan masalah kekristenan
2. Spirit oikumene di lingkungan gereja, sudah mulai luntur, hal ini memicu situasi pertentangan antar gereja dan
pepecahan gereja. Maka gereja perlu kembali menyamakan visi dan konsep dalam aktivitasnya.
3. Semboyan bahwa ”GMKI adalah anak kandung gereja” harus tetap dikumandangkan.
4. Kecenderuangan gereja saat ini, adalah gereja lebih mengutamankan fasilitas2 bangunan, daripada kondisi yang
berkembang dilingkungan jemaatnya.
5. Gereja2 di indonesia, cenderung memiliki kredibilitas yang kurang, dihadapan jemaat, dikarenakan oleh
fungsionaris yang pernah aktif didalamnya.
6. Orang kristen, saat ini, kurang diperhitungkan di Indonesia. (ada kecenderungan, bahwa, Indonesia dapat maju
tanpa orang kristen
7. GMKI meminta pada gereja untuk memaksimalkan panggilan gereja secara kolektif
8. Gereja DIHARAPKAN untuk tidak menonjolkan perbedaan2 denominasi, namun harus melakukan peningkatan
pemahaman Oikumene.
9. GMKI Harus Mengambil Bagian dalam pelayanan didalam Gereja, yang pelaksanaanya di aur badan pengurus
cabang.
10. Hal gereja-politik:
SDM pendeta yang ada sekarang, dinilai kurang memiliki pandangan baru tentang konsep sosial.
Perlu ada sistem pembelajaran politik moral dan bukan politik kekuasaan. Pembelajaran ditujukan untuk
para jemaat, sehingga tidak tabu terhadap politik, yang pada akhirnya, tidak mudah terombang-ambing
dalam wacana politik.
Semua pihak boleh terlibat dalam politik. KHUSUS untuk para pendeta, boleh terlibat dalam politik,
selama pendeta tersebut sudah melepaskan statusnya sebagai pendeta.
GMKI diharapkan mendorong dan lembaga2 kristen untuk melakukan pendidikan dan penyadaran2
politik.
Kecenderungan PARPOL untuk masuk kelingkungan gereja. Perlu disikapi oleh GMKI.
GMKI mendorong nilai2 spiritualitas nasionalisme pada gereja.
Perguruan Tinggi
1. GMKI diharapakan untuk lebih proaktif thd kebijakan PT dan ikut melakukan pengawasan ketat terhadap
implementasi UU sisdiknas.
2. GMKI berperan aktif untuk mewaspadai PT yang membuka kesepatan masuknya paham2 neoliberalisme.
3. GMKI mengajukan “judicial review” terhadap UU BHP.
Masyarakat
1. GMKI mengajukan “judicial review” terhadap UU dan undang-undang yang berbau SARA.
2. GMKI mendesak pemerintah mencabut dan meninjau kembali:
UU no.13 th 2003, tentang ketenagakerjaan.
SKB 4 menteri tentang UMR.
meninjau kontrak karya antara perusahaan asing-pemerintah, agar dikelola oleh negara.
3. GMKI lebih proaktif dalam menjaga supremasi hukum, dan penegakan HAM.
4. GMKI membentuk LBH.
5. GMKI melakukan penyikapan terhadap penolakan hukuman mati.
6. GMKI menolak Perda tentang syariah.
7. GMKI melakukan penyikapan terhadap maraknya kasus korupsi dikalangan pejabat publik di Sulawesi Utara.
8. GMKI Mengawal dan mengkritisi pelaksanaan pemilukada di Sulawesi utara yang tidak sesuai dengan regulasi.
9. GMKI harus mengambil bagian dalam proses pemilu dalam rangka mencerdaskan pemilih, yang pelaksanaanya
diatur oleh badan pengurus cabang.
10. GMKI lebih memprioritaskan konsolidasi internal cabang dalam rangka mengoptimalkan distribusi kader.
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor: 013/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
LEMBAGA BENTUKAN DAN PENGELOLAAN ASET GMKI MANADO
Memperhatikan : Pokok–pokok pikiran dan pengantar Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado.
Mendengar : Hasil kerja dan rekomendasi dari Panitia Kerja yang merumuskan dan membahas
tentang Lembaga Bentukan dan Pengelolaan Aset GMKI Manado.
Memutuskan
Menetapkan : 1. Lembaga Bentukan dan Pengelolaan Aset GMKI Manado sebagaimana terlampir
dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya maka akan ditinjau dan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
Tentang:
KETUA BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa Konperensi cabang adalah forum tertinggi dalam mengambil keputusan di
tingakat cabang dan berkewajiban memilih dan menetapkan Ketua Badan Pengurus
Cabang GMKI Manado untuk menjabarkan amanat Konperensi Cabang bagi
pencapaian usaha dan tujuan organisasi.
Memutuskan
Menetapkan : Saudara Ramon Karamoy sebagai Ketua Badan Pengurus Cabang GMKI Manado
Masa Bakti 2019-2021.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor : 016/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
SEKRETARIS BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa Konperensi cabang adalah forum tertinggi dalam mengambil keputusan di
tingakat cabang dan berkewajiban memilih dan menetapkan Sekretaris Badan
Pengurus Cabang GMKI Manado untuk menjabarkan amanat Konperensi Cabang
bagi pencapaian usaha dan tujuan organisasi.
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor : 017/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
FORMATUR BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa Konperensi cabang adalah forum tertinggi dalam mengambil keputusan di
tingkat cabang dan berkewajiban memilih dan menetapkan Formatur Badan Pengurus
Cabang GMKI Manado untuk memilih personalia yang akan melengkapi struktur
Badan Pengurus Cabang GMKI Mando Masa Bakti 2019-2021.
Memutuskan
Menetapkan : Formatur untuk Membahas dan Menentukan Personalia yang akan Melengkapi
Badan Pengurus Cabang GMKI Manado Masa Bakti 2019-2021 adalah sebagai
berikut :
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor : 018/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BADAN PENGURUS CABANG GMKI MANADO
MASA BAKTI 2019-2021
Menimbang : Bahwa Konperensi Cabang adalah forum tertinggi dalam mengambil keputusan di
tingkat cabang dan berkewajiban memilih dan menetapkan BPK BPC GMKI Manado
untuk menjabarakan amanat Konperensi Cabang bagi pencapaian organisasi.
Memutuskan
Ditetapkan di :
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA
KEPUTUSAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Nomor: 019/KC-XXXV/GMKI/MND/XI/2019
Tentang:
PENUTUPAN PERSIDANGAN KONPERENSI CABANG XXXV
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MANADO
Menimbang : Bahwa Konperensi cabang sebagai forum tertinggi dalam mengambil keputusan di
tingkat cabang telah melaksanakan seluruh rangkaian persidangan Konperensi Cabang
XXXV GMKI Manado Tahun 2019.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar GMKI pasal 7 ayat 1c tentang Alat Perlengkapan Organisasi
2. Anggaran Rumah Tangga GMKI pasal 5 tentang Konperensi Cabang
3. Anggaran Rumah Tangga GMKI pasal 6 ayat 4b tentang Badan Pengurus Cabang.
Menetapkan : Menutup Seluruh Rangkaian Persidangan Konperensi Cabang XXXV GMKI Manado
Tahun 2019.
Ditetapkan di : Manado
Hari :
Tanggal :
Jam :
MAJELIS KETUA